Hip Lansia Edit

download Hip Lansia Edit

of 14

description

a

Transcript of Hip Lansia Edit

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN HIPERTENSI

HIPERTENSI PADA LANSIA FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI CIREBON

Pengertian Hipertensi pada lansia didefinisikan dengan tekanan sistolik diatas 160 mmHg atau tekanan diastolik diatas 90 mmHg (Fatimah, 2010).

Tingkat hipertensi dan anjuran kontrol (Joint National Commitle, U.S 1992)

Tingkat Tekanan Sistolik ( mmHg) Tingkat Diastolik ( mmHg)Jadwal kontrol Tingkat I140-15990-99Tingkat II160 179 100 109 1 bulan sekali1 minggu sekaliDirawat RSTingkat III180 209 110 119 1 Minggu sekali Tingkat IV210 atau Lebih 120 atau Lebih Dirawat d RS Klasifikasi Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan / atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90 mmHg. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160 mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah dari 90 mmHg.

Klasifikasi hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan besar yaitu :a. Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnyab. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain

- Faktor keturunan- Ciri perseorangan:Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )Jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan )Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )Kebiasaan hidupKonsumsi garam yang tinggi (melebihi dari 30 gr)Kegemukan atau makan berlebihanStressMerokokMinum alcoholMinum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin)Etiologi

Manifestasi Klinis Tanda dan gejala hipertensi dibedakan menjad : Tidak ada gejala Gejala yang lazim Menurut Rokhaeni (2001), manifestasi klinis beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu : Mengeluh sakit kepala, pusing Lemas, kelelahan, Sesak nafas, Gelisah, Mual Muntah, Epistaksis, Kesadaran menurun.

Pemeriksaan Penunjang Hemoglobin/hematokrit BUN Kalium dan kalsium serum Kolesterol dan trigliserid serum Pemeriksaan tiroid Urinalisa Asam urat EKG

PENATALAKSANAAN Pengelolaan hipertensi bertujuan u/ mencegah morbiditas dan mortalitas akibat komplikasi kardiovaskuler yang b.d pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.Prinsip pengelolaan peny. hipertensi meliputi :Terapi tanpa ObatTerapi dengan Obat

TERAPI TANPA OBAT Dilakukan pd hipertensi ringan seperti :Diet : Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 5 gr/hr, Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh, Penurunan berat badan, Menghentikan merokok.

Latihan fisik atau olah raga yang terarah dg 4 prinsip:Macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti lari, jogging, bersepeda, berenang dan lain-lain.Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas aerobik atau 72-87 % dari denyut nadi maksimal yang disebut zona latihan. Lamanya latihan berkisar antara 20 25 menit berada dalam zona latihan Frekuensi latihan sebaiknya 3 x perminggu dan paling baik 5 x perminggu

Edukasi psikologis :Teknik biofeedback suatu tehnik yang dipakai untuk menunjukkan pada subyek tanda-tanda mengenai keadaan tubuh yang secara sadar oleh subyek dianggap tidak normal.Teknik relaksasi suatu prosedur atau tehnik yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan atau kecemasan, dengan cara melatih penderita untuk dapat belajar membuat otot-otot dalam tubuh menjadi rileksPenkes/Penyuluhan

Terapi dengan Obat Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja tetapi juga mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat bertambah kuat. Pengobatan hipertensi umumnya perlu dilakukan seumur hidup penderita.

Komplikasi

TERIMA KASIH