Hewan Homoioterm Mempunyai Suhu Tubuh Yang Konstan Pada Berbagai Suhu Lingkungan Yang Berubah
-
Upload
clevo-hanata-nayuma-revonabu -
Category
Documents
-
view
166 -
download
12
Transcript of Hewan Homoioterm Mempunyai Suhu Tubuh Yang Konstan Pada Berbagai Suhu Lingkungan Yang Berubah
Hewan homoioterm mempunyai suhu tubuh yang konstan pada berbagai
suhu lingkungan yang berubah-ubah. Kebanyakan burung dan mamalia di
lingkungannya yang normal akan mempertahankan suhu tubuhnya di atas suhu
lingkungannya. Suhu tubuh bagian dalam pada mamalia umunya berkisar antara
37-40° C,sedangkan golongan burung mempunyai suhu tubuh sedikit lebih tinggi
yaitu 41-42,5°C. Suhu jaringan tubuh biasanya kurang konstan dan kadang-
kadang mendekati suhu lingkungan.
Kondisi keseimbangan homeotermik menyangkut keseimbangan yang
serasi antara dua faktor yaitu produksi panas dan kehilangan panas. Laju produksi
panas dan kehilangan panas pada hewan dapat sangat bervariasi tergantung pada
kondisi lingkungannya (panas, dingin), aktivitasnya (diam, aktif) . Untuk
memelihara keseimbangan suhu tersebut,hewan homeoterm melakukan regulasi
kimiawi dan regulasi fisik. Regulasi kimiawi menyangkut produksi panas
metabolik sedangkan regulasi fisik menyangkut kegiatan fisik untuk memodifikasi
kehilangan panas.
Jika hewan homeoterm di hadapkan kepada suhu lingkungan yang
ekstrem, maka tingkat aktivitas termoregulatori untuk memelihara kekonstanan
suhu tubuhnya meningkat sesuai dengan perubahan suhu lingkungan yang
ekstrem tadi. Pada suhu yang moderat ,kecepatan basal produksi panas seimbang
dengan kehilangan panas ke lingkungan. Rentangan suhu moderat ini di sebut
zona suhu netral (thermoneutral zone), hewan endoterm dapat meregulasi suhu
tubuhnya dengan mengatur kecepatan kehilangan panas melalui pengaturan
hantaran permukaan tubuh. Penyesuaian ini termasuk respon-respon seperti
respon vasomotor, perubahan postur tubuh, regulasi pilomotor,dan keefektivan
insulasi bulu dan rambut. Dalam rentangan suhu ini bulu dan rambut ditegakkan
oleh otot pilomotor dalam kulit untuk menyediakan lapisan udara tenang yang
tebal dan pada ujung atas rentangan suhu ini ,bulu dan rambut akan ditempelkan
pada kulit.
Bila suhu lingkunga diturunkan, hewan endoterm akan merespon dengan
berbagai refleks yang cenderung mengkonservasi panas. Pembuluh darah dikulit
akan menyempit, rambut dan bulu dapat berdiri dan hewan kan mempersempit
permukaan tubuhnya yang bersinggungan dengan udara misalnya dengan
menekuk tubuhnya, menyembunyikan anggota tubuhnya dan sebagainya.
Di bawah suhu netral,hewan endoterm harus meningkatkan produksi panas
di atas tingkat basal agar mengimbangi kehilangan panas (termogenesis). Produksi
panas akan meningkat secara linier dengan penurunan suhu sampai di bawah suhu
kritis bawah. Suhu kritis bawah adalah kondisi yang dipilih secara arbitrer yang
didefinisikan sebagai suhu terendah bagi hewan untuk dapat mempertahankan
suhu rektal normal selama satu jam. Antara zona suhu netral dengan suhu kritis
bawah ini disebut dengan zona regulasi mtabolik. Bila suhu lingkungan jatuh di
bawah suhu kritis bawah ,mkanism regulasi akan gagal ,tubuh mendingin,
kecepatan metabolik turun. Dalam keadaan ini hewan berada dalam zona
hipotermia ,dimana produksi panas metabolik tidak dapat mengimbangi turunnya
suhu lingkungan. Bila kondisi seperti ini terus berjalan, maka hewan akan cepat
mendingin dan hewan akan segera mati.
Bila suhu lingkungan naik lebih tinggi dari suhu netral, maka hewan akan
melakukan aktivitas yang cenderung mepaskan atau membuang panas
(termoregulasi fisik) misalnya masuk kedalam air, mandi pasir dan sebagainya.
Peningkatan suhu hanya dapat di toleransi oleh hewan sampai suhu kritis atas.
Antara zona suhu netral dengan suhu kritis atas di sebut zona termoregulasi fisik.
Di atas zona ini pelepasan panas oleh hewan tidak dapat mengimbangi naiknya
suhu lingkungan sehingga suhu tubuh akan ikut naik. Zona di atas suhu kritis atas
di sebut zona hipertermia.
Sehingga energi yang banyak di keluarkan untuk mencapai energi termal
yang mendekati keseimbangan adalah pada malam hari. Karena suhu pada malam
hari lebih rendah jadi penggunaan energi untuk mengurangi panas yang keluar
akibat perbedaan suhu yang tajam lebih banyak.