Hernia

43
BAB II TINJAUAN PUSTAKA I. HERNIA I.1 Definisi hernia Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. 4 I.2 Patofisiologi hernia I.3 Klasifikasi hernia 4 3

Transcript of Hernia

Page 1: Hernia

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

I. HERNIA

I.1 Definisi hernia

Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga

melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan.4

I.2 Patofisiologi hernia

I.3 Klasifikasi hernia4

Hernia diberi nama menurut tempat dimana terdapat

kelemahannya. Hernia dibagi menjadi beberapa macam, antara lain :

3

Page 2: Hernia

1. Berdasarkan kausanya

a. hernia congenital

b. hernia akuisita/dapatan,

Dimana hernia dapat terjadi karena peningkatan

tekanan intra abdominal.

2. Berdasarkan sifatnya

a. hernia reponibilis

Jika isi kantong hernia dapat keluar masuk. Usus keluar

jika berdiri atau mengedan, dan masuk lagi jika berbaring atau

didorong masuk, tidak ada keluhan nyeri dan gejala obstruksi

usus4.

Gambar 1. Hernia repponibilis, dimana isi kantong hernia tidak

terjepit pada pintu hernia.

b. Hernia irreponibilis

4

Page 3: Hernia

Jika isi kantong hernia tidak dapat keluar masuk. Ini

biasanya terjadi disebabkan oleh perlengketan isi kantong

hernia pada peritoneum kantong hernia. Hernia jenis ini

biasanya dikenal dengan nama hernia akreta. Tidak ada

keluhan nyeri atau tanda sumbatan usus. 4

Gambar 2. Hernia irreponibilis

c. Hernia inkarserata

Merupakan hernia irreponibilis yang disertai tanda-

tanda obstruksi usus. Pada hernia tipe ini, isi kantung hernia

terjepit sehingga terjadi gangguan aliran pasase usus, dimana

makanan tidak bisa lewat.

Operasi hernia inkarserata merupakan operasi darurat

nomer 2 setelah operasi appendicitis. Selain itu hernia

5

Page 4: Hernia

inkarserata merupakan penyebab nomer satu kasus obstruksi

usus di Indonesia. 4

Gambar 3. Hernia inkarserata

d. Hernia Strangulata

Hernia irreponibilis dimana sudah terjadi gangguan

vaskularisasi viscera yang terperangkap dalam kantung hernia4.

Pada keadaan sebenarnya, gangguan caskularisasi

sudah mulai terjadi sejak jepitan dimulai. Gannguan terdiri dari

beberapa tingkatan, dari mulai bendungan sampai dengan

nekrosis. 4

Gambar 4. Hernia strangulate

6

Page 5: Hernia

3. Berdasarkan arah hernia

a. Hernia eksterna

Merupakan hernia yang penonjolannya dapat dilihat

dari luar, karena menonjolnya ke arah luar. Misalnya :

- hernia inguinalis

medialis dan lateralis

- hernia femoralis

- hernia umbilikalis

- hernia epigastrika

- hernia lumbalis

- hernia obturatoria

- dll

7

Page 6: Hernia

b. Hernia interna

Jika isi hernia masuk ke dalam rongga lain,

misalnya ke cavum thorax, bursa omentum, atau masuk ke

dalam recessus di dalam cavum abdomen. 4 Misalnya :

- hernia diafragmatika

- hernia omentalis

- hernia messentarika

II. HERNIA INGUINALIS

II.1 Anatomi regio inguinalis

Region inguinal harus dipahami, pengetahuan tentanag region ini penting untuk

terapi operatif ari hernia. Sebagai tambahan, pengetahuan tentangposisi relative dari saraf,

pembuluh darah dan struktur vas deferen, aponeurosis dan fascia.

1. Kanalis Inguinalis

Page 7: Hernia

Kanalis inguinalis pada orang dewasa panjangnya kira-kira 4 cm dan terletak 2-4

cm kearah caudal lagamentum inguinal. Kanal melebar diantara cincin internal dan

eksternal. Kanalis inguinalis mengandung salah satu vas deferens atau ligamentum

uterus. Funikulus spermatikus terdiri dari serat-serat otot cremaster, pleksus

pampiniformis, arteri testicularis n ramus genital nervus genitofemoralis, ductus

deferens, arteri cremaster, limfatik, dan prosesus vaginalis.

Kanalis inguinalis harus dipahami dalam konteks anatomi tiga dimensi. Kanalis

inginalis berjalan dari lateral ke medial, dalam ke luar dan cepal ke caudal. Kanalis

inguinalis dibangun oleh aponeurosis obliquus ekternus dibagian superficial, dinding

inferior dibangun oleh ligamentum inguinal dan ligamentum lacunar. Dinding posterior

(dasar) kanalis inguinalis dibentuk oleh fascia transfersalis dan aponeurosis transverses

abdominis. Dasar kanalis inguinalils adalah bagian paling penting dari sudut pandang

anatomi maupun bedah.

Pembuluh darah epigastric inferior menjadi batas superolateral dari trigonum

Hesselbach. Tepi medial dari trigonum dibentuk oleh membrane rectus, dan ligamentum

inguinal menjadi batas inferior. Hernia yang melewati trigonum Hesselbach disebut

sebagai direct hernia, sedangkan hernia yang muncul lateral dari trigonum adalah hernia

indirect.

2. Aponeurosis Obliqus External

Aponeurosis otot obliquus eksternus dibentuk oleh dua lapisan: superficial dan

profunda. Bersama dengan aponeorosis otot obliqus internus dan transversus abdominis,

mereka membentuk sarung rectus dan akhirnya linea alba. external oblique aponeurosis

menjadi batas superficial dari kanalis inguinalis. Ligamentum inguinal terletak dari spina

iliaca anterior superior ke tuberculum pubicum.

3. Otot Oblique internus

Page 8: Hernia

Otot obliq abdominis internus menjadi tepi atas dari kanalis inguinalis . bagian

medial dari internal oblique aponeurosis menyatu dengan serat dari aponeurosis

transversus abdominis dekat tuberculum pubicum untuk membentuk conjoined tendon.

adanya conjoined tendon

yang sebenarnya te;ah

banyak diperdebatkan,

tetapi diduga oleh banyak ahli

bedah muncul pada 10% pasien.

4. Fascia

Transversalis

Fascia transversalis

dianggap suatu kelanjutanb dari otot transversalis dan aponeurosisnya. Fascia

transversalis digambarkan oleh Cooper memiliki 2 lapisan: "The fascia transversalis dapat

dibagi menjadi dua bagian, satu terletak sedikit sebelum yang lainnya, bagian dalam lebih

tipis dari bagian luar; ia keluar dari tendon otot transversalis pada bagian dalam dari

spermatic cord dan berikatan ke linea

semulunaris.

5. Ligamentum Cooper

Ligamentum Cooper

terletak pada bagian belakang

ramus pubis dan dibentuk oleh

ramus pubis dan fascia.

Page 9: Hernia

Ligamentum cooper adalah titik fixasi yang penting dalam metode perbaikan

laparoscopic sebagaimana pada teknik McVay.

6. Preperitoneal Space

preperitoneal space terdiri dari jaringan lemak, lymphatics, pembuluh darah dan

saraf. Saraf preperitoneal yang harus diperhatikan oleh ahli bedah adalah nervus

cutaneous femoral lateral dan nervus genitofemoral. nervus cutaneous femoral lateral

berasal dari serabut L2 dan L3 dan kadang cabang dari nervus

femoralis. Nervus ini berjalan sepanjang permukaan anterior otot iliaca dan

dibawah fascia iliaca dan dibawah atau melelui perlekatan sebelah lateral ligamentum

inguinal pada spina iliaca anterior superior.

Nervus genitofemoral biasanya berasal dari L2 atau dari L1 dan L2 dan kadang

dari L3. Ia turun didepan otot psoas dan terbagi menjadi cabang genital dan femoral.

Cabang genital masuk ke kanalis inguinalis melalui cincin dalam sedangkan cabang

femoral masuk ke hiatus femoralis sebelah lateral dari arteri. ductus deferens berjalan

melalui preperitoneal space dari caudal ke cepal dan medial ke lateral ke cincin interna

inguinal.

Jaringan lemak, lymphatics, ditemukan di preperitoneal space, dan jumlah

jaringan lemak sangat bervariasi.

Bagian-bagian hernia :

1. Kantong hernia

Pada hernia abdominalis berupa peritoneum parietalis. Tidak semua hernia

memiliki kantong, misalnya hernia incisional, hernia adiposa, hernia

intertitialis.

2. Isi hernia

Page 10: Hernia

Berupa organ atau jaringan yang keluar melalui kantong hernia, misalnya

usus,

ovarium, dan jaringan penyangga usus (omentum).

3. Pintu hernia Merupakan bagian locus minoris resistance yang dilalui

kantong hernia.

4. Leher hernia Bagian tersempit kantong hernia yang sesuai dengan kantong

hernia

5. Locus minoris resistence (LMR)

II.3 Etiologi hernia inguinalis

Biasanya tidak ditemukan sebab yang pasti, meskipun

kadang dihubungkan dengan angkat berat. Hernia terjadi jika

bagian dari organ perut ( biasanya usus) menonjol melalui

suatu titik yang lemah atau robekan pada dinding otot yang tipis,

yang menahan organ perut pada tempatnya.8

Page 11: Hernia

Hernia inguinalis dapat terjadi karena anomali kongenital

atau karena sebab yang didapat. Hernia dapat dijumpai pada setiap

usia, lebih banyak pada pria ketimbang pada wanita. Berbagai

faktor penyebab berperan pada pembentukan pintu masuk hernia

pada anulus internus yang cukup lebar sehingga dapat dilalui oleh

kantong dan isi hernia. Disamping itu diperlukan pula faktor yang

dapat mendorong isi hernia melewati pintu yang sudah terbuka

cukup lebar tersebut.4 Faktor yang dipandang berperan kausal

adalah adanya prosessus vaginalis yang terbuka, peninggian

tekanan didalam rongga perut, dan kelemahan otot dinding perut

karena usia.4

Proses turunnya testis mengikuti prosessus vaginalis. Pada

nenonatus kurang lebih 90% prosessus vaginalis tetap terbuka

sedangkan pada bayi umur satu tahun sekitar 30 % prosessus

vaginalis belum tertutup. Tetapi kejadian hernia pada umur ini

hanya beberapa persen. Tidak sampai 10% anak dengan prosessus

vaginalis paten menderita hernia. Pada anak dengan hernia

unilateral dapat dijumpai prosessus veginalis paten kontralateral

lebih dari separo, sedangkan insiden hernia tidak melebihi 20%.

Umumnya disimpulkan bahwa adanya prosessus vaginalis yang

paten bukan merupakan penyebab tunggal terjadinya hernia tapi

diperlukan faktor lain seperti anulus inguinalis yang cukup besar.4

Page 12: Hernia

Tekanan intra abdomen yang meniggi secara kronik seperti

batuk kronik, hipertrofi prostat, konstipasi dan asites sering

disertai hernia inguinalis. Insiden hernia meningkat dengan

bertambahnya umur mungkin karena meningkatnya penyakit yang

meninggikan tekanan intra abdomen dan jaringan penunjang

berkurang kekuatannya.4

Dalam keadaan relaksasi otot dinding perut, bagian yang

membatasi anulus internus turut kendur. Pada keadaan itu tekanan

intra abdomen tidak tinggi dan kanalis inguinalis berjalan lebih

vertikal, sebaliknya bila otot dinding perut berkontraksi, kanalis

inguinalis berjalan lebih transversal dan anulus inguinalis tertutup

sehingga dapat mencegah masuknya usus kedalam kanalis

inguinalis. Kelemahan otot dinding perut antara lain terjadi akibat

kerusakan n.ilioinguinalis dan n.iliofemoralis setelah

apendektomi. Jika kantong hernia inguinalis lateralis mencapai

scrotum disebut hernia skrotalis. 4

II.4 Klasifikasi hernia inguinalis

1. Hernia inguinalis indirek,

Disebut juga hernia inguinalis lateralis, karena keluar

dari rongga peritoneum melalui annulus inguinalis internus

yang terletak lateral dari pembuluh epigastrika inferior,

kemudian hernia masuk kedalam kanalis inguinalis, dan jika

Page 13: Hernia

cukup panjang, menonjol keluar dari annulus inguinalis

ekternus. Apabila hernia berlanjut, tonjolan akan sampai ke

skrotum, ini disebut hernia skrotalis. Kantong hernia berada

dalam m.kremaster terlatak anteromedial terhadap vas deferen

dan struktur lain dalam tali sperma4

2. Hernia inguinalis direk

Disebut juga hernia inguinalis medialis, menonjol

langsung kedepan melalui segitiga Hesselbach, daerah yang

dibatasi ligamentum inguinal dibagian inferior, pembuluh

epigastrika inferior dibagian lateral dan tepi otot rektus

dibagian medial. Dasar segitiga hasselbach dibentuk oleh fasia

transversal yang diperkuat oleh serat aponeurisis m.tranversus

abdominis yang kadang-kadang tidak sempurna sehingga

daerah ini potensial untuk menjafi lemah. Hernia medialis,

karena tidak keluar melalui kanalis inguinalis dan tidak ke

skrotum, umumnya tidak disertai strangulasi karena cincin

hernia longgar.4

II.5 Manifestasi klinis hernia inguinalis

Hernia inguinal sering terlihat sebagai tonjolan

intermitten yang secara berangsur,-angsur meningkat dalam

ukuran dan menjadi ketidaknyamanan yang progresif dan

persisten yang progresif. Kadang hanya sedikit nyeri , sakit atau

rasa terbakar didaerah lipat paha yang mungkin didapatkan

Page 14: Hernia

sebelum perkembangan dari penonjolan yang nyata.

Ketidaknyamanan ini memperjelas onset dari symtomp hernia

yang sering dideskripsikan sebagai rasa sakit dan sensasi terbakar.

Gejala itu mungkin tidak hanya didapatkan didaerah inguinal tapi

juga menyebar kedaerah pinggul, belakang, kaki, atau kedaerah

genital. Disebut "Reffered pain" gejala ketidaknyamanan ini dapat

mempercepat keadaan yang berat dan menyusahkan.9

Gejala ketidaknyamanan pada hernia biasanya

meningkat dengan durasi atau intensitas dari kerja, tapi kemudian

dapat mereda atau menghilang dengan istirahat, meskipun tidak

selalu. 9 Rasa tidak enak yang ditimbulkan oleh hernia selalu

memburuk disenja hari dan membaik pada malam hari, saat pasien

berbaring bersandar dan hernia berkurang.

Nyeri lipat paha tanpa hernia yang dapat terlihat,

biasanya tidak mengindikasikan atau menunjukkan mula

timbulnya hernia. Kebanyakan hernia berkembang secara diam-

diam, tetapi beberapa yang lain dicetuskan oleh peristiwa

muscular tunggal yang sepenuh tenaga. Secara khas, kantong

hernia dan isinya membesar dan mengirimkan impuls yang dapat

teraba jika pasien mengedan atau batuk. Biasanya pasien harus

berdiri saat pemeriksaan , kerena tidak mungkin meraba suatu

hernia lipat paha yang bereduksi pada saat pasien berbaring.

Hidrokel bertransiluminasi, tetapi hernia tidak.10

Page 15: Hernia

Hernia yang tidak dapat dideteksi oleh pemeriksaan

fisik, dapat dilihat dengan ultra sonografi atau to mografi

komputer. Strangulasi menimbulkan nyeri hebat dalam hernia

yang diikuti dengan cepat oleh nyeri tekan, obstruksi interna, dan

tanda atau gejala sepsis. Reduksi dari hernia strangulasi adalah

kontraindikasi jika ada sepsisatau isi dari sakus yang diperkirakan

mengalami gangrenosa.10

II.6 Pemeriksaan fisik pada hernia inguinalis

1. Inspeksi

Hernia reponibel terdapat benjolan dilipat paha yang muncul pada waktu berdiri,

batuk, bersin atau mengedan dan mneghilang setelah berbaring. Hernia inguinal

- Lateralis : uncul benjolan di regio inguinalis yang berjalan dari lateral

ke medial, tonjolan berbentuk lonjong.

- Medialis : tonjolan biasanya terjadi bilateral, berbentuk bulat. Hernia

skrotalis : benjolan yang terlihat sampai skrotum yang merupakan

tojolan lanjutan dari hernia inguinalis lateralis. Hernia femoralis :

benjolan dibawah ligamentum inguinal.

2. P alpasi

Titik tengah antar SIAS dengan tuberkulum pubicum (AIL) ditekan lalu pasien

disuruh mengejan. Jika terjadi penonjolan di sebelah medial maka dapat

diasumsikan bahwa itu hernia inguinalis mediali

Titik yang terletak di sebelah lateral tuberkulum pubikum (AIM) ditekan lalu

pasien disuruh mengejan jika terlihat benjolan di lateral titik yang kita tekan maka dapat

diasumsikan sebagai nernia inguinalis lateralis.

Page 16: Hernia

Titik tengah antara kedua titik tersebut di atas (pertengahan canalis inguinalis)

ditekan lalu pasien disuruh mengejan jika terlihat benjolan di lateralnya berarti hernia

inguinalis lateralis jika di medialnya hernia inguinalis medialis.

Hernia inguinalis : kantong hernia yang kosong kadang dapat diraba pada

funikulus spermatikus sebagai gesekan dua permukaan sutera, tanda ini disebut

sarung tanda sarung tangan sutera. Kantong hernia yang berisi mungkin teraba

usus, omentum (seperti karet), atau ovarium. Dalam hal hernia dapat direposisi

pada waktu jari masih berada dalam annulus eksternus, pasien mulai mengedan

kalau hernia menyentuh ujung jari berarti hernia inguinalis lateralis dan kalau

samping jari yang menyentuh menandakan hernia inguinalis medialis. lipat paha

dibawah ligamentum inguina dan lateral tuberkulum pubikum.

Hernia femoralis : benjolan lunak di benjolan dibawah ligamentum inguinal

Hernia inkarserata : nyeri tekan.

3. Perkusi

Bila didapatkan perkusi perut kembung maka harus dipikirkan kemungkinan

hernia strangulata. Hipertimpani, terdengar pekak.

4. Auskultasi

Hiperperistaltis didapatkan pada auskultasi abdomen pada hernia yang

mengalami obstruksi usus (hernia inkarserata).

Tiga teknik pemeriksaan sederhana yaitu finger test, Ziemen test dan Tumb test.

Cara pemeriksaannya sebagai berikut:

Pemeriksaan Finger Test :

1. Menggunakan jari ke 2 atau jari ke 5.

2. Dimasukkan lewat skrortum melalui anulus eksternus ke kanal inguinal.

Page 17: Hernia

3. Penderita disuruh batuk:

- Bila impuls diujung jari berarti Hernia Inguinalis Lateralis.

- Bila impuls disamping jari Hernia Inguinnalis Medialis

Pemeriksaan Ziemen Test :

1. Posisi berbaring, bila ada benjolan masukkan dulu (biasanya oleh

penderita).

2. Hernia kanan diperiksa dengan tangan kanan.

3. Penderita disuruh batuk bila rangsangan pada :

- jari ke 2 : Hernia Inguinalis Lateralis.

- jari ke 3 : hernia Ingunalis Medialis.

- jari ke 4 : Hernia Femoralis

Page 18: Hernia

Pemeriksaan Thumb Test :

Anulus internus ditekan dengan ibu jari dan penderita disuruh mengejan

- Bila keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis medialis.

- Bila tidak keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis Lateralis

II.7 Diagnosis hernia inguinalis

Page 19: Hernia

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan

pemeriksaan fisik. Benjolan akan membesar jika penderita batuk,

membungkuk, mengangkat beban berat atau mengedan.8

Gejala dan tanda klinik hernia banyak ditentukan oleh

keadaan isi hernia. Pada hernia reponibel keluhan satu-satunya

adalah benjolan dilipat paha yang muncul pada waktu berdiri,

batuk, bersin, atau mengedan dan menghilang setelah berbaring .

keluhan nyeri jarang dijumpai , kalau ada biasanya didaerah

epigastrium, atau paraumbilikal berupa nyeri viseral karena

regangan pada mesenterium pada waktu satu segmen usus halus

masuk kedalam kantong hernia. Nyeri yang disertai mual atau

muntah baru timbul kalau sudah terjadi inkarserasi karena ileus

atau strangulasi karena nekrosis atau gangren.4

Tanda klinik pada pemeriksaan fisik bergantung pada

isi hernia. Pada inspeksi saat pasien mengedan dapat dilihat hernia

inguinalis lateralis muncul sebagai penonjolan diregio inguinalis

yang berjalan dari lateral atas kemedial bawah. Kantong hernia

yang kososn kadang dapat diraba pada funikulus spermatikus

sebagai gesekan dari dua lapis kantong yang memeberikan sensasi

gesekan dua permukaaan sutera. Tanda ini disebut tanda sarung

tangan sutera, tetapi umumnya tanda ini sukar ditentukan. Kalau

kantong hernia berisi organ maka tergantung isinya, pada palpasi

mungkin teraba usus, omentum (seperti karet), atau ovarium.

Page 20: Hernia

Dengan jari telunjuk atau jari kelingking pada anak dapat dicoba

mendorong isi hernia denganmenonjolkan kulit skrotum melalui

anulus eksternus sehingga dapat ditentukan apakah isi hernia

dapat direposisi atau tidak. Dalam hal hernia dapat direposisi,

pada waktu jari masih berada dalam anulus eksternus, pasien

diminta mengedan. Kalau hernia menyentuh ujung jari, berarti

hernia inguinalis lateralis, dan kalau samping jari yang menyentuh

menandakan hernia inguinalis medialis. Isi hernia pada bayi

wanita yang teraba seperti sebuah massa yang padat yang

biasanya berisi ovarium.4

II.8 Diagnosis banding hernia inguinalis

a. Hidrocele pada funikulus spermatikus maupun testis.Yang

membedakan:

- pasien diminta mengejan bila benjolan adalah hernia maka

akan membesar, sedang bila hidrocele benjolan tetap tidak

berubah. Bila benjolan terdapat pada skrotum , maka

dilakukan pada satu sisi , sedangkan disisi yang berlawanan

diperiksa melalui diapanascopy. Bila tampak bening berarti

hidrocele (diapanascopy+).

- Pada hernia: canalis inguinalis teraba usus

- Perkusi pada hernia akan terdengar timpani karena berisi

usus

Page 21: Hernia

- Fluktuasi positif pada hernia.

b. Kriptochismus.

Testis tidak turun sampai ke skrotum tetapi

kemungkinannya hanya sampai kanalis inguinalis

c. Limfadenopati/ limfadenitis inguinal

d. Varises vena saphena magna didaerah lipat paha

e. Lipoma yang menyelubungi funikulus spermatikus (sering

disangka hernia inguinalis medialis).

II.9 Penatalaksanaan hernia inguinalis

1.Konservatif

Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan

melakukan reposisi dan pemakaian penyangga atau penunjang

untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi

a. Reposisi

Reposisi tidak dilakukan pada hernia inguinalis strangulate,

kecuali pada pasien anak-anak. reposisi dilakukan secara

bimanual. Tangan kiri memegang isi hernia membentuk

corong sedangkan tangan kanan mendorongnya kearah cincin

hernia dengan tekanan lambat tapi menetap sampai terjadi

Page 22: Hernia

reposisi. Pada anak-anak inkarserasi lebih sering terjadi pada

umur dibawah dua tahun.

Reposisi spontan lebih sering dan sebaliknya gangguan

vitalitas isi hernia jarang terjadi jika dibandingkan dengan

orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh cincin hernia yang

lebih elastis dibandingkan dengan orang dewasa. 4 Reposisi

dilakukan dengan menidurkan anak dengan pemberian

sedative dan kompres es diatas hernia. Bila usaha reposisi ini

berhasil anak disiapkan untuk operasi pada hari berikutnya.

Jika reposisi hernia tidak berhasil dalam waktu enam jam

harus dilakukan operasi segera.4

b. Bantalan penyangga

Pemakaian bantalan penyangga hanya bertujuan menahan

hernia yang telah direposisi dan tidak pernah menyembuhkan

sehingga harus dipakai seumur hidup. Namun cara yang

berumur lebih dari 4000 tahun ini masih saja dipakai sampai

sekarang. 4 Sebaiknya cara ini tidak dinjur pembuluh darah

testis. 4

2.Operatif

Pengobatan operatif merupakan satu-satunya

pengobatan hernia inguinalis yang rasional. Indikasi operasi

Page 23: Hernia

sudah ada begitu diagnosis ditegakkan. Prinsip dasar operasi

hernia terdiri dari herniotomi dan hernioplastik.

II.10 Komplikasi hernia inguinalis

Komplikasi hernia bergantung pada keadaan yang dialami

oleh isi hernia. Isi hernia dapat tertahan dalam kantong hernia

pada hernia irreponibel; ini dapat terjadi kalau hernia terlalu

besar atau terdiri dari omentkan karena mempunyai komplikasi,

antara lain merusak kulit dan tonus otot dinding perut didaerah

yang tertekan sedangkan strangulasi tetap mengancam. Pada

anak-anak cara ini dapat menimbulkan atrofitestis karena tekanan

pada tali sperma yang mengandungum, organ ektraperitoneal

(hernia geser) atau hernia akreta. Disini tidak timbul gejala klinik

kecuali berupa benjolan. Dapat pula terjadi isi hernia tercekik

oleh cincin hernia sehingga terjadi hernia strangulate yang

menimbulkan gejala obstruksi usus yang sederhana. Sumbatan

dapat terjadi total atau parsial seperti pada hernia richter. Bila

cincin hernia sempit, kurang elastis atau lebih kaku seperti pada

hernia femoralis dan hernia obturatoria, lebih sering terjadi

jepitan parsial. Jarang terjadi inkarserasi retrograde yaitu dua

segmen usus terperangkap didalam kantong hernia dan satu

segmen lainnya berada dalam rongga peritoneum seperti hurup

W.4

Page 24: Hernia

Jepitan hernia akan menyebabkan gangguan perfusi

jaringan isi hernia. Pada permulaaan terjadi bendungan vena

sehingga terjadi udem organ atau struktur didalam hernia dan

transudasi kedalam kantong hernia. Timbulnya udem

menyebabkan jepitan pada cincin hernia makin bertambah

sehingga akhirnya peredaran darah jaringa terganggu. Isi hernia

menjadi nekrosis dan kantong hernia berisi transudat berupa

cairan serosanguinus. Kalau isi hernia terdiri dari usus, dapat

terjadi perforasi yang akhirnya dapat menimbulkan abses local,

fistel atau peritonitis jika terjadi hubungan dengan rongga perut. 4

Gambaran klinik hernia inkarserata yang mengandung usus

dimulai dengan gambaran obstruksi usus dengan gangguan

keseimbangan cairan , elektrolit, dan asam basa. Bila sudah

terjadi strangulasi karena gangguan vaskularisasiterjadi gangguan

toksik akibat gangrene, gambaran klinik menjadi komplek dan

sangat serius. Penderita mengeluh nyeri lebih hebat ditempat

hernia, nyeri akan menetap karena rangsangan peritoneum. 4

Pada pemeriksaan lokal yang ditemukan benjolan yang

tidak dapat dimasukkan lagi, disertai nyeri tekan dan tergantung

keadaaan isi hernia dapat dijumpai tanda pereitonitis atau abses

local. Hernia strangulate merupakan keadaan gawat darurat

karena perlu mendpat pertolongan segera. 4

Page 25: Hernia

II.11 Prognosis hernia inguinalis

Perbaikan klasik memberikan angka kekambuhan sekitar

1% -3% dalam jarak waktu 10 tahun kemudian. Kekambuhan

disebabkan oleh tegangan yang berlebihan pada saat perbaikan,

jaringan yang kurang, hernioplasti yang tidak adekuat, dan

hernia yang terabaikan. Kekambuhan yang sudah diperkirakan,

lebih umum dalam pasien dengan hernia direk, khususnya

hernia direk bilateral.

Kekambuhan tidak langsung biasanya akibat eksisi yang

tidak adekuat dari ujung proksimal kantung. Kebanyakan

kekambuhan adalah langsung dan biasanya dalam regio

tuberkulum pubikum, dimana tegangan garis jahitan adalah yang

terbesar.insisi relaksasi selalu membantu. Perbaikan hernia

inguinalis bilateral secara bersamaan tidak meningkatkan

tegangan jahitan dan bukan merupakan penyebab kekambuhan

seperti yang dipercaya sebelumnya. Hernia rekurren

membutuhkan prostesis untuk perbaikan yang berhasil,

kekambuhan setelah hernioplasti prostesisanterior paling baik

dilakukan dengan pendekatan preperitoneal atau secara anterior

dengan sumbat prostesis.10

III. HERNIA REPAIR

Page 26: Hernia

Hernia repair merupakan prosedur yang dilakukan untuk

memperbaiki hernia. Tipe operasi yang dilakukan tergantung ukuran

dan letak hernia, status kesehatan, status kesehatan umum, usia,

pertimbangan anestesi dan pertimbangan dokter bedah.3 Operasi adalah

satu-satunya jalan untuk memperbaiki hernia inkarserata atau hernia

strangulate.

1. Open hernia repair

Pada open hernia repair, dilakukan insisi di dekat lokasi hernia.

Area otot yang mengalami kelemahan diperbaiki. Prosedur open

hernia repair ini dapat dilakukan dengan menggunakan anestesi

local.3

Prosdur open hernia repair terdiri dari :

a. herniotomy

Pada herniotomy dilakukan pembebasan isi kantung hernia

sampai ke lehernya, kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan

kalau ada perlengketan, kemudian di reposisi. Kantung hernia

dijahit ikat setinggi mungkin lalu dipotong. 4

b. hernioplasty

Pada hernioplasty dilakukan tindakan memperkecil annulus

inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang kanalis

inguinalis. Hernioplastik lebih penting artinya dalam mencegah

terjadinya residif dibandingkan dengan herniotomi.4

Page 27: Hernia

Dikenal berbagai metode hernioplasty seperti memperkecil

annulus inguinalis internus dengan jahitan terputus, menutup

dan memperkuat fasia transversa, dan menjahitkan pertemuan

m.transversus internus abdominis, dan m.oblikus internus

abdominis yang dikenal dengan nama conjoint tendon ke

ligamentum inguinale poupart menurut metode bassini. 4

mesh repair

Pada defek yang cukup besar atau terjadi residif berulang

diperlukan pemakaian bahan sintetis seperti mersilene atau

prolene mesh.4

Mesh dapat dijahit atau ditempelkan pada jaringan kuat di

sekitar hernia. Penggunaan mesh ini diharapkan dapat

memperkuat dinding otot yang mengalami kelemahan.

Gambar 6. penggunaan mesh pada hernia repair

non mesh repair

pada metode ini pintu hernia dijahit, dan jaringan di sekitar

hernia digunakan untuk memperkuat area yang lemah.3

Page 28: Hernia

Open hernia tanpa menggunakan mesh biasanya dipakai

pada kasus hernia strangulate atau infected hernia, untuk

ukuran hernia kurang dari 3 cm, atau hernia sederhana

pada anak dan bayi.3

Gambar 7. hernia repair tanpa mesh dengan metode bassini

2. Laparoskopik hernia repair

Merupakan metode terbaru dalam hernia repair, pada metode ini

dilakukan incise kecil pada abdomen. Sebuah tabung kosong

dimasukkan melalui lubang incise tersebut. Abdomen

dikembungkan dengan memasukkan karbondioksida untuk

memudahkan melihat organ internal. Alat bedah dan lampu

laparoskopi dimasukkan melalui tube. Hernia diperbaiki dengan

menggunakan mesh, baik dijahit maupun ditempelkan pada

tempatnya.

Page 29: Hernia

Gambar 8. metode laparoskopi pada operasi hernia