Hernia
-
Upload
luthfy-kharisma-anggari -
Category
Documents
-
view
515 -
download
7
Transcript of Hernia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. HERNIA
I.1 Definisi hernia
Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga
melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan.4
I.2 Patofisiologi hernia
I.3 Klasifikasi hernia4
Hernia diberi nama menurut tempat dimana terdapat
kelemahannya. Hernia dibagi menjadi beberapa macam, antara lain :
3
1. Berdasarkan kausanya
a. hernia congenital
b. hernia akuisita/dapatan,
Dimana hernia dapat terjadi karena peningkatan
tekanan intra abdominal.
2. Berdasarkan sifatnya
a. hernia reponibilis
Jika isi kantong hernia dapat keluar masuk. Usus keluar
jika berdiri atau mengedan, dan masuk lagi jika berbaring atau
didorong masuk, tidak ada keluhan nyeri dan gejala obstruksi
usus4.
Gambar 1. Hernia repponibilis, dimana isi kantong hernia tidak
terjepit pada pintu hernia.
b. Hernia irreponibilis
4
Jika isi kantong hernia tidak dapat keluar masuk. Ini
biasanya terjadi disebabkan oleh perlengketan isi kantong
hernia pada peritoneum kantong hernia. Hernia jenis ini
biasanya dikenal dengan nama hernia akreta. Tidak ada
keluhan nyeri atau tanda sumbatan usus. 4
Gambar 2. Hernia irreponibilis
c. Hernia inkarserata
Merupakan hernia irreponibilis yang disertai tanda-
tanda obstruksi usus. Pada hernia tipe ini, isi kantung hernia
terjepit sehingga terjadi gangguan aliran pasase usus, dimana
makanan tidak bisa lewat.
Operasi hernia inkarserata merupakan operasi darurat
nomer 2 setelah operasi appendicitis. Selain itu hernia
5
inkarserata merupakan penyebab nomer satu kasus obstruksi
usus di Indonesia. 4
Gambar 3. Hernia inkarserata
d. Hernia Strangulata
Hernia irreponibilis dimana sudah terjadi gangguan
vaskularisasi viscera yang terperangkap dalam kantung hernia4.
Pada keadaan sebenarnya, gangguan caskularisasi
sudah mulai terjadi sejak jepitan dimulai. Gannguan terdiri dari
beberapa tingkatan, dari mulai bendungan sampai dengan
nekrosis. 4
Gambar 4. Hernia strangulate
6
3. Berdasarkan arah hernia
a. Hernia eksterna
Merupakan hernia yang penonjolannya dapat dilihat
dari luar, karena menonjolnya ke arah luar. Misalnya :
- hernia inguinalis
medialis dan lateralis
- hernia femoralis
- hernia umbilikalis
- hernia epigastrika
- hernia lumbalis
- hernia obturatoria
- dll
7
b. Hernia interna
Jika isi hernia masuk ke dalam rongga lain,
misalnya ke cavum thorax, bursa omentum, atau masuk ke
dalam recessus di dalam cavum abdomen. 4 Misalnya :
- hernia diafragmatika
- hernia omentalis
- hernia messentarika
II. HERNIA INGUINALIS
II.1 Anatomi regio inguinalis
Region inguinal harus dipahami, pengetahuan tentanag region ini penting untuk
terapi operatif ari hernia. Sebagai tambahan, pengetahuan tentangposisi relative dari saraf,
pembuluh darah dan struktur vas deferen, aponeurosis dan fascia.
1. Kanalis Inguinalis
Kanalis inguinalis pada orang dewasa panjangnya kira-kira 4 cm dan terletak 2-4
cm kearah caudal lagamentum inguinal. Kanal melebar diantara cincin internal dan
eksternal. Kanalis inguinalis mengandung salah satu vas deferens atau ligamentum
uterus. Funikulus spermatikus terdiri dari serat-serat otot cremaster, pleksus
pampiniformis, arteri testicularis n ramus genital nervus genitofemoralis, ductus
deferens, arteri cremaster, limfatik, dan prosesus vaginalis.
Kanalis inguinalis harus dipahami dalam konteks anatomi tiga dimensi. Kanalis
inginalis berjalan dari lateral ke medial, dalam ke luar dan cepal ke caudal. Kanalis
inguinalis dibangun oleh aponeurosis obliquus ekternus dibagian superficial, dinding
inferior dibangun oleh ligamentum inguinal dan ligamentum lacunar. Dinding posterior
(dasar) kanalis inguinalis dibentuk oleh fascia transfersalis dan aponeurosis transverses
abdominis. Dasar kanalis inguinalils adalah bagian paling penting dari sudut pandang
anatomi maupun bedah.
Pembuluh darah epigastric inferior menjadi batas superolateral dari trigonum
Hesselbach. Tepi medial dari trigonum dibentuk oleh membrane rectus, dan ligamentum
inguinal menjadi batas inferior. Hernia yang melewati trigonum Hesselbach disebut
sebagai direct hernia, sedangkan hernia yang muncul lateral dari trigonum adalah hernia
indirect.
2. Aponeurosis Obliqus External
Aponeurosis otot obliquus eksternus dibentuk oleh dua lapisan: superficial dan
profunda. Bersama dengan aponeorosis otot obliqus internus dan transversus abdominis,
mereka membentuk sarung rectus dan akhirnya linea alba. external oblique aponeurosis
menjadi batas superficial dari kanalis inguinalis. Ligamentum inguinal terletak dari spina
iliaca anterior superior ke tuberculum pubicum.
3. Otot Oblique internus
Otot obliq abdominis internus menjadi tepi atas dari kanalis inguinalis . bagian
medial dari internal oblique aponeurosis menyatu dengan serat dari aponeurosis
transversus abdominis dekat tuberculum pubicum untuk membentuk conjoined tendon.
adanya conjoined tendon
yang sebenarnya te;ah
banyak diperdebatkan,
tetapi diduga oleh banyak ahli
bedah muncul pada 10% pasien.
4. Fascia
Transversalis
Fascia transversalis
dianggap suatu kelanjutanb dari otot transversalis dan aponeurosisnya. Fascia
transversalis digambarkan oleh Cooper memiliki 2 lapisan: "The fascia transversalis dapat
dibagi menjadi dua bagian, satu terletak sedikit sebelum yang lainnya, bagian dalam lebih
tipis dari bagian luar; ia keluar dari tendon otot transversalis pada bagian dalam dari
spermatic cord dan berikatan ke linea
semulunaris.
5. Ligamentum Cooper
Ligamentum Cooper
terletak pada bagian belakang
ramus pubis dan dibentuk oleh
ramus pubis dan fascia.
Ligamentum cooper adalah titik fixasi yang penting dalam metode perbaikan
laparoscopic sebagaimana pada teknik McVay.
6. Preperitoneal Space
preperitoneal space terdiri dari jaringan lemak, lymphatics, pembuluh darah dan
saraf. Saraf preperitoneal yang harus diperhatikan oleh ahli bedah adalah nervus
cutaneous femoral lateral dan nervus genitofemoral. nervus cutaneous femoral lateral
berasal dari serabut L2 dan L3 dan kadang cabang dari nervus
femoralis. Nervus ini berjalan sepanjang permukaan anterior otot iliaca dan
dibawah fascia iliaca dan dibawah atau melelui perlekatan sebelah lateral ligamentum
inguinal pada spina iliaca anterior superior.
Nervus genitofemoral biasanya berasal dari L2 atau dari L1 dan L2 dan kadang
dari L3. Ia turun didepan otot psoas dan terbagi menjadi cabang genital dan femoral.
Cabang genital masuk ke kanalis inguinalis melalui cincin dalam sedangkan cabang
femoral masuk ke hiatus femoralis sebelah lateral dari arteri. ductus deferens berjalan
melalui preperitoneal space dari caudal ke cepal dan medial ke lateral ke cincin interna
inguinal.
Jaringan lemak, lymphatics, ditemukan di preperitoneal space, dan jumlah
jaringan lemak sangat bervariasi.
Bagian-bagian hernia :
1. Kantong hernia
Pada hernia abdominalis berupa peritoneum parietalis. Tidak semua hernia
memiliki kantong, misalnya hernia incisional, hernia adiposa, hernia
intertitialis.
2. Isi hernia
Berupa organ atau jaringan yang keluar melalui kantong hernia, misalnya
usus,
ovarium, dan jaringan penyangga usus (omentum).
3. Pintu hernia Merupakan bagian locus minoris resistance yang dilalui
kantong hernia.
4. Leher hernia Bagian tersempit kantong hernia yang sesuai dengan kantong
hernia
5. Locus minoris resistence (LMR)
II.3 Etiologi hernia inguinalis
Biasanya tidak ditemukan sebab yang pasti, meskipun
kadang dihubungkan dengan angkat berat. Hernia terjadi jika
bagian dari organ perut ( biasanya usus) menonjol melalui
suatu titik yang lemah atau robekan pada dinding otot yang tipis,
yang menahan organ perut pada tempatnya.8
Hernia inguinalis dapat terjadi karena anomali kongenital
atau karena sebab yang didapat. Hernia dapat dijumpai pada setiap
usia, lebih banyak pada pria ketimbang pada wanita. Berbagai
faktor penyebab berperan pada pembentukan pintu masuk hernia
pada anulus internus yang cukup lebar sehingga dapat dilalui oleh
kantong dan isi hernia. Disamping itu diperlukan pula faktor yang
dapat mendorong isi hernia melewati pintu yang sudah terbuka
cukup lebar tersebut.4 Faktor yang dipandang berperan kausal
adalah adanya prosessus vaginalis yang terbuka, peninggian
tekanan didalam rongga perut, dan kelemahan otot dinding perut
karena usia.4
Proses turunnya testis mengikuti prosessus vaginalis. Pada
nenonatus kurang lebih 90% prosessus vaginalis tetap terbuka
sedangkan pada bayi umur satu tahun sekitar 30 % prosessus
vaginalis belum tertutup. Tetapi kejadian hernia pada umur ini
hanya beberapa persen. Tidak sampai 10% anak dengan prosessus
vaginalis paten menderita hernia. Pada anak dengan hernia
unilateral dapat dijumpai prosessus veginalis paten kontralateral
lebih dari separo, sedangkan insiden hernia tidak melebihi 20%.
Umumnya disimpulkan bahwa adanya prosessus vaginalis yang
paten bukan merupakan penyebab tunggal terjadinya hernia tapi
diperlukan faktor lain seperti anulus inguinalis yang cukup besar.4
Tekanan intra abdomen yang meniggi secara kronik seperti
batuk kronik, hipertrofi prostat, konstipasi dan asites sering
disertai hernia inguinalis. Insiden hernia meningkat dengan
bertambahnya umur mungkin karena meningkatnya penyakit yang
meninggikan tekanan intra abdomen dan jaringan penunjang
berkurang kekuatannya.4
Dalam keadaan relaksasi otot dinding perut, bagian yang
membatasi anulus internus turut kendur. Pada keadaan itu tekanan
intra abdomen tidak tinggi dan kanalis inguinalis berjalan lebih
vertikal, sebaliknya bila otot dinding perut berkontraksi, kanalis
inguinalis berjalan lebih transversal dan anulus inguinalis tertutup
sehingga dapat mencegah masuknya usus kedalam kanalis
inguinalis. Kelemahan otot dinding perut antara lain terjadi akibat
kerusakan n.ilioinguinalis dan n.iliofemoralis setelah
apendektomi. Jika kantong hernia inguinalis lateralis mencapai
scrotum disebut hernia skrotalis. 4
II.4 Klasifikasi hernia inguinalis
1. Hernia inguinalis indirek,
Disebut juga hernia inguinalis lateralis, karena keluar
dari rongga peritoneum melalui annulus inguinalis internus
yang terletak lateral dari pembuluh epigastrika inferior,
kemudian hernia masuk kedalam kanalis inguinalis, dan jika
cukup panjang, menonjol keluar dari annulus inguinalis
ekternus. Apabila hernia berlanjut, tonjolan akan sampai ke
skrotum, ini disebut hernia skrotalis. Kantong hernia berada
dalam m.kremaster terlatak anteromedial terhadap vas deferen
dan struktur lain dalam tali sperma4
2. Hernia inguinalis direk
Disebut juga hernia inguinalis medialis, menonjol
langsung kedepan melalui segitiga Hesselbach, daerah yang
dibatasi ligamentum inguinal dibagian inferior, pembuluh
epigastrika inferior dibagian lateral dan tepi otot rektus
dibagian medial. Dasar segitiga hasselbach dibentuk oleh fasia
transversal yang diperkuat oleh serat aponeurisis m.tranversus
abdominis yang kadang-kadang tidak sempurna sehingga
daerah ini potensial untuk menjafi lemah. Hernia medialis,
karena tidak keluar melalui kanalis inguinalis dan tidak ke
skrotum, umumnya tidak disertai strangulasi karena cincin
hernia longgar.4
II.5 Manifestasi klinis hernia inguinalis
Hernia inguinal sering terlihat sebagai tonjolan
intermitten yang secara berangsur,-angsur meningkat dalam
ukuran dan menjadi ketidaknyamanan yang progresif dan
persisten yang progresif. Kadang hanya sedikit nyeri , sakit atau
rasa terbakar didaerah lipat paha yang mungkin didapatkan
sebelum perkembangan dari penonjolan yang nyata.
Ketidaknyamanan ini memperjelas onset dari symtomp hernia
yang sering dideskripsikan sebagai rasa sakit dan sensasi terbakar.
Gejala itu mungkin tidak hanya didapatkan didaerah inguinal tapi
juga menyebar kedaerah pinggul, belakang, kaki, atau kedaerah
genital. Disebut "Reffered pain" gejala ketidaknyamanan ini dapat
mempercepat keadaan yang berat dan menyusahkan.9
Gejala ketidaknyamanan pada hernia biasanya
meningkat dengan durasi atau intensitas dari kerja, tapi kemudian
dapat mereda atau menghilang dengan istirahat, meskipun tidak
selalu. 9 Rasa tidak enak yang ditimbulkan oleh hernia selalu
memburuk disenja hari dan membaik pada malam hari, saat pasien
berbaring bersandar dan hernia berkurang.
Nyeri lipat paha tanpa hernia yang dapat terlihat,
biasanya tidak mengindikasikan atau menunjukkan mula
timbulnya hernia. Kebanyakan hernia berkembang secara diam-
diam, tetapi beberapa yang lain dicetuskan oleh peristiwa
muscular tunggal yang sepenuh tenaga. Secara khas, kantong
hernia dan isinya membesar dan mengirimkan impuls yang dapat
teraba jika pasien mengedan atau batuk. Biasanya pasien harus
berdiri saat pemeriksaan , kerena tidak mungkin meraba suatu
hernia lipat paha yang bereduksi pada saat pasien berbaring.
Hidrokel bertransiluminasi, tetapi hernia tidak.10
Hernia yang tidak dapat dideteksi oleh pemeriksaan
fisik, dapat dilihat dengan ultra sonografi atau to mografi
komputer. Strangulasi menimbulkan nyeri hebat dalam hernia
yang diikuti dengan cepat oleh nyeri tekan, obstruksi interna, dan
tanda atau gejala sepsis. Reduksi dari hernia strangulasi adalah
kontraindikasi jika ada sepsisatau isi dari sakus yang diperkirakan
mengalami gangrenosa.10
II.6 Pemeriksaan fisik pada hernia inguinalis
1. Inspeksi
Hernia reponibel terdapat benjolan dilipat paha yang muncul pada waktu berdiri,
batuk, bersin atau mengedan dan mneghilang setelah berbaring. Hernia inguinal
- Lateralis : uncul benjolan di regio inguinalis yang berjalan dari lateral
ke medial, tonjolan berbentuk lonjong.
- Medialis : tonjolan biasanya terjadi bilateral, berbentuk bulat. Hernia
skrotalis : benjolan yang terlihat sampai skrotum yang merupakan
tojolan lanjutan dari hernia inguinalis lateralis. Hernia femoralis :
benjolan dibawah ligamentum inguinal.
2. P alpasi
Titik tengah antar SIAS dengan tuberkulum pubicum (AIL) ditekan lalu pasien
disuruh mengejan. Jika terjadi penonjolan di sebelah medial maka dapat
diasumsikan bahwa itu hernia inguinalis mediali
Titik yang terletak di sebelah lateral tuberkulum pubikum (AIM) ditekan lalu
pasien disuruh mengejan jika terlihat benjolan di lateral titik yang kita tekan maka dapat
diasumsikan sebagai nernia inguinalis lateralis.
Titik tengah antara kedua titik tersebut di atas (pertengahan canalis inguinalis)
ditekan lalu pasien disuruh mengejan jika terlihat benjolan di lateralnya berarti hernia
inguinalis lateralis jika di medialnya hernia inguinalis medialis.
Hernia inguinalis : kantong hernia yang kosong kadang dapat diraba pada
funikulus spermatikus sebagai gesekan dua permukaan sutera, tanda ini disebut
sarung tanda sarung tangan sutera. Kantong hernia yang berisi mungkin teraba
usus, omentum (seperti karet), atau ovarium. Dalam hal hernia dapat direposisi
pada waktu jari masih berada dalam annulus eksternus, pasien mulai mengedan
kalau hernia menyentuh ujung jari berarti hernia inguinalis lateralis dan kalau
samping jari yang menyentuh menandakan hernia inguinalis medialis. lipat paha
dibawah ligamentum inguina dan lateral tuberkulum pubikum.
Hernia femoralis : benjolan lunak di benjolan dibawah ligamentum inguinal
Hernia inkarserata : nyeri tekan.
3. Perkusi
Bila didapatkan perkusi perut kembung maka harus dipikirkan kemungkinan
hernia strangulata. Hipertimpani, terdengar pekak.
4. Auskultasi
Hiperperistaltis didapatkan pada auskultasi abdomen pada hernia yang
mengalami obstruksi usus (hernia inkarserata).
Tiga teknik pemeriksaan sederhana yaitu finger test, Ziemen test dan Tumb test.
Cara pemeriksaannya sebagai berikut:
Pemeriksaan Finger Test :
1. Menggunakan jari ke 2 atau jari ke 5.
2. Dimasukkan lewat skrortum melalui anulus eksternus ke kanal inguinal.
3. Penderita disuruh batuk:
- Bila impuls diujung jari berarti Hernia Inguinalis Lateralis.
- Bila impuls disamping jari Hernia Inguinnalis Medialis
Pemeriksaan Ziemen Test :
1. Posisi berbaring, bila ada benjolan masukkan dulu (biasanya oleh
penderita).
2. Hernia kanan diperiksa dengan tangan kanan.
3. Penderita disuruh batuk bila rangsangan pada :
- jari ke 2 : Hernia Inguinalis Lateralis.
- jari ke 3 : hernia Ingunalis Medialis.
- jari ke 4 : Hernia Femoralis
Pemeriksaan Thumb Test :
Anulus internus ditekan dengan ibu jari dan penderita disuruh mengejan
- Bila keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis medialis.
- Bila tidak keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis Lateralis
II.7 Diagnosis hernia inguinalis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan
pemeriksaan fisik. Benjolan akan membesar jika penderita batuk,
membungkuk, mengangkat beban berat atau mengedan.8
Gejala dan tanda klinik hernia banyak ditentukan oleh
keadaan isi hernia. Pada hernia reponibel keluhan satu-satunya
adalah benjolan dilipat paha yang muncul pada waktu berdiri,
batuk, bersin, atau mengedan dan menghilang setelah berbaring .
keluhan nyeri jarang dijumpai , kalau ada biasanya didaerah
epigastrium, atau paraumbilikal berupa nyeri viseral karena
regangan pada mesenterium pada waktu satu segmen usus halus
masuk kedalam kantong hernia. Nyeri yang disertai mual atau
muntah baru timbul kalau sudah terjadi inkarserasi karena ileus
atau strangulasi karena nekrosis atau gangren.4
Tanda klinik pada pemeriksaan fisik bergantung pada
isi hernia. Pada inspeksi saat pasien mengedan dapat dilihat hernia
inguinalis lateralis muncul sebagai penonjolan diregio inguinalis
yang berjalan dari lateral atas kemedial bawah. Kantong hernia
yang kososn kadang dapat diraba pada funikulus spermatikus
sebagai gesekan dari dua lapis kantong yang memeberikan sensasi
gesekan dua permukaaan sutera. Tanda ini disebut tanda sarung
tangan sutera, tetapi umumnya tanda ini sukar ditentukan. Kalau
kantong hernia berisi organ maka tergantung isinya, pada palpasi
mungkin teraba usus, omentum (seperti karet), atau ovarium.
Dengan jari telunjuk atau jari kelingking pada anak dapat dicoba
mendorong isi hernia denganmenonjolkan kulit skrotum melalui
anulus eksternus sehingga dapat ditentukan apakah isi hernia
dapat direposisi atau tidak. Dalam hal hernia dapat direposisi,
pada waktu jari masih berada dalam anulus eksternus, pasien
diminta mengedan. Kalau hernia menyentuh ujung jari, berarti
hernia inguinalis lateralis, dan kalau samping jari yang menyentuh
menandakan hernia inguinalis medialis. Isi hernia pada bayi
wanita yang teraba seperti sebuah massa yang padat yang
biasanya berisi ovarium.4
II.8 Diagnosis banding hernia inguinalis
a. Hidrocele pada funikulus spermatikus maupun testis.Yang
membedakan:
- pasien diminta mengejan bila benjolan adalah hernia maka
akan membesar, sedang bila hidrocele benjolan tetap tidak
berubah. Bila benjolan terdapat pada skrotum , maka
dilakukan pada satu sisi , sedangkan disisi yang berlawanan
diperiksa melalui diapanascopy. Bila tampak bening berarti
hidrocele (diapanascopy+).
- Pada hernia: canalis inguinalis teraba usus
- Perkusi pada hernia akan terdengar timpani karena berisi
usus
- Fluktuasi positif pada hernia.
b. Kriptochismus.
Testis tidak turun sampai ke skrotum tetapi
kemungkinannya hanya sampai kanalis inguinalis
c. Limfadenopati/ limfadenitis inguinal
d. Varises vena saphena magna didaerah lipat paha
e. Lipoma yang menyelubungi funikulus spermatikus (sering
disangka hernia inguinalis medialis).
II.9 Penatalaksanaan hernia inguinalis
1.Konservatif
Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan
melakukan reposisi dan pemakaian penyangga atau penunjang
untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi
a. Reposisi
Reposisi tidak dilakukan pada hernia inguinalis strangulate,
kecuali pada pasien anak-anak. reposisi dilakukan secara
bimanual. Tangan kiri memegang isi hernia membentuk
corong sedangkan tangan kanan mendorongnya kearah cincin
hernia dengan tekanan lambat tapi menetap sampai terjadi
reposisi. Pada anak-anak inkarserasi lebih sering terjadi pada
umur dibawah dua tahun.
Reposisi spontan lebih sering dan sebaliknya gangguan
vitalitas isi hernia jarang terjadi jika dibandingkan dengan
orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh cincin hernia yang
lebih elastis dibandingkan dengan orang dewasa. 4 Reposisi
dilakukan dengan menidurkan anak dengan pemberian
sedative dan kompres es diatas hernia. Bila usaha reposisi ini
berhasil anak disiapkan untuk operasi pada hari berikutnya.
Jika reposisi hernia tidak berhasil dalam waktu enam jam
harus dilakukan operasi segera.4
b. Bantalan penyangga
Pemakaian bantalan penyangga hanya bertujuan menahan
hernia yang telah direposisi dan tidak pernah menyembuhkan
sehingga harus dipakai seumur hidup. Namun cara yang
berumur lebih dari 4000 tahun ini masih saja dipakai sampai
sekarang. 4 Sebaiknya cara ini tidak dinjur pembuluh darah
testis. 4
2.Operatif
Pengobatan operatif merupakan satu-satunya
pengobatan hernia inguinalis yang rasional. Indikasi operasi
sudah ada begitu diagnosis ditegakkan. Prinsip dasar operasi
hernia terdiri dari herniotomi dan hernioplastik.
II.10 Komplikasi hernia inguinalis
Komplikasi hernia bergantung pada keadaan yang dialami
oleh isi hernia. Isi hernia dapat tertahan dalam kantong hernia
pada hernia irreponibel; ini dapat terjadi kalau hernia terlalu
besar atau terdiri dari omentkan karena mempunyai komplikasi,
antara lain merusak kulit dan tonus otot dinding perut didaerah
yang tertekan sedangkan strangulasi tetap mengancam. Pada
anak-anak cara ini dapat menimbulkan atrofitestis karena tekanan
pada tali sperma yang mengandungum, organ ektraperitoneal
(hernia geser) atau hernia akreta. Disini tidak timbul gejala klinik
kecuali berupa benjolan. Dapat pula terjadi isi hernia tercekik
oleh cincin hernia sehingga terjadi hernia strangulate yang
menimbulkan gejala obstruksi usus yang sederhana. Sumbatan
dapat terjadi total atau parsial seperti pada hernia richter. Bila
cincin hernia sempit, kurang elastis atau lebih kaku seperti pada
hernia femoralis dan hernia obturatoria, lebih sering terjadi
jepitan parsial. Jarang terjadi inkarserasi retrograde yaitu dua
segmen usus terperangkap didalam kantong hernia dan satu
segmen lainnya berada dalam rongga peritoneum seperti hurup
W.4
Jepitan hernia akan menyebabkan gangguan perfusi
jaringan isi hernia. Pada permulaaan terjadi bendungan vena
sehingga terjadi udem organ atau struktur didalam hernia dan
transudasi kedalam kantong hernia. Timbulnya udem
menyebabkan jepitan pada cincin hernia makin bertambah
sehingga akhirnya peredaran darah jaringa terganggu. Isi hernia
menjadi nekrosis dan kantong hernia berisi transudat berupa
cairan serosanguinus. Kalau isi hernia terdiri dari usus, dapat
terjadi perforasi yang akhirnya dapat menimbulkan abses local,
fistel atau peritonitis jika terjadi hubungan dengan rongga perut. 4
Gambaran klinik hernia inkarserata yang mengandung usus
dimulai dengan gambaran obstruksi usus dengan gangguan
keseimbangan cairan , elektrolit, dan asam basa. Bila sudah
terjadi strangulasi karena gangguan vaskularisasiterjadi gangguan
toksik akibat gangrene, gambaran klinik menjadi komplek dan
sangat serius. Penderita mengeluh nyeri lebih hebat ditempat
hernia, nyeri akan menetap karena rangsangan peritoneum. 4
Pada pemeriksaan lokal yang ditemukan benjolan yang
tidak dapat dimasukkan lagi, disertai nyeri tekan dan tergantung
keadaaan isi hernia dapat dijumpai tanda pereitonitis atau abses
local. Hernia strangulate merupakan keadaan gawat darurat
karena perlu mendpat pertolongan segera. 4
II.11 Prognosis hernia inguinalis
Perbaikan klasik memberikan angka kekambuhan sekitar
1% -3% dalam jarak waktu 10 tahun kemudian. Kekambuhan
disebabkan oleh tegangan yang berlebihan pada saat perbaikan,
jaringan yang kurang, hernioplasti yang tidak adekuat, dan
hernia yang terabaikan. Kekambuhan yang sudah diperkirakan,
lebih umum dalam pasien dengan hernia direk, khususnya
hernia direk bilateral.
Kekambuhan tidak langsung biasanya akibat eksisi yang
tidak adekuat dari ujung proksimal kantung. Kebanyakan
kekambuhan adalah langsung dan biasanya dalam regio
tuberkulum pubikum, dimana tegangan garis jahitan adalah yang
terbesar.insisi relaksasi selalu membantu. Perbaikan hernia
inguinalis bilateral secara bersamaan tidak meningkatkan
tegangan jahitan dan bukan merupakan penyebab kekambuhan
seperti yang dipercaya sebelumnya. Hernia rekurren
membutuhkan prostesis untuk perbaikan yang berhasil,
kekambuhan setelah hernioplasti prostesisanterior paling baik
dilakukan dengan pendekatan preperitoneal atau secara anterior
dengan sumbat prostesis.10
III. HERNIA REPAIR
Hernia repair merupakan prosedur yang dilakukan untuk
memperbaiki hernia. Tipe operasi yang dilakukan tergantung ukuran
dan letak hernia, status kesehatan, status kesehatan umum, usia,
pertimbangan anestesi dan pertimbangan dokter bedah.3 Operasi adalah
satu-satunya jalan untuk memperbaiki hernia inkarserata atau hernia
strangulate.
1. Open hernia repair
Pada open hernia repair, dilakukan insisi di dekat lokasi hernia.
Area otot yang mengalami kelemahan diperbaiki. Prosedur open
hernia repair ini dapat dilakukan dengan menggunakan anestesi
local.3
Prosdur open hernia repair terdiri dari :
a. herniotomy
Pada herniotomy dilakukan pembebasan isi kantung hernia
sampai ke lehernya, kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan
kalau ada perlengketan, kemudian di reposisi. Kantung hernia
dijahit ikat setinggi mungkin lalu dipotong. 4
b. hernioplasty
Pada hernioplasty dilakukan tindakan memperkecil annulus
inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang kanalis
inguinalis. Hernioplastik lebih penting artinya dalam mencegah
terjadinya residif dibandingkan dengan herniotomi.4
Dikenal berbagai metode hernioplasty seperti memperkecil
annulus inguinalis internus dengan jahitan terputus, menutup
dan memperkuat fasia transversa, dan menjahitkan pertemuan
m.transversus internus abdominis, dan m.oblikus internus
abdominis yang dikenal dengan nama conjoint tendon ke
ligamentum inguinale poupart menurut metode bassini. 4
mesh repair
Pada defek yang cukup besar atau terjadi residif berulang
diperlukan pemakaian bahan sintetis seperti mersilene atau
prolene mesh.4
Mesh dapat dijahit atau ditempelkan pada jaringan kuat di
sekitar hernia. Penggunaan mesh ini diharapkan dapat
memperkuat dinding otot yang mengalami kelemahan.
Gambar 6. penggunaan mesh pada hernia repair
non mesh repair
pada metode ini pintu hernia dijahit, dan jaringan di sekitar
hernia digunakan untuk memperkuat area yang lemah.3
Open hernia tanpa menggunakan mesh biasanya dipakai
pada kasus hernia strangulate atau infected hernia, untuk
ukuran hernia kurang dari 3 cm, atau hernia sederhana
pada anak dan bayi.3
Gambar 7. hernia repair tanpa mesh dengan metode bassini
2. Laparoskopik hernia repair
Merupakan metode terbaru dalam hernia repair, pada metode ini
dilakukan incise kecil pada abdomen. Sebuah tabung kosong
dimasukkan melalui lubang incise tersebut. Abdomen
dikembungkan dengan memasukkan karbondioksida untuk
memudahkan melihat organ internal. Alat bedah dan lampu
laparoskopi dimasukkan melalui tube. Hernia diperbaiki dengan
menggunakan mesh, baik dijahit maupun ditempelkan pada
tempatnya.
Gambar 8. metode laparoskopi pada operasi hernia