Hepatitis c

download Hepatitis c

of 8

description

DHFWKHFEFS

Transcript of Hepatitis c

Bengkak adalah pembesaran atau protuberansi pada tubuh, termasuk tumor. Bengkak merupakan salah satu dari lima ciri utama pada peradangan, bersama dengan rasa sakit, panas, warna kemerahan, dan disfungsi.Menurut penyebabnya, bengkak dapat bersifat kongenital, traumatik, radang, neoplastik, dan lain-lain.Akhiran "-megali" digunakan dalam bidang medis untuk menjelaskan pembengkakan, seperti hepatomegali, akromegali, dan splenomegali.Bagian tubuh membengkak disebabkan oleh adanya luka, infeksi, atau suatu penyakit.

PengertianHepatitis adalah peradangan dari sel-sel liver yang meluas/ menyebar , hepatitis virus merupakan jenis yang paling dominan . Luka pada organ liver dengan peradangan bisa berkembang setelah pembukaan untuk sejumlah farmakologi dan bahan kimia dari inhalasi, ingesti, atau pemberian obat secara parenteral (IV) . Toxin dan Drug induced Hepatitis merupakan hasil dari pembukaan atau terbukanya hepatotoxin, seperti : industri toxins, alkohol dan pengobatan yang digunakan dalam terapi medik.Hepatitis kemungkinan terjadi sebagai infeksi sekunder selama perjalanan infeksi dengan virus-virus lainnya, seperti : Cytomegalovirus Virus Epstein-Barr Virus Herpes simplex Virus Varicella-zosterKlien biasanya sembuh secara total dari hepatitis, tetapi kemungkinan mempunyai penyakit liver residu. Meskipun angka kematian hepatitis relatif lama, pada hepatitis virus akut bisa berakhir dengan kematian.

B. Etiologi1. Infeksi VirusHepatitis merupakan hasil infeksi yang disebabkan oleh salah satu dari lima golongan besar jenis virus, antara lain : Virus Hepatitis A ( HAV ) Virus Hepatitis B ( HBV ) Virus Hepatitis C ( HCV ) Virus Hepatitis D ( HDV ) atau Virus Delta Virus Hepatitis E ( HEV )Hepatitis F dan G mempunyai kesamaan atau identitas tersendiri , tetapi jenis ini jarang ada.1. Obat-obatan, bahan kimia, dan racun.1. Reaksi transfusi darah yang tidak terlindungi virus hepatitis.C. Tanda dan GejalaGejala dan tanda penyakit hepatitis adalah sebagai berikut : Selera makan hilang Rasa tidak enak di perut Mual sampai muntah Demam tidak tinggi Kadang-kadang disertai nyeri sendi Nyeri dan bengkak pada perut sisi kanan atas (lokasi hati) Bagian putih pada mata (sklera) tampak kuning Kulit seluruh tubuh tampak kuningPada orang dewasa sebagian besar infeksi virus hepatitis akut akan sembuh dan hanya sebagian kecil (5 10%) yang akan menetap/ menahun.Pada kasus yang menahun : manifestasi bisa tanpa keluhan/ gejala atau dengan keluhan/ gejala ringan diagnosis umumnya ditemukan pada waktu mengadakan konsultasi ke dokter, hasil laboratorium menunjukkan peninggian SGPT/ SGOT. Air seni berwarna coklat seperti air teh.D. PatofisiologiSetelah liver membuka sejumlah agen seperti virus, liver menjadi membesar dan terjadi peradangan sehingga dalam kuadran kanan atas terasa sakit dan tidak nyaman . Sebagai kemajuan dan kelanjutan proses penyakit, pembelahan sel-sel hati yang normal berubah menjadi peradangan yang meluas, nekrosis dan regenerasi dari sel-sel hepar. Meningkatnya penekanan dalam lintasan sirkulasi disebabkan karena virus masuk dan bercampur dengan aliran darah kedalam pembelahan jaringan-jaringan hepar ( sel-sel hepar ). Oedema dari saluran-saluran empedu hati yang terdapat pada jaringan intrahepatik menyebabkan kekuningan.Data spesifik pada patogenesis hepatitis A, hepatitis C, hepatitis D, dan hepatitis E sangat terbatas . Tanda-tanda investigasi mengingatkan pada manifestasi klinik dari peradangan akut HBV yang ditentukan oleh respon imunologi dari klien. Komplex kekebalan Kerusakan jaringan secara tidak langsung memungkinkan untuk manifestasi extrahepatik dari hepatitis akut B . Hepatitis B diyakini masuk kedalam sirkulasi kekebalan tubuh tersimpan dalam dinding pembuluh darah dan aktif dalam sistem pengisian. (Dusheiko,1990) . Respon-respon klinik terdiri dari nyeri bercampur sakit yang terjadi dimana-mana.Phase atau tahap penyembuhan dari hepatitis adalah ditandai dengan aktifitas fagositosis dan aktifitas enzym , perbaikan sel-sel hepar . Jika tidak sungguh-sungguh komplikasi berkembang , sebagian besar penyembuhan fungsi hati klien secara normal setelah hepatitis virus kalah . Regenerasi lengkap biasanya terjadi dalam dua sampai tiga bulan.E. Pemeriksaan DiagnostikPengkajian LaboratoriumDitemukannya Hepatitis A dan B menunjukkan tingkatan nilai enzim hatinya yang akut, ditunjukkan adanya kerusakan sel-sel hati dan khususnya nilai serologi.Serum Enzim-enzim LiverTingkatan alanine aminotransferase atau ALT bernilai lebih dari 1000 mU/mL dan mungkin lebih tinggi sampai 4000 mU/mL dalam beberapa kasus virus Hepatitis nilai aspartat aminotransferase atau AST antara 1000 2000 mU/mL. Alanine pospatase nilai normalnya 30 90 IU/L atau sedikit lebih tinggi. Nilai serum total bilirubin naik kepuncak 2,5 mG/dL dan berlangsung ketat dengan tanda-tanda klinik penyakit kuning. Tingkatan nilai bilirubin juga terdapat pada urine.Pemeriksaan serologiDinyatakan terkena Hepatitis A jika virus Hepatitis A anti body (Anti-HAV) terdeteksi dalam darah. Peradangan pada liver yang terjadi secara terus- menerus disebabkan oleh HAV adalah bukti nyata munculnya antibody Imonoglobin M ( Ig M ) yang bertahan dalam darah 4 6 minggu. Infeksi sebelumnya diindikasi dengan munculnya antobodi Imonoglobin G atau Ig G. Antobodi ini terdapat dalam serum dan melindungi kekebalan HAV secara permanen.Kemunculan virus Hepatitis B ( HBV ) dapat dinyatakan jika test serologi memperkuat kemunculan sistem antogen antibody Hepatitis B dalam darah. HBV adalah virus DNA double shelled yang terdirri dari dalam intim dan diluar kerangka. Antigen terletak diatas permukaan ataau kerangka virus ( HBSAG ) sangat penting bagi pemeriksaan serologi dan mereka akhirnya memunculkan diagnosa Hepatitis B. Selama HBSAG terdapat dalam darah maka klien diperkirakan dapat menularkan Hepatitis B. Ketakutan para peneliti selorogi selama lebih dari 6 bulan menunjukkan faktor pembawa pada Hepatitis atau hepatitis kronik. Secara normal tingkatan HBSAG akan mengalami kemunduran dan bahkan menghilang setelah masa Hepatitis B akut. Munculnya antibody terhadap HBSAG dalam darah menunjukkan kesembuhan dan kekebalan terhadap Hepatitis B.Hepatitis B bermula saat antigen ( Hbe AG ) ditemukan didalam serum 1 minggu setelah kemunculan HBs AG, kemunculan inilah yang menentukan kondisi klien. Seseorang klien yang hasil testnya pada HbsAG dan HbeAG bernilai positif lebih menularkan penyakit dari pada klien yang testnya untuk HbsAG positif ddan HbeAG negatif.Kemunculan Hepatitis D bisa dipastikan dengan mengidentifikasi antigen D pada intrahepatik atau sering kali didapatkan dengan naiknya titer antibody virus Hepatitis D ( Anti HD ). Penyebaran antigen Hepatitis D ( HDAG ) merupakan diagnosa penyakit akut, tetapi hanya dapat diketahui melalui laporan pemeriksaan serum.Mereka mempunyai kecanggihan atau alat yang canggih untuk memeriksa test serologi pada Hepatitis C. Penemuan perdana : Enzim ImonoAssay ( EIA ) yang digunakaan untuk memriksa antibody virus Hepatitis C ( anti HCV ). Pengujian mereka tidak membedakaan antara IgM dan IgG. Saat ini penemuan kedua : Enzim ImonoAssay dengan kemampuan dapat mendeteksi antibody dengan menambahkan antigen sebelum digunakan dan sekarang ini EIA tidak dapat diandalkan untuk test serologi scrining untuk mgidentifikasi Hepatitis C. Hal ini akan menambahkan nomor hasil positif yang palsu dengan adanya test screening yang dilakukan. Pada kejadian yang sama serokan versi dengan Hepatitis C akan tertunda sanpai tahun depan. Meskipun meningkatnya hasil ImonoAssay akan menambah spesifikasi dan sensitifitas untuk test. Anti HCV menentukan diagnosa yang tepat, merupakan kombinasi dari pemeriksaan secara klinis biokimia dan hasil serologi. Hal ini bukan untuk para peneliti serologi Hepatitis E.

Pengkajian RadiografiHanya dengan penggunaan X-Ray dapat menemukan pembesaran liver dengan menempatkan X-Ray tepat diatas bagian abdominal.Pengkajian Diagnosa Yang LainHepatitis kronik merupakan diagnosa biasa biopsy jaringan perkutan pada liver. Biopsi membedakan antara antif kronik dengan Hepatitis kronik persisten.Penemuan jaringan lemak yang masuk pada spesimen biopsy liver dan peradangan dengan neutrofil yang tetap dengan Hepatitis Laennecs (yang disebabkan oleh alkohol).Hepatitis CPosted on March 6, 2011 by Tarsiadi| 1 Comment Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C (VHC). Proses penularannya melalui kontak darah {transfusi, jarum suntik (terkontaminasi), serangga yang menggiti penderita lalu mengigit orang lain disekitarnya}. Penderita Hepatitis C kadang tidak menampakkan gejala yang jelas, akan tetapi pada penderita Hepatitis C kronik menyebabkan kerusakan/kematian sel-sel hati dan terdeteksi sebagai kanker (cancer) hati. Sejumlah 85% dari kasus, infeksi Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan merusak hati bertahun-tahun.1. Gejala Hepatitis CPenderita Hepatitis C sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan gejala, walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Namun beberapa gejala yang samar diantaranya adalah ; Lelah, Hilang selera makan, Sakit perut, Urin menjadi gelap dan Kulit atau mata menjadi kuning yang disebut jaundice (jarang terjadi). Pada beberapa kasus dapat ditemukan peningkatan enzyme hati pada pemeriksaan urine, namun demikian pada penderita Hepatitis C justru terkadang enzyme hati fluktuasi bahkan normal.2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis Csaat ini pengobatan Hepatitis C dilakukan dengan pemberian obat seperti Interferon alfa, Pegylated interferon alfa dan Ribavirin. Adapun tujuan pengobatan dari Hepatitis C adalah menghilangkan virus dari tubuh anda sedini mungkin untuk mencegah perkembangan yang memburuk dan stadium akhir penyakit hati. Pengobatan pada penderita Hepatitis C memerlukan waktu yang cukup lama bahkan pada penderita tertentu hal ini tidak dapat menolong, untuk itu perlu penanganan pada stadium awalnya.Salah satu alternatif Penjinak penyakit Hepatitis Csumber trubus online Rabu, Juli 01, 2009 09:14:06BAGAI TERSISA KULIT MEMBALUT TULANG . BEGITULAH KONDISI WASKITO DUA TAHUN LALU. SEKADAR MENEGAKKAN TUBUH PUN IA PERLU BANTUAN ORANG LAIN. OLEH KARENA ITU IA LEBIH BANYAK MENGHABISKAN WAKTU DI ATAS PEMBARINGAN. HEPATITIS C AKUT MENGGEROGOTI KESEHATAN PRIA 66 TAHUN ITU. KAMI SEKELUARGA RELA JIKA BAPAK DIPANGGIL TUHAN , UJAR DEWI HANDAYANI, ANAK SULUNG WASKITO.Napas tersengal-sengal pada malam 25 Juni 2007 itu menjadi awal petaka Waskito. Malam itu Waskito sulit bernapas sehingga keluarga melarikannya ke sebuah rumahsakit di Surakarta, Jawa Tengah. Hasil diagnosis dokter, Waskito positif paru-paru basah. Sebelas hari lamanya ia opname di rumahsakit itu sembari mengkonsumsi antibiotik jenis streptomycin. Namun, kondisi ayah 5 anak itu tak kunjung membaik.Muka pucat, tubuh kerap letih, dan nafsu makan berkurang. Selain itu demam dan batuk menghampiri tubuh Waskito yang kian ringkih. Suami Nuk Sudaryanti itu pun segera dilarikan ke sebuah rumahsakit di Jakarta. Di rumahsakit itulah dokter mendiagnosis hepatitis C. Peningkatan kadar SGOT dan SGPT 20 40 kali dari ambang normal menandakan adanya kerusakan hati. Ambang normal SGOT 17 20 IU dan SGPT 12 17 IU.Penyakit LamaSGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase) dan SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) merupakan parameter untuk mengetahui kesehatan hati akibat infeksi virus atau bakteri. Hasil cek laboratorium juga menunjukkan kadar bilirubin mencapai 3,48 mg%. Padahal, kadar normal maksimal 1 mg%. Peningkatan bilirubin menyebabkan urin berwarna kemerahan seperti teh kental serta bola mata dan kulit kekuningan.Sayang, kondisi Waskito yang dirawat di Jakarta tak ada perubahan berarti. Oleh karena itu keluarga memutuskan untuk membawanya pulang ke Surakarta. Nuk Sudaryanti, sang istri, rutin memberikan 7 butir putih telur atas anjuran seorang dokter. Itu untuk memasok kebutuhan albumin bagi tubuh. Kadar albumin penderita hepatitis umumnya rendah.Namun, upaya itu belum menyembuhkan. Virus hepatitis C masih bercokol di tubuhnya. Virus itu sebenarnya telah lama mendekam di tubuh Waskito. Pada 1983 ia divonis positif hepatitis C. Saat itu Waskito bekerja di pelabuhan sebagai tukang las. Waskito kurang memperhatikan kebersihan makanan yang disantap dan kurang berolahraga.Virus hepatitis kembali menyerang Waskito pada awal 2007 seperti kisah di atas. Pemilik bengkel motor itu kerap kesemutan di bagian kaki. Jika rasa itu datang, pria kelahiran Surakarta 29 September 1949 itu hanya bisa terduduk. Berat badannya pun turun.TeripangMenurut dr Primal Sudjana SpPD-KPTI, spesialis penyakit dalam Rumahsakit Hasan Sadikin Bandung, hepatitis akibat serangan virus. Bila dibiarkan hingga 6 bulan, menyebabkan hepatitis akut. Enam bulan berikutnya, berubah menjadi sirosis atau pengerasan hati. Dalam perkembangannya sirosis berpotensi menjadi kanker hati.Setelah berbagai jalan penyembuhan ditempuh, Waskito kemudian teringat ekstrak teripang yang teronggok selama 3 bulan di lemari es. Pada Juli 2008 ia mulai mengkonsumsi ekstrak hewan laut filum Echinodermata. Dosisnya 2 sendok makan 2 kali sehari. Ia merasa segar setelah mengkonsumsi ekstrak teripang. Tiga bulan rutin mengkonsumsi teripang, Waskito merasa segar bugar. Itu dibuktikan dengan hasil pemeriksaan laboratorium yang menyatakan ia negatif hepatitis. Kadar bilirubin Waskito kini 1,1 mg%, kadar SGPT dan SGOT juga kembali normal. Menurut Prof Dr Ridzwan Hashim, peneliti Universitas Kebangsaan Malaysia, teripang mengandung 86% protein yang mudah diuraikan menjadi enzim pepsin.Kandungan protein yang tinggi berperan sebagai immunomodulator alias pembangun sistem kekebalan tubuh. Protein dan 16 asam amino esensial mujarab dalam meregenerasi sel dan memperkuat hati untuk mengeluarkan antibodi. Sifat gamat yang mudah larut dalam air, menurut dr Zen Djaja MD di Malang, membuatnya langsung terserap di hati tanpa mengalami detoksifikasi. Ekstrak teripang membantu memperbaiki fungsi hati. (Faiz Yajri)

Artikel Penyakit : Penyakit HepatitisC25/02/2009 Goji Team HEPATITIS C adalah penyakit peradangan hati menular yang gejala klinis awalnya tidak tampak sehingga banyak pasien mengidap penyakit ini sudah dalam kondisi kronis. Kalaupun sudah kronis, hepatitis C sebaiknya tidak dibiarkan tanpa penanganan karena bisa menimbulkan beban ekonomi yang sangat besar.Hepatitis C sebaiknya segera diatasi sejak dini untuk memperbesar peluang kesembuhan dan menghindari kerugian pasien. Bila dibiarkan tanpa terapi, hepatitis C dapat menimbulkan kerugian besar, mulai dari penurunan kinerja dan produktivitas penderita hingga beban ekonomi yang sangat tinggi.Bila dibiarkan tanpa terapi, hepatitis C dapat menurunkan kualitas hidup penderita bahkan sampai meninggal. Penurunan kemampuan kerja juga akan membawa dampak kerugian ekonomis,di samping kualitas hidup dan menurunnya produktivitas pasien, bila penyakit yang disebabkan oleh virus itu berlanjut menjadi sirosis ringan, maka biaya pengobatan yang dibutuhkan juga tidak sedikitBila pasien hepatitis C kemudian mengalami sirosis ringan, makabiaya yang dibutuhkan sekitar Rp 30 juta per orang per tahun. Dan, bila menjadi sirosis berat tanpa transplantasi dibutuhkan sekitar Rp 60 juta per orang per tahun. Bila sudah menjadi kanker hati yang tidak ditransplantasi butuh Rp 120 juta per orang per tahun, dan bila harus menjalani transplantasi biaya per operasi Rp 1,5 miliar sampai Rp 2 miliar dengan biaya perawatan sesudahnya Rp 150 juta per tahun, tambahnya.Sementara itu Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia Dr Unggul Budihusodo SpPD KGEH mengakuibahwa pengobatan hepatitis kronik masih sangat mahal. Namun, dengan adanya terobosan baru dalam pengobatan hepatitis C, peluang pasien untuk sembuh semakin meningkat.Bahkan, saat ini dalam tiga bulan terapi, dokter memprediksi pencapaian kesembuhan pasien dengan memeriksa HCV RNA.Terapi hepatitis C, kata unggul, memang memberi beban berat kepada pasien akibat mahalnya biaya terapi. Untuk satu kali suntikan saja dibutuhkan sekitar Rp 2 juta, dan pasien harus disuntik 3 kali seminggu sekurangnya selama 6 bulan, ujarnya.Berdasarkan estimasi WHO, saat ini sekitar tujuh juta penduduk Indonesia terinfeksi virus hepatitis C (HCV), tapi 80 persen hingga 90 persen di antaranya tidak menyadari infeksinya.Dari 20 yang terinfeksi virusHCV akan sembuh dengan sendirinya, dan 80 persen lainnya akan mengalami infeksi kronik.Perlu waktu puluhan tahun untuk kemudian berkembang menjadi sirosis hati atau kanker hati, tandasnya.