Hepatitis B
Click here to load reader
Transcript of Hepatitis B
Hepatitis B
Penanda serologis pertama yang dipakai untuk identifikasi HBV adalah antigen
permukaan (HbsAg, dahulu disebut ”Antigen Australia”), yang positif kira-kira 2 minggu
sebelum timbulnya gejala klinis. Penanda yang muncul berikutnya biasanya adalah
antibodi terhadapa antigen ”inti” (anti-HBc). Antigen ini tidak terdeteksi secara rutin
pada serum penderita infeksi virus hepatitis B karena terletak di dalam kulit luar HbsAg.
Antibodi anti-HBc dapat terdeteksi segera setelah timbul gambaran klinis hepatitis dan
menetap untuk seterusnya; antibodi ini merupakan penanda kekebalan yang paling jelas
didapat dari infeksi virus hepatitis B. Penanda berikutnya adalah antigen ”e”(HBeAg),
merupakan bagian hepatitis B yang larut dan timbul bersamaan atau segera setelah
HbsAg dan menghilang beberapa minggu sebelum HbsAg menghilang. HbeAg
ditemukan pada semua infeksi akut dan hal ini menunjukkan adanya replikasi virus dan
penderita dalam keadaan sangat menular(Sylvia, Lorraine. 2005.).
Cara utama penularan hepatitis B adalahh melalui parenteral dan menembus
membran mukosa, terutama melalui hubungan seksual. HbsAg ditemukan pada hampir
semua cairan tubuh orang yang terinfeksi darah, semen, saliva, air mata, air susu ibu,
urine, dan bahkan feses. Sebagian cairan tubuh (terutama darah, semen, saliiva) telah
terbukti bersifat infeksius(Sylvia, Lorraine. 2005.).
Hepatitis C
Terdapat dua bentuk virus hepatitis C, yang ditularkan melalui darah dan
ditularkan melalui enterik. Seperti hepatitis B, hepatitis C diyakini dittularkan melalui
jalur parenteral dan kemungkinan melalui pemakaian obat IV dan transfusi darah(Sylvia,
Lorraine. 2005.).
Infeksi virus hepatitis C biasanya terjadi setelah transfusi darah atau produk
darah, walaupun didapatkan juga kasus-kasus sporadik. Penyakit sering subklinis
walaupun beberapa kasus fulminan telah diutarakan dan terdapat resiko hepatitis kronik
aktif dan sirosis. Cara penularan hepatitis ini belum terbukti karena adanyan hubungan
seksual. Bentuk-bentuk dengan masa inkubasi singkat dan lama terjadi yang mungkin
disebabkan oleh paling sedikit dua bentuk virus yang secara serologis berbeda.
Imunoglobulin spesifik dan juga vaksin belum tersedia karena virus belum
dibiak(T.J.Bayley, S.J.Leinster. 1995.).