Hepatitis A

13
Hepatitis A Pendahuluan Hepatitis virus akut merupakan infeksi sistemik yang dominan menyerang hati. Hampir semua kasus hepatitis virus akut disebabkan oleh salah satu dari lima jenis virus yaitu : virus hepatitis A (HAV), virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis C (HCV), virus hepatitis D (HDV), virus hepatitis E (HEV). Salah satu yang akan saya bahas dari skenario yang saya dapatkan adalah mengenai hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis A. Anamnesis Anamnesis adalah pengambilan data yang dilakukan oleh seorang dokter dengan cara melakukan wawancara dengan pasien (autoanamnesis), keluarga pasien atau dalam keadaan tertentu dengan penolong pasien (aloanamnesis). Anamnesis dilakukan berdasarkan pengetahuan tentang penyakit dan dasar-dasar pengetahuan yang ada di balik terjadinya suatu penyakit serta bertolak dari masalah yang dikeluhkan oleh pasien. 1 Hal-hal yang perlu ditanyakan dalam anamnesis - Data diri - Riwayat penyakit - Riwayat perjalanan ke tempat endemik

description

hepatitis

Transcript of Hepatitis A

Hepatitis A

PendahuluanHepatitis virus akut merupakan infeksi sistemik yang dominan menyerang hati. Hampir semua kasus hepatitis virus akut disebabkan oleh salah satu dari lima jenis virus yaitu : virus hepatitis A (HAV), virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis C (HCV), virus hepatitis D (HDV), virus hepatitis E (HEV). Salah satu yang akan saya bahas dari skenario yang saya dapatkan adalah mengenai hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis A.AnamnesisAnamnesis adalah pengambilan data yang dilakukan oleh seorang dokter dengan cara melakukan wawancara dengan pasien (autoanamnesis), keluarga pasien atau dalam keadaan tertentu dengan penolong pasien (aloanamnesis). Anamnesis dilakukan berdasarkan pengetahuan tentang penyakit dan dasar-dasar pengetahuan yang ada di balik terjadinya suatu penyakit serta bertolak dari masalah yang dikeluhkan oleh pasien.1Hal-hal yang perlu ditanyakan dalam anamnesis Data diri Riwayat penyakit Riwayat perjalanan ke tempat endemik Riwayat alkohol, pengguna obat-obatan / jarum suntik Keadaan keluarga tertular atau tidak Riwayat transfusi darah Kelengkapan vaksin Kebiasaan tertentuAloanamnesis yang di dapat dari scenario: Jenis kelamin= laki-laki Usia= 10 tahun Keluhan utama= pasien dengan keluhan kedua mata kuning sejak 3 hari yang lalu, keluhan diawali dengan demam ringan sejak 2 minggu yang lalu dan disertai mual, cepat lelah, dan nafsu makan menurun. Keluhan ini disertai BAK berwarna seperti air teh sejak 1 hari yang lalu.

Pemeriksaan FisikPemeriksaan fisik yang didapatkan dari skenario adalah : BAK berwarna seperti air teh Sakit sedang TTV dalam batas normal Sklera ikterik Lain-lainnya dalam batas normal

Pemeriksaan penunjangUntuk menegakan diagnosis, pemeriksaan penunjang merupakan kebutuhan wajib untuk virus hepatitis.Pemeriksaan penunjang yang didapatkan dari scenario: -Tidak adaWorking diagnose (WD)Hepatitis A adalah hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis A. Virus hepatitis A ini digolongkan dalam picornavirus, subklasifikasi sebagai hepatovirus. Diameter 27-28 nm dengan bentuk kubus simetrik. Untai tunggal (single stranded), molekul RNA linier: 7,2kb. Pada manusia terdiri atas satu serotipe, tiga atau lebih genotipe. Mengandung lokasi netralisasi imunodominan tunggal. Mengandung tiga atau empat polipeptida virion di kapsomer. Replikasi di sitoplasma hepatosit yang terinfeksi, tidak terdapat bukti nyata adanya replikasi di usus. Menyebar pada primata non manusia dan galur sel manusia.Virus hepatitis A ini merupakan virus tanpa selubung, tahan terhadap cairan empedu, ditemukan di tinja, tidak dihubungkan dengan penyakit hati kronik, tidak terjadi viremia yang berkepanjangan atau kondisi karier intestinal.2Transmisi hepatitis ASecara umum agen penyebab hepatitis virus dapat diklasifikasikan kedalam dua grup yaitu hepatitis dengan transmisi secara enterik dan transmisi melalui darah. Hepatitis A termasuk dalam transmisi secara enterik (begitu juga hepatitis E).2Epidemiologi dan EtiologiVirus hepatitis A (HAV) masa inkubasi 15-50 hari (rata-rata 30 hari). Distribusi di seluruh dunia; endemisitas tinggi di negara berkembang. HAV di sekresi di tinja oleh orang yang terinfeksi selama 1-2 minggu sebelum dan 1 minggu setelah awitan penyakit. Viremia muncul singkat ( tidak lebih dari 3 minggu), kadang-kadang sampai 90 hari pada infeksi yang membandel atau infeksi yang kambuh. Ekskresi feses yang memanjang (bulanan) dilaporkan pada neonatus yang terinfeksi. Transmisi enterik (fecal-oral) predominan di antara anggota keluarga. Kejadian luar biasa dihubungkan dengan sumber umum yang digunakan bersama, makanan terkontaminasi dan air. Faktor resiko yang lain, meliputi pusat perawatan sehari untuk bayi atau balita, institusi untuk developmentally disadvantage,berpergian ke negara berkembang, perilaku seks oral-anal, pemakaian bersama pada IVDU (intravena drug user).Tak terbukti adanya penularan maternal-neonatal. Prevalensi berkolerasi dengan standar sanitasi dan rumah tinggal ukuran besar. Transmisi melalui transfusi darah sangat jarang.2PatofisiologiYang bertanggung jawab untuk terjadinya kerusakan sel hati melibatkan respons CD8 dan CD4 sel T dan produksi sitokin di hati dan sistemik.Efek sitopatik langsung dari virus. Pada pasien imunosupresi dengan replikasi tinggi, akan tetapi tidak ada bukti langsung.2Gambaran klinisGambaran klinis hepatitis virus sangat bervariasi mulai dari infeksi asimtomatik tanpa kuning sampai sangat berat yaitu hepatitis fulminan yang dapat menimbulkan kematian hanya dalam beberapa hari. Gejala hepatitis akut terbagi dalam 4 tahap yaitu :Fase inkubasi. Merupakan waktu antara masuknya virus dan timbulnya gejala atau ikterus. Fase ini berbeda-beda lamanya untuk tiap virus hepatitis. Panjang fase ini tergantung pada dosis inokulum yang ditularkan dan jalur penularan. Semakin besar dosis inokulum, makin pendek fase inkubasi iniFase prodormal (pra ikterik). Fase diantarnya timbulnya keluhan-keluhan utama pertama dan timbulnya gejala ikterus. Awitannya dapat singkat atau insidious ditandai dengan malaise umum, mialgia, atralgia, mudah lelah, gejala saluran napas atas dan anoreksia. Mual muntah dan anoreksia berhubungan dengan perubahan penghidu dan rasa kecap. Diare atau konstipasi dapat terjadi. Demam derajat rendah umumnya terjadi pada hepatitis A akut. Nyeri abdomen biasanya ringan dan menetap di kuadran kanan atas atau epigastrium, kadang diperberat dengan aktivitas akan tetapi jarang menimbulkan kolesistitis.Fase Ikterus. Ikterus muncul setelah 5-10 hari, tetapi dapat juga muncul bersamaan dengan munculnya gejala. Pada banyak kasus fase ini tidak terdeteksi. Setelah timbul ikterus jarang terjadi perburukan gejala prodormal, tetapi justru akan terjadi perbaikan klinis yang nyata.Fase konvalesen (penyembuhan). Diawali dengan menghilangnya ikteris dan keluhan lain, tetapi hepatomegali dan abnormalitas fungsi hati tetap ada. Muncul perasaan sudah lebih sehat dan kembalinya nafsu makan. Keadaan akut biasanya akan membaik dalam 2-3 minggu. Pada hepatitis A perbaikan klinis dan laboratorium lengkap terjadi dalam 9 minggu. Pada 5-10% kasus perjalanan klinisnya mungkin lebih sulit ditangani, hanya 720 unit elissa hepatitis A virus yang dilemahkan (Harvix) memberikan proteksi ganda dengan pemberian suntikan 3 kali berjarak 0,1 dan 6 bulan. Diindikasikan untuk individu dengan risiko baik terhadap infeksi HAV maupun HBV.2Munculnya hepatitis di perkemahan atau institusi sering kali merupakan tanda buruknya sanitasi dan higiene perorangan. Tindakan pengendalian diarahkan terhadap pencegahan kontaminuasi feses pada makanan, air, atau sumber lain yang ada pada tiap individu. Higiene yang mudah diterapkan-seperti cuci tangan, penggunaan piring dan alat makan sekali pakai, dan penggunaan 0,5 sodium hypochlorite (misalnya, pengenceran 1:10 larutan pemutih klorin) sebagai disinfektan-penting untuk mencegah penyebaran HAV selama fase akut penyakit ini.() globulin imun (IG) dibuat dari kumpulan plasma dewasa normal dalam jumlah besar dan menimbulkan perlindungan pasif pada sekitar 90% orang yang terpajan jika diberikan dalam waktu 1-2 minggu setelah terpajan hepatitis A. Nilai profilaktisnya menurun seiring dengan waktu, dan pemberian yang melebihi 2 minggu dari waktu pajanan atau setelah munculnya gejala klinis tidaklah dianjurkan. Pada dosis yang biasa diresepkan, IG tidak mencegah infeksi, tetapi lebih membuat infeksi itu menjadi lebih ringan atau subklinis dan memberi kesempatan bagi imunitas aktif untuk berkembang. Vaksin HAV menghasilkan imunitas yang lebih bertahan lama dan sebaiknya menggantikan penggunaan IG.3Jadwal pemberian vaksinJika pasien berumur >19 tahun. 2 dosis of HARVIX (1440 unit Elisa) dengan interval 6-12 bulan.Anak > 2 tahun. 3 dosis of HARVIX (360 unit Elisa), 0, 1, dan 6-12 bulan atau dua dosis (720 unit Elisa), 0,6 12 bulan.5Indikasi vaksinasiIndikasi pemberian vaksinasi antara lain: Pengunjung ke daerah risiko tinggi Homoseksual dan biseksual IVDU Anak dan dewasa muda pada daerah yang pernah mengalami kejadian luar biasa yang luas Anak pada daerah diaman angka kejadian HAV lebih tinggi dari angka nasional Pasien yang rentan dengan penyakit hati kronik Pekerjaan laboratorium yang mengangani HAV Pramusaji Pekerja pada bagian pembuangan air

PenutupHepatitis A merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis A, dimana salah satu gejala khas dari penyakit hati adalah gangguan pembuangan bilirubin yang dapat mengakibatkan ikterus. Namun ikterus saja tidak cukup untuk mendiagnosis hepatitis A, diperlukan anamnesis yang jelas dan pemeriksaan penunjang serologi (utama) dan fungsi hati (sebagai pembantu) untuk mendiagnosis. Hepatitis A jarang mengalami komplikasi yang berat, biasanya dapat sembuh dengan sendirinya. Namun untuk mencegah segala kemungkinan buruk yang dapat terjadi, para dokter sangat menganjurkan untuk melakukan vaksinasi.Daftar Pustaka1. Gleadle J. At a glance anamnesis dan pemeriksaan fisik. Jakarta: Erlangga; 2007.h.1-17.2. Sudoyo, Aru W. dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I Edisi V.Jakarta: Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam; 2009.h.644-51.3. Jawetz, Melnick, Adelberg. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran; 2010. h.491-508.4. Ndraha Suzanna. Bahan ajar gastroenterohepatologi. Jakarta: Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UKRIDA; 2013.5. Behrman, Kliegman, Arvin. Nelson Ilmu Kesehatan Anak ed 15. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1996. H.1262.

8