hemangioma

24
0 HEMANGIOMA (Tinjauan Pustaka) KARYA ILMIAH Disusun oleh : Dr. Mohamad Feri Yulianto, Sp.B (RSUD Kodya Yogyakarta) Dr. Sagiran, Sp.B.M.Kes (Bagian Bedah FK UMY)

Transcript of hemangioma

Page 1: hemangioma

0

HEMANGIOMA (Tinjauan Pustaka)

KARYA ILMIAH

Disusun oleh :

Dr. Mohamad Feri Yulianto, Sp.B

(RSUD Kodya Yogyakarta)

Dr. Sagiran, Sp.B.M.Kes

(Bagian Bedah FK UMY)

Page 2: hemangioma

1

PENDAHULUAN Hemangioma merupakan kelainan yang sering terjadi pada bayi dan anak-anak.

Perjalanan alamiah penyakit ini munculnya cepat setelah bayi lahir dan menetap hingga

usia balita. Hal inilah yang sering membuat orang tua cemas serta kebingungan dan

mencari pertolongan dokter. Kadang-kadang orang tua menginginkan anaknya segera

diobati bahkan dioperasi. Padahal jenis tertentu dari penyakit ini akan menghilang dengan

sendirinya meski lambat sampai usia 7 -12 tahun.

Para dokter sering mengalami problema penegakan diagnosis oleh karena

kemiripan penyakit ini dengan malformasi vaskuler lainnya. Dalam hal klasifikasi, juga

terdapat berbagai macam pengelompokan menurut karakteristik tertentu yang mungkin

agak membingungkan dan kurang memiliki relevansi dengan penanganan yang praktis.

Pengetahuan tentang morfologi,, patogenesis dan perjalan penyakit hemangioma

merupakan petunjuk penting untuk mengetahui kemungkinan komplikasi yang dapat

terjadi. Terapi terhadap penyakit ini pun sangat ditentukan oleh diagnosis, klasifikasi,

ukuran, lokasi lesi, serti ada atau tidaknya komplikasi. Terapi dapat diberikan secara

observatif, kompresi, farmakologis, skleroterapi, embolisasi, operatif, radiasi dan

kemoterapi.

Tinjauan pustaka ini membahas tentang definisi, epidemiologi, klasifikasi,

pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan hemangioma. Harapan penulis tulisan ini

dapat bermanfaat bagi kita semua dalam menghadapi pasien hemangioma.

DEFINISI Hemangioma adalah proliferasi abnormal dari pembuluh darah yang dapat terjadi

pada setiap jaingan yang mengandung pembuluh darah. Jadi, hemangioma dapat terjadi

di kutis, subkutis, otot, hepar, traktus gastrointestinal, otak, paru-paru, ataupun tulang.

Sampai saat ini masih menjadi perdebatan, apakah hemangioma merupakan tumor,

hamartoma, atau malformasi vaskuler 1.

EPIDEMIOLOGI Prevalensi hemangioma ± 1- 3% pada neonatus dan ± 10% pada bayi sampai

dengan umur 1 tahun. Lokasi tersering hemangioma pada kepala dan leher (60%), dan

Page 3: hemangioma

2

sekitar 20%-nya merupakan lesi yang multiple. Bayi lahir prematur merupakan faktor

resiko yang telah teridentifikasi, terutama neonatus dengan berat badan lahir di bawah

1500 gram. Rasio kejadian wanita dibanding pria 3 : 1 2,3.

Komplikasi hemangioma lebih sering terjadi pada bayi perempuan dibanding laki-

laki, dan lebih sering terjadi pada kulit putih. Kebanyakan hemangioma timbul de novo

tanpa adanya riwayat keluarga (sporadis), tetapi ada beberapa penelitian yang

melaporkan bahwa hemangioma berhubungan dengan gen autosom-dominan 2.

PATOGENESIS Sampai saat ini, patogenesis terjadinya hemangioma masih belum diketahui.

Meskipun growth factor, hormonal, dan pengaruh mekanik di perkirakan menjadi

penyebab proliferasi abnormal pada jaringan hemangioma, tapi penyebab utama yang

menimbulkan defek pada hemangiogenesis masih belum jelas. Dan belum terbukti

sampai saat ini tentang pengaruh genetic 4.

Vaskularisasi kulit mulai terbentuk pada hari ke-35 gestasi, yang berlanjut

sampai beberapa bulan setelah lahir. Maturasi sistem vaskular terjadi pada bulan ke-4

setelah lahir.

Faktor angiogenik kemungkinan mempunyai peranan penting pada fase proliferasi

dan involusi hemangioma. Pertumbuhan endotel yang cepat pada hemangioma

mempunyai kemiripan dengan proliferasi kapiler pada tumor. Proliferasi endotel

dipengaruhi oleh agen angiogenik. Angiogenik bekerja melalui dua cara :

1. Secara langsung mempengaruhi mitosis endotel pembuluh darah,

2. Secara tidak langsung mempengaruhi makrofag, mast cell , dan sel T helper.

Heparin yang dilepaskan makrofag menstimuli migrasi sel endotel dan pertumbuhan

kapiler. Disamping heparin sendiri berperan sebagai agen angiogenesis. Efek

angiogenesis ini dihambat oleh adanya protamin, kartilago, dan beberapa kortikosteroid.

Konsep inhibisi kortikosteroid ini diterapkan untuk terapi pada beberapa jenis

hemangioma pada fase involusi. Angioplastin, salah fragmen internal dari plasminogen

merupakan inhibitor potent dan spesifik untuk proliferasi endotel.

Makrofag meghasilkan stimulator ataupun inhibitor angiogenesis. Pada fase

proliferasi, jaringan hemangioma di infiltrasi oleh makrofag dan mast cell, sedangkan

Page 4: hemangioma

3

pada fase involusi terdapat infiltrasi monosit. Diperkirakan infiltrasi makrofag

dipengaruhi oleh Monocyte chemoattractant protein-1 (mcp-1), suatu glikoprotein yang

berperan sebagai kemotaksis mediator. Zat ini dihasilkan oleh sel otot polos pembuluh

darah pada fase proliferasi, tetapi tidak dihasilkan oleh hemangioma pada fase involusi

ataupun malformasi vaskuler. Keberadaan mcp-1 dapat di down-regulasi oleh

deksametason dan interferon alfa. Interferon alfa terbukti menghambat migrasi endotel

yang disebabkan oleh stimulus kemotaksis. Hal ini memberikan efek tambahan interferon

alfa dalam menurunkan jumlah dan aktifitas makrofag. Bukti-bukti diatas menjelaskan

efek deksametason dan interferon alfa pada hemangioma pada fase proliferasi 5 .

KLASIFIKASI Pada tahun 1982, John Mulliken dan Julie Glowacki membuat klasifikasi tentang

anomali vaskular yang terjadi di kulit anak yang didasarkan pada gambaran histologi dan

perilaku biologi lesi. Dua kelompok utama yaitu : Malformasi vaskular dan Hemangioma 6.

Malformasi vaskular biasanya tampak pada saat lahir, dan akan tumbuh selaras

dengan tumbuh-kembang anak. Secara radiologis, pada lesi ini tidak terdapat jaringan

parenkim, dan disusun sebagian besar oleh pembuluh darah. Secara Histologis, Tampak

sel endotel yang mempunyai turnover lambat, Endotel matur, jumlah sel mast yang

normal, dan membrane basalis yang tipis. Malformasi vaskular dikelompokan menjadi

tipe ‘high flow’ dan ‘low flow’. Yang termasuk dalam high flow adalah malformasi arteri

dan malformasi arteriovenous. Sedangkan yang termasuk low flow terdiri dari

malformasi vena, kapiler, dan limfatik 6.

Gambar 1. Port-wine stain merupakan salah satu bentuk dari malformasi kapiler

Page 5: hemangioma

4

Gambar 2. Malformasi limfatik

Hemangioma umumnya tidak tampak atau samar-samar pada saat lahir.

Kemudian akan mengalami fase pertumbuhan yang cepat yang dimulai sekitar umur 6

minggu dan akan berlanjut terus sampai umur antara 6-20 bulan. Setelah itu hemangioma

akan mengalami involusi sampai umur antara 5-7 tahun.Secara radiologis , tampak

banyak jaringan parenkim lobuler dan berbatas tegas. Histologis, terdapat epitel tipe fetal

yang mempunyai turnover cepat, peningkatan jumlah mast cell, dan membrane basalisnya

multilaminer 6.

Gambar 3. Hemangioma

Page 6: hemangioma

5

Tabel 1. Perbedaan hemangioma dengan malformasi vaskuler. Perbedaan Hemangioma Malformasi vaskuler

Saat timbul Saat lahir lesi samara atau belum tampak sama sekali lahir

Sejak lahir sudah tampak

Perjalanan penyakit Fase proliferasi, fase involusi Tumbuh selaras dengan pertumbuhan anak dan menetap

Insidensi (Wanita:pria)

3 : 1 1 : 1

Radiologis • Tak terdapat Jaringan parenkim. • Gambaran dominant pembuluh

darah

• Kaya akan jaringan parenkim lobuler dengan batas tegas

Histologis • Sel endotel matur dengan

turnover lambat. • Sedikit mast cell. • Membran basalis tipis

• Sel epitel immatur dengan turnover cepat

• Banyak mast cell • Membran basalis multilaminer

A B Gambar 4. Perbandingan gambaran histopatologis malformasi vaskuler dan hemangioma.

A) Malformasi vaskuler B) Hemangioma

Berdasarkan morfologinya, hemangioma dibagi menjadi hemangioma terlokalisir,

segmental, dan multiple. Hemangioma terlokalisir, yang merupakan jenis tersering,

mempunyai batas yang tegas,tumbuh dari fokus tunggal, tidak didjumpai tipe

pertumbuhan linier atau geometric 3.

Page 7: hemangioma

6

Gambar 5. Hemangioma terlokalisir.

Hemangioma segmental tumbuh menyerupai plaque, yang tampak pada territorial

kulit yang spesifik, tumbuh linier atau geometris. Jenis ini lebih sering mengalami

ulserasi, gangguan tumbuh kembang, dan dap[at bersamaan dengan hemangioma

visceral, dan mempunyai prognosis yang lebih jelek.

Gambar 6. Hemangioma segmental

Hemangioma multipel, Sebagai contoh jenis ini yaitu Neonatal hemangiomatosis,

merupakan hemangioma multipel pada kulit dengan ukuran keci-kecil (2 mm -2 cm).

Sering disertai hemangioma pada gastrointestinal, hepar, otak, dan paru-paru 3.

Page 8: hemangioma

7

Gambar 7. Hemangioma multipel

Klasifikasi lain membagi hemangioma berdasar kedalaman dari permukaan kulit.

Hemangioma superfisialis atau kutaneus, yang merupakan 50-60% dari semua

hemangioma akan berwarna seperti strawberry pada saat matur. Hemangioma profunda

atau subkutaneus bila lokasinya cukup dalam akan tampak seperti daging tumbuh yang

berwarna. Dan bila lokasinya lebih ke superficial maka akan tampak seperti nodul kebiru-

biruan dan terkadang dijumpai telangaktesi atau vena yang dilatasi pada kulit yang

melingkupinya. Masuk dalam kelompok ini yaitu hemangioma intramuskuler dan

skeletal. Bila terdapat hemangioma superficial (berwarna merah) dan dijumpai indurasi

di bawahnya, maka jenis ini masuk kedalam Hemangioma Campuran atau compound.

Hemangioma viseralis,merupakan hemangioma yang letaknya pada organ dalam seprti

Hepar, usus, paru ,otak ,dll 7.

Page 9: hemangioma

8

Gambar 8. Hemangioma terlokalisir.

A,D. Hemangioma superficial, B. Hemangioma Profunda, dan C. Hemangioma Campuran

Page 10: hemangioma

9

A B

Gambar 9. Hemangioma hepar dan sinovial

A. Hemangioma hepar, B. Hemangioma sinovial

Mulliken pada (1988) membagi hemangioma menjadi 3 tipe, yaitu tipe kapiler,

kavernosa, dan campuran. Hemangioma kapiler merupakan jenis yang paling umum ,

dengan angka insidensi 1-1.5% pada bayi. Tipe ini mempunyai penampilan klinis

menonjol bulat,kadang lobulated, dan berwarna merah. Gambaran histologinya berupa

pembuluh kapiler dengan dinding yang tipis, yang dibatasi oleh satu lapis endotel yang

gepeng atau cembung, dan lapisan periendotel serta jaringan retikuler. Pada umumnya

merupakan jenis Low flow 8.

Hemangioma kavernosa merupan jenis high flow dan secara histologis tersusun

oleh chanel-chanel pembuluh darah dermis yang irregular dan lokasinya di profunda.

Pembuluh kavernosa dan sinusoid yang kusut dipisahkan oleh jaringan ikat

stroma.Penampilan klinisnya biasannya merupakan lesi dengan corakan warna merah

keunguan pada kulit yang melingkupinya.

Hemangioma tipe campuran terdiri dari komponen kapiler dan kavernosa. Jenis

ini lebih sering dijumpai di banding tipe kavernosa 8.

Page 11: hemangioma

10

A B

Gambar 10. Gambran Histologi Hemangioma kapiler dan kavernosa A. HemangiomaKapiler, B. Hemangioma kavernosia

GAMBARAN KLINIS

Gambaran klinis merupakan faktor terpenting dalam menegakan diagnosis

hemangioma 2. Pada umumnya hemangioma tidak langsung tampak pada saat lahir tetapi

beberapa minggu pertama setelah lahir. Beberapa jenis hemangioma dapat tampak pada

saat lahir sebagai lesi samar-samar di kulit, yang bervariasi dari makula merah sampai

nevus pucat yang menyerupai memar. Sangat jarang hemangioma yang sudah terbentuk

penuh pada saat lahir2.

Gambar 11. Makula merah yang tampak setelah lahir

Page 12: hemangioma

11

Pada fase proliferasi, Hemangioma tumbuh cepat selama 6 – 8 minggu pertama setelah

lahir. Hemangioma yang terletak di permukaan kulit, maka kulit akan menonjol dan

berwarna merah muda menyala. Akan tetapi bila lesi ini tumbuh pada lapisan lebih dalam

dari dermis, subkutis, atau otot, maka kulit yang menutupinya dapat berwarna kebiruan,

dan hanya sedikit menonjol, juga terjadi dilatasi vena atau telangiektase 9.

Dalam fase involusi, hemangioma mencapai puncak proliferasi pada akhir tahun

pertama. Setelah itu hemangioma tumbuh proporsional terhadap pertumbuhan bayi.

Warna yang menyala berangsur-angsur berubah menjadi samar. Kulit mulai memucat,

dan konsistensi tumor menjadi lunak. Fase ini pada umumnya berlangsung sampai anak

usia 5-10 tahun. Kecepatan regresi hemangioma tidak berhubungan dengan gender,

lokasi, ukuran, dan morfologi. Masa involusi akan berakhir pada saat anak usia 5 tahun

(50%), dan pada usia 7 tahun (70%). Berakhirnya masa involusi terjadi pada usia 10-12

tahun 9.

Proliferasi Proses involusi Iinvolusi selesai

Ukuran

Umur (th)

Lahir 1 2 3 4 5 6 7

Gambar 12. Tiga fase perjalanan alamiah hemangioma. Garis putus = tipe “uncommon”; garis penuh =tipe “common”

Page 13: hemangioma

12

A B C

Gambar 13. Perjalanan klinis hemangioma A. Fase Proliferasi, B. Fase Involusi, dan C. Fase involusi berakhir

PEMERIKSAAN PENUNJANG Kebanyakan hemangioma mudah di diagnosis tanpa memerlukan pemeriksaan

penunjang . Namun demikian hemangioma profunda atau lesi superfisialis yang

meragukan memerlukan pemeriksaan imaging untuk komfirmasi diagnosis dan evaluasi

ekstensinya 1, 10.

Radiografi Plain radiograf mempunyai manfaat yang terbatas dalam penegakan diagnosis

hemangioma. Gambran yang ditunjukan dapat berupa bayangan masa yang isodens

dengan otot, bila didekat tulang dapat memberikan gambranperiosteal reaction 1.

Gambar 14. Penebalan kortek tulang akibat hemangioma intramuscular pada betis

Page 14: hemangioma

13

Ultrasonografi (USG) Ultrasonografi (USG) merupakan pemeriksaan nonivasif yang umumnya

digunakan sebagai penunjang diagnosis untuk hemangioma profunda dan viseralis.

Gambaran USG hemangioma bervariasi dan tidak spesifik misalnya pada hemangioma

hepar, yang memberikan gambaran ekogenic 1, 10.

Gambar 15. USG hemangioma hepar

CT-Scan Pada CT-Scan tanpa kontras, hemangioma akan tampak sebagai lesi hipodens

(low-density mass) dan adanya pendesakan terhada p jaringan normal sekitarnya 1, 10.

Gambar 16. CT Scan hemangioma hepar

Page 15: hemangioma

14

MRI MRI dengan kontras mempunyai spesifitas yang tinggi dan dapat membedakan

hemangioma dengan penyakit yang lain 1.

Gambar 17. MRI tanpa kontras pada hemangioma sinovial genu

Angiografi Angiografi merupakan pemeriksaan standar untuk mengetahui penyakit vaskular

apakah termasuk dalam high flow atau low flow 1.

Gambar 18. Arterigram hemangioma

Page 16: hemangioma

15

PENATALAKSANAAN

Observasi Sebagian besar kasus hemangioma tidak memerlukan konsultasi ke dokter

spesialis. Hemangioma dengan ukuran yang kecil sebaiknya dilakukan observasi saja,

melewati fase proliferasi dan selanjutnya fase involusi. Setelah sembuh, kulit akan

tampak normal atau hanya mengalami kecacatan yang minimal. Orang tua pasien perlu

diberikan penjelasan mengenai penyakit dan perjalanan klinisnya sehingga mereka tidak

cemas. Akan lebih memudahkan bila orang tua pasien di berikan ilustrasi berupa gambar/

foto tentang perjalanan hemangioma dari fase proliferasi sampai dengan fase involusi.

Orang tua pasien perlu di motivasi untuk memeriksakan secara berkala untuk follow-up

perkembangan hemangioma. Kunjungan sebaiknya dilakukan lebih sering bila lesi besar,

mengalami ulserasi, multiple, atau terletak pada struktur anatomi yang vital. Kita harus

selalu menyediakan waktu yang lebih bagi keluarga pasien untuk menberikan penjelasan

bila ada pertanyaan dari mereka, karena bila kita gagal meyakinkan orang tua pasien,

mereka akan pergi untuk mencari pertolongan lain 9.

Penatalaksanaan Lokal terhadap perdarahan dan ulserasi Disintegrasi epitel dan ulserasi secara spontan terjadi pada 5% kutaneus

hemangioma, paling sering terjadi di daerah bibir dan anorectal. Terapinya berupa

membersihkan dan pemberian antibiotika topical atau menganti balutan bila timbul

eschar. Pada umumnya akan terjadi reepitelialisasi setelah dalam dua minggu.

Kadangkala diperlukan debridement bila terjadi nekrosis. Penggunaan Flaslamp pulsed

dye laser pada daerah ulserasi akan mengurangi/menghilangkan nyeri dan mungkin

mempercepat penyembuhan.Perdarahan jarang terjadi, namun bila terjadi akan membuat

panic orang tua pasien. Perlu kiranya penjelasan kepada mereka bagaimana menangani

perdarahan. Penanganan berupa kompresi bleeding point dengan kassa selama 10 menit.

Sangat jarang diperlukan hecting untuk mengontrol perdarahan 2, 9.

Page 17: hemangioma

16

Kompresi Dua tipe kompresi yang sering digunakan yaitu : Continuous compression dengan

menggunakan bandage/verban, dan Intermittent Pneumatic Compression dengan alat

Jobst pump atau Wright Linier pump. Mekanisme kerja terapi dengan cara ini belum

diketahui secara pasti. Kompresi mungkin mengakibatkan pengosongan pembuluh darah

dan kerusakan epitel serta proliferasi endotel dengan trombosis yang akan mempercepat

dimulainya fase involusi. Terapi ini memberikan hasil yang memuaskan untuk terapi di

daerah ekstremitas, abdomen, dan glandula parotis 9.

Lesi hemangioma harus terlingkupi oleh alat pada intermittent pneumatic

compression. Tekanan ini dipertahankan 24 jam sehari dan orang tua harus selalu

mengawasi 9.

Kortikosteroid 1. Kortikosteroid lokal

Kutaneus hemangioma dengan batas yang jelas yang terletak di ujung

hidung, pipi, bibir, kelopak mata dapat di terapi dengan injeksi kortikosteroid

intralesi. Triamcinolone (25mg/cc) di suntikan secara berlahan dengan tekanan

rendah pada lesi ( Syringe 3 cc, jarum no 25). Dosis setiap kali pemberian tidak

boleh melebihi 3-5 mg/kgBB. Biasanya dibutuhkan 3 sampai 5 injeksi diperlukan.

Dengan interval pemberian 6 – 8 minggu. Respon terapi local injeksi sama

dengan sistemik terapi 2, 9.

2. Kortikosteroid sistemik

Kortikosteroid sistemik masih merupakan fist-line terapi untuk

hemangioma yang besar, destruktif, atau mengancam jiwa. Prednison atau

prednisolone oral dosis 2 mg/kgBB/hari diberikan pagi hari selama 4 – 6 minggu.

Selanjutnya dilakukan tapering dosis selam beberapa bulan. Hemangioma yang

sensitive akan memperlihatkan respon terapi pada beberapa hari pemberian

kortikosteroid. Pada kondisi akut, misalnya pada sumbatan airway atau gangguan

visual karena hemangioma, diberikan dosis yang setara berupa injeksi intravena.

Terapi ini akan memberikan respon yang cepat pada hemangioma yang sensitif.

Page 18: hemangioma

17

Dengan penggunaan kortikosteroid oral, intravena, atau intralesi, 30%

hemangioma memberikan regresi yang cepat, 40% repon lambat, dan 30% tidak

berespon sama sekali. Jika tidak ada respon yang berupa memudarnya warna,

menjadi lembut, atau berkurangnya pertumbuhan maka terapi harus dihentikan.

Jika respon terapi tampak, maka dosis dan durasi pemberian kortikosteroid

dipertahankan sesuai dengan lokasi dan maturitas hemangioma. Pertumbuhan

biasanya akan kembali tampak bila tapering dosis dilakukan secara cepat.

Pemberian kortikosteroid dilanjutkan sampai pasien usia 8 – 10 bulan. Pemberian

terapi dua hari sekali akan menurunkan kejadian komplikasi berupa anoreksia,

penurunan berat badan, Gangguan pertumbuhan, dan facies cushingoid.

Pemberian imunisasi polio, measles, mumps, rubella, dan varicella sebaiknya

ditunda selama terapi 2, 9.

Interferon Alfa-2a Recombinat interferon alpha-2a (IFN) merupakan agen baru untuk terapi

hemangioma yang besar dan mengancam nyawa. Indikasi terapi ;

1. Tidak respon kortikosteroid

2. Kontraindikasi pemberian kortikosteroid jangka panjang

3. Komplikasi pada pemberian kortikosteroid

4. Penolakan dari orang tua dengan kortikosteroid

Pemberian IFN tidak boleh di kombinasikan dengan kortikosteroid. Sehingga bila INF

akan diberikan, perlu secepatnya dilakukan tapering dosis kortikosteroid. Dosis IFN 2-3

juta unit/m2. Diberikan subkutan sekali sehari. Terapi diberikan selama 6 – 12 bulan.

Respon terapinya lebih lambat disbanding kortikosteroid. Mekanisme kerja IFN akan

mempercepat timbulnya fase involusi.

Bayi yang diberi terapi IFN biasanya mengalami demam low grade pada 1-2

minggu pertama.IFN mempunyai efek toksis yang reversible berupa peningkatan

tansaminase, netropenia, dan anemia. Efek jangka panjang berupa diplegi spastic 9.

Chang et al (1997) membuktikan Interferon alfa 2b juga efektif dalam menangani

hemangioma dan dapat di toleransi baik oleh penderita 11.

Page 19: hemangioma

18

Skleroterapi Agen sklerosan berupa iritan jaringan atau agen trombogenik akan mengakibatkan

reaksi imflamasi, yang akan mengakibatkan fibrosis dan obliterasi pembuluh darah.

Respon yang positif dilaporkan oleh beberapa klinisi, dengan menggunakan 1% dan 3%

Sodium Tetradecyl Sulfat ( Sotradecol ) atau Hydroxypolyethoxydodecan

dikombinasikan dengan Trichlorisobutyl alcohol ditambah spiritus ( Sclerovein).

Terapi diberikan pada pelayanan rawat jalan, tanpa anestesi. Agen sklerosan di

injeksikan intralesi dari ebrbagai arah. Total volume per satu kali pemberian tidak boleh

melebihi 1 cc pada anak, atau 2 cc pada orang dewasa. Dosis maksimal tidak diketahui

secara pasti. Lebih dari 10 terapi diberikan dengan interval 3-4 minggu. Bengkak dan

nyeri umumnya terjadi setelah injeksi 5.

Embolisasi Embolisasi diberikan bila hemangioma tidak dapat diterapi dengan metode lain

atau untuk persiapan operasi.

Agen yang digunakan berupa Metacrylate spheres, balloon kateter, cyanoacrylate

tissue adhesives, silicone rubber, wool dan cotton, autolog blood clot, dan metallic coils 5.

Terapi Laser Terapi laser cukup popular untuk penaganan hemangioma yang letaknya

superfisial. Beberapa peneliti mengatakan bahwa fotokoagulasi, bila diberikan seawal

mungkin pada hemangioma, akan mencegah penyebaran/pembesaran hemangioma, dan

timbulnya komplikasi 9. Chantal et al (1988) menyatakan bahwa tidak ada perbedaan

nyata terapi ini apabila diberikan pada lebih awal atau tidak 12.

Flashlamp pulsed dye laser (585 nm) Memberikan hasil yang baik untuk terapi

hemangioma superficial maupun profunda, juga hemangioma dengan ulserasi.

Kemungkinan laser ini menyebabkan fotothermolisis yang mengakibatkan berhentinya

Page 20: hemangioma

19

perkembangan hemangioma dan mempercepat regresi.Laser ini menembus kulit sampai

ketebalan 0.75 – 1 cm.Tindakan ini akan memudarkan warna hemangioma. Sampai saat

ini, belum ada bukti pemberian laser berulang akan menghancurkan sebgian besar lesi

atau menpercepat fase involusi.

Laser CO2 (10.600 nm) berke memancarkan sinar inframerah, bekerja

menyebabkan vaporisasi cairan dalam sel, tetapi tidak selektif. Laser Argon (488 nm dan

514 nm) diabsorbsi terutama oleh hemoglobin yang berada di pembuluh darah dermis.

Laser Nd:YAG (1060 nm) tidak diabsorbsi oleh Cairan sel ataupun hemoglobin, namun

laser ini dapat menembus ke jaringan yang lebih dalam. Terapi lesi vascular dengan laser

CO2, dan Nd:YAG menyebabkan jaringan parut. Efek samping lain berupa ulserasi, skin

loss, dan hipopigmentasi juga dapat terjadi pada terapi dengan laser 5, 9.

Gambar 19. Hasil terapi Flashlamp pulsed dye laser

kiri : Sebelum terapi, dan Kanan : Sesudah terapi

Page 21: hemangioma

20

Operasi Indikasi operasi eksisi pada hemangioma adalah involusi inkomplet. Pengaruh

kosmetik pada wajah, Hemangioma yang berlokasi pada region periorbita, hidung, mulut,

saluran nafas bagian atas, kanal telinga, dan hemangioma yang mengancam jiwa anak 11.Hemangioma yang terlokalisir jelas atau hemangioma tipe pedunkular, terutama yang

mengalami ulserasi dan perdarahan berulang, dapat dipertimbangkan untuk dilakukan

eksisi pada masa bayi. Perdarahan selama eksisi biasanya dapat di kontrol dengan

kauterisasi. Debulking hemangioma pada kelopak mata atas diperlukan bila hemangioma

menyebabkan astigmat dan tak berespon terhadap pemberian terapi obat. Eksisi dengan

laser CO2 dapat membuka jalan napas yang megalami obstruksi oleh karena hemangioma

subglottis. Cryosurgery digunakan secara luas pada masa lampau untuk hemangioma

superficial. Prinsip kerjanya membuat nekrosis pembuluh darah yang dikenainya karena

terjadi trombosis yang di picu oleh suhu rendah 5, 9.

Gambar 20.

Page 22: hemangioma

21

A dan B. Perempuan, 2 Th dengan hemangioma nasal tip C dan D. 3 Th kemudian setelah operasi eksisi

Gambar 21.

A dan B. Laki-laki, 4 Bln dengan hemangioma glabela ulserasi C. 1 mgg setelah eksisi, D. 3 mgg kemudian setelah eksisi

Radiasi Terapi ini masih controversial, meskipun sampai saat ini masih sering dilakukan.

Komplikasi yang terjadi dapt berupa kerusakan epipisis, mamae, gonade, kulit, lensa

mata, dan glandula tiroid. Komplikasi berupa karsinoma dan sarcoma pernah dilaporkan 5.

Kemoterapi Dalam literature, ada laporan mengenai pemberian kemoterapi untuk mengobati

hemangioma. Seorang pasien dengan hemangioma yang besar di wajah sukses di terapi

Page 23: hemangioma

22

menggunakan mustard nitrogen intraarterial. Keberhasilan juga dilaporkan, empat pasien

kanak-kanak dengan hemangioma mengancam nyawa yang inoperable, sukses ditangani

dengan cyclofospamide. Dosis yang diberikan 10 mg/kgBB/hari intravena 5.

DAFTAR PUSTAKA

1. Katz, DA, et al, 2002, Hemangioma, avaliabel dalam http//www.emedicine.com

2. Lamm, SM, et al, 1999. Vascular anomalies: Review & Current Therapy,

avaliabel dalam http/www. vascular.birthmarks.foundation.htm

3. Metry, DW, MD, 2000, Hemangioma in Infancy, avaliabel dalam

http/www.dmetry.edu

4. Marchuk, DA, 2001, Pathogenesis of Hemangioma, Journal Clinical

Investigations, volume 107,USA

5. Stringel, G, 1980, Hemangiomas and Lymphangiomas, dalam Ashcraft, KW,

Pediatric Surgery, edisi 3, W.B. Saunders Company, Philadelphia, New York

6. Marshall, D et al, 1999, Involutional Hemangiomas in Infants: Indications for

Early, Primary Surgical Treatment, Journal International Pediatrics, volume 14

7. Dinehart, SM et al, 2002, Hemangiomas: Evaluation and Treatment, availiabel

dalam http//www.qmp.uams.edu/qm/perception.dll

Page 24: hemangioma

23

8. O’Malley, BW, 1992, Hemangioma of the Head and Neck, The Bobby R.

Alford Dept. of Otorhinolaryngology and Communicative Science, availiabel

dalam http//www. Grandrounds.archieve.html

9. Mulliken, JB, 1997, Vascular Anomalies, dalam Aston, SJ et al, Grabb and

Smith’s Plastic Surgery, edisi 5, Lippinscott-Raven, Philadelphia, New York

10. Konez, O,2002,Vascular Anomalies, availiabel dalam http//www.emedicine.com

11. Chang et al, 1995, Successful Treatment of Infantile Hemangiomas with

Interferon-Alpha-2b, Journal Pediatric Hematooncology, volume 19, nomer 3

12. Chantal et al, 1985, Effect of the Timing of Treatment of Port-wine stains with

the Flash-Lamp-Pumped Pulsed-Dye Laser, The New England Journal of

Medicine, volume 9, April 1998