Helicobacter pylori
-
Upload
amelia-gustin -
Category
Documents
-
view
6 -
download
3
Transcript of Helicobacter pylori
1. Jelaskan pro dan kontra regimen pengobatan Helicobacter pylori.
Regimen Pro Kontra Contoh
2 obat variasi obat lebih sedikit
sehingga meningkatkan
kepatuhan
harga obat lebih murah
memiliki efektivitas yang
cukup
serta tidak membuat bingung
pasien dalam meminum obat
efek lain jarang ditemukan
belum cukup efektif
karena jika pada pasien
yang tukaknya parah maka
efikasinya tidak maksimal
bisa menyebabkan
resistensi antibiotik karena
hanya ada satu macam
antibiotic
lebih lama dalam
mencapai kesembuhan.
klaritromisin
500 mg 3x1 hari
selama 14 hari
dan PPI 2x1 hari
selama 14-28
hari;
klaritromisin
500 mg 3x1 hari
selama 14 hari
dan RBC 400
mg 2x1hari
selama 14-28
hari
3 obat variasi yang masih tergolong
sedikit sehingga
meningkatkan kepatuhan
agak lebih mahal tapi masih
terjangkau
efektivitas sangat baik dan
bahkan dianjurkan
kesembuhan cepat lebih
tercapai
lebih toleran, simpel serta
efek lain jarang ditemukan
agak lebih banyak dari
rejimen dua obat jadi perlu
perhatian untuk waktu
minum obat,
komplikasi sering terjadi
lebih mahal dari rejimen
dua obat
klaritromisin
500 mg2x1 hari,
amoksisilin 1 gr
2x1 hari dan Ppi
2x1 hari
(ketiganya
diminum 10-14
hari)
4 obat
dengan
Bishmut
efekivitas baik, kesembuhan
dicapai dalam 14 hari
komplikasi tidak sering
variasi obat sangat
beragam sehingga waktu
minum obat harus benar-
BSS 500 mg 4x1
hari,
metronidazol
terjadi. benar dipantau
harga relatif mahal
efek lain sangat tinggi
terdapat indikasi
ketidakpatuhan minum
obat.
250-500 mg 4x1
hari, tetrasiklin
500 mg 4x1 hari,
dan PPI atau
H2RA dosis
standar
(keempatnya
diminum 14
hari).
Seluruh rejimen terapi obat untuk H.pylori setelah ada kesembuhan dilanjutkan dengan
terapi pemeliharaan omeprazol 20-40 mg 1x sehari untuk tetap mengendalikan asam lambung,
sukralfat 1 gram sehari untuk melapisi mukosa lambung, serta ranitidin 100-300 mg yang
berfungsi sama dengan PPI.
2. Kasus IV
Dua minggu yang lalu, Wanita Berumur 57 tahun mengonsumsi Obat Amoxicillin,
Clarithromicin, dan Pantoprazol selama 7 hari untuk pengobatan ulkus duodenum. Hari ini
dia kontrol ke dokter dan menunjukkan perbaikan pada gejala gastrointestinalnya. Nilai
serum H.pylori IgG nya terdeteksi positif.
Subjektif :
Wanita 57 tahun
Objektif :
serum H. Pylori IgG (Immunoglobulin G) positif, riwayat ulcer duodenal
Assesment :
Antibiotik amoxicillin dan claritromisin yang dikonsumsi pasien hanya 7 hari yang
mestinya antibiotic ini harus dikonsumsi selama 14 hari berturut-turut. Hal inilah yang
menyebabkan nilai serum H. pylori igG pada pasien terdeteksi positif, karena bakteri H.
pylori belum mati sepenuhnya.
Planning :
- Menghabiskan obat sampai triple therapy 2 minggu ke depan kemudian UBT. UBT
digunakan karena memiliki sensitivitas 97% dan spesifik untuk H. Pylori. Adanya H.
Pylori IgG positif pada pasien kemungkinan terapi obat yang diberikan belum selesai
dimana penggunaan amoxicilin, clarithomycin, dan pantoprazole untuk mengobati
infeksi H. Pylori. UBT juga dilakukan 4 minggu setelah penggungaan triple therapy
selesai.
- Faktor usia merupakan suatu factor kepatuhan pasien terhadap obat. Wanita pada
kasus ini sudah tua sehingga kepatuhan nya dalam minum obat suah berkurang karena
biasanya orang tua jika minum obat hanya jika merasa sakit tapi begitu gejala sakit itu
hilang dia akan berhenti minum obat walaupun itu antibiotik. Ini terlihat dari kasus
diatas dimana terapi regimen 3 obat seharusnya dilakukan 10-14 hari, tetapi baru hari
ke 7 sudah tidak minum obat lagi. Jika harus diberikan regimen yang sama
dikhawatirkan sudah terjadi resistensi sehingga perlu ditangani dengan terapi tukak
regimen 4 obat yang terdiri dari :
o BSS 500 mg 4x1 hari
o metronidazol 250-500 mg 4x1 hari
o tetrasiklin 500 mg 4x1 hari selama 14 hari
o omeprazole 20 mg sekali sehari
Obat diminum selama 14 hari dan tidak boleh dikurangi atau dilebihkan.
Selain itu kepatuhan pasien harus dilakukan monitoring agar kepatuhan obat
dapat ditingkatkan.
- Terapi non farmakologi untuk wanita ini yaitu sering olahraga, hindari makanan,
minuman, dan obat yang mengiritasi lambung serta harus diberi arahan bahwa minum
obat tepat waktu dan patuh pada jangka waku pengobatan merupakan sesuatu yang
krusial yang apabila dilanggar akan berdampak buruk untuk pasien sendiri.