Harian Pelita Jumat 16 November 2012 Halaman 1 (Utama)

1
JUMAT | 16 November 2012/2 Muharram 1434 H HOTLINE HARIAN PELITA: Langganan dan Iklan Telp. (+6221) 8370 6765, 8370 6766 Fax: (+6221) 83706781 Redaksi: Telp. (+6221) 8370 6765, 8370 6766 Fax: (+6221) 83706771 www.pelitaonline.com - pertama dan penting No. 12.437 Tahun XXXVIII Harga Eceran Rp3.000,- (Luar Kota Tambah Ongkos Kirim) ASSALAMUALAIKUM “Kongkalikong” APBN B ELUM lagi isu pemerasan BUMN selesai, kita di- hadapkan isu kongkalikong APBN. Seperti biasa, sebagaimana kita pantau dari pendapat publik, baik melalui acara interaktif radio ataupun TV, ada pro dan kontra. Prasangka baik kita, semua itu berdampak positif bagi upaya pemberan- tasan korupsi. Bahkan, akan mencegah korupsi untuk selanjutnya. Prasangka buruk orang, ada tujuan samping. Dari sekedar pencitraan sampai pengalihan isu yang ada. Bagaima- na kita bisa melihat masalah ini secara proporsional? Syukur, bisa obyektif, bermanfaat bagi kepentingan kita semua. Sayang, daftar nama pemeras BUMN mengalami perubahan. Bahkan diralat. Mudah–mudahan, tiga kementerian yang melaku- kan kongkalikong APBN tidak mengalami perubahan. Kalau dit- ambah, mungkin akan lebih baik. Sebab, dugaan orang, tidak hanya tiga kementerian. Demikian juga nama pimpinan fraksi dan kader partai yang menduduki jabatan struktural kementerian dan melakukan kongkalikong, mungkin masih perlu ditambah. Hal ini terlepas, adanya pernyataan Dipo Alam juga, yang menyatakan, bahwa belum tentu semua itu merugikan negara. Hemat kita, se- tiap kongkalikong pasti merugikan negara. Ada pikiran, apakah jalan yang ditempuh kedua menteri itu benar atau tidak. Etis atau tidak. Sebab, tujuan yang baik, katakan- lah, ingin memberantas korupsi, mestinya harus ditempuh den- gan jalan yang benar dan baik. Sebab, kita bukanlah bangsa yang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Bahkan di- katakan, Indonesia adalah negara demokrasi dan negara hukum. Keduanya melekat konsep, bagaimana proses mencapai tujuan dan penegakan hukum, bahkan etika yang berlaku. Ada tatacara yang secara konvensi menjadi kesepakatan bersama, sehingga konvensi itu menjadi etika. Dalam hal ini adalah etika pejabat. Di dalam struktur sebuah organisasi, ada etika bawahan seha- rusnya melapor kepada atasan. Di dalam falsafah kepemimpinan militer, tugas staf adalah membantu suksesnya komandan. Falsa- fah kepemimpinan “the boss is always righttidak dikenal. Apakah proses itu sudah dilalui? Sebab, apa yang terjadi dengan kasus “pemerasan dan kongkalikong” itu bisa berdampak negatif. Apa- lagi, kalau nanti tidak seluruhnya benar. Setidaknya bisa dianggap sebagai “otokritik”. Sebab, baik BUMN maupun kementerian adalah bagian dari eksekutif. Sehingga baik/buruknya BUMN dan kemen- terian adalah potret kinerja eksekutif. Dalam hal ini, sebenarnya sudah ada lembaga yang ditugasi menilai kinerja kabinet, yang telah memberi rapor merah pada kementerian. Apakah laporan itu sesuai laporan rapor merah kementerian? Kita tidak tahu. Kita ingin sampaikan semua itu sebagai rasa ikut memiliki. Katakanlah sebagai rasa ikut “handarbeni”. Sebab, baik/buruknya kinerja pemerintah, kita merasa ikut bertanggungjawab. Apalagi dalam pemberantasan korupsi. Mudah– mudahan, seandainya apa yang kita sampaikan ini dianggap sebagai kritik, bisa dimaknai se- bagai kritik yang membangun. Di alam demokrasi, falsafah tujuan menghalalkan cara harus kita tinggalkan. Proses mencapai tujuan harus sesuai dengan norma etika dan hukum yang berlaku, terma- suk dalam upaya pemberantasan korupsi.n “Superhero” UNTUK menjadi negara dengan perekono- mian terbesar ke-7 di dunia tahun 2030, yang diperlukan Indonesia adalah energi positif dan lebih fokus. Itu kata pemimpin PT McKinsey In- donesia Raoul FML Oberman dalam acara yang digelar Komite Ekonomi Nasional (KEN) beber- apa hari lalu. Ia memperkirakan pertumbuhan yang sig- nifikan kelas menengah Indonesia, dari 45 juta pada 2012 menjadi 135 juta pada 2030. Artinya, akan ada 90 juta konsumen baru yang membu- tuhkan pasokan beragam barang dan jasa. Di sisi lain pertanian, perikanan juga berkembang pesat. Akan terjadi transformasi sektor yang selama ini konvensional menjadi jauh lebih modern. Ia juga menyinggung tentang energi alternatif, yang kat- anya, Indonesia sudah siap beradaptasi manakala energi fosil sema- kin terbatas. Cadangan energi panas bumi Indonesia masih sangat besar. Sumber daya manusia juga akan terus membaik. Dan, yang dimaksud energi alternatif, menurutnya adalah Bhin- neka Tunggal Ika. Dan yang penting, kalau dikombinasikan dengan kepemimpinan yang kuat, langkah untuk fokus menggarap empat sektor prioritas, maka Indonesia akan menjadi menjadi negara ke-7 terbesar di dunia secara ekonomi. Ujung saran Raoul FML Oberman ternyata tetap kepemimpi- nan yang kuat. Setelah membaca berita itu, kebetulan saya mem- baca buku tebal karya Paul Heru Wibowo. Judulnya, “Masa Depan Kemanusiaan: Superhero dalam Pop Culture” (LP3ES, 2012). Buku ini mengupas realitas ke-superhero-an dalam industri kreatif dunia dan dampak-dampaknya. Ia tidak hanya mengupas superhero-superhero Holywood dan komik-komik Marvel, tetapi juga para superjagoan yang pernah menghiasi dunia komik dan panggung pertunjukan kita. Penulis buku ini ujungnya memang mengingatkan agar dimensi kemanusiaan kita tetap mengedepan dan tidak terkikis oleh realitas virtual. Kita harus tetap menjadi manusia bijak tanpa terjebak pada kecerdasan artifisial. Kalau boleh saya menambahkan, dan barang- kali ini bisa menjadi tesis tersendiri, dalam dunia fiksi saja kita telah mengalami krisis superhero, apalagi dalam dunia nyata, apalagi pula dalam kepolitikan kita. Begitukah? Maka, wajar kalau kemudian saya membayangkan kepemimpi- nan yang kuat untuk menentukan langkah yang fokus menuju ke- jayaan Indonesia pada 2030 itu, gambarannya seperti superhero. Atau kita membutuhkan pemimpin yang tidak hanya hero, tetapi su- perhero. Mungkin Anda setuju, bahwa percepatan pembangunan In- donesia memerlukan kehadiran superhero. Tetapi, tentu saja bukan secara fisikal seperti Kapten Amerika atau Batman, Jaka Sembung atau Jampang dari Betawi superhero-nya, melainkan tentu saja yang mampu mengaktualisasikan nilai-nilai ke-superhero-an itu send- iri. Antara lain yang mampu mengaktualisasikan nilai-nilai falsafah bangsa Pancasila dan aneka kepentingan nasional secara elegan. Ia yang berani ambil risiko bagi kemajuan bangsanya. Yang total sebagai pemimpin, yang mewakafkan jiwa, raga, dan pemikirannya bagi kemajuan bangsa secara sebenar-benarnya, tanpa terpikir uru- san pencitraan-pencitraan. Begitukah? (M Alfan Alfian, FISIP Uni- versitas Nasional, Jakarta) PELITA HATI JADWAL SHALAT Jumat, 16 November 2012 Dzuhur 11.47 Ashar 15.09 Maghrib 17.59 Isya 19.13 Sabtu, 17 November 2012 Subuh 04.12 Jadwal berlaku untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya HIKMAH Mohonlah Ampunan Maka ketahuilah, bahwa sesung- guhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah dan mo- honlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perem- puan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu. (QS Muhammad: 19) 16 November 2002 - Penyakit SARS tercatat untuk pertama kalinya di Guangdong, China. HARI LAHIR: Eka Darmaputera, Magelang (1942-2005); Rokhmin Dahuri, MS, Cirebon (1958); Ich- wan Azhari, Medan (1961) Partai Bersikap Menunggu Ujung Laporan Dipo Alam Jakarta, Pelita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menelaah dan menindaklanjuti laporan Sekretaris Kabinet Dipo Alam terkait dugaan praktik korupsi dan kongkalikong anggota DPR, ketua fraksi, dan staf ahli menteri di tiga kementerian. Sementara sejumlah petinggi partai politik, kemarin, memil- ih bersikap menunggu “ujung” atau akhir dari laporan yang disampaikan Dipo Alam, ser- ta munculnya harapan Menteri BUMN Dahlan Iskan juga men- empuh langkah yang sama sep- erti Dipo Alam bukan sekadar “ribut” di publik. Politisi PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua DPR Pramono Anung, dengan tegas menyebut apa yang dilakukan Dipo itu lebih gentle, karena langsung ke pen- egak hukum dan tidak sekadar ribut di publik. “Apa yang dilakukan Pak Dipo itu lebih gentle, tidak sekadar ribut di publik tapi secara riil dilaporkan ke penegak hukum. Pak Dahlan juga harus melapor- kan yang sudah dilaporkan BK ke KPK,” kata Pramono. Pramono menambahkan, jika pemerasan terhadap BUMN di- laporkan ke KPK tentu pelaku- nya bisa diproses hukum. Ten- tu Dahlan harus menunjukkan bukti yang kuat. “Dan itu konsekuensinya ka- lau tidak benar maka yang di- laporkan ke KPK itu bisa mel- aporkan balik kalau datanya ti- dak kuat,” katanya. Wakil Sekjen Partai Golkar Tantowi Yahya mengatakan ti- dak ingin menduga-duga apa yang akan terjadi, kecuali ber- sikap wait and see. “Kita tunggu dan lihat saja sampai di mana ‘ujung’ dari bola yang digulirkan oleh Dipo Alam,” kata Tantowi. Namun tantowi memberikan apresiasi. “Memang seharusnya begitu (melaporkan ke KPK-Red) daripada cuma menebar berita doang,” sambungnya. Indonesia Menempati Peringkat Tertinggi Penderita “Skizofrenia” KALAU melihat prevalensi dan peningkatan gangguan jiwa di dunia dewasa ini, telah terjadi peningkatan yang luar biasa dan mengkhawatirkan. Menurut data dari WHO (World Health Organization) ta- hun 2011, penderita skizofre- nia atau gangguan jiwa berat telah menempati tingkat yang luar biasa(http://www.who.int/ mental_health/management/ schizophrenia/en/). Lebih 24 juta jiwa menderita skizofre- nia, dan pada tahun ini Indo- nesia menempati urutan perta- ma tertinggi penderita skizofre- nia. Jumlah penderita skizofre- nia tersebut, seperti fenomena gunung es di lautan, yang ke- lihatannya hanya puncaknya, tetapi sebetulnya dasarnya leb- ih banyak lagi yang belum ter- deteksi. Bahkan menurut lapo- ran pusat piskiater Amerika, dibutuhkan dana sekitar 160 SURAT DARI AMERIKA SERIKAT Dr Taruna Ikrar * * Department of Neurobiology, Uni- versity of California, USA, & Remote Chairman Department of Neurosci- ences Surya University Di Jantung Perancis, Madrasah Itu Mencetak Para Imam Pasca-Dibubarkannya BP Migas Kurtubi: Kedaulatan Negara Dipulihkan J AUH di pedala- man bukit yang dipenuhi hutan lebat di Bur- gundi, Perancis tengah, sebuah institut yang mengelola rekrut- men ulama baru terus menyi- bukkan diri. Mereka mencari al- ternatif baru agar tidak bergan- tung pada ulama dari luar neg- eri yang tidak mengetahui bu- daya Perancis. Pagi-pagi sekali, sekitar 200 pelajar dari penjuru negeri itu memenuhi sejumlah ruangan untuk belajar di Institut Eu- ropeen des Scienc- es Humaines di Saint- Leger-de-Fougeret, mereka memperoleh pelajaran al-Quran, teologi Is- lam dan literatur Arab. Setelah mendapatkan pela- jaran selama tujuh tahun, dari jumlah itu hanya meloloskan 10 alumni yang dianggap tepat untuk memimpin imam di se- jumlah masjid di Perancis. Tentu saja, dari potret itu, Muslim Perancis ma- Jakarta, Pelita Ketua Umum Kamar Da- gang dan Industri (Kadin) In- donesia Suryo Bambang Su- listo mengatakan, pembuba- ran Badan Pelaksana Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), ti- dak akan mengganggu kontrak kerja sama (KKS) yang sedang berjalan dengan kontraktor. “Saya rasa kontrak kerja sama itu akan tetap berja- lan, karena sudah disepak- ati sebelum adanya keputu- san tersebut,” ujar Suryo di Jakarta, Rabu (14/11). Berdasarkan putusan MK terkait putusan pengujian UU No 22 tahun 2001 ten- tang Minyak dan Gas Bumi, BP Migas dinyatakan bubar dan seluruh fungsi regulasin- ya berpindah ke Kementerian ESDM. Pasca keputusan MK itu, kontrak-kontrak yang se- dang berlangsung dan dibuat BP Migas, berlaku sampai habis masa kontraknya. Menurut Suryo, selama ini peran BP Migas hanya seb- agai pengawas kegiatan kon- trak kerja sama dengan peru- sahaan migas asing. Sehingga kewenangan yang selama ini dijalankan institusi itu hanya tinggal dialihkan ke lembaga yang lebih berwenang. “Masalah itu hanya butuh penyesuaian saja, memang harus dilihat dulu permasala- hannya. Kalau strukturnya memungkinkan dibentuk baru, ya, dibentuk; sehingga jangan sampai berlarut-larut dan berdampak pada iklim in- vestasi,” imbaunya. Padahal, kata Suryo, saat ini Indonesia membutuhkan banyak eksplorasi sumur min- yak baru untuk mengurangi impor yang semakin tinggi. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menan- datangani Peraturan Pres- iden (Perpres) Nomor 95 Ta- hun 2012 tentang Pengali- Masalah “Outsourcing” Harus Diselesaikan Bersama Ekonomi Muhammadiyah Milad ke- 100 di GBK Agama HALAMAN 2 HALAMAN 5 Jamaah Indonesia Dominasi di Nabawi Jurnal Haji HALAMAN 5 Perbedaan Gambaran Otak Normal dan Penderita Skizofreania TAHUN BARU ISLAM - Ribuan jamaah usai mengikuti zikir dan tabligh akbar memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1434 H di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (15/11). Kegiatan yang yang dihadiri oleh Menteri Agama Suryadharma Ali tersebut mengangkat tema “Dengan Hikmah Hijriyah Kita Tingkatkan Kualitas Umat untuk Membangun Indonesia”. nant/wahyu putro a TEKUN - Sejumlah pelajar sedang mengikuti pelajaran dengan tekun di Institut Europeen des Sciences Humaines di Saint-Leger-de-Fougeret. nist Sebaiknya Dahlan Iskan meniru langkah Dipo Alam

description

Indonesia Menempati Peringkat Tertinggi Penderita Skizofreania

Transcript of Harian Pelita Jumat 16 November 2012 Halaman 1 (Utama)

Page 1: Harian Pelita Jumat 16 November 2012 Halaman 1 (Utama)

JUMAT | 16 November 2012/2 Muharram 1434 H

HOTLINE HARIAN PELITA: Langganan dan Iklan Telp. (+6221) 8370 6765, 8370 6766 Fax: (+6221) 83706781 Redaksi: Telp. (+6221) 8370 6765, 8370 6766 Fax: (+6221) 83706771

www.pelitaonline.com - pertama dan penting No. 12.437 Tahun XXXVIII Harga Eceran Rp3.000,- (Luar Kota Tambah Ongkos Kirim)

ASSALAMUALAIKUM

“Kongkalikong” APBN

BELUM lagi isu pemerasan BUMN selesai, kita di-hadapkan isu kongkalikong APBN. Seperti biasa, sebagaimana kita pantau dari pendapat publik, baik melalui acara interaktif radio ataupun TV, ada pro dan kontra. Prasangka baik kita, semua itu berdampak positif bagi upaya pemberan-tasan korupsi. Bahkan, akan mencegah korupsi

untuk selanjutnya. Prasangka buruk orang, ada tujuan samping. Dari sekedar pencitraan sampai pengalihan isu yang ada. Bagaima-na kita bisa melihat masalah ini secara proporsional? Syukur, bisa obyektif, bermanfaat bagi kepentingan kita semua.

Sayang, daftar nama pemeras BUMN mengalami perubahan. Bahkan diralat. Mudah–mudahan, tiga kementerian yang melaku-kan kongkalikong APBN tidak mengalami perubahan. Kalau dit-ambah, mungkin akan lebih baik. Sebab, dugaan orang, tidak hanya tiga kementerian. Demikian juga nama pimpinan fraksi dan kader partai yang menduduki jabatan struktural kementerian dan melakukan kongkalikong, mungkin masih perlu ditambah. Hal ini terlepas, adanya pernyataan Dipo Alam juga, yang menyatakan, bahwa belum tentu semua itu merugikan negara. Hemat kita, se-tiap kongkalikong pasti merugikan negara.

Ada pikiran, apakah jalan yang ditempuh kedua menteri itu benar atau tidak. Etis atau tidak. Sebab, tujuan yang baik, katakan-lah, ingin memberantas korupsi, mestinya harus ditempuh den-gan jalan yang benar dan baik. Sebab, kita bukanlah bangsa yang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Bahkan di-katakan, Indonesia adalah negara demokrasi dan negara hukum. Keduanya melekat konsep, bagaimana proses mencapai tujuan dan penegakan hukum, bahkan etika yang berlaku. Ada tatacara yang secara konvensi menjadi kesepakatan bersama, sehingga konvensi itu menjadi etika. Dalam hal ini adalah etika pejabat.

Di dalam struktur sebuah organisasi, ada etika bawahan seha-rusnya melapor kepada atasan. Di dalam falsafah kepemimpinan militer, tugas staf adalah membantu suksesnya komandan. Falsa-fah kepemimpinan “the boss is always right” tidak dikenal. Apakah proses itu sudah dilalui? Sebab, apa yang terjadi dengan kasus “pemerasan dan kongkalikong” itu bisa berdampak negatif. Apa-lagi, kalau nanti tidak seluruhnya benar. Setidaknya bisa dianggap sebagai “otokritik”. Sebab, baik BUMN maupun kementerian adalah bagian dari eksekutif. Sehingga baik/buruknya BUMN dan kemen-terian adalah potret kinerja eksekutif. Dalam hal ini, sebenarnya sudah ada lembaga yang ditugasi menilai kinerja kabinet, yang telah memberi rapor merah pada kementerian. Apakah laporan itu sesuai laporan rapor merah kementerian? Kita tidak tahu.

Kita ingin sampaikan semua itu sebagai rasa ikut memiliki. Katakanlah sebagai rasa ikut “handarbeni”. Sebab, baik/buruknya kinerja pemerintah, kita merasa ikut bertanggungjawab. Apalagi dalam pemberantasan korupsi. Mudah– mudahan, seandainya apa yang kita sampaikan ini dianggap sebagai kritik, bisa dimaknai se-bagai kritik yang membangun. Di alam demokrasi, falsafah tujuan menghalalkan cara harus kita tinggalkan. Proses mencapai tujuan harus sesuai dengan norma etika dan hukum yang berlaku, terma-suk dalam upaya pemberantasan korupsi.n

“Superhero”UNTUK menjadi negara dengan perekono-

mian terbesar ke-7 di dunia tahun 2030, yang diperlukan Indonesia adalah energi positif dan lebih fokus. Itu kata pemimpin PT McKinsey In-donesia Raoul FML Oberman dalam acara yang digelar Komite Ekonomi Nasional (KEN) beber-apa hari lalu.

Ia memperkirakan pertumbuhan yang sig-nifikan kelas menengah Indonesia, dari 45 juta pada 2012 menjadi 135 juta pada 2030. Artinya, akan ada 90 juta konsumen baru yang membu-tuhkan pasokan beragam barang dan jasa. Di

sisi lain pertanian, perikanan juga berkembang pesat. Akan terjadi transformasi sektor yang selama ini konvensional menjadi jauh lebih modern. Ia juga menyinggung tentang energi alternatif, yang kat-anya, Indonesia sudah siap beradaptasi manakala energi fosil sema-kin terbatas. Cadangan energi panas bumi Indonesia masih sangat besar. Sumber daya manusia juga akan terus membaik.

Dan, yang dimaksud energi alternatif, menurutnya adalah Bhin-neka Tunggal Ika. Dan yang penting, kalau dikombinasikan dengan kepemimpinan yang kuat, langkah untuk fokus menggarap empat sektor prioritas, maka Indonesia akan menjadi menjadi negara ke-7 terbesar di dunia secara ekonomi.

Ujung saran Raoul FML Oberman ternyata tetap kepemimpi-nan yang kuat. Setelah membaca berita itu, kebetulan saya mem-baca buku tebal karya Paul Heru Wibowo. Judulnya, “Masa Depan Kemanusiaan: Superhero dalam Pop Culture” (LP3ES, 2012). Buku ini mengupas realitas ke-superhero-an dalam industri kreatif dunia dan dampak-dampaknya. Ia tidak hanya mengupas superhero-superhero Holywood dan komik-komik Marvel, tetapi juga para superjagoan yang pernah menghiasi dunia komik dan panggung pertunjukan kita.

Penulis buku ini ujungnya memang mengingatkan agar dimensi kemanusiaan kita tetap mengedepan dan tidak terkikis oleh realitas virtual. Kita harus tetap menjadi manusia bijak tanpa terjebak pada kecerdasan artifisial. Kalau boleh saya menambahkan, dan barang-kali ini bisa menjadi tesis tersendiri, dalam dunia fiksi saja kita telah mengalami krisis superhero, apalagi dalam dunia nyata, apalagi pula dalam kepolitikan kita. Begitukah?

Maka, wajar kalau kemudian saya membayangkan kepemimpi-nan yang kuat untuk menentukan langkah yang fokus menuju ke-jayaan Indonesia pada 2030 itu, gambarannya seperti superhero. Atau kita membutuhkan pemimpin yang tidak hanya hero, tetapi su-perhero. Mungkin Anda setuju, bahwa percepatan pembangunan In-donesia memerlukan kehadiran superhero. Tetapi, tentu saja bukan secara fisikal seperti Kapten Amerika atau Batman, Jaka Sembung atau Jampang dari Betawi superhero-nya, melainkan tentu saja yang mampu mengaktualisasikan nilai-nilai ke-superhero-an itu send-iri. Antara lain yang mampu mengaktualisasikan nilai-nilai falsafah bangsa Pancasila dan aneka kepentingan nasional secara elegan.

Ia yang berani ambil risiko bagi kemajuan bangsanya. Yang total sebagai pemimpin, yang mewakafkan jiwa, raga, dan pemikirannya bagi kemajuan bangsa secara sebenar-benarnya, tanpa terpikir uru-san pencitraan-pencitraan. Begitukah? (M Alfan Alfian, FISIP Uni-versitas Nasional, Jakarta)

PELITA HATI

JADWAL SHALATJumat, 16 November 2012

Dzuhur 11.47Ashar 15.09Maghrib 17.59Isya 19.13

Sabtu, 17 November 2012Subuh 04.12

Jadwal berlaku untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya

HIKMAHMohonlah Ampunan

Maka ketahuilah, bahwa sesung-guhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah dan mo-honlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perem-puan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu.

(QS Muhammad: 19)

16 November2002 - Penyakit SARS tercatat untuk pertama kalinya di Guangdong, China.

HARI LAHIR: Eka Darmaputera, Magelang (1942-2005); Rokhmin Dahuri, MS, Cirebon (1958); Ich-wan Azhari, Medan (1961)

Partai Bersikap Menunggu Ujung Laporan Dipo AlamJakarta, Pelita

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menelaah dan menindaklanjuti laporan Sekretaris Kabinet Dipo Alam terkait dugaan praktik korupsi dan kongkalikong anggota DPR, ketua fraksi, dan staf ahli menteri di tiga kementerian.

Sementara sejumlah petinggi partai politik, kemarin, memil-ih bersikap menunggu “ujung” atau akhir dari laporan yang disampaikan Dipo Alam, ser-ta munculnya harapan Menteri BUMN Dahlan Iskan juga men-empuh langkah yang sama sep-erti Dipo Alam bukan sekadar “ribut” di publik.

Politisi PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua DPR Pramono Anung, dengan tegas menyebut apa yang dilakukan Dipo itu lebih gentle, karena langsung ke pen-egak hukum dan tidak sekadar ribut di publik.

“Apa yang dilakukan Pak Dipo itu lebih gentle, tidak sekadar ribut di publik tapi secara riil dilaporkan ke penegak hukum. Pak Dahlan juga harus melapor-kan yang sudah dilaporkan BK ke KPK,” kata Pramono.

Pramono menambahkan, jika pemerasan terhadap BUMN di-laporkan ke KPK tentu pelaku-nya bisa diproses hukum. Ten-

tu Dahlan harus menunjukkan bukti yang kuat.

“Dan itu konsekuensinya ka-lau tidak benar maka yang di-laporkan ke KPK itu bisa mel-aporkan balik kalau datanya ti-dak kuat,” katanya.

Wakil Sekjen Partai Golkar Tantowi Yahya mengatakan ti-dak ingin menduga-duga apa yang akan terjadi, kecuali ber-sikap wait and see.

“Kita tunggu dan lihat saja sampai di mana ‘ujung’ dari bola yang digulirkan oleh Dipo Alam,” kata Tantowi.

Namun tantowi memberikan apresiasi. “Memang seharusnya begitu (melaporkan ke KPK-Red)daripada cuma menebar berita doang,” sambungnya.

Indonesia Menempati Peringkat Tertinggi Penderita “Skizofrenia”

KALAU melihat prevalensi dan peningkatan gangguan jiwa di dunia dewasa ini, telah terjadi peningkatan yang luar biasa dan mengkhawatirkan.

Menurut data dari WHO (World Health Organization) ta-hun 2011, penderita skizofre-nia atau gangguan jiwa berat telah menempati tingkat yang luar biasa(http://www.who.int/mental_health/management/schizophrenia/en/). Lebih 24 juta jiwa menderita skizofre-

nia, dan pada tahun ini Indo-nesia menempati urutan perta-ma tertinggi penderita skizofre-nia. Jumlah penderita skizofre-nia tersebut, seperti fenomena gunung es di lautan, yang ke-lihatannya hanya puncaknya, tetapi sebetulnya dasarnya leb-ih banyak lagi yang belum ter-deteksi. Bahkan menurut lapo-ran pusat piskiater Amerika, dibutuhkan dana sekitar 160

SURAT DARIAMERIKA SERIKATDr Taruna Ikrar *

* Department of Neurobiology, Uni-versity of California, USA, & Remote Chairman Department of Neurosci-ences Surya University

Di Jantung Perancis, Madrasah Itu Mencetak Para Imam

Pasca-Dibubarkannya BP MigasKurtubi: Kedaulatan Negara Dipulihkan

JAUH di pedala-man bukit yang dipenuhi hutan lebat di Bur-

gundi, Perancis tengah, sebuah institut yang mengelola rekrut-men ulama baru terus menyi-bukkan diri. Mereka mencari al-ternatif baru agar tidak bergan-tung pada ulama dari luar neg-eri yang tidak mengetahui bu-daya Perancis.

Pagi-pagi sekali, sekitar 200 pelajar dari penjuru negeri itu memenuhi sejumlah ruangan untuk belajar di Institut Eu-

ropeen des Scienc-es Humaines di Saint-Leger-de-Fougeret, mereka memperoleh

pelajaran al-Quran, teologi Is-lam dan literatur Arab.

Setelah mendapatkan pela-jaran selama tujuh tahun, dari jumlah itu hanya meloloskan 10 alumni yang dianggap tepat untuk memimpin imam di se-jumlah masjid di Perancis.

Tentu saja, dari potret itu, Muslim Perancis ma-

Jakarta, PelitaKetua Umum Kamar Da-

gang dan Industri (Kadin) In-donesia Suryo Bambang Su-listo mengatakan, pembuba-ran Badan Pelaksana Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), ti-dak akan mengganggu kontrak kerja sama (KKS) yang sedang berjalan dengan kontraktor.

“Saya rasa kontrak kerja sama itu akan tetap berja-lan, karena sudah disepak-ati sebelum adanya keputu-san tersebut,” ujar Suryo di Jakarta, Rabu (14/11).

Berdasarkan putusan MK terkait putusan pengujian UU No 22 tahun 2001 ten-tang Minyak dan Gas Bumi, BP Migas dinyatakan bubar dan seluruh fungsi regulasin-ya berpindah ke Kementerian ESDM. Pasca keputusan MK itu, kontrak-kontrak yang se-dang berlangsung dan dibuat BP Migas, berlaku sampai habis masa kontraknya.

Menurut Suryo, selama ini

peran BP Migas hanya seb-agai pengawas kegiatan kon-trak kerja sama dengan peru-sahaan migas asing. Sehingga kewenangan yang selama ini dijalankan institusi itu hanya tinggal dialihkan ke lembaga yang lebih berwenang.

“Masalah itu hanya butuh penyesuaian saja, memang harus dilihat dulu permasala-hannya. Kalau strukturnya memungkinkan dibentuk baru, ya, dibentuk; sehingga jangan sampai berlarut-larut dan berdampak pada iklim in-vestasi,” imbaunya.

Padahal, kata Suryo, saat ini Indonesia membutuhkan banyak eksplorasi sumur min-yak baru untuk mengurangi impor yang semakin tinggi.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menan-datangani Peraturan Pres-iden (Perpres) Nomor 95 Ta-hun 2012 tentang Pengali-

Masalah “Outsourcing” Harus Diselesaikan Bersama

Ekonomi

Muhammadiyah Milad ke-100 di GBK

Agama

HALAMAN 2 HALAMAN 5Jamaah Indonesia Dominasi di Nabawi

Jurnal Haji

HALAMAN 5

Perbedaan Gambaran Otak Normal dan Penderita Skizofreania

TAHUN BARU ISLAM - Ribuan jamaah usai mengikuti zikir dan tabligh akbar memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1434 H di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (15/11). Kegiatan yang yang dihadiri oleh Menteri Agama Suryadharma Ali tersebut mengangkat tema “Dengan Hikmah Hijriyah Kita Tingkatkan Kualitas Umat untuk Membangun Indonesia”. nant/wahyu putro a

TEKUN - Sejumlah pelajar sedang mengikuti pelajaran dengan tekun di Institut Europeen des Sciences Humaines di Saint-Leger-de-Fougeret. nist

Sebaiknya Dahlan Iskan meniru langkah Dipo Alam