Memelopori kebangkitan ilmuwan indonesia (harian pelita 2013 08 28 hal 1 ) by taruna ikrar

1
KAMIS | 29 Agustus 2013/22 Syawal 1434 H HOTLINE HARIAN PELITA: Langganan dan Iklan Telp. (+6221) 8370 6765, 8370 6766 Fax: (+6221) 83706781 Redaksi: Telp. (+6221) 8370 6765, 8370 6766 Fax: (+6221) 83706771 www.pelitaonline.com - pertama dan penting No. 12.669 Tahun XXXIX Harga Eceran Rp3.000,-/Langganan Rp60.000,- (Luar Kota Tambah Ongkos Kirim) Layanan Pelanggan (021) 8370 6765 (021) 8378 7120 AP Agama MUI Dukung Pembubaran Yayasan dan Ormas Berpaham Radikal HALAMAN 5 1 Januari 2014 BPJS 123 hari lagi Politik Waspadai Anggaran Negara Jadi Bancakan Parpol HALAMAN 3 Hakim Bermasalah M enurut Komisi Yudisial banyak calon ha- kim tipikor tengah bermasalah. Mereka diduga telah melanggar etika, antara lain, menemui terdakwa, poligami me- nerima suap dan lain–lainnya. Seiring dengan berita itu, beberapa pengadi- lan tipikor dipertanyakan ketetapannya. Hukumannya yang relatif ringan atau bahkan dibebaskan. Semen- tara ada lembaga yang dengan gigih menangkap koruptor (KPK), ada lembaga lain yang justru meringankan hukuman koruptor. Bagaimana orang jera melakukan korupsi? Inilah citra pengadilan tipikor kita. Tidak membuat orang jera melakukan tindak korupsi, oleh karena jalannya pengadilan se- olah–olah bisa diatur. Siapa sesungguhnya aktor utamanya? Inilah sebenarnya yang harus kita buka agar jalannya pengadilan kita ti- dak saja untuk tindak korupsi, tetapi juga pelanggaran dan kejaha- tan lainnya dapat diperbaiki. Hukuman yang setimpal dan adil akan membuat citra pengadilan membaik, lepas dari isu mafia hukum. Semua itu sudah bukan rahasia umum lagi dan bahkan sudah dikri- tik kalangan dunia internasional. Sebenarnya, sangat memalukan. Negara ini, seolah–olah, memberi peluang praktek mafia hukum. Seolah–olah, yang berlaku adalah hukum rimba. Bagaimana kita bisa membangun kepercayaan dari dunia internasional? Tidak berlebih, (ibaratnya) kita harus menata kembali seluruh kehidupan terkait tegaknya hukum. Sebab, tegaknya hukum yang adil merupakan kondisi yang sangat penting di dalam upaya men- egakkan pemerintahan yang baik serta kehidupan masyarakat yang tertib. Tanggung–jawab dalam hal ini tentunya kepada para pe- mimpin bangsa, para penyelenggara negara. Sebab, itulah budaya kita, masih paternalistik. Apabila para pemimpinnya bisa memberi teladan yang baik, masyarakat akan mengikutinya. Prosesnya, harus top – down, dari atas ke bawah dan tidak sebaliknya. Dalam hal pemberantasan korupsi, misalnya, harus dimulai dari atas. Kalau para pemimpinnya bersih, tidak korupsi, anak buahnya pasti akan mengikuti. Lapisan atas, atau elit negeri ini, dari lem- baga apa pun, kalau dapat diteladani, pasti akan diikuti aparat di bawahnya. Di bidang peradilan, dalam hal ini, juga harus dimulai lembaga pengadilan yang tertinggi, yakni Mahkamah Agung. In- tegritas Mahkamah Agung, yakni harus bisa terjaga dengan baik. Sayang, Mahkamah Agungpun juga sudah sedikit tercemar. Hara- pan kita mungkin kepada Komite Yuidisial, yang sejauh ini belum tercemar. Bagaimana seleksi hakim agung dan juga hakim tipikor bisa terjaga dengan baik. Kalau lembaga penegakan hukum bisa kebal suap dan bekerja profesional serta menjunjung tinggi etika hukum, barulah kita berharap penegakan hukum di Indonesia. Semboyan “ Tegakkah keadilan, meskipun langit akan runtuh” tidak menjadi sia – sia hanya sebagai slogan yang mati. Untuk itu, perekrutan hakim harus sangat selektif, di samping negara juga ha- rus dapat menjamin kesejahteraannya. Pengalaman menunjukkan, bahwa orang baik pun bisa tergoda ketika berhadapan dengan kebutuhan materi. Sebab, sistem yang berlaku sekarang memang membuka peluang merusak tatanan yang baik. Kasus di SKK Migas selayaknya menjadi pelajaran yang sangat berharga. n ASSALAMUALAIKUM HIKMAH JADWAL SHALAT Pembangunan Masjidil Haram Terus Berlangsung Jamaah Umrah Sudah Menggunakan Mataf Darurat Adil dalam Hukum Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat ke- pada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetap- kan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS An Nisaa: 58) LIPUTAN KHUSUS Meski masjidil haram tengah diba- ngun, jamaah tetap melangsungkan umroh dan tawaf sepanjang waktu se- bagaimana disiarkan televisi Saudi TV, Rabu (28/8). Tampak bangunan mas- jidil haram sudah berubah dari sebe- lumnya, sebagai bagian dari rencana renovasi hingga tahun 2016. Jamaah umrah sudah menggunakan mataf (area sekitar Kabah sebagai tempat tawaf ) Darurat. Perluasan yang saat ini diker- jakan mencapai 400.000 meter persegi yang bisa menampung 2,2 juta jamaah, termasuk jamaah haji asal Indonesia. Saat ini, luas Masjidil Haram adalah 350.000 meter persegi dan hanya bisa me- nampung sebanyak 770.000 ja- maah. (Baca juga halaman 20) Wakil Menteri Haji Arab Sau- di Hatem Qadi menyebut pen- tingnya memangkas kuata ja- maah, baik dari dalam negeri maupun luar negeri pada tahun ini, “Jangka waktu pengurangan kuota jamaah tidak sampai me- lebihi dua tahun,” katanya. Para pejabat Arab Saudi me- minta seluruh jamaah yang su- dah mendaftar untuk menunda perjalanannya tahun ini hingga proyek perluasan Masjidil Haram tuntas. “Dengan keputusan ini, pemerintah kami tidak ingin menghalangi seseorang menu- naikan ibadah haji, namun hanya meminta mereka untuk menunda agar tidak terjadi desak-desakan dan turut membantu mereka yang baru pertama menunaikan ibadah haji tanpa kesulitan,” tu- tur Saeed al-Quraishi, anggota Komite Haji dan Umrah Makkah. Dia mencontohkan, Mataf (area sekitar Ka’bah) saat ini hanya bisa menampung 39.000 jamaah per jam, sehingga jika jamaah haji masuk masjid bisa menyebabkan desak-desakan yang membahayakan. “Jika per- luasan Mataf selesai, tempat ini dapat menampung 130.000 ja- maah per jam,” katanya. Menurutnya, akan lebih baik jika para calon haji datang pada tahun depan atau dua tahun lagi, karena mereka akan dapat menunaikan ibadahnya dengan nyaman.” Proyek ini tidak hanya ter- fokus pada Masjidil Haram, tetapi juga Jamarat dan Mas- jid Nabawi, Madinah. Jembatan Jamarat akan ditambah men- jadi 12 lantai sehingga dapat menampung lima juta jamaah setiap hari dan Masjid Nabawi akan diperluas hingga bisa me- nampung 2 juta jamaah. Proyek perluasan dan transportasi me- makan anggaran sebesar 62 mi- liar riyal. (kim) Halaman 19 Halaman 19 Memelopori Kebangkitan Ilmuwan Indonesia Era globalisasi telah meng- akibatkan terjadi pergeseran peradaban manusia. Perge- seran tersebut berdampak pada semua segi kehidupan ummat manusia, yang selanjutnya ber- dampak pada kemuktahiran dan pembangunan negara-ne- gara di dunia. Kunci dari kema- juan tersebut adalah kemam- puan manusia untuk mem- berikan inovasi dan nilai tam- bah terhadap semua sektor ke- hidupan kita. Sehingga terjadi pergeseran kebutuhan pemba- ngunan dari yang mengandal- kan sumber daya alam menuju kemajuan yang berdasar atas kekuatan sumber daya manu- sia dan masyarakat. Demikian pula kemajuan Ilmu Pengetahuan di dunia dengan laju yang sangat cepat juga akan memengaruhi ling- kungan kehidupan secara glo- bal. Ilmu Pengetahuan yang mengalami kemajuan yang sa- ngat pesat ini akan menjadi kunci kemajuan suatu pera- daban yang bersifat universal, dan saling berinteraksi di an- tara berbagai subspesialisa- si pengetahuan tersebut. Se- hingga dapat dikatakan, kema- juan ilmu pengetetahuan akan saling berinteraksi, berkorela- si, dan interdependen. Ilustra- si dari perkembangan dunia Ilmu pengetahaun yang demiki- an mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan per- adaban umat manusia. Misal- nya: Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemam- puan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa diganti- kan oleh perangkat mesin-me- sin otomatis. Demikian juga penemuan formulasi-formula- si baru kapasitas komputer, se- olah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manu- sia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Efek domino kemajuan illmu penge- tahuan tersebut bermanifestasi pada semua sektor kehidupan, mulai dari individu, masyara- kat, bangsa dan negara, bah- kan dunia internasional. Dengan landasan pemiki- ran di atas, maka kehadiran Il- muwan Indonesia, dalam wa- hana nasional dan internasio- nal, akan menentukan, bahkan dapat dikatakan sebagai kun- ci kemajuan peradaban bangsa Indonesia di mata dunia. Potensi Ilmuwan Indonesia Indonesia sebagai Nega- ra terbesar ke-4 di dunia de- Penghapusan Pajak Barang Mewah Tingkatkan Daya Saing Jakarta, Pelita Untuk meningkatkan kinerja produk domestik dalam rangka bersaing dengan barang impor ilegal, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 121/PMK.011/2013 mengenai jenis barang kena pajak yang tergolong mewah selain kendaraan bermotor yang dike- nai pajak penjualan atas barang mewah (PPn BM). Harapannya, harga barang-barang yang dimaksud men- jadi lebih terjangkau oleh kalangan yang lebih luas dan di- harapkan pasar akan lebih bergairah. Adapun barang-barang yang dibebaskan PPn BM, pertama, peralatan rumah tangga (RT) dengan batasan harga di bawah Rp5-Rp10 juta. Kedua, pesawat penerima televisi dengan bata- san harga dan ukuran di bawah Rp10 juta dan 40 inci. Ketiga, lemari pendingin dengan batasan harga di bawah Rp10 juta. Keempat, mesin pengatur suhu udara dengan batasan harga di bawah Rp8 juta. Kelima, pemanas air dan mesin cuci de- ngan batasan harga di bawah Rp5 juta. Keenam, proyektor dan produksi sinister dengan batasan harga di bawah Rp10 juta. Bersamaan dengan dikeluarkannya pembebasan PPn-BM, pemerintah juga menaikkan pajak hingga 150 persen bagi mobil mewah, terutama mobil yang langsung didatangkan dari luar negeri. Misalnya, mobil completely built up (CBU) seperti Lamborgini, Porsche dinaikdkan PPn-BM antara 125- 150 persen. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman mengatakan, pihaknya ma- sih menunggu realisasi dari implementasi kebijakan pemerin- tah yang menaikkan PPnBM menjadi 125-150 persen. Kebijakan tersebut diklaim dapat meningkatkan daya sa- ing penjualan produk lokal, salah satunya dengan pengu- rangan barang mewah dan harga jualnya diharuskan lebih rendah. Namun, pihaknya belum mendapat gambaran jelas tentang kebijakan yang termasuk dalam paket penyelamatan ekonomi. Namun, Adhi mengatakan, kenaikan PPN BM itu tidak akan berpengaruh signifikan terhadap industri makanan dan minuman secara keseluruhan. Pasalnya, pembebasan barang mewah lebih dibebankan kepada barang-barang elektronik yang sudah diproduksi di Indonesia dan dianggap umum, terutama tindakan untuk meningkatkan daya saing produk. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sof- jan Wanandi kepada Harian Pelita menambahkan, kebijakan itu bukan jalan satu-satunya untuk menyelamatkan ekono- mi Indonesia yang sedang mengalami keterpurukan rupiah. “Dari dulu bikin peraturan dan tidak ada pelaksanaan- nya. Permasalahan bangsa ini banyak yang harus ditindak- lanjuti oleh pemerintah. Tetapi bagaimana pun, kita percaya pemerintah bisa menyelesaikan permasalahan ini,” jelasnya. Apalagi dalam situasi ketidakpastian ini Apindo berharap pemerintah bisa membantu pengusaha dalam memberikan kepastian dalam mengapresiasikan programnya. “Sekarang bagaimana kita bisa mengatasi rupiah yang me- lemah terus. Kondisi ini kita harapkan bisa membatu pro- dak lokal kita untuk ekspor,” ujar Sofjan. (cr-1/oto) Selasa, 29 Agustus 2013 Dzuhur 11.55 Ashar 15.15 Maghrib 17.54 Isya 19.02 Rabu, 30 Agustus 2013 Subuh 04.40 Jadwal berlaku untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya 29 Agustus 2005 – Meninggalnya Nurcho- lis Madjid atau di sapa Cak Nur (66 tahun), pemikir Islam dan Rektor Universitas Paramadina. HARI LAHIR: John Locke, filsuf Inggris (1632 w1704); John McCain, politisi Amerika Seri- kat (1936); Michael Jackson, penyanyi AS (1958) AP SURAT DARI AMERIKA SERIKAT Dr Taruna Ikrar, PhD * * Staf Akademik, University of California, Amerika Serikat, dan Wakil Ketua Ikatan Imuwan Indo- nesia Internasional TEMPAT TAWAF - Jamaah menunaikan umrah di Majidil Haram tiada henti sepanjang waktu. Mataf (tempat tawaf) darurat dipancangkan untuk mengantisipasi membludaknya jamaah haji untuk tawaf. npelita/repro tv saudi AKSES AIR BERSIH - Warga melakukan aktivitas MCK di bantaran sungai Ciliwung, Jakarta, Rabu (28/8). Hingga saat ini baru 47,71 persen masyarakat Indonesia mendapatkan air bersih di Indonesia. Angka ini lebih kecil dari target MDG’s 2015 yang mencapai nilai rata-rata 68,87 persen. nant/m agung rajasa Pemilu 2014 Akurasi Data Pemilih Minim Jakarta, Pelita Manipulasi suara lantaran minimnya akurasi data pemilih penting diwaspadai menjelang pemilu 2014. Anggota DPR menyerukan hal ini, terkait temuan 1,8 juta data pemilih ganda identik. “Saya meminta ditelusuri per- tambahan, pengurangan jumlah penduduk yang spektakuler, ti- dak rasional dalam suatu wilayah baik kecamatan, kabupaten. Itu harus benar-benar disikapi seri- us oleh KPU dan Bawaslu,” kata anggota Komisi II DPR RI Eddy Mihati di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu (28/8). Anggota Komisi II DPR lain- nya Taufiq Hidayat menambah- kan, data pemilih merupak- an poin krusial dalam pemilu. Dia pun menyesalkan, kinerja pengawasan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) khususnya dalam memantau Daftar Pemi- lih Sementara (DPS) dan DPS Hasil Perbaikan (DPSHP). Wakil Bendahara Umum Par- tai Golkar ini mempertanyakan kenapa Bawaslu baru menyam- paikan laporan tentang penga- wasan DPS di saat tahapan pe- milu telah sampai pada perbai- kan DPSHP. “Itupun laporannya belum dari seluruh provinsi. Ter- tidur pengawasnya sehingga ter- lambat awasi?” katanya. Pria asal Malang, Jawa Timur ini, pun mewanti-wanti agar penga- wasan yang kendor harus dievalu- asi. Dia khawatir, kelalaian Bawas- lu akan terus berulang pada taha- pan-tahapan yang akan datang, dan yang jauh lebih krusial. Menurut KPU, temuan 1,8 juta data pemilih ganda, meru- pakan nama ganda yang iden- tik, baik nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), tempat lahir, tanggal lahir, dan jenis kelamin. “Semua sama kecua- li alamatnya, itu ganda identik. Sementara kegandaan yang mi- rip itu, lebih banyak lagi,” kata anggota KPU Hadar Nafis Gu- may, di tempat yang sama. KPU pun mengkategorikan ke- gandaan itu menjadi tiga, yakni K1 untuk ganda identik, K2 bagi yang memiliki NIK sama namun namanya berbeda, dan K3 bagi pemilih yang nama atau identi- tas lainnya terdapat kemiripan. Kegandaan tersebut, terjadi di hampir seluruh wilayah Indo- nesia. Hadar mensinyalir pemilih ganda itu terjadi karena misal- nya terdapat orang daerah yang pindah ke kota lain. Pada dae- rah asal tetap didata karena KTP masih berlaku, sementara di kota domisili juga didata saat dilakukan pemutakhiran data. TEMUAN 1,8 JUTA DATA PEMILIH GANDA, MERUPAKAN NAMA GANDA YANG IDENTIK, BAIK NAMA, NOMOR INDUK KEPENDUDUKAN (NIK), TEMPAT LAHIR, TANGGAL LAHIR, DAN JENIS KELAMIN. 2013_08_28 HAL 01.indd 1 8/28/2013 10:29:51 PM

Transcript of Memelopori kebangkitan ilmuwan indonesia (harian pelita 2013 08 28 hal 1 ) by taruna ikrar

KAMIS | 29 Agustus 2013/22 Syawal 1434 H

HOTLINE HARIAN PELITA: Langganan dan Iklan Telp. (+6221) 8370 6765, 8370 6766 Fax: (+6221) 83706781 Redaksi: Telp. (+6221) 8370 6765, 8370 6766 Fax: (+6221) 83706771

www.pelitaonline.com - pertama dan penting No. 12.669 Tahun XXXIX Harga Eceran Rp3.000,-/Langganan Rp60.000,- (Luar Kota Tambah Ongkos Kirim)

Layanan Pelanggan

(021) 8370 6765 (021) 8378 7120 AP

AgamaMUI Dukung Pembubaran Yayasan dan Ormas Berpaham Radikal

HALAMAN 5

1 Januari 2014

BPJS 123 hari lagi

PolitikWaspadai Anggaran Negara Jadi Bancakan Parpol

HALAMAN 3

Hakim Bermasalah

M enurut Komisi Yudisial banyak calon ha­kim tipikor tengah bermasalah. Mereka diduga telah melanggar etika, antara lain, menemui terdakwa, poligami me­nerima suap dan lain–lainnya. Seiring dengan berita itu, beberapa pengadi­lan tipikor dipertanyakan ketetapannya.

Hukumannya yang relatif ringan atau bahkan dibebaskan. Semen­tara ada lembaga yang dengan gigih menangkap koruptor (KPK), ada lembaga lain yang justru meringankan hukuman koruptor. Bagaimana orang jera melakukan korupsi?

Inilah citra pengadilan tipikor kita. Tidak membuat orang jera melakukan tindak korupsi, oleh karena jalannya pengadilan se­olah–olah bisa diatur. Siapa sesungguhnya aktor utamanya? Inilah sebenarnya yang harus kita buka agar jalannya pengadilan kita ti­dak saja untuk tindak korupsi, tetapi juga pelanggaran dan kejaha­tan lainnya dapat diperbaiki. Hukuman yang setimpal dan adil akan membuat citra pengadilan membaik, lepas dari isu mafia hukum. Semua itu sudah bukan rahasia umum lagi dan bahkan sudah dikri­tik kalangan dunia internasional. Sebenarnya, sangat memalukan. Negara ini, seolah–olah, memberi peluang praktek mafia hukum. Seolah–olah, yang berlaku adalah hukum rimba. Bagaimana kita bisa membangun kepercayaan dari dunia internasional?

Tidak berlebih, (ibaratnya) kita harus menata kembali seluruh kehidupan terkait tegaknya hukum. Sebab, tegaknya hukum yang adil merupakan kondisi yang sangat penting di dalam upaya men­egakkan pemerintahan yang baik serta kehidupan masyarakat yang tertib. Tanggung–jawab dalam hal ini tentunya kepada para pe­mimpin bangsa, para penyelenggara negara. Sebab, itulah budaya kita, masih paternalistik. Apabila para pemimpinnya bisa memberi teladan yang baik, masyarakat akan mengikutinya. Prosesnya, harus top – down, dari atas ke bawah dan tidak sebaliknya.

Dalam hal pemberantasan korupsi, misalnya, harus dimulai dari atas. Kalau para pemimpinnya bersih, tidak korupsi, anak buahnya pasti akan mengikuti. Lapisan atas, atau elit negeri ini, dari lem­baga apa pun, kalau dapat diteladani, pasti akan diikuti aparat di bawahnya. Di bidang peradilan, dalam hal ini, juga harus dimulai lembaga pengadilan yang tertinggi, yakni Mahkamah Agung. In­tegritas Mahkamah Agung, yakni harus bisa terjaga dengan baik. Sayang, Mahkamah Agungpun juga sudah sedikit tercemar. Hara­pan kita mungkin kepada Komite Yuidisial, yang sejauh ini belum tercemar. Bagaimana seleksi hakim agung dan juga hakim tipikor bisa terjaga dengan baik. Kalau lembaga penegakan hukum bisa kebal suap dan bekerja profesional serta menjunjung tinggi etika hukum, barulah kita berharap penegakan hukum di Indonesia.

Semboyan “ Tegakkah keadilan, meskipun langit akan runtuh” tidak menjadi sia – sia hanya sebagai slogan yang mati. Untuk itu, perekrutan hakim harus sangat selektif, di samping negara juga ha­rus dapat menjamin kesejahteraannya. Pengalaman menunjukkan, bahwa orang baik pun bisa tergoda ketika berhadapan dengan kebutuhan materi. Sebab, sistem yang berlaku sekarang memang membuka peluang merusak tatanan yang baik. Kasus di SKK Migas selayaknya menjadi pelajaran yang sangat berharga. n

ASSALAMUALAIKUM HIKMAH

JADWAL SHALAT

Pembangunan Masjidil Haram Terus BerlangsungJamaah Umrah Sudah Menggunakan Mataf Darurat

Adil dalam HukumSesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat ke-pada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetap-kan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

(QS An Nisaa: 58)

LIPUTAN KHUSUS

Meski masjidil haram tengah diba­ngun, jamaah tetap melangsungkan umroh dan tawaf sepanjang waktu se­bagaimana disiarkan televisi Saudi TV, Rabu (28/8). Tampak ba ngunan mas­jidil haram sudah berubah dari sebe­lumnya, sebagai bagian dari rencana renovasi hingga tahun 2016. Jamaah umrah sudah mengguna kan mataf (area sekitar Kabah sebagai tempat tawaf) Darurat.

Perluasan yang saat ini diker­jakan mencapai 400.000 meter persegi yang bisa menampung 2,2 juta jamaah, termasuk jamaah haji asal Indonesia. Saat ini, luas Masjidil Haram adalah 350.000 meter persegi dan hanya bisa me­nampung sebanyak 770.000 ja­maah. (Baca juga halaman 20)

Wakil Menteri Haji Arab Sau­di Hatem Qadi menyebut pen­tingnya memangkas kuata ja­maah, baik dari dalam negeri maupun luar negeri pada tahun ini, “Jangka waktu pengurangan

kuota jamaah tidak sampai me­lebihi dua tahun,” katanya.

Para pejabat Arab Saudi me­minta seluruh jamaah yang su­dah mendaftar untuk menunda perjalanannya tahun ini hingga proyek perluasan Masjidil Haram tuntas. “Dengan keputusan ini, pemerintah kami tidak ingin

menghalangi seseorang menu­naikan ibadah haji, namun hanya meminta mereka untuk menunda agar tidak terjadi desak­desakan dan turut membantu me reka yang baru pertama menunaikan ibadah haji tanpa kesulitan,” tu­tur Saeed al­Quraishi, anggota Komite Haji dan Umrah Makkah.

Dia mencontohkan, Mataf (area sekitar Ka’bah) saat ini hanya bisa menampung 39.000 jamaah per jam, sehingga jika jamaah haji masuk masjid bisa menyebabkan desak­desakan yang membahayakan. “Jika per­luasan Mataf selesai, tempat ini dapat menampung 130.000 ja­maah per jam,” katanya.

Menurutnya, akan lebih baik jika para calon haji datang pada tahun depan atau dua tahun lagi, karena mereka akan dapat menunaikan ibadahnya dengan nyaman.”

Proyek ini tidak hanya ter­fokus pada Masjidil Haram, tetapi juga Jamarat dan Mas­jid Nabawi, Madinah. Jembatan Jamarat akan ditambah men­jadi 12 lantai sehingga dapat menampung lima juta jamaah setiap hari dan Masjid Nabawi akan diperluas hingga bisa me­nampung 2 juta jamaah. Proyek perluasan dan transportasi me­makan anggaran sebesar 62 mi­liar riyal. (kim)

Halaman 19

Halaman 19

Memelopori Kebangkitan Ilmuwan Indonesia

Era globalisasi telah meng­akibatkan terjadi pergeseran peradaban manusia. Perge­seran tersebut berdampak pada semua segi kehidupan ummat manusia, yang selanjutnya ber­dampak pada kemuktahiran dan pembangunan negara­ne­gara di dunia. Kunci dari kema­juan tersebut adalah kemam­puan manusia untuk mem­berikan inovasi dan nilai tam­bah terhadap semua sektor ke­hidupan kita. Sehingga terjadi pergeseran kebutuhan pemba­ngunan dari yang mengandal­

kan sumber daya alam menuju kemajuan yang berdasar atas kekuatan sumber daya manu­sia dan masyarakat.

Demikian pula kemajuan Ilmu Pengetahuan di dunia dengan laju yang sangat cepat juga akan memengaruhi ling­kungan kehidupan secara glo­bal. Ilmu Pengetahuan yang mengalami kemajuan yang sa­ngat pesat ini akan menjadi kunci kemajuan suatu pera­daban yang bersifat universal, dan saling berinteraksi di an­tara berbagai subspesialisa­si pengetahuan tersebut. Se­hingga dapat dikatakan, kema­juan ilmu pengetetahuan akan saling berinteraksi, berkorela­si, dan interdependen. Ilustra­

si dari perkembangan dunia Ilmu pengetahaun yang demiki­an mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan per­adaban umat manusia. Misal­nya: Jenis­jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemam­puan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa diganti­kan oleh perangkat mesin­me­sin otomatis. Demikian juga penemuan formulasi­formula­si baru kapasitas komputer, se­olah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manu­sia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Efek domino kemajuan illmu penge­tahuan tersebut bermanifestasi pada semua sektor kehidupan,

mulai dari individu, masyara­kat, bangsa dan negara, bah­kan dunia internasional.

Dengan landasan pemiki­ran di atas, maka kehadiran Il­muwan Indonesia, dalam wa­hana nasional dan internasio­nal, akan menentukan, bahkan dapat dikatakan sebagai kun­ci kemajuan peradaban bangsa Indonesia di mata dunia.

Potensi Ilmuwan IndonesiaIndonesia sebagai Nega­

ra terbesar ke­4 di dunia de­

Penghapusan Pajak Barang Mewah

Tingkatkan Daya SaingJakarta, Pelita

Untuk meningkatkan kinerja produk domestik dalam rangka bersaing dengan barang impor ilegal, Kementerian Keu angan (Kemenkeu) mengeluarkan Peraturan Menteri Keu angan (PMK) Nomor 121/PMK.011/2013 mengenai jenis barang kena pajak yang tergolong mewah selain kendaraan bermotor yang dike­nai pajak penjualan atas barang mewah (PPn BM).

Harapannya, harga barang­barang yang dimaksud men­jadi lebih terjangkau oleh kalangan yang lebih luas dan di­harapkan pasar akan lebih bergairah.

Adapun barang­barang yang dibebaskan PPn BM, pertama, peralatan rumah tangga (RT) dengan batasan harga di bawah Rp5­Rp10 juta. Kedua, pesawat penerima televisi dengan bata­san harga dan ukuran di bawah Rp10 juta dan 40 inci. Ketiga, lemari pendingin dengan batasan harga di bawah Rp10 juta.

Keempat, mesin pengatur suhu udara dengan batasan harga di bawah Rp8 juta. Kelima, pemanas air dan mesin cuci de­ngan batasan harga di bawah Rp5 juta. Keenam, proyektor dan produksi sinister dengan batasan harga di bawah Rp10 juta.

Bersamaan dengan dikeluarkannya pembebasan PPn­BM, pemerintah juga menaikkan pajak hingga 150 persen bagi mobil mewah, terutama mobil yang langsung didatangkan dari luar negeri. Misalnya, mobil completely built up (CBU) seperti Lamborgini, Porsche dinaikdkan PPn­BM antara 125­150 persen.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman mengatakan, pihaknya ma­sih menunggu realisasi dari implementasi kebijakan pemerin­tah yang menaikkan PPnBM menjadi 125­150 persen.

Kebijakan tersebut diklaim dapat meningkatkan daya sa­ing penjualan produk lokal, salah satunya dengan pengu­rangan barang mewah dan harga jualnya diharuskan lebih rendah. Namun, pihaknya belum mendapat gambaran jelas tentang kebijakan yang termasuk dalam paket pe nyelamatan ekonomi.

Namun, Adhi mengatakan, kenaikan PPN BM itu tidak akan berpengaruh signifikan terhadap industri makanan dan minuman secara keseluruhan.

Pasalnya, pembebasan barang mewah lebih dibebankan kepada barang­barang elektronik yang sudah diproduksi di Indonesia dan dianggap umum, terutama tindakan untuk meningkatkan daya saing produk.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sof­jan Wanandi kepada Harian Pelita menambahkan, kebijakan itu bukan jalan satu­satunya untuk menyelamatkan ekono­mi Indonesia yang sedang mengalami keterpurukan rupiah.

“Dari dulu bikin peraturan dan tidak ada pelaksanaan­nya. Permasalahan bangsa ini banyak yang harus ditindak­lanjuti oleh pemerintah. Tetapi bagaimana pun, kita percaya pemerintah bisa menyelesaikan permasalahan ini,” jelasnya.

Apalagi dalam situasi ketidakpastian ini Apindo berharap pemerintah bisa membantu pengusaha dalam memberikan kepastian dalam mengapresiasikan programnya.

“Sekarang bagaimana kita bisa mengatasi rupiah yang me­lemah terus. Kondisi ini kita harapkan bisa membatu pro­dak lokal kita untuk ekspor,” ujar Sofjan. (cr-1/oto)

Selasa, 29 Agustus 2013Dzuhur 11.55Ashar 15.15Maghrib 17.54Isya 19.02

Rabu, 30 Agustus 2013Subuh 04.40

Jadwal berlaku untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya

29 Agustus2005 – Meninggalnya Nurcho­lis Madjid atau di sapa Cak Nur (66 tahun), pemikir Islam dan Rektor Universitas Paramadina.

HARI LAHIR: John Locke, filsuf Inggris (1632 w1704); John McCain, politisi Amerika Seri­kat (1936); Michael Jackson, penyanyi AS (1958)

AP

SURAT DARIAMERIKA SERIKATDr Taruna Ikrar, PhD *

* Staf Akademik, University of Cali fornia, Amerika Serikat, dan Wakil Ketua Ikatan Imuwan Indo-nesia Internasional

TEMPAT TAWAF - Jamaah menunaikan umrah di Majidil Haram tiada henti sepanjang waktu. Mataf (tempat tawaf) darurat dipancangkan untuk mengantisipasi membludaknya jamaah haji untuk tawaf. npelita/repro tv saudi

AKSES AIR BERSIH - Warga melakukan aktivitas MCK di bantaran sungai Ciliwung, Jakarta, Rabu (28/8). Hingga saat ini baru 47,71 persen masyarakat Indonesia mendapatkan air bersih di Indonesia. Angka ini lebih kecil dari target MDG’s 2015 yang mencapai nilai rata-rata 68,87 persen. nant/m agung rajasa

Pemilu 2014

Akurasi Data Pemilih MinimJakarta, Pelita

Manipulasi suara lantaran minimnya akurasi data pemilih penting diwaspadai menjelang pemilu 2014. Anggota DPR menyerukan hal ini, terkait temuan 1,8 juta data pemilih ganda identik.

“Saya meminta ditelusuri per­tambahan, pengurangan jumlah penduduk yang spektakuler, ti­dak rasional dalam suatu wilayah baik kecamatan, kabupaten. Itu harus benar­benar disikapi seri­us oleh KPU dan Bawaslu,” kata anggota Komisi II DPR RI Eddy Mihati di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu (28/8).

Anggota Komisi II DPR lain­nya Taufiq Hidayat menambah­kan, data pemilih merupak­an poin krusial dalam pemilu. Dia pun menyesalkan, ki nerja pe ngawasan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) khususnya dalam memantau Daftar Pemi­lih Sementara (DPS) dan DPS Hasil Perbaikan (DPSHP).

Wakil Bendahara Umum Par­tai Golkar ini mempertanyakan kenapa Bawaslu baru menyam­paikan laporan tentang penga­wasan DPS di saat tahapan pe­milu telah sampai pada perbai­kan DPSHP. “Itupun laporannya belum dari seluruh provinsi. Ter­tidur pengawasnya sehingga ter­lambat awasi?” katanya.

Pria asal Malang, Jawa Timur ini, pun mewanti­wanti agar penga­wasan yang kendor harus dievalu­asi. Dia khawatir, kelalaian Bawas­lu akan terus berulang pada taha­pan­tahapan yang akan datang, dan yang jauh lebih krusial.

Menurut KPU, temuan 1,8 juta data pemilih ganda, meru­pakan nama ganda yang iden­tik, baik nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), tempat

lahir, tanggal lahir, dan jenis kelamin. “Semua sama kecua­li a lamatnya, itu ganda identik. Sementara kegandaan yang mi­rip itu, lebih banyak lagi,” kata anggota KPU Hadar Nafis Gu­may, di tempat yang sama.

KPU pun mengkategorikan ke­gandaan itu menjadi tiga, yakni K1 untuk ganda identik, K2 bagi yang memiliki NIK sama namun namanya berbeda, dan K3 bagi pemilih yang nama atau identi­tas lainnya terdapat kemiri pan. Kegandaan tersebut, terjadi di hampir seluruh wilayah Indo­nesia.

Hadar mensinyalir pemilih ganda itu terjadi karena misal­nya terdapat orang daerah yang pindah ke kota lain. Pada dae­rah asal tetap didata karena KTP masih berlaku, sementara di kota domisili juga didata saat dilakukan pemutakhiran data.

TEMUAN 1,8 JUTA DATA PEMILIH GANDA, MERUPAKAN NAMA GANDA YANG IDENTIK, BAIK NAMA, NOMOR INDUK

KEPENDUDUKAN (NIK), TEMPAT LAHIR, TANGGAL LAHIR, DAN

JENIS KELAMIN.

2013_08_28 HAL 01.indd 1 8/28/2013 10:29:51 PM