PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW)...

84
PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA SENGKETA WAKAF DI KECAMATAN SERPONG, TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh : AZMI HUSAENI NIM : 1112046300013 KONSENTRASI MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 / 2016 M

Transcript of PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW)...

Page 1: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA SENGKETA WAKAF DI KECAMATAN

SERPONG, TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh :

AZMI HUSAENI

NIM : 1112046300013

KONSENTRASI MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 / 2016 M

Page 2: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...
Page 3: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...
Page 4: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...
Page 5: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

iv

ABSTRAK

Azmi Husaeni (1112046300013), Peran Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) Dalam Pencegahan Terjadinya Sengketa Wakaf di Kecamatan Serpong Tangerang Selatan. Program studi Muamalat, Konsentrasi Manajemen Zakat dan Wakaf, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1437H/2016M.

Dalam penelitian ini, penulis bertujuan untuk menganalisis peran Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) dalam mencegah terjadinya sengketa di Kecamatan Serpong, yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana solusi PPAIW Kecamatan Serpong dalam menyelesaikan perselisihan tanah wakaf, serta faktor-faktor keberhasilan dan hambatan yang dihadapi PPAIW Kecamatan Serpong dalam mencegah terjadinya sengketa.

Pada penelitian ini metode yang digunakan penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Analisis, yaitu memaparkan data-data yang ditemukan di lapangan dan menganalisanya untuk mendapatkan kesimpulan yang benar dan akurat. Sumber data yang digunakan yaitu data primer, data yang diperoleh langsung dari KUA Kec. Serpong dalam bentuk dokumentasi serta data-data tertulis dan sumber data sekunder, sumber data yang diperoleh dari dokumen-dokumen atau laporan yang tersedia. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini menjelaskan bagaimana peran Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) Kecamatan Serpong mencegah terjadinya sengketa, serta memberikan solusi dalam menyelesaikan konflik tanah wakaf. Peran PPAIW sangat di butuhkan olh masyarakat Kecamatan Serpong dalam menertibkan tanah wakaf

Kata Kunci : Peran Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) dalam Pencegahan Terjadinya Sengketa Wakaf di Kecamatan Serpong Tangerang Selatan.

Pembimbing : M. Bukhori Muslim, Lc, M.A.

Daftar Pustaka : Tahun 1995 s.d 2014

Page 6: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah hi rabbil alamin, ungkapan puji syukur tak terhingga

kehadirat allah SWT yang telah memberikan cahaya ilmu-Nya, shalawat dan

salam semoga selalu tercurah kehadirat Rasul pembawa cahaya, Nabi Muhammad

SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Didorong

oleh semangat itu penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Peran

Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) dalam Pencegahan Terjadinya

Sengketa Wakaf di Kecamatan Serpong Tangerang Selatan”.

Selanjutnya, penulis pun menyadari bahwa selesainya skripsi ini banyak

dibantu dan didukung oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini,

penulis juga ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya

kepada:

1. Bapak Asep Saepuddin Jahar, M.A, Ph.D, selaku dekan Fakultas Syariah

dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak A.M. Hasan Ali, M.A, selaku Ketua Program Studi Muamalat dan

Bapak Dr. Abdurrauf, Lc, M.A, selaku Sekretaris Program Studi

Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Abd Azis, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik yang

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

Page 7: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

vi

4. Bapak M. Bukhori Muslim, Lc, M.A, selaku dosen pembimbing yang

telah meluangakan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk memberikan

pengarahan, ilmu, bimbingan, serta motivasi kepada penulis dalam

membantu menyelesaikan skripsi ini.

5. Kepada seluruh dosen dan karyawan akademik Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

memberikan pengetahuan dan bantuannya kepada penulis. Serta para

pengurus perpustakaan yang senantiasa memberikan pelayanan kepada

para mahasiswa.

6. Kedua orang tuaku Bapak Syamsudin dan Ibu Aisah Aliyas yang tiada

henti-hentinya selalu memberikan dukungan, baik berupa moril maupun

materil dan selalu memberikan kasih sayangnya serta selalu mendoakan

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Kepada Bapak DRS. H. Syamsudin. M, Kepala KUA Kec. Serpong yang

telah memberikan izin penelitian kepada peneliti serta Bapak Ahmad

Jayadih S.Ag selaku sekretaris yang telah bersedia meluangkan waktunya

dan memberikan informasi dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

8. Adik-adikku Hapijatun Nijma dan Muhammad Arfa Ar-rizki yang telah

memberikan dukungan dan doanya.

9. Kelurga besar Manajemen ZISWAF (Evi Nurhayati, Resti Hartati Sugiarti,

Hari Nurapdiyansah, Awal Ramadhan, Dedi Setiawan, Fitriwati, Dewi

Soimah, Andi Nursamha Fitriyah, Irsyad Firdaus, Rizky Gustiansya, Azmi

Husaeni, Ekomah, Hilma Wildayani, Dini Fakhriyah, Maesaroh, Unun

Page 8: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

vii

Sutia, Murtafiah, Bintang Mikail Subuh, Riyantama Wiradifa, Muhammad

Syarif, Faris Qasmal Hakim, Imron Prasetyo, Anggun Sukmawati) yang

banyak membantu dan memberikan masukan, saran, kritik kepada penulis

dalam penyusunan skripsi ini.

10. Teman-teman AL-AZKIYA 18 seperjuangan, khususnya yang kuliah di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang turut

memberikan tawa, inspirasi, semangat dan candanya ketika kejenuhan

menghampiri.

11. Teman-teman KKN ACTIVE, terima kasih telah memberikan dukungan

dan semangatnya kepada penulis. Semoga kita semua dapat menjadi

orang-orang yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama.

12. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih

atas motivasi, dukungan dan semangatnya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata hanya kepada Allah SAW penulis memanjatkan doa serta rasa

syukur yang telah membuat satu-persatu impian penulis terwujud. Penulis sangat

sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini, karena penulis bukanlah

makhluk yang sempurna. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan

bagi para pembaca.

Jakarta, Oktober 2016

AZMI HUSAENI

Page 9: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii

ABSTRAK ............................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ......................................................................................... v

DAFTAR ISI ......................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 7

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ......................................................... 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................... 8

E. Review Studi Terdahulu ............................................................................. 9

F. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan ................................................... 12

G. Sistematika Penulisan ................................................................................. 14

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG WAKAF DAN PPAIW

A. Tinjauan Umum Mengenai Perwakafan Tanah .......................................... 16

1. Pengertian wakaf .................................................................................. 16

2. Dasar Hukum Wakaf ............................................................................ 19

3. Rukun-rukun dan Syarat Wakaf ........................................................... 22

4. Macam-macam Wakaf ......................................................................... 26

B. Tinjauan Umum Tentang Sengketa Tanah Wakaf ..................................... 29

1. Sengketa Tanah Wakaf ........................................................................ 29

2. Penyelesaian Sengketa Tanah Wakaf .................................................. 30

Page 10: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

ix

C. Tinjauan Umum Tentang PPAIW ............................................................. 32

1. Pengertian PPAIW .............................................................................. 32

2. Tugas dan Wewenang PPAIW ........................................................... 33

3. Tata Cara Perwakafan dan Prosedur Pendaftaran Tanah Wakaf

Yang Dilakukan PPAIW .................................................... ................. 35

BAB III GAMBARAN UMUM KUA KECAMATAN. SERPONG

A. Sejarah KUA Kecamatan Serpong ............................................................ 40

B. Geografis Wilayah ..................................................................................... 41

C. Struktur Organisasi .................................................................................... 45

D. Visi dan Misi ............................................................................................. 46

E. Program Kerja ........................................................................................... 48

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA HASIL PENELITIAN

A. Peranan PPAIW Kec.Serpong Dalam Mencegah Terjadinya

Sengketa .................................................................................................... 53

B. Kendala dan Solusi Sengketa .................................................................... 59

C. Analisa Penulis .......................................................................................... 62

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 69

B. Saran-saran ................................................................................................ 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bagi sebagian besar rakyat Indonesia, tanah menempati kedudukan penting

dalam kehidupan mereka sehari-hari. Terlebih lagi bagi rakyat pedesaan yang

pekerjaan pokoknya bertani, berkebun atau berladang, tanah merupakan tempat

pergantungan hidup mereka. Tanahlah yang merupakan modal yang terutama, dan

untuk bagian terbesar dari Indonesia, tanahlah yang merupakan modal satu-satunya.1

Manfaat dari tanah tersebut adalah digunakan oleh Negara melalui pemerintah yang

tujuannya adalah mewujudkan kemakmuran masyarakat. Sebagai mana dijelaskan

dalam pasal 33 ayat (3) UUD 1945 :

“Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara

dan dipergunakan untuk sebesar-besar kepentingan rakyat”.2

Tanah dapat dinilai pula suatu harta yang permanen, berbagai jenis hak

melekat pada tanah, dengan perbedaan prosedur, syarat, dan ketentuan untuk

memperoleh hak tersebut. Tanah dapat juga untuk keperluan peribadatan dan

keperluan suci lainnya. Indonesia sebagai negara berkembang mengakui betapa

pentingnya permasalahan tentang tanah, dan berupaya untuk membuat aturan tentang

hukum agraria nasional yang berdasar pada hukum adat tentang tanah, yang

1 Adijani Al-Alabij, Perwakafan Tanah di Indonesia Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta:

Rajawali, 1992), h.1 2 Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat (3).

Page 12: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

2

sederhana dan menjamin kepastian hukum bagi seluruh rakyat Indonesia dengan

bersandar pada hukum islam.3

Masalah mengenai tanah nerupakan hal yang klasik terjadi pada masyarakat,

sehingga sengketa tanah merupakan persoalan bersifat berulang dan selalu ada

dimana-mana di muka bumi. Oleh karena itu, sengketa yang berhubungan dengan

tanah senantiasa berlangsung secara terus-menerus karena setiap orang memiliki

kepentingan yang berhubungan dengan tanah. Salah satu sengketa tanah yang sering

terjadi di dalam masyarakat adalah sengketa mengenai tanah wakaf.4

Menyadari betapa pentingnya permasalahan tanah di Indonesia, maka

Pemerintah bersama DPR-RI telah menetapkan Undang-undang tentang peraturan

Dasar Pokok Agraria (UUPA) yaitu pasal 49 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960

tentang Pokok Agraria disahkan tanggal 24 September 1960, sebagai berikut :

1) Hak milik tanah badan-badan keagamaan dan sosial sepanjang

dipergunakan untuk usaha dalam bidang keagamaan dan sosial, diakui

dan dilindungi. Badan-badan tersebut dijamin pula akan memperoleh

tanah yang cukup untuk bangunan dan usahanya dalam bidang

keagamaan dan sosial.

2) Untuk keperluan peribadatan dan keperluan suci lainnya sebagaimana

dimaksud dalam pasal 14 dapat diberikan tanah yang diakui langsung

oleh Negara dengan hak pakai.

3 Adijani Al-Alabij, Perwakafan Tanah di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Press, 2003), h.12. 4 Supriadi, Hukum Agraria, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), h.12.

Page 13: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

3

3) Perwakafan tanah milik dilindungi dan diatur dengan peraturan

pemerintah.5

Karena itu perlu suatu upaya pemberdayaan wakaf berkesinambungan dengan

memperhatikan tanah wakaf agar tercapai tujuan optimal. Mengingat wakaf

merupakan perbuatan hukum yang berkembang dan dilaksanakan masyarakat, yang

pengaturannya belum maksimal. Perbuatan mewakafkan adalah perbuatan yang suci,

mulia dan terpuji sesuai dengan ajaran agama islam. Berhubungan dengan itu maka

tanah yang hendak diwakafkan itu harus betul-betul merupakan milik bersih dan tidak

ada cacatnya dari sudut kepemilikan. 6

Kata “Wakaf” berasal dari bahasa arab “Waqafa”. Makna dari waqafa

berarti menahan, berhenti, diam ditempat, atau tetap berdiri. Menurut undang-undang

wakaf No. 41 Tahun 2004 wakaf adalah perbuatan hokum wakif untuk memisahkan

atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya, untuk dimanfaatkan selamanya

atau untuk jangka waktu tertentu sesuai kepentingannya guna keperluan ibadah dan

atau kesejahteraan umum menurut syariah. Wakif adalah pihak yang mewakafkan

harta benda miliknya. Sedangkan Ikrar Wakaf adalah pernyataan kehendak wakif

yang diucapkan secara lisan dan atau tulisan kepada nadzir untuk mewakafkan harta

benda miliknya.

5 Undang-Undang Pokok Agraria1960 Pasal 49 Nomor 5. 6 Imam Suhadi, Wakaf Untuk Kesejahteraan Umat, (Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Primayasa,

2002), h.2.

Page 14: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

4

Pelaksanaan wakaf menurut PP No.28 Tahun 1977 dan Peraturan Menteri

Agama No. 1 Tahun 1987 mengatur petunjuk yang lebih lengkap. Menurut pasal 9

ayat (1) PP No. 28 Tahun 1977, pihak yang hendak mewakafkan tanahnya diharuskan

datang di hadapan Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf untuk melaksanakan Ikrar

Wakaf, PPAIW dalam hal ini adalah Kepala KUA Kecamatan. Dalam hal suatu

kecamatan tidak ada kantor KUA-nya, maka Kepala Kanwil Depag menunjuk Kepala

KUA terdekat sebagai Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf di kecamatan tersebut. Hal

ini ditentukan dalam pasal 5 ayat (1) dan (3) Peraturan Menteri Agama No.1 Tahun

1978.7 Sebelumnya, pasal 2 ayat (1) dan (2) memberi petunjuk bahwa ikrar wakaf

dilakukan secara tertulis. Dalam hal Wakif tidak dapat menghadap PPAIW, maka

wakif dapat membuat ikrar secara tertulis dengan persetujuan dari kandepag yang

mewilayahi tanah wakaf.8

Sedangkan untuk administrasi perwakafan diselenggarakan oleh Kantor

Urusan Agama (KUA) Kecamatan. Dalam hal ini PPAIW berkewajiban

melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut :

1. menyelenggarakan Akta Ikrar Wakaf (AIW) dengan terlebih dahulu

melakukan hal-hal berikut :

a. meneliti kehendak wakif,

b. meneliti dan mengesahkan nadzir,

7 Peraturan Menteri Agama No.1 Tahun 1978 Tentang Wakaf pasal 5 ayat (1) dan (3). 8 Adijani Al-Alabij, Perwakafan Tanah di Indonesia Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2002), h.37.

Page 15: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

5

c. meneliti saksi ikrar wakaf,

d. menyaksikan pelaksanaan ikrar wakaf, dan

e. membuat AIW.

2. Menyampaikan AIW dan salinannya selambat-lambatnya dalam jangka waktu

satu bulan setelah dibuatnya,

3. Menyelenggrakan AIW

4. menyimpan dan memelihara AIW dan daftarnya

5. Atas nama nadzir PPAIW diharuskan mengajukan permohonan kepada

Bupati/Walikotamadya kepala Daerah cq. Kasubdit Agraria setempat untuk

mendaftarkan perwakafan tanah milik tersebut.9

Pasal 40 Undang-undang No.41 Tahun 2004 mengatur setelah benda

diwakafkan dilarang untuk dijadikan jaminan, disita, dihibahkan, dijual, diwariskan,

ditukar, atau dialihkan dalam bentuk pengalihan hal lainnya. Apabila terjadi sengketa

wakaf hal tersebut diatur dalam pasal 62 undang-undang No.41 tahun 2004 bahwa

penyelesaian sengketa perwakafan dapat ditempuh melalui musyawarah untuk

mencapai mufakat. Apabila cara penyelesaian sengketa secara musyawarah tidak

berhasil maka dapat diselesaikan melalui mediasi, arbitrase, dan pengadilan. 10

Menurut Pasal 49 Undang-undang No 3 tahun 2006, Pengadilan Agama

bertugas dan berwenang yaitu memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara

9 Juhaya S Praja, Perwakafan di Indonesia Sejarah Pemikiran Hukum dan Perkembangannya,

(Bandung: Yayasan Piara, 1995), h.40. 10 Imam Suhadi, Wakaf Untuk Kesejahteraan Umat, (Yogyakarta: PT. Dana Bhakti

Primayasa, 2002), h.5.

Page 16: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

6

ditingkat pertama antara orang-orang yang beragama islam dibidang : Perkawinan,

waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infak, shadaqah, dan ekonomi syariah. Peraturan

ini memberi wewenang kepada Pengadilan Agama untuk memutuskan sengketa

wakaf atau keperdataan lainnya yang berkaitan dengan obyek sengketa antara orang-

orang yang beragama islam.

Praktik wakaf yang terjadi dalam kehidupan masyarakat belum sepenuhnya

berjalan tertib dan efisien, sehingga dalam berbagai kasus harta wakaf tidak

terpelihara sebagaimana mestinya, terlantar atau beralih tangan kepihak ketiga

dengan cara melawan hukum. Keadaan demikian disebabkan tidak hanya karena

kelalaian atau ketidak mampuan nadzir dalam mengelola dan mengembangkan benda

wakaf, melainkan juga sikap masyarakat yang kurang peduli atau belum memahami

status benda wakaf yang seharusnya dilindungi demi untuk kesejahteraan umum

sesuai dengan tujuan, fungsi, dan peruntukan wakaf.11

Dengan latar belakang masalah tersebut, pengurusan tanah wakaf masih

terdapat masalah di KUA Kec. Serpong mengenai sengketa perwakafan hak milik

tanah wakaf. Maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang permasalahan

tanah wakaf dan membahasnya dalam sebuah karya ilmiah yang berbentuk skripsi

dengan judul “PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAF (PPAIW)

DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA SENGKETA WAKAF DI

KECAMATAN SERPONG, TANGERANG SELATAN”

11 Rachmadi Usman, Hukum Perwakafan Di Indonesi, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), h.171

Page 17: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

7

B. Identifikasi Masalah

Sebelum dirumuskannya masalah, berdasarkan latar belakang diatas

penelitian perlu dibuat identifikasi masalah, yaitu:

1. Banyaknya tanah wakaf yang belum mempunyai Akta Ikrar Wakaf dan

Sertifikat Tanah Wakaf.

2. Tanah wakaf di Kecamatan Serpong masih dikelola secara tradisional belum

mengarah kepada wakaf produktif.

3. Masih adanya kasus-kasus mengenai tanah wakaf.

4. Masyarakat belum mengetahui bagaimana mekanisme mengenai perwakafan

tanah.

5. Masyarakat tidak mengetahui tugas dan fungsi Pejabat Pembuat Akta Ikrar

Wakaf (PPAIW).

6. Kurangnya sosialisasi mengenai PPAIW dari KUA Kecamatan Serpong.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan masalah

Agar permasalahan dalam skripsi ini tidak melenceng lebih jauh dan

untuk menghindari kesalahpahaman persepsi, maka penulis memberikan

batasan sebagai berikut :

a. Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) adalah pejabat yang

berwenang mengurus akta ikrar wakaf yang bertempat di KUA

Page 18: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

8

Kecamatan Serpong Tangerang selatan yang terletak di Jl. Raya

Serpong-Puspiptek No. 45 Kota Tangerang Selatan-Banten.

b. Sengketa disini dibatasi hanya mengenai sengketa tanah wakaf artinya

konflik antara dua orang atau lebih yang sama mempunyai

kepentingan atas status tanah wakaf yang mengakibatkan hukum

tertentu bagi para pihak.

c. Data yang diteliti dibatasi tahun 2010-2015, karena pada tahun

tersebut terdapat sengketa mengenai tanah wakaf.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka penulis akan

memberikan beberapa rincian permasalah dengan rumusan sebagai berikut :

a. Bagaimana peran PPAIW Kec. Serpong dalam pencegahan terjadinya

sengketa tanah wakaf ?

b. Bagaimana solusi PPAIW Kec. Serpong jika terjadi perselisihan tanah

wakaf ?

c. Apa faktor-faktor keberhasilan dan hambatan yang dihadapi PPAIW Kec.

Serpong dalam mencegah terjadinya sengketa tanah wakaf ?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan, penulis mempunyai

beberapa tujuan yang hendak dicapai yaitu :

Page 19: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

9

a. Untuk mengetahui peranan PPAIW dan KUA Kecamatan Serpong

dalam mencegah terjadinya sengketa tanah wakaf.

b. Untuk menjelaskan langkah-langkah strategis PPAIW Kecamatan

Serpong dalam menyelesaikan sengketa tanah wakaf.

c. Untuk memperoleh pemahaman dan wawasan yang luas tentang

sengketa wakaf.

2. Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut :

a. Bagi Akademisi

Menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang perwakafan yang

berkaitan dengan penelitian ini.

b. Bagi Lembaga

Memberikan masukan bagi lembaga sebagai bahan acuan tambahan

dalam mencegah dan penyelesaian sengketa tanah wakaf di Kec.

Serpong.

c. Bagi Fakultas, Pembaca dan Masyarakat pada Umumnya

Menambah literature kepustakaan mengenai hal-hal yang berkaitan

dengan sengketa tanah wakaf, serta hal-hal yang berkaitan dengan

penelitian ini.

E. Riviu Study Terdahulu

Sejauh ini penulis belum menemukan skripsi yang secara khusus

membahas judul dan masalah yang serupa khususnya di Fakultas Syariah dan

Page 20: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

10

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hemat penulis, ada beberapa karya tulis

lainnya yang berhubungan dengan skripsi ini khususnya di Fakultas Syariah dan

Hukum tetapi hanya membahas tentang persengketaan saja diantaranya :

NO Penulis/ Judul Substansi Perbedaan

1 Marisa Rosiana:

pengelolaan dan

perkembangan

harta benda wakaf

di pondok

pesantren

Darunnajah II

Pembahasan terpokus

kepada pandangan

hukum islam terhadap

pengelolaan dan

perkembangan harta

benda wakaf yang ada di

pondok pesantren

Darunnajah II.

Tidak membahas

mengenai sengketa wakaf,

dan cara pencegahan

sengketa.

2 Ismail: Peran

pengelola dan

pengembangan

tanah wakaf

produktif

Penulis hanya terpokus

kepada pembahasan yang

mengenai peran

pengelola dalam

mengembangkan tanah

wakaf secara produktif.

Skripsi tersebut berbeda

dengan penelitian penulis,

tidak membahas mengenai

sengketa tanah wakaf.

Page 21: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

11

3 Sri Utami Nengsih:

Sistem Pengelolaan

Tanah Wakaf di

Wilayah KUA

Jagakarsa Jakarta

Selatan.

Membahas tentang

pengelolaan tanah wakaf,

pengawasan, dan manfaat

tanah wakaf bagi

masyarakat sekitar KUA

jagakarsa.

Hanya membahas

pengelolaan tanah wakaf

sekitar KUA jagakarsa.

Tidak menganalisis

sengketa wakaf secara

mendalam.

4 Rinawati:

Efektivitas

Pengelolaan dan

Pemanfaatan Harta

Wakaf (Studi Kasus

di Pondok

Pesantren AL-

Hamidiyah-Depok)

Membahas tentang

pengelolaan harta wakaf

di pondok pesantren Al-

Hamidiyah, apakah sudah

sesuai dengan cita-cita

wakif

Hanya membahas wakaf

sesuai kehendak wakif di

pondok pesantren al-

Hamidiyah tidak

membahas wakaf secara

luas

5 Rizal Anshor:

Fungsi dan

Kewenangan

Pejabat Pembuat

Akta Ikrar Wakaf

Membahas mengenai

pendataan dan

kewenangan PPAIW

Kec. Kebayoran Baru

terhadap pendaftaran

Hanya membahas

mengenai kewenangan

PPAIW dalam

pendaftaran tanah wakaf,

tidak membahas mengenai

Page 22: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

12

(PPAIW) Terhadap

Pendaftaran Tanah

Wakaf Studi Kasus

PPAIW Kec.

Kebayoran Baru

tanah wakaf pencegahan sengketa

wakaf.

F. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif, pendekatan kualitatif disini dapat diartikan sebagai

penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun

tertulis, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti.12

Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Analisis, yaitu memaparkan

data-data yang ditemukan di lapangan dan menganalisanya untuk mendapatkan

kesimpulan yang benar dan akurat.

2. Kriterian dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Sumber Data Primer

12Bagong Suyanto dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan,

(Jakarta: KencanaPrenada Media Group, 2008),Cet. IV, h.166.

Page 23: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

13

Data yang diperoleh langsung dari beberapa pihak yang berwenang di

KUA Kec. Serpong dalam bentuk dokumentasi atau data-data tertulis.

b. Sumber Data Sekunder

Merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan

mengumpulkan yang diperoleh dari berbagai literatur dan referensi lain seperti

buku, majalah, makalah, dan setiap artikel yang mengandung informasi

berkaitan dengan masalah yang dibahas, dihimpun dari berbagai tempat mulai

dari perpustakaan hingga situs internet.13

3. Teknik Pengumpulan Data

Terdapat beberapa teknis atau cara dalam melakukan pengumpulan

data, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi yaitu alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengamati langsung dan mencatat secara sistematis terhadap gejala-gejala

yang diselidiki.14 Dalam hal ini penulis melakukan penelitian dengan cara

mengamati langsung di KUA Kec. Serpong.

b. Wawancara

Metode ini dialakukan dengan cara wawancara yang dilakukan oleh

kedua pihak yaitu pihak pewawancara (intervier) dan pihak yang

diwawancarai (interview) karyawan maupun yang berkaitan dengan objek

13http://nagabiru86.wordpress.com/2009/06/12/data-sekunder-dan-data-primer/. Diakses pada

tanggal 10 Desember 2015 pada jam 11.30 14Cholid, dkk, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. BumiAksara, 2003), Cet. 5, h.70.

Page 24: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

14

penilitian, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan tujuan

mengetahui kejadian, kegiatan dan lain lain serta dapat memperoleh

informasi dalam penilitian.15

c. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan yaitu melakukan penelusuran kepustakaan dan

menelaahnya.Sumber data berupa buku, jurnal, majalah, koran, internet

dan lain-lain.

G. Sistematika Penulisan

Skripsi ini disusun berdasarkan buku “Pedoman Penulisan Skripsi

Fakultas Syariah Dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah

Jakrta, 2012.”16 Adapun sistematika penulisan dalam skripsi ini terdiri dari Lima

Bab, antara lain sebagai berikut :

BAB I: PENDAHULUAN

Merupakan bagian pendahuluan yang dijadikan sebagai acuan

pembahasan bab-bab berikutnya dan sekaligus mencerminkan isi

global skripsi yang berisi tentang: latar Belakang Masalah,

Identifikasi Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan

dan Manfaat Penelitian, Rewiew Study Terdahulu, Metodologi

Penelitian dan Teknik Penulisa, Sistematika Penulisan.

15 Moh. Nazir, Metode Penilitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), h.193. 16 Fakultas Syariah dan Hukum, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah Dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, (Ciputat: Pusat Peningkatan dan Jaminan Mutu, 2012), h.11.

Page 25: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

15

BAB II: LANDASAN TEORI TENTANG WAKAF DAN PPAIW

Dalam bab ini, penulis menguraikan dan menjelaskan teori mengenai:

Pengertian dan Dasar Hukum Wakaf, Rukun dan Syarat Wakaf,

Tujuan dan manfaat Wakaf, Macam-Macam Wakaf, dan Tata Cara

Ikrar Wakaf dan Pelaksanaan Wakaf, Tugas dan Wewenang PPAIW.

BAB III: GAMBARAN UMUM PPAIW KEC. SERPONG

Menjelaskan gambaran umum KUA Kec Serpong. Memuat tentang

Sejarah dan Letak Geografis KUA Kec. Serpong, Visi Misi, Struktur

Organisasi, Tujuan Organisasi, Program Kegiatan.

BAB IV: PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN

Merupakan bahasan utama yang meliputi: Peranan PPAIW Kec.

Serpong Dalam Mencegah Terjadinya Sengketa, Penyelesaian

Perselisihan Tanah Wakaf, dan Analisa Penulis.

BAB V: PENUTUP

Merupakan bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan yang

diperoleh dari penelitian dan saran-saran baik untuk lembaga dalam

mencegah terjadinya sengketa tanah wakaf. Berikutnya disebutkan

daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 26: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

16

BAB II

LANDASAN TEORI TENTANG WAKAF DAN PPAIW

A. Tinjauan Umum Mengenai Perwakafan Tanah

1. Pengertian Wakaf

Kata “Wakaf” atau “Waqf” berasal dari bahasa arab “Waqafa”. Asal

kata “Waqafa” berarti menahan, berhenti, diam di tempat, atau tetap berdiri.

Kata al-waqf dalam bahasa arab mengandung beberapa pengertian:

تحبيس االصل و تسبيل المنفعةArtinya : Menahan pokoknya dan menggunakan manfaatnya.

Pengertian wakaf menurut istilah antara lain dapat dikemukakan sebagai

berikut:

هللا بيلس فىنافعه م فرصو مالال بسح ىا. ةرمثال سبيلتو صلاأل سبح: عرشال فىو

“Wakaf menurut Syara: yaitu menahan dzat (asal) benda dan

mempergunakan hasilnya, yakni menahan benda dan mempergunakan

manfaatnya di jalan Allah (sabilillah).” (sayid sabiq, 1971:378).1

1. Menurut istilah ahli fiqih

Para ahli fiqih berpendapat mendefinisikan wakaf menurut istilah,

sehingga mereka berbeda dalam memandang hakikat wakaf itu sendiri.

Berbagai pandangan tentang wakaf menurut istilah sebagai berikut:

a. Abu Hanifah

Wakaf adalah menahan suatu benda yang menurut hukum tetap milik

si wakif dalam rangka mempergunakan manfaatnya untuk kebaikan.

1 Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, jilid ke-14, cet.VIII, Ahli Bahasa oleh Kamaluddin A, dkk, (Bandung: Al’Ma’arif, 1996), h.148.

Page 27: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

17

Berdasarkan definisi itu maka pemilikan harta wakaf tidak lepas dari si

wakif bahkan ia dibenarkan menariknya kembali dan ia boleh

menjualnya.2

b. Mazhab Maliki

Wakaf adalah perbuatan si wakif yang menjadikan manfaat hartanya

untuk digunakan oleh Mustahiq (penerima wakaf) walaupun yang

dimiliki itu berbentuk upah; atau menjadikan hasilnya untuk dapat

digunakan seperti mewakafkan uang. Wakaf dilakukan dengan

mengucapkan lafaz wakaf untuk masa tertentu sesuai dengan

keinginan pemilik. Pemilik harta menahan benda itu dari penggunaan

secara pemilikan, tetapi pemanfaatan hasilnya untuk kebaikan,

sedangkan benda itu tetap milik si wakif.3

c. Menurut Jumhur (Hanafiyah, Syafi’iyah dan Hanabilah)

Wakaf adalah menahan suatu benda yang mungkin diambil

manfaatnya (hasilnya) sedang bendanya tidak terganggu. Dengan

wakaf itu hak penggunaan oleh si wakif dan orang lain menjadi

terputus. Hasil benda tersebut digunakan untuk kebaikan dalam rangka

mendekatkan diri kepada Allah SWT. Atas dasar itu, benda tersebut

lepas dari pemilikan si wakif dan menjadi hak Allah SWT.

Kewenangan wakif atas harta itu hilang, bahkan ia wajib

menyedekahkannya sesuai dengan tujuan wakaf.4

2 Abdul Halim, Hukum Perwakafan di Indonesia, (Jakarta: Ciputat Press, 2005), h.9. 3 Direktorat Pengembangan Zakat dan Wakaf, Fiqih Wakaf, (Jakarta: 2005), h.2. 4 Suparman Usman, Hukum Perwakafan di Indonesia, (Jakarta: Darul Ulum, 2005), h.25.

Page 28: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

18

2. Menurut hukum positif

Ada beberapa pengertian tentang wakaf yang dirumuskan oleh

hukum positif yang mengatur masalah perwakafan, baik itu berupa UU,

PP, maupun Kompilasi Hukum Islam atau KHI

a. Menurut PP No. 28 Tahun 1977 pasal 1 (1)

Wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau badan hukum yang

memisahkan sebagian dari harta kekayaannya yang berupa tanah milik

dan melembagakannya untuk selama-lamanya guna kepentingan

peribadatan atau keperluan umum lainnya sesuia dengan ajaran islam.5

b. Menurut Kompilasi Hukum Islam

Perbuatan hukum seseorang atau kelopok orang atau badan hukum

yang memisahkan sebagian dari benda miliknya dan

melembagakannya untuk selama-lamanya guna kepentingan ibadah

dan keperluan umum lainnya sesuia dengan ajaran islam.6

c. Menurut UU No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf

Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau

menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan

selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuia dengan

kepentingannya guna kepentingan Ibadan dan/atau kesejahteraan

umum menurut syariah.7

Dijelaskan dari hukum positif Indonesia, pengertian wakaf tidak

5 Adijani Al-Alabij, Perwakafan Tanah di Indonesia Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 2002), h.26. 6 Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: Akademika Pressindo,

2007), h.165. 7 Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, Pasal 1 Nomor 1.

Page 29: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

19

jauh berbeda, baik yang ada di PP, Inpres, KHI, UU No. 41 Tahun 2004

itu sendiri, baik dari segi makna dan tujuan dari wakaf itu sendiri. Hal ini

terjadi Karena rujukan mengenai wakaf diambil dari kitab-kitab klasik

ulama mazhab, dan semua peraturan mengenai wakaf bersumber dari

Hukum Islam dalam berbagai mazhab fiqih.

Dari seluruh definisi wakaf tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa wakaf itu adalah suatu perbuatan hukum yang memisahkan

sebagian hartanya untuk diberikan kepada lembaga yang berwenang

(dalam hal ini nadzir wakaf) untuk dikelola dan dimanfaatkan semata-mata

untuk kemaslahatan umat sebagai sarana ibadah, baik untuk jangka waktu

tertentu maupun untuk selamanya.

2. Dasar Hukum Wakaf

Jumhur ulama berpendapat bahwa hukum wakaf adalah disunnahkan

dan dianjurkan, berdasarkan dalil-dalil umum dan dalil-dalil khusus, adalah

firman Allah SWT dan Hadits Nabi Saw, sebagai berikut: 8

1. Al-Qur’an

Surat Al-Imran: 92

ونبا تحمقوا متى تنفح تنالوا البر لن يملع به الله فإن ءشي نقوا ما تنفم٩٢:ال عمران{و{

“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai, dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesyngguhnya Allah mengetahuinya.” (QS : Al Imran : 92)

Ketika Abu Thalhah mendengar ayat ini serta merta muncul

8 M Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), h.152.

Page 30: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

20

keinginannya untuk mewakafkan kebunnya yang paling dicintainya dan

dikenal dengan sebutan Bairaha, seraya pergi menghadap Rasulullah SAW

dan mengungkapkan keinginannya.

Firman Allah s.w.t. mengenai wakaf dalam surat Al-Baqarah: 267

ض ايالأر نم نا لكمجا أخرممو تمبا كسم اتبطي نقوا منوا أنفآم ينا الذهوا أيمملا تيو يهوا فضتغم إلا أن يهذبآخ تملسو قونتنف نهالخبيث م يدمح يغن الله وا أنلماعالبقرة { و :

٢٦٧{ “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS : Al Baqarah : 267) .9

ة مائة حبة مثل الذين ينفقون أموالهم في سبيل الله كمثل حبة أنبتت سبع سنابل في كل سنبل يملع عاسو اللهو شاءي نف لماعضي الله٢٦١: البقرة {و {

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui”. (Q.S. Al-Baqarah: 261)

2. Hadits

Hadits Nabi yang secara tegas menyinggung dianjurkannya ibadah

wakaf, yaitu perintah Nabi kepada Umar untuk mewakafkan tanahnya

yang ada di Khaibar :

نهاهللا ع ىضر رمن عبا نقال ع: ن الخطابب رمع لى انص فأتى النبي ربا بخيضأر ابأص

9 Taufiq Ridho, Panduan Wakaf Praktis, cet.1, (Jakarta: Tabung Wakaf Indonesia, 2006),

h.3.

Page 31: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

21

لم أصب مالا قط يا رسول الله إني أصبت أرضا بخيبر :ره فيها فقاله عليه وسلم يستأماللست إن شئت حب له رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم: به قال نىما تأمرعندي منه ف سأنف

ق بها في وتصد :قال,رثوتهب ولا وتباع ولا تلا هافتصدق بها عمر أن بها أصلها وتصدقتو اءذويالفقر ى وبالقريالضبيل ون السابو بيل اللهي سفقاب والرليو نلى مع ناحلا ج ا فهأكل مي أنمطعيو وفرعا بالمل نهوتمم ررواه مسلم{ غي{

“Dari Ibnu Umar ra. Berkata, bahwa sahat Umar ra memperoleh sebidang tanah di Khaibar, kemudian menghadap kepada Rasulullah untuk memohon petunjuk. Umar berkata: Ya Rasulullah, saya mendapat sebidang tanah di Khaibar, saya belum pernah mendapatkan harta sebaik itu, maka apakah yang engkau perintahkan kepadaku ? Rasulullah menjawab: Bila kamu suka, kamu tahan (pokoknya) tanah itu, dan kamu sedekahkan (hasilnya). Kemudian Umar melakukan shadaqah, tidak dijual, tidak dihibahkan dan tidak pula diwariskan. Berkata Ibnu Umar: Umar menyedekahkannya kepada orang-orang fakir, kaum kerabat, budak belian, sabilillah, ibnu sabil dan tamu. Dan tidak mengapa atau tidak dilarang bagi yang menguasai tanah wakaf itu (pengurusnya) makan dari hasilnya dengan cara baik (sepantasnya) atau makan dengan tidak bermaksud menumpuk harta” (HR. Muslim).10

نع ناب عمالق: الق ر عمبلنل رى اهللالي ص لعيه ولسم ان ةائم سلا مهي ليخب تيبل رم : اهللا عليه وسلمى لص يبالن القف ,هاب قدصتا نا تدرا دا قهنم يلا بجعا طا قالم بصاابحا سلصها وسث لبمتررواه ألبخارى و مسلم{ اه{

“Dari Ibnu Umar, ia berkata : “Umar mengatakan kepada Nabi Saw, saya mempunyai seratus dirham saham di Khaibar. Saya belum pernah mendapat harta yang paling saya kagumi seperti itu. Tetapi saya ingin menyedekahkannya. Nabi Saw mengatakan kepada Umar : Tahanlah (jangan jual, hibahkan dan wariskan) asalnya (modal pokok) dan jadikan buahnya sedekah untuk sabilillah” (H.R. Bukhari dan Muslim).11

العائد في : أن رسول هللا صلىهللا علیھ وسلم قال: رضي هللا عنھماعباس عن ابن ھبتھ كالعائد في قیئھ

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma, bahwa Rasulullah Saw bersabda, orang yang menarik kembali hibahnya seperti orang yang menjilat kembali muntahannya.12

إذا مات ابن أدم : عن أبى هريرة رضي اهللا عنه أن رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم قال

انقطع ثالثة نإال م لهمة عاريقة جدص أو أو به نتفعي لمعالحص لدو وعدي رواه مسلم{له{

10 Imam Muslim, Shahih Muslim, (Bairut: Maktabah Daar Ihya Al-Kuttub), Juz II, h.14. 11 Muhammad Ibn Ash-Shan’aniy, Subulus Salam, (Yaman: Darus Sunnah, 1059H), Jus

II, h.89. 12 Abdullah bin Abdurrahman Alu Bassam, Syara Hadist Pilihan Bukhari-Muslim,

(Bekasi: Darul Falah, 2011), h.12.

Page 32: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

22

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda: Apabila seseorang meninggal dunia maka terputuslah semua amalannya kecuali tiga, yaitu: Sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat atau anak shalih yang mendo’akan kepadanya.” (HR. Muslim)13

3. Rukun-rukun dan Syarat Wakaf

Secara terminologi rukun adalah sisi yang terkuat, sedang secara

etimologi rukun adalah sesuatu yang dianggap menentukan suatu disiplin

tertentu, dimana ia merupakan bagian integral dari disiplin itu sendiri.14

Menurut Abu Hanifah yang dimaksud dengan rukun adalah bagian dari

sesuatu yang mana sesuatu itu tidak akan terealisasi kecuali dengan bagian itu.

Sedangkan menurut Jumhur Ulama yang dimaksud dengan rukun adalah

tidaklah sempurna sesuatu kecuali dengan sesuatu tersebut.15

Dalam literature kitab-kitab fikih klasik, kita dapat menemukan bahwa

rukun wakaf itu ada empat. Wakaf dinyatakan sah apabila telah terpenuhi

rukun dan syaratnya. Dimana rukun wakaf itu ada empat:16

1. Orang-orang berwakaf (Wakif)

2. Barang atau harta yang diwakafkan (Mauquf bih)

3. Pihak yang diberi wakaf/peruntukan wakaf (Mauquf alaih)

4. Shighat. Yaitu pernyataan atau ikrar wakif sebagai suatu kehendak untuk

mewakafkan sebagian harta bendanya.

13 Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani, Bulughul Maram Fi Adillatil Ahkam, (Maktabah

Daar Ihya Al-Kutub, 852-773H) tt-Hadis ke 951, h.191. 14 Muhammad Abid Abdullah Al-Kabisi, Hukum Wakaf Kajian Kontemporer Pertama

dan Terlengkap Tentang Fungsi dan Pengelolaan Waakaf Serta Penyelesaian atas Sengketa Wakaf, (Jakarta: Dompet Dhuafa Republika dan IIMan Press), cet 1, h.87.

15 Wahba Juhaili, Al-Fikhu Al-Islam Wa Adillatuh, (Daar El-Fikr, 2007), Juz 10, h.7606. 16 Departemen Agama RI, Fiqih Wakaf, (Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Wakaf Dirjen

Bimas Islam Depag RI, 2006), h.21.

Page 33: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

23

Dalam fikih dan UU positif yang berlaku di Indonesia khususnya yang

mengatur tentang wakaf tidak ditemukan sesuatu yang bertentangan mengenai

syarat-syarat wakaf hal ini dikarenakan sumber rujukan dari UU tersebut

bersumber dari kitab-kitab fikih klasik karya para ulama terdahulu. Seperti

dalam UU No.41 Tahun 2004 yang mengatur tentang wakaf disebutkan secara

terperinci mengenai syarat-syarat sahnya wakif sebagai berikut:

1. Wakif

Di dalam UU ini pada pasal 7 disebutkan bahwa wakif terdiri dari

tiga bentuk:

a. Perseorangan

b. Organisasi

c. Badan hukum

Di dalam kitab-kitab fikih klasik tidak dikenal wakif selain wakif

persorangan. Pada pasal 8 dijelaskan wakif perseorangan harus memiliki

kriteria:

a. Dewasa

b. Berakal sehat

c. Tidak terhalang dalam melakukan perbuatan hukum

d. Pemilik sah harta benda wakaf

Syarat dalam UU tersebut sedikit berbeda dengan yang ada dalam

kitab-kitab fikih klasik, dimana dalam UU tidak diharuskan wakif harus

merdeka, sedangkan syarat yang senada dengan kitab-kitab fiqih klasik

adalah seperti yang terdapat dalam buku fiqih wakaf terbitan Depag,

Page 34: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

24

dimana disebutkan syarat wakif itu ada empat:17

a. Merdeka

b. Berakal sehat

c. Dewasa (baligh)

d. Tidak berada dalam pengampunan

2. Nadzir

Yang dimaksud dengan nadzir adalah pengelola wakaf yang dapat

berbentuk pengelola perseorangan, organisasi atau badan hukum.

Mengenai nadzir persorangan dalam pasal 10 UU wakaf disebutkan harus

memenuhi syarat sebagai berikut:18

a. Warga Negara Indonesia

b. Beragama islam

c. Dewasa

d. Amanah

e. Mampu secara jasmani dan rohani

f. Tidak terhalang melakukan perbuatan hukum.

3. Harta Benda Wakaf

Dalam pasal 15 disebutkan harta benda wakaf dapat diwakafkan

apabila dimiliki dan dikuasai wakif secara sah. Selanjutnya dalam pasal 16

disebutkan harta benda wakaf terdiri dari benda bergerak dan tidak

17 Departemen Agama RI, Fikih Wakaf, (Jakarta: direktorat pemberdayaan wakaf dirjen

bimas islam depag RI, 2006), h.22. 18 Departemen Agama RI, Peraturan Perundangan Perwakafan, (Jakarta: Direktorat

Jendral Bimbingan Masyarakat Islam, Depag RI, 2006), h.7.

Page 35: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

25

bergerak.19 Sedangkan dalam fiqih dijelaskan syarat harta wakaf harus:20

a. Harta yang diwakafkan harus sesuatu yang dapat disimpan dan halal

(mutaqawwam)

b. Diketahui dengan yakin ketika diwakafkan (tidak ada sengketa)

c. Milik sempurna wakif

d. Terpisah, bukan milik bersama

4. Ikrar Wakaf

Ikrar dalam bahasa fiqih dikenal dengan Shighat, yaitu segala

ucapan, tulisan atau isyarat dari orang yang berakad untuk menyatakan

kehendak dan menjelaskan apa yang diinginkannya.21 Dalam hal ini

(wakaf) keinginan atau kehendak mewakafkan sesuatu yang keluar dari si

wakif. Status shighat sendiri termasuk kedalam rukun wakaf.

Dalam UU wakaf, masalah ikrar diatur dalam pasal 17, dimana

dinyatakan bahwa ikrar wakaf dilaksanakan oleh wakif kepada nadzir

dihadapan PPAIW dengan disaksikan oleh dua orang saksi (ayat 1). Dalam

ayat 2 dijelaskan ikrar bisa berupa lisan dan tulisan serta dituangkan dalam

Akta Ikrar Wakaf oleh PPAIW.

5. Peruntukan Harta Benda Wakaf

Dalam pasal 22 UU wakaf tahun 2004 dijelaskan dalam rangka

mencapai tujuan dan fungsi dari wakif itu sendiri, maka peruntukan harta

19 Ibid, h.9. 20 Direktorat Pengembangan Zakat dan Wakaf, Fiqih Wakaf, (Jakarta: 2005), h.27. 21 Ibid, h.55.

Page 36: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

26

benda wakaf hanya untuk:22

a. Sarana dan kegiatan ibadah

b. Sarana dan kegiatan pendidikan serta kesehatan

c. Bantuan kepada fakir miskin, anak terlantar, yatim piatu, beasiswa

d. Kemajuan dan peningkatan ekonomi umat

e. Kemajuan dan kesejahteraan umum lainnya yang tidak bertentangan

dengan syariat dan peraturan perundang-undangan.

Untuk sahnya suatu wakaf, harus dipenuhi beberapa syarat dari

unsur-unsur wakaf diatas, yaitu:

a. Orang yang mewakafkan harus orang yang sepenuhnya berhak untuk

menguasai benda yang akan diwakafkan. Si wakif tersebut harus

mukallaf (akil baligh), merdeka, berakal sehat, dan atas kehendak

sendiri, tidak dipaksa orang lain.

b. Benda yang akan diwakafkan hatus kekal zatnya. Berarti ketika timbul

manfaatnya, zat-zat barang tidak rusak. Hendaklah wakaf itu

disebutkan dengan terang dan jelas kepada siapa diwakafkan.

c. Hendaklah penerima wakaf tersebut orang yang berhak memiliki

sesuatu, maka tidak sah wakaf kepada hamba sahaya.

d. Ikrar wakaf dinyatakan dengan jelas baik dengan tulisan atau lisan.

4. Macam-macam wakaf

Wakaf yang dikenal dalam syariat islam, bila ditinjau dari segi

22 Departemen Agama RI, Peraturan Perundangan Perwakafan, (Jakarta: Direktorat

Jendral Bimbingan Masyarakat Islam, Depag RI, 2006), h.13.

Page 37: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

27

peruntukkan ditujukan kepada siapa wakaf itu, maka wakaf dapat dibagi

menjadi dua macam, yaitu:

1. Wakaf Ahli

Wakaf yang diperuntukkan oleh yang berwakaf untuk kerabatnya,

seperti anak, cucu, saudara, atau ibu bapaknya. Dalam konsepsi hukum

islam, seseorang yang mempunyai harta yang hendak mewakafkan

sebagian hartanya, sebaiknya lebih dahulu melihat kepada sanak famili.

Bila ada diantara mereka yang sedang membutuhkan pertolongannya. Oleh

karena itu, wakaf jenis ini sering kali disebut wakaf Dzurriy yang secara

harfiyah berarti wakaf untuk sanak keluarga.

Wakaf untuk keluarga ini secara hukum dibenarkan berdasarkan

Hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Anas bin

Malik tentang adanya wakaf keluarga Abu Thalhah kepada kaum

kerabatnya. Di ujung hadis tersebut dinyatakan sebagai berikut:23

ينبو هبارقى اة فحلو طبا اهمسقف, نيبرقاى الا فهلعجت نى ارى اناو, اهيف تلا قم تعمس دقعمه

“Aku telah mendengar ucapanmu tentang hal tersebut. Saya berpendapat sebaiknya kamu memberikan kepada keluarga terdekat. Maka Abu Thalhah membagikannya untuk para keluarga dan anak-anak pamanya”.

Pada perkembangannya wakaf dzurri ini dianggap kurang

memberikan manfaat bagi kesejahteraan umum, karena sering

menimbulkan kekaburan dalam pengelolaan dan pemanfaatan wakaf itu

oleh keluarga yang diserahi harta wakaf. Lebih-lebih jika keturunan

keluarga sudah berlangsung pada anak cucu. Di beberapa Negara tertentu,

23 Abdul Halim, Hukum Perwakafan di Indonesia, (Jakarta: Ciputat press, 2005), h.24.

Page 38: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

28

seperti di Mesir, Turki, Maroko, dan Aljazair tanah wakaf untuk keluarga

telah dihapuskan, karena pertimbangan dari berbagai segi, tanah-tanah

wakaf bentuk ini tidak produktif.

2. Wakaf Khairi

Bentuk wakaf yang diikrarkan oleh si wakif untuk kepentingan

agama atau kebajikan umum. Wakaf jenis ini seperti yang diterangkan

dalam Hadis Nabi Muhammad s.a.w. yang menceritakan tentang wakaf

sahabat Umar bin Khaththab. Beliau memberikan hasil kebunnya kepada

fakir miskin, ibnu sabil, sabilillah, para tamu, dan hamba sahaya yang

sedang berusaha menebus dirinya. Wakaf ini ditunjukkan pada umum,

dengan tidak terbatas penggunaannya, yang mencakup semua aspek untuk

kepentingan dan kesejahteraan umat manusia pada umumnya.

Kepentingan umum tersebut bisa untuk jaminan sosial, pendidikan,

kesehata, pertahanan, keamanan, dan lain-lain.24

Sedangkan menurut pasal 16 Undang-Undang Nomor 41 Tahun

2004 Tentang Wakaf disebutkan bahwa:25

a. Harta benda wakaf terdiri dari : Benda Tidak Bergerak; dan Benda

Bergerak

b. Benda tidak bergerak sebagaimana dimaksud diatas meliputi:

1) Hak atas tanah sesuia dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku baik yang sudah maupun yang belum

24 Direktorat Pengembangan Zakat dan Wakaf, Fiqih Wakaf, (Jakarta: 2005), h.16. 25 Direktorat Jendral bimbingan masyarakat islam dan penyelenggaraan haji, Paradigma

Baru Wakaf di Indonesi (Jakarta: departemen agama ri, 2005), h.46

Page 39: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

29

terdaftar.

2) Bangunan atau bagian bangunan yang terdiri di atas tanah

sebagaimana dimaksud pada huruf a;

3) Tanaman dan benda lain yang berkaitan dengan tanah;

4) Hak milik atas satuan rumah susun sesuia dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

5) Benda tidak bergerak lain sesuia dengan ketentuan syariah dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Benda bergerak sebagaimana dimaksud diatas adalah harta benda yang

tidak bisa habis karena dikonsumsi, meliputi:

1) Uang

2) Logam Mulia

3) Surat Berharga

4) Kendaraan

5) Hak atas kekayaan intelektual

6) Hak sewa; dan

7) Benda bergerak lain sesuia dengan ketentuan syariah dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.26

B. Tinjauan Umum Tentang Sengketa Tanah Wakaf

1. Sengketa Tanah Wakaf

Dimana ada sengketa pasti disitu ada konflik. Pengertian sengketa dalam

kamus bahasa Indonesia berarti pertentangan atau konflik. Konflik berarti adanya

26 Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji, UU Wakaf,

h.11.

Page 40: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

30

oposisi atau pertentangan antara orang-orang, kelompok, atau organisasi terhadap

satu objek permasalahan. Menurut Ali Achmad berpendapat: sengketa adalah

pertentangan antara dua pihak atau lebih yang berawal dari persepsi yang berbeda

tentang suatu kepentingan atau hak milik yang dapat menimbulkan akibat hukum

bagi keduannya.

Menurut pendapat diatas bahwa sengketa adalah masalah antara dua orang

atau lebih dimana keduanya saling mempermasalahkan suatu objek tertentu, hal

ini terjadi dikarenakan kesalahpahaman atau perbedaan pendapat atau persepsi

antara keduanya yang kemudian menimbulkan akibat hokum bagi keduanya. Jelas

kita ketahui bahwa suatu sengketa tentu subjeknya tidak hanya satu, namun lebih

dari satu, entah itu antar individu, kelompok, organisasi bahkan lembaga besar

sekalipun. Objek dari suatu sengketa sendiri cukup beragam. Misalnya saja

rumah, hak milik rumah atau tanah, uang, warisan, bahkan bisa objek ini adalah

hak asuh anak, dan wakaf kenapa bisa terjadi demikian? Tentu karena adanya

kesalahpahaman, atau bahkan kerena adanya unsur ingin memiliki meski pihak

tersebut mengetahui kalau itu bukan miliknya. Hal inilah yang paling sering kita

temui dimana menjadi penyebab suatu konflik.

2. Penyelesaian Sengketa Tanah Wakaf

Dalam undang-undang No. 41 tahun 2004 pada esensinya tidak jauh

berbeda dengan Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 1977, hanya saja pada

undang-undang tersebut memberikan alternatif penyelesaian sengketa melalui

musyawarah, mediasi, albitrase, dan jalan terakhir melalui pengadilan, dan pada

dasarnya jalan utama dalam menyelesaikan sengketa wakaf adalah dengan jalan

Page 41: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

31

musyawarah untuk mencapat mufakat, seperti yang terdapat dalam pasal 62

Undang-undang No. 41 Tahun 2004 yaitu sebagai berikut:27

a. Penyelesaian sengketa perwakafan dapat di tempuh melalui musyawarah

untuk mencapai mufakat.

b. Apabila cara penyelesaian sengketa sebagaimana di maksud pada ayat (1)

tidak berhasil maka dapat di selesaikan melalui mediasi, albitrase atau

pengadilan.

Pengadilan yang berwenang menyelesaikan sengketa perwakafan adalah

Pengadilan Agama dan Pengadilan Umum. Sebagaimana dalam Undang-undang

No. 3 Tahun 2006 yaitu tentang Peradilan Agama. Sedangkan pasal 49 yang

menyebutkan :

Pengadilan Agama bertugas dan berwenang yaitu memeriksa, memutus,

dan menyelesaikan perkara ditingkat pertama antara orang-orang yang

beragama Islam dibidang: Perkawinan, Waris, Wasiat, Hibah, zakat,

Infak, Shadaqah, Ekonomi Syariah, dan Wakaf.

Apabila terjadi sengketa hak milik atau keperdataan lain yang terkait

dengan obyek wakaf sengketa yang diatur dalam pasal 49 tersebut, apabila subyek

sengketanya antara orang-orang yang beragama Islam maka Pengadilan Agama

mempunyai wewenang untuk sekaligus memutus sengketa tersebut sebagaimana

yang disebutkan dalam pasal 50 ayat 2 sebagai berikut: Apabila terjadi sengketa

hak milik sebagai dimaksud pada ayat (1) yang subyek hukumnya antara orang-

orang yang beragama Islam, obyek sengketa tersbut diputus oleh Peradilan Agama

27 Departemen Agama, Peraturan Perundangan Perwakafan, h. 27-28.

Page 42: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

32

bersama-sama perkara sebagaimana dimaksud dalam pasal 49. Peraturan Menteri

Agama No.1 Tahun 1978 Pasal 17 Menyatakan: Peradilan Agama yang

mewilayahi tanah wakaf berkewajiban menerima dan menyelesaikan, perkara

tentang perwakafan tanah menurut syari’ah islam yang antara lain mengenai:28

a. Wakaf, Wakif, Nadzir, Ikrar dan Saksi.

b. Bayyinah (alat bukti administrasi tanah wakaf).

c. Pengelolaan dan pemanfaatan hasil wakaf.

d. Pengadilan Agama dalam melaksanakan ketentuan ayat (1) pasal ini

berpedoman pada tata cara penyelesaian perkara pada Peradilan Agama.

Pengajuan tuntutan kepengadilan bagi pihak yang merasa haknya dilarang

merupakan suatu keharusan untuk menjamin adanya kepastian hukum, pengadilan

sebagai tempat terakhir bagi pencari keadilan dan dianggap memberikan suatu

kepastian hukum karena putusan pengadilan mempunyai kekuatan hukum tetap

dan mengikat para pihak.

C. Tinjauan Umum Tentang PPAIW

1. Pengertian PPAIW

Menteri Agama mengeluarkan surat keputusan Nomor 73 Tahun 1978 pada

tanggal 9 agustus 1978 tentang pendelegasian wewenang kepada Kepala Kantor

Wilayah Departemen Agama Propinsi atau setingkat di seluruh Indonesia untuk

mengangkat atau memberhentikan setiap Kepala Kantor Urusan Agama

28 Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo persada), h. 525

Page 43: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

33

Kecamatan di tunjuk sebagai Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW).29

Yang bertindak sebagai Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW), ialah

pejabat yang diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Agama, sesuia dengan

ketentuan pasal 9 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 1977. Dan

PPAIW adalah seorang yang bertugas di lembaga kepemerintahan yang

menangani proses-proses di dalam perwakafan.

2. Tugas dan Kewenangan PPAIW

Tugas pokok Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) wajib

menyelenggarakan daftar Akta Ikrar Wakaf. Adapun tugas dan kewajiban Pejabat

Pembuat Akta Ikrar Wakaf, yaitu:

1. Meneliti kehendak wakif, tanah yang hendak diwakafkan, surat-surat bukti

kepemilikan, dan syarat-syarat wakif serta ada tidaknya halangan hukum

bagi wakif untuk melepaskan hak atas tanahnya.

2. Meneliti dan mengesahkan susunan Nadzir begitu pula anggota Nadzir

yang baru apabila ada perubahan.

3. Meneliti saksi-saksi Ikrar Wakaf.

4. Menyaksikan pelaksanaan Ikrar Wakaf dan ikut menandatangani formulir

Ikrar Wakaf bersama-sama dengan saksi-saksi.

5. Membuat Akta Ikrar Wakaf rangkap tiga dan salinannya sesaat setelah

pelaksanaan Ikrar Wakaf.

6. Menyimpan lembar pertama Akta Wakaf, melampirkn lembar kedua pada

surat permohonan pendaftaran yang dikirimkan kepada Bupati/Walikota,

29 Ibid, h.488.

Page 44: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

34

Kantor Badan Pertanahan Nasional dan lembar ketiga dikirim kepada

Pengadilan Agama yang mewilayahi tanah wakaf tersebut.

7. Menyampaikan salinan Akta Ikrar Wakaf dan salinannya selambat-

lambatnya satu bulan sejak dibuatnya Akta Ikrar Wakaf.

8. Menyampaikan salinan Akta Ikrar Wakaf 4 lembar; lembar pertama

kepada wakif, lembar kedua kepada nadzir, dan mengirimkan lembar

ketiga kepada Kantor Departemen Agama, lembar keempat kepada Kepala

Desa yang mewilayahi tanah wakaf tersebut.

9. Menyelenggarakan Daftar Akta Ikrar Wakaf.

10. Menyimpan dan memelihara Akta Ikrar Wakaf dan Daftar Akta Ikrar

Wakaf yang dibuatnya dengan baik.

11. Mengajukan permohonan atas nama nadzir yang bersangkutan kepada

Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten/ Kota setempat

untuk mendaftar perwakafan tanah milik yang bersangkutan, selambat-

lambatnya dalam waktu tiga (3) bulan sejak dibuatnya Akta Ikrar Wakaf

dengan mengisi formulir yang dilampiri:

a. Sertifikat tanah yang bersangkutan;

b. Akta Ikrar Wakaf (asli lembar kedua);

c. Surat pengesahan Nadzir.

Dalam hal tanah milik yang diwakafkan belum ada sertifikatnya

harus dilampiri surat-surat berikut:

a. Surat permohonan penegasna hak atas tanah;

b. Surat-surat bukti pemilikan tanahnya serta surat-surat keterangan

Page 45: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

35

lainnya yang diperlukan sehubungan dengan penegasan haknya.

c. Akta Ikrar Wakaf (asli lembar kedua)

d. Surat pengesahan Nadzir.30

3. Tata Cara Perwakafan dan Prosedur Pendaftaran Tanah Wakaf

Yang Dilakukan PPAIW

Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1977 dan peraturan pelaksanaannya

telah menentukan bagaimana tata cara perwakafan tanah milik itu harus

dilaksanakan antara lain:

1. Pihak yang hendak mewakafkan tanahnya harus datang dihadapan Pejabat

Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) untuk melaksanakan Ikrar Wakaf.

2. Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf seperti yang dimaksud dalam ayat (1)

diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Agama.

3. Isi dan bentuk Akta Ikrar Wakaf ditetapkan oleh Menteri Agama yang telah

ditentukan di dalam peraturan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat

Islam tanggal 18 April 1978 No. Kep/75/78.

4. Pelaksanaan Ikrar demikian pula pembuat Akta Ikrar Wakaf dianggap sah, jika

dihadiri dan disaksikan oleh sekurang-kurangnya dua orang saksi.

5. Dalam melaksanakan Ikrar seperti yang dimaksud dalam ayat (1) dan

sebagaimana yang disebutkan di dalam pasal 9 ayat 95) PP No. 28 Tahun

1977 pihak yang mewakafkan tanah diharuskan membawa serta dan

menyerahkan kepada pejabat tersebut dalam ayat (2) surat-surat sebagai

berikut:

30 Rachmadi Usman, Hukum Perwakafan di Indonesia, (Jakarta; Sinar Grafika, 2009),

h.89.

Page 46: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

36

a. Sertifikat hak milik atau benda bukti pemilikan tanah lainnya.

b. Surat keterangan dari Kepala Desa yang diperlukan oleh Kepala

Kecamatan setempat yang menerangkan kebenaran pemilikan tanah dan

tidak tersangkut sesuatu sengketa.

c. Surat keterangan pendaftaran tanah.

d. Izin dari Bupati/ Walikotamadya Kepala Daerah cq. Kepala Sub.

Direktorat Agraria Setempat.

Pada pasal 9 dari PP No. 28 Tahun 1977 mengharuskan adanya

perwakafan secara tertulis, tidak cukup hanya dengan Ikrar lisan saja. Tujuannya

adalah untuk memperoleh bukti yang otentik yang dapat dipergunakan untuk

berbagai persoalan seperti untuk bahan-bahan pendaftaran pada kantor Sub.

Direktorat Agraria Kabupaten/ Kotamadya dan untuk keperluan penyelesaian

sengketa yang mungkin timbul dikemudian hari tentang tanah yang diwakafkan.

Untuk keperluan itu seseorang yang hendak mewakafkan tanah harus membawa

serta tanda-tanda bukti pemilikan (sertifikat/kekiter tanah) dan surat-surat lain

yang menjelaskan tidak adanya halangan untuk melakukan perwakafan atas tanah

milik tersebut.

Dalam pasal 9 ayat (4) PP No. 28 Tahun 1977 disebutkan bahwa

pelaksanaan ikrar dan pembuatan Akta Ikrar Wakaf dianggap sah jika dihadiri dan

disaksikan oleh sekurang-kurangnya dua orang saksi. Saksi Ikrar Wakaf harus

telah dewasa dan sehat akalnya serta yang oleh hukum tidak terhalang untuk

melakukan perbuatan hokum.

Setelah pelaksanaan Ikrar Wakaf, PPAIW membuat Akta Ikrar Wakaf dan

Page 47: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

37

salinannya. Akta Ikrar Wakaf dibuat rangkap 3 (tiga). Salinan Akta Ikrar Wakaf

dibuat rangkap 4 (empat):

1. Salinan lembar pertama disampaikan kepada Wakif.

2. Salinan lembar kedua disampaikan kepada Nadzir.

3. Salinan lembar ketiga dikirim kepada Kandepag.

4. Salinan lembar keempat dikirim kepada Kepala Desa.

Menurut ketentuan tersebut semua tanah yang diwakafkan harus

didaftarkan pada kantor Sub. Direktorat Agraria Kabupaten/Kotamadya setempat,

setelah Akta Ikrar Wakaf dilaksanakan sesuai dengan ketentual pasal 9 ayat (4)

dan (5), maka Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf atas permohonan kepada

Bupati/ Walikotamadya Kepala Daerah cq. Kepala Sub. Direktorat Agraria

setempat untuk mendaftar perwakafan tanah-tanah milik yang bersangkutan.

PPAIW berkewajiban untuk mengajukan permohonan pendaftaran kepeda

kantor Sub. Direktorat Agraria Kabupaten/ Kotamadya setempat atas tanah-tanah

yang telah dibuatkan Akta Ikrar Wakaf. Permohonan pendaftaran perwakafan

tanah milik tersebut di atas harus disampaikan selambat-lambatnya dalam jangka

waktu 3 bulan sejak dibuatnya Akta Ikrar Wakaf (AIW).

Dalam pasal 10 ayat (2) PP No. 28 Tahun 1977 disebutkan bahwa Bupati/

Walikotamadya Kepala Daerah cq. Kepala Sub. Direktorat Agraria setempat,

setelah menerima permohonan tersebut dalam ayat (1) mencatat perwakafan tanah

milik yang bersangkutan pada buku tanah dan sertifikatnya. Sedangkan menurut

pasal 10 ayat (3) PP No. 28 Tahun 1977 ditentukan bahwa jika tanah milik yang

diwakafkan belum mempunyai sertifikat, maka pencatatan yang dimaksud dalam

Page 48: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

38

ayat (2) dilakukan setelah tanah tersebut dibuatkan sertifikatnya.

Selain tata cara perwakafan tanah milik yang harus dilaksanakan ada pula

tata cara pendaftaran tanah milik yang harus dilaksanakan antara lain:

1. Setelah Akta Ikrar Wakaf dilaksanakan sesuai dengan ketentuan pasal 9 ayat

(4) dan (5), maka Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf PPAIW atas nama

Nadzir yang bersangkutan, diharuskan mengajukan permohonan kepada

Bupati/ Walikotamadya Kepala Daerah cq. Kepala Sub Direktorat Agraria

setempat untuk mendaftarkan perwakafan tanah milik yang bersangkutan

menurut ketentuan Peraturan Pemerintah No. 10 tahun 1961.

2. Bupati/ Walikotamadya Kepala Daerah cq. Kepala Sub Direktorat setempat,

setelah menerima permohonan tersebut dalam ayat (1) mencatat perwakafan

tanah milik yang bersangkutan pada buku tanah dan sertifikatnya.

3. Jika tanah milik yang diwakafkan belum mempunyai sertifikat maka

pencatatan yang dimaksud ayat (2) dilakukan setelah tanah tersebut dibuatkan

sertifikatnya.

4. Oleh Menteri Dalam Negeri diatur tata cara pencatatan perwakafan yang

dimaksudkan dalam ayat (2) dan (3).

5. Setelah dilakukan pencatatan perwakafan tanah milik dalam buku tanah dan

sertifikatnya seperti yang dimaksud dalam ayat (2) dan (3), maka nadzir yang

bersangkutan wajib melaporkannya kepada pejabat yang ditunjuk oleh

Menteri Agama.

Fungsi pendaftaran tanah wakaf pada pokoknya adalah memperoleh

jaminan dan kepastian hukum mengenai tanah yang diwakafkan. Selain PP No. 28

Page 49: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

39

Tahun 1977 ada pula Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang pendaftaran

tanah milik yakni PP No. 10 Tahun 1961. Akan tetapi penyelenggaraan

pendaftaran tanah berdasarkan PP No. 10 Tahun 1961 dipandang tidak lagi

sepenuhnya mendukung tercapainya hasil yang lebih nyata pada pembangunan

Nasional sehingga perlu dilakukan penyempurnaan.

Pemerintah memandang perlu membuat aturan yang lebih lengkap

mengenai pendaftaran tanah yang memenuhi kebutuhan masyarakat akan adanya

jaminan kepastian hukum, akhirnya pada tanggal 8 Juli 1977, pemerintah telah

menetapkan PP No. 24 Tahun 1977 tentang pendaftaran tanah. Sebagai hukum

positif dan ketentuan pelaksanaan PP No. 24 Tahun 1977 tersebut diatur dengan

peraturan Menteri Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 03 Tahun

1977.

PP No. 24 Tahun 1977 tentang Pendaftaran Tanah merupakan peraturan

pelaksanaan dari amanat yang ditetapkan dalam pasal 19 UUPA dan

menggantikan PP N0. 10 tahun 1961 tentang pendaftaran tanah di Indonesia.

Pasal 64 ayat (1) PP No. 24 Tahun 1977 menyatakan bahwa dengan berlakunya

PP ini maka semua Peraturan Perundang-undangan sebagai pelaksana PP No. 10

Tahun 1961 masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau diubah atau

diganti dengan Peraturan Pemerintah ini.31

Secara garis besar rincian tujuan pendaftaran tanah seperti yang

dinyatakan dalam pasal 3 PP No. 24 Tahun 1997 yaitu:

1. Untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada

31 Irwan Soerodjo, Kepastian Hukum Hak Atas Tanah di Indonesia, (Jakarta: Arkola,

2003), h.102.

Page 50: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

40

pemegang ha katas suatu bidang tanah agar dengan mudah dapat

membuktikan dirinya sebagai pemegang hak yang bersangkutan.

2. Untuk menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan,

termasuk pemerintah agar dengan mudah dapat memperoleh data yang

diperlukan jika mengadakan perbuatan hukum mengenai bidang-bidang

tanah yang sudah terdaftar.

Pengajuan tuntutan kepengadilan bagi pihak yang merasa haknya

dilanggar merupakan suatu keharusan untuk menjamin adanya kepastian hukum,

pengadilan sebagai tempat terakhir bagi pencari keadilan dan dianggap

memberikan suatu kepastian hukum karena putusan pengadilan mempunyai

kekuatan hukum tetap dan mengikat para pihak.32

32 Ibid., h. 107.

Page 51: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

53

BAB 1V

PEMBAHASAN DAN ANALISA HASIL PENELITIAN

A. Peranan PPAIW Dalam Mencegah Terjadinya Sengketa Wakaf

Bagi masyarakat perkotaan, tanah merupakan hal yang esensial, karena dari

hari ke hari, tanah-tanah yang kosong semakin menyempit dan harganya terus

meningkat, sedang jumlah penduduk semakin bertambah. Tentunya hal ini

menimbulkan masalah permukiman bagi penduduk perkotaan, untuk menyediakan

daerah-daerah baru sebagai lahan perumahan dan permukiman. Sehubungan dengan

itu, perencanaan tata ruang dan tata guna tanah diperlukan, sehingga pemanfaatan

tanah dapat terkoordinasi antara berbagai jenis penggunaannya dengan tetap

memelihara kelestarian lingkungan hidup serta perlu diperhatikan mencegah

penggunaan tanah yang merugikan kepentingan masyarakat dan pembangunan.1

Secara mendasar, pengaturan tanah telah ditetapkan dalam Undang-undang

No. 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (selanjutnya disebut

UUPA). Lembaga wakaf yang berasal dari lembaga keagamaan islam mendapat

wadah pengaturan yang khusus dalam peraturan perundang-undangan Indonesia,

yaitu dalam wadah “Peraturan Pemerintah” hal-hal yang berkaitan dengan

perwakafan tanah milik akan diatur lebih lanjut dengan PP dalam pasal 49 ayat (3)

UUPA. Dengan kata lain, peraturan pemerintah ini hanya akan mengatur secara

khusus mengenai wakaf tanah milik yang dapat menimbulkan kasus wakaf.

1 Rahmadi Usman, Hukum Perwakafan di Indonesia, (Jakarta; Sinar Grafika, 2009), h.2.

Page 52: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

54

Dalam rangka mencegah terjadinya sengketa, PPAIW Kecamatan Serpong

berupaya untuk menertibkan tanah wakaf salah satunya dengan cara persertifikatan

tanah wakaf.2 Menurut pasal 9 ayat (1) PP No 28 Tahun 1977, fihak yang hendak

mewakafkan tanahnya diharuskan datang di hadapan Pejabat Pembuat Akta Ikrar

Wakaf (PPAIW) untuk melaksanakan ikrar wakaf.

Menurut Peraturan pemerintah Nomor 1 Tahun 1978 maka kepala Kantor

Urusan Agama (KUA) ditunjuk sebagai PPAIW sedangkan untuk administrasi

perwakafan diselenggarakan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan, dalam

hal suatu kecamatan tidak ada Kantor Urusan Agamanya, maka Kanwil Depag

menunjuk Kepala KUA terdekat sebagai PPAIW di Kecamatan tersebut. Hal ini

ditentukan dalam pasal 5 ayat (1) dan (3) Peraturan Menteri Agama No. 1 Tahun

1978. Dalam hal ini PPAIW berkewajiban untuk meneliti kehendak wakif, meneliti

dan mengesahkan Nadzir, meneliti saksi Ikrar wakaf, menyaksikan pelaksanaan ikrar

wakaf, membuat akta ikrar wakaf, menyampaikan akta ikrar wakaf dan salinannya

selambat-lambatnya dalam waktu 1 bulan sejak dibuatnya, menyelenggarakan, daftar

akta ikrar wakaf, menyimpan dan memelihara akta dan daftaranya.3 Dalam hal wakaf

tidak dapat menghadap PPAIW, maka wakif dapat membuat ikrar secara tertulis

dengan persetujuan dari KANDEPAG yang mewilayahi tanah wakaf.

2 Wawancara Pribadi dengan Mastur, Petugas Zakat dan Wakaf KUA Kec. Serpong, pada

tanggal 4 Mei 2016. 3 Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam, Zakat dan Wakaf, (Jakarta: UI Press, 1988),

h.112.

Page 53: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

55

Setelah Akta Ikrar Wakaf dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam pasal

223 ayat (3) dan (4) maka kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan atas nama Nazir

yang bersangkutan diharuskan mengajukan permohonan kepada Camat untuk

mendaftarkan perwakafkan benda yang bersangkutan guna menjaga keutuhan dan

kelestariannya.

Akta Ikrar Wakaf yang dikeluarkan PPAIW sebagai bukti telah di

berlakukannya perbuatan wakaf. Akta Pengganti Ikrar Wakaf (APIW) dapat

digunakan untuk tanah-tanah yang perwakafannya sebelum diberlakukannya

Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1977 dan wakif telah meninggal dunia.4 Akta

Ikrar Wakaf (AIW) diberlakukan untuk tanah yang diwakafkan setelah di

turunkannya PP No. 28 Tahun 1977 dan wakif masih hidup, menurut hukum diakui

oleh Negara dan dilindungi oleh undang-undang. Pembuatan Akta Ikrar Wakaf dan

Akta Pengganti Ikrar Wakaf dilakukan oleh PPAIW.

Sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1977 masih banyak

tanah-tanah wakaf yang belum diikrarkan dan belum mempunyai sertifikat. Oleh

karena itu, pemerintah mengadakan program sertifikasi tanah-tanah wakaf yang

diselenggarakan oleh pemerintah dengan diturunkannya surat keputusan bersama

Menteri Agama dan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 422 dan no.

3/SKB/BPN/2004 tentang sertifikasi tanah wakaf. Walaupun peraturan ini telah

diberlakukan oleh pemerintah. Pada prakteknya, masih banyak tanah-tanah wakaf

yang belum mempunyai Akta Ikrar Wakaf dan Akta Pengganti Ikrar Wakaf.

4 Abdul Halim, Hukum Perwakafan di Indonesia, (Jakarta: Ciputat Press, 2005), h.17.

Page 54: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

56

Khusus di Kecamatan Serpong terdapat tanah wakaf sebanyak 453.565M2

dari 188 lokasi, yang sudah mempunyai AIW/APAIW sebanyak 358.623 M2 dari 132

lokasi dan yang sudah bersertifikat sebanyak 147.837 M2 dari 48 lokasi. Masih

banyaknya tanah wakaf yang belum tercatat secara hukum yang dapat mengacu

kepada sengketa tanah wakaf.5

Menurut ketentuan pasal 40 undang-undang No 41 tahun 2004 menjelaskan

bahwa setelah benda wakaf yang sudah di wakafkan, dilarang untuk dijadikan

jaminan, disita, dihibahkan, dijual, diwariskan, ditukar, atau dialihkan dalam bentuk

pengalihan hak lainya. Menurut ketentuan pasal tersebut maka seorang nadzir atau

pihak yang menerima benda wakaf dari wakif tersebut harus dapat menjaga tanah

wakaf itu.6

Apabila perwakafan menimbulkan sengketa maka alternative penyelesaiannya

melalui musyawarah, mediasi, arbitrase, dan jalan terakhir melalui pengadilan, dan

pada dasarnya jalan utama dalam menyelesaikan sengketa wakaf adalah dengan jalan

musyawarah untuk mencapai mufakat, seperti yang terdapat dalam pasal 62 Undang-

undang No 41 Tahun 2004 yaitu sebagai berikut :7

a. Penyelesian sengketa perwakafan dapat di tempuh melalui musyawarah untuk

mencapai mufakat.

5 Wawancara Pribadi dengan Mastur, Petugas Zakat dan Wakaf KUA Kec. Serpong, pada tanggal

4 Mei 2016. 6Imam Suhadi, Wakaf Untuk Kesejahteraan Umat, (Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Primayasa,

2002), h.5. 7 Departemen Agama, Peraturan Perundangan Perwakafan, h.28.

Page 55: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

57

b. Apabila cara penyelesainya sengketa sebagaimana di maksudpada ayat (1)

tidak berhasil maka dapat di selesaikan melalui mediasi, arbitrase atau

pengadilan.”

Pengadilan yang berwenang menyelesaikan sengketa perwakafan adalah

Pengadilan Agama dan Pengadilan Umum. Sebagaimana dalam Undangundang No 3

Tahun 2006 yaitu tentang Peradilan Agama. Sedangkan pasal 49 yang menyebutkan:8

Pengadilan Agama bertugas dan berwenang yaitu memeriksa, memutus dan

menyelesaikan perkara ditingkat pertama antara orang-orang yang

beragama Islam dibidang: Perkawinan, Waris, Wasiat, Hibah, , Zakat, Infaq.

Shadaqah, Ekonomi Syari'ah; dan Wakaf.

Apabila terjadi sengketa hak milik atau keperdataan lain yang terkait dengan

obyek wakaf sengketa yang diatur dalam pasal 49 tersebut, apabila subyek

sengketanya antara orang-orang yang beragama islam maka Pengadilan Agama

mempunyai wewenang untuk sekaligus memutus sengketa tersebut sebagaimana yang

disebutkan dalam pasal 50 ayat 2 sebagai berikut: Apabila terjadi sengketa hak milik

sebagai dimaksut pada ayat (1) yang subyek hukumnya antara orang-orang yang

beragama islam, obyek sengketa tersebut diputus oleh Pengadilan Agama bersama-

sama perkara sebagaimana dimaksud dalam pasal 49. Peraturan Menteri Agama No.1

Tahun 1978 Pasal 17 menyatakan: Pengadilan Agama yang mewilayahi tanah wakaf

8 Helmi Karim, Fiqih Muamalah, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 1997), h.113.

Page 56: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

58

berkewajiban menerima dan menyelesikan, perkara tentang perwakafan tanah

menurut syari’at islam yang antara lain mengenai: a.Wakaf, wakif, nadzir, ikrar dan

saksi, b.Bayyinah ( alat bukti administrasi tanah wakaf ), c.Pengelolaan dan

pemanfaatan hasil wakaf, d.Pengadilan, e.Agama dalam melaksanakan ketentuan ayat

(1) pasal ini berpedoman pada tata cara penyelesaian perkara pada peradilan Agama.

Pengajuan tuntutan kepengadilan bagi pihak yang merasa haknya dilanggar

merupakan suatu keharusan untuk menjamin adanya kepastian hukum, pengadilan

sebagai tempat terakhir bagi pencari keadilan dan dianggap memberikan suatu

kepastian hukum karena putusan pengadilan mempunyai kekuatan hukum tetap dan

mengikat para pihak.

Lain halnya, bila seorang PPAIW dipanggil untuk mencegah timbulnya

sengketa wakaf, hal ini dilakukan karena PPAIW merasa perlu memberikan

bimbingan dalam masyarakat, bahwa PPAIW berani keluar dari tugas dan

wewenangnya dengan alasan ada sengketa yang timbul antara wakif dan ahli waris

dari si wakif.9

Dalam hal pencegahan sengketa tanah wakaf, berdasarkan undang-undang no.

42 tahun 2006, tentang perwakafan memang tidak di temukan adanya peraturan yang

secara khusus mengatur peranan PPAIW dalam mencegah sengketa tanah wakaf,

hanya saja memang dalam penyelesaiannya diperlukan adanya musyawarah, tetapi

9 Wawancara Pribadi dengan Mastur, Petugas Zakat dan Wakaf KUA Kec. Serpong, pada tanggal 4 Mei 2016.

Page 57: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

59

hal tersebut juga tidak mengatur sejauh mana peranan PPAIW dalam proses

musyawarah.10

B. Kendala dan Solusi Sengketa

Peran Pejabat Pembuat akta Ikrar Wakaf (PPAIW) sangat dibutuhkan oleh

masyarakat, guna untuk memberi penyuluhan, pendampingan, dan pemahaman

mengenai mekanisme perwakafan yang benar menurut syariat agama dan hukum

positir yang ada di Indonesia, agar penyimpangan-penyimpangan mengenai

perwakafan tanah di Kecamatan Serpong dapat dicegah dan apa yang diikrarkan oleh

wakif pada saat ikrar wakaf dapat terwujud.

Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf Kecamatan Serpong dalam mencegah

terjadinya sengketa masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh PPAIW

Kecamatan Serpong. Adapun kendala yang dihadapi sebagai berikut:11

1. Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia yang benar-benar mengusai

bidang perwakafan khusnya tanah wakaf, baik dari segi tata cara pertanahan

maupun dari segi administrasi.

2. Kurangnya koordinasi antara Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW)

dengan Badan Pertanahan Nasional setempat, sehingga pensertifikatan tanah

wakaf memerlukan waktu yang cukup lama. Menurut pejabat PPAIW

10 Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), h.527. 11 Wawancara Pribadi dengan Mastur, Petugas Zakat dan Wakaf KUA Kec. Serpong, pada

tanggal 4 Mei 2016.

Page 58: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

60

Kecamatan Serpong prosese sertifikasi tanah wakaf paling cepat memerlukan

waktu 1 tahun.

3. Tidak adanya dana khusus dari pemerintah untuh (PPAIW), sehingga tanah

wakaf yang sudah di wakafkan si wakif tidak dapat diurus sertifikatnya,

karena dalam sertifikasi tanah wakaf memerlukan biaya yang cukup besar di

BPN.

4. Kurangnya sosialisasi PPAIW kepada masyarakat mengenai tata cara

perwakafan yang benar menuruh hukum agama dan Undang-undang wakaf

N0.41 tahun 2004.

5. Minimnya pengetahuan masyarakat mengenai PPAIW, sehingga masyarakat

kurang mengetahui fungsi dan tugas dari PPAIW, maka perlunya peran KUA

Kecamatan Serpong untuk mensosialisasikan PPAIW ditenah-tengah

masyarakat.

Dalam proses pengelolaan dan pengembangan harta wakaf, diperlukan nadzir

yang mempunyai kompetensi yang memadai, karena nadzir merupakan bagian dari

rukun wakaf. Nadzir yang di tunjuk untuk mengelola dan mengembangkan harta

wakaf harus memadai dan mengerti kapasitasnya, karena keberadaan nadzir sangat

menentukan hidup dan matinya lembaga wakaf. Program pembinaan nadzir yang

dibuat oleh Kantor Departemen Agama baru-baru ini telah diadakan pembinaan

nadzir-nadzir se Kabupaten akan tetapi pembinaan tersebut tidak menentu dalam

setiap bulannya.

Page 59: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

61

Bagi pemerintah, diharapkan untuk lebih peduli terhadap PPAIW dengan

memberikan subsidi anggaran khusus untuk PPAIW. Dengan adanya anggaran

PPAIW dapat mengurus semua Akta Ikrar Wakaf (AIW) dan Sertifikat tanah wakaf,

sehingga tidak ada lagi tanah wakaf yang tidak mempunyai sertifikat wakaf.

Walaupun tugas PPAIW hanya sebatas menyelenggarakan Akta Ikrar Wakaf

(AIW), alangkah lebih baiknya PPAIW Kecamatan Serpong untuk lebih giat

memberikan nasihat dan bimbingan kepada masyarakat, agar masyarakat mengetahui

hakikat wakaf itu sendiri. Agar tingkat persengketaan dapat diminimalisir, karena

banyaknya kasus yang mengenai tanah wakaf di Kecamatan Serpong akibat

kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai PPAIW, sehingga banyak tanah wakaf

yang ditransaksikan.

Peran PPAIW sangat diharapkan oleh masyarakat Serpong dalam mencegah

dan menyelesaikan sengketa tanah wakaf. Dengan harapan, kasus mengenai tanah

wakaf dapat dicegah dan tidak ada lagi warga yang berselisih mengenai tanah wakaf,

sehingga warga bisa hidup rukun berdampingan di tengah masyarakat.

Bagi pihak yang berselisih, agar lebih mentaati peraturan yang telah dibuat

oleh Negara mengenai Undang-undang No.41 tentang wakaf dan kompilasi hukum

islam. Undang-undang No. 41 tahun 2004 pasal 67 menjelaskan bahwa:12

12 Undang-Undang Wakaf No.41 Tahun 2004, Pasal 67.

Page 60: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

62

1) Setiap orang yang dengan sengaja menjaminkan, menghibahkan, menjual,

mewariskan, mengalihkan dalam bentuk pengalihan hak lainnya harta benda

wakaf yang telah diwakafkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 atau

tanpa izin menukar harta benda wakaf yang telah diwakafkan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 41, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5

(lima) tahun/atau pidana denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus

juta rupiah).

2) Setiap orang yang dengan sengaja mengubah peruntukan harta benda wakaf

tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44, dipidana dengan pidana

penjara paling lama 4 (empat) tahun/atau pidana denda paling banyak Rp.

400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah).

3) Setiap orang yang dengan sengaja menggunakan atau mengambil fasilitas atas

hasil pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf melebihi jumlah

yang ditentukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, dipidana dengan

pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling

banyak Rp.300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

C. ANALISIS PENULIS

Aset perwakafan terbesar di Indonesia yaitu tanah, maka perlunya peraturan

khusus dari pemerintah untuk melindungi dan menjamin kepastian hukum mengenai

tanah wakaf di Indonesia. Tanah merupakan aset utama Negara, perwakafan sangat

dibutuhkan sebagai sarana dakwah, pendidikan dan kemajuan islam, baik untuk

sarana ibadah maupun untuk fasilitas umum bagi masyarakat. Atas dasar itulah

pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 1977 tentang perwakafan

Page 61: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

63

tanah milik, dalam peraturan pemerintah tersebut berperinsip kepada Al-Qur’an dan

As-Sunnah.

}٩٢:ال عمران{وما تنفقوا من شيء فإن اللھ بھ علیم لن تنالوا البر حتى تنفقوا مما تحبون

“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu

menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai, dan apa saja yang kamu

nafkahkan, maka sesyngguhnya Allah mengetahuinya.” (QS : Al Imran : 92).13

perintah Nabi kepada Umar untuk mewakafkan tanahnya yang ada di Khaibar :

أصاب أرضا بخیبر فأتى النبي صلى اللھ ان عمر بن الخطاب: عنھ قالعن ابن عمر رضى اهللا

یا رسول اللھ إني أصبت أرضا بخیبر لم أصب مالا قط أنفس : علیھ وسلم یستأمره فیھا فقال

لھ رسول اهللا صلى اهللا علیھ وسلم إن شئت حبست أصلھا : منھ فما تأمرنى بھ قالعندي

وتصدق بھا في الفقراء: قال,وتصدقت بھا فتصدق بھا عمر أنھا لا تباع ولا توھب ولا تورث

أكل وذوي القربى والرقاب وفي سبیل اللھ وابن السبیل والضیف لا جناح على من ولیھا أن ی

.}رواه مسلم{ منھا بالمعروف ویطعم غیر متمول

“Dari Ibnu Umar ra. Berkata, bahwa sahat Umar ra memperoleh sebidang tanah di

Khaibar, kemudian menghadap kepada Rasulullah untuk memohon petunjuk. Umar

berkata: Ya Rasulullah, saya mendapat sebidang tanah di Khaibar, saya belum

pernah mendapatkan harta sebaik itu, maka apakah yang engkau perintahkan

kepadaku ? Rasulullah menjawab: Bila kamu suka, kamu tahan (pokoknya) tanah itu,

13 Al-Qur’an, Surat Al-Imran, Ayat.92.

Page 62: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

64

dan kamu sedekahkan (hasilnya). Kemudian Umar melakukan shadaqah, tidak dijual,

tidak dihibahkan dan tidak pula diwariskan. Berkata Ibnu Umar: Umar

menyedekahkannya kepada orang-orang fakir, kaum kerabat, budak belian,

sabilillah, ibnu sabil dan tamu. Dan tidak mengapa atau tidak dilarang bagi yang

menguasai tanah wakaf itu (pengurusnya) makan dari hasilnya dengan cara baik

(sepantasnya) atau makan dengan tidak bermaksud menumpuk harta” (HR.

Muslim).14

Peraturan Pemerintah No.42 tahun 2006 menjelaskan mengenai pelaksanaan

Undang-Undang No.41 tahun 2004 tentang wakaf, perwakafan menjadi sebuah

kekuatan untuk meningkatkan torelansi sesama manusia, terutama umat muslim

Indonesia untuk mensejahterakan umat melalui wakaf. Peran wakaf dapat

diperuntukkan untuk semua umat manusia, tidak memandang agama, ras, suku,

bangsa semua dapat menikmati manfaat dari wakaf tersebut

Sebelum dikeluarkannya Peraturan Pemerintah tersebut, keadaan tanah wakaf

di Indonesia belum diketahui jumlahnya, bentuknya, dan pengelolaannya dikarenakan

tidak adanya ketentuan administrasi yang mengatur mengenai perwakafan. Tujuan

dari Peraturan Pemerintah tersebut untuk menjadikan tanah wakaf menjadi suatu

lembaga keagamaan yang dapat dipergunakan sebagai salah satu sarana

pengembangan kehidupan keagamaan, terutama bagi umat yang beragama islam.

14 Imam Muslim, Shahih Muslim, (Bairut: Maktabah Daar Ihya Al-Kuttub), Juz II, h.14.

Page 63: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

65

Oleh karena itulah pentingnya peran PPAIW di tengah masyarakat, untuk

menertibkan tanah wakaf khususnya tanah wakaf yang ada di Kecamatan serpong.

Dari data yang saya peroleh, perkembangan tanah wakaf di Kecamatan

Serpong cukup mengalami peningkatan, jika dilihat dari data tanah wakaf dalam

periode 2015-2016 terdapat tanah wakaf baru sebanyak 37 lokasi. Akan tetapi sisi

positif itu tidak dibarengi dengan system administrasi yang belum maksimal. Masih

banyaknya tanah wakaf yang di Kecamatan Serpong yang belum memiliki Akta Ikrar

wakaf (AIW) dan sertifikat tanah wakaf. Hal itu menunjukkan bahwa kurangnya

upaya Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) Kecamatan Serpong dalam

menertibkan tanah wakaf.15

Dalam hal pencegahan sengketa tanah wakaf, berdasarkan undang-undang no.

42 tahun 2006, tentang perwakafan memang tidak di temukan adanya peraturan yang

secara khusus mengatur peranan PPAIW dalam mencegah sengketa tanah wakaf,

hanya saja memang dalam penyelesaiannya diperlukan adanya musyawarah, tetapi

hal tersebut juga tidak mengatur sejauh mana peranan PPAIW dalam proses

musyawarah.

Walaupun tidak adanya intruksi Khusus kepada Pejabat Pembuat Akta Ikrar

Wakaf (PPAIW) mengenai pencegahan sengketa tanah wakaf, alangkah lebih baiknya

15 Wawancara Pribadi dengan Mastur, Petugas Zakat dan Wakaf KUA Kec. Serpong, pada

tanggal 4 Mei 2016.

Page 64: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

66

PPAIW memberikan penyuluhan kepada masyarakat, karena yang secara langsung

turun kepada masyarakat dalam bidang perwakafan yaitu PPAIW.

Sejauh ini peran Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) Kecamatan

Serpong sangat minim, masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui fungsi dan

tugas dari PPAIW dan masyarkat tidak mengetahui bagaimana prosedur perwakafan

yang baik dan benar. Hal ini menunjukkan bahwa, kurang maksimalnya peran

PPAIW dalam mencegah dan menanggulangi tingginya sengketa di Kecamatan

serpong, karena tidak adanya anggaran khusus dari pemerintah untuk PPAIW.

Menurut Peraturan Pemerintah N0.13 tahun 2010 tentang jenis dan tarif atas

jenis penerimaan negara bukan pajak yang berlaku pada badan pertanahan nasional.

Proses pembutan sertifikat tanah wakaf tidak dipungut biaya, hal itu sudah di atur

dalam pasal 22 ayat 1. Tarif pelayanan pendaftaran berupa pelayanan pendaftaran

tanah wakaf di tetapkan sebesar Rp.0.00 (nol rupiah). Hal itulah yang perlu

diperhatikan oleh PPAIW, sejauh mana Peraturan Pemerintah tersebut dalam

mengatur pensertifikatan tanah wakaf. Masih banyak masyarakat yang mengeluhkan

akan mahalnya biaya pensertifikatan tanah wakaf.

Adanya kasus mengenai tanah wakaf di Kecamatan Serpong diakibatkan oleh

rendahnya ketaatan dan pengetahuan masyarakat akan hukum agama dan hukum

positif di Indonesia dan beban okonomi yang tinggi bagi orang-orang yang tinggal

Page 65: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

67

diperkotaan. Sehingga masyarakat menggugat tanah wakaf untuk kepentingan

pribadi, karena tergiur akan mahalnya tanah di Kecamatan Serpong.

Hal itulah yang terjadi di Kecamatan Serpong, Karena harga tanah di Serpong

dari tahun-ketahun semakin meningkat dan tidak adanya kekuatan hukum atas tanah

wakaf, dengan tidak ada sertifikat tanah wakaf dan wakif sudah meninggal, inilah

yang menyebabkan ahli waris wakif menarik kembali tanah yang telah di wakafkan

orang tuanya dengan cara melawan hukum, sehingga menimbulkan persengketaan

tanah wakaf antara ahli waris dengan nadzir. Disini, perlunya peran Pejabat Pembuat

Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) untuk menyelesaikan, menengahi dan mencegah sengketa

wakaf, agar kasus mengenai persengketaan tanah wakaf tidak terulang kembali.16

Pengajuan tututan kepengadilan bagi pihak yang merasa haknya dilanggar

merupakan suatu keharusan untuk menjamin adanya kepastian hukum, pengadilan

sebagai tempat terakhir bagi pencari keadilan dan dianggap memberikan suatu

kepastian hukum karena putusan pengadilan mempunyai kekuatan hukum tetap dan

mengikat para pihak.

Jika perwakafan menimbulkan suatu sengketa maka alternatif penyelesaian

sengketa melalui musyawarah, mediasi, arbitrase. Apabila melalui mesyawarah tidak

berhasil jalan terakhir melalui Pengadilan Agama, seperti yang terdapat dalam pasal

62 Undang-undang No 41 Tahun 2004 yaitu sebagai berikut :17

16 Wawancara Pribadi dengan Jayadih, Petugas KUA Kec. Serpong, pada tanggal 4 Mei 2016. 17 Departemen Agama, Peraturan Perundangan Perwakafan, h.28.

Page 66: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

68

c. Penyelesian sengketa perwakafan dapat di tempuh melalui musyawarah untuk

mencapai mufakat.

d. Apabila cara penyelesianya sengketa sebagaimana di maksudpada ayat (1)

tidak berhasil maka dapat di selesaikan melalui mediasi, arbitrase atau

pengadilan.”

Pengadilan yang berwenang menyelesaikan sengketa perwakafan adalah

Pengadilan Agama dan Pengadilan Umum. Sebagaimana dalam Undangundang No 3

Tahun 2006 yaitu tentang Peradilan Agama. Sedangkan pasal 49 yang

menyebutkan:18

Pengadilan Agama bertugas dan berwenang yaitu memeriksa, memutus dan

menyelesaikan perkara ditingkat pertama antara orang-orang yang

beragama Islam dibidang: Perkawinan, Waris, Wasiat, Hibah, , Zakat, Infaq.

Shadaqah, Ekonomi Syari'ah; dan Wakaf.

18 Helmi Karim, Fiqih Muamalah, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 1997), h.113.

Page 67: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

69

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian kepustakaan dan hasil interview mengenai peran

Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) dalam pencegahan terjadinya sengketa

tanah wakaf di Kecamatan Serpong Tangerang Selatan, maka penulis dapat

menyimpulkan hal sebagai berikut:

1. Menurut Undang-Undang No.41 tahun 2004 peran PPAIW yaitu membuat

akta ikrar wakaf. Jadi, selama ini upaya PPAIW tergolong baik dan mulia,

mereka berupaya untuk mencegah terjadinya sengketa tanah wakaf. Dalam

mencegah terjadinya sengketa, PPAIW Kec. Serpong berupaya untuk

menertibkan dan mendata tanah wakaf yang ada di Kec. Serpong, serta

mengeluarkan sertifikasi tanah wakaf terhadap tanah wakaf yang telah di

wakafkan wakif, agar tanah wakaf tersebut kuat demi hukum. Akan tetapi

upaya tersebut belum maksimal, karena kurangnya perhatian dari pemerintah

mengenai tanah wakaf dan masyarakat tidak mengetahui mengenai prosedur

perwakafan yang baik menurut hukum agama dan undang-undang wakaf,

perlunya peran KUA Kecamatan Serpong untuk mensosialisasikan PPAIW

ditengah-tengah masyarakat. Karena yang secara langsung turun kepada

masyarakat dalam bidang perwakafan tanah adalah PPAIW.

Page 68: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

70

2. Dalam Pasal 62 Undang-Undang No. 41 Tahun 2004, apabila perwakafan

menimbulkan sengketa maka alternative penyelesaiannya melalui

musyawarah, mediasi, arbitrase, dan jalan terakhir melalui pengadilan. Untuk

itu, PPAIW tidak hanya bertugas membuat akta ikrar wakaf saja, tetapi bisa

juga sebagai penengah atau pemberi fasilitas dan memberikan arahan dalam

penyelesaian terjadinya sengketa wakaf.

3. Faktor keberhasilan PPAIW yaitu, dengan adanya Peraturan Pemerintah

No.42 Tahun 2006 dan Undang-Undang No.41 Tahun 2004 tentang wakaf,

sangat membantu Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) Kecamatan

Serpong dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam menertibkan tanah

wakaf. Akan tetapi, hambatan yang dihadapi PPAIW yaitu, kurangnya

kesadaran masyarakat akan pentingnya sertifikat tanah wakaf, wakif dan

nadzir tidak membuat sertifikat tanah wakaf karena rumitnya administrasi dan

tingginya biaya dalam persertifikatan tanah wakaf, sehingga masih banyak

tanah wakaf di Kecamatan Serpong yang tidak memiliki sertifikat tanah

wakaf. Hal itu diperparah dengan tidak adanya dana khusus dari pemerintah

untuk (PPAIW), sehingga tanah wakaf yang sudah diwakafkan tidak dapat

diurus sertifikatnya, karena memerlukan biaya yang cukup besar di BPN.

A. Saran-Saran

Menurut pandangan penulis, peran Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf dalam

mencegah terjadinya sengketa tanah wakaf kurang efektif. Karenanya, penulis

Page 69: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

71

memiliki saran yang sekiranya dapat diterapkan oleh PPAIW Kecamatan Serpong

dalam meningkatkan kinerja PPAIW, yaitu:

1. Diharapkan kepada pemerintah pusat agar menyediakan anggaran khusus bagi

PPAIW, agar PPAIW dapat melaksanakan tugas dan fungsinya serta

menertibkan sertifikasi tanah wakaf.

2. Perlu dibuatnya Undang-Undang atau Peraturan Pemerintah mengenai

PPAIW, sejauh mana keterlibatan Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf

(PPAIW) dalam menertibkan tanah wakaf.

3. PPAIW dan BPN setempat agar lebih bersinergi serta meningkatkan kerja

samanya dalam mengawasi dan menertibkan sertifikat tanah wakaf.

4. Birokrasi yang ada agar dipermudah, guna menarik minat masyarakat untuk

mewakafkan sebagian dari hartanya.

5. PPAIW Kecamatan Serpong untuk lebih giat lagi melakukan sosialisasi

kepada masyarakat mengenai tugas-tugas PPAIW serta tata cara perwakafan

yang benar menuruh hukum agama dan Undang-undang wakaf N0.41 tahun

2004.

6. PPAIW Kecamatan Serpong untuk lebih giat lagi melakukan sosialisasi

kepada masyarakat mengenai tugas-tugas PPAIW serta tata cara perwakafan

yang benar menurut Undang-Undang Wakaf No.41 Tahun 2004 dan KHI.

Page 70: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

72

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Al-Karim

Al-Alabij Adijani, S.H, Perwakafan Tanah di Indoneisa dalam Teori dan Praktek, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002, Cet.IV.

Al-Alabij Adijani, Perwakafan Tanah di Indonesia, Jakarta: Rajawali Press, 2003.

Al-Kabisi Muhammad Abid Abdullah, Hukum Wakaf Kajian Kontemporer Pertama dan Terlengkap Tentang Fungsi dan Pengelolaan Waakaf Serta Penyelesaian atas Sengketa Wakaf, Jakarta: Dompet Dhuafa Republika dan IIMan Press.

Al-Asqalani Al-Hafidz Ibnu Hajar, Bulughul Maram Fi Adillatil Ahkam, Maktabah Daar Ihya Al-Kutub.

Ash-Shan’aniy Muhammad Ibn, Subulus Salam, Jus II.

Bagong Suyanto dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan, Jakarta: KencanaPrenada Media Group, 2008.

Cholid dkk, MetodologiPenelitian, Jakarta: PT. BumiAksara, 2003.

Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Fiqih Wakaf, Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Wakaf, 2006.

Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Bunga Rampai Perwakafan, Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Wakaf, 2006.

Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Panduan Pemberdayaan Tanah Wakaf Produktif strategis di Indonesia, Jakarta: Direktorat pemberdayaan Wakaf, 2006.

Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Paradigma Baru wakaf di Indonesia, Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Wakaf Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam, 2006.

Djalil A Basiq, Peradilan Agama di Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2006, Cet 1.

Halim Abdul, Hukum Perwakafan di Indonesia, Jakarta: Ciputat press, 2005.

Juhaili Wahba, Al-Fikhu Al-Islam Wa Adillatuh, Daar El-Fikr, 2007.

Kementrian Agama RI, Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan Wakaf Produktif, Jakarta: Kementrian Agama RI, 2012.

Muslim Imam, Shahih Muslim, Maktabah Daar Ihya Al-Kuttub.

Page 71: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

73

Nazir, Moh, metode penilitian, Bogor : Ghalia Indonesia, 2005.

Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah Dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2012.

Peraturan Menteri Agama No.1 Tahun 1978 Tentang Wakaf.

Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977

Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006

Praja Juhaya S, Perwakafan di Indonesia Sejarah Pemikiran Hukum dan Perkembangannya, Bandung: Yayasan Piara, 1995.

Proyek Peningkatan Zakat dan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji, Perkembangan Pengelolaan Wakaf di Indonesia, Jakarta:Departemen Agama RI,2003.

R.Setiawan, Pokok-Pokok Hukum Perikatan, Bandung: Binacipta,1987,Cet.IV.

Sabiq Sayyid, Fikih Sunnah, jilid ke-14, cet.VIII, Ahli Bahasa oleh Kamaluddin A, dkk, Bandung: Al’Ma’arif, 1996.

Shihab M Quraish, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, Jakarta: Lentera Hati, 2002.

Suparman Usman, Hukum Perwakafan di Indonesia, Jakarta: Darul Ulum Press, 2009.

Supriadi, Hukum Agraria, Jakarta: Sinar Grafika, 2009.

Suhadi Imam, Wakaf Untuk Kesejahteraan Umat, Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Primayasa, 2002.

Usman Rahmadi, Hukum Perwakafan di Indonesia, Jakarta; Sinar Grafika, 2009.

Undang-Undang Dasar 1945.

Undang-Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960.

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf.

Widnyana I Made, S.H,.M.H, Alternatif Penyelesaian Sengketa & Albitrase, Jakarta: PT. Fikahati Aneska, 2014.

Wawancara Pribadi dengan Mastur, Petugas Zakat dan Wakaf KUA Kec. Serpong, pada tanggal 4 Mei 2016.

Wawancara Pribadi dengan Jayadih, Petugas Zakat dan Wakaf KUA Kec. Serpong, pada tanggal 4 Mei 2016.

Page 72: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...

LAMPIRAN

Page 73: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...
Page 74: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...
Page 75: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...
Page 76: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...
Page 77: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...
Page 78: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...
Page 79: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...
Page 80: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...
Page 81: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...
Page 82: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...
Page 83: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...
Page 84: PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAf (PPAIW) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42501/1/AZMI... · Pembuat Akta Ikrar Wakaf ... pergantungan hidup mereka. ...