HandOut Presentasi

18
PRESENTASI Presentasi adalah salah satu cara berkomunikasi dimana seseorang menyampaikan suatu informasi di hadapan hadirin/audien pada waktu tertentu dengan menggunakan alat bantu tertentu. 1.Persiapan yang harus dilakukan agar presentasi berhasil baik/sukses ádalah kita menganalisis tentang: 1. peristiwa presentasi dimana kita menjadi pembicara 2. Hadirin/audien 3. lokasi tempat berlangsung acara 2.Menentukan tujuan presentasi 3.Menyusun isi presentasi: - Mengumpulkan bahan: pengalaman sendiri/orang lain, buku, jurnal,database elektronik dll. - Menyeleksi bahan: bahan utama, bahan sampingan dan bahan tambahan. - Memberikan struktur pada presentasi Struktur yang baik dan jelas akan: - Menarik perhatian - Membantu pemahaman - Membuat pesan anda lebih mengesankan 4.Menyampaikan presentasi 1. Pengantar 2. Bagian utama Hand Out dr. Siti Khotimah, M.Kes 1

description

HandOut Presentasi

Transcript of HandOut Presentasi

Page 1: HandOut Presentasi

PRESENTASI

Presentasi adalah salah satu cara berkomunikasi dimana seseorang menyampaikan suatu

informasi di hadapan hadirin/audien pada waktu tertentu dengan menggunakan alat bantu tertentu.

1.Persiapan yang harus dilakukan agar presentasi berhasil baik/sukses ádalah kita menganalisis

tentang:

1. peristiwa presentasi dimana kita menjadi pembicara

2. Hadirin/audien

3. lokasi tempat berlangsung acara

2.Menentukan tujuan presentasi

3.Menyusun isi presentasi:

- Mengumpulkan bahan: pengalaman sendiri/orang lain, buku, jurnal,database

elektronik dll.

- Menyeleksi bahan: bahan utama, bahan sampingan dan bahan tambahan.

- Memberikan struktur pada presentasi

Struktur yang baik dan jelas akan:

- Menarik perhatian

- Membantu pemahaman

- Membuat pesan anda lebih mengesankan

4.Menyampaikan presentasi

1. Pengantar

2. Bagian utama

3. Kesimpulan

Alat bantu Presentasi

Tujuan:

- menarik perhatian

- membantu pemahaman

- membantu ingatan

- memberi kesenangan

Hand Out dr. Siti Khotimah, M.Kes 1

Page 2: HandOut Presentasi

Berbagai macam alat bantu presentasi seperti whiteboard dan flipchart, poster/flipchart yang telah

dipersiapkan, overhead proyektor, slide proyektor, videotape dan film, multimedia, handout dan

model. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan alat bantu:

- penyampaian mampu memperkuat pesan

- pencocokan alat bantu dengan peralatan yang tersedia

- penyiapan dilakukan dengan cermat

- pemakaian tidak terlalu banyak

- penggunaan tidak terlalu rumit

- pemakaian dilakukan dengan terampil

Dalam menggunakan alat bantu slide, beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:

- Jangan menggunakan terlalu banyak: 8-10 buah sudah cukup, lebih dari itu

membingungkan

- Gunakan banyak bahan yang berupa grafik: gambar, grafik, diagram, peta dll.

- Jangan menjejalinya dengan terlalu banyak kata: 20-25 kata pada setiap slide

Keuntungan menggunakan video:

- dapat mendemonstrasikan berbagai proses dan kejadian

- dapat menjadi sangat mengesankan

- dapat menambah sentuhan profesional

Kekurangan video:

- dapat mengambil alih presentasi

- memerlukan ruangan yang harus digelapkan

- peralatan dapat menjadi tidak berfungsi

Kemungkinan penggunaan film dan video yang paling efektif adalah untuk menayangkan berbagai

video-klip pendek yang khusus dibuat untuk memperkuat pesan dari pembawa presentasi.

Multimedia yang bisa dipakai sebagai alat bantu presentasi antara lain:

- kamera digital

- komputer

- full multimedia

- keypad atau keyboard mini interaktif

Keuntungan multimedia:

Hand Out dr. Siti Khotimah, M.Kes 2

Page 3: HandOut Presentasi

sangat mengesankan

kemampuannya nyaris tak terbatas: teks, grafik, suara (yang terkombinasi

atau terpisah), gambar diam maupun dengan gambar bergerak

input atau masukan langsung dari berbagai sumber, termasuk dari jaringan

komputer lain dan internet

fleksibel dan dapat menerima masukan selama presentasi berlangsung

Kerugian multimedia:

terletak diantara pembawa presentasi dan hadirin

memerlukan ruangan yang perlu digelapkan

terlalu menonjol, terutama untuk hadirin yang sedikit jumlahnya

harganya terlalu mahal

persiapan dan penggunaannya sangat rumit

cenderung mudah ketinggalan zaman

Handout atau selebaran yang dibagikan kepada hadirin berisi ringkasan butir-butir utama

presentasi dapat membantu pemahaman maupun ingatan. Kecuali keadaan-keadaan khusus,

handout harus selalu dibagikan pada akhir presentasi.

Di dalam melakukan presentasi, kita dapat mempertimbangkan untuk menggunakan catatan-

catatan yang dapat membantu kita mengingat secara terstruktur apa yang harus kita sampaikan.

Beberapa bentuk catatan yang sering dipakai:

Alat bantu visual sebagai catatan

Naskah yang seluruhnya ditulis kata demi kata:pidato tertulis, kita akan

direkam, menggunakan autocue,menulis naskah tapi tidak untuk dibawa

Lembaran kertas atau kartu pengingat

Latihan Presentasi

Latihan memang tidak selalu diperlukan dan kadang-kadang kita juga tidak punya waktu dan

kesempatan. Meskipun demikian, latihan memiliki beberapa keuntungan seperti:

o Mengurangi kegelisahan

o Memperbaiki presentasi

o Membantu penilaian waktu

o Membantu perbaikan isinya

Hand Out dr. Siti Khotimah, M.Kes 3

Page 4: HandOut Presentasi

Presentasi

Sebelum memulai presentasi, bahkan saat memasuki bagian depan ruangan, tampakkan sikap

percaya diri, antusiasme dan kesungguhan sepenuhnya. Tariklah nafas panjang, keluarkanlah

segenap pengetahuan, keterampilan dan keyakinan yang menjadi dasar kepercayaan diri anda.

Tersenyumlah, dan biarkan tubuh anda mengekspresikan kondisi batiniah anda yang demikian.

Keharmonisan antara kondisi batiniah dan fisiologi lahiriah anda sangat berpengaruh. Pendengar

akan menangkap ketakutan dan kgelisahan kecil yang remeh dengan jalan mengamati sikap tubuh

anda. Sebaliknya, mereka dapat mendeteksi kepercayaan diri, keyakinan dan kredibilitas semata-

mata dari cara anda berdiri dan bergerak.

Ada tujuh faktor yang dapat memberikan kesuksesan pada kita selama presentasi:

Awal

Suasana hati

Suara

Tubuh

Alat bantu

Pengaturan/kedisiplinan waktu

Kesimpulan

1.Awal

Seperti berbagai kegiatan lainnya, lebih dari separuh pertempuran dimulai dari awal yang baik.

Jangan mengawalinya dengan minta maaf. Kata- kata pembuka yang disampaikan

seharusnya mengandung makna:” dengarkan saya. Saya punya sesuatau yang

menarik dan penting untuk anda.”

Memperkenalkan diri sendiri

2.Suasana hati

Sementara presentasi terus berjalan, kita harus selalu melakukan kontak dengan hadirin dan

memeliharanya termasuk membentuk, memahami, serta merespon suasana hati mereka. Ekspresi

wajah, saling tukar pandang, gerakan menyeret kaki, sebentar-sebentar melihat arloji, gemerisik

kertas, sering menggeser duduknya dan lain-lain dapat mengungkapkan apa yang sebenarnya

terjadi. Suasana hati yang diinginkan tentunya bergantung pada tujuan kita sendiri, namun ada

beberapa faktor yang penting artinya untuk presentasi:

Profesionalisme

Hand Out dr. Siti Khotimah, M.Kes 4

Page 5: HandOut Presentasi

Derajat formalitas yang tepat

Antusiasme yang terkendali

Menarik, menjalankan dan mendorong

Penggunaan humor yang baik.

Salah satu faktor yang harus kita hindari saat menjadi pembicara dalah sifat arogansi. Hal ini akan

membuat orang sangat tidak tertarik dengan kita. Jika kita menghormati mereka meskipun mereka

datang dalam rangka untuk belajar, maka mereka akan bertambah menghormati kita.

3.Suara

Suara adalah senjata utama seorang pembicara, meskipun bukan satu-satunya.

Suara harus dapat didengar

Menekankan pada perhatian dan maksud

Langkah/kecepatan berbicara

Nada

Volume

4.Tubuh

Tubuh ternyata dapat membantu maupun mengganggu presentasi kita. Hal-hal yang harus

diperhatikan terkait tubuh saat presentasi:

Posisi tubuh.

Berdiri kita harus:

- Dapat dilihat oleh seluruh hadirin

- Nyaman untuk catatan kita

- Nyaman untuk mengendalikan alat bantu kita

- Nyaman untuk mikrofon

Apa yang harus dilakukan dengan kedua tangan kita.

Bila ada podium, maka tangan dapat diletakkan diatasnya. Bila sedang berdiri,

tempat yang paling pas untuk kedua tangan kita adalah membuatnya santai di

samping tubuh, kecuali kedua tangan sedang digunakan untuk mengoperasikan alat

bantu visual, atau untuk memegang buku catatan, atau untuk membuat gerak

isyarat. Kita harus menghindari memasukkan kedua tangan kita ke dalam saku

celana maupun saku jaket, atau menggenggamkan kedua tangan kita, baik di depan

maupun di belakang tubuh.

Hand Out dr. Siti Khotimah, M.Kes 5

Page 6: HandOut Presentasi

Kontak mata

Kontak mata dengan masing-masing hadirin sangat vital artinya. Kontak mata

memiliki beberapa fungsi:

Memperoleh dan mempertahankan perhatian

Menciptakan hubungan antara pembicara dan hadirin

Memberikan umpan balik

Kebiasaan

Kita tidak harus berdiri tegak sempurna, tanpa bergerak sama sekali sehingga

tampak tidak manusiawi. Meskipun demikian, kebiasaan yang berulang-ulang atau

secara jelas menunjukkan ketegangan dapat mengganggu hadirin. Kebiasaan yang

harus dihindari:

Menggoyangkan tubuh ke samping atau ke belakang dan ke muka

Memain-mainkan spidol, alat tulis, tongkat penunjuk dan kaca mata.

Memasukkan kedua tangan ke dalam saku

Mengulang-ulang gerak isyarat yang tidak ada artinya

Berjalan ke sana kemari

Gerak isyarat

Sebagian orang memang ada yang melakukan gerak istarat secara alami. Apabila

memiliki ketrampilan ini kita justru harus menggunakannya. Akan tetapi, apabila kita

tidak memilikinya atau tidak merasa pasti, yang paling bijaksana adalah membatasi

gerak isayarat sampai kita mampu mengembangkan pengalaman maupun rasa

percaya diri kita. Kelemahan atau gerak isyarat yang berulang-ulang dapat

mengganggu hadirin.

5.Alat bantu

Alat bantu yang digunakan dengan baik dapat membangun suatu presentasi. Hanya saja, alat

bantu yang sama jika digunakan dengan buruk justru merusak segalanya. Ketika menggunakan

alat bantu, hindari:

Menghalangi flipchart atau layar untuk menayangkan gambar dari proyektor

Berbicara terlebih dahulu dan kemudian menulis yang telah anda katakan

Berbicara ke layar atau ke papan tulis

Berbicara sementara selebaran sedang diedarkan

menunjukkan satu hal dan berbicara tentang suatu yang lain

Hand Out dr. Siti Khotimah, M.Kes 6

Page 7: HandOut Presentasi

membiarkan ohp tetap berjalan selama jangka waktu cukup lama.

6.Pengaturan/kedisiplinan waktu

Perasaan bahwa seorang pembicara secara tidak sadar menyampaikan presentasinya dengan

waktu yang sangat cepat akan mematikan perhatian hadirin. Sebailknya, seorang pembicara yang

menjelaskan bahwa dia memang ingin menepati waktu yang diberikan justru akan menimbulkan

rasa percaya diri.

7.Kesimpulan

Bagian akhir presentasi memiliki arti penting yang kedua setelah bagian awalnya.

Ketika presentasi selesai dan hadirin mengajukan pertanyaan-pertanyaan, maka hal yang perlu

diperhatikan:

dengarkanlah dengan cermat –sampai akhir

jika perlu, ulangi dengan kata-kata sendiri

pastikanlah mengapa pertanyaan itu diajukan

berhati-hatilah dengan berbagai asumsi

pisahkanlah tiap bagiannya

tetaplah berkepala dingin

jangan sekali-kali menghina maupun merendahkan penanya

jangan merasa bahwa anda harus menjawab

jangan menjawab pertanyaan terlalu panjang atau terlalu pendek.

MENDENGAR AKTIF

Komunikasi adalah aktifitas menyampaikan apa yang ada di pikiran, konsep yang kita miliki dan

keinginan yang ingin kita sampaikan pada orang lain. Komunikasi mengacu kepada tindakan,oleh

satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan, terjadi

dalam satu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk

melakukan umpan balik (J.A. Devito, 1997). Kemampuan berkomunikasi menunjukkan

kemampuan mengirimkan pesan dengan jelas, manusiawi dan efisien, dan menerima pesan-pesan

secara akurat. Komponen komunikasi adalah source, message, receiver, encoding, decoding, feed

back, feed fore ward, channel, contect, noise dan environment.

Hand Out dr. Siti Khotimah, M.Kes 7

Page 8: HandOut Presentasi

Hasil penelitian tentang keterampilan komunikasi yang dilakukan oleh Rankin (1929) dan Baerker

(1980) menunjukkan hasil sebagai berikut:

No Skill Komunikasi 1929 1980

1 Mendengarkan 45 % 53 %

2 Berbicara 30 % 16 %

3 Membaca 16 % 17 %

4 Menulis 9 % 14 %

Jumlah 100 % 100 %

Hasil penelitian di atas menunjukkan kebutuhan mendengarkan merupakan kegiatan komunikasi

kita yang paling penting. Namun, kebanyakan dari kita adalah pendengar yang buruk, tetapi kita

masih punya peluang untuk memperbaiki efektifitas mendengarkan. Keterampilan komunikasi

inilah yang akan kita gunakan untuk mempengaruhi orang lain, keluarga kita, tim kita, dan

meneruskan ide serta gagasan kita kepada orang yang lebih banyak dan waktu yang lebih lama.

Agar komunikasi berjalan baik, kita perlu belajar bagaimana menjadi kawan bicara yang baik.

Berikut ini beberapa teknik untuk menjadi pendengar yang baik:

1. Mendengarkan ucapan lawan bicara dengan seksama dan penuh perhatian. Dengar

sepintas berbeda dengan mendengarkan.

2. Ketika ada orang yang berbicara, janganlah anda sibuk dengan diri sendiri. Hal ini

hanya akan memberikan respon negatif.

3. Hargai siapapun yang berbicara.

4. Jangan memotong pembicaraan hingga berhenti berbicara, atau minta izinlah jika

anda sudah ingin untuk mengklarifikasi.

5. Pahami apa yang disampaikan dengan baik, jangan melihat siapa yang berbicara.

6. Jangan terganggu dengan persepsi anda. Bersikaplah fair dan terbuka.

7. Bertanyalah jika tak mengerti.

8. Berikan sikap atau wujud umpan balik dari hasil komunikasi, baik dengan bertanya,

mengklarifikasi atau sikap persetujuan. Diam tidak selalu emas.

9. Tulislah atau ingatlah informasi yang anda miliki.

10. Selalu kaitkan ucapan yang anda dengar dengan pengalaman positif anda.

Seorang pendengar yang baik adalah orang yang mampu mendengar aktif. Mendengar aktif

(Active listening) adalah memberikan perhatian sepenuhnya kepada pembicara, memfokuskan

Hand Out dr. Siti Khotimah, M.Kes 8

Page 9: HandOut Presentasi

baik secara intelektual maupun emosional/perasaan terhadap isi pesan. Di dalam komunikasi

mendengar merupakan sarana komunikasi yang paling banyak digunakan, maka berikut adalah

cara-cara memiliki skill mendengarkan dengan baik, yaitu:

1. Dengarkanlah gagasannya, bukan fakta, tanyalah diri sendiri apa yang mereka

maksudkan?

2. Nilailah isinya, bukan cara penyampaiannya, yaitu apa yang mereka katakan, bukan

bagaimana mereka mengatakannya.

3. Dengarlah dengan penuh harapan, jangan langsung kehilangan minat.

4. Jangan cepat-cepat menarik kesimpulan.

5. Sesuaikan pencatatan anda dengan pembicaraan, luweslah.

6. Pusatkan perhatian, jangan mulai bermimpi , dan jagalah agar mata anda tetap tertuju

kepada pembicara.

7. Jangan mendahului pikiran pembicara, anda kehilangan jejak.

8. Dengarkanlah dengan sungguh-sungguh, waspada, dan bergairah.

9. Kendalikan emosi waktu mendengarkan.

10. Bukalah pikiran anda, berlatihlah untuk menerima informasi baru.

11. Bernapaslah perlahan-lahan dan dalam-dalam.

12. Jangan tegang, santai sajalah.

MEMBERI FEEDBACK/ TANGGAPAN

Tips pemberian feedback secara konstruktif:

1. Feedback harus diberikan secara deskritif dari pada menghakimi dan menilai atau lebih

banyak menggunakan kata benda atau kerja dari pada kata sifat

2. Feedback lebih baik bersifat spesifik dari pada umum, misalnya dalam kejadian, proses,

isi, deskripsi.

3. Fokus feedback terhadap kemampuan/kinerja dari pada kepribadian.

4. Feedback diberikan atas dasar manfaat bagi pembelajar

5. Fokus feedback lebih baik sharing informasi daripada memberikan petunjuk.

6. Perhatian terhadap interpretasi penerima adalah penting. Jika saya berikan ini berarti

akibatnya bagi dia…..?

7. Perlu memperhatikan kemampuan pembelajar menerima jumlah informasi yang dapat

ditindak lanjuti.

Hand Out dr. Siti Khotimah, M.Kes 9

Page 10: HandOut Presentasi

8. Feedback harus bersifat penyadarkan pribadi daripada pemaksaan.

9. Berikan feedback yang hanya sesuatu yang bisa diperbaiki atau diubah

10. Feedback harus konstruktif dari pada destruktif

11. Kata-kata menunjukkan nilai positif perlu dipakai pada awal pemberian feedback.

12. Rasa simpati terhadap pembelajar perlu ditunjukkan selama pemberian feedback.

13. Diskusikan dengan pembelajar apa yang bermanfaat apa yang tidak.

Contoh pemberian feedback yang tidak adekuat:

1. Setelah melihat apa yang saudara kerjakan hampir semuanya tidak benar

2. Jawaban/komentar saudara kurang relevan dengan kasus dan objektif yang harus

dipelajari

3. Hypothesis saudara kurang mempunyai landasan ilmiah

4. Sudah hampir lulus dokter pengetahuan saudara kok seperti itu.

5. Saudara kan laki-laki kalau komunikasi dengan pasien jangan seperti banci

6. Pengetahuan saudara yang baru saja dipakai sebagai dasar tindakan sudah usang

7. Apa yang saudara kerjakan semua hasilnya tidak berguna

Contoh pemberian feedback yang konstruktif:

Baik saudara telah mengalami kemajuan dalam pemahaman ……, saudara sudah

mengenal…. Tetapi perlu diperdalam lagi terutama dalam…. Dan diperluas

dalam….…….

….. …. langkah 1.2.3 yang saudara lakukan sudah sesuai dengan urutan

standard namun supaya dapat dilakukan lebih cepat dan tepat maka sikap kritis

kita harus dilandasi untuk memperluas da memperdalam pengetahuan serta

semua anggota dapat memperhatikan topik yang sedang dibahas sehinggai

pengulangan-pengulangan pembicaraan tidak terjadi.sehingga tahapke-4 dapat

memunyai waktu pembahasan yang cukup.

Saudara telah mampu melakukan semua langkah, beberapa tahap urutannya

sudah sesuai, namun pada tahap ini dan tahap itu perlu diperhatikan efisiensinya

agar dapat memperoleh hasil …….

Setelah praktik tutorial seven jump dua kali ini saudara telah membuktikan bahwa

saudara dapat belajar mandiri, dengan belajar dalam diskusi kelompok saudara

telah memperoleh banyak informasi yang dapat menambah pengetahuan.

Apakah dari 2 kali pengalaman praktek itu saudara menemukan hambatan,

Hand Out dr. Siti Khotimah, M.Kes 10

Page 11: HandOut Presentasi

masalah, kesukaran, (dapat didiskripsikan lebih detail) dan adakah peluang untuk

memperbaiki? Menurut saudara bagaimana memperbaili dan menyempurnakan

proses tutorial yang akan datang?

Apa yang sudah saudara lakukan sudah sesuai dengan aturan baku namun akan

lebih efisien atau efektif jika……..

Hand Out dr. Siti Khotimah, M.Kes 11