Hand Out Penaanganan Sampah

27
1. Mata kuliah : Keterampilan Dasar Praktek Klinik 2. Topik / sub topik : Penangan Sampah Sampah basah Sampah Kering Sampah tajam 3. Objektif prilaku siswa Setelah menyelesaikan sub topik ini mahasiswa dapat : 1. Tanpa melihat catatan, mahasiswa mampu mengemukakan kembali definisi dari sampah sesuai dengan Handout secara tepat. 2. Tanpa melihat catatan, mahasiswa mampu menyebutkan jeis – jenis sampah secara tepat sesuai dengan Handout. 3. Tanpa melihat catatan, mahasiswa mampu mejabarkan maksud dari pengelolaan sampah sesuai dengan handout dengan tepat 4. Tanpa melihat catatan, mahasiswa mampu menyebutkan cara melakukan penganan sampah sesuai dengan handout dengan tepat. 4. Waktu : 5. Dosen : Melianti,Amkeb. 6. Referensi : 1. JHPIEGO.2004.Panduan pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan Sumber daya Terrbatas.Jakarta :YBPSP; Halaman 8- 3 s/d 8-14 2. JNPK-KR.2008.Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : DEPKES; halaman 31-32

Transcript of Hand Out Penaanganan Sampah

Page 1: Hand Out Penaanganan Sampah

1. Mata kuliah : Keterampilan Dasar Praktek Klinik

2. Topik / sub topik : Penangan Sampah

Sampah basah

Sampah Kering

Sampah tajam

3. Objektif prilaku siswa

Setelah menyelesaikan sub topik ini mahasiswa dapat :

1. Tanpa melihat catatan, mahasiswa mampu mengemukakan kembali definisi dari sampah sesuai dengan Handout secara tepat.

2. Tanpa melihat catatan, mahasiswa mampu menyebutkan jeis – jenis sampah secara tepat sesuai dengan Handout.

3. Tanpa melihat catatan, mahasiswa mampu mejabarkan maksud dari pengelolaan sampah sesuai dengan handout dengan tepat

4. Tanpa melihat catatan, mahasiswa mampu menyebutkan cara melakukan penganan sampah sesuai dengan handout dengan tepat.

4. Waktu :

5. Dosen : Melianti,Amkeb.

6. Referensi :

1. JHPIEGO.2004.Panduan pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan

Sumber daya Terrbatas.Jakarta :YBPSP; Halaman 8-3 s/d 8-14

2. JNPK-KR.2008.Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : DEPKES; halaman 31-32

3. Uliyah Musrifatul.2008. Keterampilan Dasar Praktek klinik Untuk kebidanan. Jakarta : Salemba

Medika; Halaman 137 – 138

4. Depkes, 2003. Pedoman Pelaksanaan Kewaspadaan Universal Di Pelaynan Kesehatan. Jakarta:

Bakti Husada; halaman 59 – 63

5. http://www.kalbe.co.id diakses tanggal 16 Januari 2010

6. http://www.jasamedivest.com diakses tanggal 14 Januari 2010

Page 2: Hand Out Penaanganan Sampah

I.SAMPAH

A.Definisi

Sampah merupakan suatu bahan yang berasal dari kegiatan manusia dan sudah tidak di pakai atau sudah di buang oleh manusia

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses Sampah dan limbah rumah sakit adalah semua sampah dan limbah yang dihasilkan oleh

kegiatan rumah sakit dan kegiatan penunjang lainnya (Wisaksono, http://www.kalbe.co.id diakses tanggal 16 Januari 2010).

B.Jenis – Jenis Sampah

1.Berdasarkan Sifatnya

a. Sampah Organik - dapat diurai (degradable)

Sampah organik adalah sampah yang terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang berasal dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan, rumah tangga atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami

b. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)

Sedangkan sampah anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan melalui proses yang cukup lama

2. Berdasarkan Sumbernya

Sampah rumah sakit adalah semua sampah yang berbentuk padat maupun cair yang berasal dari

kegiatan Rumah Sakit baik kegiatan medis maupun nonmedis yang kemungkinan besar

mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun, dan radioaktif. Apabila tidak ditangani

dengan baik, limbah rumah sakit dapat menimbulkan masalah baik dari aspek pelayanan maupun

estetika selain dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan menjadi sumber penularan

penyakit (infeksi nosokomial).

Page 3: Hand Out Penaanganan Sampah

Sampah berasal dari rumah sakit / sarana kesehatan secara umum dibedakan atas :

a. Sampah rumah tangga, atau limbah non – medis , yaitu limbah yang tidak kontak dengan darah atau cairan tubuh sehingg disebut sebagai resiko rendah .

b. Sampah medis, yaitu bagian dari sampah rumah sakit / sarana kesehatan yang berasal dari bahan yang mengalami kontak dengan darah atau cairan tubuh pasien dan dikatagorikan sebagai limbah beresiko tinggi dan bersifat menularkan penyakit .

Limbah medis dapat berupa:1) Sampah klinis

Limbah klinis merupakan tanggung jawab rumah sakit / sarana kesehatan lain dan memerlukan perlakuan khusus . Karena dapat memiliki potensi menularkan penyakit maka dikatagorikan sebagai limbah beresiko tinggi .Limbah klinis antara lain :

Darah atau cairan tubuh lainya , material yang mengandung drah kering seperti perban, kassa, dan benda – benda dari kamar bedah

Sampah organik, misalnya jaringan, potongan tubuh dan plasenta. Benda – benda tajam bekas pakai , misalnya jarum suntik , jarum jahit, pisau

bedah, tabung darah, pipet atau jenis gelas lainya yang bersifat infeksius (contoh , sedian apus darah)

2) Sampah laboratorium Setiap jenis limbah yang berasal dari laboratorium dikelompokan sebagai limbah beresiko tinggi.

3. Berdasarkan bahayanya

Berdasarkan potensi bahaya yang ditimbulkannya Sampah klinis dapat digolongkan dalam sampah benda tajam, infeksius, jaringan tubuh, citotoksik, farmasi, kimia, radio aktif dan limbah plastic

a. Sampah Benda Tajam

Limbah benda tajam adalah obyek atau alat yang memiliki sudut tajam, sisi, ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit. Misalnya : jarum hipodermik, perlengkapan intervena, pipet pasteur, pecahan gelas, pisau bedah. Selain itu meliputi benda-benda tajam yang terbuang yang mungkin terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, bahan mikrobiologi, bahan beracun atau radio aktif

b. Sampah Infeksius

Limbah infeksius meliputi limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit menular serta limbah laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan

Page 4: Hand Out Penaanganan Sampah

mikrobiologi dari poliklinik, ruang perawatan dan ruang isolasi penyakit menular. Yang termasuk limbah jenis ini antara lain : sampah mikrobiologis, produk sarah manusia, benda tajam, bangkai binatang terkontaminasi, bagian tubuh, sprei, limbah raung isolasi, limbah pembedahan, limbah unit dialisis dan peralatan terkontaminasi ( medical waste ).

c. Sampah Jaringan Tubuh

Limbah jaringan tubuh meliputi jaringan tubuh, organ, anggota badan, placenta, darah dan cairan tubuh lain yang dibuang saat pembedahan dan autopsi. Limbah jaringan tubuh tidak memerlukan pengesahan penguburan dan hendaknya dikemas khusus, diberi label dan dibuang ke incinerator.

d. Sampah Jaringan Tubuh

Limbah jaringan tubuh meliputi jaringan tubuh, organ, anggota badan, placenta, darah dan cairan tubuh lain yang dibuang saat pembedahan dan autopsi. Limbah jaringan tubuh tidak memerlukan pengesahan penguburan dan hendaknya dikemas khusus, diberi label dan dibuang ke incinerator.

e. Sampah Citotoksik

Limbah citotoksik adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi dengan obat citotoksik selama peracikan, pengangkutan atau tindakan terapi citotoksik. Limbah yang terdapat limbah citotoksik didalamnya harus dibakar dalam incinerator dengan suhu diatas 1000oc

f. Sampah Farmasi

Limbah farmasi berasal dari : obat-obatan kadaluwarsa, obat-obatan yang terbuang karena batch tidak memenuhi spesifikasi atau telah terkontaminasi, obat-obatan yang terbuang atau dikembalikan oleh pasien, obat-obatan yang sudah tidak dipakai lagi karena tidak diperlukan dan limbah hasil produksi obat-obatan.

g. Sampah Kimia

Limbah kimia dihasilkan dari penggunaan kimia dalam tindakan medis, vetenary, laboratorium, proses sterilisasi dan riset. Limbah kimia juga meliputi limbah farmasi dan limbah citotoksik

h. Sampah Radio Aktif

Page 5: Hand Out Penaanganan Sampah

Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal dari penggunaan medis atau riset radionucleida. Asal limbah ini antara lain dari tindakan kedokteran nuklir, radioimmunoassay dan bakteriologis yang daapt berupa padat, cair dan gas.

i. Sampah Plastik

Limbah plastik adalah bahan plastik yang dibuang oleh klinik, rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan lain seperti barang-barang dissposable yang terbuat dari plastik dan juga pelapis peralatan dan perlengkapan medis.

4. Berdasarkan bentuknya

Padat

Sampah padat medis juga sering disebut sebagai sampah biologis. Sampah biologis terdiri dari :

1.   Sampah medis yang dihasilkan dari ruang poliklinik, ruang perawatan, ruang bedah, atau ruang

kebidanan seperti, misalnya perban, kasa, alat injeksi, ampul, dan botol bekas obat injeksi, kateter,

swab, plester, masker, dan sebagainya.

2.   Sampah patologis yang dihasilkan dari ruang poliklinik, bedah, kebidanan, atau ruang otopsi,

misalnya plasenta, jaringan organ, anggota badan, dan sebagainya.

3.   Sampah laboraturium yang dihasilkan dari pemeriksaan lab. Diagnostik atau penelitian, misalnya,

sediaan atau media sample dan bangkai binatang percobaan.

Limbah padat nonmedis adalah semua sampah padat diluar sampah padat medis yang dihasilkan dari

berbagai kegiatan, seperti berikut :

a.         Kantor atau Administrasi

b.         Unit Perlengkapan

c.         Ruang Tunggu

d.        Ruang Inap

e.         Unit gizi atau dapur

Page 6: Hand Out Penaanganan Sampah

f.     Halaman Parkir dan taman

g.         Unit Pelayanan

Sampah yang dihasilkan dapat berupa kertas, karton, kaleng, botol sisa makanan, sisa kemasan, kayu,

logam, daun, serta ranting, dan sebagainya.

Cair

Sampah cair medis adalah limbah cair yang mengandung zat beracun, seperti bahan – bahan kimia

anorganik. Zat – zat organik yang berasal dari air bilasan ruang bedah dan otopsi apabila tidak

dikelola dengan baik, atau langsung dibuang ke saluran pembuangan umum  akan sangat

berbahaya dan dapat menimbulkan bau yang tidak sedap serta mencemari lingkungan.

Limbah Cair Nonmedis merupakan limbah rumah sakit yang berupa :

1.    Kotoran manusia seperti tinjan dan air kemih yang berasal dari kloset dan peturasan di dalam

toilet atau kamar mandi.

       2. Air bekas cucian yang berasal dari lavatory, kitchen sink, atau floor drain dari ruangan-ruangan

di rumah sakit (Chandra, 2006)

II.PENGELOLAAN SAMPAH

Pengelolaan sampah medis akan memiliki penerapan pelaksanaan yang berbeda-beda

antar fasilitas-fasilitas kesehatan, yang umumnya terdiri dari pemilahan,penanganan, penampungan,

pengangkutan, pengolahan dan pembuangan.

Maksud dari pengelolaan sampah ialah:

Melindungi petugas pembuangan sampah dari perlukaan

Melindungi penyebaran infeksi terhadap para petugas kesehatan

Page 7: Hand Out Penaanganan Sampah

Mencegah penularan infeksi pada masyarakat sekitarnya

Membuang bahan – bahan berbahaya (bahan toksik dan radioaktif) dengan aman

A. Pemilahan

Pemilahan dilakukan dengna menyediakan wadah yang sesuai dengna jenis sampah medis. Wadah

– wadah sampah tersebut biasanya menggunakan kantong plastik berwarna , misalnya , kuning

untuk bahan infeksius , hitam untuk bahan non- medis , merah untuk bahan beracun, dst. Drum

yang di cat , atau wadah di beri label yang mudah dibaca, sehingga mudahuntuk membedakan

wadah sampah non – medis dan sampah medis.

B.Penanganan

Penanganan sampah dari masing – masing sumber dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Wadah tidak boleh penuh atau luber . Bila wadah sudah terisi ¾ bagian maka segera

dibawa ketempat pembuangan akhir .

Wadah berupa kantong pelastik dapat diikat rapat pada saat pengangkutan dan akan

dibuang berikut wadahnya

Pengumpulan sampah daari ruang perawatan atau pengobatan harus tetap pada wadahnya

dan jangn dituangkan pada gerobak (kereta sampah) yang terbuka . Hal ini dimaksudkan

untuk menghindari terjadinya kontaminasi disekitarnya dan mengurangi resiko

kecelakaan terhadap petugas, pasien dan pengunjung .

Petugas yang menangani harus selalu menggunakan sarung tangan dan sepatu, serta harus

mencuci tangan dengan sabun setiap selesai mengambil sampah .

C. Penampungan Sementara

Page 8: Hand Out Penaanganan Sampah

Pewadahan sementara sangat diperlukan sebelum membuang sampah . Secara umum pewadahan

sampah merupakan kegiatan menampung sampah sebelum sampah dikumpulkan dan dikelola

lebih lanjut. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam pewadahan sampah, yaitu :

1.        Awet

2.        Tahan air

3.        Mudah diperbaiki

4.        Ekonomis

5.        Ringan

6. Ditempatkan pada daerah yang mudah dijangkau petugas, pasien dan pengunjung

7. Harus bertutup dan kedap air serta tidak mudah bocor agar terhindar dari jangkauan serangga

, tikus dan binatang lainya

Khusus limbah medis rumah sakit, syarat pewadahan menurut PERMENKES

1204/MENKES/SK/X/2004 adalah :

Memenuhi syarat jika :

a.    Tempat sampah anti bocor dan anti tusuk

b.    Memiliki tutup dan tidak mudah dibuka orang

c.    Sampah medis padat yang akan dimanfaatkan harus melalui Sterilisasi.

d.   Pewadahan sampah medis menggunakan label (warna kantong plastik/kontainer) :

1)        Sampah radioaktif menggunakan warna merah

2)        Sampah sangat infeksius menggunakan warna kuning

3)        Sampah/limbah infeksius, patologi dan anatomi menggunakan warna kuning

4)        Sampah sitotoksis menggunakan warna ungu

Page 9: Hand Out Penaanganan Sampah

5)        Sampah/limbah kimia dan farmasi menggunakan warna cokelat Departemen Kesehatan RI,

http://www.jasamedivest.com diakses tanggal 14 Januari 2010.

1. Wadah Limbah Padat

Selalu gunakan sarung tangn dan sepatu pada saat menangani dan membawa limbah

medis

Gunakan wadah yang mudah dicuci , tidak mudah bocor , wadah dapat dari jenis pelastik

atau yang paling baik , logam galvanis sebab tidak mudah bocor dan korosif

Dilengkapi dengan tutup, lebih baik jika tersedia wadah yang dilengkapi dengan pedal

pembuka

Tempatkan pada limbah padat ditempat yang sesuai

Kosongakan wadah setiap hari atau saat ¾ bagian sudah penuh dan jangn memungut

limbah medis tanpa menggunakan sarung tangan

Cucilah wadah limbah medis dengan larutan disinfektan dan bilaslah dengan air setiap

hari atau lebih sering bila kelihatan kotoran/ kontaminan setelah dipakai

Cucilah sarung tangan dan tangan setelah melakukan penanganan limbah medis

2. Wadah Penempungan Limbah Tajam

Tahan bocor dan tahan tusukan

Harus mempunyai pegangan yang dapat dijinjing satu tangan

Mempunyai penutup yang tidak dapat dibuka lagi

Bentuknya dirancang agar dapat digunakan dengan satu tangan

Ditutup dan diganti setelah ¾ bagian terisi dengan limbah

Ditangani bersama limbah medis

Page 10: Hand Out Penaanganan Sampah

D.Pembuangan

Seluruh sampah yang dihasilkan pada akhirnya harus dilakukan pembuangan.

Bagan 1. Jalur Alir Pengumpulan Dan Pembuangan Sampah Medik

Sumber : Sarwono,2004

Keterangan:

(1) Sejumlah semprit kecil yang terbuat dari polieten atau polipropen dapat di bakar di udara

terbuka tanpakhawatir akan membahayakan kesehatan lingkungan

SAMPAH KERING& TAJAM

Jarum, kapas, kasa , pembalut, vial, pisau , skaple , dan semprit

(1)

SAMPAH BASAH

Darah, duh tubuh , jaringan plasenta , bagian janin, set transfuse

(2)

Di rumah sakit dikumpulkan dalam

wadah terpisah

Dibakar dalam incinerator

(3)

Dibuang dalam lubang dalam dan tertutup

Abunya (berisi gelas dan benda-benda tidak terbakar ) ditanam di dalam lubang tertutup

Page 11: Hand Out Penaanganan Sampah

(2) Set transfuse atau semprit dari polivinil klorida (PVC) tidak boleh dibakar karena akan

mengeluarkan bahan kimia berbahaya

(3) Insinerator dapat di buatt dari bahan lokal (Misalnya tong atau gentong)

1..Pembuangan Sampah/ Limbah Cair

Pengelolaan limbah cair harus tetap mendapat penaganan dengan memperhatikan kaidah –

kaidah dalam pengelolaan (pembuangan) limbah cair antara lain:

Sisitem penyaluran harus tertutup

Kemiringan saluran 2o-4o untuk menjaga endapan dalam saluran

Belokan (elbow) saluran harus lebih besar dari 90o

Bangunan penampung (septic tank) harus kedap air, kuat , dilengkapi dengan mainhole dan

lubang hawa (Ventilasi)

Penempatan lokasi harus mempertimbangakan keadaanmuka air tanah dan jarak dari

sumber air

Cara Membuang Sampah Cair Terkontaminasi

Sampah cair terkontaminasi (misalnya jaringn , darah, tinja, urin, dan duh tubuh lainnya )

memerlukan penanganan khusus oleh karena resiko infeksi terhadap petugas kesehatan yang

menangani itu.

Langkah 1 : Pakai PPD (sarung tangan rumah tangga , kacamata pelindung dan celemek

plastik) sewaktu menangani dan mengangkut sampah cair

Langkah 2 : Hati – hati tuangkan sampah cair ke wastapel atau kedalam toilet dan siramlah

dengan air utnutk membuagn sisa sampah. Hindari percikan air

Page 12: Hand Out Penaanganan Sampah

Langkah 3 : Jika system pembuangan kotoran tidak tersedia, buanglah sampah cair tersebut

kedalam lubang tertututp , jangan dibnuang kesaluran terbuka

Langkah 4 : Wadah bekas sampah cair di dekontaminasi dengan menambahkan larutan klorin

0,5% selama 10 menit sebelum dicuci

Langkah 5 : Lepaskan sarung tangan rumah tangga (cuci setiap hari atau apabila telihat kotor

dan keringkan )

Langkah 6 : Cuci tangan dan keringkan atau gunakan penggosok tangan antiseptic seperti

yang telah dijelaskan sebelumnya

2.Pembuangan Benda Tajam

Benda – benda tajam sekali pakai (Jarum suntik, jahit, silet , pisau , sacpel)

mememrlukan penanganana khusus karena benda – benda ini dapat melukai petugas kesehatan

dan juga masyarakat sekitarnya jika sampah ini dibuang di tempat sampah umum.

Cara Membuang Benda Tajam

1. Pembuangan Di daerah Tindakan

Langkah 1 : Jangan menyarungkan kembali penutup atau melepaskan jarum semprit

Langkah 2 : Untuk dekontaminasi setelah digunakan, celupkan ujung jarum dalam

larutan klorin 0,5% , hisap dan semprotkan 3x (jika semprit akan dip roses kembali ,

penuhkan semprit dengan larutan klorin 0,5% dan rendam selama 10 menit)

Langkah 3 : Masukan benda – benda tajam tersebut dalam wadah yang tahan tusukan

misalnya kotak kardus tebal, botol pelastik, atau kaleng berpenutup . Bukaan penutup

harus cukup lebar untuk mudah memasukan benda – benda tersebut , tetapi cukup kecil

Page 13: Hand Out Penaanganan Sampah

supaya sukar untuk dikeluarkan lagi . (Botol bekas cairaninfus dapat digunakan tetapi

mudah pecah)

Langkah 4 : Jika wadah sudah terisi ¾ penuh , pindahkan dari area tindakan untuk

dibuang

Membuang Wadah Benda – benda Tajam

Langkah 1 : Pakailah sarung rumah tangga yang tebal

Langkah 2 : Jika kontainer sudah ¾ penuh , tutup, sumbat, atau plester dengan rapat .

Pastikan tidak ada benda tajam yang menonjol keluar wadah.

Langkah 3 : Buanglah wadah benda tajam tersebut secara dibakar , enkapsulasi , atau

dikubur

Langakah 4 : Lepaskan sarung tangan tersebut (cuci setiap hari atau setiap kai terlihat

kotor , dan keringkan)

Langkah 5 : Cuci tangan dan keringkan dengan kain atau handuk bersih atau alat

pengering lain.

3.Pembuangan Benda Padat

Sampah padat terkontaminasi (Misalnya bahan – bahan bekas bedahan , kasa bekas

pakai , benda – benda lain yang terkontaminasi dengan darrah atau bahan organic lain ) dapat

membawa mikroorganisme.

Cara Membuang Sampah Padat Terkontaminasi

Langkah 1 : Pakai sarung tangan rumah tangga yang tebal sewaktu menangani dan

memindahkan sampah padat

Page 14: Hand Out Penaanganan Sampah

Langkah 2 : Buang sampah padat dalam wadah bersepuh logam atau pelastik dengan penutup

ketat

Langkah 3 : Kumpulakan waah sampah secara regular dan pindahkan yang bisa di bakar

kedalam incinerator atau area pembakaran

Langkah 4 : Lepaskan sarung tngan rumah tangga (cuci setiap hari atau setiap kai terlihat

kotor , dan keringkan)

Langkah 5 : Cuci tangan dan keringkan dengan kain atau handuk bersih atau alat pengering

lain.

E. Pengangkutan

Pengangkutan dibedakan menjadi dua yaitu pengangkutan intenal dan eksternal. Pengangkutan

internal berawal dari titik penampungan awal ke tempat pembuangan atau ke incinerator

(pengolahan on-site). Dalam pengangkutan internal biasanya digunakan kereta dorong sebagai

yang sudah diberi label, dan dibersihkan secara berkala serta petugas pelaksana dilengkapi

dengan alat proteksi dan pakaian kerja khusus.

Pengangkutan eksternal yaitu pengangkutan sampah medis ketempat pembuangan di luar (off-

site). Pengangkutan eksternal memerlukan prosedur pelaksanaan yang tepat dan harus dipatuhi

petugas yang terlibat. Prosedur tersebut termasuk memenuhi peraturan angkutan lokal.

Sampah medis diangkut dalam kontainer khusus, harus kuat dan tidak bocor.

F. Pengolahan dan Pembuangan

Metoda yang digunakan untuk megolah dan membuang sampah medis tergantung pada faktor-

Page 15: Hand Out Penaanganan Sampah

faktor khusus yang sesuai dengan institusi yang berkaitan dengan peraturan yang berlaku dan

aspek lingkungan yang berpengaruh terhadap masyaraka

Secara umum dalam tahap pembuangan dan pemusnahan menurut terdapat metode yang dapat

digunakan antara lain :

1. Composting yaitu pemusnahan sampah dengan cara memanfaatkan proses

dekomposisi zat organik oleh kuman – kuman pembusuk pada kondisi tertentu.

2. Hot feeding yaitu pemberian sejenis garbage kepada hewan ternak (misalnya babi).

Tapi perlu diingat bahwa sampah basah tersebut harus dilolah lebih dahulu (dimasak

atau direbus) untuk mencegah penularan penyakit cacing dan trichinosis kehewan

ternak.

3. Discharge to sewers yaitu sampah dihaluskan kemudian dimasukkan kedalam sistem

pembuangan air limbah memang baik.

4. Dumping yaitu sampah dibuang atau diletakkan begitu saja di tanah lapangan, jurang,

atau tempat sampah.

5. Dumping in water yaitu sampah dibuang kedalam air sungai atau laut. Akibatnya,

terjadi pencemaran pad air dan pendangkalan yang dapat menimbulkan bahaya banjir.

6. Individual inceneration yaitu pembakaran sampah secara perorangan ini biasa

dilakukan dipedesaan.

7. Recycling yaitu pengolahan kembali bagian – bagian sampah yang masih dapat

dipakai atau daur ulang. Contoh bagian sampah yang dapat didaur ulang, antara lain,

plastik,gelas,kaleng,besi, dan sebagainya.

Page 16: Hand Out Penaanganan Sampah

8. Reduction, metode ini diterapkan dengan cara menghancurkan sampah (biasanya dari

jenis gerbage) sampai kebentuk yang lebih kecil, kemudian diolah untuk

menghasilkan lemak.

9. Salvaging yaitu pemanfaatan sampah yang dapat dipakai kembali misalnya kertas

bekas. Bahayanya adalah bahwa metode ini dapat menularkan penyakit (Chandra,

2007).

10. Enkapulasi merupakan alternative pemrosesan sampah dengan melakukan

penguburan terhadpat sampah secra aman pada tau dekat fasilitas.

Untuk mengurangi resiko dan polusi lingkungan , beberapa aturan dasra adalah :

Batasi akses ke tempat pembuangan sampah tersebut (buat pagar

disekelilingnya untuk menghindari dari hewan dan anak –anak )

Tempat penguburan sebaiknya di batasi dengan lahan premeabilitas rendah

(seperti tanah liat), jika ada

Pilih tempat berjarak setidaknya 50 meter (164 kaki) dari sumber air untuk

mencegah kontaminasi permukaan air

Tempat penguburan harus terdapat pengaliran yang baik, bebas genangan air

dan tidak di daerah rawan banjir

11. Inceneration yaitu suatu metode pemusnahan sampah dengan cara membakar sampah

secara besar – besaran yang mrupakan prosses dengan suhu tinggi uantuk mengurangi

isi dan berat sampah yang tidak dapat di daur ulang, dipakai lagi, atau di buang

ketempat pembuangan sampah atau tempat kebersihan perataan tanah.

Empat jenis dasar incinerator yang biasa di pakai untuk menangani sampah:

Page 17: Hand Out Penaanganan Sampah

Kamar ganda: incinerator dengan suhu tinggi untuk membakar sampah infeksius

Kamar tunggal , suhu tinggi , lebih murah , dan digunakan jika jenis kamar ganda tidak

tersedia

Oven pengering berputar , beroprasi pada suhu tinggi digunakan untuk menghancurkan

bahan – bahan sitototksik dan bahan –bahan kimia yang tahan panas

Incinerator tong atau bata yang beroprasi dengan suhu lebih rendah dan kurang efektif, tapi

dapt dibuat secara lokal meggunakan bahan yang telah ada

Page 18: Hand Out Penaanganan Sampah

Jenis sampah yang tidak boleh di iinserrasi:

Wadah bertekanan gas (kaleng sembur aerosol)

Sampah kimia reaktif dalamn jumlah besar

Sampah garam perak dan radioaktif atau fotografik

Plastik yang mengndung polivil klorida (plastic pembungkus darah ,selang IV, atau

semprit sekali pakai )

Sampah mengandung banyak air raksa atau cadmium, seperti pecahan thermometer,

bekas batrai, dan dinding kayu yang dicat denagn timah tebal)

  Tapi penganjuran untuk pemusnahan sampah medis yaitu :

a.         Tidak membuang langsung ketempat pembuangan akhir limbah domestik sebelum aman

bagi kesehatan.

b.        Menggunakan Insenerator

c.         Menggunakan otoklaf (Departemen Kesehatan RI, http://www.jasamedivest.com diakses

tanggal 14 Januari 2010).

KESIMPULAN

Page 19: Hand Out Penaanganan Sampah

Dosen mengajak mahasiswa untuk menyimpulkan sub topik yang baru di bahas :

A. DEFINISI SAMPAH Sampah merupakan suatu bahan yang berasal dari kegiatan manusia dan sudah tidak di

pakai atau sudah di buang oleh manusia

B. JENIS – JENIS SAMPAH 1.Berdasarkan Sifatnya

a. Sampah Organik - dapat diurai (degradable)

b. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)

2. Berdasarkan Sumbernya

Sampah rumah tangga Sampah medis

3. Berdasarkan bahayanya

Berdasarkan potensi bahaya yang ditimbulkannya Sampah klinis dapat digolongkan dalam sampah benda tajam, infeksius, jaringan tubuh, citotoksik, farmasi, kimia, radio aktif dan limbah plastic

4. Berdasarkan bentuknya

Padat

Cair

C. PENGELOLAAN SAMPAH

Pengelolaan sampah medis akan memiliki penerapan pelaksanaan yang berbeda-

beda antar fasilitas-fasilitas kesehatan, yang umumnya terdiri dari pemilahan,penanganan,

penampungan, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan.

LATIHAN SISWA & EVALUASI (post test)

Page 20: Hand Out Penaanganan Sampah

Lingkari jawaban yang paling tepat !

1. B – S : Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.

2. B – S : Proses pembuangan sampah dengan cara ditanam di sebut Inceneration.3. B – S : Urutan dari pengolahan sampah yaitu penanganan, penampungan,pemilahan

pengangkutan, pengolahan dan pembuangan4. B – S : Jaringan plasenta dan bagian janin merupakan sampah kering.5. B – S : Wadah benda tajam hanya boleh terisi ½ bagian sebelum dilakukan proses

incinerator