Hand out

35
1 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR A. Pengertian 1. Pengertian Sumber Belajar Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan oleh siswa ataupun guru. Sadiman mendefinisikan sumber belajar sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk belajar, yakni dapat berupa orang, benda, pesan, bahan, teknik, dan latar (Sadiman, Arief S., Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pembelajaran, makalah, 2004) Menurut Association for Educational Communications and Technology (AECT, 1977), sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran. 1

Transcript of Hand out

Page 1: Hand out

1

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

A. Pengertian

1. Pengertian Sumber Belajar

Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan

disimpan dalam berbagai bentuk media, yang dapat membantu siswa dalam

belajar sebagai perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah

dalam bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dari

berbagai format yang dapat digunakan oleh siswa ataupun guru.

Sadiman mendefinisikan sumber belajar sebagai segala sesuatu yang

dapat digunakan untuk belajar, yakni dapat berupa orang, benda, pesan,

bahan, teknik, dan latar (Sadiman, Arief S., Pendayagunaan Teknologi

Informasi dan Komunikasi untuk Pembelajaran, makalah, 2004)

Menurut Association for Educational Communications and Technology

(AECT, 1977), sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya yang dapat

dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan,

untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas

dan efisiensi tujuan pembelajaran.

Dengan demikian maka sumber belajar juga diartikan sebagai segala

tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi

dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses

perubahan tingkah laku.

Dari pengertian tersebut maka sumber belajar dapat dikategorikan

sebagai berikut:

1. Tempat atau lingkungan alam sekitar yaitu dimana saja seseorang dapat

melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku maka tempat itu

dapat dikategorikan sebagai tempat belajar yang berarti sumber belajar,

misalnya perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, tempat

pembuangan sampah, kolam ikan dan lain sebagainya.

1

Page 2: Hand out

2

2. Benda yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan

tingkah laku bagi peserta didik, maka benda itu dapat dikategorikan

sebagai sumber belajar. Misalnya situs, candi, benda peninggalan lainnya.

3. Orang yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu di mana peserta

didik dapat belajar sesuatu, maka yang bersangkutan dapat dikategorikan

sebagai sumber belajar. Misalnya guru, ahli geologi, polisi, dan ahli-ahli

lainnya.

4. Bahan yaitu segala sesuatu yang berupa teks tertulis, cetak, rekaman

elektronik, web, dll yang dapat digunakan untuk belajar.

5. Buku yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh

peserta didik dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya buku

pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedi, fiksi dan lain sebagainya.

6. Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan,

peristiwa bencana, dan peristiwa lainnya yang guru dapat menjadikan

peristiwa atau fakta sebagai sumber belajar.

Sumber belajar akan menjadi bermakna bagi peserta didik maupun guru

apabila sumber belajar diorganisir melalui satu rancangan yang

memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar.

Jika tidak maka tempat atau lingkungan alam sekitar, benda, orang, dan atau

buku hanya sekedar tempat, benda, orang atau buku yang tidak ada artinya

apa-apa.

2. Pengertian Bahan Ajar

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk

membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.

Bahan ajar atau teaching-material, terdiri atas dua kata yaitu teaching

atau mengajar dan material atau bahan.

2

Page 3: Hand out

3

Melaksanakan pembelajaran diartikan sebagai proses menciptakan dan

mempertahankan suatu lingkungan belajar yang efektif. Paul S. Ache lebih

lanjut mengemukakan tentang material yaitu: Books can be used as reference

material, or they can be used as paper weights, but they cannot teach. Buku

dapat digunakan sebagai bahan rujukan, atau dapat digunakan sebagai bahan

tertulis yang berbobot.

Dalam website Dikmenjur dikemukakan pengertian bahwa, bahan ajar

merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material)

yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi

yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan bahan ajar

memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau KD secara

runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua

kompetensi secara utuh dan terpadu.

Lebih lanjut disebutkan bahwa bahan ajar berfungsi sebagai:

a. Pedoman bagi Guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam

proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang

seharusnya diajarkan kepada siswa.

b. Pedoman bagi Siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam

proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang

seharusnya dipelajari/dikuasainya.

c. Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.

Pendapat lain mengatakan sebagai berikut: They are the information,

equipment and text for instructors that are required for planning and

review upon training implementation. Text and training equipment are

included in the teaching material.( Anonim dalam Web-site) Bahan ajar

merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktor untuk

perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk

membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di

3

Page 4: Hand out

4

kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak

tertulis. (National Center for Vocational Education Research Ltd/National

Center for Competency Based Training).

Pengelompokan bahan ajar menurut Faculté de Psychologie et des

Sciences de l’Education Université de Genève dalam website adalah sebagai

berikut : Integrated media-written, audiovisual, electronic, and interactive-

appears in all their programs under the name of Medienverbund or Mediamix

(Feren Universitaet and Open University respectively).

http://tecfa.unige.ch/tecfa/general/tecfapeople/peraya.html>http://

tecfa.unige.ch/tecfa/general/tecfa-people/ peraya.html. Media tulis, audio

visual, elektronik, dan interaktif terintegrasi yang kemudian disebut sebagai

medienverbund (bahasa jerman yang berarti media terintegrasi) atau

mediamix. Sedangkan Bernd Weidenmann, 1994 dalam buku Lernen mit

Bildmedien mengelompokkan menjadi tiga besar, pertama auditiv yang

menyangkut radio (Rundfunk), kaset (Tonkassette), piringan hitam

(Schallplatte). Kedua yaitu visual (visuell) yang menyangkut Flipchart,

gambar (Wandbild), film bisu (Stummfilm), video bisu (Stummvideo), program

komputer (Computer-Lernprogramm), bahan tertulis dengan dan tanpa

gambar (Lerntext, mit und ohne Abbildung). Ketiga yaitu audio visual

(audiovisuell) yang menyangkut berbicara dengan gambar (Rede mit Bild),

pertunjukan suara dan gambar (Tonbildschau),dan film/video.

Dari berbagai pendapat di atas dapat disarikan bahwa bahan ajar adalah

merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga

tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.

Sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain :

1. Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)

2. Kompetensi yang akan dicapai

3. Content atau isi materi pembelajaran

4. Informasi pendukung

5. Latihan-latihan

4

Page 5: Hand out

5

6. Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)

7. Evaluasi

8. Respon atau balikan terhadap hasil evaluasi

B. Penyusunan Bahan Ajar

Dalam menyusun bahan ajar yang perlu diperhatikan adalah bahwa judul

atau materi yang disajikan harus berintikan KD atau materi pokok yang harus

dicapai oleh peserta didik. Di samping itu menurut Steffen-Peter Ballstaed bahan

ajar cetak harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut.

a. Susunan tampilan, yang menyangkut: Urutan yang mudah, judul yang

singkat, terdapat daftar isi, struktur kognitifnya jelas, rangkuman, dan tugas

pembaca.

b. Bahasa yang mudah, menyangkut: mengalirnya kosa kata, jelasnya kalimat,

jelasnya hubungan kalimat, kalimat yang tidak terlalu panjang.

c. Menguji pemahaman, yang menyangkut: menilai melalui orangnya, check

list untuk pemahaman.

d. Stimulan, yang menyangkut: enak tidaknya dilihat, tulisan mendorong

pembaca untuk berfikir, menguji stimulan.

e. Kemudahan dibaca, yang menyangkut: keramahan terhadap mata (huruf

yang digunakan tidak terlalu kecil dan enak dibaca), urutan teks terstruktur,

mudah dibaca.

f. Materi instruksional, yang menyangkut: pemilihan teks, bahan kajian,

lembar kerja (work sheet).

Bahan ajar disusun dengan tujuan:

1. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan

mempertimbangkan kebutuhan siswa, yakni bahan ajar yang sesuai dengan

karakteristik dan setting atau lingkungan sosial siswa.

2. Membantu siswa dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-

buku teks yang terkadang sulit diperoleh.

5

Page 6: Hand out

6

3. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

C. Manfaat Penyusunan Bahan Ajar

Ada sejumlah manfaat yang dapat diperoleh apabila seorang guru

mengembangkan bahan ajar sendiri, yakni antara lain :

1. diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan

kebutuhan belajar siswa

2. tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh

3. bahan ajar menjadi labih kaya karena dikembangkan dengan menggunakan

berbagai referensi

4. menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan

ajar

5. bahan ajar akan mampu membangun komunikasi pembelajaran yang efektif

antara guru dengan siswa karena siswa akan merasa lebih percaya kepada

gurunya

6. tulisan tersebut dapat diajukan untuk menambah angka kredit ataupun

dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan

7. tersedianya bahan ajar yang bervariasi, maka siswa akan mendapatkan manfaat

yaitu, kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik

8. Siswa akan lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara

mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru

9. Siswa juga akan mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap

kompetensi yang harus dikuasainya.

D. Prinsip Pengembangan Bahan Ajar

Pengembangan bahan ajar hendaklah memperhatikan prinsisp-prinsip

pembelajaran. Di antara prinsip pembelajaran tersebut adalah:

1. Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang kongkret untuk

memahami yang abstrak. Siswa akan lebih mudah memahami suatu konsep

tertentu apabila penjelasan dimulai dari yang mudah atau sesuatu yang

6

Page 7: Hand out

7

kongkret, sesuatu yang nyata ada di lingkungan mereka. Misalnya untuk

menjelaskan konsep pasar, maka mulailah siswa diajak untuk berbicara tentang

pasar yang terdapat di tempat mereka tinggal. Setelah itu, kita bisa membawa

mereka untuk berbicara tentang berbagai jenis pasar lainnya.

2. Pengulangan akan memperkuat pemahaman

Dalam pembelajaran, pengulangan sangat diperlukan agar siswa lebih

memahami suatu konsep. Dalam prinsip ini kita sering mendengar pepatah

yang mengatakan bahwa 5 x 2 lebih baik daripada 2 x 5. Artinya, walaupun

maksudnya sama, sesuatu informasi yang diulang-ulang, akan lebih berbekas

pada ingatan siswa. Namun pengulangan dalam penulisan bahan belajar harus

disajikan secara tepat dan bervariasi sehingga tidak membosankan.

3. Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman siswa

Seringkali kita menganggap enteng dengan memberikan respond yang

sekedarnya atas hasil kerja siswa. Padahal respond yang diberikan oleh guru

terhadap siswa akan menjadi penguatan pada diri siswa. Perkataan seorang

guru seperti ’ya benar’ atau ‚’ya kamu pintar’ atau,’itu benar, namun akan

lebih baik kalau begini...’ akan menimbulkan kepercayaan diri pada siswa

bahwa ia telah menjawab atau mengerjakan sesuatu dengan benar. Sebaliknya,

respond negatif akan mematahkan semangat siswa. Untuk itu, jangan lupa

berikan umpan balik yang positif terhadap hasil kerja siswa.

4. Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan

belajar

Seorang siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan lebih berhasil dalam

belajar. Untuk itu, maka salah satu tugas guru dalam melaksanakan

pembelajaran adalah memberikan dorongan (motivasi) agar siswa mau belajar.

Banyak cara untuk memberikan motivasi, antara lain dengan memberikan

pujian, memberikan harapan, menjelas tujuan dan manfaat, memberi contoh,

ataupun menceritakan sesuatu yang membuat siswa senang belajar, dll.

5. Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan

mencapai ketinggian tertentu.

7

Page 8: Hand out

8

Pembelajaran adalah suatu proses yang bertahap dan berkelanjutan. Untuk

mencapai suatu standard kompetensi yang tinggi, perlu dibuatkan tujuan-tujuan

antara. Ibarat anak tangga, semakin lebar anak tangga semakin sulit kita

melangkah, namun juga anak tangga yang terlalu kecil terlampau mudah

melewatinya. Untuk itu, maka guru perlu menyusun anak tangga tujuan

pembelajaran secara pas, sesuai dengan karakteristik siswa. Dalam bahan ajar,

anak tangga tersebut dirumuskan dalam bentuk indikator-indikator kompetensi.

6. Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong siswa untuk terus

mencapai tujuan

Ibarat menempuh perjalanan jauh, untuk mencapai kota yang dituju, sepanjang

perjalanan kita akan melewati kota-kota lain. Kita akan senang apabila

pemandu perjalanan kita memberitahukan setiap kota yang dilewati, sehingga

kita menjadi tahu sudah sampai di mana dan berapa jauh lagi kita akan

berjalan. Demikian pula dalam proses pembelajaran, guru ibarat pemandu

perjalanan. Pemandu perjalanan yang baik, akan memberitahukan kota tujuan

akhir yang ingin dicapai, bagaimana cara mencapainya, kota-kota apa saja

yang akan dilewati, dan memberitahukan pula sudah sampai di mana dan

berapa jauh lagi perjalanan. Dengan demikian, semua peserta dapat mencapai

kota tujuan dengan selamat. Dalam pembelajaran, setiap anak akan mencapai

tujuan tersebut dengan kecepatannya sendiri, namun mereka semua akan

sampai kepada tujuan meskipun dengan waktu

E. Jenis Bahan Ajar

Berdasarkan teknologi yang digunakan, bahan ajar dapat dikelompokkan

menjadi empat kategori :

1. Bahan cetak (printed)

2. Bahan ajar dengar (audio)

3. Bahan ajar pandang dengar (audio visual)

4. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material)

8

Page 9: Hand out

9

Bahan ajar cetak mendatangkan beberapa keuntungan seperti yang

dikemukakan oleh Steffen Peter Ballstaedt, 1994 yaitu:

a) Bahan tertulis biasanya menampilkan daftar isi, sehingga memudahkan bagi

seorang guru untuk menunjukkan kepada peserta didik bagian mana yang

sedang dipelajari

b) Biaya untuk pengadaannya relatif sedikit

c) Bahan tertulis cepat digunakan dan dapat dipindah-pindah secara mudah

d) Susunannya menawarkan kemudahan secara luas dan kreativitas bagi individu

e) Bahan tertulis relatif ringan dan dapat dibaca di mana saja

f) Bahan ajar yang baik akan dapat memotivasi pembaca untuk melakukan

aktivitas, seperti menandai, mencatat, membuat sketsa

g) Bahan tertulis dapat dinikmati sebagai sebuah dokumen yang bernilai besar

h) Pembaca dapat mengatur tempo secara mandiri

Kita akan mengenal berbagai jenis bahan ajar cetak, antara lain hand out,

buku, modul, poster, brosur, dan leaflet.

F. Hand Out

1. Pengertian Hand Out

Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk

memperkaya pengetahuan peserta didik. Menurut kamus Oxford hal 389,

handout is prepared statement given. Handout adalah pernyataan yang telah

disiapkan oleh pembicara.

Handout atau HO adalah “segala sesuatu” yang diberikan kepada

siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. HO dimaksudkan untuk

memperlancar dan memberikan bantuan informasi atau materi pembelajaran

sebagai pegangan bagi siswa. HO dapat digunakan untuk beberapa

kali pertemuan sangat tergantung dari disain dan lama waktu untuk

penyelesaian satuan perkuliahan tersebut

9

Page 10: Hand out

10

Handout biasanya diambilkan dari beberapa literatur yang memiliki

relevansi dengan materi yang diajarkan/ KD dan materi pokok yang harus

dikuasai oleh peserta didik. Saat ini handout dapat diperoleh dengan berbagai

cara, antara lain dengan cara down-load dari internet, atau menyadur dari

sebuah buku.

Istilah handout memang belum ada padanannya dalam bahasa Indonesia.

Handout biasanya merupakan bahan ajar tertulis yang diharapkan dapat

mendukung bahan ajar lainnya atau penjelasan dari guru.

Ballstaedt mengemukakan dua fungsi dari handout yaitu:

a. Guna membantu pendengar agar tidak perlu mencatat.

b. Sebagai pendamping penjelasan si penceramah/guru.

2. Unsur-unsur penyusun Handout

Unsur-unsur penyusun Handout adalah :

a. Standar kompetensi. Adalah tujuan yang dicapai siswa setelah diberi satu

pokok bahasan yang berfungsi untuk memberikan pandangan umum

tentang hal-hal yang dikuasai siswa.

b. Kompetensi dasar. Adalah tujuan yang akan dicapai setelah mengikuti

pelajaran untuk 1 kali pertemuan. Fungsinya untuk memberikan fokus pada

siswa pada sub pokok bahasan yang sedang dihadapi.

c. Ringkasan materi pelajaran merupakan kesimpulan-kesimpulan dari bahan

ajar yang akan disampaikan atau diberikan pada siswa dan telah disusun

secara sistematis. Fungsinya agar memungkinkan siswa dapat mengetahui

sistematika pelajaran yang harus dikuasai, sekaligus memandu siswa dalam

pengayaan diluar proses mengajar dikelas.

d. Soal-soal adalah permasalahan yang harus diselesaikan siswa setelah ia

menerima atau mempelajari materi pelajaran tersebut, penyelesaian soal itu

dikumpul atau dinilai, kemudian dibahas secara bersama-sama untuk

membantu siswa dalam melatih memahami materi pelajaran yang akan

diberikan.

10

Page 11: Hand out

11

e. Sumber bacaan adalah buku atau bahan ajar apa saja yang akan digunakan

atau menjadi sumber dari materi pelajaran yang diberikan. Fungsinya untuk

menelusuri lebih lanjut materi pelajaran yang akan disampaikan.

Pertimbangan yang perlu dilakukan dalam memilih handout adalah :

a. Substansi materi memiliki relevansi yang dekat dengan kompetensi dasar

atau materi pokok yang harus dikuasai peserta didik.

b. Materi memberikan penjelasan secara lengkap tentang defenisi,

klasifikasi, prosedur, perbandingan, rangkuman, dan sebagainya.

c. Padat pengetahuan.

d. Kebenaran materi dapat dipertanggung jawabkan.

e. Kalimat yang disajikan singkat dan jelas.

f. Dapat diambil dari buku atau internet.

3. Tujuan Penggunaan Hand Out

Dalam proses pembelajaran, handout dapat digunakan untuk tujuan

berikut.

a. Bahan rujukan.

Handout berisi materi (baik baru maupun pedalaman) yang penting

untuk diketahui dan dikuasai peserta didik. Keuntungan lain adalah

materi handout relatif baru sehingga peserta didik dapat diekspose

dengan isu mutakhir. Di samping itu, komunikasi antara peserta didik

dan fasilitator dapat dikembangkan melalui handout.

b. Pemberi motivasi.

Melalui handout, fasilitator dapat menyelipkan pesan-pesan sebagai

motivator.

c. Pengingat.

Materi dalam handout dapat digunakan sebagai pengingat yang dapat

dimanfaatkan peserta didik untuk mempelajari materi sesuai urutan

yang dianjurkan dan juga membantu peserta didik untuk melakukan

kegiatan yang diminta.

d. Memberi umpan balik.

11

Page 12: Hand out

12

Umpan balik dapat diberikan dalam bentuk handout dan tidak berhenti

hanya pemberian umpan balik tetapi dapat pula diikuti dengan langkah-

langkah berikutnya.

e. Menilai hasil belajar.

Tes yang diberikan dalam handout dapat dijadikan alat mekanisme

untuk mengukur pencapaian hasil belajar.

Penggunaan handout dalam proses pembelajaran ini akan lebih

bermanfaat jika dibarengi dengan penggunaan cara dan media lain yang

saling mendukung. Untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang optimal

diperlukan pemilihan pemanfaatan media belajar yang terintegrasi.

4. Syarat-Syarat Hand Out

Sebuah handout harus:

a. Menuntun pembicara secara teratur dan jelas

b. Berpusat pada pengetahuan hasil dan pernyataan padat.

c. Grafik dan tabel yang sulit digambar oleh pendengar dapat dengan mudah

didapat.

d. Sesuai dengan yang telah dijelaskan di atas bahwa handout disusun atas

dasar KD yang harus dicapai oleh peserta didik. Dengan demikian maka

handout harus diturunkan dari kurikulum. Handout biasanya merupakan

bahan tertulis tambahan yang dapat memperkaya peserta didik dalam

belajar untuk mencapai kompetensinya.

5. Langkah-langkah menyusun handout

Langkah-langkah menyusun handout adalah sebagai berikut:

a. Melakukan analisis kurikulum

b. Menentukan judul handout, sesuaikan dengan KD dan materi pokok yang

akan dicapai.

c. Mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisan. Upayakan referensi

terkini dan relevan dengan materi pokoknya.

12

Page 13: Hand out

13

d. Menulis handout, dalam menulis upayakan agar kalimat yang digunakan

tidak terlalu panjang, untuk siswa SMA diperkirakan jumlah kata per

kalimatnya tidak lebih dari 25 kata dan dalam satu paragraf usahakan

jumlah kalimatnya antara 3 – 7 kalimat saja.

e. Mengevaluasi hasil tulisan dengan cara dibaca ulang, bila perlu dibaca

orang lain terlebih dahulu untuk mendapatkan masukan.

f. Memperbaiki handout sesuai dengan kekurangan-kekurangan yang

ditemukan.

g. Gunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi handout

misalnya buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian.

6. Tahap-Tahap Pengembangan Handout

Tahapan pengembangan handout tidak jauh berbeda dengan tahapan

pengembangan modul. Yang membedakan keduanya, bahwa handout tidak

selengkap modul. Jika modul dikembangkan untuk mencapai target

pembelajaran tertentu maka handout dikembangkan untuk menutup

kelemahan atau sebagai komplemen dari modul/buku/sumber belajar lain

yang digunakan.

Jika dilihat dari macamnya, handout dapat dikelompokkan menjadi dua

macam, yaitu handout yang terlepas sama sekali dari buku utamanya dan

bagian yang tak terpisahkan dari buku/modul yang digunakan untuk materi

tertentu. Handout akan berisi materi baru jika dalam perkembangan

pembelajaran ditemukan konsep/pemikiran atau masalah baru yang belum

dibahas dalam modul/buku sumber yang digunakan. Sementara itu, handout

akan berisi penjelasan yang lebih lengkap dari materi yang sudah di bahas

dalam modul/buku atau diberikan dalam pembelajaran lisan.

Aspek yang harus diperhatikan pada saat mengembangkan handout

adalah kedalaman dan banyaknya materi. Jika informasi yang diberikan

terlalu sedikit, pembaca tidak akan memperoleh manfaat apa-apa dari

handout. Sebaliknya, jika informasi dalam handout terlalu banyak, pembaca

13

Page 14: Hand out

14

akan enggan untuk membacanya. Tantangannya adalah bagaimana mengisi

dan menentukan informasi yang pas dalam suatu handout.

Tahapan pengembangan handout adalah sebagai berikut:

1) Mengevaluasi bahan ajar yang digunakan dengan menggunakan

kompetensi dasar.

2) Berdasarkan evaluasi, putuskan materi yang harus dikembangkan dengan

menggunakan handout, baru atau pengayaan.

3) Memutuskan isi handout : overview atau ringkasan.

4) Memutuskan cara penyajian: narasi, tabel, gambar, diagram, atau

kombinasi semua ini.

Handout dapat dikembangkan dengan beragam isi, misalnya:

1) Peta atau diagram konsep yang menghubungkan antar topik atau bagian

dalam topik;

2) Anotated bibliografi. Kumpulan abstrak dari sumber yang relevan dengan

materi yang sedang dipelajari akan sangat bermanfaat bagi peserta didik.

Handout yang berisi anotated bibliografi ini akan membantu pembaca

yang membutuhkan informasi lebih lanjut tentang materi ajar tertentu;

3) Informasi tambahan untuk meluruskan kesalahan dan bias yang ada dalam

bahan ajar;

4) Memberikan contoh baru dan contoh tambahan untuk konsep yang sulit

dipahami peserta didik. Contoh-contoh ini dapat disesuaikan dengan

kondisi dan latar belakang peserta didik agar pemahaman dapat

ditingkatkan; dan

5) Memberikan kasus untuk dipelajari dan diselesaikan, baik secara individu

maupun kelompok.

Handout dapat diisi dengan informasi dalam bentuk naratif deskriptif,

tabel, diagram, gambar, dan foto. Pilihan penggunaan kata-kata, tabel, atau

gambar ini tergantung dari materi yang akan disajikan. Sama seperti dalam

pengembangan modul, diagram, grafis, gambar, foto dan yang sejenis lainnya

14

Page 15: Hand out

15

digunakan jika penjelasan dengan kata-kata tidak atau kurang dapat

mencerminkan konsep yang diinginkan.

Ada beberapa alasan yang menyebabkan gambar banyak digunakan

pada saat kita mencoba menyampaikan sesuatu, termasuk pada saat kita

mengembangkan handout. Berikut ini sepuluh manfaat yang melatarbelakangi

penggunaan gambar.

1) Hiasan.

Gambar yang berfungsi sebagai hiasan atau dekorasi dalam handout dapat

dimanfaatkan untuk mengurangi kebosanan.

2) Alat motivasi.

Gambar, jika dipilih dengan tepat, dapat dimanfaatkan untuk memotivasi

peserta didik untuk terus menekuni materi yang ada dalam handout.

3) Menyampaikan perasaan.

Melalui gambar dapat dikirimkan pesan yang mencerminkan perasaan,

misalnya gambar ini yang mencerminkan niat untuk mencapai target.

4) Mempengaruhi.

Gambar dapat mempengaruhi orang yang melihatnya.

5) Ilustrasi.

Gambar dapat membantu kita untuk membayangkan pesan yang ingin

disampaikan.

6) Deskripsi.

Narasi saja kadang tidak mencukupi, dengan gambar informasi yang ingin

disampaikan dapat lebih jelas dipahami.

7) Menjelaskan.

Satu gambar dapat menjelaskan bahwa cuaca berawan.

8) Penyederhanaan.

Melalui gambar dapat dilakukan penyederhanaan cara menyampaikan

konsep tanpa mengurangi arti.

9) Kuantifikasi.

15

Page 16: Hand out

16

Ada orang yang kesulitan jika harus berhubungan dengan angka. Dengan

bantuan gambar (pictogram, bar chart, pie chart, atau line graph) pesan

akan lebih mudah diterima.

10) Problem posing.

Gambar juga dapat digunakan untuk memunculkan masalah. Gambar

kebakaran hutan, misalnya, dapat menimbulkan polemik tentang perlunya

menjaga kelestarian hutan.

Kesepuluh manfaat gambar ini tidak berdiri  sendiri. Satu gambar dapat

memiliki beragam fungsi pada saat yang bersamaan. Yang perlu diperhatikan

pada saat menggunakan gambar adalah bahwa manfaat yang kita inginkan

dari satu gambar tertentu tidak dikalahkan oleh manfaat lain yang mungkin

bertolak belakang dengan manfaat yang kita inginkan tersebut.

Untuk menghindari hal tersebut, ada enam faktor yang harus

diperhatikan pada saat menggunakan gambar, yaitu:

1) Jelaskan fungsinya.

Gambar yang dimaksudkan untuk menjelaskan atau memunculkan

masalah sebaiknya diinformasikan secara eksplisit sehingga peserta didik

memperhatikan gambar tersebut.

2) Seimbangkan fungsi.

Jangan sampai fungsi gambar yang lebih minor berakibat negatif pada

fungsi mayor yang sebenarnya kita tuju.

3) Tentukan aktivitas.

Jika menggunakan gambar, pastikan bahwa peserta didik membaca

gambar tersebut. Informasi yang diberikan gambar jangan diulang dalam

narasi sehingga peserta didik harus melihat gambar untuk dapat

memahami materi.

4) Konvensi.

16

Page 17: Hand out

17

Pastikan bahwa peserta didik memahami konvensi yang digunakan dalam

gambar. Jika perlu, jelaskan dalam teks sehingga pesan yang ingin

disampaikan dalam gambar dapat diterima dengan benar.

5) Batasi informasi.

Jangan memunculkan terlalu banyak informasi pada satu gambar.

Meskipun secara teori satu gambar dapat memberikan banyak informasi,

coba untuk membatasi informasi yang ingin disampaikan.

6) Hindari SARA.

Jangan gunakan gambar yang dapat memicu SARA.

7. Contoh Handout

HANDOUT I

A. Kaidah Pencacahan

17

PELUANG

Standar Kompetensi : Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah

Kompetensi Dasar : Menggunakan aturan perkalian, permutasi,                                            dan kombinasi dalam pemecahan masalah

Indikator : 1. Menyusun aturan perkalian, permutasi dan                                                kombinasi

Page 18: Hand out

18

Prinsip dasar dalam kaidah pencacahan

Kaidah pencacahan menggunakan dua prinsip dasar,

yaitu prinsip aturan penjumlahan dan aturan

perkalian.

Aturan penjumlahan

Pada aturan penjumlahan bila suatu

himpunan S                        terbagi ke dalam himpunan-

himpunan bagian                       yaitu S1, S2, S3,..., Sn, maka

jumlah unsur yang                       berada di dalam

himpunan S sama dengan jumlah                       semua

unsur yang ada dalam setiap himpunan

bagian dari S atau dapat dirumuskan sebagai

berikut.

18

Tahukah kamu apa itu kaidah pencacahan???

Kaidah Pencacahan adalah suatu cara/aturan untuk menghitung semua kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu percobaan tertentu.

Page 19: Hand out

19

S = S1 + S2 + S3 +...+ Sn

Contoh 1:

Ana bermaksud ingin membeli sepatu di sebuah toko. Di toko

tersebut ada sepatu merek A dengan 4 macam model,

merek B dengan 3 macam model, dan merek C ada 5

macam model.                         Berapa banyak model sepatu yang dapat

dipilih oleh Ana?

        Penyelesaian:

        Ana akan membeli sepatu di toko itu, maka Ana memiliki

5 + 4 + 3 = 12 macam model sepatu.

             Jadi, banyak model sepatu di toko itu (5 model A, 4 model

B, 3             model C) sejumlah (5+4+3)model

Aturan Perkalian

Contoh 2:

Kota A dan kota B dihubungkan oleh tiga alternatif jalan. Kota B dan kota C dihubungkan oleh dua alternatif jalan. Jika kita bepergian dari kota A ke kota C melalui kota B, ada berapa rute berbeda yang bisa ditempuh?

Penyelesaian:

19

Page 20: Hand out

20

Perjalanan dari kota A ke C melalui B dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama ketika pergi dari A ke B yang dapat

dilakukan dengan 3 cara, tahap kedua ketika melaju dari B ke C

yang dapat dilakukan dengan 2 cara.

Jadi, total cara bepergian dari A ke C adalah 3 x 2= 6 cara, yaitu:

1 4 2 4 3 41 5 2 5 3 5

Contoh 3:

Dari angka-angka 1, 2, 3, 4, dan 5 akan disusun suatu bilangan.

a. Berapa banyak bilangan tiga angka berlainan yang dapat disusun?

b. Berapa banyak bilangan tiga angka yang nilainya kurang dari 400 (tidak ada angka yang berulang) yang dapat disusun?

c. Berapa banyak bilangan tiga angka berlainan yang nilainya lebih dari 430 dapat disusun ?

Penyelesaian :

a. Bilangan yang terdiri dari tiga angka mempunyai angka ratusan, puluhan, dan satuan. Bilangan-bilangan yang ada dapat disusun dengan mengisi tempat ratusan, puluhan, dan satuan.

5 4 3

o Terdapat 5 cara mengisi ratusan, karena setiap angka yang tersedia dapat ditempatkan pada ratusan.

20

Page 21: Hand out

21

o Terdapat 4 cara mengisi puluhan, karena angka yang mengisi tempat ratusan tidak boleh mengisi puluhan maupun satuan(angka tidak boleh berulang).

o Terdapat 3 cara mengisi satuan.

Jadi, total banyaknya bilangan tiga angka berlainan yang dapat disusun adalah sebanyak 5 x 4 x 3 = 60 bilangan.

b. Bilangan tiga angka yang nilainya kurang dari 400 disusun sebagai berikut

3 4 3

o Terdapat 3 cara mengisi tempat ratusan, karena hanya ada 3 angka yang bisa mengisi ratusan yaitu angka 1, 2, dan 3

o Terdapat 4 cara mengisi puluhan, karena angka yang mengisi tempat ratusan tidak boleh mengisi puluhan lagi

o Terdapat 3 cara mengisi satuan, karena angka yang mengisi tempat ratusan dan puluhan tidak boleh mengisi satuan.

Jadi, total banyaknya bilangan tiga angka yang nilainya kurang dari 400 dapat disusun sebanyak 3 x 4 x 3 = 36 bilangan.

c. Bilangan tiga angka berlainan yang nilainya lebih dari 430 disusun sebagai berikut.

Cara I:

Bilangan pokok 4

1 2 3

Berarti ada 6 cara untuk menyusun 3 angka yang nilainya lebih dari 430 dengan bilangan pokok 4.

21

Page 22: Hand out

22

o Terdapat 1 cara mengisi tempat ratusan, karena hanya ada 1 angka yang bisa mengisi ratusan yaitu angka 4

o Terdapat 2 cara mengisi puluhan, karena hanya ada 2 angka yang mengisi tempat puluhan yaitu angka 3, dan 5

o Terdapat 3 cara mengisi tempat satuan, karena angka yang mengisi tempat ratusan dan mengisi tempat puluhan tidak boleh mengisi satuan

Bilangan pokok 5

1 4 3

Berarti ada 12 cara untuk menyusun 3 angka yang nilainya lebih dari 430 dengan bilangan pokok 5.

o Terdapat 1 cara mengisi tempat ratusan, karena hanya ada 1 angka yang bisa mengisi ratusan yaitu angka 5

o Terdapat 4 cara mengisi puluhan, karena ada 4 angka yang mengisi tempat puluhan yaitu angka 1, 2, 3, dan 4

o Terdapat 3 cara mengisi tempat satuan, karena angka yang mengisi tempat ratusan dan mengisi tempat puluhan tidak boleh mengisi satuan

Jadi, total banyaknya tiga angka berlainan yang nilainya lebih dari 430 dapat disusun sebanyak : 6 + 12 = 18 cara

Cara II:

Jika di susun dengan cara biasa, maka 3 angka yang nilainya lebih dari 430 dapat disusun sebagai berikut:

431 451 512 521 531 541

432 452 513 523 532 542

22

Page 23: Hand out

23

435 453 514 524 534 543

Jadi, total banyaknya tiga angka yang nilainya lebih dari 430 sebanyak 18 bilangan (18 cara )

LATIHAN

Soal:

Dari lima buah angka 2, 3, 5, 7, dan 9 akan disusun

menjadi suatu bilangan yang terdiri dari 4 angka. Berapa

banyak bilangan yang dapat disusun jika:

a. angka-angka boleh berulang,

b. angka-angkanya tidak boleh berulang?

23

Page 24: Hand out

24

KEPUSTAKAAN

Direktorat manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah. 2008. Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran. Depertemen Pendidikan Nasional

Wuryanto, Agus. 2010. Hand Out. http://aguswuryanto.wordpress.com/. Diakses pada 22 April 2012.

http://chai-chairil.blogspot.com/

24