HANAS 2008

KEBIJAKSANAAN DAN STRATEGI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

KEBIJAKSANAAN DAN STRATEGI KEBIJAKSANAAN DAN STRATEGI ENERGI DAN SUMBERENERGI DAN SUMBER DAYA MINERALDAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

Purnomo YusgiantoroMENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) XLI Lemhanas RI Tahun 2008Jakarta, 29 Mei 2008

DEPARTEMENDEPARTEMEN

ESDMESDM

I. PERAN SEKTOR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

II. POTENSI ENERGI DAN MINERAL NASIONAL

III. KEBIJAKAN ENERGI DAN MINERAL

IV. ISU-ISU AKTUAL

DAFTAR ISI


ESDMESDM

I. PERAN SEKTOR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


ESDMESDM

PERAN SEKTOR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

PembangunanNasional

PembangunanPembangunanNasionalNasional

PerekonomianNasional

Sumber Devisadan Penerimaan

Negara

Investasi

Faktor Dominan

IHSG

Bahan Bakar

Domestik

Bahan Baku

Industri Tenaga Kerja

Efek Berantai


ESDMESDM

Penerimaan dari sektor lain

Rp. 599,9 T Penerimaan dari sektor ESDMRp. 295,0 T

MigasRp. 257,1 T

Pertambangan UmumRp. 36,8 T

Lain-lainRp. 1,1 T

TOTAL PENERIMAAN NASIONAL+ Rp. 894,9 T

KONTRIBUSI SEKTOR ESDM TERHADAP PENERIMAAN NASIONAL

(2008)

33%67%

Catatan :Anggaran DESDM tahun 2008 sekitar Rp. 5 triliun (termasuk + 2 triliun untuk listrik perdesaan)


ESDMESDM

1. PENERIMAAN MIGAS 176.955,86 257.186,98a.PPh Minyak Bumi dan Gas Alam 43.547,69 53.649,89b.PNBP Migas 124.783,67 182.946,86c. 8.624,50 9.204,56

d. 646,01e 10.739,66

2. PENERIMAAN PERTAMBANGAN UMUM 35.963,30 36.808,24a.Pajak Pertambangan Umum 27.266,23 27.498,79b.PNBP Pertambangan Umum 8.697,07 9.309,45

3. PENERIMAAN LAIN-LAIN 1.233,12 1.081,83TOTAL 214.152,28 295.077,04

PENERIMAAN NEGARA NASIONAL 708.494,40 894.990,50% KONTRIBUSI SEKTOR ESDM 30,2% 33,0%

Kurs (Rupiah/US$) 9.125 9.100ICP (US$/barel) 72,31 95,00Lifting (ribu bph) 898 927

2008 (Rencana)

Koreksi Cost Recovery Pertamina

Selisih harga DMO dengan fee kontraktor pada kegiatan hulu migasDMO Swap

2007

PENERIMAAN NEGARA SEKTOR ESDMTriliun Rp.

Catatan :Penerimaan tersebut belum termasuk :• Deviden dari BUMN di lingkungan sektor ESDM• Pajak-pajak dari pengusahaan sektor ESDM yang terdiri dari PPN, PBBKB dan PBB• Usaha pertambangan KP yang ijinnya diterbitkan oleh Bupati dan sebagian masih diaudit.


ESDMESDM

0

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000Ju

ta U

S$

TOTAL 5.410,10 5.579,63 7.341,46 7.426,63 9.528,55 11.850,53 14.371,67 14.657,53 21.743,42

Pertambangan Umum 763,31 723,27 484,41 608,84 1.055,21 944,31 1.456,12 1.252,81 1.554,25

Ketenagalistrikan 693,13 367,03 562,34 822,48 2.553,75 2.637,55 3.252,99 3.320,06 5.402,67

Migas 3.953,66 4.489,33 6.294,71 5.995,31 5.919,59 8.268,67 9.662,56 10.084,66 14.786,50

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Rencana

2008

INVESTASI SEKTOR ESDM


ESDMESDM

-50,00%

0,00%

50,00%

100,00%

150,00%

200,00%

250,00%

300,00%

1/2/07

2/2/07

3/2/07

4/2/07

5/2/07

6/2/07

7/2/07

8/2/07

9/2/07

10/2/

07

11/2/

07

12/2/

07

1/2/08

CompositeAgri

MiningBasic-Ind

Misl-Ind

Consumer

Properti

Infrastructure

Finance

Trade

Manufacture

PERSENTASE KENAIKAN INDEX SAHAM(2007-2008)


ESDMESDM

BBM (Minyak Solar), 43.5%

Listrik, 0.0%

Biofuel (Bio-Diesel), 0.4%

Biofuel (Bio-Etanol), 0.3%

BBM (Premium), 53.5%

Biofuel (Bio-Oil), 2.0%

BBG (Pipa), 0.5%

BBM (Minyak Solar), 42.3%

Listrik, 0.0%

Biofuel (Bio-Diesel), 0.4%

Biofuel (Bio-Etanol), 7.6%

BBM (Premium), 46.5%

Biofuel (Bio-Oil), 1.9%

BBG (Pipa), 1.4%

Sektor Transportasi 2007 Sektor Transportasi 2010

Sektor Rumah Tangga & Komersil 2010Sektor Rumah Tangga & Komersil 2007PEMANFAATAN ENERGI DOMESTIK 2007 – 2010

BBG (Tabung), 0.4%

Batubara (Briket), 0.2%

LPG, 10.5%

BBG (Pipa), 1.8%

Biofuel (Biooil), 2.2%

BBM, 47.8%

Listrik, 37.2%

BBG (Tabung), 1.5%

Batubara (Briket), 1.2%

LPG, 19.0%

BBG (Pipa), 6.4%

Biofuel (Biooil), 3.7%

BBM, 28.1%

Listrik, 40.1%


ESDMESDM

Batubara, 48.8%

Batubara-Hybrid, 2.8%

Gas, 17.0%

BBM, 11.4%

Biofuel, 4.8%

Panas Bumi, 6.1%

Hydro , 9.1%

Batubara, 71.4%

Batubara-Hybrid, 2.2%

Gas, 8.3%

BBM, 2.7%

Biofuel, 0.8%

Panas Bumi, 6.8%

Hydro , 7.8%

Sektor Pembangkitan 2007 Sektor Pembangkitan 2010*)

Sektor Industri 2010Sektor Industri 2007

Batubara34.9%

Gas Bumi20.4%

BBM27.8%

LPG1.4%

Listrik12.4%

Biofuel3.1%

Listrik13.1%

BBM43.8%

LPG1.1%

Batubara22.5%

Gas19.6%

PEMANFAATAN ENERGI DOMESTIK 2007 – 2010(Lanjutan)


ESDMESDM PRODUKSI ENERGI

0

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

4.000

4.500

5.000rib

u B

OEP

D

TOTAL 3.565 3.610 3.800 3.880 3.888 4.288 4.672 4.636Minyak Bumi 1.413 1.341 1.250 1.147 1.095 1.062 1.006 954Gas Bumi 1.416 1.381 1.485 1.544 1.478 1.461 1.445 1.369Batubara 736 888 1.065 1.189 1.315 1.765 2.221 2.313

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007


ESDMESDM PENGGERAK UTAMA PEMBANGUNAN (EFEK BERANTAI)

SEK

TOR

ESD

M PROPOOR

PROJOB

PROGROWTH

• Pembangunan daerah

• Pembukaan lapangan kerja

• Meningkatkan nilai tambah

• Community Development

• Meningkatkan kegiatan ekonomi

FORWARD LINKAGE

BACKWARD LINKAGE

INDUSTRI ESDM


ESDMESDM

II. POTENSI ENERGI DAN MINERAL


ESDMESDM

ENERGI FOSIL SUMBER DAYA CADANGAN PRODUKSIRASIO

CAD/PROD(TAHUN)*)

Minyak Bumi 56,6 miliar barel 8,4 miliar barel**) 348 juta barel 24

Gas Bumi 334,5 TSCF 165 TSCF 2,79 TSCF 59

Batubara 90,5 miliar ton 18,7 miliar ton 201 juta ton 93

Coal Bed Methane (CBM) 453 TSCF - - -

*) Dengan asumsi tidak ada penemuan cadangan baru**) Termasuk Blok Cepu

ENERGI NON FOSIL SUMBER DAYA KAPASITAS TERPASANG

Tenaga Air 75.670 MW (e.q. 845 juta SBM) 4.200 MW

Panas Bumi 27.000 MW (e.q. 219 juta SBM) 1.052 MW

Mini/Micro Hydro 450 MW 84 MW

Biomass 49.810 MW 300 MW

Tenaga Surya 4,80 kWh/m2/day 8 MW

Tenaga Angin 9.290 MW 0,5 MW

Uranium 3.000 MW (e.q. 24,112 ton) untuk 11 tahun*) 30 MW*) Hanya di Kalan – West Kalimantan

CADANGAN DAN PRODUKSI ENERGI INDONESIA (2007)


ESDMESDM

MINERAL UNIT SUMBER DAYA CADANGAN PRODUKSI RATIO CAD/PROD(TAHUN)

Timah (metal) Ton 622.402 462.402 62.430 8

Bijih Nikel Ton 1.338.182.200 627.810.000 21.415.085*) 29

Nikel in FeNi Ton - - 16.350 -

Nikel in Matte Ton - - 79.060 -

Tembaga (metal) Ton 66.206.347 41.473.267 843.460 49

Emas (metal) Ton 5.297 3.156 122.33 26

Perak (metal) Ton 36.013 11.417 280.33 41

Bijih Besi (konsentrat) Ton 47.169.416 9.557.846 89.644 107

Bauxite (metal) Ton 207.931.993 23.999.901 5.504.000 5

Manganese (metal) Ton 32.738.682 350.000 34.793 10

Intan Karat 539.800 93.565 5.761 16

Granit Ton 57.509.419 13.320.417 1.800.000 8

CADANGAN DAN PRODUKSI MINERAL INDONESIA (2007)

*) Bijih nikel ini berasal dari PT. Antam Tbk sebesar 7.105.330 ton dan 237.075 ton yang digunakan untuk memproduksi Nikel in FeNi serta dari PT INCO Tbk sebesar 14.072.680 ton yang digunakan untuk memproduksi Nikel in Matte.


ESDMESDM CADANGAN MINYAK BUMI INDONESIA(2007)

CADANGAN MINYAK BUMI (MMSTB)

128,7

4,155.7

917,4

696,8954,3

326,2

768,9121,1

PAPUA

NATUNA

MALUKU

97,8

141,3NAD

62,8

95,4

SUMATERA UTARA

SUMATERA TENGAH

SUMATERA SELATAN

JAWA TIMUR

JAWA BARAT

SULAWESI SELATAN

KALIMANTAN TIMUR

KALIMANTAN SELATANSULAWESI TENGAH

TOTAL CADANGAN MINYAK BUMI

8.403,31 MM STB


ESDMESDM

3.711.32

7.96

26.68

6.18

6.39

53.06

21.49

7.7624.14

ACEH (NAD)

SUMATERACENTRAL

SOUTHSOUTH

KALIMANTAN

IRIAN JAYA (PAPUA)

CADANGAN GAS BUMI (TCF)

NATUNA

EAST JAVA

SUMATERA SULAWESI

EASTNorth

SUMATERA

WEST JAVA

CADANGAN GAS BUMI(2007)

6.31

Maluku

TOTAL CADANGAN GAS BUMI

164.99 TCF


ESDMESDMCEKUNGAN BATUBARA DAN CBM INDONESIACEKUNGAN BATUBARA DAN CBM INDONESIA

OMBILINOMBILINBASINBASIN

CENTRAL SUMATRA BASIN

(52.50 TCF)

OMBILIN BASIN (0.50 TCF)

SOUTH SUMATRA BASIN

(183.00 TCF)

BENGKULU BASIN

(3.60 TCF) JATIBARANG BASIN

(0.80 TCF)

PASIR AND ASEM ASEM BASINS

(3.00 TCF)

BARITO BASIN (101.60 TCF)

SOUTHWEST SULAWESI BASIN

(2.00 TCF)

KUTEI BASIN (80.40 TCF)

NORTH TARAKAN BASIN

(17.50 TCF)

BERAU BASIN (8.40 TCF)

TOTAL CBM RESOURCES = 453.30 TCF


ESDMESDM

19

SALAK375 MW

DARAJAT255 MW

WAY. WINDU I110 MW

PATUHA400 MW

KARAHA400 MW

KAMOJANG200 MW

DIENG60 MW

LUMUTBALAI(UNOCAL)

SEULAWAH AGAM160 MW

SIBAYAK12 MW

ULUBELU110 MW

SARULA330 MW

LUMUT BALAI110 MW

ULUMBU10 MW

MATALOKO2.5 MW

LAHENDONG I – II40 MW

BEDUGUL175 MW

Tahap Pengembangan : 1647,5 MW

Tahap Produksi : 1052 MW

WILAYAH PENGEMBANGAN PANAS BUMI SAAT INI(status April 2008)

Akan Ditenderkan : 680 MW

UNGARAN50 MW

TAMPOMAS50 MW

NGEBEL120 MW

JAILOLO75 MW

WAY. WINDU II110 MW

CISOLOK45 MW

T.PERAHU100 MW

JABOI50 MW

SOKORIA30 MW

Total Kapasitas Tahun 2007 : 1052 MW


ESDMESDM

III. KEBIJAKAN ENERGI DAN MINERAL


ESDMESDM KEBIJAKAN PENGEMBANGAN ENERGI(Berdasarkan UU Energi No. 30 tahun 2007)

Peningkatan Kegiatanekonomi

Peningkatan Kegiatanekonomi

Ketahanan NasionalKetahanan

Nasional

P E

R A

N E

N E

R G

I

KET

AH

AN

AN

EN

ERG

I

EKSPLORASI PRODUKSI

KONSERVASI(OPTIMASI PRODUKSI)

SUBSIDI LANGSUNG

DIVERSIFIKASI

KONSERVASI (EFISIENSI)

SUPPLY SIDE POLICY

DEMAND SIDE POLICY

JAMINAN PASOKAN

KESADARAN MASYARAKAT

HARGA ENERGI

SH

IFTING

P

AR

AD

IGM


ESDMESDM

• Penyediaan energi baru dan energi terbarukan wajib ditingkatkan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya

• Penyediaan energi dari sumber energi baru dan sumber energi terbarukan yang dilakukan oleh badan usaha, bentuk usaha tetap, dan perseorangan dapat memperoleh kemudahan dan/atau insentif untuk jangka waktu tertentu hingga tercapai nilai keekonomiannya

DIV

ERSI

FIK

ASI

EN

ERG

IDIVERSIFIKASI ENERGI

(UU Energi No. 30 tahun 2007)


ESDMESDM

• Konservasi energi tanggung jawab semua pihak

• Konservasi energi mencakup seluruh tahap pengelolaan energi

• Pengguna dan produsen peralatan hemat energi yang melaksanakan konservasi energi diberi kemudahan dan/atau insentif

• Pengguna dan produsen peralatan hemat energi yang tidak melaksanakan konservasi energi diberi disinsentif

KO

NSE

RVA

SI E

NER

GI

KONSERVASI ENERGI(UU Energi No. 30 tahun 2007)


ESDMESDM TARGET BAURAN ENERGI(Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2006)

Gas Alam 28.57%

Batubara15.34%

Minyak Bumi51.66%

Panas Bumi 1.32%

Tenaga Air 3.11%

Energi (Primer) Mix 2006National (Primary) Energy Mix

Batubara33%

Gas, 30%

Minyak Bumi 20%

Bahan Bakar Nabati, 5%

Panas Bumi, 5%

Biomasa, Nuklir, Tenaga airEnergi Matahari, Tenaga angin, 5%

Batubara cair, 2%

RE,17%

Energi Mix Tahun 2025

Elastisitas Energi < 1Elastisitas Energi = 1,8


ESDMESDM KEBIJAKAN SUBSIDI HARGA BBM

S = SubsidiNS = Non SubsidiNA = Not Available*) Rencana penerapan Kartu Kendali dan Smart Card

TENTATIF

No. JENIS BBM TAHAP I TAHAP IITAHAP III TAHAP IV TAHAP V*)

(Sekarang)TAHAP

VITAHAP

SELANJUT-NYA

KONSUMEN

SSM. Tanah- Bersubsidi S S S S

1 NS NSNS Rumah Tangga Miskin, Usaha

Kecil

- Industri S S S NS NS NS NS Industri

SS

2 Premium S S S SNS

NSNS Angk. Pribadi, Angk. Umum,

Angk. Khusus, TNI/Polri

SSM. Solar- Transportasi S S S S

3 NS NSNS

Angk. Pribadi, Angk. Umum, Angk. Laut, Angk. Khusus,

Nelayan Tradisional

- Industri S S S NS NS NS NS Industri, PLN, Pertambangan, TNI/Polri

4 M. Diesel S S NS NA NA NA NA NAIndustri, PLN, Angk. Laut

Domestik, Kapal Berbendera Asing, Kapal Tujuan Luar

Negeri, Pertambangan

5 M. Bakar S S NS NS NS NS NSIndustri, PLN, Angk. Laut

Domestik, Kapal Berbendera Asing, Kapal Tujuan Luar

Negeri, Pertambangan

6 Avtur S NS NS NS NS NS NS Industri Penerbangan, TNI/Polri

7 Avgas S NS NS NS NS NS NS Industri Penerbangan, TNI/Polri


ESDMESDM

-

200

400

600

800

1.000

1.200

S-1/TR

S-2=45

0/TR

S-2=90

0/TR

S-2=13

00/TR

S-2=22

00

S-2 sis

anya

/TR

S-3/TM

R-1=45

0/TR

R-1=90

0/TR

R-1=13

00/TR

R-1=22

00R-2/

TRR-3/

TR

B-1=45

0/TR

B-1=90

0/TR

B-1=13

00/TR

B-1=22

00/TR

B-2/TR

B-3/TM

M/TR, T

M, TT

I-1=4

50/TR

I-1=9

00/TR

I-1=1

300/T

R

I-1=2

200/T

R

I-1 si

sany

a/TR

I-2/TR

I-3/TM

I-4/TT

P-1=45

0/TR

P-1=90

0/TR

P-1=13

00/TR

P-1=22

00/TR

P-1 sis

anya

/TRP-2/

TMP-3/

TRR

p/K

wh

Gol. Sosial Gol. Rumah Tangga Gol. BisnisGol. Industri Gol. Pemerintah BPP

KEBIJAKAN HARGA JUAL LISTRIK PER GOLONGAN(Tahun 2007)

BPP = Rp. 1.128/kWh


ESDMESDM KEBIJAKAN MINERALKEBIJAKAN MINERAL

Meningkatkan nilai tambah mineral

Mendayagunakan dan meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya mineral logam, non logam, batubara, gambut, bitumen padat dan panas bumi yang dihasilkan secara berkelanjutan

Menciptakan daya tarik investasi

Mengamankan dan melindungi semua kontrak dan kuasa pertambangan

Memberikan perlindungan lingkungan dan memperhatikan konservasi sumber daya mineral

RUU Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara sedang dalam pembahasan terakhir dengan DPR

Mengembangkan pemanfaatan batubara dengan cara peningkatan produksi batubara, peningkatan pemanfaatan briket batubara dan pengembangan batubara dalam coal liquefaction, gasifikasi dan upgrading brown coal


ESDMESDM

IV. ISU AKTUALIV. ISU AKTUAL


ESDMESDMISU AKTUAL

• Kenaikan harga minyak dunia dan dampaknya

• Produksi minyak bumi dan cost recovery

• Pengurangan subsidi

– Penyesuaian harga BBM

– Konversi minyak tanah ke LPG

– Penerapan kartu kendali untuk minyak tanah

– Penerapan Smart Card untuk bensin premium

– Gerakan penghematan energi

• Percepatan Pembangunan Listrik PLN 10.000 MW dan IPP 10.000 MW

• Pengembangan Bahan Bakar Nabati


ESDMESDM

www.esdm.go.idhttp://menteri.esdm.go.id


ESDMESDM

IV. 1. HARGA MINYAK DUNIA DAN DAMPAKNYA


ESDMESDM

Pengaruh oil shock tidak signifikan pada negara-negara yang telah menerapkan :1. Pengembangan energi alternatif (diversifikasi)2. Efisiensi energi (konservasi)3. Kebijakan harga energi sesuai mekanisme pasar

PERKEMBANGAN HARGA MINYAK DUNIA

$-

$10

$20

$30

$40

$50

$60

$70

$80

$90

$100

$110

$120

$130

$140

1970197119721973

1974197519761977197819791980

198119821983198419851986

1987198819891990199119921993

1994199519961997199819992000

200120022003200420052006

20072008

US$

/ bar

ell

Embargo minyak Arab 1973

Revolusi Iran

Awal perang Iran-Irak

S Arabia membanjiri pasar

Invasi Irak ke Kuwait

Perang Teluk Selesai

Krisis ekonomi Asia, pasokan minyak berlebih

OPEC memotong produksi, permintaan meningkat

Serangan 11 Sept, ekonomi melemah, permintaan turun.

Perang Irak, ekonomi dunia menguat, permintaan meningkat, kapasitas cadangan mengecil, stok terbatas, dll

Source: Modified EIA

Resesi ekonomi,Non OPEC membanjiri pasar

Perang Iran-Irak selesai

Resesi Amerika Serikat

I

II

III

OIL SHOCK (SURGE)

$-

$10

$20

$30

$40

$50

$60

$70

$80

$90

$100

$110

$120

$130

$140

1970197119721973

1974197519761977197819791980

198119821983198419851986

1987198819891990199119921993

1994199519961997199819992000

200120022003200420052006

20072008

US$

/ bar

ell

Embargo minyak Arab 1973

Revolusi Iran

Awal perang Iran-Irak

S Arabia membanjiri pasar

Invasi Irak ke Kuwait

Perang Teluk Selesai

Krisis ekonomi Asia, pasokan minyak berlebih

OPEC memotong produksi, permintaan meningkat

Serangan 11 Sept, ekonomi melemah, permintaan turun.

Perang Irak, ekonomi dunia menguat, permintaan meningkat, kapasitas cadangan mengecil, stok terbatas, dll

Source: Modified EIA

Resesi ekonomi,Non OPEC membanjiri pasar

Perang Iran-Irak selesai

Resesi Amerika Serikat

I

II

III

OIL SHOCK (SURGE)


ESDMESDM

33

POSISI INDONESIA DALAM MINYAK BUMI

NEGARA PRODUSEN

MINYAK BUMI

NEGARA PRODUSEN

MINYAK BUMI

NEGARA KONSUMEN

MINYAK BUMI

NEGARA KONSUMEN

MINYAK BUMI

INDONESIA

Kenaikan Harga Minyak

Penerimaan Negara

Subsidi


ESDMESDMSENSITIVITAS PENERIMAAN MIGAS DENGAN SUBSIDI

-

50

100

150

200

250

300

350

400

450

500

95 100 105 110 115 120 125 130 135 140 145 150 155 160

Trili

un R

upia

h

Harga Minyak US$/bbl

PNBP Migas Bag Pusat Peneg Migas Lainnya Pajak (PPh) Migas DBH SDA Migas Subsidi BBM


ESDMESDM

IV.2. PRODUKSI MINYAK DAN COST RECOVERY


ESDMESDM PRODUKSI MINYAK BUMI INDONESIA

Catatan :1.1995 – Mulai mengalami penurunan secara alamiah2.1997 – Krisis ekonomi (tidak ada investasi)3.1998 – s.d. 2001 : Terjadi empat kali ganti pemerintah4.2001 – Undang-undang Migas terbit, masuk Mahkamah Konstitusi s.d. 20045.2004 – Pemilihan Umum

0.0

200.0

400.0

600.0

800.0

1,000.0

1,200.0

1,400.0

1,600.0

1,800.0

2,000.0

1970

1971

1972

1973

1974

1975

1976

1977

1978

1979

1979

1980

1981

1982

1983

1984

1985

1986

1987

1988

1989

1990

1991

1992

1993

1994

1995

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

RIBU

BPD

INDUSTRI MINYAK INDONESIA SUDAH 100 TAHUNSebagian besar lapangan minyak sudah tua (mature)


ESDMESDM

Riau

Kalimantan Timur

Maluku

Kalimantan Timur

Jawa Timur

Jawa Timur

0 155 10

Exploration Period Development First Production

Year

PERIODE EKSPLORASI SAMPAI TAHAP PRODUKSIPERIODE EKSPLORASI SAMPAI TAHAP PRODUKSI


ESDMESDMKENDALA PENINGKATAN PRODUKSI MINYAKKendala Internal :• Kondisi Lapangan Produksi yang mayoritas (>90%) sudah mature dengan

penurunan produksi (decline rate 7-15%). • Investasi Eksplorasi dan Produksi (E&P) baru mulai bergairah sejak awal tahun

2004 (krisis ekonomi, dinamika politik menjelang tahun 2000, UU Migas terbit tahun 2001).

• Diperlukan waktu yang lama dari tahap eksplorasi (ada kemungkinan gagal) sampai dengan produksi.

• Gangguan teknis peralatan/fasilitas proses produksi. • Keterbatasan SDM, sarana pemboran (Rig) dan fasilitas produksi.

Kendala External :• Persaingan fiskal untuk menarik investasi migas dari negara lain.• Tumpang tindih lahan dan masalah lingkungan.• Birokrasi perizinan pengadaan dan pembebasan lahan.• Gangguan keamanan di Wilayah Kerja KKKS (demo, pencurian-pencurian fasilitas

produksi).• Otonomi daerah yang berlebihan.


ESDMESDM

Tahun

Juta

US

$COST RECOVERY VS PENERIMAAN MIGAS

0

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Penerimaan MigasCost Recovery


ESDMESDM PRODUKSI MIGAS VS COST RECOVERY


ESDMESDM

IV.3. UPAYA PENURUNAN SUBSIDI


ESDMESDM– JANGKA PENDEK :

• Penyesuaian harga BBM bersubsidi• Konversi minyak tanah ke LPG• MFO-nisasi pembangkit listrik• Tarif non-subsidi bagi pelanggan > 6.600 VA

– JANGKA MENENGAH/PANJANG :• Penyesuaian harga BBM bersubsidi secara bertahap sampai pada harga

keekonomiannya

• Konversi minyak tanah ke LPG (berlanjut ke seluruh Indonesia)

• Pengurangan volume BBM bersubsidi, antara lain :Penerapan kartu kendali Penerapan smart card

• Konservasi energiGerakan penghematan energiKewajiban audit energi dan penunjukan pengawas energiPenerapan standar peralatan pemanfaat energiEkstensifikasi pemberlakuan tarif multiguna bagi pelanggan tertentu

• Diversifikasi energi

UPAYA PENGURANGAN SUBSIDIUPAYA PENGURANGAN SUBSIDI


ESDMESDM

IV.3. UPAYA PENURUNAN SUBSIDI(Lanjutan)

A. HARGA BBM


ESDMESDM SUBSIDI HARGA BBM

Alasan pengurangan subsidi harga BBM, antara lain :

• Ketidakadilan karena yang kaya ikut menikmati subsidi

• Penyalahgunaan BBM seperti penyelundupan BBM, pengoplosan BBM, dan penyimpangan penggunaan BBM

• Pemborosan penggunaan BBM

• Mempercepat pengembangan energi alternatif (diversifikasi) dan efisiensi (konservasi) energi

• Mengurangi beban yang terlalu berat pada keuangan negara sehingga alokasi untuk pengembangan sektor lain seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur bertambah


ESDMESDM

Kenaikan Harga BBM (Rp/Liter)Tahun Produksi Minyak

(ribu b/d) TanggalPremium Minyak Tanah Solar

1980 1.586,6 1 Mei 100 → 150 25 → 37.5 35 → 52.51991 1.575,2 11 Juli 450 → 550 190 → 220 245 → 3001993 1.535,0 8 Januari 550 → 700 220 → 280 300 → 3801998 1.537,3 5 Mei 700 → 1200 280 → 350 380 → 6002000 1.415,3 1 Oktober 1000 →1150 280 → 350 550 → 6002001 1.341,4 1 Juni 1150 → 1450 350 → 400 600 → 9002002 1.252,1 17 Januari 1450 → 1550 400 → 600 900 → 11502003 1.146,6 2 Januari 1750 →1810 600 → 700 1550 → 1890

1 Maret 1810 → 2400 700 → 700 1650 → 21002005 1.062,1

1 Oktober 2400 → 4500 700 → 2000 2100 → 43002008 977 24 Mei 4500 → 6000 2000 → 2500 4300 → 5500

GAMBARAN BAHWA PRODUKSI MINYAK BUMI TIDAK MEMPENGARUHI KENAIKAN HARGA BBM..

0,0

200,0

400,0

600,0

800,0

1.000,0

1.200,0

1.400,0

1.600,0

1.800,0

2.000,0

1970

1971

1972

1973

1974

1975

1976

1977

1978

1979

1979

1980

1981

1982

1983

1984

1985

1986

1987

1988

1989

1990

1991

1992

1993

1994

1995

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

Rib

u BP

D

Sejak tahun 1965-1999 terjadi kenaikan BBM sebanyak 30 kaliSejak tahun 2000-2008 terjadi kenaikan BBM sebanyak 7 kali


ESDMESDM


B. KONVERSI MINYAK TANAH KE LPG


ESDMESDM a)a) REALISASI PROGRAM PENGALIHAN MINYAK REALISASI PROGRAM PENGALIHAN MINYAK TANAH BERSUBSIDI KE LPGTANAH BERSUBSIDI KE LPG

Jumlah Paket

TAHUN

KK Usaha Kecil

Volume LPG (MT)

Volume Mitan terkonversi (KL)

Volume Mitan yang masih

ada (KL)Wilayah

REALISASI2007

3.834.384 141.405 33.426 163.182 9.851.812

REALISASI2008 *)

2.927.984 41.041 93.299 420.420 2.997.765

DKI Jakarta, SumSel, JaBar, JaTeng, DIY, JaTim, Bali

TOTAL 6.762.368 182.446 126.725 583.602

RENCANA 2008 20.000.000 1.144.020 2.013.475 7.838.337 Seluruh Jawa, Bali, dan SumSel

RENCANA 2009 18.044.211 2.760.000 6.764.668 3.087.144 Seluruh Indonesia

2010 - - - -Asumsi pembagian paket perdana selesai tahun 2009, dan untuk tahun 2010 masih melihat hasil dari 2009.

Total Minyak Tanah yang Terkonversi pada 2010 (9.751.812)

Catatan:*) Sampai dengan 9 Mei 2008Mulai 15 Mei 2008 minyak tanah bersubsidi di DKI Jakarta sudah tidak adaPermasalahan pada saat ini adalah pengadaan tabung LPG 3 kg dan perlengkapannya


ESDMESDM b)b) TAHAPAN PENGALIHAN MINYAK TANAH TAHAPAN PENGALIHAN MINYAK TANAH BERSUBSIDI KE LPGBERSUBSIDI KE LPG

0%

20%

40%

60%

80%

100%

LPG (KL setara minyak tanah) 163,182 2,013,475 6,764,668 9,751,812

Minyak Tanah Bersubsidi (KL) 9,851,812 7,838,337 3,087,144 -

2007 2008 2009 2010

1,63%

98,37%

20,44%

79,56%

68,66%

31,34%

100%


ESDMESDM


C. PENERAPAN KARTU KENDALI UNTUK MINYAK TANAH


ESDMESDMPROGRES PERSIAPAN PELAKSANAAN KARTU

KENDALI

i. Penerapan penggunaan Kartu Kendali secara bertahap:

Tahap Lokasi Keterangan

I Jawa dan Bali Pada lokasi pengguna Minyak Tanah Bersubsidi yang sudah dilakukan pendataan (sensus) tetapi belum ada program konversi gas LPG

II Luar Pulau Jawa Pada lokasi yang sudah dilakukan pendataan (sensus) tetapi belum ada program konversi gas LPG

III Seluruh Wilayah Indonesia

Pada lokasi yang belum ada program konversi Minyak Tanah ke gas LPG


ESDMESDM

ii. Wilayah penerapan Kartu Kendali meliputi 62 Kabupaten/Kota, sebagai berikut:

No Provinsi Jumlah Kab/Kota No Provinsi Jumlah Kab/Kota1 Jawa Tengah 18 9 Kalimantan Selatan 2

2 DI Yogyakarta 2 10 Kalimatan Timur 2

3 Jawa Timur 7 11 Sulawesi Utara 2

4 Jawa Barat 11 12 Sulawesi Selatan 2

5 Banten 3 13 Gorontalo 2

6 Sumatera Selatan 4 14 Maluku Utara 1

7 Sumatera Utara 3 15 Papua 1

8 Nusa Tenggara Timur 2

PROGRES PERSIAPAN PELAKSANAAN KARTU KENDALI (Lanjutan)

2008 sedang dilakukan sensus untuk kabupaten/kota selain 62 kabupaten/kota yang telah disensus tahun sebelumnya


ESDMESDM


D. PENERAPAN SMART CARD UNTUK PREMIUM DAN SOLAR


ESDMESDMa)a) KONSEP DASAR KONSEP DASAR PELAKSANAAN PELAKSANAAN SMART CARDSMART CARD

1. Smart Card direncanakan dikenakan pada kendaraan umum dan kendaraan roda dua

2. Pada periode transisi penerapan Smart Card, kendaraan yang dilengkapi/tidak dilengkapi Smart Card, masih mendapatkan harga BBM bersubsidi. Pada perioda ini belum dilakukan pembatasan volume baik untuk pemegang Smart Card maupun yang tidak.

3. Setelah program Smart Card bisa dilaksanakan dengan baik, harga BBM untuk kendaraan yang ditetapkan memakai Smart Card, mendapat quota volumedengan harga subsidi, sedangkan untuk kendaraan-kendaraan yang tidak dilengkapi dengan Smart Card secara betahap dinaikkan menuju harga keekonomian.

4. Pemegang Smart Card yang membeli BBM dengan volume diatas quota dikenakan harga sama dengan yang tidak mempunyai Smart Card

5. Direncanakan pada tahun 2009, sepeda motor baru, tidak lagi diklasifikasikan untuk menggunakan Smart Card.


ESDMESDMb)b) RENCANA KERJARENCANA KERJA

II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

1 Uji Coba Terbatas di DKI Jakarta

2 Pengadaan/Pelelangan

3 Persiapan Penerapan Jawa & Bali

a Pengadaan Infrastruktur

b Instalasi Peralatan

c Testing & Komisioning

4 Sosialisasi

KEGIATAN MEI JUNI JULI OKT.

2008

AGUSTUS SEPTNO


ESDMESDM

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV5 Penerapan Sistem SmartCard

a Pencanangan Sistem Smart Cardb Penerapan untuk Kendaraan Umum

i Jabodetabekii Banten dan Jawa Baratiii Jawa Tengah dan DI Yogyakartaiv Jawa Timur dan Bali

c Penerapan untuk Sepeda Motori Jabodetabekii Banten dan Jawa Baratiii Jawa Tengah dan DI Yogyakartaiv Jawa Timur dan Bali

6 Pelaporan a Laporan Mingguanb Laporan Bulananc Laporan Akhir Tahun

2010SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER2008

NO KEGIATAN 2009

b)b) RENCANA KERJA (Lanjutan)RENCANA KERJA (Lanjutan)


ESDMESDM

IV.3. UPAYA PENURUNAN SUBSIDI (Lanjutan)

E. GERAKAN PENGHEMATAN ENERGI


ESDMESDMa)a) PELAKSANAAN INPRES 10/2005PELAKSANAAN INPRES 10/2005

• Tingkat Kepatuhan Instansi Pemerintah untuk melaporkan pelaksanaan

penghematan energi masih rendah. Adapun dari laporan yang masuk pada

tahun 2007 hanya sekitar 17% dari seluruh Instansi Pemerintah Pusat, Pemprov,

LPND dan BUMN

• Dari hasil monitoring dan evaluasi, beberapa instansi pemerintah sudah

melakukan upaya-upaya penghematan energi namun belum efektif

• Kendala yang dihadapi adalah kurangnya kesadaran untuk melakukan hemat

energi dan belum terorganisirnya kegiatan penghematan energi tersebut pada

instansi pemerintah.


ESDMESDM b) REGULASI DAN ORGANISASI

• Inpres No. 10 tahun 2005 tentang Penghematan Energi diperbaharui dengan Inpres No. 2 tahun 2008 tentang Penghematan Energi dan Air

• Organisasi diperkuat dengan Tim Nasional yang diketuai oleh Menko Perekonomian dibantu oleh Tim Pelaksana Hemat Energi

• Pada setiap unit pemerintah akan ditunjuk pengelola energi yang bertugas merencanakan, melaksanakan, memonitor, dan melaporkan upaya serta hasil penghematan energi.


ESDMESDM KONSERVASI ENERGI KONSERVASI ENERGI

BULAN

Penghematan energi dapat terlihat sebagai dampak terbitnya Inpres 10/2005.

BBM

• Sesudah Inpres 10/2005 terjadi penurunan beban puncak

• UU Energi No. 30/2007 mengatur mengenai insentif dan disinsentif yang akan dituangkan dalam PP.

Pertumbuhan KonsumsiPer Sektor (%) Sektor

2005 2006 2007

Rumah Tangga -4,18 -11,45 0,85

Rumah Tangga *) 9,62 1,34

Transportasi 1,51 -6,28 5,64

Transportasi *) 14,61 8,04

Industri -12,59 -18,24 -16,04

Industri *) -9,70 -3,47

Listrik 32,46 -7,89 1,71

Listrik *) 44,24 5,53

*) Kumulatif pertumbuhan konsumsi per bulan

13.000

13.500

14.000

14.500

15.000

15.500

16.000

16.500

J an

BEB

AN

PU

NC

AK

(MW

)

13.000

13.500

14.000

14.500

15.000

15.500

16.000

16.500

J an

BEB

AN

PU

NC

AK

(MW

)

pr Jul Okt Jan Apr Jul Okt Jan Apr Jul Okt Jan Apr Jul Okt

2005 2006 2007

UU Energi 30/2007

Inpres 10/2005

pr Jul Okt Jan Apr Jul Okt Jan Apr Jul Okt Jan Apr Jul Okt

2005 2006 2007

Inpres 10/2005

13.000

13.500

14.000

14.500

15.000

15.500

16.000

16.500

J an

BEB

AN

PU

NC

AK

(MW

)

13.000

13.500

14.000

14.500

15.000

15.500

16.000

16.500

J an

BEB

AN

PU

NC

AK

(MW

)

LISTRIK


ESDMESDM

IV.4. PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN PLTU PLN 10.000 MW DAN IPP 10.000 MW


ESDMESDMKEMAJUAN PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN

PLTU 10.000 MW

I. Lokasi di Jawa (10 Proyek)1. Tahap Konstruksi: 6.072 MW (8 proyek)

2. Persiapan Kontrak: 600 MW (1 proyek)

3. Persiapan Tender Ulang: 600 MW (1 proyek)

II. Lokasi di Luar Jawa (30 Proyek)1. Telah ditandatangani Procurement Contract 9 proyek: 918 MW

2. Telah ditandatangani LoI 11 proyek: 1.028 – 1.128 MW

3. Proses negosiasi harga 4 proyek: 94 MW

4. Proses tender ulang 1 proyek: 100 MW

5. Persiapan tender 5 proyek: 304 MW


ESDMESDM

JAMALI 10 Proyek

JAMALI 12 Proyek

JAMALI -Proyek

JAMALI 6 Proyek

JAMALI 3 Proyek

JAMALI 9 Proyek

Luar JAMALI 38 Proyek






TAHAP

EVALUASI

TAHAP

TENDER /

EVALUASI

TAHAP

FINALISASI

PPA

TAHAP

FINANCING

TAHAPKONSTRUKSI

OPERASI

Total 12.129 MW

Total 10.408 MW

Total 893 MW

Total 3.519 MW

Total 880 MW

Total 4.134 MW

KEMAJUAN PROGRAM IPP 10.000 MW


ESDMESDM

IV.5. PENGEMBANGAN BAHAN BAKAR NABATI


ESDMESDM JALUR CEPAT PENGEMBANGAN BAHAN BAKAR NABATI

Jalur CepatSetiap daerah

mengembangkan BBN sesuai potensi

Kawasan Khusus Pengembangan BBN

Penciptaan lapangan kerja

Pengurangan kemiskinan

Energi

JANGKA PENDEK JANGKA PANJANGDesa Mandiri

Energi

• Infrastruktur• Demplot• Jadwal tepat waktu• Rasio investasi

dengan tenaga kerja yang jelas


ESDMESDMSASARAN PENGEMBANGAN BIOFUEL TAHUN 2010

1. Terciptanya lapangan kerja 3,5 juta orang

2. Peningkatan pendapatan 3,5 juta pekerja minimal sama dengan UMR

3. Pengembangan tanaman BBN seluas 5,25 juta hektar

4. Terciptanya 1000 Desa Mandiri Energi

5. Pengurangan pemakaian BBM Nasional minimal 10%

6. Pemenuhan kebutuhan dalam negeri dan tersedianya ekspor BBN

7. Memaksimumkan peran dunia usaha dan partisipasi masyarakat.


ESDMESDM

1. Kapasitas terpasang produksi Bioetanol : 160.000 kl/tahun

2. Kapasitas terpasang produksi Biodiesel : 2 juta kl/tahun

3. SPBU Biofuel oleh PERTAMINA: 265 SPBU yang tersebar di wilayah Bali, Surabaya, Malang dan Jakarta

4. Pembangkit listrik berbahan bakar Biofuel oleh PLN : 96 MW yang terpasang di wilayah Sumbagut, Riau dan Kep. Riau, Kalbar, Lampung, Kaltim, Kalselteng, Maluku, Bali dan NTB

5. Pengolahan Jarak Pagar untuk PPO/Biodiesel skala kecil : 62 unit

6. Kebijakan terkait insentif pengembangan bioenergi:a. Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2007 tentang Fasilitas Pajak Penghasilan

untuk Penanaman Modal di Bidang-bidang Usaha Tertentu dan/atau di Daerah-daerah tertentu;

b. Peraturan Menteri Keuangan No. 117/PMK.06/2006 tentang Kredit Pengembangan Energi Nabati dan Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP)

c. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 79/PMK.05/2007 tentang Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE)

PENGEMBANGAN BIOFUEL


ESDMESDM PROGRAM DIVERSIFIKASI ENERGIJenis Bahan Bakar Rumah

Tangga Transportasi Industri Pembangkit• Gas

LPG √ √ √ –BBG √ √ √ √

• CoalCoal √ – √ √Briket batubara √ – √ –Coal gasification √ √ √ √Coal liquefaction – √ √ √

• BiofuelBio-ethanol – √ – –Bio-diesel √ √ √ √Bio-oil √ – √ √

• Panas Bumi √ – – √• Energi lainnya

Biomass √ – – √Nuklir – – – √Air – – – √Solar cell √ √ – √Angin – – – √CBM √ √ √ √Hydrogen / Fuel Cell – √ – √Oil Shale – √ √ √Biogenic Gas √ – – √


ESDMESDM

www.esdm.go.idhttp://menteri.esdm.go.id


ESDMESDMProduksi Minyak Harga BBM (Rp./liter)

(mbpd) Tanggal BENSIN/PREMIUM M TANAH M. SOLAR

1965 15 Nopember 1965 - 0,2 0,21965 16 Nopember 1965 0,25 0,2 0,21965 17 Nopember 1965 1,0 0,2 0,81965 18 Nopember 1965 0,5 0,2 0,41965 19 Nopember 1965 4,0 0,2 3,51965 20 Nopember 1965 16,0 0,2 12,51965 21 Nopember 1965 25,0 0,2 12,51965 22 Nopember 1965 25,0 0,2 14,01965 23 Nopember 1965 25,0 0,2 16,01965 24 Nopember 1965 25,0 0,2 19,01965 25 Nopember 1965 25,0 0,2 22,01965 26 Nopember 1965 25,0 0,2 25,01965 27 Nopember 1965 25,0 0,2 35,01965 28 Nopember 1965 25,0 0,2 35,01965 29 Nopember 1965 25,0 0,2 35,01966 466,0 03 Januari 1966 25,0 0,6 0,81966 466,0 27 Januari 1966 25,0 0,3 0,41967 569,3 10 Februari 1967 25,0 1,8 3,51968 601,4 25 April 1968 25,0 4,0 12,51969 741,6 25,0 4,0 12,51970 852,6 06 Januari 1970 30,0 10,0 12,51971 889,3 30,0 10,0 12,51972 1.082,2 01 April 1972 35,0 10,0 14,01973 1.336,2 01 April 1973 41,0 11,5 16,01974 1.372,6 22 April 1974 46,0 13,0 19,01975 1.304,9 02 April 1975 67,0 57,0 16,01976 1.506,0 01 April 1976 70,0 18,0 25,01977 1.683,0 70,0 18,0 25,01978 1.631,0 70,0 18,0 25,01979 1.588,8 05 April 1979 100,0 18,0 35,01979 1.588,8 02 Mei 1979 100,0 25,0 35,01980 1.586,6 01 Mei 1980 150,0 37,5 52,51981 1.624,1 150,0 37,5 52,51982 1.287,9 04 Januari 1982 240,0 60,0 85,01983 1.407,4 07 Januari 1983 320,0 100,0 145,01984 1.518,9 12 Januari 1984 350,0 150,0 220,01985 1.338,1 01 April 1985 385,0 165,0 242,01986 1.361,9 10 Juli 1986 385,0 165,0 200,0

Tahun

PRODUKSI MINYAK BUMI DAN BEBERAPA KENAIKAN HARGA BBM INDONESIA

Lampiran-4


ESDMESDMProduksi Minyak Harga BBM (Rp./liter)

(mbpd) Tanggal BENSIN/PREMIUM M TANAH M. SOLAR1987 1.445,5 385,0 165,0 200,01988 1.303,0 385,0 165,0 200,01989 1.387,1 385,0 165,0 200,01990 1.539,5 24 Mei 1990 450,0 190,0 245,01991 1.575,2 11 Juli 1991 550,0 220,0 300,01992 1.490,8 550,0 220,0 300,01993 1.535,0 08 Januari 1993 700,0 280,0 380,01994 1.611,6 700,0 280,0 380,01995 1.623,9 700,0 280,0 380,01996 1.574,1 700,0 280,0 380,01997 1.557,1 700,0 280,0 380,01998 05 Mei 1998 1.200,0 350,0 600,01998 16 Mei 1998 1.000,0 280,0 550,01998 1.537,3 01 Oktober 1998 1.000,0 280,0 550,01999 1.499,7 01 Februari 1999 1.000,0 280,0 550,02000 1.415,3 01 Oktober 2000 1.150,0 350,0 600,02001 01 April 2001 1.150,0 350,0 600,02001 1.341,4 01 Juni 2001 1.450,0 400,0 900,02002 17 Januari 2002 1.550,0 600,0 1.150,02002 03 Mei 2002 1.750,0 600,0 1.400,02002 01 Juli 2002 1.750,0 600,0 1.350,02002 01 Agustus 2002 1.735,0 600,0 1.325,02002 01 September 2002 1.690,0 600,0 1.360,02002 01 Oktober 2002 1.750,0 600,0 1.440,02002 01 Nopember 2002 1.750,0 600,0 1.550,02002 1.252,1 01 Desember 2002 1.750,0 600,0 1.550,02003 01 Januari 2003 1.750,0 600,0 1.550,02003 02 Januari 2003 1.810,0 700,0 1.890,02003 1.146,6 21 Januari 2003 1.810,0 700,0 1.650,02004 1.095,9 1.810,0 700,0 1.650,02005 01 Maret 2005 2.400,0 700,0 2.100,02005 1.062,1 01 Oktober 2005 4.500,0 2.000,0 4.300,02006 1.006,0 4.500,0 2.000,0 4.300,02007 954,4 4.500,0 2.000,0 4.300,02008 977*) 24 Mei 2008 6.000,0 2.500,0 5.500,0

Tahun

PRODUKSI MINYAK BUMI DAN BEBERAPA KENAIKAN HARGA BBM INDONESIA

(Lanjutan)

*) rencana


ESDMESDM

20% Masyarakat teratas

20% Masyarakat kedua teratas

20% Masyarakat menengah

20% Masyarakat kedua terbawah

20% Masyarakat terbawah

+ 70% Subsidi tidak tepat sasaran

• Sekitar 70% Subsidi BBM hanya dinikmati oleh 40% masyarakat kelompok atas

• Kenaikan harga BBM mengalihkan kenikmatan yang selama ini diterima oleh kelompok atas kepada kelompok bawah.

DISTRIBUSI BBM BERSUBSIDI


ESDMESDMPERBANDINGAN ELASTISITAS PEMAKAIAN ENERGI

1.84

1.69

1.36

1.161.05

0.73

0.47

0.260.17

0.10

(0.03)(0.12)

(0.50)

-

0.50

1.00

1.50

2.00

INDONESIAMALA

YSIA

TAIW

ANTH

AILAND

ITALY

SINGAPORE

FRANCE

UNITED S

TATE

S

CANADA

JAPAN

UNITED K

INGDOM

GERMANY


ESDMESDMGAMBARAN SUBSIDI ENERGI VS BELANJA NEGARA

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

subsidi energi belanja negara

20%11% 17%

26% 20% 15% 16% 19%

Catatan :• Subsidi energi merupakan subsidi BBM (mulai tahun 2007 termasuk subsidi LPG) dan listrik*) Asumsi APBN-P harga minyak US$95/barel

*)


ESDMESDM

0

20

40

60

80

100

120

140

Trili

un R

p.

Subsidi BBM/LPG 55,66 63,62 31,75 30,04 76,78 95,52 64,21 83,79 126,82Subsidi Listrik 3,93 4,30 4,10 33,60 33,10 10,56 33,90 37,35 61,01

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Catatan :Subsidi LPG dimulai efektif pada tahun 2007

SUBSIDI ENERGI


ESDMESDM

Lain-lainRp. 1,2 T

Pertambangan UmumRp. 36,0 T

MigasRp. 177,0 T

Penerimaan dari sektor ESDM

Rp. 214,2 T

Penerimaan dari sektor lain

Rp. 494,3 T

TOTAL PENERIMAAN NASIONAL+ Rp. 708,5 T

KONTRIBUSI SEKTOR ESDM TAHUN 2007


ESDMESDM PLOW BACK PENERIMAAN NEGARA KE SEKTOR ESDM(Tahun 2007)

PENERIMAAN ESDM

SUB SEKTOR Miliar Rp.

Migas 176.955,86 Pertambangan Umum 35.963,30 Lain-lain 1.233,12

Total 214.152,28

Belanja ESDM(2,57%)

Belanja Untuk Sektor Lain(97,43%)Belanja Sektor

ESDM

Rp. 5.500,93 Miliar(2,57%)

Kontribusi untuk Sektor lain

Rp. 208.651,35 Miliar(97,43%)


ESDMESDM

0

50

100

150

200

250

300

2006 2007 APBN APBN-P

2008

Listrik 33,9

BBM/LPG64,2

17,9

Listrik 37,3

BBM/LPG83,8

19,3

Listrik29,8

BBM/LPG50,9

17,6

Listrik61

109,3

17,5

Penerimaan sektor ESDMSubsidi Listrik

Subsidi BBM/LPG tanpa pajak

Pajak-pajak BBM

Triliun Rp.

Penerimaan ESDM237,9 Penerimaan

ESDM214,2

Total Subsidi80,7

Penerimaan ESDM284,2

Total Subsidi98,1

Total Subsidi121,1

Penerimaan ESDM199,5 Total Subsidi

187,8

46,364,5

33,3

BBM/LPG126,8

PENERIMAAN SEKTOR ESDM VS SUBSIDI ENERGI


ESDMESDM REKAPITULASI LAPORAN PELAKSANAAN PENGHEMATAN ENERGI

Instansi Pemerintah Daerah/Provinsi

√

Catatan :

Belum melaporkan pelaksanaan penghematan energi

Sudah melaporkan pelaksanaan penghematan energi

PERIODE I PERIODE II PERIODE III PERIODE IV PERIODE VNO NAMA INSTANSI

Juli - Des 2005 Jan - Juni 2006

Juli - Des 2006

Jan - Juni 2007

Juli - Des 2007

1 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta √ √ √2 Pemerintah Provinsi Banten √3 Pemerintah Provinsi D.I. Yogyakarta √ √4 Pemerintah Provinsi Jawa Barat √ √ √5 Pemerintah Provinsi Jawa Timur √6 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah √ √ √ √7 Pemerintah Provinsi Bali √ √ √ √8 Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam √9 Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

10 Pemerintah Provinsi Bengkulu √11 Pemerintah Provinsi Riau √ √12 Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau13 Pemerintah Provinsi Sumatera Barat √14 Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan √15 Pemerintah Provinsi Bangka Belitung16 Pemerintah Provinsi Jambi


ESDMESDM REKAPITULASI LAPORAN PELAKSANAAN PENGHEMATAN ENERGI

(Lanjutan)

Instansi Pemerintah Daerah/Provinsi

√

Catatan :

Belum melaporkan pelaksanaan penghematan energi

Sudah melaporkan pelaksanaan penghematan energi

PERIODE I PERIODE II PERIODE III PERIODE IV PERIODE VNO NAMA INSTANSI

Juli - Des 2005 Jan - Juni 2006

Juli - Des 2006

Jan - Juni 2007

Juli - Des 2007

17 Pemerintah Provinsi Lampung √18 Pemerintah Provinsi Papua19 Pemerintah Provinsi Irian Jaya Barat20 Pemerintah Provinsi Gorontalo21 Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat22 Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan23 Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah √ √ √24 Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur √ √25 Pemerintah Provinsi Maluku26 Pemerintah Provinsi Maluku Utara27 Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara28 Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara29 Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan √30 Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah √31 Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat32 Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat33 Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur √ √ √


ESDMESDM KONSERVASI ENERGI KONSERVASI ENERGI (Inpres No. 10/2005)(Inpres No. 10/2005)

BULAN

Penghematan energi dapat terlihat sebagai dampak terbitnya Inpres 10/2005.

BBM

• Sesudah Inpres 10/2005 terjadi penurunan beban puncak

• UU Energi No. 30/2007 mengatur mengenai insentif dan disinsentif yang akan dituangkan dalam PP.

Pertumbuhan KonsumsiPer Sektor (%) Sektor

2005 2006 2007

Rumah Tangga -4,18 -11,45 0,85

Rumah Tangga *) 9,62 1,34

Transportasi 1,51 -6,28 5,64

Transportasi *) 14,61 8,04

Industri -12,59 -18,24 -16,04

Industri *) -9,70 -3,47

Listrik 32,46 -7,89 1,71

Listrik *) 44,24 5,53

*) Kumulatif pertumbuhan konsumsi per bulan13.000

13.500

14.000

14.500

15.000

15.500

16.000

16.500

J an

BEB

AN

PU

NC

AK

(MW

)

13.000

13.500

14.000

14.500

15.000

15.500

16.000

16.500

J an

BEB

AN

PU

NC

AK

(MW

)

J an Apr J ul Ok t J an Apr J ul Ok t J an Apr J ul Ok t

2005 2006 2007

UU Energi 30/2007

Inpres 10/2005

J an Apr J ul Ok t J an Apr J ul Ok t J an Apr J ul Ok t

2005 2006 2007

UU Energi 30/2007

Inpres 10/2005

LISTRIK


ESDMESDM

42% 47%60%

70% 71%

19%24%

20%14% 12%

5%

6%

6% 7%

9%

9%

8%8% 8%

24%15%

6% 2% 2%

6%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

2006 2007 2008 2009 2010

Batubara Gas Panas Bumi Tenaga Air BBMCatatan : Kebutuhan batubara untuk 1000MW + 3jt ton / tahun

RENCANA PENGGUNAAN ENERGI PRIMER UNTUK PEMBANGKIT


ESDMESDM

1980 1993 2005 2010Inisiatif Diversifikasi 1980-an:• Membangun PLTU Batubara • Membangun PLTA besar• Membangun PLTP Kamojang

Inisiatif Diversifikasi 1990-an:• Membangun PLTU Batubara • Membangun PLTGU gas• Membangun beberapa PLTP• Listrik swasta non BBM

Inisiatif Diversifikasi 2000-an:• Membangun PLTU Batubara • Membangun PLTGU Gas Alam• Membangun PLTGU LNG• Listrik swasta non BBM• Konversi pembangkit BBM ke gas

1998

Pada 1997 porsi listrik BBM 21%

Pada 2005 porsi listrik BBM naik lagi: 30%


saja

Sebelum 1980 porsi listrik BBM

77%

Sebelum 1980: • Sebagian besar listrik

dari BBM• PLTA sebagian kecil• Belum ada PLTU

Batubara


Krisis:• Penjualan tetap tumbuh• Pembangkit relatif tak

bertambah• Pertumbuhan dicover BBM

PERKEMBANGAN DIVERSIFIKASI ENERGI


ESDMESDMPOTENSI KONSERVASI ENERGI PADA MASING-MASING SEKTOR

BERKISAR ANTARA 10% – 30%

(Juta BOE)

Sektor

Potensi Konservasi

Energi (%)

Total Konsumsi

Potensi Konservasi

Energi

Industri 15 - 30 213.7 30.1 – 64.1

Transportasi 25 199.6 49.9

Rumah Tangga &

Niaga10 - 30 112.8 11.3 – 33.8

TOTAL 10 - 30 526.1 11.3 - 64.1

Tahun 2006

Sektor Transportasi

37.9%

Sektor Industri

40.6%

Rumah Tangga & Niaga

21.5%


ESDMESDM

84

KONSUMSI ENERGI INDONESIA

-

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Rib

u S

BM

per

Har

i

Batubara Minyak Bumi Gas Bumi


ESDMESDM OBYEK DAN WILAYAH KEGIATANOBYEK DAN WILAYAH KEGIATAN

Obyek kegiatan adalah Kendaraan Bermotor Umum dan Sepeda Motor di wilayah Pulau Jawa dan Bali.

No. Jabodeta bek

Banten dan Jabar (diluar

Bodetabek)

Jawa Tengah dan

DIY

Jawa Timur dan Bali Total

1 Perkiraan Jumlah SPBU 680 540 603 838 26612 Perkiraan Jumlah Kendaraan

a Kendaraan Umum (ribu unit) 437 99 56 195 788 b Sepeda Motor (ribu unit) 5,148 1,779 5,311 5,958 18,196

Total (ribu unit) 5,585 1,878 5,367 6,153 18,984

Uraian

*)

**)

*) Data dari PT Pertamina, tahun 2007, diolah.**) Data dari Dit Lantas Polri, diolah dari tahun 2007.Pembelian sepeda motor tahun 2009 diusulkan tidak mendapatkan smart card


ESDMESDM

-10

100 105 110 115 120 125 130 135 140

5

0

-5

Cekungan telah dibor, belum ditemukan hidrokarbon (15)

Cekungan belum dieksplorasi (22)

Cekungan Sudah Berproduksi (16)Cekungan telah ditemukan hidrokarbon, belum berproduksi (7)

CEKUNGAN HIDROKARBON INDONESIA


ESDMESDM PRODUKSI MINYAK BUMIPRODUKSI MINYAK BUMIM

illio

n ba

rrel

s/ye

ar

Other PSC’s


ESDMESDM PERKIRAAN PRODUKSI MINYAK BUMI TAHUN 2008

1 Chevron Pacific Indonesia 425,478 408,000 420,266 416,977 414,190 411,607 416,109 2 Pertamina-EP 108,233 128,000 108,924 113,424 113,598 107,100 111,041 3 Total E&P Indonesie 88,517 93,000 93,826 91,370 90,046 92,524 91,900 4 ConocoPhillips Indonesia 40,357 67,200 48,698 82,306 84,977 86,302 74,492 5 CNOOC SES 51,119 42,600 48,522 48,085 47,587 48,378 48,123 6 Chevron Indonesia 36,291 28,000 35,594 34,125 34,044 35,774 34,818 7 Medco E&P Indonesia 36,620 33,340 33,453 33,419 32,833 32,213 33,040 8 BOB PN-PT BSP 23,576 24,700 22,474 22,471 22,250 21,444 22,218 9 BP-West Java 22,110 23,000 21,104 21,604 23,075 23,081 22,150

10 PetroChina Int. Jabung 18,592 19,900 18,977 20,009 20,132 20,473 19,844 11 Vico Indonesia 15,597 13,500 14,983 14,845 15,387 17,005 15,438 12 ConocoPhillips (Sumatera) 10,390 11,700 10,278 10,775 11,454 10,577 10,788 13 Kondur Petroleum S.A. 8,409 9,500 9,045 8,791 8,726 8,594 8,806 14 ExxonMobil Oil 8,683 6,700 9,267 7,901 7,839 7,520 8,190 15 Santos (Oyong) 1,991 5,800 7,464 7,898 7,774 7,553 7,679 16 JOB PN-PetroChina East Java 6,489 7,200 7,143 7,250 7,425 8,187 7,445 17 Star Energy (Kakap) 8,007 6,870 7,272 7,263 6,892 6,555 7,030 18 PetroChina International Bermuda 6,109 6,300 6,676 6,660 6,371 6,277 6,513 19 Kodeco Energy 9,061 6,684 5,505 5,633 5,496 4,677 5,380 20 JOB PetroChina Salawati 7,474 6,464 5,661 5,528 5,240 4,969 5,380 21 Citic Seram Energy Ltd. 4,103 4,040 3,909 3,925 3,905 3,807 3,893 22 JOB PN-Talisman OK 3,834 3,772 3,667 3,629 3,441 4,068 3,670 23 Medco (Tiaka) Tomori 3,309 2,700 2,956 2,899 2,794 2,795 2,866 24 Premier Oil Natuna Sea 2,498 2,200 2,413 2,221 2,368 1,975 2,269 25 Medco E&P Kalimantan 1,666 2,280 2,440 2,299 2,186 2,112 2,272 26 JOB PN-Golden Spike 1,817 3,400 2,008 2,147 2,008 2,127 2,066 27 Hess Indonesia Pangkah 863 3,500 1,635 1,722 1,679 1,855 1,711 28 Pearl Oil 574 773 392 436 774 1,001 623 29 Kalrez Energy 406 700 433 463 426 444 441 30 Kangean Energy Indonesia 1,339 2,533 235 314 447 338 333 31 Petroselat 216 500 417 281 198 14 246 32 PetroChina Bangko 117 130 82 88 100 90 90 33 Camar Resources Canada 462 1,000 44 26 148 386 132 34 JOB PN-Costa Int. Group 56 55 60 55 51 52 55 35 Medco E&P Nus. Lematang 29 - 23 9 10 10 13 36 Lapindo Brantas 7 32 - - - - - 37 Mobil Cepu Ltd. - 1,000 - - - - -

954,399 977,073 955,846 986,848 985,871 981,884 977,066

RENCANA PRODUKSI

2008NAMA KONTRAKTORNO

Jumlah

REALISASI PRODUKSI

2007Years to

date s.d. 21 April 2008

REALISASI PRODUKSI 2008

JAN FEB MAR Per 21 April 2008


ESDMESDM LOKASI KILANG MINYAK

MUNDUBALONGAN

JAWA BALI

JAVA SEA

KALIMANTAN

SULAWESI IRIAN JAYA

CILACAP

DUMAI

P. BRANDAN

MEDAN

B. PAPAN

SUNGAI PAKNINGKAPASITAS : 50 MBSD

BALONGANKAPASITAS : 125 MBSD

PACIFIC OCEAN

SUMATERA

SINGAPORE

SOUTH CHINA SEA

PALEMBANG

JAKARTA

KASIMKAPASITAS : 10 MBSDPLAJU

KAPASITAS : 135.2 MBSD

CILACAPKAPASITAS 348 MBSD

BALIKPAPANKAPASITAS : 260 MBSD

DUMAIKAPASITAS : 120 MBSD

PANGKALAN BRANDANKAPASITAS : 5 MBSD

CEPUKAPASITAS : 3.8 MBSD

TUBANKAPASITAS : 100 MBSD

Total Kapasitas Kilang : 1.157 MBSDRencana Kilang Baru : 2.006 MBSD*)Pertamina

Swasta

Keterangan :

Pertamina (Revamping)

*) Berdasarkan Kapasitas Disain Pemegang Izin Usaha Sementara Pengolahan Minyak Bumi

Sumber : Ditjen Migas - DMOM


ESDMESDM MODA TRANSPORTASI BBM

Grissik Palembang

Semarang

Pacific Ocean

AUSTRALIA

Indian Ocean

Bangkok

Phnom Penh

Ban Mabtapud

Ho Chi Minh City

CAMBODIA

VIETNAM

THAILAND LAOS

Khanon

Songkhla

Erawan

Bangkot

LawitJerneh

WESTMALAYSIA

Penang

Kerteh

Kuala Lumpur

Manila

Philipines

South

China

Sea

Natuna Alpha

Kota KinibaluBRUNEI

Bandara Seri Begawan

BintuluEAST

MALAYSIA

Kuching

Banda Aceh

Lhokseumawe

Medan

Duri

S U M A T R A Jambi

BintanSINGAPORE

Samarinda

Balikpapan

Bontang

AttakaTunu

BekapaiKALIMANTAN

Banjarmasin

Manado

SULAWESI

BURU SERAM

Ternate

Sorong

IRIAN JAYA

JakartaJ A V A

SurabayaBangkalan

BALISUMBAWA

LOMBOK

FLORES

SUMBATIMOR

DuyongWest Natuna

Mogpu

Dumai

Batam

Guntong

MADURABandung

Yogyakarta

Transit Terminal

Pipeline Distribution

Tanker

Oil Refinery

P. Brandan: 5 MBOPD

Balongan : 125 MBOPD

Kasim : 10 MBOPD

Musi 135.20 MBOPD

Balikpapan : 260 MBOPD

Ujung Pandang

Pagerungan

HALMAHERA

Jayapura

Merauke

Cepu : 3.80 MBOPD

S.Pakning : 50 MBOPD

Cilacap: 348 MBOPD

Dumai : 120 MBOPD

Padang

Port KlangPort Dickson

I N D O N E S I A


ESDMESDM KILANG LNG

BONTANGKAPASITAS: 22.25 MTPA

TANGGUHTahap pembangunan

KAPASITAS 7.6 MTPArencana pengembangan

3,6 MTPA

DONGGI SENORODalam proses KAPASITAS:

2 MTPA

ARUNKAPASITAS: 12.3 MTPA

MASELADalam proses

KAPASITAS 3 MTPA

PETROKIMIA(Chandra Asri, Banten)

PETROKIMIA (TPPI)

NATUNA?


ESDMESDM PENJUALAN GAS DOMESTIK DAN EKSPOR

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

TAHUN

MM

SC

FD

Domestik Ekspor

Domestik 2085.7 2088.6 2206.6 2323.8 2319.1 2523.8 2457.2

Ekspor 4193.4 4768.8 5049 4762.3 4615.3 4377.2 4182.3

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007


ESDMESDM Arus Minyak 2007(dalam juta barel)

Hulu

Hilir

Import

Penyimpanan

Kilang

eksport 135

116

Produksi : 348

244

CTP

Impor BBM 150

392

Non BBM

BBM

89204

CTP = Custody Transfer Point

Penyimpanan312

Input Lainnya17

Transportasi 214

Rumah Tangga 62

Industri 50

Pembangkit Listrik 66


ESDMESDMKONTRAK KERJA SAMA MIGAS YANG DITANDATANGANI

TAHUN 2001- 2007

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007Total 6 2 15 16 8 5 27Perusahaan Lokal 0 1 5 7 7 0 12Perusahaan Asing 6 1 10 9 1 5 15

0

5

10

15

20

25

30

KK

S b

aru

yan

g d

itan

dat

ang

ani


ESDMESDM

600,000

700,000

800,000

900,000

1,000,000

1,100,000

1 JA

N'08 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28

1 M

AR'0

8 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

MONITORING HARIAN ANGKA OPERASI PRODUKSI MINYAK DAN KONDENSAT INDONESIAJanuari s.d. April 2008

Januari2008Rata-rata 960.266 BOPD

Februari2008Rata-rata 992.189 BOPD

Maret2008Rata-rata 991.684 BOPD

April 2008Rata-rata 980.094 BOPD

BOPD

Note :-Tanggal 3 Maret 2008 FPSO BelanakTank Top sehinggaLapangan Kerisi curtail dan terjadi kebocoranshipping line di Lapangan Duri-Bulan April 2008 perbaikan Main Line dari P/F CW keAW sehinggaLapanganCW dan DW TAC Kodeco Polengditutup (loss prod. ± 9.000 BOPD) dan perawatan kompresorLapangan Peciko, penutupan sumurdi Lapangan Sisinubi karenakegiatan project (loss prod. ± 2.000 BOPD) dan ditutupnyasumur BB-16 BelidaCOPI karenaproblem lumpur dan pasir (loss prod. ± 5.000 BOPD)


ESDMESDM

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

16,000

Premium Solar

HARGA BBM INDONESIA TERGOLONG YANG PALING RENDAH


ESDMESDMPENGURANGAN VOLUME BBM BERSUBSIDI

-

200

400

600

800

1,000

1,200

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Rib

u B

arel

per

har

i

BBM NonSubsidi BBM Subsidi

57%

43%


ESDMESDM

Transmisi yang sudah adaTransmisi yang direncanakanPembangkit Listrik

Grissik Palembang

Semarang

Pacific Ocean

AUSTRALIA

Indian Ocean

Bangkok

Phnom Penh

Ban Mabtapud

Ho Chi Minh City

CAMBODIA

VIETNAM

THAILAND LAOS

Khanon

Songkhla

Erawan

Bangkot

LawitJerneh

WESTMALAYSIA

Penang

Kerteh

Kuala Lumpur

Manila

Philipines

South

China

Sea

Natuna Alpha

Kota KinibaluBRUNEI


BintuluEAST

MALAYSIA

Kuching

Banda Aceh

Lhokseumawe

Medan

Duri

Padang

S U M A T R A Jambi

BintanSINGAPORE

Samarinda

Balikpapan

Bontang

AttakaTunu

BekapaiKALIMANTAN

Banjarmasin

Manado

SULAWESI

Ujung Pandang

BURU SERAM

Ternate HALMAHERA

Sorong

IRIAN JAYA

JakartaJ A V A

SurabayaBangkalan

BALI SUMBAWA

Pagerungan

LOMBOK

FLORES

SUMBATIMOR

I N D O N E S I A

DuyongWest Natuna

Port Dickson

Port Klang

Mogpu

Dumai

Batam

Guntong

MADURA

Jayapura

Merauke

KAPASITAS TERPASANG PEMBANGKIT DAN TRANSMISI LISTRIK (Januari 2008)

TOTAL • KAPASITAS PEMBANGKIT : 29.705 MW• PANJANG JARINGAN:

- 500 KV : 4.983 kms- 150 KV : 23.106 kms- 70 KV : 5.052 kms

TOTAL • KAPASITAS PEMBANGKIT : 29.705 MW• PANJANG JARINGAN:

- 500 KV : 4.983 kms- 150 KV : 23.106 kms- 70 KV : 5.052 kms

Jamali :• Pembangkit: 22.302 MW• 500 kV: 4.983 kms• 150 kV: 11.552 kms• 70 kV: 3.657 kms

Sumatera :• Pembangkit: 4.634 MW• 150 kV: 8.521 kms• 70 kV: 310 kms

Kalimantan :• Pembangkit: 1.000 MW• 150 kV: 1.264 kms• 70 kV: 123 kms

Sulawesi :• Pembangkit: 1.130 MW• 150 kV: 1.769 kms• 70 kV: 962 kms

Nusa Tenggara:• Pembangkit: 273 MW

Maluku : • Pembangkit: 197 MW

Papua :• Pembangkit: 170 MW


ESDMESDM RASIO ELEKTRIFIKASI PER PROPINSIRASIO ELEKTRIFIKASI PER PROPINSINAD74,91%

Sumut69,32%

Sumbar68.72%

Riau + Kepri54,66%

Sumsel49,80%

Bengkulu50.08%

Babel72,45%

Lampung47,66%

Jakarta100%

Banten72,11%

Jabar64,95% Jateng

70,60%

Jambi48.85%

Jogya79,64%

Jatim71,08%

Bali74,42%

NTB31.99%

NTT24.24%

Kalbar45,65%

Kalteng44,33%

Kalsel71,39%

Kaltim68,37%

Sulut66,62%

Gorontalo48,70%

Sulteng47,64%

Sultra38,21%

Sulsel54,90%

Malut47,81%

Maluku55,36%

Papua + Irjabar32,05%

Kategori :> 60 %

41 - 60 %

20 - 40 %

Tahun1980 1985 1990 1995 2000 2005 2006 2007

Rasio Elektrifikasi 8% 16% 28% 43% 53% 62% 63% 64,34%


ESDMESDM

LampungLampungPLTMH : 21 kWPLTS 50 Wp : 1.324 unitJTM : 60,00 kmsJTR : 87,50 kmsGD : 30 bh (2.300 kVA)

SumutSumutPLTMH : 100 KwPLTS 50 Wp : 1.387 unitJTM : 29 kmsJTR : 21 kmsGD : 24 bh (850 kVA)

PROGRAM LISTRIK PERDESAAN 2008PROGRAM LISTRIK PERDESAAN 2008( Sumber Pembiayaan APBN)

NADNADPLTS 50 Wp : 2.070 unitJTM : 17,09 kmsJTR : 39,15 kmsGD : 20 bh (700 kVA)

SumselSumselPLTMH : 100 kWPLTS 50 Wp : 1.678 unitJTM : 50,41 kmsJTR : 58,75 kmsGD : 24 bh (1.300 kVA)

BengkuluBengkuluPLTMH : 80 kWPLTS 50 Wp : 1.155 unitJTM : 33,40 kmsJTR : 30,00 kmsGD : 25 bh (1.250 kVA)

SumbarSumbarPLTMH : 120 kW (90+30)PLTS 50 Wp : 1.474 unit JTM : 36,5 kmsJTR : 38 kmsGD : 26 bh (800 kVA)

BaliBaliPLTS 50 Wp : 551 unitJTM : 8,71 kmsJTR : 28,44 kmsGD : 5 bh (250 kVA)

NTBNTBPLTMH : 180 kW (100+80)PLTS 50 Wp : 1.401 unitJTM : 96,06 kmsJTR : 112,32 kmsGD : 69 bh (4.945 kVA)

NTTNTTPLTMH : 30 kWPLTS terpusat : 10 kWPLTS 50 Wp : 2.906 unit JTM : 48 kmsJTR : 67 kmsGD : 25 bh (1.250 kVA)

MalukuMalukuPLTMH : 60 kWPLTS 50 Wp : 1.065 unitPLT Bayu Hybrid : 1 unitJTM : 20 kmsJTR : 16 kmsGD : 12 bh (800 kVA)

PapuaPapuaPLTMH : 500 kWPLTS 50 Wp : 1.928 unitJTM : 33,5 kmsJTR : 16,45 kmsGD : 5 bh (275 kVA)

KaltengKaltengPLTMH : 70 kW (32+38)PLTS 50 Wp : 1.798 unitJTM : 55 kmsJTR : 50 kmsGD : 24 bh (1.150 kVA)

SultengSultengPLTMH : 610 kW (250+360).Melanjutkan PLTMH SawidagoPLTS 50 Wp : 214 unitJTM : 25 kmsJTR : 20 kmsGD : 41 bh (2.225 kVA)

JatimJatimPLTMH : 24 kWPLTS 50 Wp : 865 unitPLT Angin HS 50 W : 200 unitJTM : 51,24 kmsJTR : 73,95 kmsGD : 36 bh (31 kVA)

Jateng & DIYJateng & DIYPLTMH : 77 kW (40+37)PLTS terpusat : 10 kWPLTS 50 Wp : 236 unitJTM : 54,2 kmsJTR : 59 kmsGD : 109 bh (5.450 kVA)

JabarJabarPLTMH : 40 kWPLTS 50 Wp : 891 unitJTM : 40 kmsJTR : 60 kmsGD : 30 bh (1.600 kVA)

BantenBantenPLTS terpusat : 20 kWPLTS 50 Wp : 94 unitJTM : 45 kmsJTR : 66 kmsGD : 29 bh (1.650 kVA)

SulselSulselPLTMH : 82 kW (24+58)PLTS 50 Wp : 1.110 unitPLTBayu : 2 unitJTM : 70 kmsJTR : 86 kmsGD : 52 bh (1.625 kVA)

SultraSultraPLTMH : 30 kWPLTS 50 Wp : 2.689 unitJTM : 33 kmsJTR : 40 kmsGD : 60 bh (2.525 kVA)

MalMal--UtUtPLTS 50 Wp : 2.660 unitJTM : 46 kmsJTR : 80 kmsGD : 17 bh (950 kVA)

Keterangan :GD = Gardu DistribusiJTM = Jaringan Tegangan MenengahJTR = Jaringan Tegangan RendahPLTS = Pembangkit Listrik Tenaga SuryaPLTMH = Pemb. Listrik Tenaga Mikro HidroHS = Home SystemWp = Watt Peak

Keterangan :GD = Gardu DistribusiJTM = Jaringan Tegangan MenengahJTR = Jaringan Tegangan RendahPLTS = Pembangkit Listrik Tenaga SuryaPLTMH = Pemb. Listrik Tenaga Mikro HidroHS = Home SystemWp = Watt Peak

RiauRiauPLTMH : 104 kW (39+65)PLTS 50 Wp : 1.569 unitJTM : 50 kmsJTR : 65 kmsGD : 30 bh (1.500 kVA)

KalselKalselPLTMH : 326 kW (165+161)PLTS 50 Wp : 999 unitJTM : 38,83 kmsJTR : 59,75 kmsGD : 36 bh (1.475 kVA)

KaltimKaltimPLTMH: 362 kW (40+84+238)PLTS 50 Wp : 379 unitJTM : 24,73 kmsJTR : 15 kmsGD : 59 bh (3.200 kVA)

SulutSulutPLTS 50 Wp : 646 unitPLTBayu Hybrid : 1 unitGenset Trailer Canopy 250 kWJTM : 18 kmsJTR : 33 kmsGD : 42 bh (2.725 kVA)JambiJambi

PLTMH : 200 kW (100+100)PLTS 50 Wp : 680 unitJTM : 41,00 kmsJTR : 56,40 kmsGD : 18 bh (1.200 kVA)

KalbarKalbarPLTS 50 Wp : 1.636 unitJTM : 60 kmsJTR : 30 kmsGD : 20 bh (500 kVA)

BabelBabelPLTS 50 Wp : 1.292 unit JTM : 50,13 kmsJTR : 19,26 kmsGD : 13 bh (825 kVA)

GorontaloGorontaloPLTMH : 384 kWPLTS 50 Wp : 189 unitPLTS Hybrid : 1 unitJTM : 70 kmsJTR : 40 kmsGD : 23 bh (975 kVA)


ESDMESDM

0

100

200

300

400

500

2006 2011 2016 2021 2026Tahun

TWh

Jawa Madura Bali Luar Jawa Madura Bali Indonesia

KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK NASIONAL (RUKN 2006-2026)


ESDMESDMSUMBER DAYA DAN CADANGAN BATUBARA

Grissik Palembang

Semarang

Pacific Ocean

AUSTRALIA

Indian Ocean

Bangkok

Phnom Penh

Ban Mabtapud

Ho Chi Minh City

CAMBODIA

VIETNAM

THAILAND LAOS

Khanon

Songkhla

Erawan

Bangkot

LawitJerneh

WESTMALAYSIA

Penang

Kerteh

Kuala Lumpur

Manila

Philipines

South

China

Sea

Natuna Alpha

Kota KinibaluBRUNEI


BintuluEAST

MALAYSIA

Kuching

Banda Aceh

Lhokseumawe

Medan

Duri

Padang

S U M A T R A Jambi

BintanSINGAPORE

Samarinda

Balikpapan

Bontang

KALIMANTAN

Banjarmasin

Manado

SULAWESI

Ujung Pandang

BURU SERAM

Ternate HALMAHERA

Sorong

IRIAN JAYA

JakartaJ A V A

SurabayaBangkalan

BALI SUMBAWA

Pagerungan

LOMBOK

FLORES

SUMBATIMOR

I N D O N E S I A

DuyongWest Natuna

Port Dickson

Port Klang

Mogpu

Dumai

Batam

Guntong

MADURA

Jayapura

Merauke

40.13

7.58

1.58

17.7

28.37

4.07

Sumber Daya Batubara (%)

Sumber Daya : 90,5 milyar tonCadangan : 18,7 milyar ton


ESDMESDMMaksimal Kapasitas Pengangkutan (DWT)

Grissik Palembang

Semarang

Pacific Ocean

AUSTRALIA

Indian Ocean

Bangkok

Phnom Penh

Ban Mabtapud

Ho Chi Minh City

CAMBODIA

VIETNAM

THAILAND LAOS

Khanon

Songkhla

Erawan

Bangkot

LawitJerneh

WESTMALAYSIA

Penang

Kerteh

Kuala Lumpur

Manila

Philipines

South

China

Sea

Natuna Alpha

Kota KinibaluBRUNEI


BintuluEAST

MALAYSIA

Kuching

Banda Aceh

Lhokseumawe

Medan

Duri

Padang

S U M A T R A Jambi

BintanSINGAPORE

Samarinda

Balikpapan

Bontang

KALIMANTAN

Banjarmasin

Manado

SULAWESI

Ujung Pandang

BURU SERAM

Ternate HALMAHERA

Sorong

IRIAN JAYA

JakartaJ A V A

SurabayaBangkalan

BALI SUMBAWA

Pagerungan

LOMBOK

FLORES

SUMBATIMOR

I N D O N E S I A

DuyongWest Natuna

Port Dickson

Port Klang

Mogpu

Dumai

Batam

Guntong

MADURA

TOTALCAPACITY24,000 MW

Jayapura

MeraukeTarahan 40.000

Pulau Baai 40.000

Kertapati 7.000

Teluk Bayur 35.000

Apar bay 6.000Tanjung Pemancingan 8.000North Pulau Laut 150.000 Tanjung Peutang 8.000IBT – 200.000Sembilang* 7.500Air Tawar* 7.500Banjarmasin* 10.000South Pulau Laut 200.000 Muara Satui 7.500S a t u i* 5.000Kelanis* 10.000Jorong 7.000Taboneo 15.000

Tarakan 7.500Muara Pantai 150.000Tanjung Redep* 5.000 Tanjung Bara 210.000 Tanjung Meranggas 90.000Muara Berau 8.000B l o r o* 8.000Loa Tebu* 8.000Balikpapan 65.000 Tanah Merah 60.000

TERMINAL BATUBARA


ESDMESDM CADANGAN MINERAL INDONESIA

NOTES

BauxiteGoldPlaser GoldManganeseNickel Iron sandSilverCopperTin


ESDMESDM

105

EKSPOR EKSPOR –– IMPOR ENERGIIMPOR ENERGI

-

100.0

200.0

300.0

400.0

500.0

600.0

700.0

800.0

900.0

1,000.0

Juta

BO

E

Total 834,251,982.2 278,162,865.7 811,511,477.9 241,662,820.5 925,643,011.2 250,880,000.0 946,278,344.9 267,800,000.0 BBM 159,860,005.7 127,993,141.8 138,220,000.0 155,800,000.0 Minyak Bumi 159,452,827.0 118,302,860.0 129,755,460.0 113,669,678.7 120,100,000.0 112,660,000.0 127,400,000.0 112,000,000.0 Batubara 476,395,712.6 508,005,317.9 590,046,000.0 623,500,000.0 LNG 198,403,442.6 173,750,700.0 215,497,011.2 195,378,344.9

EKSPOR IMPOR EKSPOR IMPOR EKSPOR IMPOR EKSPOR IMPOR

2005 2006 2007 2008


ESDMESDM

106

EKSPOR DAN IMPOR MINYAK BUMI INDONESIAEKSPOR DAN IMPOR MINYAK BUMI INDONESIA

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

140.00

160.00

180.00

Juta

BB

L

EKSPOR 159,452,827.00 129,755,460.00 120,100,000.00 127,400,000.00IMPOR 118,302,860.09 113,669,678.78 112,660,000.00 112,000,000.00

2005 2006 2007 2008


ESDMESDM

107

EKSPOR LNGEKSPOR LNG

-

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

Juta

Ton

LNG 23,569,366.94 20,640,740.66 25,600,000.00 23,210,000.00 2005 2006 2007 2008


ESDMESDM

108

IMPOR PRODUK KILANG (BBM) DAN PRODUKSI PRODUK KILANG DOMESTIK IMPOR PRODUK KILANG (BBM) DAN PRODUKSI PRODUK KILANG DOMESTIK (BBM DAN NON BBM)(BBM DAN NON BBM)

0

50

100

150

200

250

300

350

400Ju

ta B

arel

Produksi BBM 300,030,000 250,390,000Produksi Non BBM 92,345,000 79,570,000Impor BBM 158,625,334 127,993,142 138,220,000 155,800,000

2005 2006 2007 2008


ESDMESDM

109

PRODUKSI DAN EKSPOR MINERALPRODUKSI DAN EKSPOR MINERAL

-

1,000.00

2,000.00

3,000.00

4,000.00

5,000.00

6,000.00

7,000.00

8,000.00

Rib

u To

n

Granit 5,000.00 4,750.00 6,000.00 5,400.00 7,000.00 7,000.00 Bauksit 1,200.00 1,200.00 1,250.00 1,250.00 1,300.00 1,300.00 Tembaga 771.82 656.05 794.36 939.60 1,039.00 898.82 Nikel 71.21 71.21 78.47 78.47 79.45 79.45 Timah 18.74 18.76 22.79 62.70 60.00 60.00 Perak 0.16 0.14 0.17 0.14 0.20 0.19 Emas 0.08 0.07 0.08 0.07 0.11 0.09

PRODUKSI EKSPOR PRODUKSI EKSPOR PRODUKSI EKSPOR2006 2007 2008

HANAS 2008

Documents

Transcript of HANAS 2008