HAM DAN KONSTITUSIONALISME - Manunggal … · Web viewPasal 29 misalnya menyatakan bahwa dalam...

29
HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Manunggal K. Wardaya INTERNASIONALISASI HAK ASASI MANUSIA Revolusi yang terjadi di Amerika dan Perancis pada abad XVII adalah revolusi, pemberontakan warga terhadap kekuasaan yang sewenang-wenang. Revolusi di Amerika adalah perlawanan para kolonis Inggris di Amerika terhadap kekuasaan London. Revolusi tersebut dipicu antara lain karena tindakan-tindakan Inggris dalam menerapkan pajak dan aturan-aturan yang dianggap tiranikal. Revolusi Borjuis 14 Juli 1789 di Perancis adalah pemberontakan terhadap tatanan kaum feodal, dinasti Bourbon yang semena-mena terhadap mereka yang berseberangan dengan kekuasaan. Hari itu, rakyat Perancis merampas benteng Bastille tempat ditahannya para tahanan politik. Jatuhnya benteng Bastille ke tangan rakyat adalah simbol rampungnya kesewenang- wenangan raja, karena sebelumnya siapa saja bisa ditangkap dan ditahan dalam penjara itu semata dengan menggunakan lettre de cachet, suatu surat perintah penangkapan kosong dan boleh diisi kemudian oleh si pemegangnya. Revolusi Perancis melahirkan semboyan liberte, egalite, fraternite atau kemerdekaan, persamaan, dan persaudaraan. Baik Revolusi Amerika maupun Perancis menghasilkan deklarasi yang isinya kurang lebih menyatakan bahwa manusia memiliki hak – hak alam. Namun demikian kedua revolusi itu sifatnya adalah lokal, terbatas pada suatu negara bangsa tertentu. Deklarasi Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto 21

Transcript of HAM DAN KONSTITUSIONALISME - Manunggal … · Web viewPasal 29 misalnya menyatakan bahwa dalam...

Page 1: HAM DAN KONSTITUSIONALISME - Manunggal … · Web viewPasal 29 misalnya menyatakan bahwa dalam menjalankan kebebasaanya setiap orang harus tunduk hanya pada pembatasan yang ditentukan

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAManunggal K. Wardaya

INTERNASIONALISASI HAK ASASI MANUSIA

Revolusi yang terjadi di Amerika dan Perancis pada abad XVII adalah revolusi, pemberontakan warga terhadap kekuasaan yang sewenang-wenang. Revolusi di Amerika adalah perlawanan para kolonis Inggris di Amerika terhadap kekuasaan London. Revolusi tersebut dipicu antara lain karena tindakan-tindakan Inggris dalam menerapkan pajak dan aturan-aturan yang dianggap tiranikal. Revolusi Borjuis 14 Juli 1789 di Perancis adalah pemberontakan terhadap tatanan kaum feodal, dinasti Bourbon yang semena-mena terhadap mereka yang berseberangan dengan kekuasaan. Hari itu, rakyat Perancis merampas benteng Bastille tempat ditahannya para tahanan politik. Jatuhnya benteng Bastille ke tangan rakyat adalah simbol rampungnya kesewenang-wenangan raja, karena sebelumnya siapa saja bisa ditangkap dan ditahan dalam penjara itu semata dengan menggunakan lettre de cachet, suatu surat perintah penangkapan kosong dan boleh diisi kemudian oleh si pemegangnya. Revolusi Perancis melahirkan semboyan liberte, egalite, fraternite atau kemerdekaan, persamaan, dan persaudaraan. Baik Revolusi Amerika maupun Perancis menghasilkan deklarasi yang isinya kurang lebih menyatakan bahwa manusia memiliki hak – hak alam.

Namun demikian kedua revolusi itu sifatnya adalah lokal, terbatas pada suatu negara bangsa tertentu. Deklarasi Hak Manusia dan Warga Negara Perancis 26 Agustus 1789 misalnya, kendati menyatakan bahwa hak asasi sifatnya adalah universal, namun cakupan deklarasi Perancis kala itu tidak lain daripada universal yang terbatas pada negara Perancis saja. Demikian juga dengan Bill of Rights (Pernyataan Hak Asasi Manusia) Amerika, adalah pernyataan mengenai hak-hak dasar warga negara Amerika saja.1

1 Yang dimaksud dengan Bill of Rights ini adalah sepuluh amandemen pertama dari Konstitusi Amerika. Di dalamnya antara lain tercakup Freedom of Religion, speech, press, and assembly; right of petition, II. Right to keep and bear arms, III. Limitations in quartering soldiers, IV.Protection from

Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto

21

Page 2: HAM DAN KONSTITUSIONALISME - Manunggal … · Web viewPasal 29 misalnya menyatakan bahwa dalam menjalankan kebebasaanya setiap orang harus tunduk hanya pada pembatasan yang ditentukan

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAManunggal K. Wardaya

Bermula dari perlawanan rakyat terhadap kesewenang-wenangan penguasa, perlawanan terhadap tradisi yang meyakini bahwa kekuasaan berasal turun temurun dengan klaim-klaim ketuhanan, HAM yang diusung dalam Revolusi Amerika dan Perancis lebih bersifat hak asasi politik, berupa rumusan cita-cita manusia yang merdeka yang memiliki hak dan kebebasan dasar. Maka dari itu HAM pada abad XVIII sebagaimana tercermin dalam dokumen-dokumennya memang lebih merupakan perjuangan atas hak-hak politik warga versus kekuasaan negara. HAM dalam masa-masa pembebasan manusia dari penindasan dan masa kegelapan ini dalam kepustakaan Hak Asasi Manusia dikenal sebagai HAM Generasi Pertama.

Bencana dan derita Perang akibat perang Dunia I dan II telah membawa kepada pemikiran bahwa bencana manusia harus diakhiri. Sebagaimana diketahui, kekejaman Nazi Jerman dan Fasisme di Italia telah membawa petaka di dunia. Begitu banyak manusia terbunuh karena ideologi ultranasionalis Fasis yang tidak menghargai hak hidup dan hak politik. Faham Nazi di bawah pimpinan Hitler menganggap bangsa Yahudi menodai keunggulan bangsa Arya, bangsa asli Jerman. Dengan itu terjadilah holocaust, pengejaran terhadap etnis-etnis Yahudi yang ditahan di kamp-kamp konsentrasi dan yang mati dibunuh di kamar-kamar gas (gas chambers).

Pemikiran akan HAM telah mendapatkan tempatnya dalam Kovenan Liga Bangsa-Bangsa (Covenant of The League of Nations), yang membawa pada pendirian Organisasi Buruh Internasional (International Labour Organisation). Pada Konferensi San Fransisco yang diselenggarakan untuk menyusun

unreasonable searches and seizures, V.Due Process in Criminal Cases. Limitation on right of eminent domain,VI.Right to speedy Trial by Jury, and other guarantees,VII.Trial by jury in suits at law,VIII.Excessive bail or unusual punishments forbidden,IX.Retention of certain rights by the people,X.Undelegated powers belong to the States or to the people.

22

Page 3: HAM DAN KONSTITUSIONALISME - Manunggal … · Web viewPasal 29 misalnya menyatakan bahwa dalam menjalankan kebebasaanya setiap orang harus tunduk hanya pada pembatasan yang ditentukan

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAManunggal K. Wardaya

Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, ada usulan untuk menyusun suatu Declaration of the Essential Rights of Man, akan tetapi kondisi saat itu tidak memungkinkan untuk mengkajinya. Namun demikian Piagam PBB secara jelas menyatakan tentang “promoting and encouraging respect for human rights and for fundamental freedoms for all without distinction as to race, sex, language, or religion” (Pasal 1, para.3). Ide untuk menyebarluaskan suatu Piagam Hak Asasi Manusia Internasional (International Bill of Human Rights) menurut banyak kalangan juga tercantum secara implisit dalam Piagam PBB.

Komisi Persiapan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bertemu segera setelah ditutupnya Konferensi San Fransisco merekomendasikan bahwa Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Council) harus pada pertemuan pertamanya mendirikan suatu komisi untuk pemajuan HAM sebagaimana dicita-citakan oleh Pasal 68 Piagam PBB. Maka Dewan Ekonomi dan Sosial mendirikan Komisi HAM pada awal 1946.

Komisi HAM PBB inilah yang kemudian menyusun Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, yang pada awalnya usulan dari Majelis Umum adalah Declaration on Fundamental Human Rights and Freedoms. Pada awalnya, ada pandangan-pandangan yang berbeda tentang bagaimana seharusnya bentuk piagam HAM . Komite Penyusun memutuskan untuk menyiapkan dua dokumen, satu dalam bentuk deklarasi yang akan memuat prinsip-prinsip umum atau standard-standard HAM, sedangkan yang lain berupa convention atau perjanjian, yang akan menentukan hak-hak secara spesifik dan pembatasan-pembatasannya. Pada Desember 1947, Komisi HAM memutuskan untuk menggunakan istilah International Bill of Human Rights untuk serangkaian dokumen yang berada dalam masa persiapan. Komisi HAM juga membentuk tiga kelompok kerja, masing-masing untuk

Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto

23

Page 4: HAM DAN KONSTITUSIONALISME - Manunggal … · Web viewPasal 29 misalnya menyatakan bahwa dalam menjalankan kebebasaanya setiap orang harus tunduk hanya pada pembatasan yang ditentukan

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAManunggal K. Wardaya

menangani Deklarasi, Kovenan, dan Implementasi. Komisi HAM melakukan revisi-revisi Deklarasi dengan memperhatikan masukan dari berbagai negara. Masukan bagi Deklarasi datang dari negara-negara seperti Mesir, Iran, Cile. 14 negara Asia, 4 negara dari Afrika dan 20 negara Amerika Latin juga memberikan masukan lebih jauh. Negara-negara komunis seperti Yugoslavia, USSR menyetujui persetujuan tentang kebebasan individu.2

Berbagai masukan itu dan pada akhirnya diserahkan pada Majelis Umum lewat Dewan Ekonomi dan Sosial. Sementara itu, Komisi HAM ternyata kala itu tidak cukup waktu untuk membahas rancangan Kovenan dan rancangan Implementasi.

Maka demikianlah setelah ambruknya Nazi dan Fasisme di Italia, muncullah ke dalam tataran internasional hak asasi dalam rumusan Perserikatan Bangsa-bangsa (The United Nations) yakni The Universal Declaration of Human Rights (UDHR) dengan resolusi 217 A (III) tanggal 10 Desember 1948. Di hari yang sama dengan pengesahan UDHR, Majelis Umum meminta Komisi HAM untuk menyiapkan dan mengutamakan draf kovenan HAM dan draf upaya-upaya Implementasi. Pada 1949, Komisi HAM melakukan revisi yang didasarkan masukan dari berbagai pemerintah. Sementara itu pada 1950 Majelis Umum menyatakan bahwa penikkmatan kebebasan-kebebasan sipil dan politik dan hak-hak ekonomi, sosial dan budaya adalah saling berkaitan.3

Majelis kemudian memutuskan untuk memasukkan hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya (EKOSOB, ECOSOC) kedalam rancangan kovenan, serta memasukkan pengakuan yang eksplisit kesetaraan laki-laki dan perempuan.

Setelah debat panjang terjadi, Majelis Umum meminta Komisi HAM untuk merancang dua kovenan Hak Asasi Manusia, satu

2 Lihat Geoffrey Robertson, Kejahatan Terhadap Kemanusiaan: Perjuangan untuk Mewujudkan Keadilan Global, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Jakarta,2002, hal. 37.3 Resolusi 421 (V), sect. E.

24

Page 5: HAM DAN KONSTITUSIONALISME - Manunggal … · Web viewPasal 29 misalnya menyatakan bahwa dalam menjalankan kebebasaanya setiap orang harus tunduk hanya pada pembatasan yang ditentukan

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAManunggal K. Wardaya

berisi hak-hak sipil dan politik, dan yang lain berisi hak-hak ekonomi, sosial dan budaya.4 Majelis meminta pada Komisi HAM agar dua kovenan tersebut berisi ketentuan yang sama sebanyak mungkin, dan memutuskan untuk memasukkan satu pasal yang menyatakan bahwa “All Peoples Shall Have The Right of Self-Determination”.5

Komisi HAM berhasil menyelesaikan persiapan dua kovenan tersebut pada 1953 dan 1954. Majelis Umum melakukan review dan pada 1954 memutuskan untuk mensosialisasikan rancangan kovenan tersebut seluas-luasnya yang memungkinkan bagi negara-negara untuk melakukan kajian-kajian secara menyeluruh, serta memungkinkan opini-opini publik. Pada 1966 akhirnya serangkaian kajian dan diskusi pasal per pasal bisa diselesaikan. Maka The International Covenant on Economic, Social, and Cultural Rights (ICESCR), dan The International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR) disahkan oleh Majelis Umum dengan Resolusi 2200 A (XXI) pada 16 Desember 1966. Pada tanggal yang sama The first Optional Protocol to The International Covenant on Civil and Political Rights (Protokol Tambahan Pertama ICCPR) disahkan dengan resolusi yang sama yang memberikan mekanisme internasional bagi komunikasi individu yang merasa dilanggar HAM-nya.

THE UNIVERSAL DECLARATION ON HUMAN RIGHTS (UDHR)

UDHR atau Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) alias Pernyataan HAM Sedunia tersebut memanglah pernyataan yang universal, karena diterima oleh hampir semua negara di segenap penjuru dunia. Empatpuluh delapan negara menyetujui

4 Resolution 543 (VI) para.1.5 Resolution 545 (VI)

Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto

25

Page 6: HAM DAN KONSTITUSIONALISME - Manunggal … · Web viewPasal 29 misalnya menyatakan bahwa dalam menjalankan kebebasaanya setiap orang harus tunduk hanya pada pembatasan yang ditentukan

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAManunggal K. Wardaya

UDHR, tidak ada yang menentang, dan delapan negara abstain.6

Deklarasi ini terdiri dari Pembukaan dan 30 pasal meletakkan hak-hak dan kebebasan dasar di mana semua laki-laki dan perempuan, di semua tempat di dunia berhak tanpa pembedaan apapun. UDHR adalah pernyataan yang bersifat universal, tidak terbatas pada negara tertentu saja Inilah yang membedakan UDHR dengan berbagai deklarasi di abad XVIII sebagaimana pernah dinyatakan di Amerika dalam Declaration of Independence pada 1776 dan Declaration des droits de l’homme et du citoyen di Perancis pada 1789. Namun demikian, esensi dari Deklarasi tersebut tetaplah sama dengan apa yang pernah dinyatakan dalam revolusi-revolusi kerakyatan pada abad XVIII yakni pengakuan hak dan martabat yang melekat pada sesiapapun yang disebut manusia.

Selain merupakan pernyataan hak asasi manusia yang sifatnya adalah universal alias sedunia, hak dan kebebasan dalam UDHR juga tidak terbatas pada hak-hak yang dikenal sebagai hak sipil dan politik sebagaimana diperjuangkan dalam revolusi amerika dan Perancis. Termasuk dalam pengertian hak-hak dan kebebasan dasar di dalam UDHR adalah juga hak-hak warga negara dalam kehidupan ekonomi, sosial dan budaya (EKOSOB) yang amat dirasa penting oleh negara-negara berkembang. Hak-hak EKOSOB yang diperjuangkan oleh negara-negara Amerika Latin dan mendapat sokongan dari China, India, dan Filipina itu antara lain hak untuk bekerja dan hak atas kesehatan, hak atas tempat tinggal, serta hak atas pendidikan. Inilah yang kemudian dikenal sebagai Hak Asasi Generasi Kedua.

6 Negara-negara yang abstain antaranya adalah USSR, Yugoslavlia, Czechoslovakia, Polandia, Saudi Arabia, South Africa. Afrika Selatan tidak bisa menyesuaikan klausa non diskiriminasi dengan hukum Apartheid-nya, sedangkan Saudi Arabia keberatan dengan hak memilih/mengubah agama karena menyebabkan Saudi Arabia tidak bisa menghukum tindakan murtad/keluar dari agama Islam. Lihat mengenai hal ini dalam Geoffrey Robertson, Op.Cit., hal. 33.

26

Page 7: HAM DAN KONSTITUSIONALISME - Manunggal … · Web viewPasal 29 misalnya menyatakan bahwa dalam menjalankan kebebasaanya setiap orang harus tunduk hanya pada pembatasan yang ditentukan

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAManunggal K. Wardaya

Perbedaan lain antara UDHR dan Deklarasi-deklarasi di abad XVII adalah Pasal 28 UDHR menyatakan hak setiap orang atas suatu tatanan sosial atau tatanan internasional dimana hak dan kebebasan yang dicanangkan dalam Deklarasi dapat direalisasikan sepenuhnya. Selengkapnya Pasal 28 UDHR menyatakan everyone is entitled to a social and international order in which the rights and freedoms set forth in this Declaration can be fully realized. Di sini jelas terlihat bahwa UDHR membutuhkan sistem pelaksanaan internasional, terutama berkaitan dengan ketentuan Piagam PBB (bab VII) yang mengizinkan intervensi Dewan Keamanan (Security Council) dalam peristiwa-peristiwa pelanggaran HAM yang mengancam perdamaian dunia. Hal semacam ini tentu saja tidak dijumpai dalam deklarasi-deklarasi yang dicanangkan pada abad XVIII.

UDHR disahkan dan diproklamasikan oleh Majelis umum PBB

As a common standard of achievement for all peoples and all nations, to the end that every individual and every organ of society, keeping this Declaration constantly in mind, shall strive by teaching and education to promote respect for these rights and freedoms and by progressive measures, national and international, to secure their universal and effective recognition and observance, both among the people of Member States themselves and among the peoples of territories under their jurisdiction.Terjemahan bebasnya adalah : UDHR sebagai suatu standar umum keberhasilah semua bangsa dan negara dengan tujuan agar setiap orang dan setiap badan dalam masyarakat mengingat Pernyataan ini, akan berusaha dengan jalan mengajarkan dan mendidik untuk menggalakkan penghargaan terhadap hak-hak dan kebebasan-kebebasan tersebut, dan dengan jalan tindakan-tindakan yang progresif yang bersifat nasional maupun internasional, menjamin penghormatan dan pengakuannya secara universal dan efektif , baik oleh bangsa-bangsa Negara-Negara Anggota sendiri maupun oleh bangsa-bangsa dari daerah-daerah yang berada di bawah kekuasaan hukum mereka

Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto

27

Page 8: HAM DAN KONSTITUSIONALISME - Manunggal … · Web viewPasal 29 misalnya menyatakan bahwa dalam menjalankan kebebasaanya setiap orang harus tunduk hanya pada pembatasan yang ditentukan

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAManunggal K. Wardaya

Pasal 1 meletakkan dasar filosofis yang mendasari UDHR, yang berbunyi:

All human beings are born free and equal in dignity and rights. They are endowed with reason and conscience and should act toward one another in a spirit of brotherhood.

Pasal tersebut oleh karenanya menetapkan asumsi-asumsi dasar UDHR bahwa hak atas kebebasan dan persamaan adalah hak manusia sejak lahir dan tidak bisa dialihkan, dan bahwa karena manusia adalah makhluk berakal dan bermoral, manusia berbeda dengan makhluk lain di bumi dan oleh karenanya memiliki hak-hak dan kebebasan tertentu yang tidak dimiliki oleh makhluk lain.

Pasal 2 yang merupakan prinsip dasar dari persamaan dan non diskriminasi dalam penikmatan HAM dan kebebasan dasar melarang pembedaan apapun seperti ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, politik atau pendapat yang berlainan, asal mula kebangsaan ataun kemasyarakatan, hak milik, kelahiran, ataupun kedudukan lain. Pasal ini sebetulnya merupakan penolakan atas ide ras utama

Pasal 3 adalah dasar pertama dari Deklarasi, menyatakan hak hidup, kebebasan dan keselamatan individu- hak yang esensial dalam penikmatan hak-hak yang lain. Pasal ini mengintrodusir Pasal 4 hingga 21 yang merupakan jaminan hak hak SIPOL :

Kebebasan dari perbudakan dan penghambaan (Freedom from slavery and servitude)

Kebebasan dari Penyiksaan dan Perlakuan atau Hukuman yang kejam, tidak manusiawi, atau merendahkan (Freedom from torture and cruel, inhuman or degrading treatment or punishment)

28

Page 9: HAM DAN KONSTITUSIONALISME - Manunggal … · Web viewPasal 29 misalnya menyatakan bahwa dalam menjalankan kebebasaanya setiap orang harus tunduk hanya pada pembatasan yang ditentukan

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAManunggal K. Wardaya

Hak untuk diakui dimanapun juga sebagai pribadi di depan hukum (The right to recognition everywhere as a person before the law

Hak atas bantuan judisial yang efektif (The right to an effective judicial remedy)

Kebebasan dari penangkapan, penahanan, dan pembuangan yang sewenang-wenang (Freedom from arbitrary arrest, detention, or exile)

Hak atas peradilan yang adil dan terbuka dari pengadilan yang bebas dan tidak memihak (The right to a fair trial and public hearing by an independent and impartial tribunal)

Hak untuk dianggap tidak bersalah sampai terbukti bersalah (The right to be presumed innocent until proved guilty)

Kebebasan dari gangguan yang sewenang-wenang dalam kehidupan privat, keluarga, rumah tangga atau surat menyurat (Freedom from arbitrary interference with privacy, family, home, or correspondence)

Kebebasan untuk bergerak dan bertempat tinggal (Freedom of movement and residence)

Hak atas suaka (The right of asylum)

Hak atas kewarganegaraan (The right to a nationality)

Hak untuk menikah dan untuk membentuk keluarga (The right to marry and to found a family)

Hak untuk memiliki harta (The right to own property)

Kebebasan berfikir, berkeyakinan, dan beragama (Freedom of thought, conscience and religion)

Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto

29

Page 10: HAM DAN KONSTITUSIONALISME - Manunggal … · Web viewPasal 29 misalnya menyatakan bahwa dalam menjalankan kebebasaanya setiap orang harus tunduk hanya pada pembatasan yang ditentukan

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAManunggal K. Wardaya

Kebebasan mempunyai pendapat dan mengungkapkan pendapat (Freedom of opinion and expression)

Hak untuk berkumpul dan berserikat (The right to peaceful assembly and association)

Hak untuk mengambil bagian dalam pemerintahan dan kedempatan yang sama untuk diangkat dalam jabatan pemerintahan negerinya (The right to take part in government of one’s country and to equal access to public service in one country)

Pasal 22 adalah dasar kedua bagi Deklarasi, mengintrodusir Article 23- 27 dimana hak EKOSOB-hak yang dimiliki setiap orang sebagai anggota masyarakat-diletakkan. Pasal 22 menyatakan bahwa hak-hak EKOSOB sebagai hak-hak yang penting dan esensial bagi martabat manusia dan akan direalisasikan melalui upaya-upaya nasional dan kerjasama internasional. Pada saat yang sama, Article 22 memberikan batasan realisasi hak EKOSOB, dimana pemenuhannya tergantung pada sumberdaya yang dimiliki oleh negara.

Hak-hak EKOSOB sebagaimana diakui dalam Pasal 22 hingga 27 termasuk

Hak atas jaminan Sosial (The right to social security)

Hak untuk bekerja (The right to work)

Hak atas pembayaran yang sama untuk pekerjaan yang sama (The right to equal pay for equal work)

Hak untuk beristirahat dan cuti (The right to rest and leisure)

Hak atas standar hidup yang layak bagi kesehatan dan kesejahteraan (The right to a standard of living adequate for health and well-being )

30

Page 11: HAM DAN KONSTITUSIONALISME - Manunggal … · Web viewPasal 29 misalnya menyatakan bahwa dalam menjalankan kebebasaanya setiap orang harus tunduk hanya pada pembatasan yang ditentukan

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAManunggal K. Wardaya

Hak atas Pendidikan (The right to education)

Hak untuk turut serta dalam kehidupan budaya di dalam komunitasnya (The right to participate in the cultural life of the community)

Penting untuk diingat adalah pembatasan sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 29 dan 30 UDHR yang menekankan kewajiban-kewajiban dan tanggungjawab yang dimiliki individu terhadap komunitasnya. Pasal 29 misalnya menyatakan bahwa dalam menjalankan kebebasaanya setiap orang harus tunduk hanya pada pembatasan yang ditentukan oleh undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan yang layak terhadap hak-hak dan kebebasan orang lain, dan untuk memenuhi syarat yang adil dalam kesusilaan, ketertiban dan kesejahteraan umum dalam suatu masyarakat yang demokratis. Ditambahkan juga bahwa tidak boleh dalam keadaaan apapun HAM dan kebebasan dasar manusia dinikmati secara bertentangan dengan prinsip Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pasal 30 menekankan bahwa tiada negara maupun orang bisa mengklaim hak apapun yang ada di dalam Deklarasi untuk terlibat dalam aktivitas atau melakukan tindakan apapun yang dimaksudkan untuk merusak hak dan kebebasan yang tercantum dalam Deklarasi.

Pasal-pasal dalam UDHR bagaimanapun hanyalah suatu moral statement saja demi terciptanya pergaulan antarbangsa yang damai dalam dunia yang kian menyatu. Namun demikian, UDHR ini juga secara sungguh-sungguh dimaksudkan sebagai standar pencapaian bangsa-bangsa di dunia untuk menentukan berbagai hak dan kebebasan dasar yang harus diakui oleh rezim manapun di dunia ini yang mengklaim sebagai rezim yang beradab

Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto

31

Page 12: HAM DAN KONSTITUSIONALISME - Manunggal … · Web viewPasal 29 misalnya menyatakan bahwa dalam menjalankan kebebasaanya setiap orang harus tunduk hanya pada pembatasan yang ditentukan

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAManunggal K. Wardaya

Mukadimah UDHR menyatakan bahwa hak (rights) dan kebebasan (freedoms) dasar itu memang ada. Selanjutnya dalam mukadimah juga ditegaskan pentingnya rule of law dalam penegakan hak asasi manusia. Bahwa HAM harus dilindungi oleh hukum sehingga orang tidak akan terpaksa memilih pemberontakan sebagai jalan terakhir untuk mengakhiri penindasan dan kesewenangan.

Adakah kelemahan UDHR ini? Geoffrey Robertson menyatakan bahwa UDHR juga mengandung kesalahan seperti dicantumkannya klausul-klausul yang ‘tidak perlu’ seperti hak atas liburan berkala yang disertai upah (Pasal 24), dan ketentuan keuntungan hak cipta bagi ilmuwan dan pengarang (pasal 27). Kegagalan lain adalah dalam menyediakan perlindungan total bagi hak minoritas, karena tiada suatu klausul apapun dalam UDHR ini yang menyinggung perlindungan terhadap kaum minoritas. Saat itu para perumus berkeyakinan, jika hak individu telah terlindungi, maka dengan sendirinya hak komunitas (termasuk komunitas minor) akan juga terlindungi.

Namun demikian sebagaimana dikatakan Robertson, UDHR telah berhasil melampaui ujian waktu seperti Pasal 28 yang menyatakan hak setiap orang atas suatu tatanan sosial atau tatanan internasional dimana hak dan kebebasan yang dicanangkan dalam Deklarasi dapat direalisasikan sepenuhnya.

KOVENAN INTERNASIONAL HAK ASASI MANUSIA

Covenant atau Perjanjian Internasional adalah instrumen hukum internasional. Hal ini bermakna bahwa ketika negara anggota (member states) PBB (United Nations) meratifikasi atau mengaksesi sebuah Covenant, negara tersebut menerima

32

Page 13: HAM DAN KONSTITUSIONALISME - Manunggal … · Web viewPasal 29 misalnya menyatakan bahwa dalam menjalankan kebebasaanya setiap orang harus tunduk hanya pada pembatasan yang ditentukan

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAManunggal K. Wardaya

kewajiban untuk memberi kekuatan hukum bagi hak-hak yang dijaminkan dalam Covenant.

Preamble atau pembuka dan Pasal 1, 3, serta 5 dari dua kovenan yakni The International Covenant on Economic, Social, and Cultural Rights (ICESCR) dan The International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR) memiliki kemiripan. Pembukaan mengingatkan kewajiban negara-negara di bawah Piagam PBB untuk mempromosikan HAM, mengingatkan individu akan tanggungjawabnya untuk memperjuangkan promosi dan pemenuhan HAM, dan mengakui bahwa menurut UDHR, ide akan manusia yang bebas yang menikmati hak-hak sipil dan politik dan kebebasan politik serta kebebasan dari rasa takut dan kekurangan (freedom from want) hanya bisa dicapai jika dipenuhi syarat-syarat dimana setiap orang bisa menikmati hak-hak SIPOL, serta hak-hak EKOSOBnya.

Pasal 1 dari setiap Kovenan (ICESCR & ICCPR) menyatakan bahwa hak untuk menentukan nasib sendiri adalah universal dan meminta negara-negara untuk memajukan realisasi hak tersebut dan untuk menghormati hak tersebut.

Pasal 1 dari setiap Kovenan berbunyi : All peoples have the right of self-determination. By virtue of that right they freely determine their political status and freely pursue their economic, social, and cultural development.

Pasal 3 dalam setiap kovenan menegaskan kembali bahwa hak yang sama setiap laki-laki dan perempuan akan penikmatan HAM, dan memerintahkan negara-negara untuk merealisasi prinsip persamaan tersebut.

Pasal 5 dari dua kovenan memberikan perlindungan dari penghancuran atau pembatasan yang tidak wajar dari hak-hak dan kebebasan dasar, dan dari misinterpretasi dari ketentuan

Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto

33

Page 14: HAM DAN KONSTITUSIONALISME - Manunggal … · Web viewPasal 29 misalnya menyatakan bahwa dalam menjalankan kebebasaanya setiap orang harus tunduk hanya pada pembatasan yang ditentukan

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAManunggal K. Wardaya

yang ada di kovenan sebagai cara untuk membenarkan pelanggaran hak atau kebebasan atau pembatasan yang melebihi yang diberikan/ tercantum di dalam kovenan. Pasal 5 juga mencegah negara dari membatasi hak yang sudah dinikmati dalam wilayah mereka dengan dasar bahwa hak tersebut tidak dikenal dalam kovenan.

Pasal 6-15 dario ICESCR dapat diuraikan sebagai berikut

Right to work (Pasal 6)

To the enjoyment of just and favourable condition of work (pasal 7)

To form and join Trade Unions (Pasal 8)

To Social Security, including social insurance (Pasal9)

To The widest possible protection and assistance for the family, especially mothers, children, and young persons (pasal 10)

To an adequate standard of living (Pasal 11)

To The Enjoyment of the highest attainable standard of physical and mental health (Pasal 12)

To education (pasal 13 dan 14)

To take part in cultural life (Pasal 15)

PENGECUALIAN-PENGECUALIAN (CONDITIONS)

UDHR menegaskan bahwa penikmatan hak dan kebebsan dasar dari seseorang dapat tunduk karena pembatasan-pembatasan, yang harus ditentukan oleh hukum, semata-mata “for the purpose of securing due recognition of the rights and freedoms of others and of meeting the just requirements of morality, public order and the general welfare in a democratic society.” HAM tidak boleh

34

Page 15: HAM DAN KONSTITUSIONALISME - Manunggal … · Web viewPasal 29 misalnya menyatakan bahwa dalam menjalankan kebebasaanya setiap orang harus tunduk hanya pada pembatasan yang ditentukan

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAManunggal K. Wardaya

dinikmati secara berlawanan dengan tujuan-tujuan dan prinsip Perserikatan Bangsa-Bangsa, atau ditujukan untuk menghancurkan hak yang ada dalam UDHR.

ICESCR menyatakan bahwa hak-hak yang ada didalamnya bisa dibatasi oleh hukum, namun sejauh sesuai dengan sifat hak dan semata-mata untuk memajukan kesejahteraan umum dalam masyarakat yang demokratis. (Pasal 4).

Namun tidak seperti ICESCR, ICCPR tidak memuat ketentuan umum yang berlaku untuk semua hak, yang membenarkan pembatasan dalam penikmatan hak-hak tersebut. Namun demikian, beberapa pasal dalam Covenant menyatakan bahwa hak-hak yang ada tidak boleh dibatasi kecuali yang ditentukan oleh hukum (prescribed by law) dan diperlukan untuk melindungi kemananan nasional, ketertiban publik, atau hak-hak dan kebebasan orang lain.

Beberapa hak tertentu, tidak boleh ditunda (suspended) atau dibatasi (limited), bahkan dalam situasi/keadaan darurat (emergency situations) sekalipun. Hak-hak itu adalah hak untuk hidup (right to life), bebas dari penyiksaan (to freedom from torture),bebas dari perbudakan dan penghambaan (to freedom from enslavement or servitude), perlindungan dari pemenjaraan karena hutang (to protection from imprisonment for debt), bebas dari hukum pidana yang berlaku surut (to freedom from retroactive penal laws), pengakuan sebagai person di hadapan hukum (to recognition as a person before law), dan kebebasan berfikir, berkeyakinan, dan agama (to freedom of thought, conscience, and religion). Hak –hak itulah yang disebut sebagai Non-Derogable Rights, alias hak yang tidak bisa ditunda pemenuhannya.

Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto

35

Page 16: HAM DAN KONSTITUSIONALISME - Manunggal … · Web viewPasal 29 misalnya menyatakan bahwa dalam menjalankan kebebasaanya setiap orang harus tunduk hanya pada pembatasan yang ditentukan

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAManunggal K. Wardaya

ICCPR membolehkan negara peserta untuk membatasi atau menunda penikmatan hak-hak tertentu dalam hal-hal darurat publik yang secara resmi dinyatakan (officially proclaimed) yang mengancam hidup negara. Pembatasan atau penundaan hanya diijinkan hanya dalam hal yang benar-benar diperlukan untuk dilakukan dalam keadan darurat dan tidak boleh menyebabkan diskriminasi semata karena ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, dan asal usul sosial (Pasal 4). Pembatasan atau penundaan itu juga harus dilaporkan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa.

OPTIONAL PROTOCOL TO THE INTERNATIONAL COVENANT ON CIVIL AND POLITICAL RIGHTS

Protokol Tambahan Pertama Kovenan Hak-Hak Sipil dan Politik yang disahkan dengan Resolusi Majelis Umum PBB 2200 A (XXI) pada 16 Desember 1966 memungkinkan Komisi HAM (yang pendiriannya didasarkan atas Pasal 28 ICCPR) untuk menerima dan mempertimbangkan komunikasi-komunikasi dari individu-individu yang mengklaim menjadi korban pelanggaran hak-hak sebagaimana tertera dalam ICCPR. Selanjutnya dalam Pasal 1 Optional Protocol ini dinyatakan bahwa Komisi HAM tidak akan menerima komunikasi individu mengenai negara pihak ICCPR yang bukan negara pihak dari Optional Protocol ( No communication shall be received by the Committee if it concerns as State Party to the Covenant which is not a party to the protocol).

Di bawah pasal 1 dari Protokol Tambahan Pertama, suatu negara peserta yang menjadi pihak Protokol mengakui kewenangan Komisi HAM untuk menerima dan mempertimbangkan komunikasi dari individu-individu subjek yurisdiksinya, yang

36

Page 17: HAM DAN KONSTITUSIONALISME - Manunggal … · Web viewPasal 29 misalnya menyatakan bahwa dalam menjalankan kebebasaanya setiap orang harus tunduk hanya pada pembatasan yang ditentukan

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAManunggal K. Wardaya

mengklaim telah menjadi korban pelanggaran HAM dalam Kovenan oleh Negara. Individu-individu yang mengklaim bahwa HAM-nya telah dilanggar, dan yang telah jenuh (exhausted) dengan upaya-upaya pemulihan domestik berhak menyampaikan komunikasi tertulis kepada Komisi HAM. Pasal 2 dari Protokok tambahan menyatakan:

…individuals who claim that any of their rights enumerated in the Covenant have been violated and who have exhausted all available domestic remedies may submit a written communication to the Committee for consideration.

Jika komunikasi itu diterima, Komisi kemudian diberitahukan pada Negara pihak yang diduga melanggar ketentuan dalam Kovenan. Dalam enam bulan, Negara yang diadukan harus menyerahkan penjelasan-penjelasan atau pernyataan-pernyataan tertulis kepada Komisi HAM mengklarifikasi permasalahan dan menunjukkan pemulihan, jika ada, bahwa hal demikian telah ditetapkan.

Apakah semua komunikasi individu akan diterima dan diproses oleh Komisi HAM? Tentu saja tidak. Sesuai dengan Pasal 3, Komisi akan menganggap tidak dapat diterima (indadmissible) komunikasi yang tidak dilengkapi dengan identitas (anonymous) atau tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan hak dalam kovenan.

Syarat lain ditentukan dalam Pasal 5 (2) yang menyatakan bahwa Komisi tidak akan mempertimbangkan komunikasi apapun dari individu-individu kecuali Komisi meyakini bahwa:

a. Masalah yang sama tidak sedang diperiksa prosedur lain dari investigasi atau penyelesaian internasional.

b. Individu telah jenuh dengan semua upaya pemulihan domestik. Namun demikian syarat ini menjadi tidak berlaku ketika penerapan pemulihan ditunda-tunda secara tidak masuk akal.

Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto

37

Page 18: HAM DAN KONSTITUSIONALISME - Manunggal … · Web viewPasal 29 misalnya menyatakan bahwa dalam menjalankan kebebasaanya setiap orang harus tunduk hanya pada pembatasan yang ditentukan

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAManunggal K. Wardaya

Ringkasan kegiatan Komisi HAM dalam kerangka Protokol Tambahan Pertama ini dimasukkan dalam laporan yang disampaikan setiap tahun kepada Majelis Umum melalui Dewan Ekonomi dan Sosial

THE SECOND OPTIONAL PROTOCOL TO THE INTERNATIONAL COVENANT ON CIVIL AND POLITICAL

RIGHTS, AIMING AT THE ABOLITION OF DEATH PENALTY

Protokol Tambahan kedua Konvensi Hak-hak Sipil dan Politik, yang ditujukan bagi penghapusan Hukuman Mati disahkan oleh Majelis Umum PBB dengan Resolusi 44/128 pada 15 Desember 1989. Di bawah Pasal 1, tiada seorangpun dalam jurisdiksi Negara Peserta boleh dihukum mati (ay.1) dan setiap Negara Peserta harus melakukan upaya-upaya yang diperlukan untuk menghapus hukuman mati dalam jurisdiksinya.

Di bawah Pasal 3 dari Protokol, Negara peserta harus memasukkan dalam laporan-laporan yang disampaikan pada Komisi HAM keterangan-keterangan (informations) mengenai upaya-upaya yang telah dilakukan untuk memberi effek berlakunya Protokol ini.

Protokol ini mulai berlaku pada 11 Juli 1991 setelah mencapai minimum 10 ratifikasi atau aksesi yang dipersyaratkan. Negara-negara yang telah meratifikasi Protokol ini antaranya adalah Australia, Austria, Denmark, Finland, Germany, Hungary, Iceland, Ireland, Italy, Mozambique, Namibia, Netherlands, Switzerland.

HAM DAN KONSTITUSIONALISME

Kita telah mempelajari bagaimana sejarah perjuangan menegakkan hak asasi manusia telah bersemayam di dalam

38

Page 19: HAM DAN KONSTITUSIONALISME - Manunggal … · Web viewPasal 29 misalnya menyatakan bahwa dalam menjalankan kebebasaanya setiap orang harus tunduk hanya pada pembatasan yang ditentukan

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAManunggal K. Wardaya

sejarah di Eropa Barat dan Amerika melalui serangkaian Revolusi yang terjadi di Amerika dan di Perancis.. Berbagai revolusi tersebut pada intinya adalah perlawanan, resistensi terhadap kekuasaan yang menindas, mengekang, dan mengebiri hak-hak rakyat. Sejarah HAM adalah sejarah perlawanan terhadap penindasan, dan merupakan gerakan pembebasan mereka yang tercekam kekuasaan raja yang mutlak (absolut) yang sering sering menggunakan agama sebagai pembenarnya. Hak asasi yang pada mulanya dipikirkan oleh para pemikir hukum alam mengilhami para pemikir abad pencerahan seperti Locke dan Montesquieu dan menjadi landasan pemerintahan konstitusional hingga kini

Namun apakah yang dimaksud dengan pemerintahan konstitusional itu? Orang dengan akan mudah dan serta merta mengatakan bahwa pemerintahan konstitusional adalah suatu sistem pemerintahan yang mendasarkan pada konstitusi - apa yang disebut dengan Undang-undang Dasar- yakni pernyataan resmi tentang kewajiban, pembatasan, prosedur dan lembaga-lembaga mendasarnya.. Konstitusi adalah undang-undang tertinggi negara, dan semua yang terbilang sebagai warga negara dan para pejabat negara tunduk padanya. Jawaban demikian tidak sepenuhnya salah. UUD adalah hukum dasar tertulis yang menjadi dasar bagi segala hukum yang ada di suatu negara.

Namun demikian mestilah diingat bahwa apa yang terbilang konstitusionalisme adalah suatu paham pembatasan kekuasaan. Konstitusionalisme adalah paham yang merupakan antitesis kemutlakan (absolutism) kekuasaan yang pada sejarahnya ditunjukkan oleh raja-raja dan kaum tuan tanah, yang sebagaimana telah ditulis di atas seringkali menggunakan agama sebagai pembenar. Konstitusi tidak saja hukum tertulis yang terpositifkan dalam bentuk UUD, namun juga semangat

Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto

39

Page 20: HAM DAN KONSTITUSIONALISME - Manunggal … · Web viewPasal 29 misalnya menyatakan bahwa dalam menjalankan kebebasaanya setiap orang harus tunduk hanya pada pembatasan yang ditentukan

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAManunggal K. Wardaya

pengakuan akan hak dan kebebasan manusia yang mendasar, yang tidak dapat dicabut oleh sesiapapun juga. Pengakuan atas hak itu akan membawa konsekwensi bahwa apa yang terbilang sebagai hak asasi itu tiada boleh dilanggar dan dirampas, karena tugas kekuasaan adalah menjamin terlindunginya HAM, bukan untuk merepresinya.

Sejarah telah menunjukkan bahwa kekuasaan yang tak terbatas akan cenderung korup dan diselewengkan oleh pemegang kuasa. Lord Acton menyatakan Power tends to corrupt, absolute power corrupt absolutely. Kekuasaan yang tak terbatas berpotensi membawa pada kesewenang-wenangan yang pada gilirannya tiada lain adalah derita dan kesengsaraan rakyat. Hal ini bisa dimengerti, karena kekuasaan yang absolut selalu menafikan pertanggungjawaban/akuntabilitas. Kekuasaan absolut secara alamiah mengingkari konsultasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan suatu kebijakan.Kekuasaan absolut menafikan pula penghormatan hak-hak dan kebebasan dasar manusia, karena bukankah raja/penguasa adalah segala-galanya? Bukankah raja/penguasa adalah hukum itu sendiri sebagaimana dikatakan Louis XIV?.

Kepahitan penindasan sebagaimana yang telah dialami di masa kegelapan di Eropa telah membawa kepada pemikiran akan pentingnya pembatasan kekuasaan. Hanya dengan kekuasaan yang terbatas inilah maka hak-hak manusia akan terjamin. Paham inilah yang dalam negara-negara Eropa Kontinental dibilang Rechstaat, dan di Anglo Saxon tersebut sebagai Rule of Law. Segala jenis kekuasaan dibatasi oleh Law, oleh Recht. Oleh karenanya, dalam negara yang menjunjung HAM, kekuasaan negara pastilah terbatasi. Yang membatasi tidak lain adalah hukum.

40

Page 21: HAM DAN KONSTITUSIONALISME - Manunggal … · Web viewPasal 29 misalnya menyatakan bahwa dalam menjalankan kebebasaanya setiap orang harus tunduk hanya pada pembatasan yang ditentukan

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAManunggal K. Wardaya

Pertanyaannya apakah suatu negara yang memiliki hukum dasar/UUD sudah barang tentu menghargai hak asasi manusia dan mengadakan pembatasan terhadap kekuasaan?Apakah adanya UUD adalah garansi bagi penghormatan hak dan kebebasan warga negara. Jawabannya: belum tentu! Suatu UUD bisa saja digunakan dan diselewengkan untuk mengingkari bahwa kekuasaan harus dibatasi. Undang-undang Dasar bahkan hukum bisa saja dibuat bukan dengan semangat konstitusionalisme yakni membatasi kekuasaan, namun mengesahkan

Pengalaman Indonesia membuktikan hal ini. Indonesia pernah memiliki suatu Konstitusi Tertulis, yakni UUD 1945. namun demikian, UUD tersebut ternyata tidak memiliki semangat konstitusionalisme. UUD 1945 justeru memberikan posisi yang amat kuat bagi lembaga kepresidenan dalam menjalankan kekuasaannya. Mekanisme checks and balances dalam UUD 1945 tidak dikenal. Sebaliknya UUD 1945 memberikan kewenangan yang amat besar pada lembaga kepresidenan untuk berkuasa. Kekuasaan membentuk Undang-undang menurut UUD 1945 asli misalnya, bukannya terletak di DPR, namun pada Presiden. HAM kala itu juga tidak dimasukkan secara terperinci, karena menurut Soekarno-Soepomo paham Indonesia adalah kekeluargaan, yang tidak mengenal oposisi, dimana negara dalam alam ide Soekarno dan Soepomo adalah sebagaimana dalam keluarga tidak mungkin bertikai dengan anggota keluarga yang lain. Memang benar, pada satu sisi dengan mengingat kesejarahannya, UUD 1945 yang sangat berat pada kekuasaan eksekutif itu bisa dimaklumi mengingat daruratnya keadaan semasa UUD 1945 dibentuk. Namun, persoalannya menjadi lain ketika kekuasaan baik Orde Lama maupun Orde Baru kemudian menjadi sadar betapa menguntungkannya UUD 1945 bagi kekuasaan eksekutif. Oleh karenanya, alih-alih melakukan perubahan dan perbaikan

Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto

41

Page 22: HAM DAN KONSTITUSIONALISME - Manunggal … · Web viewPasal 29 misalnya menyatakan bahwa dalam menjalankan kebebasaanya setiap orang harus tunduk hanya pada pembatasan yang ditentukan

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAManunggal K. Wardaya

sebagaimana pernah dinyatakan oleh Soekarno, UUD 1945 kemudian dikukuhkan menjadi UUD yang berlaku permanen dan tidak bisa dirubah dengan suatu keputusan Presiden, yang dikenal dengan Dekrit 5 Juli 1959. Pada masa Orde Baru bahkan disakralkan dan ‘diberhalakan’.

Walaupun UUD 1945 telah disahkan dengan Dekrit Presiden, walau dinyatakan dengan kebulatan tekad tidak akan dirubah dsb, namun jiwa dan semangat UUD 1945 yang tidak berpihak pada kebebasan warga, yang tidak memberikan jaminan tegas HAM tidaklah dapat dikatakan bermoral konstitusionalisme. Oleh karena itu, apa yang terjadi pada masa Orde Baru bukan Rule of Law, namun Rule by law, memerintah dengan hukum. Hukum seperti apa? tidak lain adalah hukum yang dibentuk sesuka hati oleh kekuasaan yang bukannya untuk menjamin hak namun untuk memberikan dasar pembenaran atas penindasan.

Ilustrasi tersebut memberi gambaran kepada kita bahwa sekedar ada konstitusi tertulis saja, bukanlah jaminan adanya jaminan kebebasan warga. Adanya UUD sebaliknya bisa menjadi pembenar penindasan atas nama konstitusi. Maka yang berkembang bukanlah negara hukum melainkan negara kekuasaan (machstaat). Kekuasaan yang demikian dipandang dari ide konstitusionalisme harus dinyatakan sebagai kekuasaan yang telah kehilangan jiwa atau moral konstitusionalismenya. Benar bahwa kekuasaan semacam itu memikiki dasar legalitasnya yang formal, akan tetapi telah kehilangan legitimasi yang substantif-materiil. Hukum yang terbentuk nantinya bisa dipastikan adalah hukum yang represif. Dan karena hukum semacam itu tidak dijiwai oleh moral konstitusionalisme, maka hukum yang akan terbentuk tidak dapat diharapkan dapat melindungi kebebasan asasi warga.

42

Page 23: HAM DAN KONSTITUSIONALISME - Manunggal … · Web viewPasal 29 misalnya menyatakan bahwa dalam menjalankan kebebasaanya setiap orang harus tunduk hanya pada pembatasan yang ditentukan

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAManunggal K. Wardaya

Ide konstitusionalisme menurut Soetandyo Wignjosoebroto dapat dipulangkan ke esensi ajarannya yang berjumlah dua. Pertama, ajaran / doktrin kebebasan sebagai hak manusia yang tidak saja asasi namun juga kodrati, yang tidak bisa diambil alih kapanpun oleh kekuasaan manapun dalam kehidupan bernegara (inalienable), serta yang harus dijaga dan dipertahankan eksistensinya agar tetap utuh dan tak cacat karena pelanggaran-pelanggaran atasnya (inviolable, inderogable). Ajaran yang kedua adalah ajaran rule of law. ROL ini mengemukakan bahwa hukum itu semestinya di atas otoritas politik, bukan sebaliknya.

Sekalipun elemen konstitusionalisme ada dalam dua esensi tersenut di atas, namun demikian sebagai ideologi, paham konstitusionalisme ini mestilah dipahami secara komprehensif/menyeluruh. Dengan demikian, dapat ditemukan kaitan konsep Supremasi Hukum dalam kehidupan bernegara dan Kebebasan manusia sebagai warga negara yang harus diakui oleh pengemban kekuasaan negara. Konsitusionalisme merupakan ideologi dimana manusia dijamin kebebasaanya sekalipun ia telah meninggalkan keadaan alam yang penuh dengan pertengkaran dan pertikaian itu (ingat teori Hobbes) untuk hidup sebagai warga dalam komunitas politik yang dikenal dengan sebutan negara. Konstitusionalisme adalah ideologi dimana pengemban kekuasaan pemerintahan mesti dibatasi, dan segala aktifitas operasionalnya mesti dikontrol secara ketat menurut ketentuan-ketentuan hukum formal yang disebut ‘prosedur’ atau yang dalam istilah teknisnya disebut in accordance with the due process of law (sesuai dengan proses hukum yang wajar).

Menurut paham konstitusionalisme, setiap wujud kekuasaan harus mempunyai dasar pembenarannya menurut hukum perundang-undangan, dan pada gilirannya, hukum perundang-

Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto

43

Page 24: HAM DAN KONSTITUSIONALISME - Manunggal … · Web viewPasal 29 misalnya menyatakan bahwa dalam menjalankan kebebasaanya setiap orang harus tunduk hanya pada pembatasan yang ditentukan

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAManunggal K. Wardaya

undangan tidak boleh bertentangan dengan konstitusi. Sekali lagi, konstitusi di sini tidak sekedar hukum dasar yang tertulis saja, namun yang bersemangatkan pembatasan kekuasaan dan jaminan hak asasi manusia.

44