Hakikat Manusia Menurut Islam

15
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara tentang manusia dan agama dalam Islam adalah membicarakan sesuatu yang sangat klasik namun senantiasa aktual. Berbicara tentang kedua hal tersebut sama saja dengan berbicara tentang kita sendiri dan keyakinan asasi kita sebagai makhluk Tuhan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ‘manusia’ diartikan sebagai ‘makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain); insan; orang’ (1989:558). Menurut pengertian ini manusia adalah makhluk Tuhan yang diberi potensi akal dan budi, nalar dan moral untuk dapat menguasai makhluk lainnya demi kemakmuran dan kemaslahatannya. Dalam bahasa Arab, kata ‘manusia’ ini bersepadan dengan kata-kata nâs, basyar, insân, mar’u, ins dan lain-lain. Meskipun bersinonim, namun kata-kata tersebut memiliki perbedaan dalam hal makna spesifiknya. Kata nâs misalnya lebih merujuk pada makna manusia sebagai makhluk sosial. Sedangkan kata basyar lebih menunjuk pada makna manusia sebagai makhluk biologis. Begitu juga dengan kata-kata lainnya. B. Rumusan Masalah 1) Apa pengertian hakikat dan manusia itu ? 2) Apa saja tujuan penciptaan manusia serta fungsi dan peran manusia ? 3) Bagaimana tanggung jawab manusia sebagai hamba dan khalifah Allah SWT ? 4) Apa saja hakikat manusia itu ? C. Tujuan Penulisan 1) Untuk mengetahui pengertian hakikat dan manusia. 2) Untuk mengetahui tujuan penciptaan manusia serta fungsi dan peran manusia 3) Untuk mengetahui tanggung jawab manusia sebagai hamba dan khalifah Allah SWT 4) Untuk mengetahui Apa saja hakikat manusia itu. BAB II PEMBAHASAN HAKIKAT MANUSIA MENURUT ISLAM A. Pengertian Hakikat Menurut bahasa hakikat berarti kebenaran atau seesuatu yang sebenar- benarnya atau asal segala sesuatu. Dapat juga dikatakan hakikat itu adalah inti dari segala sesuatu atau yang menjadi jiwa sesuatu. Karena itu dapat dikatakan hakikat syariat adalah inti dan jiwa dari suatu syariat itu

description

PAI

Transcript of Hakikat Manusia Menurut Islam

Page 1: Hakikat Manusia Menurut Islam

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbicara tentang manusia dan agama dalam Islam adalah membicarakan sesuatu yang sangat klasik namun

senantiasa aktual. Berbicara tentang kedua hal tersebut sama saja dengan berbicara tentang kita sendiri dan

keyakinan asasi kita sebagai makhluk Tuhan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ‘manusia’ diartikan sebagai ‘makhluk yang berakal budi (mampu

menguasai makhluk lain); insan; orang’ (1989:558). Menurut pengertian ini manusia adalah makhluk Tuhan

yang diberi potensi akal dan budi, nalar dan moral untuk dapat menguasai makhluk lainnya demi kemakmuran

dan kemaslahatannya. Dalam bahasa Arab, kata ‘manusia’ ini bersepadan dengan kata-kata nâs, basyar, insân,

mar’u, ins dan lain-lain. Meskipun bersinonim, namun kata-kata tersebut memiliki perbedaan dalam hal makna

spesifiknya. Kata nâs misalnya lebih merujuk pada makna manusia sebagai makhluk sosial. Sedangkan kata

basyar lebih menunjuk pada makna manusia sebagai makhluk biologis. Begitu juga dengan kata-kata lainnya.

B. Rumusan Masalah

1) Apa pengertian hakikat dan manusia itu ?

2) Apa saja tujuan penciptaan manusia serta fungsi dan peran manusia ?

3) Bagaimana tanggung jawab manusia sebagai hamba dan khalifah Allah SWT ?

4) Apa saja hakikat manusia itu ?

C. Tujuan Penulisan

1) Untuk mengetahui pengertian hakikat dan manusia.

2) Untuk mengetahui tujuan penciptaan manusia serta fungsi dan peran manusia

3) Untuk mengetahui tanggung jawab manusia sebagai hamba dan khalifah Allah SWT

4) Untuk mengetahui Apa saja hakikat manusia itu.

BAB II

PEMBAHASAN

HAKIKAT MANUSIA MENURUT ISLAM

A. Pengertian Hakikat

Menurut bahasa hakikat berarti kebenaran atau seesuatu yang sebenar-benarnya atau asal segala sesuatu. Dapat

juga dikatakan hakikat itu adalah inti dari segala sesuatu atau yang menjadi jiwa sesuatu. Karena itu dapat

dikatakan hakikat syariat adalah inti dan jiwa dari suatu syariat itu sendiri. Dikalangan tasauf orang mencari

hakikat diri manusia yang sebenarnya karena itu muncul kata-kata diri mencari sebenar-benar diri. Sama dengan

pengertian itu mencari hakikat jasad, hati, roh, nyawa, dan rahasia.

B. Pengertian Manusia

Page 2: Hakikat Manusia Menurut Islam

Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah swt. Kesempurnaan yang dimiliki

manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah di muka dumi ini. Al-Quran

menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah.

Membicarakan tentang manusia dalam pandangan ilmu pengetahuan sangat bergantung metodologi yang

digunakan dan terhadap filosofis yang mendasari.

Para penganut teori psikoanalisis menyebut manusia sebagai homo volens (makhluk berkeinginan). Menurut

aliran ini, manusia adalah makhluk yang memiliki perilaku interaksi antara komponen biologis (id), psikologis

(ego), dan social (superego). Di dalam diri manusia tedapat unsur animal (hewani), rasional (akali), dan moral

(nilai).

Para penganut teori behaviorisme menyebut manusia sebagai homo mehanibcus (manusia mesin). Behavior lahir

sebagai reaksi terhadap introspeksionisme (aliran yang menganalisa jiwa manusia berdasarkan laporan subjektif

dan psikoanalisis (aliran yang berbicara tentang alam bawa sadar yang tidak nampak). Behavior yang

menganalisis prilaku yang Nampak saja. Menurut aliran ini segala tingkah laku manusia terbentuk sebagai hasil

proses pembelajaran terhadap lingkungannya, tidak disebabkan aspek.

Para penganut teori kognitif menyebut manusia sebagai homo sapiens (manusia berpikir). Menurut aliran ini

manusia tidak di pandang lagi sebagai makhluk yang bereaksi secara pasif pada lingkungannya, makhluk yang

selalu berfikir. Penganut teori kognitif mengecam pendapat yang cenderung menganggap pikiran itu tidak nyata

karena tampak tidak mempengaruhi peristiwa. Padahal berpikir , memutuskan, menyatakan, memahami, dan

sebagainya adalah fakta kehidupan manusia.

Dalam al-quran istilah manusia ditemukan 3 kosa kata yang berbeda dengan makna manusia, akan tetapi

memilki substansi yang berbeda yaitu kata basyar, insan dan al-nas.

Kata basyar dalam al-quran disebutkan 37 kali salah satunya al-kahfi : innama anaa basyarun mitlukum

(sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu). Kata basyar selalu dihubungkan pada sifat-sifat

biologis, seperti asalnya dari tanah liat, atau lempung kering (al-hijr : 33 ; al-ruum : 20), manusia makan dan

minum (al-mu’minuum : 33).

Kata insan disebutkan dalam al-quran sebanyak 65 kali, diantaranya (al-alaq : 5), yaitu allamal insaana maa lam

ya’ (dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya). Konsep islam selalu dihubungkan pada sifat

psikologis atau spiritual manusia sebagai makhluk yang berpikir, diberi ilmu, dfan memikul amanah (al-ahzar :

72). Insan adalah makhluk yang menjadi (becoming) dan terus bergerak maju ke arah kesempurnaan.

Kata al-nas disebut sebanyak 240 kali, seperti al-zumar : 27 walakad dlarabna linnaasi fii haadzal quraani min

kulli matsal (sesungguhnya telah kami buatkan bagi manusia dalam al-quran ini setiap macam perumpamaan).

Konsep al-nas menunjuk pada semua manusia sebagai makhluk social atau secara kolektif.

Page 3: Hakikat Manusia Menurut Islam

Dengan demikian Al-Quran memandang manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, dan social. Manusia

sebagai basyar, diartikan sebagai makhluk social yang tidak biasa hidup tanpa bantuan orang lain dan atau

makhluk lain.

Sebenarnya manusia itu terdiri dari 3 unsur yaitu :

1. Jasmani. Terdiri dari air, kapur, angin, api dan tanah.

2. Ruh. Terbuat dari cahaya (nur). Fungsinya hanya untuk menghidupkan jasmani saja.

3. Jiwa. Manusia memiliki fitrah dalam arti potensi yaitu kelengkapan yang diberikan pada saat dilahirkan ke

dunia. Potensi yang dimiliki manusia dapat di kelompokkan pada dua hal yaitu potensi fisik dan potensi

rohania. Ibnu sina yang terkenal dengan filsafat jiwanya menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk social

dan sekaligus makhluk ekonomi. Manusia adalah makhluk social untuk menyempurnakan jiwa manusia demi

kebaikan hidupnya, karena manusia tidak hidup dengan baik tanpa ada orang lain. Dengan kata lain manusia

baru bisa mencapai kepuasan dan memenuhi segala kepuasannya bila hidup berkumpul bersama manusia.

Asal Mula Manusia “Teori Evolusi Darwin dan Nabi Adam a.s”

Jika kita berdebat tentang asal mula manusia, maka yang terpikir pertama kali dipikiran adalah teori evolusi

Charles Darwin. Dalam teori evolusi Charles Darwin dijelaskan bahwa manusia pertama adalah kera, sedangkan

dalam kitab suci umat Islam yaitu Al-Qur'an, dijelaskan bahwa manusia pertama adalah Nabi adam a.s. Namun,

hingga saat ini para ilmuwan masih terus mencari bukti untuk memastikan asal mula manusia.

1. Teori Asal Mula Manusia menurut Charles Darwin

Pernyataan Darwin mendukung bahwa manusia modern berevolusi dari sejenis makhluk yang mirip kera.

Selama proses evolusi tanpa bukti ini yang diduga telah dimulai dari 5 atau 6 juta tahun yang lalu, dinyatakan

bahwa terdapat beberapa bentuk peralihan antara manusia modern dan nenek moyangnya. Ditetapkanlah empat

kelompok dasar sebagai berikut di bawah ini :

a. Australophithecines 

b. Homo habilis

c. Homo erectus

d. Homo sapiens

Genus yang dianggap sebagai nenek moyang manusia yang mirip kera tersebut oleh evolusionis digolongkan

sebagai Australopithecus, yang berarti "kera dari selatan". Australophitecus, yang tidak lain adalah jenis kera

purba yang telah punah, ditemukan dalam berbagai bentuk. Beberapa dari mereka lebih besar dan kuat dan

tegap, sementara yang lain lebih kecil dan rapuh dan lemah. Dengan menjabarkan hubungan dalam rantai

tersebut sebagai "Australopithecus > Homo Habilis > Homo erectus > Homo sapiens," evolusionis secara tidak

langsung menyatakan bahwa setiap jenis ini adalah nenek moyang jenis selanjutnya.

2. Asal Mula Manusia berdasarkan Al-Qur'an (Nabi Adam a.s)

Page 4: Hakikat Manusia Menurut Islam

Saat Allah Swt. merencanakan penciptaan manusia, ketika Allah mulai membuat “cerita” tentang asal-usul

manusia, Malaikat Jibril seolah khawatir karena takut manusia akan berbuat kerusakan di muka bumi. Di dalam

Al-Quran, kejadian itu diabadikan.

"...Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, 'Sesungguhnya, Aku akan menciptakan

seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka, apabila

Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah

kamu kepadanya dengan bersujud" (QS. Al Hijr: 28-29). 

Firman inilah yang membuat malaikat bersujud kepada manusia, sementara iblis tetap dalam kesombongannya

dengan tidak melaksanakan firman Allah. Inilah dosa yang pertama kali dilakukan oleh makhluk Allah yaitu

kesombongan. Karena kesombongan tersebut Iblis menjadi makhluk paling celaka dan sudah dipastikan masuk

neraka. Kemudian Allah menciptakan Hawa sebagi teman hidup Adam. Allah berpesan pada Adam dan Hawa

untuk tidak mendekati salah satu buah di surga, namun Iblis menggoda mereka sehingga terjebaklah Adam dan

Hawa dalam kondisi yang menakutkan. Allah menghukum Adam dan Hawa sehingga diturunkan kebumi dan

pada akhirnya Adam dan Hawa bertaubat. Taubat mereka diterima oleh Allah, namun Adam dan Hawa menetap

dibumi. Baca Surat Al-Baqarah Ayat 33-39.

Adam adalah ciptaan Allah yang memiliki akal sehingga memiliki kecerdasan, bisa menerima ilmu pengetahuan

dan bisa mengatur kehidupan sendiri. Inilah keunikan manusia yang Allah ciptakan untuk menjadi penguasa

didunia, untuk menghuni dan memelihara bumi yang Allah ciptakan. Dari Adam inilah cikal bakal manusia

diseluruh permukaan bumi. Melalui pernikahannya dengan Hawa, Adam melahirkan keturunan yang menyebar

ke berbagai benua diseluruh penjuru bumi; menempati lembah, gunung, gurun pasir dan wilayah lainnya

diseluruh penjuru bumi. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT yang berbunyi:

"...Dan sesungguhnya Kami muliakan anak-anak Adam; Kami angkut mereka didaratan dan di lautan; Kami

berikan mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas

kebanyak makhluk yang telah Kami ciptakan." (QS. al-Isra' [17]: 70)

Demikianlah dua pendapat tentang asal mula manusia. Tentang siapa sebenarnya manusia pertama di bumi,

mugkin kami lebih memilih bahwa Adam a.s adalah manusia pertama sesuai dengan apa yang ada dalam Al-

Quran. Apakah kalian setuju bahwa Nabi Adam a.s adalah nenek moyang manusia? Tergantung pada

kepercayaan kalian masing-masing.

C. Tujuan Penciptaan Manusia

Tujuan penciptaan manusia adalah menyembah kepada penciptanya yaitu Allah. Pengertian penyembahan

kepada Allah tidak bisa di artikan secara sempit, dengan hanya membayangkan aspek ritual yang tercermin

dalam shalat saja. Penyembahan berarti ketundukan manusia dalam hokum Allah dalam menjalankan kehidupan

di muka bumi, baik yamg menyangkut hubungan manusia dengan tuhan maupun manusia dengan manusia.

Page 5: Hakikat Manusia Menurut Islam

Oleh kerena penyembahan harus dilakukan secara suka rela, karena Allah tidak membutuhkan sedikitpun pada

manusia karena termasuk ritual-ritual penyembahannya.

Penyembahan yang sempurna dari seorang manusia adalah akan menjadikan dirinya sebagai khalifah Allah di

muka bumi dalam mengelolah alam semesta. Keseimbangan pada kehidupan manusia dapat terjaga dengan

hukum-hukum kemanusiaan yang telah Allah ciptakan.

D. Fungsi dan Peran Manusia

Berpedoman pada Al-Quran surah al-baqarah ayat 30-36, status dasar manusia yang mempelopori oleh adam

AS adalah sebagai khalifah. Jika khalifah diartikan sebagai penerus ajaran Allah maka peran yang dilakukan

adalah penerus pelaku ajaran Allah dan sekaligus menjadi pelopor membudayakan ajaran Allah Swt.

Peran yang hendaknya dilakukan seorang khalifah sebagaimana yang ditetapkan oleh Allah di antaranya adalah:

1. Belajar

2. Mengajarkan ilmu

3. Membudayakan ilmu

Oleh karena itu semua yang dilakukan harus untuk kebersamaan sesama ummat manusia dan hamba Allah, serta

pertanggung jawabannya pada 3 instansi yaitu pada diri sendiri, pada masyarakat, pada Allah SWT.

E. Tanggung Jawab Manusia sebagai Hamba dan Khalifah Allah SWT

1) Tanggung jawab manusia sebagai hamba Allah SWT

Makna yang esensial dari kata abd’ (hamba) adalah ketaatan, ketundukan, dan kepatuhan manusia hanya layak

diberikan kepada Allah SWT yang dicerminkan dalam ketaatan, kepatuhan dan ketundukan pada kebenaran dan

keadilan.

Oleh karena itu, dalam al-quran dinyatakan dengan “quu anfusakun waahlikun naran” (jagalah dirimu dan

keluargamu dengan iman dari api neraka).

2) Tanggung Jawab Manusia sebagai Khalifah Allah SWT

Manusia diserahi tugas hidup yang merupakan amanat dan harus dipertanggungjawabkan dihadapannya. Tugas

hidup yang di muka bumi ini adalah tugas kekhalifaan, yaitu tugas kepemimpinan, wakil Allah di muka bumi,

serta pengolaan dan pemeliharaan alam.

Khalifah berarti wakil atau pengganti yang memegang kekuasaan. Manusia menjadi khalifah memegang mandat

tuhan untuk mewujud kemakmuran di muka bumi. Kekuasaan yang diberikan manusia bersifat kreatif yang

memungkinkan dirinya mengolah serta mendayagunakan apa yang ada di muka bumi untuk kepentingan

hidpnya.

Page 6: Hakikat Manusia Menurut Islam

Oleh karena itu hidup manusia, hidup seorang muslim akan dipenuhi dengan amaliah. Kerja keras yang tiada

henti sebab bekerja sebagai seorang muslim adalah membentuk amal saleh.

F. Hakikat Manusia

Hakikat manusia adalah sebagai berikut : 

1) Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhannya.

2) Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.

3) Seseorang yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol

dirinya dan mampu menentukan nasibnya.

4) Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai selama

hidupnya.

5) Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri,

membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.

6) Individu yang mudah terpengaruh oleh lingkungan terutama dalam bidang sosial.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Jadi manusia merupakan makhluk yang luar biasa kompleks. Sedemikian sempurna manusia diciptakan oleh

Sang Pencipta dan manusia tidak selalu diam karena dalam setiap kehidupan manusia selalu ambil bagian. Kita

sebagai manusia harus menjadi individu yang berguna untuk diri sendiri dan orang lain.

Manusia itu tidak sepenuhnya sempurna, dalam kehidupan yang kita jalani pasti selalu ada masalah yang tidak

bisa kita selesaikan, oleh karena itu juga membutuhkan bantuan dari orang lain, karena manusia adalah makhluk

sosial sama seperti yang lain karena manusia tidak bisa berdiri sendiri, dalam hal agama kita juga mempunyai

banyak maka dari itu kita harus saling menghargai dan mengasihi karena kita sama-sama makhluk yang

diciptakan tidak ada bedanya , selain itu dalam hidup manusia juga terdapat banyak aturan yang harus kita

patuhi sebagai umat manusia.

Page 7: Hakikat Manusia Menurut Islam

Penjelasan Rukun ImanAqidah Islamiah dibangun di atas rukun iman yang enam, yaitu: Iman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitabNya, para rasul-Nya, hari akhirat, dan iman kepada takdir yang baik dan yang buruk.Keenam rukun ini telah disebutkan secara jelas dalam Al-Qur`an dan sunnah Rasul-Nya shallallahu alaihi wasallam. Allah Azza wa Jalla berfirman:اآلخر واليوم بالله ءامن من البر ولكن والمغرب المشرق قبل وجوهكم تولوا أن ليسالبر

والنبيين والكتاب والمالئكة“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi.” (QS. Al-Baqarah: 177)Adapun, iman kepada takdir maka disebutkan dalam firman-Nya:

بقدر خلقناه كلشيء إنا“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu dengan takdir.” (QS. Al-Qamar: 49)Sementara dari As-Sunnah adalah hadits Umar bin Al-Khaththab yang masyhur tentang kisah datangnya Jibril alaihissalam untuk bertanya kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam tentang iman. Maka beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda:

ه/ ر0 و1ش1 ي2ر/ه/ خ1 د1ر/ ب/ال2ق1 ت4ْؤ2م/ن1 و1 ر/ خ/ اآل2 ال2ي1و2م/ و1 ل/ه/ ُس4 ر4 و1 ك4ت4ب/ه/ و1 ئ/ك1ت/ه/ ال1 و1م1 ب/الل6ه/ ت4ْؤ2م/ن1 ن2أ1

“Kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, dan kamu beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk.” (HR. Muslim no. 9)Berikut penjelasan ringkas mengenai keenam rukun iman ini:1.    Iman kepada Allah.Tidaklah seseorang dikatakan beriman kepada Allah hingga dia mengimani 4 perkara:a.    Mengimani adanya Allah Ta’ala.b.    Mengimani rububiah Allah, bahwa tidak ada yang mencipta, menguasai, dan mengatur alam semesta kecuali Allah.c.    Mengimani uluhiah Allah, bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah selain Allah dan mengingkari semua sembahan selain Allah Ta’ala.d.    Mengimani semua nama dan sifat Allah yang Allah telah tetapkan untuk diri-Nya dan yang Nabi-Nya shallallahu alaihi wasallam tetapkan untuk Allah, serta menjauhi ta’thil, tahrif, takyif, dan tamtsil.2.    Iman kepada para malaikat Allah.Maksudnya kita wajib membenarkan bahwa para malaikat itu ada wujudnya dimana Allah Ta’ala menciptakan mereka dari cahaya. Mereka adalah makhluk dan hamba Allah yang selalu patuh dan beribadah kepada-Nya. Allah Ta’ala berfirman:

اليفترون والنهار الليل يسبحون واليستحسرون عبادته عن يستكبرون ال عنده ومن“Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.” (QS. Al-Anbiya`: 19-20)Kita wajib mengimani secara rinci setiap malaikat yang kita ketahui namanya seperti Jibril, Mikail, dan Israfil. Adapun yang kita tidak ketahui namanya maka kita mengimani mereka secara global. Di antara bentuk beriman kepada mereka adalah mengimani setiap tugas dan amalan mereka yang tersebut dalam Al-Qur`an dan hadits yang shahih, seperti mengantar wahyu, menurunkan hujan, mencabut nyawa, dan seterusnya.3.    Iman kepada kitab-kitab Allah.Yaitu kita mengimani bahwa seluruh kitab Allah adalah kalam-Nya, dan kalamullah bukanlah makhluk karena kalam merupakan sifat Allah dan sifat Allah bukanlah makhluk.Kita juga wajib mengimani secara terperinci semua kitab yang namanya disebutkan dalam Al-Qur`an seperti taurat, injil, zabur, suhuf Ibrahim, dan suhuf Musa. Sementara yang tidak kita ketahui namanya maka kita mengimani secara global bahwa Allah Ta’ala mempunyai kitab lain selain daripada yang diterangkan kepada kita. Secara khusus tentang Al-Qur`an, kita wajib mengimani bahwa dia merupakan penghapus hukum dari semua kitab suci yang turun sebelumnya.4.    Iman kepada para nabi dan rasul Allah.Yaitu mengimani bahwa ada di antara laki-laki dari kalangan manusia yang Allah Ta’ala pilih sebagai perantara antara diri-Nya dengan para makhluknya. Akan tetapi mereka semua tetaplah merupakan manusia biasa yang

Page 8: Hakikat Manusia Menurut Islam

sama sekali tidak mempunyai sifat-sifat dan hak-hak ketuhanan, karenanya menyembah para nabi dan rasul adalah kebatilan yang nyata.Wajib mengimani bahwa semua wahyu nabi dan rasul itu adalah benar dan bersumber dari Allah Ta’ala. Karenanya siapa saja yang mendustakan kenabian salah seorang di antara mereka maka sama saja dia telah mendustakan seluruh nabi lainnya. Karenanya Allah Ta’ala mengkafirkan Yahudi dan Nashrani tatkala tidak beriman kepada Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan Allah mendustakan keimanan mereka kepada Musa dan Isa alaihimassalam, karena mereka tidak beriman kepada Muhammad shallallahu alaihi wasallam.Juga wajib mengimani secara terperinci setiap nabi dan rasul yang kita ketahui namanya. Sementara yang tidak kita ketahui namanya maka kita wajib mengimaninya secara global. Allah Ta’ala berfirman:

نقصصعليك لم من ومنهم عليك منقصصنا منهم قبلك من Bرُسال أرُسلنا ولقد“Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu.” (QS. Ghafir: 78)5.    Iman kepada hari akhir.Dikatakan hari akhir karena dia adalah hari terakhir bagi dunia ini, tidak ada lagi hari keesokan harinya. Hari akhir adalah hari dimana Allah Ta’ala mewafatkan seluruh makhluk yang masih hidup ketika itu -kecuali yang Allah perkecualikan-, lalu mereka semua dibangkitkan untuk mempertanggung jawabkan amalan mereka. Allah Ta’ala berfirman:

فاعلين كنا إنا علينا وعدا نعيده خلق أول بدأنا كما“Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya, janji dari Kami, sesungguhnya Kami pasti akan melakukannya.” (QS. Al-Anbiya`: 104)Ini makna hari akhir secara khusus, walaupun sebenarnya beriman kepada akhir itu mencakup 3 perkara, dimana siapa saja yang mengingkari salah satunya maka hakikatnya dia tidak beriman kepada hari akhir. Ketiga perkara itu adalah:a.    Mengimani semua yang terjadi di alam barzakh -yaitu alam di antara dunia dan akhirat- berupa fitnah kubur oleh 2 malaikat, nikmat kubur bagi yang lulus dari fitnah, dan siksa kubur bagi yang tidak selamat darinya.b.    Mengimani tanda-tanda hari kiamat, baik tanda-tanda kecil yang jumlahnya puluhan, maupun tanda-tanda besar yang para ulama sebutkan jumlahnya ada 10. Di antaranya: Munculnya Imam Mahdi, keluarnya Dajjal, turunnya Nabi Isa alaihissalam, keluarnya Ya`juj dan Ma`jun, dan seterusnya hingga terbitnya matahari dari sebelah barat.c.    Mengimani semua yang terjadi setelah kebangkitan. Dan kejadian ini kalau mau diruntut sebagai berikut: Kebangkitan lalu berdiri di padang mahsyar, lalu telaga, lalu hisab (tanya jawab dan pembagian kitab), mizan (penimbangan amalan), sirath, neraka, qintharah (titian kedua setelah shirath), dan terakhir surga.6.    Beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk.Maksudnya kita wajib mengimani bahwa semua yang Allah takdirkan, apakah kejadian yang baik maupun yang buruk, semua itu berasal dari Allah Ta’ala. Beriman kepada takdir Allah tidak teranggap sempurna hingga mengimani 4 perkara:a.    Mengimani bahwa Allah Ta’ala mengimani segala sesuatu kejadian, yang baik maupun yang buruk. Bahwa Allah mengetahui semua kejadian yang telah berlalu, yang sedang terjadi, yang belum terjadi, dan semua kejadian yang tidak jadi terjadi seandainya terjadi maka Allah tahu bagaimana terjadinya.Allah Ta’ala berfirman:

علما بكلشيء أحاط قد الله وأن قدير علىكلشيء الله أن لتعلموا“Agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq: 12)b.    Mengimani bahwa Allah Ta’ala telah menuliskan semua takdir makhluk di lauh al-mahfuzh, 50.000 tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi.Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash radhiallahu anhuma dia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Jن1ة ُس1 ل2َف11 أ ين1 م2س/ ب/َخ1 َض1 ر2

1 و1اَأْل2 او1اِت/ م1 الس6 ل4ق1 ي1َخ2 ن2أ1 ب2ل1 ق1 ئ/ق/ ال1 ال2َخ1 اد/ير1 م1ق1 الل6ه4 ك1ت1َب1

“Allah telah menuliskan takdir bagi semua makhluk 50.000 tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi.” (HR. Muslim no. 4797)c.    Mengimani bahwa tidak ada satupun gerakan dan diamnya makhluk di langit, di bumi, dan di seluruh alam semesta kecuali semua baru terjadi setelah Allah menghendaki. Tidaklah makhluk bergerak kecuali dengan

Page 9: Hakikat Manusia Menurut Islam

kehendak dan izin-Nya, sebagaimana tidaklah mereka diam dan tidak bergerak kecuali setelah ada kehendak dan izin dari-Nya.Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan kamu tidak dapat menghendaki (mengerjakan sesuatu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. At-Takwir: 29)d.    Mengimani bahwa seluruh makhluk tanpa terkecuali, zat mereka beserta seluruh sifat dan perbuatan mereka adalah makhluk ciptaan Allah.Allah Azza wa Jalla berfirman:

كلشيء خالق الله“Allah menciptakan segala sesuatu.” (QS. Az-Zumar: 62)

BAB 1PENDAHULUAN

    A.Latar Belakang Masalah    Karena sangat pentingnnya Rukun Islam dalam kehidupan beragama, maka Nabi Muhammad SAW  bersabda, yang artinnya:”Barang siapa yang mendirikan shalat, sesungguhnnya ia telah meneggakan agama dan barang siapa yang meninggalkannya, sesungguhnnya ia telah meruntuhkan agama’’.    Sebagai tiang agama, shalat adalah do’a yang dihadapkan dengan sepenuh jiwa hati kehadirat Allah SWT, untuk membersihkan jiwa dan pikiran dari segala bentuk perbuatan yang keji dan  munkar, agar mendapat kekuataan untuk membangun diri, keluarga, masyarakat, dan negara     dalam menjalani kehidupan sehari-hari yang diridhoi oleh Allah SWT.    Karena  sangat pentingnnya shalat, maka dalam situasi dan kondisi apapun, kita wajib melaksanakan shalat, selama akal dan pikiran kita masih sadar. Maka kemurahan dari agama kita, bagi orang sakit dapat mengerjakan shalat sesuai dengan kemampuannya. Bagi yang tidak bisa berdiri dapat mengerjakannya dengan terlentang jika tidak mampu berbaring. Itulah kemurahan dalam  agama Islam, yang hendaknya bisa dimanfaatkan sebaik-baik bagi kaum muslim dan muslimah.

  B .Rumusan Masalah   Dari penjelasan latar belakang masalah di atas, dapat kita jadikan beberapa rumusan permasalahan,  yaitu:1.Apakah agama Islam itu?2.Untuk siapakah peraturan  agama Islam itu?3.Bagaimanah maksud tujuan?

             C.Tujuan          Dalam pembentukan makalah ini, kami bertujuan untuk  menambah wawasan kami tentang  apakah yang disebut makalah. Menjelaskan apa, dimana, kapan, kenapa, siapa, dan bagaimana dalam membuat makalah. Serta sebagai bentuk untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.        

BAB IIPEMBAHASAN

        Pengertian Rukun Islam             Rukun Islam itu ada lima, yaitu :1.      Mengucapkan dua kalimat syahadat, yaitu:‘’Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang wajib di sembah dengan sebenarnnya) selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu utusan Allah.2.      Mengerjakan shalat lima kali sehari semalam yaitu zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya’ dan Shubuh.3.      Puasa pada bulan Ramadhan.4.      Membayar (mengeluarkan) zakat.5.      Pergi haji ke Baitullah (Mekkah) bagi orang-orang yang mampu.

Dua kalimat syahadat masing-masing  ialah :

Page 10: Hakikat Manusia Menurut Islam

1.      Syahadat Tauhid : artinnya menyaksikan ke-Esaan Allah.‘’ Asyhadu anlaa (Allaa) ilaa haillallah”Artinnya : Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah.     Dinamakan syahadat Tauhid karena isinnya adalah suatu pertannyaan kesaksian setiap orang Islam untuk menyatakan bahwa Allah itu Maha Esa, Allah itu Maha Kuasa, Allah itu Maha Pengasih dan Allah itu Maha Penyayang.

2.      Syahadat Rosul   : artinnya menyaksikan dan mengakui kerasulan Nabi Muhammad saw.‘’ Wa asyhadu  anna muhammadarrasuullah”Artinnya : Dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad Adalah utusan Allah.    Dinamakan Syahadat Rasul, karena isinnya adalah suatu pertanyaan / kesaksian orang Islam untuk menyatakan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Kandungan isinnya adalah mencakup suatu pernyataan sikap setiap orang  bahwa Allah telah mengutus para Rasul.  Rasul itu jumlahnya banyak sebagian ulama mengatakan bahwa Rasul itu ada 313 orang. Tetapi yang wajib diketahui oleh umat Islam sebanyak 25 orang . Adapun Rasul yang paling akhir adalah Nabi Muhammad. Jadi Nabi Muhammad adalah utusan Allah yang terakhir untuk  semua umat manusia.    Bagi orang yang akan memasuki agama Islam, dua kalimat syahadat ini harus diucapkan bersama-sama (berturut-turut) tidak boleh dipisah- pisah.

2.  Tujuan  Rukun Islam       Memahami Rukun Islam Yang Pertama Dan menjadikannya pegangan Yang Kokoh Dalam Kehidupan, jika seseorang yang bukan Islam membaca dua kalimat syahadat dengan sungguh-sungguh, yakni membenarkan dengan hati apa yang ia ucapkan,serta mengerti apa yang diucapkan, masuklah ia ke dalam agam Islam, dan wajiblah ia mengerjakan rukun yang ke lima.3.      Dua kalimat Syahadat

A.    Dua kalimat syahadat ialah :’Dua perkataan pengakuan yang di ucapkan dengan lisan dan dibenarkan oleh hati untuk menjadikan diri orang Islam..A.    Rukun SyahadatRukun syahadat itu ada empat, yaitu :·         Menetapkan  dzat Allah Ta’ala ( berdiri dengan sendirinnya)·         Menetapkan sifat Allah Ta’alla (berkuasa)·         Menetapkan af’al Allah Ta’ala (berbuat dengan sekehendaknnya).·         Menetapkan kebenaran Rasulullah saw.

B.     Syarat SyahadatSyarat kesempurnaan syhadat itu ada empat :C.     Yang Merusak SyahadatAdapun  yang dapat merusak syahadat  ada empat, yatu :D.    Nama SyahadatSyahadat itu ada Dua :

B.     ShalatArti shalat menurut syara’ yaitu menyembah Allah Ta’ala dengan beberapa perkataan dan perbuatan yang di awali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam, dan wajib melakukannya pada waktu-waktu yang telah ditentukan. Karena sholat itu merupakan pokok agama Islam.A. Shalat yang DifardhukanB.Waktu shalatC. Syarat ShalatD. Rukun ShalatE. Yang Membatalkan Shalat

C.     Zakat

Page 11: Hakikat Manusia Menurut Islam

Zakat yaitu membersihkan harta benda.Setiap orang Islam yang mempunyai harta benda yang sudah sampai nishabnnya, wajib dikeluarkan zakatnnya dan dibagikan kepada yang berhak menerimannya.A.    Harta Benda yang Wajib DizakatiB.     Zakat Emas dan PerakC.     Zakat Binatang PiaraanD.    Zakat Tanaman (Buah-buahan)E.     Zakat Harta Perniagaan(Dagangan)F.      Zakat Harta Rikaz ( Galian)G.    Orang-orang yang Berhak Menerima Zakat

  D.    Puasa

Arti puasa yaitu menahan makan, minum, dan segala apa yang membatalkannya, mulai dari terbit fajar hingga tenggelam matahari.Setiap orang yang beriman kepada Allah diwajibkan berpuasa Ramadhan.

A.    Syarat Wajib PuasaB.     Rukun PuasaC.     Sunnah PuasaD.    Yang Membatalkan PuasaE.     Hukum Bersetubuh di Siang Hari PuasaF.      Yang Diperbolehkan Tidak PuasaG.    Hari yang Tidak Diperbolehkan BerpuasaH.    Faedah Puasa

E.     Naik haji bagi yang mampu.

Pengertian haji menurut bahasa yaitu menyengaja.Pengertian haji menurut istilah Syara’ yaitu suatu amal ibadah yang dilakukan dengan sengaja mengunjungi ka’bah (Baitullah) di Mekkah dengan maksud beribadah secara ikhlas mengharapkan keridhaan Allah dengan syarat, rukun dan dikerjakan pada waktu tertentu. Adapun yang diwajibkan mengerjakan ibadah haji itu ialah orang Islam baik laki-laki maupun perempuan yang mampu yakni cukup hartannya untuk ongkos berangkat dan pulang serta ongkos-ongkos untuk yang di tinggalkannya, dan dalam keadaan sehat,baligh,’aqil,serta aman perjalanannya.Ibadah haji hukumnnya wajib dikerjakan hanya sekali seumur hidup, dan sunnat mengulangi beberapa kali bagi yang mampu.

A.    Rukun HajiB.     Wajib HajiC.     Sunnah HajiD.    Macam HajiE.     UmrahF.      Larangan Bagi Orang yang IhramG.    Pelanggaran Terhada[p Larangan Ihram dan Fidyahnnya

4.      Agama Islam

Agama Islam adalah peraturan untuk seluruh manusia yang hidup di dunia, agar terhindar dari kesesatan, dan supaya dapat mencapai kedamaian,kemuliaan, keselamatan, kesejahteraan, aman, sentosa,bahagia dan tinggi kedudukannya di dunia hingga di akherat kelak.  ·         Tanda-tanda Islam itu ada empat, yaitu :

·         Mentaati segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, yang telah ditetapkan dalam agama Islam.

Page 12: Hakikat Manusia Menurut Islam

·         Suci lidahnnya dari perkataan dusta (bohong).·         Suci perutnnya dari barang yang haram.·         Suci badannya dari segala maksiat dan tamak.

·         Syarat Islam itu ada empat, yaitu :

·         Sabar akan hukum Allah Ta’ala·         Ridha akan qadha (ketentuan) Allah Ta’ala·         Yakin dan Ikhlas menyerahkan diri kepda Allah SWT.·         Mengikuti firman Allah Ta’ala, dan sabda Rasulullah saw. Serta menjauhi segala larangannya

·         Adapun yang dapat merusak Islam itu ada empat, yaitu

·         Beramal tanpa ilmu, yakni mengerjakan ibadah dengan kebodohan·         Mengetahui segala perintah dan larangan dalam agama Islam, akan tetapi  tidak dikerjakan.·         Tidak tahu dan tidak mau bertannya (belajar)·         Mencela orang yang berbuat kebajikan.

 BAB III PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Demikianlah peraturan-peraturan Allah Ta’ala yang telah diwajibkan kepada semua kaum muslimin dan muslimat untuk mengerjakannya. Mudah-mudahan seluruh ummat Islam dapat memenuhi serta takut kepada Allah. Amin yaa Rabbal-‘aalamiin.