HADI 2

25
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HALU OLEO FAKULTAS TEKNOLOGI DAN ILMU KEBUMIAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN GEOFISIKA TAMBANG “ILMU DAN TEKNOLOGI GEOFISIKA” OLEH : HADI ZULKARNAIN L. F1B2 13 025

description

aws

Transcript of HADI 2

Page 1: HADI 2

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS HALU OLEO

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN ILMU KEBUMIAN

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

GEOFISIKA TAMBANG

“ILMU DAN TEKNOLOGI GEOFISIKA”

OLEH :

HADI ZULKARNAIN L.F1B2 13 025

KENDARI

2015

Page 2: HADI 2

KATA  PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan

makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun

tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas tentang pengetahuan

Geofisika, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.

Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang

datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh

kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat

terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang ”ILMU DAN TEKNOLOGI GEOFISIKA” yang

menjelaskan pemanfaatan ilmu dan teknik fisika.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen yang telah

membimbing penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada

pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun

mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Kendari,  29 Desember 2015

Penyusun

HADI ZULKARNAIN L.

Page 3: HADI 2

Abstrak

Geofisika merupakan bagian dari ilmu geosain, geosain menurut Bath terbagi

atas empat bagian: geodesi, geografi, geologi, dan Geofisika. Banyak metoda

geofisika seringkali digunakan untuk eksplorasi bahan-bahan tambang yang

beasosiasi dengan batuan beku, metamorf, ataupun sediment, di antaranya

adalah metoda geolistrik beserta variasinya, elektromagnetik dengan berbagai

metode, dan magnetik. Pada umumnya, hasil survey metoda geofisika mampu

memberikan informasi yang berupa posisi (x,y,z), dimensi, dan sifat fisis dari

medium target yang menjadi sasaran penelitian, khususnya daerah anomali

yang berbeda karakteristik fisisnya dari lingkungannya.  Metoda geofisika

mampu bekerja dengan baik apabila di daerah penelitian terdapat

kontras besaran fisis yang cukup signifikan antara medium target

terhadap medium lingkungannya. Dari informasi geologis dapat diperkirakan

adanya kontras besaran fisis yang kemudian dapat ditentukan metoda geofisika

yang tepat untuk mengkaji lebih jauh posisi, dimensi dan sifat fisis sumber

anomalinya. Sebagai contoh metoda geolistrik dan elektromagnetik VLF akan

tepat digunakan pada daerah penelitian dengan target yang mempunyai

kontras resistivitas/ konduktivitas cukup kuat terhadap medium

lingkungannya. Metoda magnetik pada daerah yang memiliki kontras

suseptibilitas dan seterusnya. Dalam tulisan ini, akan disampaikan pokok-

pokok kerja dan filosofi metode geofisika yang kerap digunakan sebagai alat

bantu eksplorasi bahan-bahan tambang sulfida logam.

Kata Kunci: Metode Geofisika

Page 4: HADI 2

BAB IPENDAHULUAN

1.  Latar Belakang

Geofisika adalah metoda yang mempelajari Bumi dan

Batuan menggunakan pendekatan-pendekatan Fisika dan

Matematika. Ilmu Geofisika merupakan gabungan dari konsep-

konsep Ilmu Geologi dan Fisika. Ilmu geofisika memiliki cakupan

yang luas, dimulai dari Fisika ujungnya pada Geologi Eksplorasi,

malah mungkin masuk ke Domain Tambang dan Petroteur

Engineer, Domain yang termasuk “Pure Geophysics” atau

“Theoritical Geophysics”, digeluti pada bidang Ilmu Fisika.

Geofisika adalah metoda yang mempelajari Bumi dan

Batuan menggunakan pendekatan-pendekatan Fisika dan

Matematika. Ilmu Geofisika merupakan gabungan dari konsep-

konsep Ilmu Geologi dan Fisika. Ilmu geofisika memiliki cakupan

yang luas, dimulai dari Fisika ujungnya pada Geologi Eksplorasi,

malah mungkin masuk ke Domain Tambang dan Petroteur

Engineer, Domain yang termasuk “Pure Geophysics” atau

“Theoritical Geophysics”, digeluti pada bidang Ilmu Fisika, Ilmu

Geofisika yang mempelajari bumi secara umum juga disebut

Global geophysics yang mengamati dan menganalisa bumi,

interior, gempa, dll, diketahui di bidang lain “Solid Eart

Geophysics”. Aplikasi geofiisika unutk eksplorasi disebut

Eksploration Geophysics, atau Geofisika eksplorasi atau Geofisika

terapan. Eksplorasi geofisika terdiri dari bermacam-macam

metoda, satu sama lain, tergantung besaran yang diukur, macam

dan bentuk metoda geofisika eksplorasi tergantung besaran fisis

yang akan diukur, cara melakukan eksplorasi dan hasil akhir

yang diharapkan. Metode itu teridiri antara lain:

·Metode Gaya Berat (Metode gravitasi).

Page 5: HADI 2

·MetodeGeomagnet.

· Metode Seismik Refraksi

· Metode Seismik Refleksi

· Metode Geofisika Lubang Bor, terdiri bermacam metoda :

Tahanan jenis, potensial diri, potensial terimbas, sonik,

metoda gamma ray, metoda neutron, dll.

· Metode Geolistrik Tahanan Jenis

· Metode Geolistrik Potensial Terimbas

Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari

bumi menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip fisika. Di

dalamnya termasuk juga meteorologi, elektrisitas atmosferis dan

fisika ionosfer. Penelitian geofisika untuk mengetahui kondisi di

bawah permukaan bumi melibatkan pengukuran di atas

permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki

oleh batuan di dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan

bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik

itu secara vertikal maupun horisontal. Dalam skala yang

berbeda, metode geofisika dapat diterapkan secara global yaitu

untuk menentukan struktur bumi, secara lokal yaitu untuk

eksplorasi mineral dan pertambangan termasuk minyak bumi

dan dalam skala kecil yaitu untuk aplikasi geoteknik (penentuan

pondasi bangunan dll). Di Indonesia, ilmu ini dipelajari hampir di

semua perguruan tinggi negeri yang ada. Biasaya geofisika

masuk ke dalam fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam (MIPA), karena memerlukan dasar-dasar ilmu fisika yang

kuat, atau ada juga yang memasukkannya ke dalam bagian dari

Geologi. Saat ini, baik geofisika maupun geologi hampir menjadi

suatu kesatuan yang tak terpisahkan Ilmu bumi.

2. Rumusan masalah

Page 6: HADI 2

a.       Apa  yang dimaksud Teknik Geofisika?

b.      Apa yang dipelajari pada teknik geofisika?

c.       Bagaimana penembangan ilmu dan Teknik Geofisika?

BAB IIPEMBAHASAN

1. Metode Geofisika

Secara umum, metode geofisika dibagi menjadi dua

kategori yaitu metode pasif dan aktif. Metode pasif dilakukan

dengan mengukur medan alami yang dipancarkan oleh bumi.

Metode aktif dilakukan dengan membuat medan gangguan

kemudian mengukur respons yang dilakukan oleh bumi. Medan

alami yang dimaksud disini misalnya radiasi gelombang gempa

bumi, medan gravitasi bumi, medan magnetik bumi, medan

listrik dan elektromagnetik bumi serta radiasi radioaktifitas bumi.

Medan buatan dapat berupa ledakan dinamit, pemberian arus

listrik ke dalam tanah, pengiriman sinyal radar dan lain

sebagainya. Secara praktis, metode yang umum digunakan di

Page 7: HADI 2

dalam geofisika tampak seperti tabel di bawah ini: Metode

Parameter yang diukur Sifat-sifat fisika yang terlibat Seismik

Waktu tiba gelombang seismik pantul atau bias, amplitudo dan

frekuensi gelombang seismik Densitas dan modulus elastisitas

yang menentukan kecepatan rambat gelombang seismik

Gravitasi Variasi harga percepatan gravitasi bumi pada posisi

yang berbeda Densitas Magnetik Variasi harga intensitas medan

magnetik pada posisi yang berbeda Suseptibilitas atau remanen

magnetik Resistivitas Harga resistansi dari bumi Konduktivitas

listrik Polarisasi terinduksi Tegangan polarisasi atau resistivitas

batuan sebagai fungsi dari frekuensi Kapasitans ilistrik Potensial

diri Potensial listrik Konduktivitas listrik Elektromagnetik Respon

terhadap radiasi elektromagnetik Konduktivitas atau Induktansi

listrik Radar Waktu tiba perambatan gelombang radar Konstanta

dielektrik.

2. Teknologi Geofisika Seismik

SURVEI SEISMIK

Pelaksanaan survey seismik melibatkan beberapa

departemen yang bekerja secara dan saling berhubungan satu

dengan yang lainnya. Departemen-departemen yang terlibat

antara lain: Topografi, Seismologist, Processing, Field Quality

Control (QC) dan departemen pendukung lainya. Dept. Topografi

bertugas untuk memplotkan koordinat teoretik hasil desain. Dept

Seismologist bertugas mulai dari pembentangan kabel,

penempatan Shot point (proses drilling dan preloading) dan

selanjutnya dilakukan penembakan dan recording yang teknis

pelaksanaanya dikerjakan di LABO. Data hasil recording diolah

oleh departemen processing untuk mendapatkan output data

akhir pelaksanaan survey. Untuk mengontrol serta meningkatkan

Page 8: HADI 2

kualitas dalam kegiatan akuisisi data seismik maka dilakukan

juga Field QC.

Berikut gambaran umum pekerjaan survey seismik.

TOPOGRAFI

Dalam survey seismik posisi koordintat SP (shot point) dan TR

(trace) sangat penting sekali diperhatikan, karena hal ini

menyangkut dengan kualitas data yang akan dihasilkan.

Departemen Topografi melakukan pengeplotan /pematokan

koordinat-koordinat SP dan TR teoritik yang telah didesain.

Dalam membuat desain survei seismik terdapat beberapa

parameter lapangan yang harus diperhatikan :

1. Trace interval : Jarak antara tiap trace

2. Shot point interva l : Jarak antara satu SP dengan SP yang lainnya

3. Far Offset : Jarak antara sumber seismik dengan trace terjauh terjauh4. Near Offset : Jarak antara sumber seismik dengan trace terdekat

5. Jumlah shot point : Banyaknya SP yang digunakan dalam satu lintasan

6. Jumlah Trace : Banyaknya trace yang digunakan dalam satu SP

7. Record length : lamanya merekam gelombang seismik

8. fold coverage : Jumlah atau seringnya suatu titik di subsurfece terekam oleh geophone di permukaan

Program kerja yang dilakukan oleh departemen Topografi antara lain:

Page 9: HADI 2

-Survey Lokasi-Posisi Lokasi Survey-Daerah Survey-Akses kelokasi survey-Perencanaan Pekerjaan-Pembuatan peta kerja

Pengukuran Titik Kontrol

Langkah pertama dalam pembuatan titik kontrol adalah mendistribusikan pilar-pilar GPS pada seluruh area. Kemudian BM GPS ini dipasang pada area survai sesuai dengan distribusi dimana pilar tersebut dipasang.Titik BM yang telah diketahui digunakan untuk menentukan koordinat-koordinat lain yang belum diketahui, misalnya koordinat shoot point atau koordinat receiver.Pada dasarnya pengukuran GPS selalu diikatkan dengan titik dari Bakosurtanal yang bertujuan untuk mengikatkan titik koordinat secara global sehingga titik koordinat tersebut dapat dikorelasikan dengan titik koordinat peta yang lain.

Pengukuran Lintasan Seismik

Pengukuran Lintasan Seismik & Pemasangan patok SP dan

TRPengukuran lintasan seismik yang meliputi pengukuran titik

tembak (SP) dan titik rekam (TR) dilakukan dengan

menggunakan peralatan total station.Pembuatan Titian dan

RintisanTitian dibuat untuk mempermudah dan memperlancar

kerja ketika survey menemukan lokasi yang tidak bisa dilewati

sepeti: irigasi, parit, sungai atau rawa Sehingga

mengefektifkan waktu dan kerja crew baik drilling maupun

recording.

Pengukuran Lintasan

Page 10: HADI 2

DRILLING DAN PRELOADING

Pemboran dangkal pada survey Seismik bertujuan untuk

membuat tempat penanaman dinamit sebagai sumber energi

(source) pada perekaman. Kedalaman lubang bor biasanya 30 m

dengan diameternya sekitar 11 cm. Penentuan kedalaman

lubang bor ini berdasarkan test percobaan yang dilakukan

sebelumnya. Kedalaman ini terletak di bawah lapisan lapuk

(weathering zone).

Drilling

PRELOADING

Pada survey seismik digunakan sumber energi dinamit untuk di

darat, dan airgun digunakan khusus untuk daerah survey di

Page 11: HADI 2

dalam air. Dinamit yang digunakan bermerk Power Gel ini

terbungkus dalam tabung plastik dan dapat disambung-sambung

sesuai dengan berat yang diinginkan untuk ditanam. Di dalam

tabung ini dinamit diisi dengan detenator atau ‘cap’ sebagai

sumber ledakan pertama, serta dipasang pula anchor agar

dinamit tertancap kuat di dalam tanah. Pemasangan dinamit

(preloading) dilakukan langsung setelah pemboran selesai,

dengan tujuan untuk menghindari efek pendangkalan dan

runtuhan di dalam lubang. Pengisian dinamit dilakukan oleh regu

loader yang dipimpin oleh seorang shooter yang telah

mempunyai pengetahuan keamanan yang berhubungan dengan

bahan peledak dan telah memiliki lisensi tertulis dari migas.

Preloading

Page 12: HADI 2

RECORDING

Perekaman merupakan pekerjaan akhir dari akuisisi data

seismik, yaitu merekam data seismik ke dalam pita magnetik

(tape) yang nantinya akan diproses oleh pusat pengolahan data

(processing centre). Sebelum melakukan perekaman kabel

dibentangkan sesuai dengan posisi dan lintasannya berdasarkan

desain survey 2D. Pada saat perekaman, yang memegang

kendali adalah observer dengan memakai perlengkapan alat

recording yang disebut LABO.

Persiapan Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam proses recording antara lain:1.

Kabel Trace: Kabel penghubung antar trace.2. Geophone:

Penerima getaran dari gelombang sumber yang berupa sinyal

analog.3. SU (Stasiun Unit): Pengubah sinyal analog dari trace ke

dalam digital yang akan ditransfer ke LABO.4. PSU (Power

Stasiun Unit): Berfungsi memberikan energi pada SU 70 A / 16

Volt.

Page 13: HADI 2

Penembakan (Shooting

peledakan dan perekaman tidak semua data terekam sempurna,

kadang-kadang dinamit tidak meledak, Up Hole tidak terekam

dengan baik, banyak noise, dsb. Kejadian ini disebut misfire,

beberapa istilah misfire yang sering digunakan di lapangan:

Cap Only : dinamit tidak meledak, detenator meledak

Dead Cap : hubungan pendek, dinamit tidak meledak

Loss wire : kabel deto tidak ditemukan

Weak Shot : tembakan lemah, frekuensi rendah

Line Cut : kabel terputus saat shooting

Parity Error : instrumen problem

No CTB : no confirmation time break

Loss Hole : lubang dinamit tidak ditemukan

Reverse Polaritty : polaritas terbalik

Bad/No Up Hole : UpHole jelek atau tidak ada (pada monitor

record atau blaster)

Dead Trace : trace mati

Noise Trace : terdapat noise pada trace

FIELD PROCESSING

Field processing adalah proses yang dilakukan di lapangan

sebelum dilakukan proses selanjutnya di pusat. Perhatian utama

di field processing adalah pada geometri penembakan dimana

jika ada penembakan terdapat wrong ID, wrong coordinate,

wrong spread dsb, dapat diketahui dan segera dikonfirmasikan

ke Field Seismologist dan TOPO untuk dilakukan perbaikan.

Proses pengolahan data seismik di lapangan biasanya hanya

dilakukan sampai pada tahapan final stack tergantung dari

Page 14: HADI 2

permintaan client. Langkah-langkah yang umum dilakukan dalam

memproses data seismic di lapangan adalah sebagai berikut:

Loading Tape

Data sesimik dalam teknologi masa ini selalu disimpan dalam

pita magnetik dalam format tertentu. Pita magnetik yang

memuat data lapangan ini disebut field tape. SEG (Society of

Ekploration Geophysics) telah menetukan suatu standar format

penulisan data pada pita magnetic.

Geometri Up Date

Adalah proses pendefinisian identitas setiap trace yang

berhubungan dengan shotpoint, koordinat X,Y,Z di permukaan,

kumpulan CDP, offset terhadap shot-point, dan sebagainya.

Trace Editing Proses editing dan mute bertujuan untuk merubah

atau memperbaiki trace atau record dari hal-hal yang tidak

diinginkan yang diperoleh dari perekaman data di lapangan.

Editing dapat dilakukan pada sebagian trace yang jelek akibat

dari adanya noise, terutama koheren noise, misfire, atau trace

yang mati, polariti yang terbalik. Pelaksanaan pengeditan dapat

dilakukan dengan 2 cara yaitu, pertama membuat trace-trace

yang tidak diinginkan tersebut menjadi berharga nol (EDIT) dan

atau membuang / memotong bagian-bagian trace pada zona

yang harus didefinisikan (MUTE). Hal-hal yang perlu diedit dari

suatu data dapat diperoleh dari catatan pengamatan di lapangan

(observer report) maupun dengan pengamatan dari display raw

recordnya.

Page 15: HADI 2

Raw Data

koreksi statik

Tujuan koreksi statik ini adalah untuk memperoleh arrival time

bila penembakan dilakukan  dengan titik tembak dan group

geophone yang terletak pada bidang horizontal dan tanpa

adanya lapisan lapuk. Koreksi ini dilakukan untuk menghilangkan

pengaruh dari variasi topografi, tebal lapisan lapuk dan variasi

kecepatan pada lapisan lapuk. Suatu reflector yang datar (flat)

akan terganggu oleh adanya kondisi static yang disebabkan

adanya efek permukaan (near surface efects). Secara garis besar

koreksi static ini dapat dibagi menjadi dua bagian koreksi :-

Koreksi Lapisan Lapuk (weathering layer)- Koreksi Ketinggian.

Page 16: HADI 2

Amplitudo Recovery (Proses Pemulihan Amplitudo)

Proses ini bertujuan memulihkan kembali nilai amplitudo yang

berkurang yang hilang akibat perambatan gelombang seismic

dari sumber sampai kepenerima (geophone), sedemikian rupa

sehingga pada setiap trace dikalikan dengan besaran tertentu,

sehingga nilai amplitudo relatif stabil dare time break hingga

kedalaman target. Pengurangan intensitas gelombang seismic ini

disebabkan karena hal-hal sebagai berikut:- Peredaman karena

melewati batuan yang kurang elastik sehingga mengabsorbsi

energi gelombang.- Adanya penyebaran energi kesegala arah

(spherical spreading atau spherical divergence).

Deconvolution

Energi getaran yang dikirim kedalam bumi mengalami proses

konvolusi (filtering) bumi bersikap sebagai filter terhadap energi

seismik tersebut. Akibat efek filter bumi, maka bentuk energi

seismik (wavelet) yang tadinya tajam dan tinggi amplitudonya di

dalam kawasan waktu (time domain). Kalau ditinjau dalam

kawasan frekuensi, tampak bahwa spektrum amplitudonya

menjadi lebih sempit karena amplitudonya frekuensi tinggi

diredam oleh bumi dan spektrum fasenya berubah tidak rata.

Dekonvolusi adalah suatu proses untuk kompensasi efek filter

bumi, berarti di dalam kawasan waktu bentuk wavelet dipertajam

kembali, atau di dalam kawasan frekuensi spektrum

amplitudonya diratakan dan spektrum fase dinolkan atau

diminimumkan.

Analisa Kecepatan

Analisa kecepatan (velocity analysis) adalah metode yang

dipakai untuk mendapatkan stacking velocity dari data seismik

Page 17: HADI 2

yang dilakukan dengan menggunakan Interactive Velocity

Analisis diperoleh dari kecepatan NMO dengan asumsi bahwa

kurva NMO adalah hiperbolik. Analisa kecepatan ini sangat

penting, karena dengan analisa kecepatan ini akan diperoleh

nilai kecepatan yang cukup akurat untuk menetukan kedalaman,

ketebalan, kemiringan dari suatu reflektor. Analisis kecepatan ini

dilakukan dalam CDP gather, harga kontur semblance analisis

sebagai fungsi dari kecepatan NMO dan CDP gather stack

dengan kecepatan NMO yang akan diperoleh pada waktu analisa

kecepatan. Didalam CDP gather titik reflektor pada offset yang

berbeda akan berupa garis lurus (setelah koreksi NMO).

Residual static

Kesalahan perkiraan penentuan kecepatan dan kedalaman pada

weathering layer saat melakukan koreksi statik dan adanya sisa

deviasi static pada data seismik serta Data Uphole dan First

break yang sangat buruk juga dapat mempengaruhi kelurusan

reflektor pada CDP gather sehingga saat stacking akan

menghasilkan data yang buruk. Pada prinsipnya perhitungan

residual static didasarkan pada korelasi data seismik yang telah

terkoreksi NMO dengan suatu model. Dimana model ini diperoleh

melalui suatu Picking Autostatic Horizon yang mendefinisikan

besar pergeseran time shift yang dinyatakan sebagai statik sisa

yang akan diproses. Proses stacking adalah menjumlahkan

seluruh komponen dalam suatu CDP gather, seluruh trace

dengan koordinat midpoint yang sama dijumlahkan menjadi satu

trace. Setelah semua trace dikoreksi statik dan dinamik, maka di

dalam format CDP gather setiap refleksi menjadi horizontal dan

noise-noisenya tidak horizontal, seperti ground roll dan multiple.

Hal tersebut dikarenakan koreksi dinamik hanya untuk reflektor-

reflektornya saja. Dengan demikian apabila trace-trace refleksi

Page 18: HADI 2

yang datar tersebut disuperposisikan (distack) dalam setiap CDP-

nya, maka diperoleh sinyal refleksi yang akan saling memperkuat

dan noise akan saling meredam sehingga S/N ratio naik.

Kecepatan yang dipakai dalam proses stacking ini adalah

stacking velocity. Stacking velocity adalah kecepatan yang

diukur oleh hiperbola NMO.

Migrasi

Migrasi dilakukan setelah proses stacking, migrasi merupakan

tahap akhir dalam metode Post Stack Time Migration yang

bertujuan untuk memindahkan event-event data pada section

seismic ke posisi yang sebenarnya. Dengan kata lain migrasi

diperlukan karena rumusan pemantulan pemantulan pada CMP

yang diturunkan berasumsi pada model lapisan datar, apabila

lapisannya miring maka letak titik-titik CMP / reflektornya akan

bergeser. Untuk mengembalikan titik-titik reflektor tersebut

keposisi yang sebenarnya dilakukan proses migrasi.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

1. Teknik Geofisika adalah disiplin ilmu rekayasa yang

mempelajari fisik bumi dibagian dalam dengan

menggunakan metode dan teknik fisika seperti

gelombang gempa, magnet bumi, gravitasi, struktur

lapisan kulit bumi, dan sebagianya. Aplikasi dari Teknik

Geofisika digunakan untuk mengidentifikasi serta

menentukan secara kuantitatif dan kualitatif besarnya

sumber daya bumi yang bermanfaat bagi manusia.

Page 19: HADI 2

2. Pembahasan dalam Teknik Geofisika berdasarkan

kepada prinsip-prinsip geologi, fisika, kimia,

matematika, hidrologi, dan informatika. Secara

keseluruhan bidang kajian ilmu geofisika meliputi

meteorologi, geofisika bumi padat (seismologi yang

mempelajari gempa bumi, ilmu tentang gunungapi atau

volcanology, geodinamika yang mempelajari dinamika

pergerakan lempeng-lempeng di bumi, dan eksplorasi

seismik yang digunakan dalam pencarian hidrokarbon),

dan oseanografi.

3. metode geofisika dapat diterapkan secara global yaitu

untuk menentukan struktur bumi, secara lokal yaitu

untuk eksplorasi mineral dan pertambangan termasuk

minyak bumi dan dalam skala kecil yaitu untuk aplikasi

geoteknik (penentuan pondasi bangunan dll).

SARAN

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, mohoh tanggapan

dan kritikan yang mengarah kearah yang membangun.

Page 20: HADI 2

DAFTAR PUSTAKA

http://www.engineeringtown.com/teenagers/index.php/teknik-geofisika.html (di

akses pada tanggal 28 Desember pukul 22:00 WITA)

www.itb.ac.id/usm-itb/Prodi teknik geofisika/123.htm (di akses pada tanggal 28

Desember pukul 22:00 WITA)