HADI 2
-
Upload
hady-zulkarnain -
Category
Documents
-
view
218 -
download
3
description
Transcript of HADI 2
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN ILMU KEBUMIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
GEOFISIKA TAMBANG
“ILMU DAN TEKNOLOGI GEOFISIKA”
OLEH :
HADI ZULKARNAIN L.F1B2 13 025
KENDARI
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun
tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas tentang pengetahuan
Geofisika, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang ”ILMU DAN TEKNOLOGI GEOFISIKA” yang
menjelaskan pemanfaatan ilmu dan teknik fisika.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen yang telah
membimbing penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Kendari, 29 Desember 2015
Penyusun
HADI ZULKARNAIN L.
Abstrak
Geofisika merupakan bagian dari ilmu geosain, geosain menurut Bath terbagi
atas empat bagian: geodesi, geografi, geologi, dan Geofisika. Banyak metoda
geofisika seringkali digunakan untuk eksplorasi bahan-bahan tambang yang
beasosiasi dengan batuan beku, metamorf, ataupun sediment, di antaranya
adalah metoda geolistrik beserta variasinya, elektromagnetik dengan berbagai
metode, dan magnetik. Pada umumnya, hasil survey metoda geofisika mampu
memberikan informasi yang berupa posisi (x,y,z), dimensi, dan sifat fisis dari
medium target yang menjadi sasaran penelitian, khususnya daerah anomali
yang berbeda karakteristik fisisnya dari lingkungannya. Metoda geofisika
mampu bekerja dengan baik apabila di daerah penelitian terdapat
kontras besaran fisis yang cukup signifikan antara medium target
terhadap medium lingkungannya. Dari informasi geologis dapat diperkirakan
adanya kontras besaran fisis yang kemudian dapat ditentukan metoda geofisika
yang tepat untuk mengkaji lebih jauh posisi, dimensi dan sifat fisis sumber
anomalinya. Sebagai contoh metoda geolistrik dan elektromagnetik VLF akan
tepat digunakan pada daerah penelitian dengan target yang mempunyai
kontras resistivitas/ konduktivitas cukup kuat terhadap medium
lingkungannya. Metoda magnetik pada daerah yang memiliki kontras
suseptibilitas dan seterusnya. Dalam tulisan ini, akan disampaikan pokok-
pokok kerja dan filosofi metode geofisika yang kerap digunakan sebagai alat
bantu eksplorasi bahan-bahan tambang sulfida logam.
Kata Kunci: Metode Geofisika
BAB IPENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Geofisika adalah metoda yang mempelajari Bumi dan
Batuan menggunakan pendekatan-pendekatan Fisika dan
Matematika. Ilmu Geofisika merupakan gabungan dari konsep-
konsep Ilmu Geologi dan Fisika. Ilmu geofisika memiliki cakupan
yang luas, dimulai dari Fisika ujungnya pada Geologi Eksplorasi,
malah mungkin masuk ke Domain Tambang dan Petroteur
Engineer, Domain yang termasuk “Pure Geophysics” atau
“Theoritical Geophysics”, digeluti pada bidang Ilmu Fisika.
Geofisika adalah metoda yang mempelajari Bumi dan
Batuan menggunakan pendekatan-pendekatan Fisika dan
Matematika. Ilmu Geofisika merupakan gabungan dari konsep-
konsep Ilmu Geologi dan Fisika. Ilmu geofisika memiliki cakupan
yang luas, dimulai dari Fisika ujungnya pada Geologi Eksplorasi,
malah mungkin masuk ke Domain Tambang dan Petroteur
Engineer, Domain yang termasuk “Pure Geophysics” atau
“Theoritical Geophysics”, digeluti pada bidang Ilmu Fisika, Ilmu
Geofisika yang mempelajari bumi secara umum juga disebut
Global geophysics yang mengamati dan menganalisa bumi,
interior, gempa, dll, diketahui di bidang lain “Solid Eart
Geophysics”. Aplikasi geofiisika unutk eksplorasi disebut
Eksploration Geophysics, atau Geofisika eksplorasi atau Geofisika
terapan. Eksplorasi geofisika terdiri dari bermacam-macam
metoda, satu sama lain, tergantung besaran yang diukur, macam
dan bentuk metoda geofisika eksplorasi tergantung besaran fisis
yang akan diukur, cara melakukan eksplorasi dan hasil akhir
yang diharapkan. Metode itu teridiri antara lain:
·Metode Gaya Berat (Metode gravitasi).
·MetodeGeomagnet.
· Metode Seismik Refraksi
· Metode Seismik Refleksi
· Metode Geofisika Lubang Bor, terdiri bermacam metoda :
Tahanan jenis, potensial diri, potensial terimbas, sonik,
metoda gamma ray, metoda neutron, dll.
· Metode Geolistrik Tahanan Jenis
· Metode Geolistrik Potensial Terimbas
Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari
bumi menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip fisika. Di
dalamnya termasuk juga meteorologi, elektrisitas atmosferis dan
fisika ionosfer. Penelitian geofisika untuk mengetahui kondisi di
bawah permukaan bumi melibatkan pengukuran di atas
permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki
oleh batuan di dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan
bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik
itu secara vertikal maupun horisontal. Dalam skala yang
berbeda, metode geofisika dapat diterapkan secara global yaitu
untuk menentukan struktur bumi, secara lokal yaitu untuk
eksplorasi mineral dan pertambangan termasuk minyak bumi
dan dalam skala kecil yaitu untuk aplikasi geoteknik (penentuan
pondasi bangunan dll). Di Indonesia, ilmu ini dipelajari hampir di
semua perguruan tinggi negeri yang ada. Biasaya geofisika
masuk ke dalam fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam (MIPA), karena memerlukan dasar-dasar ilmu fisika yang
kuat, atau ada juga yang memasukkannya ke dalam bagian dari
Geologi. Saat ini, baik geofisika maupun geologi hampir menjadi
suatu kesatuan yang tak terpisahkan Ilmu bumi.
2. Rumusan masalah
a. Apa yang dimaksud Teknik Geofisika?
b. Apa yang dipelajari pada teknik geofisika?
c. Bagaimana penembangan ilmu dan Teknik Geofisika?
BAB IIPEMBAHASAN
1. Metode Geofisika
Secara umum, metode geofisika dibagi menjadi dua
kategori yaitu metode pasif dan aktif. Metode pasif dilakukan
dengan mengukur medan alami yang dipancarkan oleh bumi.
Metode aktif dilakukan dengan membuat medan gangguan
kemudian mengukur respons yang dilakukan oleh bumi. Medan
alami yang dimaksud disini misalnya radiasi gelombang gempa
bumi, medan gravitasi bumi, medan magnetik bumi, medan
listrik dan elektromagnetik bumi serta radiasi radioaktifitas bumi.
Medan buatan dapat berupa ledakan dinamit, pemberian arus
listrik ke dalam tanah, pengiriman sinyal radar dan lain
sebagainya. Secara praktis, metode yang umum digunakan di
dalam geofisika tampak seperti tabel di bawah ini: Metode
Parameter yang diukur Sifat-sifat fisika yang terlibat Seismik
Waktu tiba gelombang seismik pantul atau bias, amplitudo dan
frekuensi gelombang seismik Densitas dan modulus elastisitas
yang menentukan kecepatan rambat gelombang seismik
Gravitasi Variasi harga percepatan gravitasi bumi pada posisi
yang berbeda Densitas Magnetik Variasi harga intensitas medan
magnetik pada posisi yang berbeda Suseptibilitas atau remanen
magnetik Resistivitas Harga resistansi dari bumi Konduktivitas
listrik Polarisasi terinduksi Tegangan polarisasi atau resistivitas
batuan sebagai fungsi dari frekuensi Kapasitans ilistrik Potensial
diri Potensial listrik Konduktivitas listrik Elektromagnetik Respon
terhadap radiasi elektromagnetik Konduktivitas atau Induktansi
listrik Radar Waktu tiba perambatan gelombang radar Konstanta
dielektrik.
2. Teknologi Geofisika Seismik
SURVEI SEISMIK
Pelaksanaan survey seismik melibatkan beberapa
departemen yang bekerja secara dan saling berhubungan satu
dengan yang lainnya. Departemen-departemen yang terlibat
antara lain: Topografi, Seismologist, Processing, Field Quality
Control (QC) dan departemen pendukung lainya. Dept. Topografi
bertugas untuk memplotkan koordinat teoretik hasil desain. Dept
Seismologist bertugas mulai dari pembentangan kabel,
penempatan Shot point (proses drilling dan preloading) dan
selanjutnya dilakukan penembakan dan recording yang teknis
pelaksanaanya dikerjakan di LABO. Data hasil recording diolah
oleh departemen processing untuk mendapatkan output data
akhir pelaksanaan survey. Untuk mengontrol serta meningkatkan
kualitas dalam kegiatan akuisisi data seismik maka dilakukan
juga Field QC.
Berikut gambaran umum pekerjaan survey seismik.
TOPOGRAFI
Dalam survey seismik posisi koordintat SP (shot point) dan TR
(trace) sangat penting sekali diperhatikan, karena hal ini
menyangkut dengan kualitas data yang akan dihasilkan.
Departemen Topografi melakukan pengeplotan /pematokan
koordinat-koordinat SP dan TR teoritik yang telah didesain.
Dalam membuat desain survei seismik terdapat beberapa
parameter lapangan yang harus diperhatikan :
1. Trace interval : Jarak antara tiap trace
2. Shot point interva l : Jarak antara satu SP dengan SP yang lainnya
3. Far Offset : Jarak antara sumber seismik dengan trace terjauh terjauh4. Near Offset : Jarak antara sumber seismik dengan trace terdekat
5. Jumlah shot point : Banyaknya SP yang digunakan dalam satu lintasan
6. Jumlah Trace : Banyaknya trace yang digunakan dalam satu SP
7. Record length : lamanya merekam gelombang seismik
8. fold coverage : Jumlah atau seringnya suatu titik di subsurfece terekam oleh geophone di permukaan
Program kerja yang dilakukan oleh departemen Topografi antara lain:
-Survey Lokasi-Posisi Lokasi Survey-Daerah Survey-Akses kelokasi survey-Perencanaan Pekerjaan-Pembuatan peta kerja
Pengukuran Titik Kontrol
Langkah pertama dalam pembuatan titik kontrol adalah mendistribusikan pilar-pilar GPS pada seluruh area. Kemudian BM GPS ini dipasang pada area survai sesuai dengan distribusi dimana pilar tersebut dipasang.Titik BM yang telah diketahui digunakan untuk menentukan koordinat-koordinat lain yang belum diketahui, misalnya koordinat shoot point atau koordinat receiver.Pada dasarnya pengukuran GPS selalu diikatkan dengan titik dari Bakosurtanal yang bertujuan untuk mengikatkan titik koordinat secara global sehingga titik koordinat tersebut dapat dikorelasikan dengan titik koordinat peta yang lain.
Pengukuran Lintasan Seismik
Pengukuran Lintasan Seismik & Pemasangan patok SP dan
TRPengukuran lintasan seismik yang meliputi pengukuran titik
tembak (SP) dan titik rekam (TR) dilakukan dengan
menggunakan peralatan total station.Pembuatan Titian dan
RintisanTitian dibuat untuk mempermudah dan memperlancar
kerja ketika survey menemukan lokasi yang tidak bisa dilewati
sepeti: irigasi, parit, sungai atau rawa Sehingga
mengefektifkan waktu dan kerja crew baik drilling maupun
recording.
Pengukuran Lintasan
DRILLING DAN PRELOADING
Pemboran dangkal pada survey Seismik bertujuan untuk
membuat tempat penanaman dinamit sebagai sumber energi
(source) pada perekaman. Kedalaman lubang bor biasanya 30 m
dengan diameternya sekitar 11 cm. Penentuan kedalaman
lubang bor ini berdasarkan test percobaan yang dilakukan
sebelumnya. Kedalaman ini terletak di bawah lapisan lapuk
(weathering zone).
Drilling
PRELOADING
Pada survey seismik digunakan sumber energi dinamit untuk di
darat, dan airgun digunakan khusus untuk daerah survey di
dalam air. Dinamit yang digunakan bermerk Power Gel ini
terbungkus dalam tabung plastik dan dapat disambung-sambung
sesuai dengan berat yang diinginkan untuk ditanam. Di dalam
tabung ini dinamit diisi dengan detenator atau ‘cap’ sebagai
sumber ledakan pertama, serta dipasang pula anchor agar
dinamit tertancap kuat di dalam tanah. Pemasangan dinamit
(preloading) dilakukan langsung setelah pemboran selesai,
dengan tujuan untuk menghindari efek pendangkalan dan
runtuhan di dalam lubang. Pengisian dinamit dilakukan oleh regu
loader yang dipimpin oleh seorang shooter yang telah
mempunyai pengetahuan keamanan yang berhubungan dengan
bahan peledak dan telah memiliki lisensi tertulis dari migas.
Preloading
RECORDING
Perekaman merupakan pekerjaan akhir dari akuisisi data
seismik, yaitu merekam data seismik ke dalam pita magnetik
(tape) yang nantinya akan diproses oleh pusat pengolahan data
(processing centre). Sebelum melakukan perekaman kabel
dibentangkan sesuai dengan posisi dan lintasannya berdasarkan
desain survey 2D. Pada saat perekaman, yang memegang
kendali adalah observer dengan memakai perlengkapan alat
recording yang disebut LABO.
Persiapan Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam proses recording antara lain:1.
Kabel Trace: Kabel penghubung antar trace.2. Geophone:
Penerima getaran dari gelombang sumber yang berupa sinyal
analog.3. SU (Stasiun Unit): Pengubah sinyal analog dari trace ke
dalam digital yang akan ditransfer ke LABO.4. PSU (Power
Stasiun Unit): Berfungsi memberikan energi pada SU 70 A / 16
Volt.
Penembakan (Shooting
peledakan dan perekaman tidak semua data terekam sempurna,
kadang-kadang dinamit tidak meledak, Up Hole tidak terekam
dengan baik, banyak noise, dsb. Kejadian ini disebut misfire,
beberapa istilah misfire yang sering digunakan di lapangan:
Cap Only : dinamit tidak meledak, detenator meledak
Dead Cap : hubungan pendek, dinamit tidak meledak
Loss wire : kabel deto tidak ditemukan
Weak Shot : tembakan lemah, frekuensi rendah
Line Cut : kabel terputus saat shooting
Parity Error : instrumen problem
No CTB : no confirmation time break
Loss Hole : lubang dinamit tidak ditemukan
Reverse Polaritty : polaritas terbalik
Bad/No Up Hole : UpHole jelek atau tidak ada (pada monitor
record atau blaster)
Dead Trace : trace mati
Noise Trace : terdapat noise pada trace
FIELD PROCESSING
Field processing adalah proses yang dilakukan di lapangan
sebelum dilakukan proses selanjutnya di pusat. Perhatian utama
di field processing adalah pada geometri penembakan dimana
jika ada penembakan terdapat wrong ID, wrong coordinate,
wrong spread dsb, dapat diketahui dan segera dikonfirmasikan
ke Field Seismologist dan TOPO untuk dilakukan perbaikan.
Proses pengolahan data seismik di lapangan biasanya hanya
dilakukan sampai pada tahapan final stack tergantung dari
permintaan client. Langkah-langkah yang umum dilakukan dalam
memproses data seismic di lapangan adalah sebagai berikut:
Loading Tape
Data sesimik dalam teknologi masa ini selalu disimpan dalam
pita magnetik dalam format tertentu. Pita magnetik yang
memuat data lapangan ini disebut field tape. SEG (Society of
Ekploration Geophysics) telah menetukan suatu standar format
penulisan data pada pita magnetic.
Geometri Up Date
Adalah proses pendefinisian identitas setiap trace yang
berhubungan dengan shotpoint, koordinat X,Y,Z di permukaan,
kumpulan CDP, offset terhadap shot-point, dan sebagainya.
Trace Editing Proses editing dan mute bertujuan untuk merubah
atau memperbaiki trace atau record dari hal-hal yang tidak
diinginkan yang diperoleh dari perekaman data di lapangan.
Editing dapat dilakukan pada sebagian trace yang jelek akibat
dari adanya noise, terutama koheren noise, misfire, atau trace
yang mati, polariti yang terbalik. Pelaksanaan pengeditan dapat
dilakukan dengan 2 cara yaitu, pertama membuat trace-trace
yang tidak diinginkan tersebut menjadi berharga nol (EDIT) dan
atau membuang / memotong bagian-bagian trace pada zona
yang harus didefinisikan (MUTE). Hal-hal yang perlu diedit dari
suatu data dapat diperoleh dari catatan pengamatan di lapangan
(observer report) maupun dengan pengamatan dari display raw
recordnya.
Raw Data
koreksi statik
Tujuan koreksi statik ini adalah untuk memperoleh arrival time
bila penembakan dilakukan dengan titik tembak dan group
geophone yang terletak pada bidang horizontal dan tanpa
adanya lapisan lapuk. Koreksi ini dilakukan untuk menghilangkan
pengaruh dari variasi topografi, tebal lapisan lapuk dan variasi
kecepatan pada lapisan lapuk. Suatu reflector yang datar (flat)
akan terganggu oleh adanya kondisi static yang disebabkan
adanya efek permukaan (near surface efects). Secara garis besar
koreksi static ini dapat dibagi menjadi dua bagian koreksi :-
Koreksi Lapisan Lapuk (weathering layer)- Koreksi Ketinggian.
Amplitudo Recovery (Proses Pemulihan Amplitudo)
Proses ini bertujuan memulihkan kembali nilai amplitudo yang
berkurang yang hilang akibat perambatan gelombang seismic
dari sumber sampai kepenerima (geophone), sedemikian rupa
sehingga pada setiap trace dikalikan dengan besaran tertentu,
sehingga nilai amplitudo relatif stabil dare time break hingga
kedalaman target. Pengurangan intensitas gelombang seismic ini
disebabkan karena hal-hal sebagai berikut:- Peredaman karena
melewati batuan yang kurang elastik sehingga mengabsorbsi
energi gelombang.- Adanya penyebaran energi kesegala arah
(spherical spreading atau spherical divergence).
Deconvolution
Energi getaran yang dikirim kedalam bumi mengalami proses
konvolusi (filtering) bumi bersikap sebagai filter terhadap energi
seismik tersebut. Akibat efek filter bumi, maka bentuk energi
seismik (wavelet) yang tadinya tajam dan tinggi amplitudonya di
dalam kawasan waktu (time domain). Kalau ditinjau dalam
kawasan frekuensi, tampak bahwa spektrum amplitudonya
menjadi lebih sempit karena amplitudonya frekuensi tinggi
diredam oleh bumi dan spektrum fasenya berubah tidak rata.
Dekonvolusi adalah suatu proses untuk kompensasi efek filter
bumi, berarti di dalam kawasan waktu bentuk wavelet dipertajam
kembali, atau di dalam kawasan frekuensi spektrum
amplitudonya diratakan dan spektrum fase dinolkan atau
diminimumkan.
Analisa Kecepatan
Analisa kecepatan (velocity analysis) adalah metode yang
dipakai untuk mendapatkan stacking velocity dari data seismik
yang dilakukan dengan menggunakan Interactive Velocity
Analisis diperoleh dari kecepatan NMO dengan asumsi bahwa
kurva NMO adalah hiperbolik. Analisa kecepatan ini sangat
penting, karena dengan analisa kecepatan ini akan diperoleh
nilai kecepatan yang cukup akurat untuk menetukan kedalaman,
ketebalan, kemiringan dari suatu reflektor. Analisis kecepatan ini
dilakukan dalam CDP gather, harga kontur semblance analisis
sebagai fungsi dari kecepatan NMO dan CDP gather stack
dengan kecepatan NMO yang akan diperoleh pada waktu analisa
kecepatan. Didalam CDP gather titik reflektor pada offset yang
berbeda akan berupa garis lurus (setelah koreksi NMO).
Residual static
Kesalahan perkiraan penentuan kecepatan dan kedalaman pada
weathering layer saat melakukan koreksi statik dan adanya sisa
deviasi static pada data seismik serta Data Uphole dan First
break yang sangat buruk juga dapat mempengaruhi kelurusan
reflektor pada CDP gather sehingga saat stacking akan
menghasilkan data yang buruk. Pada prinsipnya perhitungan
residual static didasarkan pada korelasi data seismik yang telah
terkoreksi NMO dengan suatu model. Dimana model ini diperoleh
melalui suatu Picking Autostatic Horizon yang mendefinisikan
besar pergeseran time shift yang dinyatakan sebagai statik sisa
yang akan diproses. Proses stacking adalah menjumlahkan
seluruh komponen dalam suatu CDP gather, seluruh trace
dengan koordinat midpoint yang sama dijumlahkan menjadi satu
trace. Setelah semua trace dikoreksi statik dan dinamik, maka di
dalam format CDP gather setiap refleksi menjadi horizontal dan
noise-noisenya tidak horizontal, seperti ground roll dan multiple.
Hal tersebut dikarenakan koreksi dinamik hanya untuk reflektor-
reflektornya saja. Dengan demikian apabila trace-trace refleksi
yang datar tersebut disuperposisikan (distack) dalam setiap CDP-
nya, maka diperoleh sinyal refleksi yang akan saling memperkuat
dan noise akan saling meredam sehingga S/N ratio naik.
Kecepatan yang dipakai dalam proses stacking ini adalah
stacking velocity. Stacking velocity adalah kecepatan yang
diukur oleh hiperbola NMO.
Migrasi
Migrasi dilakukan setelah proses stacking, migrasi merupakan
tahap akhir dalam metode Post Stack Time Migration yang
bertujuan untuk memindahkan event-event data pada section
seismic ke posisi yang sebenarnya. Dengan kata lain migrasi
diperlukan karena rumusan pemantulan pemantulan pada CMP
yang diturunkan berasumsi pada model lapisan datar, apabila
lapisannya miring maka letak titik-titik CMP / reflektornya akan
bergeser. Untuk mengembalikan titik-titik reflektor tersebut
keposisi yang sebenarnya dilakukan proses migrasi.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Teknik Geofisika adalah disiplin ilmu rekayasa yang
mempelajari fisik bumi dibagian dalam dengan
menggunakan metode dan teknik fisika seperti
gelombang gempa, magnet bumi, gravitasi, struktur
lapisan kulit bumi, dan sebagianya. Aplikasi dari Teknik
Geofisika digunakan untuk mengidentifikasi serta
menentukan secara kuantitatif dan kualitatif besarnya
sumber daya bumi yang bermanfaat bagi manusia.
2. Pembahasan dalam Teknik Geofisika berdasarkan
kepada prinsip-prinsip geologi, fisika, kimia,
matematika, hidrologi, dan informatika. Secara
keseluruhan bidang kajian ilmu geofisika meliputi
meteorologi, geofisika bumi padat (seismologi yang
mempelajari gempa bumi, ilmu tentang gunungapi atau
volcanology, geodinamika yang mempelajari dinamika
pergerakan lempeng-lempeng di bumi, dan eksplorasi
seismik yang digunakan dalam pencarian hidrokarbon),
dan oseanografi.
3. metode geofisika dapat diterapkan secara global yaitu
untuk menentukan struktur bumi, secara lokal yaitu
untuk eksplorasi mineral dan pertambangan termasuk
minyak bumi dan dalam skala kecil yaitu untuk aplikasi
geoteknik (penentuan pondasi bangunan dll).
SARAN
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, mohoh tanggapan
dan kritikan yang mengarah kearah yang membangun.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.engineeringtown.com/teenagers/index.php/teknik-geofisika.html (di
akses pada tanggal 28 Desember pukul 22:00 WITA)
www.itb.ac.id/usm-itb/Prodi teknik geofisika/123.htm (di akses pada tanggal 28
Desember pukul 22:00 WITA)