Habit 3-6

download Habit 3-6

of 3

description

hjkgkjk

Transcript of Habit 3-6

KEWIRAUSAHAAN

Berorientasi pada Tindakan

Dosen Pengampu : Dwi Anggraeni, S.Sn, M.Pd.Disusun Oleh : Kelompok 4Yulia Lestari (A1C01200)Dyah Ajeng Suci (A1C012012)Ersi Novita (A1C012013)Tri Wijayanto (A1C012023)Suci Meika Sheila (A1C0120)Welly(A1C0110)Semester / Kelas:V / B

Program Studi Pendidikan MatematikaFakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUNIVERSITAS BENGKULUTahun Ajaran 2014/2015Habit #3 Mendahulukan yang UtamaKebiasaan ini berkaitan dengan sikap yang mengedepankan prioritas, seringkali manusia menghabiskan waktu untuk bereaksi (reaktif) pada situasi darurat, bukan menginvestasikan waktu untuk mengambangkan kemampuan dan mencegah situasi darurat itu. Manusia seperti ini kurang memahami perbedaan makna antara URGENT (mendesak) dengan important (penting)Urgent adalah situasi yang mendesak, sedangkan penting adalah membutuhkan perhatian yang besar. Untuk mengatasi hal ini diperlukan waktu yang lebih banyak untuk bekerja dengan perencanaan, mengembangkan hubungan, memanfaatkan peluang-peluang yang muncul dan me-recharge pengetahuan. Intinya adalah seseorang harus focus pada hal hal yang urgent dengan membuat prioritas dan menyadari bahwa tidak semua dikategorikan urgent, demikian pula kita tidak bisa mengatasi semua masalah, selesaikan masalah2 tertentu saja yang bisa diselesaikan dan lainnya mengikuti. Sebagai contoh setiap individu pasti mempunyai prioritas masing masing dalam hidupnya , contoh seorang wirausaha yang bergerak di bidang konsultan dapat menentukan mana yang penting dan mana yang urgent dengan time matrix seperti berikut :

Aktivitas preventifMenjaring NetworkPerencanaanPengetahuan Profesional 2 Deadline dari KlienMenghadapi bencana-bencana seperti kebakaran 1 Urgent Tidak Begitu Urgent Penting

InterupsiCek e-mailMeeting yg tidak direncanakan 3Aktivitas tidak roduktifMembaca buku tak berguna 4 Tidak begitu Penting

Habit #4: Berpikir dan BertindakTerdapat beberapa alternatif solusi dalam berhubungan dengan rekan-rekan bisnis anda, yaitu ; Win win, Win lose, dan lose lose situation. Manusia efektif akan selalu bersikap win win . Meraka berusaha agar semua pihak mencapai kondisi akhir yang baik. Mereka menyadari bahwa menang sendiri dapat bersifat Destruktif karena hal itu hanya menghasilkan pihak yang kalah dan akhirnya akan memunculkan perasaan bermusuhan dan perasaan buruk lainnya, seperti merasa dirugikan, dikalahkan, diperlakukan kurang/tidak adil dan rasa permusuhan. Pola win win akan menciptaka kerja sama.

Habit #5: Cari Tahu Dulu untuk Memahami, Baru DipahamiAgar dapat mengembangkan hubungan yang win-win, seseorang harus dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh pihak lain (rekan usaha) dan apa makna menang bagi mereka. Dalam hal ini, kita harus dapat memahami apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan orang lain sebelum mengutarakan tujuan pribadi kita. Dengan demikian, yang perlu dikembangkan oleh seorang wirausaha adalah kebiasaan untuk mendengarkan dengan saksama dan memikirkannya atau dapat dikatakan tempatkan lah diri kita pada posisi orang lain.Sebagai contoh, seorang wirausaha dalam bidang catering yang mendapat suatu masalah tidak dapat memasok makanan pada waktu yang disepakati. Di lain pihak, klien sudah sangat membutuhkannya. Sebagai pengusaha catering, Anda perlu mendengarkan lebih dahulu keinginan klien Anda. Setelah itu carilah jalan untuk segera menyelesaikannya misalnya, Anda mencari rekan usaha lain yang bisa membantu memasok makanan itu meskipun Anda harus menombok. Dengan memberikan prioritas pertama pada klien, klien Anda akan merasa dimengerti dan dihargai sehingga mereka akan membalas dengan hubungan yang lebih baikj lagi.

Habit #6 SinergiDalam berwirausaha, Anda harus mencari sinergi., yaitu suatu total yang lebih besar dari penjumlahan elemen-elemen tunggalnya. Lawan dari sinergi disebut disergy. Sinergi yang efektif tergantung pada komunikasi. Seringkali seseorang tidak mau dan tidak mampu mendengarkan lawan lawannya (to listen) dan merespon, mereka hanya mampu mendengar (to hear) dan bereaksi secara reflex, reaksi yang dutunjukan adalah reaksi defensive, mutung atau pasif, juga bertindak melawan atau menghindari dan tidak bersifat kooperatif, padahal Kooperatif dan komunikasi adalah dua hal yang paling penting dalam bersinergi. Oleh karena itu carilah rekan kerja yang saling mnelengkapi yang berorientasi pada sinergi agar dapat berorientasi pada tindakan.