HA Dan Protein

3
Zat zat humat (asam humat) merupakan unsur organik utama yang banyak terdapat di tanah dan gambut. Asam humat juga terdapat di dalam lingkungan perairan yang merupakan hasil dekomposisi zat organik dan tumbuhan mati. Asam humat diketahui berkemampuan untuk berinteraksi sangat kuat dengan berbagai logam membentuk kompleks logam humat, dimana hal ini berpengaruh terhadap sifat adsorpsi-desorpsi dari logam. Ikatannya dengan ion logam adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas lingkungan yang paling penting. Asam humat mempengaruhi kualitas air dengan jalan menukar spesies, berupa kation dari bahan-bahan organik dengan air (Manahan, 1994). Asam humat adalah zat organik yang terdapat di dalam tanah dan gambut. Asam humat merupakan bahan makromolekul polielektrolit yang memiliki gugus fungsional seperti –COOH, –OH fenolat maupun –OH alkoholat, sehingga asam humat memiliki peluang untuk berikatan dengan ion logam karena gugus ini dapat mengalami deprotonasi pada pH yang relatif tinggi. Deprotonasi gugus-gugus fungsional asam humat akan menurunkan kemampuan pembentukan ikatan hidrogen, baik antar molekul maupun sesama molekul dan meningkatkan jumlah muatan negatif gugus fungsional asam humat, sehingga akan meningkatkan gaya tolak menolak antar gugus dalam molekul asam humat. Pengaruh tersebut akan menyebabkan permukaan partikel- partikel koloid asam humat bermuatan negatif dan menjadi lebih terbuka dengan meningkatnya pH. Salah satu faktor yang mempengaruhi kelarutan asam humat adalah pH, yang lebih lanjut

description

protein

Transcript of HA Dan Protein

Page 1: HA Dan Protein

Zat zat humat (asam humat) merupakan unsur organik utama yang banyak terdapat di

tanah dan gambut. Asam humat juga terdapat di dalam lingkungan perairan yang merupakan

hasil dekomposisi zat organik dan tumbuhan mati. Asam humat diketahui berkemampuan untuk

berinteraksi sangat kuat dengan berbagai logam membentuk kompleks logam humat, dimana hal

ini berpengaruh terhadap sifat adsorpsi-desorpsi dari logam. Ikatannya dengan ion logam adalah

salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas lingkungan yang paling penting. Asam humat

mempengaruhi kualitas air dengan jalan menukar spesies, berupa kation dari bahan-bahan

organik dengan air (Manahan, 1994).

Asam humat adalah zat organik yang terdapat di dalam tanah dan gambut. Asam humat

merupakan bahan makromolekul polielektrolit yang memiliki gugus fungsional seperti –COOH,

–OH fenolat maupun –OH alkoholat, sehingga asam humat memiliki peluang untuk berikatan

dengan ion logam karena gugus ini dapat mengalami deprotonasi pada pH yang relatif tinggi.

Deprotonasi gugus-gugus fungsional asam humat akan menurunkan kemampuan pembentukan

ikatan hidrogen, baik antar molekul maupun sesama molekul dan meningkatkan jumlah muatan

negatif gugus fungsional asam humat, sehingga akan meningkatkan gaya tolak menolak antar

gugus dalam molekul asam humat.

Pengaruh tersebut akan menyebabkan permukaan partikel-partikel koloid asam humat

bermuatan negatif dan menjadi lebih terbuka dengan meningkatnya pH. Salah satu faktor yang

mempengaruhi kelarutan asam humat adalah pH, yang lebih lanjut akan mempengaruhi disosiasi

gugus yang bersifat asam pada asam humat. Spark, dkk (1997) juga telah mengamati kelarutan

asam humat yang menunjukkan bahwa kelarutan maksimum asam humat terjadi pada pH 3 – 6,

dan sisa padatan mulai larut pada pH 8,5 yang dapat dinyatakan bahwa pada pH yang relative

tinggi (konsentrasi H+ rendah) akan meningkatkan konsentrasi -COO- yang dapat berfungsi

sebagai ligan pada asam humat.

Asam humat merupakan makromolekul organik yang berperan dalam transport,

bioavailabilitas, dan dapat mengikat beberapa logam berat. Asam humat dapat terikat dengan ion

logam, seperti Al3+ dan Fe3+ membentuk ikatan logam-HA yang larut atau tidak larut (Manahan,

1994).

Asam humat merupakan senyawa makromolekul polielektrolit yang memiliki gugus

fungsional seperti –COOH, –OH fenolat maupun –OH alkoholat, sehingga asam humat memiliki

peluang untuk membentuk kompleks dengan ion logam karena gugus ini dapat mengalami

Page 2: HA Dan Protein

deprotonasi pada pH yang relatif tinggi. Salah satu faktor yang mempengaruhi kelarutan asam

humat adalah pH, yang lebih lanjut akan mempengaruhi disosiasi gugus yang bersifat asam pada

asam humat (Alimin, 2005).

Proses membran memberikan beberapa keuntungan dalam proses pemisahan protein diantaranya

konsumsi energi yang rendah, penggunaan dapat kontinyu, tidak membutuhkan zat kimia

tambahan, mampu memisahkan zat yang sensitif terhadap temperatur serta tidak terjadi

perubahan fasa. Bovine Serum Albumine (BSA) merupakan protein dengan berat molekul yang

besar (66.000 Da) dan juga model protein yang baik untuk dipelajari dalam membran filtrasi

karena memiliki kemampuan dalam polarisasi konsentrasi dan fouling karena memiliki molekul

yang besar, selain itu Bovine Serum Albumin (BSA) memiliki sifat yang lebih stabil

dibandingkan protein lainnya. Bahan organik dan biomassa yang dapat menyumbat pori

membran dan menyebabkan menurunnya flux permeat terhadap waktu operasi tertentu antara

lain adalah protein.