Guideline PPOK Singkat

30
P P O K (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) Pedoman Praktis Diagnosis dan Penatalaksanaan Di Indonesia Revisi, Juli 2010 Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI)

description

PPOK

Transcript of Guideline PPOK Singkat

  • P P O K(Penyakit Paru Obstruktif Kronik)

    PedomanPraktisDiagnosisdanPenatalaksanaanDi Indonesia

    Revisi, Juli 2010Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI)

  • P P O K(Penyakit Paru Obstruktif Kronik)

    Pedoman PraktisDiagnosis dan Penatalaksanaan

    Di Indonesia

    Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI)EDITOR

    TIM KELOMPOK POKJA PPOK

    Budhi AntariksaDianiati Kusumo Sutoyo

    Faisal YunusIda Bagus Ngurah Rai

    Joko RiyadiPradjnaparamita

    SuradiSusanthy DjajalaksanaWiwien Heru Wiyono

  • P P O K(Penyakit Paru Obstruktif Kronik)

    Pedoman PraktisDiagnosis dan Penatalaksanaan

    Di Indonesia

    Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI)TIM KELOMPOK KERJA PPOK

    Ketua: Budhi Antariksa, Anggota: Adlan N. L. Sitompul, Alexander K Ginting, AzrilHasan, Benjamin Y. Tanuwihardja, Bobby Drastyawan, Daniel Maranatha, DewiWahyu Fitrina, Dianiati Kusumo Sutoyo, Dwi Hartanto, Faisal Yunus, Ida Bagus

    Ngurah Rai, Hadiarto Mangunnegoro, I Nyoman Nama Putra, Iswanto, Joko Riyadi,Joni Anwar, Muhammad Amin, Nur Aida, Pradjnaparamita, Reviono, Rita Rogayah,Santi Rahayu, Suradi, Susanthy Djajalaksana, Taufik, Tamsil Syafiuddin, Wiwien

    Heru Wiyono, Yusrizal Chan

  • Hak cipta dilindungi undang-undangDilarang memperbanyak, mencetak dan menerbitkan sebagian atauseluruh isi buku ini dengan cara dan dalam bentuk apapun tanpa seijinpenulis dan penerbit.Diterbitkan pertama kali oleh:Perhimpunan Dokter Paru IndonesiaJakarta, 2002Revisi pertama, Juni 2004Revisi kedua, Juli 2010

    ISBN 978-979-96614-9-4

  • DEFINISI

    Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paruyang dapat dicegah dan diobati, ditandai oleh hambatan aliranudara yang tidak sepenuhnya reversibel, bersifat progresif danberhubungan dengan respons inflamasi paru terhadap partikelatau gas yang beracun / berbahaya, disertai efek ekstraparuyang berkontribusi terhadap derajat berat penyakit.Bronkitis kronik dan emfisema tidak dimasukkan definisi PPOKkarena: Emfisema merupakan diagnosis patologik Bronkitis kronik merupakan diagnosis klinisSelain itu keduanya tidak selalu mencerminkan hambatan aliranudara dalam saluran napas.

    Gejala klinis PPOK: batuk, produksi sputum, sesak napas yangbertambah pada saat aktivitas.

  • FAKTOR RISIKO

    Asap rokok merupakan penyebab terpenting, jauh lebih pentingdari faktor penyebab lainnya. Penyebab faktor genetik adalahkekurangan enzim alfa-1 antitripsin.

    Termasuk dalam faktor risiko:1. Asap rokok

    Perokok aktif Perokok pasif

    2. Polusi udara Polusi di dalam ruangan

    - Asap rokok- Asap kompor

    Polusi di luar ruangan- Gas buang kendaraan bermotor- Debu jalanan

    Polusi tempat kerja (bahan kimia, zat iritasi, gasberacun)

    3. Infeksi saluran napas bawah berulang4. Sosial ekonomi

  • PATOGENESIS

    Partikel dan gas beracun

    Inflamasi paru

    Stres oksidatif

    Pejamu

    Protease

    Antiprotease

    PPOK

    Antioksidan

    Mekanismeperbaikan

  • Perubahan patologi karakteristik PPOK ditemukan pada saluran napasproksimal, perifer, parenkim dan vaskular paru. Perubahan patologi yangterjadi meliputi inflamasi kronik ditandai oleh peningkatan jumlah selinflamasi spesifik dan perubahan struktur yang berbeda pada setiap bagianparu, mengakibatkan cidera dan penyembuhan (injury and repair) yangberulang. Secara umum inflamasi dan perubahan struktur pada saluran napasmeningkat sesuai dengan berat penyakit yang menetap walaupun sudahberhenti merokok.

  • Pemeriksaan fisis*

    Curiga PPOK Pemeriksaanfoto toraks

    Fasilitas spirometri(-)

    Fasilitas spirometri(+)

    BukanPPOK

    PPOKDerajat I/II/III/IV

    VEP1/KVP 50 mmHgmemerlukan ventilasi mekanis (invasif atau non invasif)

    4. Memerlukan penggunaan ventilasi mekanis invasif5. Ketidakstabilan hemodinamik

  • ALGORITME PENATALAKSANAAN PPOK EKSASERBASI AKUT DI RUMAH DANPELAYANAN KESEHATAN PRIMER / PUSKESMAS

    Inisiasi atau meningkatkan frekuensi terapibronkodilator

    Nilai ulang dalam beberapa jam

    Perbaikan tanda dangejala

    Tidak terjadi penyembuhanatau perbaikan

    Ke dokter

    - Tambahkan kortikosteroid oral- Antibiotik bila ada tanda infeksisaluran napas- Diuretik bila ada kelebihancairan

    Nilai ulang tanda / gejalaselama 2 hari

    Perburukan tanda/ gejala

    Rujuk ke rumah sakit

    Tatalaksana jangkapanjang

    Lanjutkan tatalaksana,kurangi jika mungkin

  • ALGORITME PENATALAKSANAAN PPOK EKSASERBASI AKUT DIRUMAH SAKIT

    - Nilai berat gejala (kesadaran, frekuensinapas, pemeriksaan fisis)

    - Analisis gas darah- Foto toraks

    1. Terapi oksigen2. Bronkodilator

    * Inhalasi /nebuliser- Agonis 2- Antikolinergik

    * Intravena : metilxantin, bolus & drip3. Antibiotik4. Kortikosteroid sistemik5. Diuretik bila ada retensi cairan

    Mengancam jiwa(gagal napas akut)

    Tidak mengancamjiwa

    Ruangrawat

    ICU

  • RUJUKAN KE SPESIALIS PARU

    Rujukan ke spesialis paru dapat berasal dari spesialis bidang lain ataudari pelayanan kesehatan primer, yaitu pelayanan kesehatan oleh dokterumum (termasuk puskesmas ) (C-3A, 3B).

  • TABEL OBAT-OBATAN

    Obat IDT */ISK*

    ( ugr )Nebulizer

    (mg)Oral(mg)

    Vialinjeksi

    Lamakerja( jam )

    AntikolinergikIpratropium 40 80 0,25 0,50 - 6 8Tiotropium 18 - 24Agonis 2 kerja singkatFenoterol 100 200 0,5 2,0 - 4 6Salbutamol 100 200 2,5 5.0 2 4 4 6Terbutalin 250 500 5 10 2,5 - 5 4 6Prokaterol 10 - 0,25

    0,56 8

    Agonis 2 kerja lamaFormoterol 4,5 12 - - 12Salmeterol 50 100 - - 12Terapi kombinasiFenoterol +Ipratropium

    200 + 20 - 4 8Salbutamol +Ipratropium

    75 + 15 2,5 + 0,5 - 4 8Flutikason +salmeterol

    50/125 +25

    12Budesonid +formoterol

    80/160 +4,5

    12

    MetilxantinAminofillin - - 200 240 4 6Teofilin LL *** - - 100 -

    400Bervariasi, bisasampai24 jam

    KortikosteroidBeklometason 100, 200Budesonid 100,200,4

    000,5

    Flutikason 0,5Kartikosteroid sistemikPrednison 5, 30

  • Metilprednisolon 10-1000mg

    4, 8, 18 125Keterangan : *IDT = Inhalasi Dosis Terukur, **ISK = Inhalasi Serbuk Kering , ***LL = Lepas Lambat

    Antioksidan : N-Asetil sisteinMukolitik : Ambroksol, Erdosistein, Karbosistein

  • DAFTAR PUSTAKA

    ATS Statement. Standards for the diagnostic and care of patient with chronicobstructive disease. Am J Respir Crit Care Med 1995; 152: S77-120.

    BTS. Guidelines for the management of chronic obstructive pulmonarydisease. Thorax 1997; 52: S1-25.

    COPD: Working towards a greater understanding. Chest 2000; 117:325S-01S.

    Mechanisme and Management of COPD. Chest 1998; 113: 233S-87S.COPD: Clearing the air. Chest 2000; 117: 1S-69S.Snow V, Lascher S, Pilson CH. The evidence base for management of

    acute exacerbations of COPD. Chest 2001; 119: 118-9.Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD).

    Global strategy for the diagnosis, management, and prevention ofchronic obstructive pulmonary disease. National Institutes ofHealth. National Heart, Lung and Blood Insitute, Update 2003.

    Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD).Pocket guide to COPD diagnosis, management and prevention.National Institutes of Health. National Heart Lung and BloodInstitute, Update July, 2003.

    Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD).Global strategy for the diagnosis, management, and prevention ofchronic obstructive pulmonary disease. National Institutes ofHealth. National Heart, Lung and Blood Insitute, Update 2009

  • LampiranObat-obatan, dosis & kemasan

    Gejala GolonganObat

    Obat & Kemasan DosisTanpa gejala - Tanpa obatGejalaintermiten(pada waktuaktivitas)

    Agonis 2 Inhalasi kerja cepat Bila perlu

    Gejala terusmenerus

    Antikolinergikkerja singkatAntikolinergikkerja lama

    Ipratropium bromida20 gr

    Tiotropium bromida80 gr

    2 4 semprot3 4 x / hari1 hisap1 x / hari

    InhalasiAgonis 2kerja cepat

    Fenoterol100 gr/ semprot

    salbutamol100 gr / semprot

    Terbutalin0,5 mgr/ semprot

    Prokaterol10 gr/ semprot

    2 4 semprot3 4 x/ hari

    2 4 semprot3 4 x/hari

    2 4 semprot4 x/ hari

    2 4 semprot3 x/hari

    Kombinasiterapi

    Ipratropium bromida20 gr + salbutamol100 gr per semprot

    2 4 semprot3 4 x/ hari

  • Gejala GolonganObat

    Obat & Kemasan Dosis

    Pasien memakaiinhalasi agonis2 kerja singkatrutin

    Atautimbul gejalapada waktumalam atau pagihari

    InhalasiAgonis 2kerja lama`(tidak dipakaiuntukeksaserbasi)

    Formoterol6 gr, 12 gr/ semprot

    salmeterol25 gr/ semprot

    1-2 semprot2 x / haritidak melebihi 2x/ hari1-2 semprot2 x/ haritidak melebihi 2x/ hari

    Teofilin Teofilin lepas lambatTeofilin/ aminofilin150 mg x 3-4x/hari

    400 800 mg /hari3 4 x/ hari

    Anti oksidan N asetil sistein 600 mg/ hr

    Pasien tetapmem-punyaigejala dan atauterbatas dalamaktiviti harianmeskipunmendapatpengobatanbron-kodilatormaksimal

    Kortikosteroidoral( ujikortikosteroid)

    PrednisonMetil prednisolon

    30 40 mg/ hrselama 2 mg

    Ujikortikosteroidmemberikanrespons positif

    Sebaiknyapemberiankortikosteroidinhalasi dicobabila mungkinuntukmemperkecilefek samping

    InhalasiKortikosteroid Beklometason50 gr, 250 gr/

    semprotBudesonid100 gr, 250 gr, 400gr/ semprotFlutikason125 gr/ semprot

    1 2 semprot2 4 x/ hari200 400 gr2x/harimaks 2400gr/hari125 250 gr2x/ hari

    maks 1000 gr /hari