Growth Delay (Mikrocephali)

23
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN GROWTH DELAY DAN GOVERNMENT DELAY DI POLI ANAK RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA I. KONSEP DASAR A. Pengertian Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur dengan berat, ukuran panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolic (Soetjiningsih, 1988). Perkembangan adalah bertambah kemampuan (skill) dalam struktur da fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil proses pematangan. Perkembangan menyangkut adanya proses pematangan.sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa, sehingga masing-msing dapat memenuhi fungsinya termasuk juga emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil iteraksi dengan lingkungan (Soetjiningsih, 1988). B. Ciri Pertumbuhan dan Perkembangan 1. Kontinue 2. Ada masa percepatan dan perlambatan 3. Perkembangan mempunyai pola yang sama untuk semua individu, tetapi untuk kecepatan berbeda-beda untuk tiap individu, sangat dipengaruhi lingkungan. 4. Perkembangan erat dengan maturasi susunan saraf pusat. 5. Refleks primitif hilang sebelum gerakan volunteer

Transcript of Growth Delay (Mikrocephali)

Page 1: Growth Delay (Mikrocephali)

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN GANGGUAN GROWTH DELAY DAN GOVERNMENT DELAY

DI POLI ANAK RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

I. KONSEP DASAR

A. Pengertian

Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah,

ukuran atau dimensi tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur dengan

berat, ukuran panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolic (Soetjiningsih,

1988).

Perkembangan adalah bertambah kemampuan (skill) dalam struktur da fungsi tubuh

yang lebih kompleks dalam pola teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil proses

pematangan. Perkembangan menyangkut adanya proses pematangan.sel-sel tubuh,

jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa,

sehingga masing-msing dapat memenuhi fungsinya termasuk juga emosi,

intelektual dan tingkah laku sebagai hasil iteraksi dengan lingkungan

(Soetjiningsih, 1988).

B. Ciri Pertumbuhan dan Perkembangan

1. Kontinue

2. Ada masa percepatan dan perlambatan

3. Perkembangan mempunyai pola yang sama untuk semua individu, tetapi untuk

kecepatan berbeda-beda untuk tiap individu, sangat dipengaruhi lingkungan.

4. Perkembangan erat dengan maturasi susunan saraf pusat.

5. Refleks primitif hilang sebelum gerakan volunteer tercapai.

Page 2: Growth Delay (Mikrocephali)

C. Patofisiologi

Individu/anak

Faktor-faktor yang mempengaruhi :

Faktor genetic

Faktor lingkungan

a. Pranatal (giz, mekanis, toksin,

endokrin, radiasi, infeksi, stress,

imunitas, anoksia, embrio.

b. Post natal

- Lingkungan biologis (per-

tumbuhan somatic, jenis

kelamin, umur, gizi,

perawatan kesehatan, penyakit

kronis, metabolisme dan

hormon)

- factor fisik (cuaca,

sanitasi, keadaan rumah

dan sanitasi.

-Factor psikososial

(stimulasi, motivasi

belajar, ganjaran,

kelompok sebaya,

stress. Cinta dan kasih

saying, interaksi).

-Faktor keluarga dan

istiadat (pendidikan,

pekerjaan, jumlah

saudara, jenis kelamin,

adat istiadat, agama dan

kehidupan politik)

Pertumbuhan dan perkembangan

Gagal/terlambat

Kecemasan orang tua *)

Kerusakan

Sirkulasi

- Kelainan

jantung

congenital

- Gagal

jantung

Gangguan

Neurologis

Kerusakan otak

Gangguan

Gastrointestin

al /gangguan

hormonal

Kerusakan

endokrin

Gangguan hormonal

- Wisting, standing

Gangguan

Muskuler

-Anomali

ekstre-mitas

Hemisf

er

kanan :

Keterlam-

batan per-

kembang-

an mo-

Hemisfer

kiri :

Keterlambat

an perkem-

bangan ba-

hasa, social

dan kognisi

Page 3: Growth Delay (Mikrocephali)

kongestif

Gangguan

fungsi jantung

- Odema

paru/sesak

- Perfusi

jaringan

menurun

- Takikardia

- Intoleransi

aktivitas

- Refluks

gastro-

esephagal

- Kistik,

fibrosis

- Malnutrisi

- Defisiensi

cair-an *)

- Pemenuha

n nutrisi

kurang ari

kebutuhan

tubuh

-

- Kretinisme

Fungsi pergerakan

terbatas *)

Intolensi aktivitas

sehari-hari *)

-

congenital

-Distropi

muskuler

-Penyakit akut

Intoleransi

aktivi-tas *)

-

II. PENGKAJIAN

A. Focus Assesment

1. Identitas

Nama haruslengkap dan jelas, umur perlu dipertanyakan untuk interpretasi

tingkat perkembangan anak yang sudah dicapai sesuai dengan umur, jenis

kelamin, dikatakan anak laki-laki lebih sering sakit disbanding anak perempuan,

tetapi belum diketahui secara pasti mengapa demikian.

Nama orang uta harus diketahui, supaya tidak keliru dengan orang lain. A;amat

untuk mempermudah komunikasi, kondisi lingkungan dan komunititas untuk

mengetahui epidemiologi (orang, tempat dan waktu). Umur, pendidikan dan

pekerjaan untuk pendekatan anamnesis ddalam memperoleh data yang akurat,

menggambarkan tingkat status social dan pola suh, asah dan asih. Agama dan

sukku menilai perilaku tentang kesehatan dan penyakit berhubungan dengan

kebiasaan dan tradisi yang dapat menunjang atau menghambat perilaku sehat.

Page 4: Growth Delay (Mikrocephali)

2. Keluahan utama

Keluahan yang membuat klien dibawa ke rumah sakit karena pertumbuhan dan

perkembangan anaknya yang terlambat dari kelompok seusianya.

3. Riwayat penyakit sekarang

Biasanya diawali dari pengalaman danperasaan cemas ibu klien yang melihat

pertumbuhan dan perkembangan anaknya yang terlambat tidak sesuai dengan

kelompok seusianya.

4. Riwayat Penyakit dahulu

Penyakit seperti rubella, tetanus, difteri, meningitis, morbili, polio, pertusis,

vericella dan encephalitis dapat berkaitan atau mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan baik secara enteral maupun parenteral.

5. Riwayat antenatal natal dan postnatal

a. Antenatal

Kesehatan ibu selama hamil, penyakit yang pernah diderita serta upaya yang

dilakukan untuk mengatasi penyakitnya, berapa kali perawatan antenatal ,

kemana serta kebiasaan minum jamua-jamuan dan obat yang pernah

diminum serat kebiasaan selama hamil.

b. Natal

Tanggal, jam, tempat pertolongan persalinan, siapa yang menolong, cara

persalinan (spontan, ekstraksi vakum, ekstraksi forcep, section secaria dan

gamelli), presentasi kepala dan komplikasi atau kelainan congenital.

Keadaan saat lahir dan morbiditas pada hari pertama setelah lahir, masa

kehamilan (cukup, kurang, lebih ) bulan.

c. Postnatal

Lama dirawat dirumah sakit, masalah-masalah yang berhubungan dengan

gagguan sistem, masalah nutrisi, perubahan berat badan, warna kulit,pola

eliminasi dan respon lainnya.

Selama neonatal perlu dikaji adanya ashyksia, trauma dan infeksi.

6. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan

Berat badan, lingkar kepala, lingkar lengan kiri atas, lingkar dada terakhir.

Tingkat perkembangan anak yang telah dicapai motorik kasar, halus, social, dan

bahasa.

Page 5: Growth Delay (Mikrocephali)

7. Riwayat Kesehatan Keluarga

Sosial , perkawinan orang tua, kesejahteraan dan ketentraman, rumah tangga

yan harmonis dan pola suh, asah dan asih. Ekonomi dan adat istiaadat,

berpengaruh dalam pengelolaan lingkungan internal dan eksternal yang dapat

mempengaruhi perkembangan intelektual dan pengetahuan serta ketrampilan

anak. Disamping itu juga berhubungan dengan persediaan dan pengadaan bahan

pangan, sandang dan papan.

8. Pola Fungsi Kesehatan

a. Pola nutrisi, Makanan pokok utama apakah ASI atau PASI. pada umur anak

tertentu. Jika diberikan PASI (ditanyakan jenis, takaran dan frekuensi)

pemberiaannya serta makanan tambahan yang diberikan. Adakah makanan

yan disukai, alergi atau masalah makanan yang lainnya).

b. Pola eliminasi, sistem pencernaan dan perkemihan pada anak perlu dikaji

BAB atau BAK (Konsistensi, warna, frkuensi dan jumlah serta bau).

Bagaimana tingkat toileting trining sesuai dengan tingkat perkembangan

anak.

c. Pola aktivitas, kegiatan dan gerakan yang sudah dicapai anak pada usia

sekelompoknya mengalami kemunduran atau percepatan.

d. Pola istirahat, kebutha istirahat setiap hari, adakah gangguan tidur, hal-hal

yang mengganggu tidur dan yang mempercepat tidur.

e. Pola kebersihan diri, bagaiman perawatan pada diri anak apakah sudah

mandiri atau masih ketergantuangan sekunder pada orang lain atau orang

uta.

9. Pemeriksaan fisik

Keadaan umum, kondisi klien saat dikaji, kesan kesadaran, tanda-tanda vital

(perubahan suhu, frekuensi pernafasan, sistem sirkulasi dan perfusi jaringan.

a. Kepala, lingkar kepala hendaknya diperiksa sampai anak usia 2 tahun denga

pengkuruan diameter oksipito-frontalis terbesar

b. Rambut, warna, distribusi dan keadan kulit kepala.

c. Ubun-ubun, normal ubun-ubun besar rata atau sedikit cekung sampai anak

usia 18 bulan,

d. Mata, refleks mata baik, sclera adaka ekterus, conjuntiva adakah anemis ,

penuruna penglihatan (visus).

e. Telinga semetris, fungsi pendengaran

Page 6: Growth Delay (Mikrocephali)

f. Mulut/leher, keadaan farings, tonsil (adakah pembesaran, hyperemia),

adakah pembesaran kelenjar limfe, lidah dan gigi kotor atau tidak adakah

kelainan, bengkak dan gangguan fungsi. Kelenjar tyroid adaka pembesaran

(gondok) yang apat mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangan

anak.

g. Kulit, keadaan warna, turgor, odema, keringat dan infeksi.

h. Thorax, bentuk simteris, gerakan

i. Paru, normal vesikulr, adakah kelainan pernafasan(ronchi, wheezing)

j. Jantung, pembesaran, irama, suara jantung dan bising.

k. Genetalia, testis, jenis kelamin, apakah labio mayor menutupi labio minor

pada perempuan.

l. Ekstremitas, refleks fisiologis, refleks patologis, refleks memegang,

sensibilitas, tonus dan motorik.

10. Penatalaksanaan

a. Radiologi

Pemeriksaan EEG

Pemeriksaan Statutory Scan Kepala

Thorax AP/PA

b. Laboratorium

SE (serum elektrolit)

FL, UL, DL, BUN, LED, serum protein

Ig G/Ig M Rubela, CMV

c. Konsultasi

Bidang, THT, Jantung, Paru

Bidang Mata

Rehabilitasi medis

d. Program terapi

Gizi seimbang

Multivitamin

AB sesuai dengan infeks penyerta

B. Diagnosa Keperawatan

1. Anxietas berhubungan dengan keadaan pertumbuhan dan perkembangan

anaknya yan terlambat.

2. Gangguan aktivitas fisik dan ketergantungan sekunder berhubungan dengan

Page 7: Growth Delay (Mikrocephali)

disfungsi otak.

3. Gangguan tingkat perkembangan (personal social, bahsan dan kognitif)

berhubungan dengan atropi hemisfer kiri (disfunsional otak).

4. Keterbatasan untuk memenuhi kebutuhan social, bahasa, bermain dan

pendidikan sekunder berhubungan dengan kurangnya infomrasi tentang

pertumbuhan dan perkembangan anak.

C. Nursing Care Planning

1. Anxietas berhubungan dengan keadaan pertumbuhan dan perkembangan

anaknya yan terlambat yang ditandai dengan :

Data subyektif : Keluarga merasa cemas dengan keadaan pertumbuhan dan

perkembangan anaknya yang tidak sesuai dengan kelompok seusianya, klien

sering menanyakan apakah keadaan tersebut dapat disembuhkan atau dilatih

seperti anak yang sehat, klien kurang pengalaman dalam perawatan dan

pengetahuan tentang pertumbuhan-perkembangan anak.

Data Obyektif : Keluarga tampak gelisah, berkeringan dingin, keluarga klien

sering bertanya tentang keadaan dan prognosisi anaknya.

Tujuan : Anxietas berkurang.

Kriteria :

- Keluarga mau menerima keadaan pertumbuhan dan perkembangan anaknya

yang dialami sekarang

- Keluarga mengerti tentang pertumbuhan dan perkembangan serta factor-

faktor yang memepengaruhi..

- Keluarga nampak tenang dan mau bekerja sama dalam perawatan dan

penatalaksanaan

Intervensi

a. Bina hubugan trust antara perawatn-keluarga-dokter dalam pengumpulan

data/pengkajian dan penatalaksanaan.

R/ Rasa percaya yang terbina antara perawatan-keluarga klien/klien-dokter

merupakan modal dasar komunikasi efektif dalam pengumpulan data,

menemukan masalah dan alternatif pemecahan masalah.

b. Disukusikan dan informasikan dengan jelas sesuai tingkat pengetahuan dan

pengalaman keluarga :

1. Tingkat pertumbuhan dan perkembangan anaknya yang terlambat

perlu pemeriksaan yang kompleks dan pengangan lintas devisi.

R/ Diskudi merupakan metode efektif untuk menyampaikan informasi

untuk diterima dan dipertimbangkan oleh keluarga , sehingga informasi

Page 8: Growth Delay (Mikrocephali)

tersebut mendapat tanggapan dan kooperatif serta partisipatif yang

berkesinambungan.

2. Jelaskan tentang tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang dicapai

saat dikaji.

R/ Penjelasan yan diterima cenderung memberikan jalan pikiran

terbuka, sehingga mau menerima keadaan anaknya dan sedikit menekan

stres.

c. Beri kesempatan pada keluarga untuk bertanya dan mengungkapkan

perasaan cemasnya.

R/ Asertivitas dalam menghadapi sesuatu dengan segala perasaan dan

kepuasan akan mendorong atau memberi semangat untuk memfasilitasi

tingkat pertumbuhan dan perkembangan anaknya mencapai tingkat optimal

sesuai dengan kelompok sebayanya.

d. Beri reinforcement terhadap kemauan dan kemampuan keluarga untuk

semangat dan tanggapan yang positif serta benar tetnang persepsi keadaan

anaknya.

R/ Reinforcement sebagai kekuatan untuk meningkatkan tingkat psikologis

yang baik dan positif sehingga termotivasi untuk menstimulasi pertumbuhan

dan perkembangan anaknya.

2. Gangguan aktivitas fisik dan ketergantungan sekunder berhubungan dengan

disfungsi otak, yang ditandai dengan :

Data subyektif : semua/sebagian dari kebutuhan dan perawatan dirinya sehari-

hari dibantu oleh keluarga, tingkat kemampuan akan dalam aktivitas sehari-hari

masih minimal dari pada anak normal yang seusianya.

Data Obyektif : Tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak dalam

koordinasi motorik kasar dan halus mengalami keterlambatan atau kemunduran

dari kelompok seusianya, tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak dilihat

dari perangkap scoring perkembangan denvers dan NCHS di bawah abnormal.

Tujuan : Aktivitas fisik dan kemandirian klien dalam batas optimal

Kriteria :

- Klien mampu melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuan dan tingkat

pertumbuhan dan perkembangan anak pada usia yang sama.

- Tingkat ketergantuangan sekunder minimal

- Stimulasi pada anak dalan aktivitas efektif dan adequat

Intervensi :

a. Monitor tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak pada area fungsi

motorik kasar dan halus dengan perangkat scoring denvers (DDST) dan

Page 9: Growth Delay (Mikrocephali)

NCHS (BB, TB, Lingkar kepala, lingkar dada dan lingkar lengan atas).

R/ Pada dasarnya pertumbuhan dan perkembangan individu tergantung

pada sensivitas suatu organ dalam fase cepat seperti fungsi biologis, gizi

dan faktor lingkungan serta pola suh, asah dan asih yang dapat tergambar

dalam perangkat scoring perkembangan denvers dan NCHS dapat meneilai

tingkat kenormalan fisik individu yang sesuai dengan usianya.

b. Diskusikan dan ajarkan keluagra dan pengasuh tentang tugas-tugas

perkembangan anak yang sesuai dengan kelompok usia dan sstimulasinya.

R/ Anak harus lebih diberlakukan sebagai pribadi anak yang aktif yang

perlu dirangsang atau stimulasi untuk menghadapi dan mampu mengatasi

masalah melalui interaksi dan komunikasi antara orang tua-klien da

pengasuh.

c. Ajarkan dan beri kesempatan pada anak untuk memenuhi tugas

perkembangan sesauai dengan kelompok seusianya.

R/ Tindakan pemeberian stimulasi untuk ungkapkan rasa kasih sayang yang

dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan yang dimulai dari tahap yang

sudah dicapai oleh anak dengan wajar atau tanpa paksaan serta beri pujian

bila hal yang dilakukan itu mencapai keberhasilan.

d. Berikan reinforcement terahadap keberhasilan anak dalam aktivitas tertentu.

R/ Reinforcement dapat meningkatkan semangan dan rasa perceya diri

anak dalam perkembangan dan aktivitsnya.

e. Tugaskan dan cari pengasuh yang konsisten.

R/ Peran aktif pengasuh diperlukan adaptasi anak dalam pola asuh, asih

dan asah terutama pada balita.

f. Dorong anak untuk melakukan aktivitas perawatan diri (makan, minum dan

toileting sendiri).

R/ Tingkat kemampuan motorik kasar dan halus pada usia 1-3 tahun siberi

stimulasi untuk membantu anak mencapai tingkat perkembangan yang

optimal.

g. Berikan area yang aman, dimana anak dapat bermain bebas menggerakkan

alat bantu jalan, pegangi tangan saat melangkah)

R/ Tempat aman dimana anak bermain hendaknya diperhatikan, sehingga

terhindar dari cedera, efek keracunana bahan mainan dan lain-lain.

h. Kolaborasi rehabilitasi medis (latihan fisik).

R/ Fasilitas latihan fisik untuk mendapatkan kemampuan yang optimal.

3. Gangguan tingkat perkembangan (personal sosial, bahasa dan kognisi)

Page 10: Growth Delay (Mikrocephali)

berhubungan dengan atropi hemisfer kiri (disfunsi otak) yang ditandai dengan :

Data subyektif : Klien tidak bisa mengucapkan kata-kata pada usia yang sebaya,

kemapuan mendengar menurun, pengulangan kata terganggu.

Data obyektif : Pembicaraan spontan (-), tidak mengenal benda, tidak mampu

mengikuti pengulangan kata-kata, serta meniru pengucapan kata tidak bisa.

Tujuan : Memperlihatkan tingkat perkembangan (personal sosial, bahasa dan

kognisi) seoptimal mungkin sesuai dengan kelompok seusianya.

Kriteria :

- Perilaku sangat ingin tahu dan lebih memungkinak melakukan sesuai secara

mandiri.

- Belajar dengan kata-kata melalui perabaan bahasa

- Penducapan verbal meningkat1-2 kata

- Dapat berbicara pada diri sendiri dan atau orang lain

- Keluarga mau melakukan stimulan terhadap tugas-tugas perkembangan

anak.

Intervensi :

a. a. Monitor tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak pada area fungsi

motorik kasar dan halus dengan perangkat scoring denvers (DDST) dan

NCHS (BB, TB, Lingkar kepala, lingkar dada dan lingkar lengan atas).

R/ Pada dasarnya pertumbuhan dan perkembangan individu tergantung

pada sensivitas suatu organ dalam fase cepat seperti fungsi biologis, gizi

dan faktor lingkungan serta pola suh, asah dan asih yang dapat tergambar

dalam perangkat scoring perkembangan denvers dan NCHS dapat meneilai

tingkat kenormalan fisik individu yang sesuai dengan usianya.

b. Diskusikan dan ajarkan keluagra dan pengasuh tentang tugas-tugas

perkembangan anak yang sesuai dengan kelompok usia dan sstimulasinya.

R/ Anak harus lebih diberlakukan sebagai pribadi anak yang aktif yang

perlu dirangsang atau stimulasi untuk menghadapi dan mampu mengatasi

masalah melalui interaksi dan komunikasi antara orang tua-klien dan

pengasuh.

c. Ajarkan dan beri kesempatan pada anak untuk memenuhi tugas

perkembangan sesauai dengan kelompok seusianya.

R/ Tindakan pemeberian stimulasi untuk ungkapkan rasa kasih sayang yang

dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan yang dimulai dari tahap yang

sudah dicapai oleh anak dengan wajar atau tanpa paksaan serta beri pujian

bila hal yang dilakukan itu mencapai keberhasilan.

d. Tugaskan dan cari pengasuh yang konsisten.

Page 11: Growth Delay (Mikrocephali)

R/ Peran aktif pengasuh diperlukan adaptasi anak dalam pola asuh, asih

dan asah terutama pada balita.

e. Ajarkan dan r\tingkatkan perkembangan kata-kata dengan pengulangan

kata-kata yang dipergunakan anak.

R/ Stimulasi pendengaran dengan memanggil nama anak, mengulangi kata-

kata yang diucapkan dengan jelas dengan menyebutkan anggota badan

dapat melatih memory sel otak anak.

f. Berikan waktu bermain dengan anak sebaya.

R/ Anak bermain dengan cara toddler dengan karakterstik (paralel play dan

solitary play), bermain secara spontan dan bebas. Perlu diingat anak

mempunyai autonomi dan kemauan sehingga penting diperhatikan

keamanan dan keselamatannya.

g. Kolaborasi dengan rehabilitasi medis dan audiologi.

R/ Latihan speech dapat merangsang otot-otobicara dan memory sel otak,

sekaligus memberi pelajaran pada orang tua tentang cara menstimulasi

anaknya. Audiologi dapat mengevaluasi kelaianan pada bidang THT.

4. Keterbatasan untuk memenuhi kebutuhan social, bahasa, bermain dan

pendidikan sekunder berhubungan dengan kurangnya infomrasi tentang

pertumbuhan dan perkembangan anak, yang ditandai dengan :

Data subyektif : Keluarga menanyakan tentang cara perawatan di rumah, apa

yang bisa dikerjakan. Keluarga mengatakan belum mempunyai pengalaman

dalam mengasuh anak, klien adalah anak pertamanya, tingkat pendidikan

menengah, status sosial dan ekonomi kurang mendukung.

Data obyektif : Keluarga belum mengetahui tentang tugas-tugas perkembangan

dan stimulasi sesuai dengan tingkat usia.

Tujuan : Keluarga dapat memenuhi kebutuhan sosial, bahsa, bermain dan

pendidikan sekunder pada anak.

Kriteria :

- Keluarga mengeahui atau emngenal tugas perkembangan anak dan

stimulasinya.

- Keluarga mempunyai buku panduan atau acuan dalan perawatan anak dalam

perkembangan dan stimulasinya.

Intervensi :

a. Ajarakan dan diskusikan pada keluarga tentang tugas-tugas perkembangan

dan stimulasinya pada kelompok usia yang sama

R/ Tugas-tugas perkembangan dan stimulasi yang diberikan dapat

Page 12: Growth Delay (Mikrocephali)

dilaksanakan oleh keluarga dalam perawatan sehari-hari di rumah setelah

mengetahui maksud dan tujuan tindakan tersebut

b. Berikan buku panduan atau petunjuk tentang tugas perkembangan anak dan

stimulasinya.

R/ Buku petunjuk sangat membantu dalam proses pembelajaran dan

pendidikan sekunder anak di rumah.

c. Kolaborasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan pertumbuhan dan

perkembangan anak (dokter, perawata dan lainnya yang berkompetensi).

R/ Shering pendapat dalam pengalaman dapat memberikan wacana baru

dan luas serta membina hubungan kerja sama dalam mecapai tujuan yang

diharapkan.

Page 13: Growth Delay (Mikrocephali)

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA An. MR DENGAN GROWTH DELAY (MIKROCEPHALI)

DAN DEVELOPMENT DELAY (BAHASA , SOSIAL, MOTORIK KASAR DAN

HALUS)

DI POLI ANAK RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

A. Pengkajian

1. Identitas

Nama : An. MR

Jenis kelamin : laki-laki

Tempat tanggal lahir : Bekasi, 25-01-2000

Umur : 17 bulan

No regester : 10050922

Sumber informasi : Ibu dan pengasuh

klien

Diagnosa medis : Growth delay (mi-

krocephali) dan de-

velopment delay

(personal sosial,

ba-hasa motorik

kasar dan halus)

DD : Cerebral Palsy

Nama ayah : Tn. SA/29

tahun

Nama ibu : Ny. N/29 tahun

Agama : Islam

Pendidikan ayah : SMA/swasta

Pendidikan ibu : SMA/-

Suku : Jawa

Alamat : Jl. Gresik no

15 Surabaya

2. Riwayat Keperawatan

a. Keluhan utama

Ibu klien mengatakan bahwa anaknya pada usia 17 bulan belum bisa berdiri

sendiri.

b. Keluhan khusus

Pertumbuhan dan perkembangan lambat. Gangguan bicara a…a…aa…em…

emmm hilang lagi sejak satu bulan yang lalu.

3. Riwayat prenatal, natal dan postnatal

a. Prenatal

Kehamilan anak ini ibu klien sedang dalam pengobatan karena menderita

Page 14: Growth Delay (Mikrocephali)

penyakit limfadenitis Tb dan dalam keadaan hami gamelli (hamil kembar).

Pengobatan dan perawatan antenatal care di rumah sakit Siti khotijah.

b. Natal

Persalianan dengan gemellli secara sectio secaria, anak pertama lahir dengan

keadaan kepala lebih kecil dari normalnya, lingkar kepala tak terkaji, aanak

kedua meninggal sesaat setelah dilahirkan dalam keadaan asfyksia berat.

c. Post natal

Anak pertama lahir dalam keadaan asfyksia neonatorum, AS selang 5 menit

menangis lemah (4-5), warna kulit (badan hangat, ekstremitas biru), BB lahir

2300 kg, PB lahir 47 cm. Kelainan kongenital mikrocepali, sianosis (+), ASI

dan PASI diberikan setelah 1 Minggu kelahiran.

4. Riwayat imunisasi

Imunisasi yang telah diberikan lengkap (BCG (+) scar (+), DPT 3 kali, Polio 4 kali,

campak 1 kali dan hepatitis 3 kali. MMR (-).

5. Riwayat Penyakit Sekarang

Anak umur 17 bulan belum bisa berdiri sendiri dan bila berdirikan masih lemah dan

hanya bertahan dalam beberapa menit. Kemampuan berbahasa dab ssosial

berkurang bahkan akan ada yang hilang.

6. Riwayat Pertumbuhan dan perkembangan

Berat badan = 11 kg, tinggi badan 81 cm, lingkar kepala 42 cm, lingkar dada 52 cm

dan lingkar lengan atas kiri 18 cm.

Tingkat perkembangan anak yang telah dicapai :

Tersenyum sejak umur 3 minggu

Mengambil mainan sejak umur 6-7 bulan

Duduk pada usia 6 bulan

Menggerakkan kepala sejak 2-3 bulan

Tengkurap 6 bulan

Merangkak belum bisa

Perkembangan bicara dan bahsa (-)

7. Riwayat Penyakit Dahulu

Kejang demam sejak 1 minggu yang lalu dan dirawat di rumah sakit RSI surabaya

selam 4 hari.

Page 15: Growth Delay (Mikrocephali)

8. Riwayat Kesehatan Keluarga

Perkawinan pertama dengan anak yang pertama. Komposisi keluarga dalam satu

rumah terdiri ayah, ibu , anak dan pembantu. Perilaku yang mempengaruhi

kesehatan anak dari pola asuh, asih dan asah dalam keluarga baik. Persepsi keluarga

tentang keadaan anaknya bahwa anaknya mengalami kelainan yang tidak

wajar,perttumbuhan dna perkembangan anak terlambat, sehingga perlu

diperiksakan ke pelayanan khusus anak untuk mendapatkan pemeriksaan,

perawatan dan penangan lebih lanjut.

9. Pola Aktivitas sehari-hari

a. Pola nutrisi, kebiasaan anak masih disuapi, makanan berupa nasi tim, lauk pauk

(tahu, tempe, daging sapi dan ayam serta ikan laut) serta sayur-sayuran yang

diberika 3 kali sehari. PASI yang diberikan SGM 2 kurang lebih 6 botol dalam

sehari. Klien hanya bisa memgang sendok untuk makan sendiri masih dibantu

tetapi untuk makanan ringan dapat memegang sendiri dan memasukkannya

dalam mulut. Status gizi baik.

b. Pola kebersihan diri, personal hygiene kien baik. Tingkat kemampuan klien

dalam perawatan diri tergantung pada pengasuh dan keluagra.

c. Pola eliminasi, latihan toileting klienmasih belum terkontrol, bab dan bak

didalam celana dan kadang-kadang klien dipakaikan bempers)

d. Pola istirahat dan tidur, kebutuhan istirahat dalam sehari-hari cukup, 12-14 jam

sehari.