GROOVEBOX SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MUSIK DIGITAL
Transcript of GROOVEBOX SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MUSIK DIGITAL
Jurnal Beranda Edisi 09, Desember 2020 ISSN 1979-7214
FSP-IKJ
2
GROOVEBOX SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MUSIK DIGITAL
Valeryan Prasista Alvandra1, DJ. Dimas Phetorant2
1, 2Program Studi Musik, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Kesenian Jakarta
Email: [email protected], [email protected]
ABSTRAK
Pesatnya kemajuan teknologi dan media tak dapat dielakkan. Penelitian ini membahas pembelajaran musik digital. Media yang digunakan adalah groovebox. Karakteristik yang terdapat dalam groovebox sangat beragam. Pembelajaran musik merupakan proses transfer dua arah dimana guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi. Tujuan penelitian ini adalah menambah wawasan dan sudut pandang berbeda dalam pembelajaran musik. Membuat akor, membuat ketukan, memilih efek, menemukan ide-ide musik baru dapat dibuat menggunakan groovebox. Untuk mengaplikasikannya, dibutuhkan peralatan tambahan. Peralatan tersebut adalah satu laptop, groovebox, DAW (digital audio workstasion), dan telepon genggam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dengan studi pustaka, dan analisis. Peneliti mengumpulkan data dari buku, literatur, catatan dan laporan-laporan untuk mencari informasi mengenai groovebox, dan pembelajaran. Kata Kunci: groovebox, pembelajaran, musik
ABSTRACT
The rapid advancement of technology and media is inevitable. This research discusses digital music learning. The media used was groovebox. The characteristics contained in the groovebox box are very diverse. Learning music is a two-way transfer process where the teacher is the information provider and the student is the recipient of the information. The purpose of this research is to add insights and different points of view in learning music. Creating chords, making beats, selecting effects, discovering new musical ideas can be created using the groovebox. To apply, additional equipment is needed. The equipment is a laptop, groovebox, DAW (digital audio workstation), and mobile phone. This research uses descriptive qualitative method. Data collection by literature study and analysis. Researchers collected data from books, literature, notes and reports to find information about groovebox, and learning.
Keywords: groovebox, learning, music
Jurnal Beranda Edisi 09, Desember 2020 ISSN 1979-7214
FSP-IKJ
3
PENDAHULUAN
Teknologi pada abad ke-21 telah berkembang sangat pesat. Meningkatnya
perkembangan teknologi memberikan berbagai kemudahan dan kenyamanan bagi
manusia. Banyak hal dapat terbantu dengan adanya kemajuan teknologi. Contohnya
dalam kegiatan sehari-hari, dahulu manusia hanya dapat berjalan kaki untuk menuju
suatu tempat. Saat ini telah tersedia berbagai macam kendaraan. Contoh lain dalam
bidang musik yaitu proses rekaman yang sebelumnya harus dilakukan di studio
sekarang bisa dilakukan dimana saja. Teknologi menjadi salah satu media dalam
proses pembelajaran.
Pengertian pembelajaran menurut Sadiman dkk (2011: 2) adalah suatu proses
yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak
dia dilahirkan sampai ke liang lahat nanti. Belajar juga bisa terjadi di rumah, sekolah,
tempat kerja, tempat ibadah, dan di masyarakat, serta berlangsung dengan cara apa
saja, dari apa, bagaimana, dan siapa saja. Tanda seseorang telah belajar dapat dilihat
dengan adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya.
Pembelajaran musik dapat menggunakan berbagai macam metode atau media.
Umumnya pembelajaran musik melalui media papan tulis dan kertas paranada.
Perkembangan teknologi memberikan kemudahan dalam proses pembelajaran. Salah
satunya dengan adanya DAW (Digital Audio Workstation) yaitu suatu perangkat lunak
yang digunakan untuk mengolah data audio sehingga dapat membantu proses belajar
mengajar. Dalam DAW, terdapat plugin (semacam kode) yang merupakan satu bagian
tak terpisahkan. Masing-masing memiliki fungsi dan kegunaanya. Diantaranya adalah
memberikan berbagai macam efek, pitch1, quantize2, distorsi, balancing, equalizer, slice
audio3 dan lain-lain.
Belajar musik tidak dapat dilepaskan dari adanya proses mendengar. Sampling
atau pengambilan suara yang didengar dapat ditirukan untuk kegiatan belajar mengajar.
Selain itu, audio yang kita sampling dapat kita olah dan dimainkan untuk mempermudah
1 Tinggi rendahnya nada 2 Mengubah not musik secara digital 3 Memotong suara/audio
Jurnal Beranda Edisi 09, Desember 2020 ISSN 1979-7214
FSP-IKJ
4
proses belajar mendengar nada. Pembelajaran musik tidak bisa dilepaskan dari alat
musik, salah satunya adalah piano. Begitu juga belajar DAW, membutuhkan perangkat
tambahan salah satunya groovebox. Groovebox merupakan alat musik elektronik.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam
groovebox sebagai media pembelajaran musik digital.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Yaitu
menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat
serta hubungan antar fenomena yang diteliti. Teknik pengumpulan data dengan
melakukan studi pustaka dan analisis. Penulis memilah, mengurai, mengelompokkan
membuat serta memainkan groovebox untuk mengetahui aspek yang mungkin luput
dari pengamatan visual.
PEMBAHASAN
Pembelajaran berasal dari kata ajar, artinya petunjuk yang diberikan kepada
orang lain supaya diketahui. Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan
menjadikan orang atau mahkluk hidup belajar. Pembelajaran menurut Hamalik
(2015:54) merupakan kombinasi yang tertata meliputi segala unsur manusiawi,
perlengkapan, fasilitas, prosedur yang saling memengaruhi dalam mencapai tujuan dari
pembelajaran. Ada tiga rumusan yang dianggap penting tentang pembelajaran yaitu: a)
Pembelajaran merupakan upaya dalam mengorganisasikan lingkungan pendidikan
untuk menciptakan situasi dan kondisi belajar bagi siswa; b) Pembelajaran merupakan
upaya penting dalam mempersiapkan siswa untuk menjadi warga masyarakat yang baik
dan diharapkan; c) Pembelajaran merupakan proses dalam membantu siswa untuk
menghadapi kehidupan atau terjun di lingkungan masyarakat.
Pembelajaran musik itu menyenangkan, mempelajari berbagai elemen musik.
Tinggi rendah nada, kualitas atau karakter suara, keras lembutnya suara merupakan
salah tiga dari elemen tersebut. Musik selalu dikaitkan dengan suara. Sebab, substansi
dasar dari musik itu adalah bunyi, baik yang ditimbulkan secara buatan atau alam.
Jurnal Beranda Edisi 09, Desember 2020 ISSN 1979-7214
FSP-IKJ
5
Suara buatan bisa dari alat musik, perangkat lunak, dan media lain. Sedangkan suara
alam seperti suara angin, petir, kicau burung dan lainnya. Untuk menghasilkan musik,
bunyi atau suara tersebut perlu disusun sehingga menghasilkan perpaduan bunyi yang
harmonis. Teori dan praktik harus seimbang. Dapat disimpulkan, bahwa pembelajaran
musik merupakan upaya sadar memiliki wawasan luas dan kemampuan yang handal
dalam bermusik.
Media adalah bentuk komunikasi baik visual, audio, analog maupun digital.
Media berasal dari bahasa Latin medius yang berarti tengah, perantara, atau
pengantar. Media dalam pembelajaran musik dapat dibaca, dimanipulasi, dilihat, dan
didengar. Belajar notasi, atau menonton video musik merupakan contoh pembelajaran
musik dengan media visual. Selain itu, pembelajaran musik juga dapat menggunakan
groovebox. Manfaat dengan adanya media belajar groovebox, membantu siswa yang
lambat menerima dan memahami pembelajaran musik yang diajarkan secara
konvensional (dengan teks atau secara verbal). Groovebox menggambarkan bentuk
nada dan bunyi melalui rekaman suara nada yang di ambil saat pembelajaran. Dalam
belajar musik digital atau elektronik, media yang digunakan juga bersifat elektronik.
Sejarah musik di Indonesia sangatlah panjang. Menurut Bob Gluck dalam
artikelnya di The Electronic Music Foundation Institute 2006 silam, musik elektronik di
Indonesia masuk pada gelombang kedua pada dekade 1970-an. Awalnya, jejak musik
elektronik di Indonesia dapat dilihat saat Komponis Slamet Abdul Sjukur merilis
Latigrak. Sebuah komposisi musik yang memadukan gamelan dengan balet tahun
1963.
Groovebox berevolusi dari alat musik elektronik, yaitu drum. Saat itu,
pembuatnya mulai menggabungkan synth, pengambilan sampel bunyi, dan sequencer
ke dalam satu perangkat yang memungkinkan pemrogramannya bukan hanya
membuat pola pattern drum yang sederhana. Groovebox juga bisa mengisi backing
track tanpa menggunakan komputer. Dalam sebuah proses rekaman multitrack4,
meletakkan backing track pemain drum dan pemain bass selalu dianggap sebagai
tahap pertama dalam menyusun lagu, sebelum instrumen dan vokal lainnya. Pada akhir
70-an dan awal 80-an, suara drum elektronik terutama dalam genre EDM (electronic
10 Proses rekaman lebih dari satu instrumen
Jurnal Beranda Edisi 09, Desember 2020 ISSN 1979-7214
FSP-IKJ
6
dance music) semakin banyak digunakan untuk menggantikan suara drum (analog).
Akibatnya lebih banyak sound electronic yang terdengar. Tren ini terus berlanjut, dan
pada tahun 1988, Roger Linn merancang groovebox Akai MPC60 yang dirilis saat itu,
sehingga memungkinkan membuat lagu dengan dukungan satu perangkat saja.
Meskipun tidak digunakan dalam semua genre musik, kemampuan MPC60 untuk
dengan cepat menyample suara drum asli dalam bentuk loop yang dapat di mainkan,
hal ini memang membuatnya sangat populer di kalangan artis Hip-hop dan artis EDM.
Gambar 1. Akai MPC605
Istilah groovebox tidak diperkenalkan sampai 1997 ketika Roland merilis MC-
303. Format pembuatan ketukan drumnya masih menggunakan pola/pattern mesin
drum elektronik klasik yang hanya terbatas empat bar. MC-303 menambahkan
arpejiator dan juga phrase sequencer6. Dua komponen tersebut berguna mengulang-
ulang beat yang sudah dibuat. Selain itu terdapat juga synthesizer7 ostinato yang
berguna mengatur ritme beat secara realtime. Elemen baru didalam groovebox ini
merupakan respons terhadap kebangkitan minat pada synthesizer analog. Dibuatnya
groovebox adalah solusi dari kelemahan synthesizer analog lama yang biaya
perawatannya mahal, memerlukan waktu untuk menyetelnya, dan secara fisik sangat
besar. Groovebox Roland (MC-303) meniru suara synth analog dan membuatnya lebih
mudah untuk memproduksi musik karena ada beberapa pilihan sound dalam satu
perangkat, dan merupakan alternatif yang nyaman bagi siapa pun yang ingin
menghasilkan musik dengan genre electronic, inilah awal mula groovebox, dan perlu
diketahui bahwa groovebox saat ini terus dikembangkan dari berbagai brand merk yang
5 http://www.vintagesynth.com/akai/mpc60.php 6 Perangkat lunak/aplikasi musik 7 Alat musik elektronik
Jurnal Beranda Edisi 09, Desember 2020 ISSN 1979-7214
FSP-IKJ
7
akhirnya tercipta menjadi dua jenis yaitu groovebox yang tidak memerlukan komputer
dan groovebox yang memerlukan software yang di dalam komputer.
Gambar 2. Roland MC-3038
Groovebox tipe Maschine MKII memiliki kemampuan cepat dalam membuat
nada dan ritmik, selain itu memiliki integrasi antara software dengan hardware. Meliputi
sampler, tabel aransemen, mixer dan fx yang di tambah dengan software Maschine 2.0
dan perpustakaan soundbank bawaan 8gb dengan komplit 12 select dan vst dan efek
45gb. Maschine MKII sudah dilengkapi Waveform yang berfungsi membentuk
gelombang suara yang memengaruhi dalam menentukan suara synth yang kita
inginkan. Selain itu, memiliki fitur untuk sequencing9. Sequencing memungkinkan untuk
membuat musik sendiri dengan mengubah pengaturan mixer di waktu yang tepat dan
automatis sesuai perintah yang di tentukan.
Gambar 3. Maschine MKII10
Berdasarkan penjelasan di atas, groovebox merupakan workstation. Alat musik
elektronik tersebut sudah terdapat sintetaiser, drum machine juga sequencer. Belajar
musik atau pembelajaran musik dapat menggunakan groovebox.
8 https://www.roland.com/global/products/mc-303 9 Sequencing adalah memprogram urutan instruksi musik secara otomatis. Misalnya ketika di play ‘naikkan volume pada menit kesekian’, ‘mainkan solo pada instrumen’ atau ‘ubah riff bass’. 10 https://www.native-instruments.com
Jurnal Beranda Edisi 09, Desember 2020 ISSN 1979-7214
FSP-IKJ
8
Synthesizer adalah alat musik elektronik yang menggunakan salah satu atau
lebih osilator yang menghasilkan frekuensi suara. Frekuensi tersebut kemudian diolah
berdasarkan ritme, pitch, amplitude menjadi sebuah nada dan memiliki karakter bunyi.
Sintetaiser mengimitasi suara dari berbagai alat musik yang berada di dunia.
Gambar 4. Synthesizer
MIDI atau yang disebut Musical Instrument Digital Interface, menurut Swift
(1997) adalah sebuah teknik standar yang mendeskripsikan protokol komunikasi, digital
interface, dan konektor elektrik yang menghubungkan banyak macam instrumen musik
elektrik. Satu koneksi MIDI melalui kabelnya dapat membawa 16 gelombang informasi,
dan setiap gelombang dapat diarahkan kepada perangkat yang berbeda atau instrumen
yang berbeda. Sebagai contoh, bisa terdapat 16 instrumen digital yang berbeda. MIDI
membawa pesan-pesan dan data yang menspesifikasi instruksi pada musik, termasuk
notasi, nada, kecepatan, getaran, mendistribusikan suara ke bagian kanan atau kiri dari
stereo, dan sinyal tempo. Data MIDI dapat ditransfer melalui kabel MIDI, atau direkam
melalui perangkat perekam untuk diedit atau dimainkan ulang (Huber, 1991).
Sebelum adanya MIDI, alat musik elektronik yang berbeda tidak dapat saling
terkoneksi. Hal tersebut berarti bahwa setiap musisi tidak dapat, menyambungkan
keyboard merek A kepada synthesizer milik merk B. Dengan adanya MIDI, semua
keyboard/instrumen yang sesuai dengan standar MIDI dapat saling terkoneksi antar
satu sama lain. Seperti modul suara, drum mesin, synthesizer, atau bahkan komputer
terlepas dari merknya yang berbeda-beda.
Perpaduan Audio dan MIDI (The Fusion of Audio and MIDI) pada groovebox
bukan hanya bisa mengambil sampel, alat ini benar-benar sistem produksi musik yang
terintegrasi. Audio dan MIDI dapat diintegrasikan bersama dalam satu lingkup yang
mudah digunakan. Salah satunya adalah fitur sinkronasi loop atau file midi secara
Jurnal Beranda Edisi 09, Desember 2020 ISSN 1979-7214
FSP-IKJ
9
otomatis. Hasil sampel bahkan dapat digunakan sebagai bentuk format waveform di
bagian synthesizer dan dapat digunakan atau diolah lagi.
Langkah pembelajaran musik dengan groovebox. Pada bagian groovebox
terdapat beberapa knob, tombol dan layar yang menampilkan empat gelombang audio
stereo dan polifoni 64-suara yang bisa diatur dan dijadikan sebagai synthesizer analog.
Pertama, sambungkan Groovebox ke DAW. Download dan instal Native Acces melalui
native-instrument.com. Buat akun dengan email pribadi anda untuk dapat masuk dan
install, selain itu nantinya akan dapat update seputar soundbank baru. Masukan kode
groovebox yang ada di balik hardware. Tentukan lokasi tempat penginstalan software,
direkomendasikan ditempatkan di sistem hardisk C. Pilih Maschine 2 lalu tekan instal.
Perlu diketahui, tanpa menginstal software tambahan groovebox bisa disambungkan
DAW. Mengapa perlu instal software plugin tambahan, hal ini agar lebih bisa
mengeksplore fungsi groovebox. Penulis menggunakan plugin Maschine software
dengan tambahan perangkat kerasnya.
Kedua, mengkoneksikan standalone11 Plugin groovebox dan DAW. Sambungkan
kabel USB ke groovebox dan laptop. Membuka DAW (Digital Audio Workstation). Pilih
Plugin – Audio unit - Native Instrument - Maschine 2 dan otomatis akan terhubung
antara groovebox dan DAW.
Gambar 5. DAW Ableton Dibuka
Ketiga, menggunakan fungsi (sampling, chop dan slice audio). Pengambilan
sampling yang fleksibel dengan mengirim file berformart WAV. Audio dapat direkam
melalui input analog stereo atau secara digital menggunakan input S / PDIF, bahkan
dapat mengimpor file WAV / AIFF dari komputer melalui USB, sehingga memungkinkan
11 Perangkat lunak
Jurnal Beranda Edisi 09, Desember 2020 ISSN 1979-7214
FSP-IKJ
10
untuk memanfaatkan banyak sampel suara. Penulis mengambil atau merekam suara
yang akan dijadikan sampling menggunakan telepon genggam (HP). Penulis merekam
ulang nada yang ingin di pelajari lewat HP karena sangat mudah dibawa. Pindahkan file
hasil rekaman ke laptop atau komputer. Import ke dalam DAW untuk diproses.
Gambar 6. Merekam menggunakan HP
Proses hasil rekaman menggunakan Eq agar terdengar lebih jernih. Pada proses
Eq, penulis memotong frekuensi low di angka 60hz agar memberi ruang kepada
instrumen low jika nanti dipakai untuk membuat komposisi. Pada middle penulis
menonjolkan hingga ke angka 1000hz agar terdengar lebih jelas dan high frekuensi di
angka 5.87Khz agar tidak terlalu tajam di telinga. Export hasil audio yang sudah diolah
ke channel track baru dengan cara klik kanan pilih freeze. Pindahkan track yang akan di
freeze ke channel baru. Pindahkan hasil audio yang sudah diolah ke VST Groovebox.
Gambar 7. Memilih freeze
Slicing pada dasarnya adalah tentang mengedit sampel ke dalam segmen
berbasis rhythm dan triggering dalam irama lebih lambat/lebih cepat dari yang
dimaksudkan. Slicing merupakan dasar metode untuk penggunaan sampel. Slicing
dapat digunakan untuk membuat sampel yang cocok dengan ritme yang disukai.
Setelah direkam, sampel dapat diproses dengan berbagai cara. Menggunakan Wave
Edit, berbentuk gelombang audio yang dapat dipotong (chop). Fungsi stretch
memungkinkan untuk mengubah tempo loop tanpa memengaruhi nada atau jika lebih
Jurnal Beranda Edisi 09, Desember 2020 ISSN 1979-7214
FSP-IKJ
11
suka membuat loop sendiri maka cukup potong (chop) lalu menyusun ulang sesuai
keinginan, maka dapat memainkan hasil sample tadi melalui keyboard MIDI eksternal.
Pilih tombol slice pada groovebox. Mainkan ritmik nada yang ada di audio sesuai tempo
dengan menekan tombol kotak pada groovebox dari kotak yang paling bawah berlanjut
ke kotak yang terdapat tanda lampu menyala berikutnya. Hal ini berguna untuk
membuat sampling audio menjadi puzzle yang akan dapat dimainkan menjadi
instrumen baru. Di layar lingkaran groovebox sebelah kanan akan menunjukan garis
pembatas antar ritmik yang sudah dibuat sebelumnya dengan memainkan kotak.
Gambar 8. Memainkan ritmik berurutan ke Lampu yang menyala
Keempat, memainkan hasil sampling audio dengan groovebox. Layar sebelah
kanan groovebox merupakan hasil sample audio yang sudah diolah menjadi potongan
instrumen baru dan siap dimainkan. Setiap potongan ritmik pada layar tersebut bisa kita
atur tempatnya dan diatur warna apa untuk memberi tanda setiap suaranya. Merubah
letak pembatas ritmik, merubah warna dapat dilakukan dengan menekan atau memutar
tombol yang ada di groovebox.
Gambar 9. Layar Groovebox Gambar 10. Kotak Groovebox diberi warna
Jurnal Beranda Edisi 09, Desember 2020 ISSN 1979-7214
FSP-IKJ
12
Selain itu, kita dapat belajar memainkan atau menambah effect agar mendapat
sound yang kita harapkan. Berikut caranya: pilih browse. Tombol browse pada
groovebox berisi berbagai perintah. Ada opsi project berisi file project yang sudah kita
kerjakan; opsi groups berisi bank sound yang tersusun; opsi sound berisi sample dari
VST (virtual instrument technology) yang siap pakai bawaan dari groovebox; opsi
instrument berisi berbagai macam VST; opsi loops berisi potongan sample instrument
yang diulang-ulang; opsi one-shots berisi secuplik potongan sample sound yang siap
pakai; opsi effect berisi macam-macam plugin effect seperti reverb, delay, eq. Contoh
cara menambahkan atau memilih efek reverb. Selesai kita memilih efek, layar sebelah
kanan akan menunjukkan beberapa jenis tipe reverb, gunakan knop paling kanan untuk
memilih.
Gambar 11. Layar kanan pada groovebox
Groovebox juga dapat mengubah tinggi rendah nada setiap potongan sample
audio yang sudah disusun. Kita dapat leluasa memilih nada yang tepat sesuai selera
penggunanya. Caranya kembali ke menu browse awal, tekan tahan suara sample yang
akan dirubah lalu tekan arah panah sampai menemukan tune sambil memutar knob
paling kiri. Lihat gambar 12.
Gambar 12. Mengubah pitch
Jurnal Beranda Edisi 09, Desember 2020 ISSN 1979-7214
FSP-IKJ
13
Penulis menggunakan groovebox sebagai media pembelajaran musik. Penulis
mengambil sample bunyi alat musik yang dimainkan pengajar (dosen) di kampus
dengan menggunakan handphone. Setelah itu, penulis olah menggunakan groovebox
dan dibantu dengan fitur scale (tangganada) pada groovebox. Pilih tombol pad mode,
pada tombol pad mode terdapat dua opsi yaitu mode sample shot dan mode keyboard.
Opsi sample-shot berguna untuk memainkan beat, ritmik karena setiap kotak berisi
sound yang berbeda-beda sesuai di layar. Pilih salah satu sound sebelum
menggunakan opsi kedua di dalam tombol pad mode. Pilih tombol keyboard untuk opsi
ke dua di dalam pad mode. Opsi keyboard berisi scale untuk memainkan suatu nada
yang kita pilih sebelumnya. Putar knob ke dua dari kiri untuk memilih scale yang di
inginkan dan akan muncul nada scale di layar sebelah kanan groovebox.
Gambar 13. Tombol pad Gambar 14. Memilih scale
Belajar akor juga dapat dilakukan. Kita bisa membuat dan mendengarkan
bunyinya. Akor di buat dalam beberapa susunan progresi, baik akor mayor dan minor.
Ada banyak pilihannya. Seperti akor mayor tipe satu, tipe dua sampai tipe delapan.
Begitu juga dengan akor minor. Semua tipe-tipe akor tersebut disediakan di groovebox.
Caranya dengan memutar knob type chord.
Gambar 14. Susunan akor mayor tipe delapan
Jurnal Beranda Edisi 09, Desember 2020 ISSN 1979-7214
FSP-IKJ
14
Penulis mempelajari berbagai tangga nada dengan melihat susunan tangga
nada yang sudah disediakan groovebox, dari fitur tersebut penulis bisa memainkan
tangga nada yang sudah dipilih dengan menghafal susunan nadanya dan
mempraktikan saat bermain instrumen lain. Penulis mempelajari progresi akor dengan
menggunakan fitur yang ada di dalam groovebox, fitur tersebut menyediakan delapan
macam progresi akor minor dan major. Penulis menggunakan fitur ini untuk menyusun
akor dalam karyanya dan menghafal progresi akor saat pembelajaran teori musik.
Penulis dapat mempelajari susunan nada di dalam akor, groovebox menampilkan
susunan nada akor pada layarnya, sehingga penulis dapat menghafal nada apa saja
yang membentuk akor tersebut. Penulis sering menggunakan fitur scale groovebox
untuk mencari inspirasi nada dalam karyanya maupun pembelajaran teori musik, selain
itu fitur ini sering digunakan penulis untuk improvisasi saat live performance, kelebihan
fitur ini dapat meminimalisir adanya kesalahan dalam memainkan tangga nada, karena
sudah muncul tanda tombol nada yang tidak boleh dimainkan pada nada dasar yang
sudah di tentukan.
SIMPULAN dan SARAN
Sangatlah penting mencari kenyamanan untuk memahami atau belajar sesuatu
hal baru, salah satunya adalah dalam belajar musik. Penulis menggunakan media
groovebox untuk belajar musik. Sebelumnya, penulis mengalami kendala secara
tekstual dalam belajar musik. Groovebox membantu menggambarkan berbagai bentuk
nada dan ritmik hal tersebut dan menjadikan penulis semakin senang dan merasa tidak
bosan dalam mempelajari musik. Sealin itu, groovebox sebagai media pembelajaran
musik memicu penulis dalam mengeksplorasi bermacam-macam nada untuk karyanya.
Penulis menyarankan penggunaan groovebox bagi siapa saja yang mempunyai
kendala secara teks dalam belajar musik. Dengan menggunakan groovebox yang
terkoneksi dengan DAW agar lebih mudah untuk mengeksplor dan memvisualkan nada
secara jelas di komputer seperti memunculkan urutan tangga nada dan menganalisa
nada yang ada pada akor. Groovebox dilengkapi dengan bermacam-macam VST dan
Jurnal Beranda Edisi 09, Desember 2020 ISSN 1979-7214
FSP-IKJ
15
Plugin bawaan yang dapat menciptakan sound-sound baru, hal ini juga semakin
menambah rasa senang dan tertarik untuk mempelajari lebih dalam lagi tentang musik.
DAFTAR PUSTAKA
Arief S. Sadiman, dkk. (2011).Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Hamalik, Oemar. (2015). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Huber, David Miles, 1991. The MIDI Manual. Carmel, Indiana: SAMS. ISBN
9780672227578. Swift, Andrew. 1997. https://socs.binus.ac.id/2019/12/02/midi/
SUMBER GAMBAR INTERNET
http://www.vintagesynth.com/akai/mpc60.php https://www.native-instruments.com
https://www.roland.com/global/products/mc-303