GROOVEBOX SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MUSIK DIGITAL

14
Jurnal Beranda Edisi 09, Desember 2020 ISSN 1979-7214 FSP-IKJ 2 GROOVEBOX SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MUSIK DIGITAL Valeryan Prasista Alvandra 1 , DJ. Dimas Phetorant 2 1, 2 Program Studi Musik, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Kesenian Jakarta Email: [email protected], [email protected] ABSTRAK Pesatnya kemajuan teknologi dan media tak dapat dielakkan. Penelitian ini membahas pembelajaran musik digital. Media yang digunakan adalah groovebox. Karakteristik yang terdapat dalam groovebox sangat beragam. Pembelajaran musik merupakan proses transfer dua arah dimana guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi. Tujuan penelitian ini adalah menambah wawasan dan sudut pandang berbeda dalam pembelajaran musik. Membuat akor, membuat ketukan, memilih efek, menemukan ide-ide musik baru dapat dibuat menggunakan groovebox. Untuk mengaplikasikannya, dibutuhkan peralatan tambahan. Peralatan tersebut adalah satu laptop, groovebox, DAW (digital audio workstasion), dan telepon genggam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dengan studi pustaka, dan analisis. Peneliti mengumpulkan data dari buku, literatur, catatan dan laporan-laporan untuk mencari informasi mengenai groovebox, dan pembelajaran. Kata Kunci: groovebox, pembelajaran, musik ABSTRACT The rapid advancement of technology and media is inevitable. This research discusses digital music learning. The media used was groovebox. The characteristics contained in the groovebox box are very diverse. Learning music is a two-way transfer process where the teacher is the information provider and the student is the recipient of the information. The purpose of this research is to add insights and different points of view in learning music. Creating chords, making beats, selecting effects, discovering new musical ideas can be created using the groovebox. To apply, additional equipment is needed. The equipment is a laptop, groovebox, DAW (digital audio workstation), and mobile phone. This research uses descriptive qualitative method. Data collection by literature study and analysis. Researchers collected data from books, literature, notes and reports to find information about groovebox, and learning. Keywords: groovebox, learning, music

Transcript of GROOVEBOX SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MUSIK DIGITAL

Jurnal Beranda Edisi 09, Desember 2020 ISSN 1979-7214

FSP-IKJ

2

GROOVEBOX SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MUSIK DIGITAL

Valeryan Prasista Alvandra1, DJ. Dimas Phetorant2

1, 2Program Studi Musik, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Kesenian Jakarta

Email: [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Pesatnya kemajuan teknologi dan media tak dapat dielakkan. Penelitian ini membahas pembelajaran musik digital. Media yang digunakan adalah groovebox. Karakteristik yang terdapat dalam groovebox sangat beragam. Pembelajaran musik merupakan proses transfer dua arah dimana guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi. Tujuan penelitian ini adalah menambah wawasan dan sudut pandang berbeda dalam pembelajaran musik. Membuat akor, membuat ketukan, memilih efek, menemukan ide-ide musik baru dapat dibuat menggunakan groovebox. Untuk mengaplikasikannya, dibutuhkan peralatan tambahan. Peralatan tersebut adalah satu laptop, groovebox, DAW (digital audio workstasion), dan telepon genggam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dengan studi pustaka, dan analisis. Peneliti mengumpulkan data dari buku, literatur, catatan dan laporan-laporan untuk mencari informasi mengenai groovebox, dan pembelajaran. Kata Kunci: groovebox, pembelajaran, musik

ABSTRACT

The rapid advancement of technology and media is inevitable. This research discusses digital music learning. The media used was groovebox. The characteristics contained in the groovebox box are very diverse. Learning music is a two-way transfer process where the teacher is the information provider and the student is the recipient of the information. The purpose of this research is to add insights and different points of view in learning music. Creating chords, making beats, selecting effects, discovering new musical ideas can be created using the groovebox. To apply, additional equipment is needed. The equipment is a laptop, groovebox, DAW (digital audio workstation), and mobile phone. This research uses descriptive qualitative method. Data collection by literature study and analysis. Researchers collected data from books, literature, notes and reports to find information about groovebox, and learning.

Keywords: groovebox, learning, music

Jurnal Beranda Edisi 09, Desember 2020 ISSN 1979-7214

FSP-IKJ

3

PENDAHULUAN

Teknologi pada abad ke-21 telah berkembang sangat pesat. Meningkatnya

perkembangan teknologi memberikan berbagai kemudahan dan kenyamanan bagi

manusia. Banyak hal dapat terbantu dengan adanya kemajuan teknologi. Contohnya

dalam kegiatan sehari-hari, dahulu manusia hanya dapat berjalan kaki untuk menuju

suatu tempat. Saat ini telah tersedia berbagai macam kendaraan. Contoh lain dalam

bidang musik yaitu proses rekaman yang sebelumnya harus dilakukan di studio

sekarang bisa dilakukan dimana saja. Teknologi menjadi salah satu media dalam

proses pembelajaran.

Pengertian pembelajaran menurut Sadiman dkk (2011: 2) adalah suatu proses

yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak

dia dilahirkan sampai ke liang lahat nanti. Belajar juga bisa terjadi di rumah, sekolah,

tempat kerja, tempat ibadah, dan di masyarakat, serta berlangsung dengan cara apa

saja, dari apa, bagaimana, dan siapa saja. Tanda seseorang telah belajar dapat dilihat

dengan adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya.

Pembelajaran musik dapat menggunakan berbagai macam metode atau media.

Umumnya pembelajaran musik melalui media papan tulis dan kertas paranada.

Perkembangan teknologi memberikan kemudahan dalam proses pembelajaran. Salah

satunya dengan adanya DAW (Digital Audio Workstation) yaitu suatu perangkat lunak

yang digunakan untuk mengolah data audio sehingga dapat membantu proses belajar

mengajar. Dalam DAW, terdapat plugin (semacam kode) yang merupakan satu bagian

tak terpisahkan. Masing-masing memiliki fungsi dan kegunaanya. Diantaranya adalah

memberikan berbagai macam efek, pitch1, quantize2, distorsi, balancing, equalizer, slice

audio3 dan lain-lain.

Belajar musik tidak dapat dilepaskan dari adanya proses mendengar. Sampling

atau pengambilan suara yang didengar dapat ditirukan untuk kegiatan belajar mengajar.

Selain itu, audio yang kita sampling dapat kita olah dan dimainkan untuk mempermudah

1 Tinggi rendahnya nada 2 Mengubah not musik secara digital 3 Memotong suara/audio

Jurnal Beranda Edisi 09, Desember 2020 ISSN 1979-7214

FSP-IKJ

4

proses belajar mendengar nada. Pembelajaran musik tidak bisa dilepaskan dari alat

musik, salah satunya adalah piano. Begitu juga belajar DAW, membutuhkan perangkat

tambahan salah satunya groovebox. Groovebox merupakan alat musik elektronik.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam

groovebox sebagai media pembelajaran musik digital.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Yaitu

menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat

serta hubungan antar fenomena yang diteliti. Teknik pengumpulan data dengan

melakukan studi pustaka dan analisis. Penulis memilah, mengurai, mengelompokkan

membuat serta memainkan groovebox untuk mengetahui aspek yang mungkin luput

dari pengamatan visual.

PEMBAHASAN

Pembelajaran berasal dari kata ajar, artinya petunjuk yang diberikan kepada

orang lain supaya diketahui. Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan

menjadikan orang atau mahkluk hidup belajar. Pembelajaran menurut Hamalik

(2015:54) merupakan kombinasi yang tertata meliputi segala unsur manusiawi,

perlengkapan, fasilitas, prosedur yang saling memengaruhi dalam mencapai tujuan dari

pembelajaran. Ada tiga rumusan yang dianggap penting tentang pembelajaran yaitu: a)

Pembelajaran merupakan upaya dalam mengorganisasikan lingkungan pendidikan

untuk menciptakan situasi dan kondisi belajar bagi siswa; b) Pembelajaran merupakan

upaya penting dalam mempersiapkan siswa untuk menjadi warga masyarakat yang baik

dan diharapkan; c) Pembelajaran merupakan proses dalam membantu siswa untuk

menghadapi kehidupan atau terjun di lingkungan masyarakat.

Pembelajaran musik itu menyenangkan, mempelajari berbagai elemen musik.

Tinggi rendah nada, kualitas atau karakter suara, keras lembutnya suara merupakan

salah tiga dari elemen tersebut. Musik selalu dikaitkan dengan suara. Sebab, substansi

dasar dari musik itu adalah bunyi, baik yang ditimbulkan secara buatan atau alam.

Jurnal Beranda Edisi 09, Desember 2020 ISSN 1979-7214

FSP-IKJ

5

Suara buatan bisa dari alat musik, perangkat lunak, dan media lain. Sedangkan suara

alam seperti suara angin, petir, kicau burung dan lainnya. Untuk menghasilkan musik,

bunyi atau suara tersebut perlu disusun sehingga menghasilkan perpaduan bunyi yang

harmonis. Teori dan praktik harus seimbang. Dapat disimpulkan, bahwa pembelajaran

musik merupakan upaya sadar memiliki wawasan luas dan kemampuan yang handal

dalam bermusik.

Media adalah bentuk komunikasi baik visual, audio, analog maupun digital.

Media berasal dari bahasa Latin medius yang berarti tengah, perantara, atau

pengantar. Media dalam pembelajaran musik dapat dibaca, dimanipulasi, dilihat, dan

didengar. Belajar notasi, atau menonton video musik merupakan contoh pembelajaran

musik dengan media visual. Selain itu, pembelajaran musik juga dapat menggunakan

groovebox. Manfaat dengan adanya media belajar groovebox, membantu siswa yang

lambat menerima dan memahami pembelajaran musik yang diajarkan secara

konvensional (dengan teks atau secara verbal). Groovebox menggambarkan bentuk

nada dan bunyi melalui rekaman suara nada yang di ambil saat pembelajaran. Dalam

belajar musik digital atau elektronik, media yang digunakan juga bersifat elektronik.

Sejarah musik di Indonesia sangatlah panjang. Menurut Bob Gluck dalam

artikelnya di The Electronic Music Foundation Institute 2006 silam, musik elektronik di

Indonesia masuk pada gelombang kedua pada dekade 1970-an. Awalnya, jejak musik

elektronik di Indonesia dapat dilihat saat Komponis Slamet Abdul Sjukur merilis

Latigrak. Sebuah komposisi musik yang memadukan gamelan dengan balet tahun

1963.

Groovebox berevolusi dari alat musik elektronik, yaitu drum. Saat itu,

pembuatnya mulai menggabungkan synth, pengambilan sampel bunyi, dan sequencer

ke dalam satu perangkat yang memungkinkan pemrogramannya bukan hanya

membuat pola pattern drum yang sederhana. Groovebox juga bisa mengisi backing

track tanpa menggunakan komputer. Dalam sebuah proses rekaman multitrack4,

meletakkan backing track pemain drum dan pemain bass selalu dianggap sebagai

tahap pertama dalam menyusun lagu, sebelum instrumen dan vokal lainnya. Pada akhir

70-an dan awal 80-an, suara drum elektronik terutama dalam genre EDM (electronic

10 Proses rekaman lebih dari satu instrumen

Jurnal Beranda Edisi 09, Desember 2020 ISSN 1979-7214

FSP-IKJ

6

dance music) semakin banyak digunakan untuk menggantikan suara drum (analog).

Akibatnya lebih banyak sound electronic yang terdengar. Tren ini terus berlanjut, dan

pada tahun 1988, Roger Linn merancang groovebox Akai MPC60 yang dirilis saat itu,

sehingga memungkinkan membuat lagu dengan dukungan satu perangkat saja.

Meskipun tidak digunakan dalam semua genre musik, kemampuan MPC60 untuk

dengan cepat menyample suara drum asli dalam bentuk loop yang dapat di mainkan,

hal ini memang membuatnya sangat populer di kalangan artis Hip-hop dan artis EDM.

Gambar 1. Akai MPC605

Istilah groovebox tidak diperkenalkan sampai 1997 ketika Roland merilis MC-

303. Format pembuatan ketukan drumnya masih menggunakan pola/pattern mesin

drum elektronik klasik yang hanya terbatas empat bar. MC-303 menambahkan

arpejiator dan juga phrase sequencer6. Dua komponen tersebut berguna mengulang-

ulang beat yang sudah dibuat. Selain itu terdapat juga synthesizer7 ostinato yang

berguna mengatur ritme beat secara realtime. Elemen baru didalam groovebox ini

merupakan respons terhadap kebangkitan minat pada synthesizer analog. Dibuatnya

groovebox adalah solusi dari kelemahan synthesizer analog lama yang biaya

perawatannya mahal, memerlukan waktu untuk menyetelnya, dan secara fisik sangat

besar. Groovebox Roland (MC-303) meniru suara synth analog dan membuatnya lebih

mudah untuk memproduksi musik karena ada beberapa pilihan sound dalam satu

perangkat, dan merupakan alternatif yang nyaman bagi siapa pun yang ingin

menghasilkan musik dengan genre electronic, inilah awal mula groovebox, dan perlu

diketahui bahwa groovebox saat ini terus dikembangkan dari berbagai brand merk yang

5 http://www.vintagesynth.com/akai/mpc60.php 6 Perangkat lunak/aplikasi musik 7 Alat musik elektronik

Jurnal Beranda Edisi 09, Desember 2020 ISSN 1979-7214

FSP-IKJ

7

akhirnya tercipta menjadi dua jenis yaitu groovebox yang tidak memerlukan komputer

dan groovebox yang memerlukan software yang di dalam komputer.

Gambar 2. Roland MC-3038

Groovebox tipe Maschine MKII memiliki kemampuan cepat dalam membuat

nada dan ritmik, selain itu memiliki integrasi antara software dengan hardware. Meliputi

sampler, tabel aransemen, mixer dan fx yang di tambah dengan software Maschine 2.0

dan perpustakaan soundbank bawaan 8gb dengan komplit 12 select dan vst dan efek

45gb. Maschine MKII sudah dilengkapi Waveform yang berfungsi membentuk

gelombang suara yang memengaruhi dalam menentukan suara synth yang kita

inginkan. Selain itu, memiliki fitur untuk sequencing9. Sequencing memungkinkan untuk

membuat musik sendiri dengan mengubah pengaturan mixer di waktu yang tepat dan

automatis sesuai perintah yang di tentukan.

Gambar 3. Maschine MKII10

Berdasarkan penjelasan di atas, groovebox merupakan workstation. Alat musik

elektronik tersebut sudah terdapat sintetaiser, drum machine juga sequencer. Belajar

musik atau pembelajaran musik dapat menggunakan groovebox.

8 https://www.roland.com/global/products/mc-303 9 Sequencing adalah memprogram urutan instruksi musik secara otomatis. Misalnya ketika di play ‘naikkan volume pada menit kesekian’, ‘mainkan solo pada instrumen’ atau ‘ubah riff bass’. 10 https://www.native-instruments.com

Jurnal Beranda Edisi 09, Desember 2020 ISSN 1979-7214

FSP-IKJ

8

Synthesizer adalah alat musik elektronik yang menggunakan salah satu atau

lebih osilator yang menghasilkan frekuensi suara. Frekuensi tersebut kemudian diolah

berdasarkan ritme, pitch, amplitude menjadi sebuah nada dan memiliki karakter bunyi.

Sintetaiser mengimitasi suara dari berbagai alat musik yang berada di dunia.

Gambar 4. Synthesizer

MIDI atau yang disebut Musical Instrument Digital Interface, menurut Swift

(1997) adalah sebuah teknik standar yang mendeskripsikan protokol komunikasi, digital

interface, dan konektor elektrik yang menghubungkan banyak macam instrumen musik

elektrik. Satu koneksi MIDI melalui kabelnya dapat membawa 16 gelombang informasi,

dan setiap gelombang dapat diarahkan kepada perangkat yang berbeda atau instrumen

yang berbeda. Sebagai contoh, bisa terdapat 16 instrumen digital yang berbeda. MIDI

membawa pesan-pesan dan data yang menspesifikasi instruksi pada musik, termasuk

notasi, nada, kecepatan, getaran, mendistribusikan suara ke bagian kanan atau kiri dari

stereo, dan sinyal tempo. Data MIDI dapat ditransfer melalui kabel MIDI, atau direkam

melalui perangkat perekam untuk diedit atau dimainkan ulang (Huber, 1991).

Sebelum adanya MIDI, alat musik elektronik yang berbeda tidak dapat saling

terkoneksi. Hal tersebut berarti bahwa setiap musisi tidak dapat, menyambungkan

keyboard merek A kepada synthesizer milik merk B. Dengan adanya MIDI, semua

keyboard/instrumen yang sesuai dengan standar MIDI dapat saling terkoneksi antar

satu sama lain. Seperti modul suara, drum mesin, synthesizer, atau bahkan komputer

terlepas dari merknya yang berbeda-beda.

Perpaduan Audio dan MIDI (The Fusion of Audio and MIDI) pada groovebox

bukan hanya bisa mengambil sampel, alat ini benar-benar sistem produksi musik yang

terintegrasi. Audio dan MIDI dapat diintegrasikan bersama dalam satu lingkup yang

mudah digunakan. Salah satunya adalah fitur sinkronasi loop atau file midi secara

Jurnal Beranda Edisi 09, Desember 2020 ISSN 1979-7214

FSP-IKJ

9

otomatis. Hasil sampel bahkan dapat digunakan sebagai bentuk format waveform di

bagian synthesizer dan dapat digunakan atau diolah lagi.

Langkah pembelajaran musik dengan groovebox. Pada bagian groovebox

terdapat beberapa knob, tombol dan layar yang menampilkan empat gelombang audio

stereo dan polifoni 64-suara yang bisa diatur dan dijadikan sebagai synthesizer analog.

Pertama, sambungkan Groovebox ke DAW. Download dan instal Native Acces melalui

native-instrument.com. Buat akun dengan email pribadi anda untuk dapat masuk dan

install, selain itu nantinya akan dapat update seputar soundbank baru. Masukan kode

groovebox yang ada di balik hardware. Tentukan lokasi tempat penginstalan software,

direkomendasikan ditempatkan di sistem hardisk C. Pilih Maschine 2 lalu tekan instal.

Perlu diketahui, tanpa menginstal software tambahan groovebox bisa disambungkan

DAW. Mengapa perlu instal software plugin tambahan, hal ini agar lebih bisa

mengeksplore fungsi groovebox. Penulis menggunakan plugin Maschine software

dengan tambahan perangkat kerasnya.

Kedua, mengkoneksikan standalone11 Plugin groovebox dan DAW. Sambungkan

kabel USB ke groovebox dan laptop. Membuka DAW (Digital Audio Workstation). Pilih

Plugin – Audio unit - Native Instrument - Maschine 2 dan otomatis akan terhubung

antara groovebox dan DAW.

Gambar 5. DAW Ableton Dibuka

Ketiga, menggunakan fungsi (sampling, chop dan slice audio). Pengambilan

sampling yang fleksibel dengan mengirim file berformart WAV. Audio dapat direkam

melalui input analog stereo atau secara digital menggunakan input S / PDIF, bahkan

dapat mengimpor file WAV / AIFF dari komputer melalui USB, sehingga memungkinkan

11 Perangkat lunak

Jurnal Beranda Edisi 09, Desember 2020 ISSN 1979-7214

FSP-IKJ

10

untuk memanfaatkan banyak sampel suara. Penulis mengambil atau merekam suara

yang akan dijadikan sampling menggunakan telepon genggam (HP). Penulis merekam

ulang nada yang ingin di pelajari lewat HP karena sangat mudah dibawa. Pindahkan file

hasil rekaman ke laptop atau komputer. Import ke dalam DAW untuk diproses.

Gambar 6. Merekam menggunakan HP

Proses hasil rekaman menggunakan Eq agar terdengar lebih jernih. Pada proses

Eq, penulis memotong frekuensi low di angka 60hz agar memberi ruang kepada

instrumen low jika nanti dipakai untuk membuat komposisi. Pada middle penulis

menonjolkan hingga ke angka 1000hz agar terdengar lebih jelas dan high frekuensi di

angka 5.87Khz agar tidak terlalu tajam di telinga. Export hasil audio yang sudah diolah

ke channel track baru dengan cara klik kanan pilih freeze. Pindahkan track yang akan di

freeze ke channel baru. Pindahkan hasil audio yang sudah diolah ke VST Groovebox.

Gambar 7. Memilih freeze

Slicing pada dasarnya adalah tentang mengedit sampel ke dalam segmen

berbasis rhythm dan triggering dalam irama lebih lambat/lebih cepat dari yang

dimaksudkan. Slicing merupakan dasar metode untuk penggunaan sampel. Slicing

dapat digunakan untuk membuat sampel yang cocok dengan ritme yang disukai.

Setelah direkam, sampel dapat diproses dengan berbagai cara. Menggunakan Wave

Edit, berbentuk gelombang audio yang dapat dipotong (chop). Fungsi stretch

memungkinkan untuk mengubah tempo loop tanpa memengaruhi nada atau jika lebih

Jurnal Beranda Edisi 09, Desember 2020 ISSN 1979-7214

FSP-IKJ

11

suka membuat loop sendiri maka cukup potong (chop) lalu menyusun ulang sesuai

keinginan, maka dapat memainkan hasil sample tadi melalui keyboard MIDI eksternal.

Pilih tombol slice pada groovebox. Mainkan ritmik nada yang ada di audio sesuai tempo

dengan menekan tombol kotak pada groovebox dari kotak yang paling bawah berlanjut

ke kotak yang terdapat tanda lampu menyala berikutnya. Hal ini berguna untuk

membuat sampling audio menjadi puzzle yang akan dapat dimainkan menjadi

instrumen baru. Di layar lingkaran groovebox sebelah kanan akan menunjukan garis

pembatas antar ritmik yang sudah dibuat sebelumnya dengan memainkan kotak.

Gambar 8. Memainkan ritmik berurutan ke Lampu yang menyala

Keempat, memainkan hasil sampling audio dengan groovebox. Layar sebelah

kanan groovebox merupakan hasil sample audio yang sudah diolah menjadi potongan

instrumen baru dan siap dimainkan. Setiap potongan ritmik pada layar tersebut bisa kita

atur tempatnya dan diatur warna apa untuk memberi tanda setiap suaranya. Merubah

letak pembatas ritmik, merubah warna dapat dilakukan dengan menekan atau memutar

tombol yang ada di groovebox.

Gambar 9. Layar Groovebox Gambar 10. Kotak Groovebox diberi warna

Jurnal Beranda Edisi 09, Desember 2020 ISSN 1979-7214

FSP-IKJ

12

Selain itu, kita dapat belajar memainkan atau menambah effect agar mendapat

sound yang kita harapkan. Berikut caranya: pilih browse. Tombol browse pada

groovebox berisi berbagai perintah. Ada opsi project berisi file project yang sudah kita

kerjakan; opsi groups berisi bank sound yang tersusun; opsi sound berisi sample dari

VST (virtual instrument technology) yang siap pakai bawaan dari groovebox; opsi

instrument berisi berbagai macam VST; opsi loops berisi potongan sample instrument

yang diulang-ulang; opsi one-shots berisi secuplik potongan sample sound yang siap

pakai; opsi effect berisi macam-macam plugin effect seperti reverb, delay, eq. Contoh

cara menambahkan atau memilih efek reverb. Selesai kita memilih efek, layar sebelah

kanan akan menunjukkan beberapa jenis tipe reverb, gunakan knop paling kanan untuk

memilih.

Gambar 11. Layar kanan pada groovebox

Groovebox juga dapat mengubah tinggi rendah nada setiap potongan sample

audio yang sudah disusun. Kita dapat leluasa memilih nada yang tepat sesuai selera

penggunanya. Caranya kembali ke menu browse awal, tekan tahan suara sample yang

akan dirubah lalu tekan arah panah sampai menemukan tune sambil memutar knob

paling kiri. Lihat gambar 12.

Gambar 12. Mengubah pitch

Jurnal Beranda Edisi 09, Desember 2020 ISSN 1979-7214

FSP-IKJ

13

Penulis menggunakan groovebox sebagai media pembelajaran musik. Penulis

mengambil sample bunyi alat musik yang dimainkan pengajar (dosen) di kampus

dengan menggunakan handphone. Setelah itu, penulis olah menggunakan groovebox

dan dibantu dengan fitur scale (tangganada) pada groovebox. Pilih tombol pad mode,

pada tombol pad mode terdapat dua opsi yaitu mode sample shot dan mode keyboard.

Opsi sample-shot berguna untuk memainkan beat, ritmik karena setiap kotak berisi

sound yang berbeda-beda sesuai di layar. Pilih salah satu sound sebelum

menggunakan opsi kedua di dalam tombol pad mode. Pilih tombol keyboard untuk opsi

ke dua di dalam pad mode. Opsi keyboard berisi scale untuk memainkan suatu nada

yang kita pilih sebelumnya. Putar knob ke dua dari kiri untuk memilih scale yang di

inginkan dan akan muncul nada scale di layar sebelah kanan groovebox.

Gambar 13. Tombol pad Gambar 14. Memilih scale

Belajar akor juga dapat dilakukan. Kita bisa membuat dan mendengarkan

bunyinya. Akor di buat dalam beberapa susunan progresi, baik akor mayor dan minor.

Ada banyak pilihannya. Seperti akor mayor tipe satu, tipe dua sampai tipe delapan.

Begitu juga dengan akor minor. Semua tipe-tipe akor tersebut disediakan di groovebox.

Caranya dengan memutar knob type chord.

Gambar 14. Susunan akor mayor tipe delapan

Jurnal Beranda Edisi 09, Desember 2020 ISSN 1979-7214

FSP-IKJ

14

Penulis mempelajari berbagai tangga nada dengan melihat susunan tangga

nada yang sudah disediakan groovebox, dari fitur tersebut penulis bisa memainkan

tangga nada yang sudah dipilih dengan menghafal susunan nadanya dan

mempraktikan saat bermain instrumen lain. Penulis mempelajari progresi akor dengan

menggunakan fitur yang ada di dalam groovebox, fitur tersebut menyediakan delapan

macam progresi akor minor dan major. Penulis menggunakan fitur ini untuk menyusun

akor dalam karyanya dan menghafal progresi akor saat pembelajaran teori musik.

Penulis dapat mempelajari susunan nada di dalam akor, groovebox menampilkan

susunan nada akor pada layarnya, sehingga penulis dapat menghafal nada apa saja

yang membentuk akor tersebut. Penulis sering menggunakan fitur scale groovebox

untuk mencari inspirasi nada dalam karyanya maupun pembelajaran teori musik, selain

itu fitur ini sering digunakan penulis untuk improvisasi saat live performance, kelebihan

fitur ini dapat meminimalisir adanya kesalahan dalam memainkan tangga nada, karena

sudah muncul tanda tombol nada yang tidak boleh dimainkan pada nada dasar yang

sudah di tentukan.

SIMPULAN dan SARAN

Sangatlah penting mencari kenyamanan untuk memahami atau belajar sesuatu

hal baru, salah satunya adalah dalam belajar musik. Penulis menggunakan media

groovebox untuk belajar musik. Sebelumnya, penulis mengalami kendala secara

tekstual dalam belajar musik. Groovebox membantu menggambarkan berbagai bentuk

nada dan ritmik hal tersebut dan menjadikan penulis semakin senang dan merasa tidak

bosan dalam mempelajari musik. Sealin itu, groovebox sebagai media pembelajaran

musik memicu penulis dalam mengeksplorasi bermacam-macam nada untuk karyanya.

Penulis menyarankan penggunaan groovebox bagi siapa saja yang mempunyai

kendala secara teks dalam belajar musik. Dengan menggunakan groovebox yang

terkoneksi dengan DAW agar lebih mudah untuk mengeksplor dan memvisualkan nada

secara jelas di komputer seperti memunculkan urutan tangga nada dan menganalisa

nada yang ada pada akor. Groovebox dilengkapi dengan bermacam-macam VST dan

Jurnal Beranda Edisi 09, Desember 2020 ISSN 1979-7214

FSP-IKJ

15

Plugin bawaan yang dapat menciptakan sound-sound baru, hal ini juga semakin

menambah rasa senang dan tertarik untuk mempelajari lebih dalam lagi tentang musik.

DAFTAR PUSTAKA

Arief S. Sadiman, dkk. (2011).Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Hamalik, Oemar. (2015). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Huber, David Miles, 1991. The MIDI Manual. Carmel, Indiana: SAMS. ISBN

9780672227578. Swift, Andrew. 1997. https://socs.binus.ac.id/2019/12/02/midi/

SUMBER GAMBAR INTERNET

http://www.vintagesynth.com/akai/mpc60.php https://www.native-instruments.com

https://www.roland.com/global/products/mc-303