PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

118
PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X (Eksperimen di SMA PGRI 22 SERPONG) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Disusun oleh: Intan Febrina Wulandini NIM : 107013000668 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432/2011

Transcript of PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

Page 1: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X

(Eksperimen di SMA PGRI 22 SERPONG)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun oleh:

Intan Febrina Wulandini

NIM : 107013000668

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432/2011

Page 2: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

i

ABSTRAK

Intan Febrina Wulandini, NIM 107013000668, “Pengaruh Media Ilustrasi Musik

Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas X (Eksperimen di SMA PGRI

22 Serpong).”

Media ilustrasi musik merupakan media yang digunakan dalam penelitian

ini sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi, media

ilustrasi musik dapat mengubah lingkungan belajar menjadi menyenangkan

sehingga para siswa pun antusias untuk belajar. Musik dapat memicu keterkaitan

besar di antara bidang-bidang di dalam otak yang bertanggung jawab atas emosi

dan ingatan. Menggunakan musik sebagai alat memaksimalkan potensi manusia

merupakan upaya yang sangat berarti. Musik mampu memotivasi dan mendorong

partisipasi dalam kegiatan yang akan membantu meraih tujuan dalam fungsi-

fungsi sosial, bahasa, dan motorik. Dengan menggunakan media ilustrasi musik di

sekolah diharapkan mampu meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa dan

mampu mengubah suasana lingkungan belajar siswa menjadi menyenangkan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh

penggunaan media ilustrasi musik terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas

X SMA PGRI 22 Serpong.

Penelitian pada skripsi ini menggunakan metode penelitian true

experimental design (eksperimen yang betul-betul). Penelitian ini menggunakan

rancangan penelitian posttest-only control group design, yaitu kedua kelompok

(kelas eksperimen dan kelas kontrol) hanya diambil hasil tes akhirnya saja

(posttest). Kelompok eksperimen adalah kelompok yang diberikan perlakuan

sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak diberikan perlakuan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X SMA PGRI 22 Serpong

sebanyak 51 siswa, 25 siswa sebagai kelas kontrol dan 26 siswa sebagai kelas

eksperimen.

Berdasarkan hasil penelitian eksperimen yang dilakukan pada kelas X

SMA PGRI 22 Serpong menunjukan bahwa terdapat pengaruh media ilustrasi

musik terhadap kemampuan menulis puisi siswa. Hal ini berdasarkan hasil uji t,

didapat thitung = 2,73 dan ttabel = 2,01. Karena thitung lebih besar dari ttabel, maka Ha -

diterima dan Ho ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar yang

menggunakan media ilustrasi musik lebih tinggi dibanding rata-rata hasil belajar

yang tidak menggunakan media ilustrasi musik.

Page 3: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

ii

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Skripsi ini disusun dan diajukan untuk melengkapi syarat menyelesaikan

studi S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Judul skripsi “Pengaruh Media Ilustrasi Musik

Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas X (Eksperimen di SMA PGRI

22 Serpong).”

Dengan diselesaikannya penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Nurlena Rifa’I, M.A.,Ph.D., dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;

2. Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M.Pd., ketua jurusan dan dosen penasihat

akademik, yang telah meluangkan waktu bagi penulis untuk berkonsultasi

dalam menyelesaikan skripsi ini;

3. Nuryati Djihadah, M.Pd., M.A., dosen pembimbing, yang telah

meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis selama

menyusun skripsi ini;

4. Dra. Hindun, M.Pd., sekretaris jurusan, yang selalu memberikan motivasi

dan dukungan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini;

5. Seluruh dosen dan staf Fakultas Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan selama penulis belajar;

Page 4: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

iii

6. Seluruh staf perpustakaan utama UIN dan perpustakaan Fakultas Tarbiyah

yang telah mempermudah penulis mencari referensi;

7. Drs. Samya Suryana, kepala SMA PGRI 22 Serpong, yang telah

membantu memudahkan penulis melakukan penelitian; Mueliah, S.Pd.,

guru Bahasa dan Sastra Indonesia, yang telah membantu dan mengarahkan

penulis dalam menyelesaikan penelitian;

8. Ayah dan Ibuku tercinta, yang telah menaruh harapan besar dan selalu

berdoa demi selesainya skripsi ini; serta seluruh keluargaku yang kucintai;

9. Sahabat-sahabat angkatan 2007 kelas A, khususnya untuk Halimah,

Nurfamelia, Hilda, Ani, Kokom, Wita, Indah, Istika dan Utami yang selalu

setia mendengarkan semua keluhan dan memberikan masukan selama

penyusunan skripsi ini.

Untuk semua yang telah penulis sebutkan di atas, semoga Allah Swt

memberikan balasan yang melimpah atas bantuannya dalam menyusun skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak

kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan dari penulis. Oleh

karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi

pembaca serta dunia pendidikan pada umumnya.

Jakarta, 24 November 2011

Intan Febrina Wulandini

Page 5: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ......................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ................................................................................. vi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 5

D. Perumusan Masalah ................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

G. Sistematika Penulisan ................................................................. 7

BAB II : ACUAN TEORETIS

A. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 9

B. Hakikat Menulis .......................................................................... 11

C. Hakikat Puisi ............................................................................... 14

1. Pengertian Puisi ..................................................................... 14

2. Unsur-unsur yang Membangun Puisi .................................... 17

3. Menulis Kreatif Puisi ............................................................ 30

4. Tips atau Cara Menulis Kreatif Puisi ................................... 34

D. Hakikat Media Pembelajaran ...................................................... 36

1. Pengertian Media .................................................................. 37

2. Fungsi Media Pembelajaran .................................................. 38

3. Jenis-jenis Media ................................................................... 45

4. Ilustrasi Musik sebagai Media Pembelajaran ........................ 47

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 55

B. Metode Penelitian........................................................................ 55

C. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 57

1. Angket ................................................................................... 57

2. Tes ......................................................................................... 58

D. Populasi dan Sampel ................................................................... 58

E. Teknik Analisis Data ................................................................... 59

Page 6: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

v

1. Uji prasayarat analisis ........................................................... 60

2. Pengujian Hipotesis ............................................................... 61

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Sekolah ............................................................ 63

1. Profil Sekolah ......................................................................... 63

2. Visi dan Misi sekolah ............................................................. 64

3. Kurikulum sekolah ................................................................. 66

4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan ....................................... 67

B. Hasil Penelitian ............................................................................. 69

1. Deskripsi Hasil Penelitian ...................................................... 69

2. Analisis Data .......................................................................... 86

3. Deskripsi Hasil Analisis Kuantitatif Pengujian Hipotesis ...... 96

4. Deskripsi Hasil Analisis Pengelolaan Angket ........................ 98

BAB V : PENUTUP

A. Simpulan ..................................................................................... 107

B. Saran ......................................................................................... 107

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 109

LAMPIRAN

Page 7: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Desain Metode Penelitian ..................................................................... 56

Tabel 2 Struktur Kurikulum SMA PGRI 22 Serpong Kelas X ......................... 66

Tabel 3 Data Personil SMA PGRI 22 Serpong ................................................. 68

Tabel 4 Hasil Penilaian Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas X

(Kelas Eksperimen) ............................................................................. 86

Tabel 5 Hasil Penilaian Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas X

(Kelas kontrol) .................................................................................... 87

Tabel 6 Data Pengolahan Hasil Posttest pada Kemampuan Menulis Puisi

Siswa Kelas X ....................................................................................... 88

Tabel 7 Hasil Pengujian Hipotesis (Uji t) ........................................................... 97

Tabel 8 Hasil Angket .......................................................................................... 98

Tabel 9 Kriteria Penafsiran Angket .................................................................... 100

Page 8: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Puisi merupakan salah satu dari pendidikan tentang sastra di

sekolah terutama di jenjang sekolah menengah pertama dan sekolah

menengah atas. Pendidikan sastra adalah pendidikan yang mencoba untuk

mengembangkan kompetensi apresiasi sastra, kritik sastra, dan proses

kreatif sastra.1 Dari ketiga kompetensi tersebut, yang menjadi titik

konsentrasi dalam penelitian ini adalah proses kreatif sastra atau

pendidikan kreatif sastra yang mencoba membelajarkan peserta didik

untuk mau dan mampu menulis karya sastra.

Dari berbagai observasi yang dilakukan oleh beberapa ahli

terhadap pelaksanaan pembelajaran sastra di sekolah, aspek penulisan

kreatif sastra ini kurang mendapat perhatian yang serius. Tidak banyak

guru yang mempunyai metode atau model untuk melatih peserta didiknya.

Dalam strategi belajar mengajar memang sangat dituntut bagi guru

untuk menggunakan sebuah metode pembelajaran yang baik dan tepat.

Metode yang baik harus memperhatikan siswa, dalam hal ini siswa

dijadikan objek yang aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu jalan

keluarnya yaitu sebuah pembelajaran dengan media yang menarik dan

dapat memancing perhatian siswa. Antusias para siswa dapat mendorong

1 Wahyudi Siswanto,Pengantar Teori Sastra (Jakarta: PT Grasindo, 2008), h. 168-170.

Page 9: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

2

keinginan dan keaktifan pada pembelajaran, sehingga pembelajaran

menjadi menyenangkan.

Pemanfaatan media pembelajaran yang dikelola guru secara baik

dapat membantu siswa memahami materi pelajaran sehingga dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa. Sesuai dengan perkembangan

pendidikan dewasa ini, media pembelajaran memiliki banyak jenis media

yang digunakan oleh sekolah pada umumnya, diantaranya media visual

(penglihatan), media audio (pendengaran), dan audio visual, yang masing-

masingnya memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunaannya

masing-masing. Media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, untuk

itu perlu memilihnya dengan cermat dan benar agar dapat digunakan

secara tepat guna.

Media ilustrasi musik yaitu media yang bersifat auditif atau media

yang lebih menggunakan pendengaran seseorang. Musik pada umumnya

dapat melenturkan otot-otot yang kaku dan tegang sehingga menjadi lebih

rileks. Ini ada hubungannya dengan lingkungan belajar siswa yang

memerlukan musik dalam lingkungan belajarnya, karena kondisi fisiologis

selama melakukan pelajaran, tekanan darah dan denyut jantung cenderung

meningkat dan otot-otot menjadi tegang, lalu dengan iringan musik, siswa

mampu mengalirkan energi kreatif yang membuat pendengarnya terkejut

sekaligus gembira.2 Di sinilah peran ilustrasi musik sebagai media

2 Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, Quantum Learning (Bandung: Mizan Media Utama, 2003),

h. 72

Page 10: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

3

pembelajaran sangat diperlukan, khususnya untuk meningkatkan

kemampuan menulis puisi.

Untuk merangsang imajinasi dan keinginan siswa menulis sebuah

puisi, maka penulis menggunakan ilustrasi musik sebagai media

pembelajaran agar kemampuan dan keinginan para siswa dalam menulis

puisi meningkat sehingga pembelajaran jadi menyenangkan. Hal ini seperti

yang dikemukakan oleh Thomas Carlyle bahwa puisi merupakan

ungkapan pikiran yang bersifat musikal,3 maksudnya, puisi merupakan

ungkapan pikiran yang terdiri dari rima dan ritme sehingga pada saat

dibaca, puisi tersebut mempunyai nada yang indah, sedangkan nada adalah

unsur dari musik. Contoh musik yang dijadikan bahan media dalam

penelitian ini yaitu musik klasik karya Mozart, Bach, Beethoven, Vivaldi

dan Pachelbel.

Selama ini guru-guru di sekolah masih menggunakan cara

mengajar yang monoton dalam menyampaikan materi menulis puisi,

mereka masih menggunakan metode ceramah dan tidak menggunakan

media pembelajaran yang mendukung untuk mencapai hasil yang

memuaskan. Selain cara mengajar yang membosankan dan sangat

monoton, ditemukan juga masalah lain yang biasanya dijumpai. Masalah

itu merupakan ketidaktepatan pemilihan kata dan penggunaan gaya bahasa

dalam penulisan puisi siswa.

3 Herman J. Waluyo, Teori dan Apresiasi Puisi (Surakarta: Erlangga, 1995), h. 23.

Page 11: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

4

Melihat kenyataan itu, diduga ada hubungan antara cara guru

membelajarkan siswanya dengan suasana belajar yang kurang

menyenangkan sehingga sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal ini

dilihat dari ketidaktertarikan siswa untuk memahami materi dan

ketidaktepatan pemilihan kata dan bahasa kiasan dalam penulisan puisi

siswa. Sehubungan dengan itu, dirumuskan langkah solusi yaitu dengan

menggunakan metode mengajar yang bervariasi dan lebih inovatif

sehingga siswa dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi.

Untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi bagi siswa ini,

metode penggunaan media ilustrasi musik merupakan metode yang dipilih

dalam penelitian ini. Pemilihan metode tersebut berdasarkan beberapa

keunggulan seperti di bawah ini:

1. Menciptakan suasana belajar terasa santai tetapi siswa tetap siap untuk

berkonsentrasi.

2. Merangsang dan memperkuat belajar.

3. Menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan.

4. Merangsang imajinasi para siswa.

Penerapan media pembelajaran ilustrasi musik untuk mengetahui

pengaruhnya terhadap kemampuan menulis puisi merupakan tindakan

yang akan dikaji dalam penelitian ini. Adapun judul yang penulis buat

adalah “Pengaruh Media Ilustrasi Musik terhadap Kemampuan Menulis

Puisi Siswa Kelas X (Eksperimen di SMA PGRI 22 Serpong).”

Page 12: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

5

B. Identifikasi Masalah

1. Minimnya guru Bahasa Indonesia dalam menggunakan atau

memanfaatkan media ilustrasi musik dalam meningkatkan kemampuan

menulis puisi siswa kelas X.

2. Kurangnya alat-alat pendukung saat guru akan menggunakan sebuah

media.

3. Kurangnya minat siswa dalam memahami materi menulis puisi.

4. Kurangnya pemahaman guru terhadap penggunaan media

pembelajaran.

5. Masih ditemukan ketidaktepatan pemilihan kata dalam penulisan puisi

siswa.

6. Masih ditemukan ketidaktepatan penggunaan diksi dan gaya bahasa

dalam penulisan puisi siswa.

C. Pembatasan Masalah

Agar masalah tidak terlalu luas maka dalam penelitian ini penulis

membatasi masalah penelitian yaitu: Pengaruh media ilustrasi musik

terhadap kemampuan menulis puisi pada siswa kelas X SMA PGRI 22

Serpong tahun ajaran 2010/2011.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka

permasalahan yang berkaitan dengan penelitian ini adalah : Bagaimanakah

pengaruh media ilustrasi musik pada kemampuan menulis puisi siswa

kelas X SMA PGRI 22 Serpong?

Page 13: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

6

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang dikemukakan di atas,

maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media ilustrasi

musik terhadap kemampuan menulis puisi pada siswa kelas X SMA PGRI

22 Serpong.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini meliputi manfaat teoritis dan manfaat

praktis. Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan hasilnya dapat

bermanfaat untuk mengembangkan teori pembelajaran, sehingga dapat

memperbaiki mutu pendidikan dan mempertinggi interaksi belajar

mengajar terutama dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi melalui

media ilustrasi musik. Dengan adanya pemanfaatan media ilustrasi musik

akan memberikan daya tarik pada siswa untuk meningkatkan

kemampuannya melalui daya imajinasi dalam menuliskan sebuah cerita

sehingga dapat menciptakan kegiatan belajar yang menarik dan tidak

membosankan.

Manfaat praktis dari temuan penelitian ini bagi siswa adalah

mempermudah siswa untuk menemukan ide-ide secara cepat dan

mengembangkan imajinasi mereka dan menuangkan kata-kata indah dalam

bentuk tulisan yaitu sebuah puisi dengan memperhatikan pemilihan kata

dan bahasa kiasan yang tepat. Sedangkan bagi para guru, temuan ini

sebagai bahan masukan tentang penerapan media ilustrasi musik dalam

peningkatan kemampuan menulis puisi.

Page 14: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

7

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan adalah gambaran dari keseluruhan dalam

skripsi, sehingga akan mendapatkan suatu kemudahan dalam menelaah

dan memahaminya.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis membagi ke dalam lima bab

yang sistematikanya sebagai berikut :

Bab Pertama merupakan pendahuluan yang menjadi pengantar

umum kepada tulisan. Dalam bab ini dikemukakan: Latar Belakang

Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah,

Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

Bab kedua membahas tentang tinjauan teoretis menulis puisi dan

media pembelajaran yang meliputi: Tinjauan Pustaka, Hakikat Menulis,

Hakikat Puisi, dan Hakikat Media Pembelajaran.

Bab ketiga membahas tentang tempat penelitian dan metodologi

pnelitian yang meliputi: Tempat dan Waktu Penelitian, Metode Penelitian,

Teknik Pengumpulan Data, Populasi dan Sampel, dan Teknik Analisa Data

Bab keempat membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan

yang meliputi: Gambaran Umum Sekolah dan Hasil Penelitian.

Bab kelima merupakan bab penutup yang berisikan simpulan dan

saran – saran.

Page 15: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

8

BAB II

ACUAN TEORETIS

A. Tinjauan Pustaka

Salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dalam

komunikasi adalah keterampilan menulis. Keterampilan menulis adalah

suatu proses berpikir yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Ide/gagasan

tersebut kemudian dikembangkan dalam wujud rangkaian kalimat, selain

itu menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan

untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka

dengan orang lain. Menurut Tarigan, menulis merupakan suatu kegiatan

yang produktif dan ekspresif.4 Tetapi dalam menulis banyak hal yang perlu

diperhatikan salah satunya penggunaan bahasa. Seorang penulis

menggunakan bahasa yang baik dan benar agar orang lain dapat mahami

tulisan.

Keterampilan menulis belum optimal dikuasai oleh siswa, bahkan

mahasiswa. Mereka menganggap bahwa menulis bukanlah sesuatu yang

mudah untuk dilakukan. Menulis juga dianggap suatu kegiatan yang

menjenuhkan dan membosankan. Oleh karena itu seorang guru harus

mencari dan menerapkan penggunaan media untuk meningkatkan

keterampilan menulis, misalnya menulis sebuah puisi bagi para siswa.

4 Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa (Bandung: Angkasa,

2008), h. 3-4

8

Page 16: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

9

Penelitian tentang keterampilan menulis sudah banyak dilakukan.

Misalnya Penelitian tersebut antara lain penelitian keterampilan menulis

naratif, deskriptif, dan argumentatif. Penulisan keterampilan menulis puisi

dengan mempergunakan media pembelajaran masih jarang dilakukan.

Oleh karena itu penulis merasa perlu untuk meneliti keterampilan menulis

puisi. Adapun penelitian ini berjudul, ―Pengaruh Media Ilustrasi Musik

terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas X (Eksperimen di SMA

PGRI 22 Serpong)‖.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian

yang dilakukan oleh Nurul Melti Indah yang berjudul ―Peningkatan

Kemampuan Menulis Cerpen Melalui Teknik Pengandaian Diri sebagai

Tokoh dalam Cerita dengan Media Audio Visual pada Siswa Kelas X4

SMAN 2 Tegal‖. Hasil analisis data penelitian pada siklus I diperoleh

rata-rata nilai 70. Rata-rata nilai yang dinyatakan belum menunjukan

terlihat adanya peningkatan. Akan tetapi pada siklus II terjadi peningkatan

dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 75. Rata-rata nilai tersebut

termasuk dalam kategori baik karena berada dalam rentang 70-84.

Pemerolehan nilai ini menunjukan bahwa pembelajaran menulis cerpen

melalui teknik pengandaian diri sebagai tokoh dalam cerita dengan media

audio visual pada siswa X4 SMAN 4 Tegal mengalami peningkatan dan

berhasil.

Penelitian Nurul Melti Indah Septiani merupakan jenis Penelitian

Tindakan Kelas. Sedangkan penelitian yang penulis lakukan ialah meneliti

Page 17: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

10

dengan menggunakan desain penelitian eksperimen. Ada perbedaan dalam

media pembelajaran yang penulis lakukan, yaitu Nurul Melti Indah

Septiani menggunakan media audio visual, sedangkan dalam penelitian ini

peneliti menggunakan media ilustrasi musik sebagai media pembelajaran.

Penelitian lain yang juga relevan dengan penelitian penulis adalah

penelitian yang dilakukan oleh Fitriyani yang berjudul ―Keefektifan Media

Kartu Kata untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas

VIII Semester 2 SMPN Bandung‖. Penelitian ini menggunakan metode

eksperimen. Berdasarkan hasil uji statistik, bahwa keterampilan menulis

puisi lebih efektif dengan media Kartu Kata. Hal tersebut dapat dilihat dari

rata-rata (mean) nilai tes akhir yang diperoleh kelas eksperimen adalah

73,95, sedangkan nilai tes akhir kelas kontrol adalah 53,45 dengan selisih

rata-rata kedua kelas sampel yaitu 20,5. Maka dapat disimpulkan bahwa

kelas yang menggunakan media kartu kata lebih baik daripada kelas yang

tidak menggunakan kartu kata dalam pembelajaran menulis puisi.

Ada perbedaan antara penelitian penulis dengan penelitian yang

dilakukan oleh Fitriyani. Perbedaan tersebut yaitu pada penggunaan media

pembelajaran, media yang dilakukan oleh Fitriyani adalah media kartu

kata sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian

ini adalah media ilustrasi musik.

Dengan keberhasilan penelitian Nurul Melti Indah Septiani dan

Fitriyani dalam menggunakan media pembelajaran, maka penulis juga

Page 18: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

11

memanfaatkan sebuah pemanfaatan media, yaitu media ilustrasi musik

untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi.

B. Hakikat Menulis

Menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa. Menulis

adalah kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan, kegiatan menulis juga

dapat diartikan sebagai cara berkomunikasi dengan mengungkapkan

pikiran, perasaan dan kehendak kepada orang lain secara tertulis. Menurut

Cahyani dan Hodijah, menulis dapat dikatakan:

suatu keterampilan berbahasa yang paling rumit di antara jenis-

jenis keterampilan berbahasa lainnya. Ini karena menulis

bukanlah sekedar menyalin kata-kata dan kalimat-kalimat,

melainkan juga mengembangkan dan menuangkan pikiran-

pikiran dalam suatu struktur tulisan yang teratur.5

Walaupun kegiatan menulis itu terlihat mudah, tetapi dalam

prakteknya memang sulit untuk dilakukan. Seperti yang telah dikatakan

oleh Cahyani dan Hodijah, bahwa dalam menulis juga diperlukan

kemampuan dalam mengolah kata dan menyusun struktur tulisan yang

teratur.

Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang

grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang

sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut

kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.6 Menulis bukan

sekedar menggambarkan huruf-huruf, tetapi juga menyampaikan pesan

5Isah Cahyani dan Hodijah, Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD (Bandung:UPI

PRESS,2007), h.10 Cet. Ke 1 6 Henry Guntur Tarigan, Op.Cit., h.22

Page 19: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

12

melalui gambar huruf-huruf tersebut berupa karangan. Karangan sebagai

ekspresi pikiran, gagasan ide, pendapat, pengalaman disusun secara

sistematis dan logis.

Sedangkan menurut Suparno dengan singkat mengatakan bahwa

menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan

(komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat medianya.7

Melihat pengertian Suparno di atas, secara umum kita dapat menjadikan

tulisan sebagai alat untuk menyampaikan pesan kepada si pembaca.

Jadi dapat disimpulkan, bahwa menulis merupakan kegiatan

menggambarkan sesuatu (lambang-lambang grafik) dan penyampaian

pesan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat medianya, serta

mengembangkan dan menuangkan pikiran dalam struktur tulisan yang

teratur.

Adapun manfaat menulis menurut Suparno adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan kecerdasan.

2. Pengembangan daya inisiatif dan kreativitas.

3. Penumbuhan keberanian.

4. Pendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.

Manfaat menulis menurut Dr. Pennebaker dalam buku Quantum

Writing8 adalah sebagai berikut:

7 Suparno Mohammad Yunus, Keterampilan Dasar Menulis (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009),

h. 1.3 8 Hernowo, Quantum Writing Cara Cepat nan Bermanfaat untuk Merangsang Munculnya Potensi

Menulis (Bandung: Mizan Learning Center, 2003), h. 54

Page 20: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

13

1. Menulis dapat menjernihkan pikiran.

2. Menulis dapat mengatasi trauma.

3. Menulis dapat membantu mendapatkan dan mengingat informasi baru.

4. Menulis dapat membantu memecahkan masalah.

5. Menulis-bebas membantu kita ketika kita terpaksa harus menulis.

Manfaat menulis menurut Tarigan9 adalah:

1. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para

pelajar berpikir.

2. Menolong kita berpikir secara kritis.

3. Memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan,

memperdalam daya tanggap atau persepsi kita.

4. Memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi.

5. Membantu menjelaskan pikiran-pikiran kita.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis mempunyai

banyak manfaat, di antaranya dapat mengembangkan daya inisiatif dan

kreativitas, dapat mengatasi trauma, dapat memberikan informasi baru

kepada orang lain, membantu kita berpikir secara kritis, dapat menuangkan

ide atau gagasan-gagasan kita ke dalam tulisan, dan bisa mempengaruhi

pandangan orang lain.

9 Henry Guntur Tarigan, Loc.cit.

Page 21: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

14

C. Hakikat Puisi

1. Pengertian Puisi

Secara etimologis istilah puisi berasal dari kata bahasa Yunani

poesis, yang berarti membangun, membentuk, membuat, menciptakan.

Sedangkan kata poet dalam tradisi Yunani Kuno berarti orang yang

mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampir-hampir menyerupai

dewa atau yang amat suka kepada dewa-dewa.10

Menurut Waluyo, puisi adalah bentuk karya sastra yang

mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan

disusun dengan mengonsentrasikan struktur fisik dan struktur

batinnya.11

Puisi lahir secara alamiah berdasarkan pengalaman atau

pikiran dan perasaan si penyair yang bersifat imajinatif. Puisi

merupakan rekaman dan interpretasi dan pengalaman manusia yang

penting, dan diubah dalam wujud yang paling berkesan.

William Wordsworth (dalam Semi, t.t :93) dengan menggunakan

pendekatan struktural merumuskan pengertian puisi : Poetry is the best

words in the best order, artinya adalah kata-kata terbaik dalam susunan

terbaik.12

Maksudnya puisi merupakan kumpulan kata-kata pilihan

yang berada dalam pilihan kata yang indah dan bentuk susunan tulisan

(tipografi) terbaik.

10

Abdur Rosyid, ―Puisi-Pengertian dan Unsur-unsurnya‖, artikel diakses pada 9 Juni 2011pukul

17.54 WIB dari http://abdurrosyid.wordpress.com/2009/07/27/puisi-pengertian-dan-unsur-

unsurnya/ 11

Herman .J. Waluyo, Teori Apresiasi Puisi (Surakarta: Erlangga, 1995), h.97. 12

Atar Semi, Anatomi Sastra (Padang: Angkasa Raya, t.t), h.93.

Page 22: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

15

Pengertian puisi memang tidak jauh dari luapan perasaan

seseorang, saat seseorang merasakan senang, sedih, rindu, atau bahkan

kecewa, maka sebagian orang pasti ingin meluapkannya melalui

sebuah puisi. Seperti yang dikatakan Leigh Hunt (dalam Semi, t.t :94)

dengan menggunakan pendekatan emotif merumuskan pengertian

puisi, Poetry is imaginative passion, artinya puisi merupakan luapan

gelora perasaan yang bersifat imajinatif.13

Perrine (dalam Siswantoro, 2002) mengatakan bahwa poetry might

be defined as kind of language that says more and says it more

intensenly than does ordinary language.14

Pernyataan ini menegaskan

bahwa puisi merupakan bahasa yang berbeda dari bahasa sehari-hari

karena puisi lebih banyak mengatakan dan mengekspresikan dirinya

secara intens. Kata intens dalam bahasa Indonesia bisa disejajarkan

dengan padat, sarat muatan makna, dan sebagainya, yang

membedakannya dari bahasa keseharian atau prosa yang longgar, dan

cenderung menggunakan kata dengan lugas. Makna dari tiap kata jelas,

tidak menimbulkan ambiguitas. Inilah sifat bahasa keseharian yang

cenderung praktis.

Sedangkan bahasa puisi bersifat plastis maksudnya bersifat mudah

dibentuk dengan makna lain atau mampu mengakomodasi berbagai

dimensi makna di balik apa yang tersurat. Jadi, meskipun sebuah kata

itu hanya mempunyai beberapa arti tetapi makna yang dapat ditangkap

13

Ibid, h.94 14

Siswantoro, Apresiasi Puisi-puisi Sastra Inggris (Surakarta: Muhammadiyah University Press,

2002), h. 2. Cet. 1

Page 23: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

16

dari sebuah kata itu sangat luas. Misalnya kata gerimis, bukan hanya

berarti turun hujan tetapi juga bermakna lebih dari pada itu yaitu

melambangkan kedukaan.

W.H Auden mengatakan Poetry makes nothing happen.15

Maksudnya puisi bisa membuat sesuatu yang tidak ada menjadi ada.

Sesuatu yang tidak mungkin terpikirkan oleh kita, menjadi ada dan

bermakna. Misalnya puisi-puisi Sutardji Calzoum Bachri yang

membebaskan kata-kata dari maknanya yang disebut juga sebagai puisi

konkret. Dalam puisi konkret ini, tanda baca dan huruf-huruf—baik

huruf besar maupun kecil—sangat potensial membentuk gambar.

Gambar wujud fisik yang ―kasat mata‖ lebih dipentingkan daripada

makna yang ingin disampaikan. Ini membuktikan pengertian puisi dari

Auden di atas dapat juga dikatakan bahwa puisi adalah sesuatu yang

tidak mungkin akan menjadi mungkin.

Jadi, dari berbagai pengertian puisi di atas dapat dismpulkan bahwa

pada hakikatnya, puisi adalah karya tulis hasil perenungan seorang

penyair atas suatu keadaan atau peristiwa yang diamati, dihayati, atau

dialaminya dengan menggunakan bahasa figuratif. Cetusan ide berasal

dari peristiwa atau keadaan yang dikemas oleh seorang penyair ke

dalam bahasa yang padat dan indah.

15

Jerome Beaty,dkk, The Norton Introduction to Literature-Shorter eighth edition (London: W.W.

Norton & Company, Inc., 2002), h. 626.

Page 24: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

17

2. Unsur-unsur yang Membangun Puisi

Unsur-unsur yang membangun puisi dibagi menjadi struktur fisik

dan struktur batin puisi.

a) Struktur fisik

(1). Perwajahan Puisi (Tipografi)

Tipografi adalah bentuk dalam penulisan pada sebuah puisi.

Menurut Siswanto, perwajahan (tipografi) adalah pengaturan dan

penulisan kata, larik dan bait dalam puisi.16

Sedangkan menurut

Waluyo:

tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi, prosa, dan

drama. Larik-larik puisi tidak seperti paragraf tetapi membentuk bait.

Baris puisi tidak bermula dari tepi kiri dan berakhir di tepi kanan baris.

Tepi kiri atau tepi kanan dari halaman yang memuat puisi belum tentu

terpenuhi tulisan, tidak seperti tulisan yang berbentuk prosa.17

Di dalam puisi-puisi kontemporer, penyajian tipografi puisi itu

dipandang begitu penting sehingga menggeser kedudukan makna

kata-kata, contohnya, puisi-puisi Sutardji Calzoum Bachri.

Tipografi puisi dapat membentuk suasana dan maksud yang

hendak dikatakan penyair.

(2). Diksi

Diksi adalah pilihan kata, menurut Wahyudi Siswanto,

lengkapnya diksi adalah pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh

16

Wahyudi Siswanto, Pengantar Teori Sastra (Jakarta: PT Grasindo, 2008), h. 113 17

Herman.J.Waluyo, Op.cit., h. 97

Page 25: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

18

penyair dalam puisinya.18

Puisi adalah bentuk karya sastra yang

menggunakan sedikit kata-kata namun mengungkapkan banyak

hal, kata-kata yang digunakan dalam puisi harus secermat-

cermatnya. Pemilihan kata dalam puisi berhubungan erat dengan

makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.

Pemilihan kata dalam menciptakan puisi berhubungan erat

dengan latar belakang penyair. Semakin luas wawasan penyair,

semakin kaya dan berbobot kata-kata yang digunakan. Kata-kata

dalam puisi tidak hanya sekedar kata-kata yang dihafalkan, tetapi

sudah mengandung pandangan pengarang. Kata-kata dalam puisi

juga bisa mengungkapkan perasaan pengarang. Perasaan marah,

riang, cemas, khawatir, tegang, dan takut bisa terungkap melalui

puisi yang diciptakan pengarang.

Untuk menampilkan kata yang tepat penyair harus paham

dengan arti kata-kata yang digunakan, padanan katanya, dan

konteks sajak yang akan ditulis. Meskipun kata-kata yang

digunakan kadang-kadang mengandung arti yang sama, tetapi akan

lebih mendalam apabila penggunaan kata diperhatikan dengan

konteks. Penggunaan kata, seperti betina, perempuan, atau wanita

memberikan kesan yang berbeda meskipun ketiga kata tersebut

memilik persamaan makna, mengacu kepada jenis kelamin. Di

18

Wahyudi Siswanto, Op.cit., h. 114.

Page 26: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

19

sinilah bagaimana kecermatan penyair dalam pemilihan kata

diperlukan untuk memberikan nilai tambah kepada pembacanya.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemilihan kata

dalam puisi merupakan kegiatan penyair dalam mencari dan

mengolah kata-kata sebaik mungkin. Hal tersebut dimaksud agar

semua luapan hati dalam diri penyair dapat disampaikan secara

lengkap, sesuai dengan kehendak penyair.

(3). Pengimajian (Pencitraan)

Pilihan kata oleh penyair yang difungsikan untuk merujuk,

menyimpangi, dan mengekspresikan sesuatu terkait dengan imaji.

Dengan diksi, penyair berusaha mengkonkritkan imaji. Imaji ini

tidak lain adalah daya bayang atau kesan mental yang dapat diserap

gambarannya di alam pikir pembaca puisi.

Menurut Siswanto, imaji adalah kata atau kelompok kata yang

dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan,

pendengaran, dan perasaan.19

Jabrohim mengungkapkan bahwa

citraan merupakan salah satu sarana utama untuk mencapai

kepuitisan.20

Maksud kepuitisan itu di antaranya ialah: keaslian

ucapan, sifat yang menarik perhatian, menimbulkan perasaan kuat,

membuat sugesti yang jelas, dan juga sifat yang menghidupkan

pikiran. Waluyo berpendapat bahwa imaji pengimajian adalah kata

atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman

19

Ibid, h. 118 20

Jabrohim, dkk. Cara Menulis Kreatif (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), h. 41, Cet. Ke-1

Page 27: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

20

sensoris, seperti penglihatan (imaji visual), pendengaran (imaji

auditif), dan perasaan (imaji taktil).21

Jadi imaji dapat dibagi

menjadi tiga: imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan

imaji perasaan atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat

mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan

merasakan seperti yang dialami oleh penyair.

(4). Kata Konkret

Untuk membangkitkan daya imaji (daya bayang) pembaca,

maka kata-kata harus diperkonkret. Maksudnya ialah kata-kata itu

dapat menyaran kepada arti yang menyeluruh. Seperti halnya

pengimajian, kata yang diperkonkret ini juga erat hubungannya

dengan kiasan dan lambang. Jika penyair mahir mengkonkretkan

kata-kata maka pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau

merasa apa yang dilukiskan oleh penyair. Dengan demikian

pembaca terlibat penuh secara batin ke dalam puisi.

Menurut Jabrohim, kata konkret adalah kata-kata yang

digunakan oleh penyair untuk menggambarkan suatu lukisan

keadaan atau suasana batin untuk membangkitkan imaji pembaca.22

Kata konkret ini sangat berhubungan dengan imaji.

Kata konkret berhubungan dengan kiasan atau lambang.

Misalnya, kata konkret salju dapat melambangkan kebekuan cinta,

kehampaan cinta, kehampaan hidup, kekakuan sikap. Kata konkret

21

Herman.J.Waluyo, Op.cit. 78 22

Sukino, Menulis itu Mudah (Yogyakarta: Pustaka Populer LKiS, 2010), hlm. 127.

Page 28: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

21

rawa-rawa dapat melambangkan tempat yang kotor, tempat hidup,

bumi, dan kehidupan.

Untuk memperkonkret gambaran jiwanya yang penuh dosa,

Chairil Anwar menggunakan kata: “aku hilang bentuk/remuk”.

Sedangkan untuk melukiskan tekadnya yang bulat untuk kembali

ke jalan Tuhan, diperkonkret dengan ungkapan: “Tuhanku/ di

pintuMu aku mengetuk/ aku tidak bisa berpaling.” Hal ini berbeda

dari usahanya untuk mengkonkretkan sikan kebebasannya dengan

kata-kata: “Aku ini binatang jalang/ dari kumpulannya terbuang.”

Untuk mengkonkretkan cita-citanya yang abadi, ia menulis:

“Kumau hidup seribu tahun lagi.”

(5). Bahasa Figuratif atau Gaya Bahasa

Bahasa figuratif menjadikan puisi menjadi prismatis, artinya

memancarkan banyak makna atau kaya akan makna. Bahasa

figuratif adalah bahasa yang digunakan penyair untuk mengatakan

sesuatu dengan cara yang tidak biasa, yakni secara tidak langsung

mengungkapkan makna.

Perrine (dalam Waluyo, 1995:83) menyatakan bahwa bahasa

figuratif dipandang lebih efektif untuk menyatakan apa yang akan

dimaksud penyair.23

Keefektifan tersebut disebabkan beberapa hal,

yaitu:

a. Bahasa figuratif mampu menghasilkan kesenangan imajinatif.

23

Herman .J. Waluyo, Op.Cit., h.83

Page 29: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

22

b. Bahasa figuratif adalah cara untuk menghasilkan imaji

tambahan dalam puisi sehingga yang abstrak jadi konkret dan

menjadikan puisi lebih nikmat dibaca.

c. Bahasa figuratif adalah cara menambah intensitas perasaan

penyair untuk puisinya dan menyampaikan sikap penyair.

d. Bahasa figuratif adalah cara untuk mengonsentrasikan makna

yang hendak disampaikan dan cara menyampaikan sesuatu

yang banyak dan luas dengan bahasa yang singkat.

Definisi gaya bahasa atau dikenal juga dengan sebutan

majas menurut Keraf adalah cara mengungkapkan pikiran melalui

bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian

penulis (pemakai bahasa).24

Majas mempunyai berbagai macam

jenis, antara lain:

a. Metafora

Metafora adalah semacam analogi yang

membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam

bentuk yang singkat.25

Contoh: bunga bangsa, buaya darat,

buah hati, cindera mata, dan sebagainya.

Contoh gaya bahasa metafora terdapat pada puisi

Rendra dalam ―Surat Cinta‖, Rendra mengiaskan diri

kekasihnya sebagai Putri Duyung.

24

Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2010), h.113, cet.

Ke-20 25

Ibid. h. 139

Page 30: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

23

Engkaulah Putri Duyung

Tawananku

Putri Duyung dengan suara merdu

Lembut bagi angin laut

Mendesahlah bagiku

b. Persamaan (simile)

Menurut Keraf, persamaan atau simile adalah

perbandingan yang bersifat eksplisit.26

Yang dimaksud

dengan perbandingan yang ekspilisit ialah bahwa ia

langsung menyatakan sesuatu sama dengan hal yang lain.

Untuk itu, ia memerlukan upaya yang secara eksplisit

menunjukkan kesamaan itu, yaitu kata-kata: seperti, sama,

sebagai, bagaikan, laksana, dan sebagainya. Contoh:

Kikirnya seperti kepiting batu

Bibirnya seperti delima merekah

Matanya seperti bintang timur

Contoh-contoh dalam puisi modern yaitu: rindunya

bagai permata belum diasah, malam bagai kedok hutan

bopeng oleh luka, dan sebagainya.

c. Personifikasi

Menurut Keraf, personifikasi adalah semacam gaya

bahasa kiasan yang menggambarkan benda-benda mati atau

26

Ibid. h.138

Page 31: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

24

barang-barang yang tidak bernyawa seolah-olah memiliki

sifat-sifat kemanusiaan.27

Contoh:

Angin meraung-raung di tengah malam yang gelap itu

menambah ketakutan kami.

Contoh personifikasi dalam penggalan puisi ―Kubakar

Cintaku‖ karya Emha Ainun Najib pada bait ketiga, yaitu:

Rinduku terbang

Menembus penyap bayang

Rinduku burung malam

Menangkup cahaya: rahasia bintang-bintang

d. Hiperbola

Hiperbola yaitu kiasan yang berlebih-lebihan. Penyair

merasa perlu melebih-lebihkan hal yang dibandingkan itu

agar mendapat perhatian yang lebih seksama dari pembaca.

Contoh:

Penonton sepak bola membanjiri lapangan.

Air mataku terkuras saat menangisimu.

Chairil Anwar melukiskan kata-kata yang berlebihan

(hiperbola) pada puisinya yang berjudul ―Aku‖, berikut

penggalan puisinya:

Biar peluru menembus kulitku

Aku tetap meradang menerjang

27

Ibid, h.140

Page 32: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

25

Luka dan bisa kubawa berlari

Berlari

Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak peduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

e. Sinekdoke

Sinekdoke yaitu menyebutkan sebagian untuk maksud

keseluruhan, atau menyebutkan keseluruhan untuk maksud

sebagian. Sinekdoke terbagi menjadi pars prototo

(menyebut sebagian untuk seluruh) dan totem proparte

(menyebut keseluruhan untuk maksud sebagian). Contoh :

1) Pars prototo: sejak pagi batang hidungnya belum juga

kelihatan.

2) Totem proparte: Indonesia menjadi juara ke-1 dalam

perlombaan bulu tangkis saat melawan Malaysia.

Toto Bachtiar dalam penggalan puisinya yang berjudul

―Gadis Peminta-minta‖, melukiskan penderitaan gadis

peminta-minta, menggunakan kalimat dengan gaya bahasa

totem proparte, yaitu:

Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil

Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok

Contoh lain dari gaya totem proparte dan pars prototo ada

dalam puisi Hartoyo Andangjaya ―Rakyat‖yaitu:

Page 33: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

26

Rakyat adalah kita totem proparte

Jutaan tangan yang mengayun dalam kerja pars

prototo

Di bumi tanah tercinta

Jutaan tangan mengayun bersama pars prototo

Membuka hutan lalang jadi ladang-ladang berbunga

f. Ironi

Ironi adalah kata-kata yang bersifat berlawanan untuk

memberikan sindiran. Menurut Keraf, ironi adalah suatu

acuan yang ingin mengatakan sesuatu dengan makna atau

maksud berlainan dari apa yang terkandung dalam

rangkaian kata-katanya.28

Contoh ironi terdapat dalam puisi-puisi Rendra,

diantaranya yaitu puisi atau sajak yang berjudul ―Sajak

SLA‖, Rendra melukiskan potret kehidupan seorang guru

dengan tujuan untuk menyindir guru-guru yang

menyelewengkan wewenangnya demi memenuhi

kebutuhannya dan melalaikan tugasnya sebagai pendidik

generasi muda. Hal tersebut terdapat dalam penggalan puisi

berjudul ―Sajak SLA‖ di bawah ini:

Ibu guru perlu sepeda motor Jepang

Ibu guru ingin hiburan dan cahaya

28

Ibid. h.143

Page 34: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

27

Ibu guru ingin atap rumahnya tidak bocor

Dan juga ingin jaminan pil penenang

…………………………….

(6). Rima dan Ritme

a. Rima

Menurut Waluyo, rima adalah pengulangan bunyi dalam

puisi untuk membentuk musikalitas atau orkestrasi.29

Dengan

pengulangan bunyi itu, puisi menjadi merdu jika dibaca.

Contoh penggalan puisi Rendra ―Ballada Terbunuhnya Atmo

Karpo‖ berikut ini perpaduan konsonan /k/, /b/, dan /p/, serta

vokal /a/, /i/, /u/, memberi efek suasana yang kacau dan penuh

kesibukan.

Dengan kuku-kuku besi kuda menebah perut bumi.

Bulan berkhianat gosok-gosokkan tubuhnya pada pucuk-

pucuk para.

b. Ritme

Menurut Waluyo, ritme sangat berhubungan dengan bunyi

dan juga berhubungan dengan pengulangan bunyi, kata, frase,

dan kalimat.30

Sedangkan menurut Siswanto, ritme merupakan

tinggi-rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi.31

Ritme

sangat menonjol bila puisi dibacakan.

29

Herman .J. Waluyo, Teori dan Apresiasi Puisi, h.90 30

Herman .J. Waluyo, Loc.Cit. 31

Wahyudi Siswanto, Pengantar Teori Sastra, h.123

Page 35: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

28

Tiap penyair, aliran, periode, dan angkatan mempunyai

perbedaan cara mengulang hal-hal yang dipandang membentuk

ritme. Dalam puisi lama jelas sekali pemotongan baris puisi

menjadi dua frase merupakan teknik pembentuk ritme yang

padu, namun teknik tersebut bersifat statis. Berikut ini contoh

ritme dalam puisi lama:

Dari mana / punai melayang

Dari sawah / turun ke kali

Dari mana / kasih sayang

Dari mata / turun ke hati

(7). Struktur Batin

a. Tema

Menurut Waluyo, tema merupakan gagasan pokok atau

subject-matter yang dikemukakan oleh penyair.32

Pokok

pikiran atau pokok persoalan itu begitu kuat mendesak dalam

jiwa penyair, sehingga menjadi landasan utama

pengucapannya, jika desakan yang kuat itu berupa hubungan

antara penyair dengan Tuhan, maka puisi yang diciptakan

bertema ketuhanan. Jika desakan yang kuat berupa rasa belas

kasih atau kemanusiaan, puisi bertema kemanusiaan.

Dengan demikian tema puisi berkaitan dengan tujuan

penyair dalam menyampaikan sebuah pesan yang terkandung di

32 Herman .J. Waluyo, Teori dan Apresiasi Puisi, h.106

Page 36: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

29

dalam puisi itu. Tema puisi harus dihubungkan dengan

penyairnya, dengan konsep-konsep yang terimanjinasikan.

Oleh karena itu, tema bersifat khusus bagi penyair, tetapi

objektif bagi semua penafsir), dan lugas (tidak dibuat-buat).

b. Rasa

Menurut Siswanto, rasa dalam puisi adalah sikap

penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam

puisinya.33

Pengungkapan tema dan rasa berkaitan erat dengan

latar belakang sosial dan psikologis penyair, misalnya latar

belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial,

kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan

pikologis, serta pengetahuan. Contoh, Toto Sudarto Bachtiar

dalam ―Gadis Peminta-minta‖, menyikapi pengemis kecil

dengan netral, tidak membenci dan tidak pula dengan rasa belas

kasihan yang berlebihan. Dia dapat merasakan kegembiraan

pengemis kecil dalam dunianya sendiri, bukan merupakan

dunia yang penuh penderitaan seperti yang disangka orang.

c. Nada

Nada dalam puisi adalah sikap penyair terhadap

pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa.

Ada penyair yang menyampaikan tema dengan nada

menggurui, mendikte, dan bekerja sama dengan pembaca.

33

Wahyudi Siswanto, Pengantar Teori Sastra, h.124

Page 37: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

30

Penyampaian dengan rasa seperti ini untuk memecahkan

masalah, dan menyerahkan masalah kepada pembaca.

d. Amanat (Pesan)

Setiap tulisan pasti ada amanat yang ingin disampaikan

oleh seorang penulisnya. Amanat dalam puisi adalah maksud

yang hendak disampaikan atau himbauan pesan atau tujuan

yang hendak disampaikan penyair.

Amanat merupakan hal yang mendorong penyair untuk

menciptakan puisinya. Amanat tersirat di balik kata-kata yang

disusun. Amanat juga berada di balik tema yang diungkapkan

oleh penyair.

3. Menulis Kreatif Puisi

Menulis sastra tidak sama dengan menulis laporan, surat dinas,

ataupun makalah, akan tetapi prinsip-prinsip dasarnya dapat dibinakan

kepada calon penulis. Adapun masalah isi gaya penulisan dan

penggarapan unsur-unsur sastra dapat diserahkan kepada penulis untuk

dikembangkan. Menulis sastra berkaitan dengan pribadi kreatif, karena

dalam menulis sastra harus ada nilai seni dan kegunaan yang

terkandung di dalamnya. Hal ini senada dengan yang dikemukakan

oleh Quintus Horatius Flaccus dalam tulisannya yang berjudul Ars

Poetica, penyair kelahiran Venosa Italia ini mengemukakan istilah

„dulce et utile‟. Bahwa sastra berfungsi ganda, ia tidak hanya

Page 38: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

31

menghibur (dulce) karena keindahan, tetapi juga memberikan makna

(utile) terhadap kehidupan (kematian, kesengsaraan, maupun

kegembiraan) atau memberikan pelepasan kepada dunia imajinasi.34

Jabrohim mengemukakan bahwa ciri-ciri yang melekat pada

pribadi kreatif menunjukan sastra sebagai salah satu wilayah pilihan,

memang memberikan peluang bagi orang yang terlibat di dalamnya

untuk menjadi ―kreatif‖, baik dalam tujuannya yang apresiatif maupun

yang ekspresif.35

Jadi dapat disimpulkan bahwa menulis kreatif adalah

cara mengekspresikan atau mengungkapkan berbagai pengalaman atau

berbagai hal yang menggejala dalam diri kita, untuk dikomunikasikan

kepada orang lain melalui tulisan kreatif sebagai sesuatu yang

bermakna. Salah satu teks yang kreatif adalah teks puisi.

Menulis kreatif pada hakikatnya adalah menafsirkan kehidupan.

Melalui karyanya penulis ingin mengkomunikasikan sesuatu kepada

pembaca. Karya kreatif merupakan interpretasi evaluatif yang

dilakukan penulis terhadap kehidupan, yang kemudian direfleksikan

melalui medium bahasa pilihan masing-masing. Jadi, sumber

penciptaan karya kreatif adalah kehidupan kita dalam keseluruhannya

dan lingkungan kehidupan si penulis puisi (penyair).

34

Khris Bheda, ‗Sastra, Dulce et Utile‘, artikel diakses pada 19 Juni 2011pukul 17.10 WIB dari

http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=18007 35

Jabrohim, dkk, Cara Menulis Kreatif, h.75

Page 39: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

32

Menurut Roekhan (dalam Nurmalasari, 2008:13)36

unsur penting

dalam menulis kreatif adalah sebagai berikut:

a. Kemampuan berpikir kritis

Kemampuan berpikir kritis dalam kreativitas sangat dituntut,

karena dengan berpikir kritislah orang dapat menemukan sesuatu

yang belum pernah dipikirkan orang lain. Contohnya sang penyair

Sutardji Calzoum Bachri. Sutardji selalu berpikir kritis saat akan

menulis sebuah puisi maka dari itu ia terkenal dengan puisi-

puisinya yang sangat khas (puisi mantra) yang lebih mementingkan

tipografi (bentuk) dalam puisinya, sedangkan kata-kata, ia

bebaskan dari maknanya.

b. Kepekaan emosi

Kepekaan emosi sangat perlu, agar seseorang dapat menangkap

dan merasakan sesuatu yang sangat samar dari apa yang ada di

sekitarnya. Maksudnya ia bisa menangkap dan merasakan sesuatu

yang mungkin tidak dirasakan oleh orang lain, ia harus bisa

menangkap detil-detil dari apa yang dirasakannya. Contoh:

seseorang sedang berada di puncak gunung, emosi yang didapatkan

adalah kedamaian dan ketenangan. Bila seseorang itu memiliki

kepekaan emosi, pasti seseorang itu terbesit dalam pikirannya

untuk menumpahkan emosinya pada sebuah tulisan puisi.

36

Vita Nurmalasari, ―Pembelajaran Menulis Kreatif Naskah Drama Dengan Menggunakan

Pendekatan Partisipatif Pada Siswa Kelas XI IPA 3 Sman 23 Bandung: Studi Praeksperimen,‖ (Skripsi S1 Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia, 2008), h. 13

Page 40: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

33

Meskipun hanya satu larik saja. Itulah yang dimaksud dengan

kepekaan emosi.

c. Bakat

Bakat yang memperkuat daya kreativitas seseorang tetapi

bukan satu-satunya unsur yang menentukan. Orang yang berbakat

menulis (sastra) akan lebih berhasil menulis dibandingkan orang

yang kurang atau orang yang tidak berbakat. Tetapi seseorang yang

kreatif tidak hanya mengandalkan bakat saja.

d. Daya imajinasi

Kreativitas menuntut pelibatan daya imajinasi yang tinggi.

Dengan imajinasinya orang mampu mengasosiasikan apa yang

dilihat, dicium, dirasa, didengar atau dirabanya dengan sesuatu

yang lain.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa latihan

menulis merupakan salah satu kegiatan yang menunjukan

kreativitas. Oleh karena itu, dalam keterampilan menulis dikenal

dengan istilah menulis kreatif. Menulis kreatif berhubungan dengan

memberanikan siswa untuk menggunakan sepenuhnya apa-apa

yang mereka miliki, mencakup ide, pesan, pikiran dan perasaan

mereka dalam mengomentari sebagian pikiran siswa yang jarang

mereka gunakan.

Page 41: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

34

Jadi dapat disimpulkan, bahwa menulis kreatif puisi atau menulis

puisi adalah suatu proses penciptaan karya sastra yang merupakan

bentuk curahan pengalaman dengan penyampaian menggunakan

bahasa figuratif.

4. Tips atau Cara Menulis Kreatif Puisi

Nenden Lilis. A. mempunyai tips atau cara dalam menulis puisi,37

yaitu:

a. Menggali dan Mengolah Ide Penulisan Puisi

Seorang penyair akan mendapat ide jika hal-hal yang

dialaminya dari realitas itu ditangkap oleh jiwanya: diamati,

dirasakan, direnungkan, dan dihayati. Jika tidak, pengalaman itu

akan berlalu begitu saja dan tidak akan meninggalkan bekas.

Dengan begitu tidak akan pernah muncul ide untuk dijadikan

bahan penulisan puisi. Banyak cara untuk menggali dan mengolah

ide tersebut. Secara umum, penggalian dan pengolahan ide itu

dapat terjadi apabila kita selalu mengaktifkan dan membuka jiwa

kita pada berbagai hal yang terjadi dalam realitas, antara lain:

1) Selalu mendengarkan dan mempedulikan perasaan-perasaan

dan suara-suara hati sendiri.

2) Selalu mengamati dan menghayati segala hal yang menjadi

aktivitas hidup sehari-hari: pada saat berjalan, bekerja, mandi,

37

Nenden Lilis. A, Tips Praktis Menulis Kreatif (Bandung: Rumput Merah, t.t), h. 69-74

Page 42: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

35

makan, menyapu, dan lain-lain, tidak ada yang kita lewatkan

untuk dirasakan lebih dalam. Misalnya, pada saat berjalan ada

kerikil yang bagi orang lain tidak berarti apa-apa, bagi kita bisa

menjadi ide dan pengalaman puitik bagi penciptaan puisi.

3) Tak pernah bosan membaca, baik sumber-sumber tertulis,

maupun yang tidak tertulis. Membaca sumber-sumber tertulis

misalnya koran, buku, majalah, jurnal, dan lain-lain mengenai

berbagai hal: psikologi, sosiologi, sejarah, sains, karya-karya

sastra, dan lain-lain. Membaca yang tidak tertulis misalnya:

fenomena alam, fenomena masyarakat, sikap atau mimik

seseorang, dan lain-lain.

b. Menulis dengan Memperhatikan Unsur-unsur yang Membangun

Puisi

Yang dilakukan dalam proses ini adalah :

1) Memilih kata secermat-cermatnya dan setepat mungkin. Ia

mungkin mencoret berkali-kali kata yang dipilihnya hingga

ditemukan yang paling mewakili perasaan dan pengalamannya.

Kata-kata itu bisa dipikirkannya berhari-hari, bahkan

berminggu-minggu. Ini yang sering disebut dengan pengolahan

unsur diksi.

2) Melukiskan dengan kata-kata sehingga apa yang

digambarkannya itu seolah-olah dapat diindera: dilihat,

Page 43: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

36

didengar, dicium, diraba, dan dirasakan oleh pembaca. Upaya

ini disebut dengan pencitraan.

3) Mencari lambang dan perumpamaan (majas) yang tepat

mengungkapkan pengalaman jiwanya. Proses ini disebut

pengolahan bahasa figuratif.

4) Memvariasikan struktur kalimat, membuat pengulangan-

pengulangan (repetisi), dan eksplorasi-eksplorasi struktur

kalimat lainnya. Proses ini disebut penyiasatan struktur.

5) Memaksimalkan daya guna bunyi kata-kata: asonansi, aliterasi,

onomatope, rima, dan lain-lain untuk menimbulkan efek yang

diharapkan.

6) Menciptakan irama bahasa dengan intonasi kalimat yang

berbeda-beda, pengulangan, pola waktu, dan tekanan secara

teratur dengan penyusunan jumlah suku kata tiap larik tersebut.

7) Jika perlu, tata letak/perwajahan (tipografi) pun diolah oleh

penyair untuk memperkuat estetika dan makna puisinya.

Tipografi puisi dengan bentuk zig-zag misalnya, dapat

menggambarkan makna hidup yang berliku-liku, hati yang

galau, dan lain-lain.

D. Hakikat Media Pembelajaran

Pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses

komunikasi atau proses penyampaian pesan. Proses ini harus diciptakan

Page 44: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

37

atau diwujudkan melalui kegiatan penyampaian tukar-menukar pesan atau

informasi oleh setiap guru dengan siswa. Pesan atau informasi dapat

berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap yang baru. Untuk

mempermudah penyampaian pesan atau informasi dalam proses

komunikasi, diperlukan sarana dan prasarana. Salah satu sarana yang

digunakan adalah media pembelajaran.

Media adalah suatu alat yang dipergunakan dalam proses belajar

mengajar yang berupa perangkat keras maupun lunak. Media berfungsi

untuk menyampaikan dan memperjelas materi sehingga tujuan

pembelajaran dapat dicapai secara maksimal.

1. Pengertian Media

Menurut Arsyad, kata media berasal dari bahasa Latin medius

yang secara harfiah berarti ‗tengah‘, ‗perantara‘ atau ‗pengantar‘.

Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari

pengirim kepada penerima pesan.38

Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2010:3) mengatakan bahwa

media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau

kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu

memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.39

Dalam

pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan

media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar-

mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau

38

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), h.3. 39

Azhar Arsyad, Loc.Cit.

Page 45: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

38

elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali

informasi visual atau verbal.

Menurut Munadi, media pembelajaran dipahami sebagai

segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari

sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang

kondusif di mana penerimaannya dapat melakukan proses belajar

secara efisien dan efektif.40

Dari tiga pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media

adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat

merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga

dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.

2. Fungsi Media Pembelajaran

Salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat

bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan

lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.

Menurut Hamalik (dalam Arsyad, 2010:15), pemakaian media

pembelajaran dalam proses belajar-mengajar dapat membangkitkan

keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan

rangsangan kegiatan belajar, bahkan bisa membawa pengaruh

psikologis terhadap siswa.41

Maka dari itu, agar pembelajaran menulis

puisi ini menjadi menarik dan memotivasi siswa untuk gemar menulis

40

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran (Ciputat: Gaung Persada Press, 2008), Cet. Ke-1, h.7 41

Azhar Arsyad, Op.Cit. h.15

Page 46: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

39

puisi diperlukan sebuah media pembelajaran agar pembelajaran

menjadi berbeda dari biasanya.

Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi

pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran

dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain

membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga

dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data

dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan

memadatkan informasi.

Pada dasarnya fungsi media pembelajaran adalah sebagai sumber

belajar. Menurut Munadi (2008:36), fungsi media pembelajaran

terbagai menjadi lima:

a) Fungsi Media Pembelajaran sebagai Sumber Belajar

Mudhoffir (dalam Munadhi, 2008:37) menyebutkan bahwa

sumber belajar pada hakikatnya merupakan komponen sistem

instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik dan

lingkungan, yang mana hal itu dapat mempengaruhi hasil belajar

siswa. Dengan demikian sumber belajar dapat dipahami sebagai

segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta

didik) dan memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses

belajar.

Page 47: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

40

b) Fungsi Semantik

Maksud dari fungsi semantik yaitu kemampuan media dalam

menambah perbendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau

maksudnya benar-benar dipahami anak didik (tidak verbalistik).

Bahasa meliputi lambang (symbol) dan isi (content) –yakni

pikiran dan atau perasaan—yang keduanya telah menjadi totalitas

pesan (message), yang tidak dapat dipisahkan. Unsur dasar dari

bahasa itu adalah ―kata‖. Kata atau kata-kata sudah jelas

merupakan simbol verbal. Simbol adalah sesuatu yang digunakan

atau dipandang sebagai wakil sesuatu lainnya. Jadi, gambar

Harimau dapat dipakai sebagai simbol keberanian, seperti

digunakan oleh masyarakat kota Bandung (Maung Bandung).

Padahal, harimau itu sendiri biasanya dirujukan kepada binatang

buas. Hubungan antara kata, makna dan perujukan kepada binatang

buas. Hubungan antara kata, makna, dan perujukan menjadi amat

jelas, yakni ―makna‖ tidak melekat pada ―kata‖; ―kata‖ hanya

bermakna bila telah dirujukan kepada sejumlah referen.

c) Fungsi Manipulatif

Fungsi manipulatif didasarkan pada ciri-ciri (karakteristik)

umum yang dimilikinya sebagai tersebut di atas. Berdasarkan

karakteristik umum ini, media memiliki dua kemampuan, yakni

mengatasi batas-batas ruang dan waktu dan mengatasi keterbatasan

inderawi.

Page 48: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

41

d) Fungsi Psikologis

(1) Fungsi Atensi

Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian

(attention) siswa terhadap materi ajar. Setiap orang memiliki

sel saraf penghambat, yakni sel khusus dalam sistem saraf yang

berfungsi membuang sejumlah sensasi yang datang. Dengan

adanya saraf penghambat ini para siswa dapat memfokuskan

perhatiannya pada rangsangan yang dianggapnya menarik dan

membuang rangsangan-rangsangan lainnya.

(2) Fungsi Afektif

Fungsi afektif, yaitu menggugah perasaan, emosi, dan

tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu.

Media pembelajaran yang tepat guna dapat meningkatkan

sambutan atau penerimaan siswa terhadap stimulus tertentu.

Sambutan atau penerimaan tersebut berupa kemauan. Terlihat

pada diri siswa kesediaan untuk menerima beban pelajaran, dan

untuk itu perhatiannya akan tertuju kepada pelajaran yang

diikutinya. Hal lain dalam penerimaan itu adalah munculnya

tanggapan yakni berupa partisipasi siswa keseluruhan proses

pembelajaran secara sukarela, ini merupakan siswa terhadap

rangsangan yang diterimanya.

Page 49: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

42

(3) Fungsi Kognitif

Fungsi kognitif ini terlihat apabila media yang

digunakan adalah darmawisata, siswa mampu menceritakan

pengalamannya selama melakukan kegiatan itu kepada teman-

temannya. Melihat hal ini, jelas bahwa media pembelajaran

telah ikut andil dalam mengembangkan kemampuan kognitif

siswa. Semakin banyak ia dihadapkan pada objek-objek akan

semakin banyak pula pikiran dan gagasan yang dimilikinya,

atau semakin kaya dan luas alam kognitifnya.

(4) Fungsi Imajinatif

Media pembelajaran dapat meningkatkan dan

mengembangkan imajinasi siswa. Imajinasi ini mencakup

penimbulan atau kreasi objek-objek baru sebagai rencana bagi

masa mendatang, atau dapat juga mengambil bentuk fantasi

(khayalan) yang didominasi kuat sekali oleh pikiran autistik.

(5) Fungsi Motivasi

Guru dapat memotivasi siswanya dengan cara

membangkitkan minat belajarnya dan dengan cara memberikan

dan menimbulkan harapan. Harapan akan tercapainya suatu

hasrat atau tujuan dapat menjadi motivasi yang ditimbulkan

guru ke dalam diri siswa. Salah satu pemberian harapan itu

yakni dengan cara memudahkan siswa bahkan yang dianggap

lemah sekalipun dalam menerima dan memahami isi pelajaran

Page 50: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

43

yakni melalui pemanfaatan media pembelajaran yang tepat

guna.

(6) Fungsi sosio-Kultural

Fungsi media dilihat dari sosio-kultural, yakni mengatasi

hambatan sosio-kultural antarpeserta komunikasi pembelajaran.

Bukan hal yang mudah untuk memahami para siswa memiliki

jumlah cukup banyak (paling tidak satu kelas berjumlah ± 40

orang). Mereka masing-masing memiliki karakteristik yang

berbeda. Masalah ini dapat diatasi media pembelajaran, karena

media pembelajaran memiliki kemampuan dalam memberikan

rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman, dan

menimbulkan persepsi yang sama.

Fungsi atau kegunaan media pendidikan menurut Arief .S.

Sadiman, dkk42

adalah sebagai berikut:

a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis

(dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.

c. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat

mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan

berguna untuk:

1) Menimbulkan kegairahan belajar.

42

Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan pemanfaatannya

(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2009), h. 17.

Page 51: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

44

2) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik

dengan lingkungan dan kenyataan.

3) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut

kemampuan dan minatnya.

d. Kesulitan latar belakang lingkungan guru dengan siswa yang

berbeda dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan

kemapuannya dalam:

1) Memberikan perangsang yang sama

2) Mempersamakan pengalaman

3) Menimbulkan persepsi yang sama

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media

dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan rasa ingin tahu

dan minat, membangkitkan motivasi dan rangsangan dalam proses

belajar mengajar, serta dapat mempengaruhi psikologi siswa. Oleh

karena itu, media dapat digunakan secara tepat, secara nyata membantu

dan mempermudah proses belajar mengajar. Dengan demikian hasil

pembelajaran dapat lebih optimal.

Penggunaan media juga dapat membangkitkan minat dalam

pembelajaran menulis puisi karena dapat merangsang imajinasi dan

perasaan siswa untuk dapat menulis puisi secara baik.

Page 52: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

45

3. Jenis-jenis Media

Munadhi (2008) menggolongkan media menjadi lima, yaitu:

a. Media Audio

Media audio adalah media yang isi pesannya hanya

diterima melalui indera pendengaran. Dengan kata lain, media jenis

ini hanya melibatkan indera dengar. Jenis-jenis media audio adalah

Phonograph (Gramaphone), Open Reel Tapes, Cassette Tapes,

Compact Disk, Radio, Laboratiorium Bahasa.

b. Media Visual

Media visual adalah media yang melibatkan indera

penglihatan. Terdapat dua jenis pesan yang dimuat dalam media

visual, yakni pesan verbal dan nonverbal. Jenis media visual antara

lain: gambar, grafik, diagram, bagan, peta, buku atau modul,

komik, majalah, poster, dan papan visual.

c. Media Audio-Visual

Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur

suara dan unsur gambar. Jenis media audio-visual antara lain: film,

video, dan televisi.

d. Multimedia

Multimedia pembelajaran adalah media yang mampu

melibatkan banyak indera dan organ tubuh selama proses

pembelajaran berlangsung. Jenis multimedia antara lain : komputer,

internet, dan E-learning.

Page 53: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

46

e. Peralatan Proyeksi

1) Overhead Projector (OHP)

Adalah sebuah alat yang berfungsi untuk memproyeksikan

bahan-bahan visual yang dibuat di atas lembar transparan.

2) Slide (Film Bingkai)

Pada dasarnya slide sama dengan film strip, perbedaannya

adalah bahwa slide dapat diproyeksikan satu persatu,

sedangkan film strip merupakan rangkaian atau keseluruhan

penyampaian ide tertentu. Lazimnya slide dapat digunakan

untuk menyajikan gambar atau objek hasil pemotretan.

3) Film Strip (Film Rangkai)

Berbeda dengan slide, gambar (frame) pada film strip

berurutan merupakan satu kesatuan.

4) Opaque Projector (Proyektor Tak Tembus Pandang)

Bila ketiga proyektor di atas berbasis bahan transparan,

maka proyektor yang satu ini mampu memproyeksikan bahan-

bahan tidak tembus pandang (opaque). Benda-benda datar, tiga

dimensi seperti mata uang, model, serta warna dan anyaman

dapat diproyeksikan. Jadi berbeda dengan proyektor yang

memproyeksikan bahan visual dari tranparansi yang tembus

pandang, seperti OHP, slide, dan film strip.

Page 54: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

47

5) Digital Projector

Perbedaan digital projector dengan OHP yaitu kalau digital

projector dapat menampilkan bahan visual diam dan gerak,

sedangkan OHP hanya menampilkan bahan visual diam saja.

Dari berbagai jenis media yang diurai di atas, maka dalam

penelitian ini, penulis menerapkan penggunaan satu media baru yang

bersifat auditif yaitu ilustrasi musik sebagai media pembelajaran

menulis puisi yang berfungsi untuk membangkitkan keinginan, minat,

motivasi dan merangsang siswa untuk belajar, serta meningkatkan

kemampuan menulis puisi.

4. Ilustrasi Musik sebagai Media Pembelajaran

Kata ilustrasi dan musik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI),43

ilustrasi yaitu penjelasan tambahan berupa contoh,

bandingan, dsb untuk lebih memperjelas paparan (tulisan dsb),

sedangkan arti kata musik yaitu nada atau suara yang disusun demikian

rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan (terutama

yang menggunakan alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi

itu). Pengertian ilustrasi musik dalam KBBI adalah musik yang

mengiringi pertunjukan sandiwara di pentas atau melatari film.

Ilustrasi musik bukan hanya untuk mengiringi pertunjukan sandiwara

atau melatari film saja tetapi bisa juga menjadi sebuah media

43

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008),

hlm. 526 dan 943.

Page 55: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

48

pembelajaran. Ilustrasi musik dapat mengubah lingkungan belajar

menjadi menyenangkan sehingga para siswa pun antusias untuk

belajar.

Musik sangat penting untuk lingkungan Quantum Teaching

karena musik sebenarnya berhubungan dan mempunyai kondisi

fisiologis selama melakukan pelajaran mental yang berat, tekanan

darah dan denyut jantung cenderung meningkat, dan otot-otot menjadi

tegang. Selama relaksasi dan meditasi, denyut jantung dan tekanan

darah menurun dan otot-otot mengendur.

Musik sangat berpengaruh pada guru dan pelajar. Sebagai

seorang guru, dapat menggunakan musik untuk menata suasana hati,

mengubah keadaan mental siswa, dan mendukung lingkungan belajar.

Musik membantu pelajar bekerja lebih baik dan mengingat lebih

banyak. Musik merangsang, meremajakan, dan memperkuat belajar,

baik secara sadar maupun tidak sadar. Di samping itu, kebanyakan

siswa memang mencintai musik.44

Penelitian di Universitas California mengungkapkan bahwa

masing-masing otak (otak kiri dan otak kanan) mengendalikan

aktivitas intelektual yang berbeda-beda sesuai dengan tugas yang

sudah menjadi tugas masing-masing. Hal inilah yang menyebabkan

tidak terjadinya tumpang tindih antara otak kanan dan otak kiri, karena

keduanya mempunyai ruang yang berbeda. Otak kiri menangani

44

Bobbi Deporter, dkk, Quantum Teaching (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2010), h. 110

Page 56: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

49

masalah tentang angka, susunan, logika, organisasi, dan hal lain yang

memerlukan pemikiran lebih rasional. Sedangkan otak kanan

mengurusi masalah pemikiran yang abstrak dengan penuh imajinasi.

Misalnya warna, ritme, musik, dan proses pemikiran lain yang

memerlukan kreativitas, orisinilitas, daya cipta, dan bakat artistik.45

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa musik berpengaruh

signifikan terhadap konsentrasi, kesehatan, daya ingat, kreativitas dan

daya pikir. Bahkan mahasiswa yang diperdengarkan musik-musik

klasik beberapa jam sebelum tes IQ berakibat pada bertambahnya nilai

IQ para mahasiswa tersebut dibanding jika mereka tidak didengarkan

musik klasik.46

Para ahli percaya bahwa pelatihan menggunakan musik

membentuk jalur baru di dalam otak. Pelatihan menggunakan musik

juga memberikan lebih dari sekedar hubungan sebab akibat terhadap

perkembangan bagian-bagian tertentu dari otak secara jangka panjang.

Musik memicu keterkaitan yang lebih besar dari stimulus lainnya

terhadap belahan otak sebelah kiri dan otak kanan. Musik juga memicu

keterkaitan yang lebih besar diantara bidang-bidang di dalam otak

yang bertanggung jawab atas emosi dan ingatan. Menggunakan musik

sebagai alat untuk memaksimalkan potensi manusia merupakan upaya

yang sangat berarti. Musik mampu memotivasi dan mendorong

45

Miftahul A‘la, Quantum Teaching (Yogyakarta: DIVA Press, 2010), h. 25-26. 46

Amrizal, ―Peranan Musik dalam Pembelajaran‖, artikel diakses pada pukul 15:50, tanggal 6

April 2011 dari http://lembaga-pendidikan-pengabdian-knpi.blogspot.com/2010/07/peranan-

musik-dalam-pembelajaran.html

Page 57: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

50

partisipasi dalam kegiatan yang akan membantu meraih tujuan di

dalam fungsi-fungsi sosial, bahasa dan motorik.47

Di negara-negara maju, musik telah dimanfaatkan untuk

kepentingan umum dan bukan hanya pada kepentingan musik. Bank,

dokter gigi, agen asuransi rumah sakit dan tempat-tempat yang

berhubungan dengan orang banyak telah memanfaatkan musik untuk

kepentingan tertentu. Negara Indonesia belum mampu untuk melihat

prospek musik dari aspek manfaat. Musik masih difungsikan untuk

sekedar hiburan dan menjadi disiplin khusus yang sangat spesial

sehingga terasa sulit untuk disejajarkan dengan disiplin ilmu lain. Plato

pernah berkata, ―Di dalam pendidikan, musik menduduki posisi

tertinggi karena tidak ada satupun disiplin yang dapat masuk ke dalam

jiwa dan menyertai dengan kemampuan bertahap melebihi irama dan

harmoni‖.48

Musik sepertinya merupakan sistem yang sudah terpasang pada

otak kita. Dalam Origins of Music, Wallin, Merker, dan Brown (1999)

mengatakan bahwa musik merupakan bentuk komunikasi universal

yang mempengaruhi pemeliharaan spesies dan memainkan peran

dalam menarik pasangan, mengikat, dan harmoni. Weinberger (2004),

seorang neuroscientist pada University of California di Irvine,

menunjukan bahwa temuan-temuan baru mendukung teori bahwa otak

dikhususkan untuk membangun blok musik. Risetnya mengemukakan

47

Ibid. 48

Ibid.

Page 58: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

51

bahwa auditory cortex menanggapi titinada dan bukan hanya frekuensi

suara mentah dan bahwa sel-sel otak individual mengolah kontur

melodi.49

Dampak musik dapat dirasakan juga pada detak jantung, seperti

diukur dengan denyut, yang cenderung sinkron dengan hentakan musik

yang sedang kita dengar—semakin cepat musik, semakin cepat denyut.

Tubuh ikut beresonansi dengan panjang gelombang molekul yang

stabil; musik memiliki frekuensinya sendiri, yang entah beresonansi

pada frekuensi yang sama, kita merasa nyaman, kita belajar lebih baik,

dan kita akan lebih sadar dan siaga.50

Jadi, dengan musik, kegiatan

belajar mengajar akan terasa menyenangkan.

Menurut Eric Jensen, efek potensial musik terhadap pikiran dan

tubuh mencakup berikut ini:

1. Meningkatkan energi otot.

2. Meningkatkan energi molekuler.

3. Mempengaruhi detak jangtung.

4. Mengurangi sakit dan stres.

5. Mempercepat penyembuhan dan pemulihan pasien bedah.

6. Menghilangkan kelelahan.

7. Membantu dalam melegakan emosi.

8. Merangsang kreativitas, sensitivitas, dan berpikir.

49

Eric Jensen, Pemelajaran Berbasis-Otak: Paradigma Pengajaran Baru (Jakarta: PT Indeks,

2011), h. 101 50

Ibid.

Page 59: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

52

Selanjutnya, berikut ini adalah manfaat pembelajaran yang

dianggap berasal dari musik:

1. Relaksasi dan pengurangan stres (stres menghambat pembelajaran).

2. Mendorong kreativitas melalui aktivasi gelombang-otak.

3. Stimulasi imajinasi dan pemikiran.

4. Stimulasi keterampilan gerakan (motor), berbicara, dan vokabulari.

5. Pengurangan dalam masalah disiplin.

6. Pemfokusan dan pengaturan energi kelompok.

7. Transmisi informasi sadar dan bawah sadar.

Menurut Hernowo, berikut adalah beberapa kegiatan yang bisa

ditingkatkan oleh musik:51

1. Mengerjakan karya seni maupun ilmiah.

2. Menulis naskah atau artikel.

3. Belajar untuk ujian atau membantu anak-anak belajar.

4. Membaca novel atau buku teks.

5. Menyiapkan bahan kuliah atau bahan lokakarya.

6. Menulis karangan.

7. Berlatih yoga, tai chi, atau bentuk meditasi fisik yang lain.

8. Mencari ilham untuk karya kelompok.

9. Menghafal pidato atau naskah untuk peran sebuah drama.

10. Menciptakan program komputer yang baru.

51

Hernowo, Quantum Writing (Bandung: Mizan Learning Center, 2003), h. 166.

Page 60: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

53

Menurut Hernowo dalam bukunya, Quantum Writing, musik bisa

secara fenomenal membantu pembelajaran dan untuk belajar. Orang-

orang yang menerapkan teknik Superlearning biasanya memutar musik

yang temponya lambat atau largo karena musik dengan tempo lambat,

yaitu 60 ketukan per menit, mampu menurunkan gelombang otak dan

detak jantung sehingga memicu relaksasi yang lebih dalam.

Berikut ini adalah cara melatih keahlian berimajinasi menurut

Hernowo:

1. Cari tempat yang tenang untuk duduk atau berbaring.

2. Sebelum musik diputar, yakinkan diri bahwa Anda akan

mengamati setiap citra dan keterkaitan yang muncul.

3. Amati setiap perasaan yang muncul bersama dengan pencitraan

tersebut.

4. Bayangkan Anda berada di alam terbuka, di sebuah tempat yang

Anda sukai.

5. Putar Intriduction and Allegro dari Ravel atau Prelude to the

Afternoon of Faun. Biarkan musik membawa Anda pergi.

6. Catat di dalam buku harian Anda, citra, keterkaitan, dan emosi

yang muncul. Tulis secepat mungkin, jangan berpikir.

Cara membuat karangan dengan iringan musik menurut

Hernowo:

1) Untuk memicu kreativitas yang lebih dalam dan lebih introspektif,

putar Brandenburg Concerto No. 5 (movement kedua) karya Bach.

Page 61: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

54

2) Siapkan pena dan kertas kosong yang tidak bergaris.

3) Dengarkan dalam suasana santai, pertama-tama tarik napas dalam,

kemudian lakukan sedikit latihan peregangan.

4) Setelah musik mulai diputar, bayangkan Anda berada di sebuah

jalan setapak. Perhatikan bagaimana bentuknya dan rasakan

permukaannya di bawah telapak kaki Anda. Perhatikan suasana

keliling Anda. Kemudian, biarkan musik menunjukan kepada

Anda, kemana jalan tersebut mengarah.

5) Setelah selesai, putar sekali lagi.

6) Sambil mendengarkan, tuliskan kemana jalan setapak itu

membawa Anda pergi.

Jadi, media ilustrasi musik dalam pembelajaran menulis

terutama menulis puisi sangat mempengaruhi konsentrasi, kesehatan,

daya ingat, kreativitas, imajinasi dan daya pikir siswa sehingga

pengaruh tersebut dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi

siswa. Pengaruh peningkatan kemampuan menulis puisi para siswa

tersebut perlu dibuktikan dengan penelitian. Oleh karena itu, penulis

meneliti bagaimana peningkatan kemampuan menulis puisi siswa kelas

X dengan media ilustrasi musik.

Page 62: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

55

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA PGRI 22 Serpong. Sekolah ini

terletak di Jalan Pahlawan Seribu No. 60, Tangerang Selatan, Banten.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada tahun ajaran 2011-2012,

tepatnya selama tiga bulan, mulai dari bulan Juli s.d September 2011.

Waktu untuk mengajar adalah dua kali pertemuan dengan siswa.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah

metode eksperimen. Pemilihan metode ekperimen ini berdasarkan karena

peneliti ingin mengetahui secara pasti pengaruh penggunaan media

ilustrasi musik terhadap kemampuan menulis puisi siswa di dua kelompok

sampel yang dijadikan penelitian. Menurut Sugiyono, penelitian

eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam

kondisi yang terkendalikan.52

Menurut Burhan Bungin:

52

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D)

(Bandung: Alfabeta, 2010) cet.9, h. 107

55

Page 63: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

56

apabila penelitian bertujuan meramalkan dan menjelaskan hal-

hal yang terjadi atau yang akan terjadi di antara variabel-

variabel tertentu melalui upaya manipulasi atau pengontrolan

variabel-variabel tersebut atau hubungan di antara mereka,

agar ditemukan hubungan, pengaruh, atau perbedaan salah satu

atau lebih variabel, maka penelitian yang demikian disebut

penelitian eksperimen.53

Jadi, metode eksperimen yaitu suatu cara untuk mencari hubungan

sebab-akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja

ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau

menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu. Eksperimen selalu

dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu kelakuan. Untuk

itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

dengan desain penelitian “Posttest-Only Control Design”.

Tabel. 1

Desain Metode Penelitian

(Sugiyono, 2010 : 112)

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing

dipilih secara random (R). Kelompok yang diberi perlakuan (X) dan

kelompok yang lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut

kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut

53

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup,

2010), h.39

R X O2

R O4

Page 64: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

57

kelompok kontrol. Pengaruh adanya perlakuan (treatment) adalah (O1:O2).

Dalam penelitian yang sesungguhnya, pengaruh treatment dianalisis

dengan uji beda, pakai statistik t-test misalnya. Kalau terdapat perbedaan

yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka

perlakuan yang diberikan berpengaruh secara signifikan.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini mencakup:

1. Angket

Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.54

Dalam

penelitian ini responden diberi instrumen angket yang berisi daftar

pertanyaan yang harus dijawab atau direspon. Pada penelitian ini,

angket yang peneliti gunakan berisi tentang dua hal utama yakni

bagaimana respon siswa pada media ilustrasi musik yang digunakan

dalam pembelajaran menulis puisi dan substansinya. Angket dalam

penelitian ini berjumlah 15 pertanyaan. Untuk menghitung persentase

data angket, yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

54

Sugiyono, Opcit, h. 199

Page 65: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

58

Rumus analisis data angket:

Keterangan : P = Persentase yang dicapai.

F = Frekuensi (jawaban responden terhadap salah

satu alternatif jawaban).

N = Jumlah responden.

2. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.55

Adapun tes yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu siswa menulis

puisi dengan memperhatikan tema, pemilihan kata (diksi), penggunaan

gaya bahasa (majas), bait, rima, dan irama, serta pengimajian.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono, populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari

55

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT Rineka Cipta,

2002), h. 127, Cet. Ke- 12

P = F x 100

N

Page 66: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

59

dan kemudian ditarik kesimpulan.56

Pada penelitian ini yang menjadi

populasi adalah keseluruhan siswa kelas X SMA PGRI 22 Serpong

yang berjumlah 51 siswa.

2. Sampel

Sutrisno Hadi mengemukakan ―sampel adalah sejumlah

penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasinya‖.57

Sampel

dalam penelitian ini adalah kelas X dengan menggunakan teknik

pengambilan sampel yaitu sampel kelompok (Cluster Sampling).

Sampel kelompok adalah sampel dalam bentuk kelompok, bukan

individu.58

Misalnya kelas siswa. Dalam sampel kelompok, nilai

sampel adalah rata-rata kelompoknya, bukan nilai individu unsur

sampel. Dalam penelitian ini terpilih dua kelas yang dijadikan sebagai

sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.

E. Teknik Analisis Data

Untuk pengujian hipotesis, data hasil post test kemampuan menulis

puisi siswa dari kedua kelompok, baik kelompok eksprimen maupun

kelompok kontrol dianalisis dengan menggunakan statistik inferensial

melalui uji beda rata-rata. Namun sebelumnya harus diadakan uji prasyarat

analisis.

56

Sugiyono. Opcit, h. 90 57

Sutrisno Hadi. Statistik 2, (Yogyakarta: Andi Offset, 1996), h.221, Cet. Ke-19 58

Hadeli. Metode Penelitian Kependidikan, (Ciputat: Quantum Teaching, 2006), h. 71, Cet. Ke-1

Page 67: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

60

1. Uji prasayarat analisis

Uji homogenitas varians:

Uji homogenitas varians ini dilakukan untuk mengetahui

apakah data yang didapat homogen atau tidak. Pengujian homogenitas

ada tiga cara,59

yaitu:

a. Varians terbesar dibandingkan varians terkecil

b. Varians terkecil dibandingkan varians terbesar

c. Uji Bartlett (untuk lebih dari 2 kelompok)

Dari ketiga cara di atas peneliti memilih cara yang pertama yaitu

cara varians terbesar dibandingkan varians terkecil dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

1) Tulis Ha dan Ho dalam bentuk kalimat.

2) Cari Fhitung dengan menggunakan rumus:

F= Varians terbesar

Varians terkecil

3) Tetapkan taraf signifikansi (α).

4) Hitung Ftabel dengan rumus:

Ftabel = F1/2 α (dk varians terbesar – 1, dk varians terkecil – 1)

dengan menggunakan tabel F didapat Ftabel.

59

Husaini Usman, R Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008),

h.133.

Page 68: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

61

5) Tentukan kriteria pengujian Ho yaitu :

Jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima (homogen)

6) Bandingkan Fhitung dengan Ftabel.

7) Buatlah kesimpulannya.

2. Pengujian Hipotesis

Untuk pengujian hipotesis digunakan statistik inferensial yaitu uji

perbedaan dua rata-rata. Adapun rumus statistik uji- t yang digunakan

jika varians tidak homogen, yaitu :

Uji hipotesis untuk Ho : akan mempunyai statistik uji60

:

th = x1 – x2 diketahui : x1 = ∑ x1

√( S12 ) + (S2

2)

n1

n1 n2

di mana t mengikuti distribusi t dengan derajat bebas sama dengan:

db = √( S12 + S2

2)2

n1 n2

(S12/ n1)

2 + (S2

2/ n2)

2

n1-1 n2-1

60

R.Gunawan Santosa, Statistik, (Yogyakarta: Andi, 2004), h.107.

Page 69: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

62

Sedangkan rumus statistik uji t yang digunakan jika varians

homogen, yaitu:

�̅�1 − �̅�2 ; dengan derajat bebas (db)= 𝑛1 + 𝑛2 − 2

𝑆𝐺 1

𝑛1 +

1

𝑛2

Pada penggunaan tabel t maka db dibulatkan pada “integer terdekat”.

t=

Page 70: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

63

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Sekolah

1. Profil Sekolah

Nama Yayasan : Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (Anak

Lembaga PB

PGRI)- YPLP-PGRI

Nama Sekolah : Sekolah Menengah Atas (Atas) Persatuan Guru

Republik Indonesia (PGRI): SMA PGRI Serpong

Tahun Berdiri : 08 Januari 1978

Izin Operasional : Dari KANWIL DEPDIKBUD Propinsi Jawa Barat

NO : 189 /I02.KEP / E.81 tanggal 28 September

1981

Status Sekolah : Terakreditasi ―B‖

Alamat : Yayasan Pusat di Jakarta

: Yayasan Propinsi di Serang

: Yayasan Kabupaten di Tangerang

: Sekolah : Jl. Pahlawan Seribu No. 60 Serpong

Tangerang Telepon/Fax. (021) 7562410

KEPALA SEKOLAH

Nama : Drs. Samya Suryana

Tempat Tanggal lahir : Sumedang, 18 Februari 1956

63

Page 71: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

64

NIP : 195602181986031008

Pangkat, Jabatan, Golongan : Pembina Tingkat Satu/IVa

Pendidikan : S1. IPPS

2. Visi dan Misi sekolah

Visi SMA PGRI 22

Sekolah Besar Kuat Demokratis, Kompetitif dan Berkualitas Pilihan

Masyarakat

Visi ini menggambarkan cita-cita sekolah yang objektif,

rasional, dan fokus. Ke depan sebagai lembaga pendidikan terdepan

yang berwibawa, dihargai, disegani, dan diakui oleh stake holder

pendidikan.

Misi SMA PGRI 22

a. Misi Pendidikan Nasional untuk melaksanakan proses pendidikan

efektif guna menghasilkan lulusan yang bermutu, cerdas

berpengetahuan luas dan dalam, memilikinya kepribadian,

memiliki keterampilan hidup

b. Misi Kebudayaan Nasional adalah untuk menumbuhkembangkan

budaya bangsa, melestarikan nilai – nilai luhur serta menjungjung

tinggi nilai agama untuk mencapai ahlakul karimah, berkesenian

yang sehat dan bermanfaat.

Page 72: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

65

c. Misi Nilai Perjuangan salah satu jati diri PGRI sebagai organisasi

induknya mengawal, menjaga, menegakkan dan mengisi

kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia 17 Agustus

1945, dengan menanamkan kesadaran bela negara dan rasa

kebangsaan yang tinggi.

d. Misi Pengabdian merupakan kesadaran berkorban berkarya nyata

bagi para guru sebagai pendidik, pengajar, pelatih, penilai dalam

kiprahnya terhadap misi organisasi PGRI dengan penuh rasa

tanggung jawab dan niat ibadah.

e. Misi Pengembangan dan Pembaharuan selalu, memperluas,

memperdalam, memperkuat, memperkaya, perubahaan kearah

kemajuan menyeluruh secara bertahap terprogram dan terukur

secraa terus menerus.

f. Misi Kompetensi : sekolah mampu meningkatkan potensi guru, staf

sekolah dalam meningkatkan kemampuan peserta didik dalam

bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten sebagai

perwujudan dari penguasaan pengetahuan (kognitif), sikap tingkah

laku dan kepribadian (afektif) dan keterampilan hidup (life skill).

g. Misi IMTAQ dan IPTEK diharapkan sekolah ini sebagai egen

pembentukan manusia beriman, bertakwa, berahlak mulia serta

agen ilmu pengetahuan dan teknologi yang memberi manfaat besar

bagi kehidupan umat lahir dan bathin.

Page 73: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

66

3. Kurikulum sekolah

Struktur kurikulum di SMA PGRI Serpong meliputi substansi

pembelajaraan yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga

tahun mulai Kelas X sampai dengan Kelas XII. Struktur kurikulum

disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi

mata pelajaran.

Pengorganisasian kelas – kelas di SMA PGRI Serpong dibagi ke

dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang

diikuti oleh seluruh peserta didik, dan kelas XII merupakan program

penjurusan yang terdiri atas dua program: (1) Program Ilmu Pengetahuan

Alam, (2) Program Ilmu Pengetahuan Sosial.

Table 2. Struktur Kurikulum SMA PGRI Serpong Kelas X

Komponen Alokasi waktu

Semester 1 Semester 2

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2

3. Bahasa dan Sastra Indonesia 4 4

4. Bahasa Inggris 4 4

5. Matematika 4 4

6. Fisika 2 2

7. Biologi 2 2

8. Kimia 2 2

9. Sejarah Nasional dan Dunia 2 2

10. Geografi 2 2

11. Ekonomi 2 2

12. Sosiologi 2 2

13. Seni Budaya 2 2

14. Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan

2 2

15. BK / BP - -

16. Teknologi Informasi dan

Komunikasi

2 2

Page 74: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

67

17. Keterampilan / Bahasa Asing 2 2

B. Muatan Lokal 1 1

C. Pengembangan Diri 2* ) 2

* )

Jumlah 41 41

28*

) Ekuivalen 2 jam pembelajaraan

4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

a. Kepala Sekolah

N a m a : Drs. Samya Suryana

Tempat Tanggal Lahir : Sumedang, 18 Februari 1956

N I P : 195602181986031008

Pangkat, Jabatan, Golongan : Pembina Tingkat Satu / IV a

Pendidikan : S1 IPPS

a. Guru

Jenis Kelamin : L = 15 P = 14 Jumlah : 29

Pendidikan : D3 = 1 S1 = 27 S2 = 1 Jumlah : 29

Pengalaman : 4 Thn = 6 8 Thn = 5 > 12 Thn = 18

b. Staff

Jenis Kelamin : L = 4 P = 3 Jumlah : 7

Pendidikan : SLTP = 4 SLTA = 3 Jumlah : 7

Pengalaman : < 4 Thn : 1 > 4 Thn : 2 > 8 Thn : 4

Page 75: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

68

Tabel 3. Data Personil SMA PGRI 22 Serpong

No. Nama Guru/TU/Penjaga Agama Pendidikan

Terakhir

Jabatan Mengajar Mata

Pelajaran

1. Drs. Samya Suryana Islam S1 Kepsek Sosiologi/Sejarah

2. Dra. Hj.Tini Nuraeni Islam S1 Guru Bahasa dan Sastra

Indonesia

3. Dra. Hj.Ellien Ajatri LT Islam S1 PKS Kur. Ekonomi

4. Dra. Catharina SDD Kristen S1 Guru Kimia

5. Kusmiati Roebyo, S.Pd Islam S1 PKS Kes. Bahasa Inggris

6. Naijan, S.Pd Islam S1 PKS Sarana Sosiologi/sejarah

7. Drs. Muhammad Halimi, MMPd Islam S1 PKS Humas Pendidikan Agama

Islam

8. M. Asro S.Pd. Islam S1 Guru Pendidikan

Kewarganegaraan

9. Aminah, S.Pd. Islam S1 Guru Ekonomi

10. Drs. M. Chotib Islam S1 Guru Pendidikan Agama

Islam

11. Dra. Maryati Islam S1 Guru Sejarah/SPJD

12. Drs. Suparto Islam S1 Guru Kesenian

13. Dra.Rr Tatik Purwaningsih Islam S1 Guru Biologi

14. Suhardjo CR, SP Islam S1 Guru Biologi

15. Iis Rosita, S.Pd Islam S1 Guru Fisika

16. Dede Syarif, S.Pd Islam S1 Guru Biologi

17. Mueliah, S.Pd Islam S1 Guru Bahasa dan Sastra

Indonesia

18. R. Rudi Darmawan, S.Pd Islam S1 Guru Sosiologi/Kesenian

19. Euis Hasmayanti Dewi, SIP Islam S1 Guru Pendidikan

Kewarganegaraan

20. Jonih Surya, S.Pd Islam S1 Guru Penjaskes

21. Drs. Memed Sumantri Islam S1 Guru Kesenian

22. Ani Wahyu Sumawijaya, S.Pd Islam S1 Guru Matematika

23. Ahmad Fauzi, S.Pd Islam S1 Guru Matematika

24. Irawan, S.Kom Islam S1 Guru Komputer

25. Apriyanti Cinta Jayanti, S.Pd Islam S1 Guru Matematika

26. Ratna Ismawati, S.Pd Islam S1 Guru Bahasa Inggris

27. Harid Adhari, S.Kom Islam S1 Guru Komputer

28. Dede Komarudin, S.Pd Islam S1 Guru Ekonomi/Akuntansi

29. Tri Junaedi, S.Pd Islam S1 Guru Fisika/Geografi

30. Awal Oedijono Islam S1 Guru Keterampilan Otomotif

31. Sukenah Islam SMKK Guru Keterampilan Tata

Busana

32. Amelia Islam D2 Guru Bahasa Inggris

33. Cacih Islam SMA Tata Usaha --

34. Tuti Sutihat Islam SMA Kasir --

35. Rusdiana Islam SMA Tata Usaha --

36. Ruri Ismayanti Islam SMK Perpustakaan --

37. Arham Islam SMP Pesuruh --

38. Maman Rusman Islam SMP Penjaga --

39. Ading Sukardi Islam SMP Penjaga --

40. Mulya Kustini Islam SMA Tata Usaha --

Page 76: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

69

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol dalam penelitian ini, diperoleh hasil tes akhir

(post test) pada kedua kelas. Adapun hasil data yang peneliti peroleh,

dianalisis dan ditampilkan dalam bentuk tabel yang disertai

pendeskripsiannya. Hasil akhir dari data yang telah diproses bertujuan

untuk membuktikan apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara

kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah media ilustrasi musik

diterapkan dalam pembelajaran menulis puisi.

1. Deskripsi Hasil Penelitian

Data penelitian ini berupa lembar kerja siswa yang menulis puisi

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data hasil tes keterampilan

menulis puisi itu telah diubah ke dalam bentuk bahasa tulis

(transkrip). Data yang berupa larik-larik puisi diubah ke dalam bentuk

angka-angka sehingga data yang diperoleh dapat dihitung dengan

menggunakan perhitungan statistik.

Untuk memperoleh angka-angka tersebut peneliti menggunakan

skala 1 sampai dengan 100. Skala tersebut dilihat dari deskripsi

kriteria penilaian keterampilan menulis puisi ada di lampiran. Setiap

aspek penilaian keterampilan menulis puisi memiliki bobot yang

berbeda. Hal ini disesuaikan dengan tingkat kepentingan masing-

masing aspek dalam keterampilan menulis puisi.

Page 77: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

70

Berikut akan diuraikan contoh hasil analisis tes akhir (post test)

keterampilan menulis puisi siswa di kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Dalam pembahasan ini, peneliti tidak mencantumkan semua

hasil analisis tes keterampilan menulis puisi karena keterbatasan

waktu dan biaya. Peneliti hanya memberikan beberapa contoh

mengenai langkah-langkah yang dilakukan dalam mengubah data

kualitatif yang berupa kalimat menjadi data kuantitatif yang berbentuk

angka-angka.

Hasil penyekoran setiap aspek dari kedua kelas kemudian di

klasifikasikan menjadi tiga tingkatan. Tingkat pertama, dengan skor

tertinggi yaitu 100. Tingkat kedua, dengan skor sedang yaitu 70.

Tingkat ketiga, dengan skor terendah, yaitu 50. Untuk lebih jelasnya

peneliti memaparkan klasifikasi perolehan skor setiap aspek sebagai

berikut:

a. Deskripsi Analisis Puisi Tes Akhir (Post Test) kelas

Eksperimen Subyek Nomor 10 dan 12

Analisis puisi subyek no.10

Nomor 10

Nama Cindy Tania. M

Nilai 80

Page 78: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

71

1) Tema atau Judul Puisi

Tema atau judul dalam menulis puisi pun harus

diperhatikan. Tema atau judul harus tepat dengan isi puisi

yang ditulis. Dalam puisi subyek nomor 10, judul yang

diambil adalah Penyesalan. Judul telah sesuai dengan isi

puisi karena di dalam puisi tersebut menggambarkan bahwa

si penulis membenci dirinya sendiri seperti orang yang

sedang lepas kendali. Tersirat ada penyesalan di dalamnya.

Untuk itu peneliti memberi skor 20 untuk ketepatan

penentuan tema dalam puisi di atas.

Judul puisi:

Penyesalan

Kadang-kadang aku benci

Bahkan sampai aku maki

…..diriku sendiri

Seperti aku

Menjadi seteru

…..diriku sendiri

Waktu itu

Aku…

Seperti orang lain dari diriku

Aku tak puas

Sebab itu aku menjadi buas

Menjadi buas dan panas

Page 79: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

72

2) Pemilihan Kata (Diksi)

Diksi memiliki peranan yang penting dalam sebuah

puisi, karena dengan pemilihan diksi yang tepat seorang

penyair akan mendapatkan efek yang lebih indah dari

puisinya. Pada subyek nomor 10, pemilihan kata tampak

pada penggalan: menjadi seteru//aku menjadi buas// buas

dan panas.

Siswa menggunakan kata seteru dengan maksud

ingin menegaskan bahwa ia sedang bertengkar atau

berseteru dengan dirinya sendiri. Siswa memilih kata buas

dan panas untuk menggambarkan bahwa dirinya benar-

benar lepas kendali atas amarahnya. Melihat ketepatan

siswa dalam memilih kata, maka peneliti memberi skor 25.

3) Gaya Bahasa (Majas)

Gaya bahasa yang digunakan oleh subyek nomor 10

ini adalah jenis gaya bahasa hiperbola, seperti pada

penggalan, aku menjadi buas dan panas. Gaya bahasa pada

kalimat aku menjadi buas dan panas merupakan sebuah

gaya bahasa yang berlebihan. Untuk gaya bahasa yang

digunakan diberikan skor 10.

4) Bait, Rima, dan Irama

Bait dalam puisi erat kaitannya dengan tipografi

(perwajahan) puisi, fungsinya untuk menarik perhatian

Page 80: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

73

pembaca dan membantu pembaca memahami makna dan

situasi yang tergambar dalam puisi. Pemenggalan-

pemenggalan pada puisi di atas yang ditulis oleh subyek

no.10 telah memiliki struktur yang indah dan memudahkan

pembaca memahami makna yang ingin disampaikan oleh

penyairnya. Pada bait dalam puisi tersebut, siswa menulis

puisi dalam bait yang masing-masing tiap lariknya semakin

menjorok ke dalam. Penempatan bait diberikan skor sebesar

5.

Rima dalam puisi di atas lebih dominan pada bentuk

rima i-i i-i. seperti penggalan puisi; Kadang-kadang aku

benci// Bahkan sampai aku maki//…diriku sendiri/. Jelas

sekali bunyi akhir pada setiap larik berbentuk i-i i-i. Siswa

pun mengulang bentuk rima di bait kedua dan terakhir

dalam puisinya, seperti penggalannya berikut ini; Aku tak

puas// Sebab itu aku menjadi buas// Menjadi buas dan

panas.

Terdapat pola sajak akhir pada setiap bait. Bait

kesatu: ci-ki-ri; bait kedua: ku-ru-ri; bait ketiga: tu-ku-ku;

bait keempat: as-as-as. Pola sajak tersebut terasa sangat

berirama dan juga liris. Kalau diperhatikan, kombinasi

asonansi dari bait pertama ke bait keempat, dari asonansi i-i

ke konsonansi s-s, menunjukan suasana yang sangat berat

Page 81: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

74

dan murung, sesuai dengan perasaan sesal yang semakin

meningkat sehingga di bait keempat semakin terasa suasana

kemarahan pada dirinya sendiri. Karena menariknya unsur

estetik pada puisi ini maka skor untuk kriteria penilaian

rima diberikan skor sebesar 10.

Irama bernilai sangat estetik saat dibaca, jika rima

yang dipilih juga bernilai estetik. Rachmat Djoko Pradopo

menyebut irama sebagai orkestra bunyi, yaitu kombinasi

bunyi yang meliputi semua persajakan.61

Apabila rima

yang dipilih sudah bernilai estetik, maka irama yang

dibentuk akan indah pula saat dibaca. Kombinasi bunyi

dominan asonansi i-i dan konsonansi s-s menimbulkan rasa

penyesalan yang kuat dan kemarahan yang menggelora.

Karena keestetikan tersebut, maka peneliti memberi nilai 5

pada komponen penilaian irama puisi.

5) Pengimajian (Pencitraan)

Pengimajian atau imaji adalah susunan kata yang

mencitrakan pengalaman sensoris seperti melihat,

mendengar, dan meraba. Puisi yang ditulis oleh subyek

no.10 ada pencitraan yang disebut dengan citra suhu, dalam

Rachmad Djoko Pradopo, citra suhu adalah citra yang

dibangkitkan melalui pengalaman sensoris yang berkaitan

61

Rachmat Djoko Pradopo. Puisi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2010), h.3.7, Cet. Ke-3

Page 82: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

75

dengan suhu.62

Citra suhu ini dapat kita lihat pada larik

puisi di atas pada bait terakhir; Menjadi buas dan panas,

kata panas tersebut merupakan pengalaman sensoris yang

berkaitan dengan suhu. Pada kategori pencitraan ini,

peneliti memberikan skor 5 dalam puisi subyek no.10.

Analisis puisi subyek no.12

Nomor 12

Nama Sintia Dewi

Nilai 90

Judul Puisi:

Sajak Putih

Beribu saat dengan kenangan

Surut perlahan

Kita dengarkan bumi menerima tanpa mengaduh

Sewaktu detikpun jatuh

Kita dengar bumi yang tua dalam setia

Kasih tanpa suara

Sewaktu bayang-bayang kita memanjang

Mengabur batas ruang

62

Ibid. h. 4.22

Page 83: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

76

Kita pun bisa tersekat dalam pesona

Sewaktu ia pun memanggil-manggil

Sewaktu kata membuat kita begitu terpencil

Di luar cuaca

1) Tema atau Judul

Pada puisi subyek no.12, tema/judul pada puisi ini

adalah Sajak Putih. Dalam analisa peneliti, makna kata

putih pada umumnya adalah nuansa kesucian, ketulusan,

kebersihan, kelembutan, dan keagungan. Keterkaitan antara

judul dengan isi puisi dirasa kurang sesuai karena isi dari

puisi tersebut berbicara tentang keadaan alam, yaitu

kesetiaan bumi terhadap seluruh makhluk hidup yang

berpijak di atasnya. Oleh karena itu, peneliti memberi skor

10 pada kategori tema/judul.

2) Pemilihan Kata (Diksi)

Pada puisi subyek no.12 terlihat si penulis sudah

sangat terampil dalam memilih kata yang sesuai, seperti

pada larik /Beribu saat dengan kenangan/ dan /sewaktu

bayang-bayang kita memanjang / mengabur batas ruang/.

Pada larik /kita dengar bumi yang tua dalam setia/, untuk

menggambarkan kesetiaan, si penulis lebih memilih kata

Page 84: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

77

tua. Karena ketepatan subyek no.12 dalam memilih kata,

maka peneliti memberi skor sebesar 25.

3) Penggunaan Gaya Bahasa (Majas)

Gaya bahasa yang banyak digunakan dalam puisi di

atas adalah majas personifikasi. Seperti pada penggalan

larik ketiga; /kita dengarkan bumi menerima tanpa

mengaduh/, lalu di larik keempat; /sewaktu detik pun jatuh/,

kemudian di larik kelima; /kita dengar bumi yang tua

dalam setia/. Dari semua penggalan larik di atas

menyiratkan bahwa seolah-olah bumi dan detik adalah

makhluk hidup yang menyerupai sifat-sifat manusia.

Karena ketepatan gaya bahasa yang digunakan, maka

peneliti memberikan skor sebesar 25.

4) Bait, Rima, dan Irama

Struktur bait dalam puisi pada subyek no. 12 sudah

baik atau sudah tepat. Walaupun struktur yang dibuat

merupakan struktur yang sudah lazim digunakan. Namun si

penulis konsisten dalam menuliskan setiap bait terdiri dari

empat larik. Untuk bait, peneliti memberi skor 5.

Rima dalam puisi tersebut sangat terasa. Rima yang

digunakan adalah aabb dan abba. Bisa dilihat pada setiap

akhir paragraf, seperti pada bait pertama; beribu saat

dengan kenangan/ surut perlahan/ kita dengarkan bumi

Page 85: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

78

menerima tanpa mengaduh/ sewaktu detik pun jatuh/.

Untuk rima pada puisi di atas, peneliti memberi skor 10.

Dikarenakan rima yang dibentuk secara konsisten

dan kombinasi bunyi yang dihasilkan dari rima an-an dan

uh-uh maka terbentuk juga irama yang indah saat puisi

tersebut dibaca. Rima an-an pada bait pertama seakan

mengekspresikan suasana kasih atau cinta. Sedangkan rima

uh-uh menimbulkan suasana sedih atau muram. Karena

keestetikannya itu, peneliti memberikan skor sebesar 5

untuk kategori irama ini.

5) Pengimajian (Pencitraan)

Pengimajian yang dibuat sudah berhasil membuat

pembaca seperti merasakan apa yang dirasakan maupun

yang dilihat oleh si penulis. Imaji yang terasa dalam puisi

tersebut adalah imaji pendengaran dan penglihatan. Imaji

pendengaran sangat terasa pada larik ketiga pada bait

pertama dan larik pertama pada bait kedua; /kita dengarkan

bumi menerima tanpa mengaduh//, //kita dengar bumi yang

tua dalam setia/ serta pada larik kedua di bait ketiga;

/sewaktu ia pun memanggil-manggil/. Kata ‗dengarkan‘,

‗dengar‘, dan ‗memanggil-manggil‘ adalah kata-kata yang

menimbulkan imaji pendengaran. Sedangkan imaji

penglihatan sangat terasa pada larik ketiga pada bait kedua;

Page 86: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

79

/sewaktu bayang-bayang kita memanjang/ dan pada larik

pertama di bait ketiga; /kita pun tersekat dalam pesona/.

Kata ‗bayang-bayang‘, ‗memanjang‘, ‗tersekat‘, dan

‗pesona‘ merupakan kata-kata yang bisa menimbulkan

imaji penglihatan. Untuk kategori penilaian pengimajian,

peneliti memberikan skor sebesar 10.

b. Deskripsi Analisis Puisi Tes Akhir (Post Test) kelas Kontrol

Subyek Nomor 4 dan 7

Analisis puisi subyek no. 4

Nomor 4

Nama Muhammad Anhar

Nilai 62

Judul puisi :

Sahabatku

Di kala tangisku

Kaulah yang menghiburku

Di kala sepiku

Kaulah yang menemaniku

Page 87: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

80

Sahabatku….

Kaulah teman yang setia

Menemaniku

Hadir di saat suka

Dan dukaku

Sahabatku…

Kaulah yang berarti

Di hidupku

Kaulah yang mengerti

Hidupku…

Terimakasih sahabatku

Tanpa kau tak ada arti

Yang indah dihidupku..

1) Tema atau Judul

Tema atau judul puisi di atas sudah sesuai dengan

isi puisi. Isi cerita yang diangkat merupakan perwujudan

kasih sayang seseorang terhadap sahabatnya. Oleh karena

kesesuaian judul dengan isi puisi, maka peneliti memberi

skor sebesar 20 pada kategori ini.

Page 88: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

81

2) Pemilihan Kata (Diksi)

Pemilihan kata yang dilakukan oleh subyek no. 4 ini

merupakan pilihan kata sehari-hari. Seperti terlihat pada

setiap baitnya, tidak ada kata-kata yang mempunyai makna

khusus. Subyek no.4 ini memaparkan yang dirasakannya

secara gamblang. Oleh karena itu, peneliti memberi skor

sebesar 15 untuk kategori pemilihan kata.

3) Gaya Bahasa (Majas)

Subyek no. 4 ini kurang terampil dalam

mempercantik kata sehingga tidak ada gaya bahasa yang

digunakan dalam puisinya. Peneliti memberi skor sebesar

10 untuk kategori gaya bahasa.

4) Bait, Rima, dan Irama

Struktur bait sudah benar atau sudah sesuai dengan

struktur bait puisi pada umumnya. Bentuk dari setiap

baitnya dibuat zig-zag. Peneliti memberi skor sebesar 5

untuk kategori ini.

Rima yang dimunculkan dalam puisi tersebut belum

bernilai estetik, karena rima yang terbentuk adalah

kebanyakan pengulangan dari kata ganti –ku. Walaupun

rima akhir dari puisi tersebut berbentuk aaaa pada bait

pertama dan abab pada bait-bait berikutnya, tetapi nilai

Page 89: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

82

estetiknya belum terasa. Maka dari itu peneliti memberi

skor sebesar 5 pada kategori rima.

Irama yang dimunculkan dalam puisi saat puisi itu

dibacakan masih kurang terasa indah. Maka peneliti

memberi skor sebesar 2 pada kategori ini.

5) Pengimajian (Pencitraan)

Imaji yang ditimbulkan oleh kata-kata dalam puisi

tersebut belum mampu membawa pembaca ke dalam

perasaan yang dirasakan penyair pada saat menuliskan puisi

tersebut. Karena kata-kata yang digunakan belum bisa

merangsang imajinasi dan mengguah perasaan. Maka dari

itu peneliti memberi skor sebesar 5 untuk kategori ini.

Analisis puisi subyek no.7

Nomor 7

Nama Mamay Suprihartini

Nilai 62

Judul puisi:

Masa lalu

Dalam kenangan dulu

Aku selalu merindukanmu

Dalam masa lalu

Page 90: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

83

Aku sangat menyayangimu

Dalam diriku teringat tentangmu

Terbayang wajahmu

Teringat setiap malam di kala

Aku merana

Kini tak ada lagi yang bisa aku rindukan

Tak ada lagi yang bisa kusayangi

Karena itu hanyalah sekedar masa lalu

1) Tema atau Judul

Keterkaitan tema/judul dengan isi puisi memang

penting. Pada subyek no.7 ini pemilihan judul dengan isi

puisi sudah sesuai. Judul yang diberikan oleh penyair adalah

Masa Lalu. Judul tersebut sesuai dengan isi puisi yang

memang menceritakan sebuah kisah masa lalu. Karena

kesesuaian tema/judul puisi ini, maka peneliti memberikan

skor sebesar 20.

2) Pemilihan Kata (Diksi)

Sama seperti subyek no.4, subyek no.7 ini juga

menggunakan pilihan kata sehari-hari untuk

mengekspresikan perasaannya dalam puisi. Ada beberapa

kata yang menurut peneliti kurang sesuai, seperti pada lirik

/dalam diriku teringat tentangmu/. Saat dicermati,

Page 91: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

84

pemilihan kata dalam diriku dan disandingkan dengan kata

teringat tentangmu kurang sesuai. Akan lebih indah dan

sesuai jika diriku diganti dengan benakku sehingga menjadi;

/dalam benakku, teringat tentangmu/. Oleh karena kurang

sesuainya pemilihan kata yang digunakan, maka peneliti

memberikan skor sebesar 15 untuk kategori ini.

3) Gaya Bahasa (Majas)

Puisi pada subyek no.7 ini tidak menggunakan gaya

bahasa. Bahasa yang digunakan adalah bahasa keseharian

yang tidak mengandung makna yang mendalam. Karena

dalam puisi ini tidak menggunakan gaya bahasa, maka

peneliti memberikan skor sebesar 10.

4) Bait, Rima, dan Irama

Bait yang ditulis berstruktur zig-zag. Dalam satu bait

terdiri empat larik dan ada yang terdiri dari tiga larik.

Struktur bait ini sudah benar. Maka peneliti memberikan

skor sebesar 5.

Rima yang dibentuk oleh penulis masih kurang sesuai.

Walaupun di akhir setiap larik terdapat akhiran rima yang

sama, tetapi menurut peneliti masih belum bernilai estetik,

karena akhiran rima itu lebih banyak mengulang akhiran

kata ganti –mu. Maka dari itu, peneliti memberikan skor

sebesar 5.

Page 92: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

85

Sedangkan irama puisi saat puisi tersebut dibacakan

masih kurang terasa indah, karena irama puisi saat dibaca

kurang menimbulkan dan menggambarkan suasana

perasaan yang dirasakan si penulis puisi itu. Maka dari itu

peneliti memberi skor 2.

5) Pengimajian (Pencitraan)

Imaji yang ditimbulkan dalam kata-kata yang ditulis

oleh subyek no. 7 adalah imaji penglihatan seperti pada bait

kedua, pada larik kedua, /terbayang wajahmu/. Walaupun

subyek no.7 ini memberikan imaji penglihatan dalam

puisinya, namun imaji yang ditimbulkan itu masih belum

membuat pembaca merasakan kedalaman rasa sang penulis

tentang apa yang dirasakan dan dilihatnya. Maka dari itu,

peneliti memberikan skor 5 pada kategori ini.

Jadi, kesimpulan dari analisis pemberian skor di atas adalah

terdapat perbedaan pada hasil post test kedua kelas di atas. Kelas

eksperimen mendapat nilai lebih baik dari pada kelas kontrol. Pada

kelas eksperimen, skor menulis puisi subyek no.10 mendapatkan skor

sebesar 80 dan subyek no.12 mendapatkan skor sebesar 90.

Sedangkan pada kelas kontrol, skor menulis puisi subyek no.4

mendapatkan skor sebesar 62 dan subyek no.7 mendapatkan skor

sebesar 62. Hasil lebih lengkapnya dapat dilihat pada pemaparan hasil

analisis data dan uji hipotesis di sub. bab berikut ini.

Page 93: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

86

2. Analisis Data

Hasil post test pada materi menulis puisi adalah sebagai berikut:

Tabel. 4. Hasil Penilaian Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas X

(Kelas Eksperimen)

No Nama Siswa

(Kelas

Eksperimen)

Tema Pemilihan

kata

Majas Bait, rima, dan

irama

Imaji Nilai

1. Bima Nugie 20 15 10 9 5 50 2. Yosphin Sinalita 10 15 25 12 10 72 3. Achmad Fajar 20 25 25 17 10 97 4. Nila Sari 20 25 25 12 10 92 5. Repiyanti 20 15 10 9 5 59 6. Junita Sari 20 25 10 12 5 72 7. Obit .S. 10 15 25 20 10 80 8. Rizky Manalu 20 15 25 12 10 82 9. Ira Maulida 20 25 10 20 10 85 10. Cindy Tania 20 25 10 20 5 80 11. Triyani 5 15 10 12 5 47 12. Sintia Dewi 10 25 25 20 10 90 13. Nuraida 20 25 10 20 10 85 14. Suchi Zaini 20 25 10 9 5 69 15. Dennis .S. 20 15 10 9 5 59 16. Feti Silvia 20 15 25 20 10 90 17. Sri Silviani 10 15 25 20 5 75 18. Noviyanti 20 15 10 12 5 62 19. Deby Sintia 20 25 25 20 5 95 20. Anita Rahayu 10 25 10 20 5 70 21. Dinda Amalia .P. 20 15 10 12 5 62 22. Tri Astuti Yunsa 20 15 10 12 10 67 23. Rezky Audia 10 15 25 12 5 67 24. Octaviani 20 15 10 20 10 75 25. Hanafiah 10 15 25 20 10 80 26. Eisa 20 15 10 12 5 62

Jumlah 1924

Page 94: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

87

Tabel. 5. Hasil Penilaian Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas X

(Kelas Kontrol)

No Nama Siswa

(Kelas Kontrol)

Tema Pemilihan

kata

Majas Bait, rima, dan

irama

Imaji Nilai

1. Lucky Apriansyah 5 25 10 9 5 54

2. Ari Miswar 20 15 10 9 5 59

3. Amirullah 5 25 10 9 5 54

4. Muhammad

Anhar

20 15 10 12 5 62

5. Zulfikar Aris

Akbar

20 15 25 12 5 77

6. Sri Suarsih 20 15 25 9 5 74

7. Mamay

Suprihatini

20 15 10 12 5 62

8. Nudrika 20 15 10 12 5 62

9. Nurul Amalia 10 5 10 9 5 39

10. Asri D.W 5 15 25 12 5 62

11. Hikmah 5 5 10 9 5 34

12. Widiya 20 25 10 12 5 72

13. Anisa 10 5 10 9 5 39

14. Silviani 5 15 10 9 5 44

15. Deanti 20 25 10 12 5 72

16. Dwi Adesty 20 15 10 20 10 75

17. Resvi 20 25 25 17 10 97

18. Tika 20 25 10 20 10 85

19. Ade Septi 5 15 10 9 5 44

20. Iramayanti 10 15 10 12 5 52

21. Fatma Fatima 10 5 10 9 5 39

22. Fichto Richdiadi 20 15 25 20 10 90

23. Desi Endriani 20 15 10 20 5 70

24. Sarah Amelia 20 25 25 12 5 87

25. Ratna Sari 10 15 10 12 10 46

26. -

Jumlah 1551

Page 95: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

88

Tabel. 6. Data Pengolahan Hasil Posttest Pada Kemampuan Menulis

Puisi Siswa Kelas X

Untuk pengujian hipotesis, data hasil belajar siswa dari

kedua kelompok, baik kelompok eksperimen maupun kelompok

kontrol dianalisis dengan menggunakan statistik inferensial melalui

uji beda rata-rata. Namun sebelumnya harus diadakan uji prasyarat

analisis.

No. Kelas Eksperimen

(x1)

Kelas Kontrol

(x2)

x12

x22

1. 50 54 2500 2916

2. 72 59 5184 3481

3. 97 54 9409 2916

4. 92 62 8464 3844

5. 59 77 3481 5929

6. 72 74 5184 5476

7. 80 62 6400 3844

8. 82 62 6724 3844

9. 85 39 7225 1521

10. 80 62 6400 3844

11. 47 34 2209 1156

12. 90 72 8100 5184

13. 85 39 7225 1521

14. 69 44 4761 1936

15. 59 72 3481 5184

16. 90 75 8100 5625

17. 75 97 5625 9409

18. 62 85 3844 7225

19. 95 44 9025 1936

20. 70 52 4900 2704

21. 62 39 3844 1521

22. 67 90 4489 8100

23. 67 70 4489 4900

24. 75 87 5625 7569

25. 80 46 6400 2116

26. 62 - 3844 -

Jumlah 1924 1551 146.932 103.701

Page 96: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

89

a. Uji prasyarat analisis

Uji homogenitas varians

Uji homogenitas adalah pengujian data, apakah data tersebut

homogen atau tidak. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

cara uji: varians terbesar dibandingkan varians terkecil.

1) Hipotesis

Ho= Tidak terdapat perbedaan varians 1 dengan varians 2

(homogen)

Ha= Terdapat perbedaan varians 1 dengan varians 2 (tidak

homogen)

2) Menentukan Fhitung dan Ftabel.

Fhitung = varians terbesar (S2)

varians terkecil (S2)

;dengan derajat bebas (db) = (nbesar-1, nkeci l-1)

mencari varians (S2):

S12

= n1 ∑ x12

– (∑ x1)2

n1(n1-1)

= 26 (146.932) – (1924)2

26 (26-1)

Page 97: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

90

S22 = n2 ∑x2

2 – (∑x2)

2

n2 (n2 – 1)

= 25 (103.701) – (1551)2

25 (25 – 1)

= 2.592.525 – 2.405.601

600

= 186.924

600

= 311,54

= 3.820.232 – 3.701.776

650

= 118.456

650

= 182,24

Keterangan :

S2

= varians

N1= banyaknya jumlah kelas eksperimen

N2= banyaknya jumlah kelas kontrol

3) Menghitung Fhitung

F = varians terbesar

varians terkecil

Page 98: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

91

= 311, 54

182,24

= 1,7095 ; db= (26-1, 25-1)

= (25, 24)

4) Hitung Ftabel dengan rumus:

Ftabel = F1/2 α (dk varians terbesar – 1, dk varians terkecil – 1)

Ftabel= F1/2 . 0,01 (25, 24)

= 0,05 (25,24)

= 1,939

dengan menggunakan tabel F didapat Ftabel = 1,939.

5) Tentukan kriteria pengujian Ho yaitu :

Jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima (homogen)

Hasil yang didapat yaitu Fhitung =1,709 dan Ftabel = 1,939.

Karena Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima (homogen), yang

berbunyi : ―Tidak terdapat perbedaan varians 1 dengan varians

2‖.

Kesimpulannya adalah dinyatakan bahwa variansi kedua

kelompok relatif sama. Sehingga dapat dikatakan bahwa kedua

kelompok dalam keadaan homogen.

Page 99: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

92

b. Pengujian Hipotesis

Setelah uji kehomogenan dilakukan dengan hasil varians

adalah homogen. Maka selanjutnya nilai-nilai hasil siswa

diolah dengan menggunakan statistik inferensial. Berikut

adalah langkah-langkah penghitungannya:

1) Menentukan Hipotesis

Ho= Rata-rata hasil belajar materi menulis puisi yang

menggunakan media ilustrasi musik sama dengan

rata-rata hasil belajar yang tidak menggunakan media

ilustrasi musik.

Ha= Rata-rata hasil belajar yang menggunakan media

ilustrasi musik lebih tinggi dibanding rata-rata hasil

belajar yang tidak menggunakan media ilustrasi musik

2) Statistik Hitung

Rumus hitung:

�̅�1 − �̅�2 ;dengan derajat bebas(db)= 𝑛1 + 𝑛2 − 2

𝑆𝐺 1

𝑛1 +

1

𝑛2

t=

Page 100: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

93

Rumus untuk mencari Standar Deviasi Gabungan

(SG) adalah sebagai berikut:

𝑆𝐺 = 𝑛1−1 𝑆1

2 + 𝑛1−1 𝑆22

𝑛1 +𝑛2−2

Keterangan :

�̅�1 = rata-rata nilai kelas eksperimen

�̅�2 = rata-rata nilai kelas kontrol

𝑆12 = varians kelas eksperimen

𝑆22 = varians kelas kontrol

𝑛1 = jumlah sampel kelas eksperimen

𝑛2 = jumlah sampel kelas kontrol

Sebelum menghitung thitung, harus dicari terlebih dahulu

standar deviasi gabungannya.

𝑆𝐺 = 𝑛1 − 1 𝑆₁2 + 𝑛1 − 1 𝑆₂2

𝑛1 + 𝑛2 − 2

= 26−1 182,24+ 25−1 311,54

26 +25−2

= 25 182,24+ 24 311,54

49

= 4556 + 7476,96

49

= 12032 ,96

49

Page 101: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

94

= 245,57

= 15,67

Setelah didapat hasil dari standar deviasi gabungan.

Maka langkah selanjutnya adalah menghitung thitung dengan

memakai rumus di atas.

Diketahui:

Mencari nilai rata-rata kelas:

�̅�1 = 𝑥₁ = 1924 = 74

𝑛₁ 26

�̅�1 = 𝑥₂ = 1551 = 62,04

𝑛₂ 25

Nilai Varians: S12 = 182,24

S22 = 311,54

Selanjutnya mencari hasil thitung :

�̅�1 − �̅�2

𝑆𝐺 1

𝑛1 +

1

𝑛2

= 74 – 62,04

15,67 1

26 +

1

25

t h =

Page 102: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

95

= 11,96

15,67 0,038 + 0,04

= 11,96

15,67 0,078

= 11,96

4, 376

= 2,73 ; db = 𝑛1 + 𝑛2 − 2

= 26 + 25 − 2

= 49

Setelah proses penghitungan, maka didapat hasil thitung

= 2,73 dan derajat bebas (db)= 49.

3) Statistik Tabel

α = 5% = 0,05

db = 26 + 25 − 2 = 49

Karena derajat bebas 49 tidak ada ditabel, maka

derajat bebas dibulatkan pada integer terdekat yaitu 50

sehingga didapat ttabel = 2,01.

ttabel = (0,05 ; 49)= 2,01

Page 103: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

96

4) Membandingkan Statistik Hitung dengan Statistik Tabel

Setelah dibandingkan ternyata:

thitung = 2,73 ttabel = 2,01 Ha diterima

(lebih besar dari) Ho ditolak

5) Kesimpulan

Ho yang berbunyi: ―Rata-rata hasil belajar materi

menulis puisi yang menggunakan media ilustrasi musik

sama dengan rata-rata hasil belajar yang tidak

menggunakan media ilustrasi musik‖, ditolak.

Sebaliknya Ha yang berbunyi: ―Rata-rata hasil belajar

yang menggunakan media ilustrasi musik lebih tinggi

dibanding rata-rata hasil belajar yang tidak menggunakan

media ilustrasi musik‖, diterima.

3. Deskripsi Hasil Analisis Kuantitatif Pengujian Hipotesis

Data yang digunakan dalam analisis pengujian hipotesis adalah

data hasil evaluasi akhir (post test) setelah pembelajaran dilaksanakan.

Seperti diketahui data prestasi belajar post test telah dinyatakan

berasal dari sampel yang homogen. Kemudian dilakukan uji (t). Uji (t)

ini digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh hasil belajar atau

kemampuan menulis puisi antara kelas yang diberi pembelajaran

Page 104: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

97

dengan menggunakan media ilustrasi musik dan yang tidak diberikan

media ilustrasi musik.

Tabel 7.

Hasil Pengujian Hipotesis (Uji t)

Antar Kelompok thitung ttabel 5% Keterangan

Kemampuan menulis puisi siswa pada

pembelajaran dengan media ilustrasi

musik dan yang tidak.

2,73 2,01 Berbeda

Hasil analisis tersebut dapat digambarkan dalam daerah kritis

penerimaan Ho dari uji t sebagai berikut:

Daerah tolak Ho Daerah daerah tolak Ho

Diterima Ho

-2,01 2,01 2,73

Hasil uji memperoleh nilai thitung

> ttabel

(2,73 > 2,01) pada taraf

signifikansi 5%, maka Ho ditolak. Artinya terdapat perbedaan

kemampuan menulis puisi antara kelompok siswa yang diberi

pembelajaran dengan media ilustrasi musik dan yang tidak

menggunakan media ilustrasi musik. Hal ini menunjukkan bahwa

pembelajaran dengan media ilustrasi musik berpengaruh terhadap

Page 105: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

98

hasil belajar siswa dalam menulis puisi dan hipotesis diterima. Artinya

pembelajaran dengan menggunakan media ilustrasi musik lebih baik

dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa.

4. Deskripsi dan Hasil Analisis Pengelolaan Angket

Untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran menulis

puisi dengan menggunakan media ilustrasi musik, siswa diberi lima

belas pernyataan, dengan komposisi 10 pernyataan yang terkait

dengan pembelajaran pemahaman puisi dan 5 pernyataan terkait

dengan pembelajaran dengan media ilustrasi musik.

Berikut gambaran respon siswa terhadap pembelajaran menulis

puisi dengan menggunakan media ilustrasi musik.

Tabel. 8

Hasil Angket

No. Komponen dan Aspek yang Diamati

Hasil Pengamatan

SS S KS

I. Pembelajaran Menulis Puisi

1. Saya senang mempelajari bahasa

Indonesia.

30,8% 69,3% 0%

2. Bahasa Indonesia sangat mudah

dipelajari.

26% 61,6% 11,6%

3. Saya suka semua kegiatan

berbahasa.

15,4% 69,3% 23,1%

Page 106: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

99

4. Saya suka kegiatan menulis, seperti

puisi, surat, dan karangan (novel dan

cerpen).

7,7%

73,1%

15,4%

5. Saya pernah menulis puisi. 19,3% 76% 42,3%

6. Menulis puisi merupakan salah satu

media yang sangat bermanfaat untuk

mengekspresikan perasaan.

42,3%

42,3%

15,4%

7. Saya tidak pernah merasa kesulitan

dalam menulis puisi.

11,6%

42,3%

46,2%

8. Penggunaan gaya bahasa, diksi, bait,

rima, dan irama merupakan hal yang

sangat sulit dalam menulis puisi.

26%

53,9%

19,3%

9. Tema dalam menulis puisi sangat

beragam, diantaranya tema tentang

cinta, lingkungan alam, sosial,

persahabatan, dan sebagainya.

57,7%

38,5%

0%

10. Menulis puisi di ruang terbuka

adalah cara yang paling tepat untuk

menemukan inspirasi dan

berimajinasi.

38,5%

57,7%

3,9%

II. Media Ilustrasi Musik

11. Proses pembelajaran puisi lebih baik

diterapkan di dalam kelas, bila di

38,5%

57,7%

3,9%

Page 107: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

100

dalam kelas menggunakan media

ilustrasi musik.

12. Ilustrasi musik sangat berperan

penting dalam proses berimajinasi

dan kenyamanan dalam kegiatan

menulis puisi.

38,5%

57,7%

0%

13. Menulis puisi dengan menggunakan

iringan musik (ilustrasi musik)

menjadi sangat menyenangkan.

57,7%

42,3%

0%

14. Saya sering menulis puisi dengan

iringan musik.

15,4%

42,3%

42,3%

15. Bagaimana menurut Anda? Apakah

Anda setuju dengan penerapan

media ilustrasi musik untuk

pembelajaran menulis puisi

selanjutnya?

50%

38,5%

11,6%

Tabel. 9

Kriteria Penafsiran Angket

Interval Persentase

Jawaban

Interpretasi

0% - 24% Berarti sebagian kecil

25% - 49% Berarti hampir

Page 108: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

101

separuh

50% Separuhnya

51% - 74% Berarti sebagian besar

atau lebih dari separuh

75% - 99% Berarti hampir

seluruhnya

100% Berarti seluruhnya

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil angket pemahaman

menulis puisi yang diperoleh dari siswa sebagai berikut:

1) Komponen yang menyatakan bahwa siswa senang dan tertarik

dalam belajar bahasa Indonesia, sebanyak 30,8% siswa

menyatakan sangat setuju, 69,3% menyatakan setuju dan 0%

menyatakan kurang setuju. Dengan demikian, dapat dikatakan

bahwa siswa memiliki ketertarikan dalam belajar bahasa

Indonesia.

2) Komponen yang menyatakan bahwa bahasa Indonesia mudah

dipelajari, sebanyak 26% siswa yang menyatakan sangat setuju,

61,6% menyatakan setuju dan 11,6% menyatakan kurang setuju.

Dari hasil tersebut ternyata lebih banyak yang menyatakan setuju.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelajaran bahasa

Indonesia sangat mudah dipelajari.

Page 109: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

102

3) Komponen yang menyatakan kesukaan siswa pada semua

kegiatan berbahasa, sebanyak 15,4% siswa yang menyatakan

sangat setuju, 69,3% menyatakan setuju dan yang menyatakan

kurang setuju sebanyak 23,1%. Hasil persentase yang paling besar

adalah yang menyatakan setuju. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar siswa di kelas menyukai

kegiatan berbahasa.

4) Komponen yang menyatakan kesukaan siswa pada kegiatan

menulis seperti puisi, surat, dan karangan (novel dan cerpen)

diperoleh 7,7% yang menyatakan sangat setuju, 73,1%

menyatakan setuju, dan yang menyatakan kurang setuju sebesar

15,4%. Hasil persentase yang paling besar adalah yang

menyatakan setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

sebagian besar siswa di kelas menyukai kegiatan menulis.

5) Komponen yang menyatakan pengalaman siswa dalam menulis

puisi, diperoleh 19,3% menyatakan sangat setuju, 76%

menyatakan setuju, dan 42,3% menyatakan kurang setuju. Dari

hasil persentase tersebut siswa lebih banyak mengatakan setuju.

Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa pernah

menulis puisi.

6) Komponen yang menyatakan bahwa menulis puisi merupakan

salah satu media yang bermanfaat untuk mengekspresikan

perasaan. Dari pernyataan tersebut diperoleh 42,3% siswa

Page 110: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

103

menyatakan sangat setuju, 42,3% menyatakan setuju, dan yang

menjawab kurang setuju sebesar 15,4%. Dari hasil persentase

tersebut ternyata diperoleh hasil yang sama pada pernyataan

sangat setuju dan setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar siswa menyetujui pernyataan di atas.

7) Komponen yang menyatakan bahwa puisi bukanlah hal yang sulit

untuk ditulis, diperoleh 11,6% menyatakan sangat setuju, 42,3%

menyatakan setuju, dan 46,2% menyatakan kurang setuju. Dari

hasil persentase tersebut banyak siswa yang menyatakan kurang

setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hampir

separuh dari siswa di kelas yang menyatakan bahwa puisi

merupakan hal yang sulit untuk ditulis.

8) Komponen yang menyatakan bahwa penggunaan gaya bahasa,

diksi, bait, rima, dan irama merupakan hal yang sangat sulit

dalam menulis puisi. Diperoleh 26% siswa yang menyatakan

sangat setuju, 53,9% menyatakan setuju, dan 19,3% menyatakan

kurang setuju. Dari hasil persentase di atas, sebagian siswa

menyatakan setuju. Maka dapat disimpulka bahwa siswa

menganggap bahwa penggunaan gaya bahasa, diksi, bait, rima

dan irama merupakan hal yang sangat sulit dalam menulis puisi.

9) Komponen yang menyatakan bahwa tema dalam puisi banyak

ragamnya, diperoleh 57,7% siswa menyatakan sangat setuju,

38,5% menyatakan setuju, dan 0% menyatakan kurang setuju.

Page 111: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

104

Dari hasil persentase tersebut, sebagian besar siswa menyatakan

sangat setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa siswa menyetujui

tema dalam menulis puisi itu sangat banyak dan tidak terbatas.

10) Komponen yang menyatakan bahwa cara yang paling tepat untuk

menemukan inspirasi dan berimajinasi adalah dengan menulis

puisi di ruang terbuka, diperoleh 38,5% menyatakan sangat

setuju, 57,7% menyatakan setuju, dan 3,9% menyatakan kurang

setuju. Dari hasil persentase tersebut, sebagian besar siswa

menyatakan setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa siswa

menyetujui menulis puisi di ruangan terbuka karena dapat

menimbulkan inspirasi dan kenyamanan dalam menulis.

11) Komponen yang menyatakan bahwa pembelajaran menulis puisi

lebih beik diterapkan di dalam kelas, bila di dalam kelas

menggunakan media ilustrasi musik, diperoleh 38,5%

menyatakan sangat setuju, 57,7% menyatakan setuju, dan 3,9%

menyatakan kurang setuju. Dari hasil persentase tersebut,

sebagian besar siswa menyatakan setuju. Maka dapat disimpulkan

bahwa siswa menyetujui apabila pembelajaran menulis puisi di

dalam kelas dengan menggunakan media ilustrasi musik.

12) Komponen yang menyatakan bahwa ilustrasi musik sangat

berperan penting dalam proses berimajinasi dan kenyamanan

dalam kegiatan menulis puisi, diperoleh 38,5% menyatakan

sangat setuju, 57,7% menyatakan setuju, dan yang menyatakan

Page 112: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

105

kurang setuju sebesar 0%. Dari hasil persentase tersebut, sebagian

besar siswa menyatakan setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa

siswa menyetujui pemutaran ilustrasi musik sangat berperan

penting dalam proses berimajinasi dan kenyamanan dalam

kegiatan menulis puisi.

13) Komponen yang menyatakan bahwa menulis puisi dengan

menggunakan iringan musik (ilustrasi musik) menjadi sangat

menyenangkan, diperoleh 57,7% menyatakan sangat setuju,

42,3% menyatakan setuju, dan yang menyatakan kurang setuju

sebesar 0%. Dari hasil persentase tersebut, sebagian besar siswa

menyatakan setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan siswa

menyetujui bahwa pembelajaran dengan media ilustrasi musik

sangat menyenangkan.

14) Komponen yang menyatakan bahwa saya sering menulis puisi

dengan iringan musik, diperoleh 15,4% menyatakan sangat setuju,

dan 42,3% menyatakan setuju, dan 42,3% menyatakan kurang

setuju. Dari hasil persentase tersebut, terdapat hasil yang sama

yang menyatakan setuju dan yang menyatakan kurang setuju,

maka dapat disimpulkan bahwa separuh siswa ada yang pernah

menulis puisi dengan iringan musik dan separuh siswa lainnya

tidak pernah menulis puisi dengan iringan musik.

15) Komponen yang menyatakan bahwa apakah siswa setuju jika

penerapan media ilustrasi musik dilakukan dalam pembelajaran

Page 113: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

106

menulis puisi untuk selanjutnya, diperoleh 50% menyatakan

sangat setuju, 38,5% menyatakan setuju, dan 11,6% menyatakan

kurang setuju. Dari hasil persentase tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa separuh dari siswa menyatakan sangat setuju

terhadap penerapan media ilustrasi musik untuk pembelajaran

selanjutnya.

Page 114: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

107

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pada perolehan data di lapangan melalui berbagai

rangkaian penelitian, pengolahan data serta menjawab hipotesis penelitian

maka diperoleh kesimpulan akhir untuk menjawab pertanyaan penelitian

mengenai pengaruh media ilustrasi musik terhadap kemampuan menulis puisi

kelas X SMA PGRI 22 Serpong. Berdasarkan hasil analisis terhadap hasil

pembelajaran berupa karya puisi dan perhitungan statistik diketahui bahwa

terdapat pengaruh media ilustrasi musik terhadap kemampuan menulis puisi

siswa kelas X SMA PGRI 22 Serpong.

B. Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan di atas, penulis

menyampaikan saran sebagai berikut.

1. Para guru Bahasa dan Sastra Indonesia hendaknya memandang bahwa

pembelajaran menulis puisi merupakan bagian yang penting dan tak

terpisahkan dari mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, sehingga kita

perlu memperhatikan kemampuan siswa dalam menulis puisi yang baik.

2. Para guru Bahasa dan Sastra Indonesia hendaknya lebih bervariasi dalam

memilih teknik dan media pembelajaran menulis puisi agar siswa menjadi

107

Page 115: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

108

lebih berminat mengikuti proses pembelajaran sehingga pembelajaran

puisi tidak menjenuhkan.

3. Salah satu alternatif dalam menggunakan media pembelajaran puisi adalah

penggunaan media ilustrasi musik yang telah terbukti dapat meningkatkan

kemampuan menulis puisi dan membuat pembelajaran materi menulis

puisi menjadi menyenangkan.

Page 116: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

109

DAFTAR PUSTAKA

A‘la, Miftahul. Quantum Teaching. Yogyakarta: DIVA Press. 2010.

Amrizal,S.Si.,M.Pd. ―Peranan Musik dalam Pembelajaran‖, artikel diakses pada pukul

15:50, tanggal 6 April 2011 dari http://lembaga-pendidikan-pengabdian-

knpi.blogspot.com/2010/07/peranan-musik-dalam-pembelajaran.html

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT

Rineka Cipta. 2002.

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2010.

Beaty, Jerome, dkk. The Norton Introduction to Literature-Shorter eighth edition.

London: W.W. Norton & Company, Inc. 2002.

Bheda, Khris. ‗Sastra, Dulce et Utile‘, artikel diakses pada 19 Juni 2011pukul

17.10 WIB dari http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=18007

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada

Media Grup. 2010.

Cahyani, Isah, dan Hodijah. Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD.

Bandung:UPI PRESS. 2007.

DePorter, Bobbi, dan Mike Hernacki. Quantum Learning. Bandung: Mizan Media

Utama. 2003.

Deporter, Bobbi, dkk. Quantum Teaching. Bandung: PT Mizan Pustaka. 2010.

Hadeli. Metode Penelitian Kependidikan. Ciputat: Quantum Teaching. 2006.

Hadi, Sutrisno. Statistik 2. Yogyakarta: Andi Offset. 1996.

109

Page 117: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

110

Hernowo. Quantum Writing: Cara Cepat nan Bermanfaat untuk Merangsang

Munculnya Potensi Menulis. Bandung: Mizan Learning Center. 2003.

Jabrohim, dkk. Cara Menulis Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2001.

Jensen, Eric. Pemelajaran Berbasis-Otak: Paradigma Pengajaran Baru.Jakarta:

PT Indeks. 2011.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat.Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama. 2008.

Keraf, Gorys.Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

2010.

Lilis, Nenden. A. Tips Praktis Menulis Kreatif. Bandung: Rumput Merah. 2007.

Munadi, Yudhi.Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Tangerang:

Gaung Persada Press. 2008.

Nurmalasari, Vita. ―Pembelajaran Menulis Kreatif Naskah Drama Dengan

Menggunakan Pendekatan Partisipatif Pada Siswa Kelas XI IPA 3 Sman 23

Bandung : Studi Praeksperimen.” Skripsi S1 Fakultas Pendidikan Bahasa dan

Seni, Universitas Pendidikan Indonesia. 2008.

Pradopo, Rachmat Djoko. Puisi. Jakarta: Universitas Terbuka. 2010.

Rosyid, Abdur. ―Puisi-Pengertian dan Unsur-unsurnya‖, artikel diakses pada 9

Juni 2011 pukul 17.54 WIB dari

http://www.abdurrosyid.wordpress.com/2009/07/27/puisi-pengertian-dan-

unsur-unsurnya/

Sadiman, Arief S., (dkk). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan

pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo. 2009.

Page 118: PENGARUH MEDIA ILUSTRASI MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN …

111

Santosa, R.Gunawan. Statistik.Yogyakarta: Andi. 2004.

Semi, Atar. Anatomi Sastra. Padang : Angkasa Raya. t.t.

Siswanto, Wahyudi. Pengantar Teori Sastra. Jakarta : PT Grasindo. 2008.

Siswantoro. Apresiasi Puisi-puisi Sastra Inggris. Surakarta: Muhammadiyah

University Press. 2002.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D). Bandung: Alfabeta. 2010.

Sukino. Menulis itu Mudah. Yogyakarta: Pustaka Populer LKiS. 2010.

Tarigan, Henry Guntur. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa. 2008.

Usman, Husaini, dan R. Purnomo Setiady Akbar. Pengantar Statistika. Jakarta:

Bumi Aksara. 2008.

Waluyo, Herman J. Teori dan Apresiasi Puisi. Surakarta: Erlangga. 1995.

Yunus, Suparno Mohammad. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas

Terbuka. 2009.