Green Bldg
-
Upload
puspitasari-putri-damayanti -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
description
Transcript of Green Bldg
![Page 1: Green Bldg](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081811/5695d2361a28ab9b02998718/html5/thumbnails/1.jpg)
Bangunan hijau (Green Building) adalah bangunan berkelanjutan yang mengarah
pada struktur dan pemakaian proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan hemat
sumber daya sepanjang siklus hidup bangunan tersebut, mulai dari pemilihan tempat sampai
desain, konstruksi, operasi, perawatan, renovasi, dan peruntuhan. Praktik ini memperluas dan
melengkapi desain bangunan klasik dalam hal ekonomi, utilitas, durabilitas, dan kenyamanan.
Suatu bangunan dapat disebut sudah menerapkan konsep bangunan hijau apabila
berhasil melalui suatu proses evaluasi tersebut tolak ukur penilaian yang dipakai adalah
Sisterm Rating.
Sistem Rating adalah suatu alat yang berisi butir-butir dari aspelk yang dinilai yang
disebut rating dan setiap butir rating mempunyai nilai. Apabila suatu bangunan berhasil
melaksanakan butir rating tersebut, maka mendapatkan nilai dari butir tersebut. Kalau jumlah
semua nilai yang berhasil dikumpulkan bangunan tersebut dalam melaksanakan Sistem
Rating tersebut mencapai suatu jumlah yang ditentukan, maka bangunan tersebut dapat
disertifikasi pada tingkat sertifikasi tersebut.
Sistem Rating dipersiapkan dan disus;un oleh Green Building Council yang ada di
negara-negara tertentu yang sudah mengikuti gerakan bangunan hijau. Setiap negara tersebut
mempunyai Sistem Rating masing-masing. Sebagai contoh : USA mempunyai LEED Rating
(Leadership Efficiency Environment Design)
Ada 6 (enam) aspek yang menjadi pedoman dalam evaluasi penilaian Green Building
1. Tepat Guna Lahan (Approtiate Site Development / ASD)
2. Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficiency & Conservation / EEC)
3. Konservasi Air (Water Conservation / WAC)
4. Sumber dan Siklus Material (Material Resource and Cycle / MRC)
5. Kualitas Udara & Kenyamanan Ruang (Indoor Air Health and Comfort / IHC)
6. Manajemen Lingkungan Bangunan (Building and Environment Management /
BEM)
Penerapan aspekGreen Building dari segi design bangunan lain :
1. Bentuk dan Orientasi Bagunan
Gedung Menteri Kementerian Pekerjaan Umum memiliki bentuk massa bangunan
yang tipis, baik secara vertikal maupun horizontal. Sisi tipis di puncak gedung didesain agar
mampu menjadi shading bagi sisi bangunan dibawahnya sehingga dapat membuat bagian
tersebut menjadi lebih sejuk. Pada desain gedung ini memiliki area opening yang lebih
![Page 2: Green Bldg](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081811/5695d2361a28ab9b02998718/html5/thumbnails/2.jpg)
banyak di sisi timur. hal ini dikarenakan cahaya pada sore hari (matahari barat) lebih bersifat
panas dan menyilaukan.
2. Shading & Reflektor
Shading light shelf bermanfaat mengurangi panas yang masuk ke dalam gedung
namun tetap memasukan cahaya dengan efisien. Dengan light shelf,cahaya yang masuk
kedalam bangunan dipantulkan ke ceilin. Panjang shading pada sisi luar light shelf ditentukan
sehingga sinar matahari tidak menyilaukan aktifitas manusia di dalamnya. Cahaya yang
masuk dan dipantulkan ke ceiling tidak akan menyilaukan namun tetap mampu memberikan
cahaya yang cukup.
3. Sistem Penerangan
Sistem penerangan dalam bangunan menggunakan intelegent lighting systemyang
dikendalikan oleh main control panel sehingga nyala lampu dimatikan secara otomatis
oleh motion sensor & lux sensor. Dengan begitu, penghematan energy dari penerangan ruang
akan mudah dilakukan.
4. Water Recycling System
Water Recycling System berfungsi untuk mengolah air kotor dan air bekas sehingga
dapat digunakan kembali untuk keperluan flushing toilet ataupun sistem penyiraman
tanaman. Dengan sistem ini, penggunaan air bersih dapat dihemat dan menjadi salah satu
aspek penting untuk menunjang konsep green building.
Konsep Pembangunan Green Building. Beberapa aspek utama green building antara lain
1. Material
Material yang digunakan untuk membangun harus diperoleh dari alam, dan
merupakan sumber energi terbarukan yang dikelola secara berkelanjutan. Daya tahan material
bangunan yang layak sebaiknya teruji, namun tetap mengandung unsur bahan daur ulang,
mengurangi produksi sampah, dan dapat digunakan kembali atau didaur ulang.
2. Energi
Penerapan panel surya diyakini dapat mengurangi biaya listrik bangunan. Selain itu,
bangunan juga selayaknya dilengkapi jendela untuk menghemat penggunaan energi, terutama
lampu dan AC. Untuk siang hari, jendela sebaiknya dibuka agar mengurangi pemakaian
listrik. Jendela tentunya juga dapat meningkatkan kesehatan dan produktivitas
![Page 3: Green Bldg](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081811/5695d2361a28ab9b02998718/html5/thumbnails/3.jpg)
penghuninya. Green building juga harus menggunakan lampu hemat energi, peralatan listrik
hemat energi, serta teknologi energi terbarukan, seperti turbin angin dan panel surya.
3. Air
Penggunaan air dapat dihemat dengan menginstal sistem tangkapan air hujan. Cara ini
akan mendaur ulang air yang dapat digunakan untuk menyiram tanaman atau menyiram
toilet. Gunakan pula peralatan hemat air, seperti pancuran air beraliran rendah, tidak
menggunakan bathtub di kamar mandi, menggunakan toilet hemat air, dan memasang sistem
pemanas air tanpa listrik.
4. Kesehatan
Penggunaan bahan-bahan bagunan dan furnitur harus tidak beracun, bebas emisi,
rendah atau non-VOC (senyawa organik yang mudah menguap), dan tahan air untuk
mencegah datangnya kuman dan mikroba lainnya. Kualitas udara dalam ruangan juga dapat
ditingkatkan melalui sistim ventilasi dan alat-alat pengatur kelembaban udara.
Manfaat Pembangunan Green Building
1. Manfaat Lingkungan
Meningkatkan dn melindungi keragaman ekosistem
Memperbaiki kualitas udara
Memperbaiki kualitas air
Mereduksi limbah
Konservasi sumber daya alam
2. Manfaat Ekonomi
Mereduksi biaya operasional
Menciptakan dan memperluas pasar bagi produk dan jasa hijau
Meningkatkan produktivitas penghuni
Mengoptimalkan kinerja daur hidup ekonomi
3. Manfaat Sosial
Meningkatkan kesehatan dan kenyamanan penghuni
Meningkatkan kualitas estetika
Mereduksi masalah dengan infrastruktur lokal