Green Bldg

5
Bangunan hijau (Green Building) adalah bangunan berkelanjutan yang mengarah pada struktur dan pemakaian proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan hemat sumber daya sepanjang siklus hidup bangunan tersebut, mulai dari pemilihan tempat sampai desain, konstruksi, operasi, perawatan, renovasi, dan peruntuhan. Praktik ini memperluas dan melengkapi desain bangunan klasik dalam hal ekonomi, utilitas, durabilitas, dan kenyamanan. Suatu bangunan dapat disebut sudah menerapkan konsep bangunan hijau apabila berhasil melalui suatu proses evaluasi tersebut tolak ukur penilaian yang dipakai adalah Sisterm Rating. Sistem Rating adalah suatu alat yang berisi butir-butir dari aspelk yang dinilai yang disebut rating dan setiap butir rating mempunyai nilai. Apabila suatu bangunan berhasil melaksanakan butir rating tersebut, maka mendapatkan nilai dari butir tersebut. Kalau jumlah semua nilai yang berhasil dikumpulkan bangunan tersebut dalam melaksanakan Sistem Rating tersebut mencapai suatu jumlah yang ditentukan, maka bangunan tersebut dapat disertifikasi pada tingkat sertifikasi tersebut. Sistem Rating dipersiapkan dan disus;un oleh Green Building Council yang ada di negara-negara tertentu yang sudah mengikuti gerakan bangunan hijau. Setiap negara tersebut mempunyai Sistem Rating masing-masing. Sebagai contoh : USA mempunyai LEED Rating (Leadership Efficiency Environment Design)

description

gb

Transcript of Green Bldg

Page 1: Green Bldg

Bangunan hijau (Green Building) adalah bangunan berkelanjutan yang mengarah

pada struktur dan pemakaian proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan hemat

sumber daya sepanjang siklus hidup bangunan tersebut, mulai dari pemilihan tempat sampai

desain, konstruksi, operasi, perawatan, renovasi, dan peruntuhan. Praktik ini memperluas dan

melengkapi desain bangunan klasik dalam hal ekonomi, utilitas, durabilitas, dan kenyamanan.

Suatu bangunan dapat disebut sudah menerapkan konsep bangunan hijau apabila

berhasil melalui suatu proses evaluasi tersebut tolak ukur penilaian yang dipakai adalah

Sisterm Rating.

Sistem Rating adalah suatu alat yang berisi butir-butir dari aspelk yang dinilai yang

disebut rating dan setiap butir rating mempunyai nilai. Apabila suatu bangunan berhasil

melaksanakan butir rating tersebut, maka mendapatkan nilai dari butir tersebut. Kalau jumlah

semua nilai yang berhasil dikumpulkan bangunan tersebut dalam melaksanakan Sistem

Rating tersebut mencapai suatu jumlah yang ditentukan, maka bangunan tersebut dapat

disertifikasi pada tingkat sertifikasi tersebut.

Sistem Rating dipersiapkan dan disus;un oleh Green Building Council yang ada di

negara-negara tertentu yang sudah mengikuti gerakan bangunan hijau. Setiap negara tersebut

mempunyai Sistem Rating masing-masing. Sebagai contoh : USA mempunyai LEED Rating

(Leadership Efficiency Environment Design)

Ada 6 (enam) aspek yang menjadi pedoman dalam evaluasi penilaian Green Building 

1.    Tepat Guna Lahan (Approtiate Site Development / ASD)

2.    Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficiency & Conservation / EEC)

3.    Konservasi Air (Water Conservation / WAC)

4.    Sumber dan Siklus Material (Material Resource and Cycle / MRC)

5.    Kualitas Udara & Kenyamanan Ruang (Indoor Air Health and Comfort / IHC)

6.    Manajemen Lingkungan Bangunan (Building and Environment Management /

BEM)

Penerapan aspekGreen Building dari segi design bangunan lain :

1. Bentuk dan Orientasi Bagunan

Gedung Menteri Kementerian Pekerjaan Umum memiliki bentuk massa bangunan

yang tipis, baik secara vertikal maupun horizontal. Sisi tipis di puncak gedung didesain agar

mampu menjadi shading bagi sisi bangunan dibawahnya sehingga dapat membuat bagian

tersebut menjadi lebih sejuk. Pada desain gedung ini memiliki area opening yang lebih

Page 2: Green Bldg

banyak di sisi timur. hal ini dikarenakan cahaya pada sore hari (matahari barat) lebih bersifat

panas dan menyilaukan.

2. Shading & Reflektor

Shading light shelf bermanfaat mengurangi panas yang masuk ke dalam gedung

namun tetap memasukan cahaya dengan efisien. Dengan light shelf,cahaya yang masuk

kedalam bangunan dipantulkan ke ceilin. Panjang shading pada sisi luar light shelf ditentukan

sehingga sinar matahari tidak menyilaukan aktifitas manusia di dalamnya. Cahaya yang

masuk dan dipantulkan ke ceiling tidak akan menyilaukan namun tetap mampu memberikan

cahaya yang cukup.

3. Sistem Penerangan

Sistem penerangan dalam bangunan menggunakan intelegent lighting systemyang

dikendalikan oleh main control panel sehingga nyala lampu dimatikan secara otomatis

oleh motion sensor & lux sensor. Dengan begitu, penghematan energy dari penerangan ruang

akan mudah dilakukan.

4. Water Recycling System

Water Recycling System berfungsi untuk mengolah air kotor dan air bekas sehingga

dapat digunakan kembali untuk keperluan flushing toilet ataupun sistem penyiraman

tanaman. Dengan sistem ini, penggunaan air bersih dapat dihemat dan menjadi salah satu

aspek penting untuk menunjang konsep green building.

 Konsep Pembangunan Green Building. Beberapa aspek utama green building antara lain

1.      Material

Material yang digunakan untuk membangun harus diperoleh dari alam, dan

merupakan sumber energi terbarukan yang dikelola secara berkelanjutan. Daya tahan material

bangunan yang layak sebaiknya teruji, namun tetap mengandung unsur bahan daur ulang,

mengurangi produksi sampah, dan dapat digunakan kembali atau didaur ulang.

2.      Energi

Penerapan panel surya diyakini dapat mengurangi biaya listrik bangunan. Selain itu,

bangunan juga selayaknya dilengkapi jendela untuk menghemat penggunaan energi, terutama

lampu dan AC. Untuk siang hari, jendela sebaiknya dibuka agar mengurangi pemakaian

listrik. Jendela tentunya juga dapat meningkatkan kesehatan dan produktivitas

Page 3: Green Bldg

penghuninya. Green building juga harus menggunakan lampu hemat energi, peralatan listrik

hemat energi, serta teknologi energi terbarukan, seperti turbin angin dan panel surya.

3.      Air

Penggunaan air dapat dihemat dengan menginstal sistem tangkapan air hujan. Cara ini

akan mendaur ulang air yang dapat digunakan untuk menyiram tanaman atau menyiram

toilet. Gunakan pula peralatan hemat air, seperti pancuran air beraliran rendah, tidak

menggunakan bathtub di kamar mandi, menggunakan toilet hemat air, dan memasang sistem

pemanas air tanpa listrik.

4.      Kesehatan

Penggunaan bahan-bahan bagunan dan furnitur harus tidak beracun, bebas emisi,

rendah atau non-VOC (senyawa organik yang mudah menguap), dan tahan air untuk

mencegah datangnya kuman dan mikroba lainnya. Kualitas udara dalam ruangan juga dapat

ditingkatkan melalui sistim ventilasi dan alat-alat pengatur kelembaban udara.

Manfaat   Pembangunan Green Building  

1. Manfaat Lingkungan

Meningkatkan dn melindungi keragaman ekosistem

Memperbaiki kualitas udara

Memperbaiki kualitas air

Mereduksi limbah

Konservasi sumber daya alam

2. Manfaat Ekonomi

Mereduksi biaya operasional

Menciptakan dan memperluas pasar bagi produk dan jasa hijau

Meningkatkan produktivitas penghuni

Mengoptimalkan kinerja daur hidup ekonomi

3. Manfaat Sosial

Meningkatkan kesehatan dan kenyamanan penghuni

Meningkatkan kualitas estetika

Mereduksi masalah dengan infrastruktur lokal