Grand Case Psikiatri

40
Oleh : Meiustia Rahayu P875 Silvia Fidayani P878 Pembimbing : dr. AMEL YANIS, Sp.KJ

Transcript of Grand Case Psikiatri

Page 1: Grand Case Psikiatri

Oleh : Meiustia Rahayu P875 Silvia Fidayani P878

Pembimbing :dr. AMEL YANIS, Sp.KJ

Page 2: Grand Case Psikiatri

Seorang pasien laki-laki, 16 tahun, datang ke IGD RSUP dr. M. Djamil Padang pada tanggal 20 Februari 2012 pukul 15.22 WIB. Diantar oleh ibunya dengan keluhan jalan-jalan sendiri tanpa tujuan sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit, gelisah dan bicara-bicara sendiri sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Sakit untuk yang ketiga kalinya dan dirawat untuk yang pertama kalinya. Sakit yang sekarang lebih berat daripada sakit yang sebelumnya.

Page 3: Grand Case Psikiatri

Nama / Panggilan : Tn. MA Jenis Kelamin : Laki-laki Tanggal lahir/ Umur : 8 Juli 1995 / 16 tahun

7 bulan 18 hari Status Perkawinan : Belum menikah Pekerjaan / Sekolah : Belum bekerja / Kelas

2 SMA, saat ini istirahat sekolah dikarenakan sakitnya

Alamat : Jalan Maransi RT 03 RW 04 Kelurahan Aia Pacah, Kecamatan Koto Tangah, Padang

Agama : Islam Warga Negara : Indonesia Suku Bangsa : Minangkabau Suku : Chaniago

Page 4: Grand Case Psikiatri

Keadaan Umum : Baik Tekanan Darah : 120/70 mmHg Nadi : Teraba kuat, teratur,

frekuensi 82 kali per menit Nafas : Torakoabdominal, teratur,

frekuensi 22 kali per menit Bentuk Badan : Astenikus Suhu : 36,5 0C Tinggi badan : 165 cm Berat badan : 60 kg Gizi : Baik (IMT 22) Nyeri : Tidak ada

Page 5: Grand Case Psikiatri

Sistem Respiratorik :Inspeksi : Bentuk dada normal, diameter anteroposterior lebih kecil dari diameter transversal, simetris kiri dan kanan, posisi trakea normal, posisi iga normal, ruang sela iga normal tidak melebar, sudut epigastrium normal tidak tumpulPalpasi : Fremitus kanan sama dengan kiriPerkusi : Sonor pada keseluruhan lapangan paruAuskultasi : Suara nafas bronkovesikuler, ronkhi tidak ada, wheezing tidak ada

Sistem Kardiovaskuler :Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihatPalpasi : Iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC VPerkusi : Batas jantung dalam batas normalAuskultasi : Bunyi jantung murni, reguler, bising tidak ada

Sistem GastrointestinalInspeksi : Perut tidak tampak membuncitPalpasi : Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan dan nyeri lepas abdomen tidak adaPerkusi : TimpaniAuskultasi : Bising usus positif normal

Kelainan Khusus : Tidak ditemukan kelainan

Page 6: Grand Case Psikiatri

Urat syaraf kepala (pancaindera) Gejala rangsangan selaput otak : Kaku kuduk tidak

ada Gejala peningkatan tekanan intrakranial :Muntah

proyektil tidak ada, sakit kepala progresif tidak ada

Mata :- Gerakan : Bebas ke segala arah, nistagmus tidak ada- Persepsi : Diplopia tidak ada- Pupil : Isokor, bulat- Reaksi cahaya : + / + (normal)- Reaksi kornea : + / + (normal)- Reaksi konvergensi : + / + (normal)

Pemeriksaan oftalmoskop : Tidak dilakukan

Page 7: Grand Case Psikiatri

Motorik :- Tonus : eutonus- Turgor : baik- Kekuatan : 555 555

555 555- Koordinasi : baik- Refleks Fisiologis : + / +- Refleks Patologis : - / -

Sensibilitas : Halus dan kasar baik Susunan saraf vegetatif : Fungsi makan baik, fungsi tidur dan

bangun baik Fungsi-fungsi luhur : Aktivitas membaca, menulis, menggambar,

memori, dan bahasa dapat dilakukan dengan baik Kelainan khusus :

- Kaku : tidak ada- Tremor : ada (+)- Nasal stiffness : tidak ada- Occulogirik crisis : tidak ada- Tortikolis : tidak ada- Lain-lain : tidak ada

Page 8: Grand Case Psikiatri

Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 21 Februari 2012:

Hemoglobin : 14,4 mg% Leukosit : 6400/mm3

LED : 19 mm/jam Hitung jenis : 0/6/0/62/32/0 Trombosit : 255.000/mm3

Page 9: Grand Case Psikiatri

Nama / Umur : Ny. F / 47 tahun Alamat dan Telepon : Padang Pekerjaan : Ibu Rumah

Tangga Pendidikan : Tamat SMA Hubungan dengan pasien : Ibu

kandung

Page 10: Grand Case Psikiatri

Sebab utama dirawat :Jalan-jalan sendiri tanpa tujuan sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit, gelisah dan bicara-bicara sendiri, sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Sakit untuk yang ketiga kalinya dan di rawat untuk yang pertama kalinya. Sakit yang sekarang lebih berat daripada sakit yang sebelumnya.

Keluhan utama pasien saat ini : tidak ada keluhan

Page 11: Grand Case Psikiatri

Tahun 2009 (bulan Oktober)Pasien kehilangan tiga orang temannya (dua orang perempuan dan satu orang laki-laki) pada gempa 7,9 skala Richter tanggal 30 September 2009 akibat terhimpit bangunan saat sedang les di “Bimbel GAMA”. Seorang di antaranya merupakan teman perempuan yang sangat dekat dan sangat disayangi pasien. Pasien ikut mengevakuasi korban gempa di “Bimbel GAMA” dan menyaksikan kondisi korban-korban gempa yang meninggal di sana. Semenjak itu, pasien lebih banyak murung, berdiam diri di kamar, serta sering menangis sendirian di kamar.

Page 12: Grand Case Psikiatri

Dua minggu kemudian, pasien meminjamkan kendaraan bermotor milik keluarga kepada tetangganya yang juga kakak kelasnya. Beberapa saat kemudian, tetangganya tersebut meninggal akibat tabrakan motor dengan keadaan kepala yang sudah remuk, otak terburai, dan lidah yang terjulur. Pasien beserta ibunya melihat kondisi tetangganya yang meninggal tersebut di RSI Siti Rahmah Padang. Sejak saat itu, pasien makin sering berdiam diri di dalam kamar dan sering menangis, melarang ibunya bepergian ke luar rumah untuk terus menjaga adik laki-lakinya, serta kehilangan minat untuk belajar. Prestasi belajarnya menurun (dari ranking 4 menjadi rangking 8 di kelas 3 SMP) saat penerimaan rapor semester ke-5 bulan Desember 2009. Keadaan tersebut berlangsung sekitar enam bulan sampai Maret 2010.

Page 13: Grand Case Psikiatri

Tahun 2010 (bulan Juni - September)

Pasien menjadi sangat bersemangat dan hiperaktif. Di sekolah, guru pasien mengeluhkan dia sering mengganggu teman-teman perempuannya dengan menggoda dan mencolek-colek mereka. Pasien juga sering bolos sekolah untuk pergi jalan-jalan bersama teman-teman sebayanya. Di rumah, ibu pasien mengeluhkan dia menggadaikan gitar dan pakaian untuk mendapatkan biaya perjalanannya bersama teman-temannya tersebut. Pasien juga gembira berlebihan dan mencandai ibunya dengan mengaku melihat perempuan cantik, kemudian dia bergantungan di konsen pintu. Pada saat itu, pasien terjatuh dan kepalanya terbentur, kemudian pasien pusing dan muntah, namun masih sadar setelah kejadian tersebut.

Page 14: Grand Case Psikiatri

Tahun 2010 (bulan Oktober) sampai dengan tahun 2011 (bulan Desember)Ibu pasien melanjutkan kontrol ke RSJ Prof. HB Sa’anin dan mendapatkan obat berwarna putih. Setelah kontrol teratur, keadaan pasien membaik. Pasien mau diingatkan ibunya untuk sekolah dan belajar yang rajin, emosi mulai stabil, serta tidak menunjukkan hiperaktivitas lagi.

Page 15: Grand Case Psikiatri

Tahun 2012 (bulan Januari - Februari)Pada bulan Januari, pasien kembali bolos sekolah, sering minta izin pulang dari sekolah dengan alasan sakit perut, padahal dia pergi ke tempat temannya di Pariaman. Pasien sering gelisah, berbicara sendiri, jalan-jalan sendiri sampai ke Lubuk Alung, Muaro Bodi, bahkan sampai ke Sungai Limau. Pasien berjalan kaki ke tempat tersebut dan sesampainya di sana pasien menelepon ibunya dan meminta dijemput karena tidak membawa uang. Pasien mengatakan ada bisikan yang menyuruhnya untuk pergi berjalan-jalan sendiri, di saat bersamaan pasien juga mendengar bisikan yang melarangnya pergi, namun pasien lebih sering mengikuti bisikan yang menyuruhnya pergi. Pasien bercerita kepada ibunya dia bisa melihat dan berinteraksi dengan teman perempuannya yang sudah meninggal. Sejak saat itu pasien tidak masuk sekolah.

Page 16: Grand Case Psikiatri

Pada bulan Februari, ibu pasien membawanya ke dukun, juga pernah dirukiyah, tapi tidak ada perbaikan. Tidur kurang (lebih kurang tiga jam per hari), makan kurang, terutama sejak seminggu sebelum masuk rumah sakit (karena tidak mau makan ibu pasien menyuapinya makan, tapi pasien hanya makan sampai satu sendok makan). Seminggu sebelum masuk rumah sakit pasien sering marah-marah pada ibunya bila keinginannya tidak dipenuhi, pasien menendang ibunya dan pernah memecahkan kaca yang ada di rumah, lalu mengambil pecahan kaca dan mengancam akan bunuh diri bila keinginannya tidak dipenuhi, pasien berhenti mengancam akan bunuh diri setelah dinasehati oleh ibunya, Akhirnya keluarga membawa pasien ke rumah sakit, pasien tidak mau dibawa berobat karena menurutnya dia tidak gila, begitu melihat ruang rawat yang terlihat seperti penjara pasien sempat lari, namun berhasil ditangkap dan kemudian diikat, pasien menjadi gelisah, dan berteriak-teriak sambil mengucapkan kata-kata kotor.

 

Page 17: Grand Case Psikiatri

Bayi :

Lahir spontan, ditolong oleh bidan di Padang, langsung menangis, tidak ada riwayat biru, kuning, dan kejang

Anak :

Pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan usianya, pintar mengaji, patuh dan manja pada orang tuanya. Saat kecil pernah dibawa berobat karena demam tinggi sampai kejang. Dibawa ke spesialis anak dan diberikan obat melalui anus, diresepkan obat namun ibu pasien tidak mempunyai uang, sehingga hanya membeli setengah dari jumlah obat yang diresepkan. Menurut ibu pasien, sejak saat tersebut pasien tidak pernah lagi mengalami step, ataupun kejang.

Remaja :

Anak yang taat beribadah, pandai bergaul, punya banyak teman, patuh pada orang tua, manja pada orang tuanya, aktif pada kegiatan sekolah dan rajin belajar.

Page 18: Grand Case Psikiatri

Riwayat Pendidikan :

SD : SDN 15 Kompi Padang, tamat 6 tahun, rangking

10 besar

SMP : SMPN 22 Kompi Padang, tamat 3 tahun, prestasi

10 besar

SMA : SMAN 13 Padang, tidak masuk sekolah karena sakit

Riwayat perkawinan :

Belum menikah

  Riwayat pekerjaan :

Pasien belum bekerja

 

Page 19: Grand Case Psikiatri

Tinggal sebagai keluarga besar bersama orang tua kandung, nenek, 1 orang kakak laki-laki kandung beserta istrinya, 1 adik laki-laki kandung, 1 orang adik perempuan ibu beserta suami dan 2 orang anaknya, serta 1 orang adik perempuan ibu dan 1 orang anaknya. Mereka tinggal sebagai keluarga besar di dua rumah berdampingan yang ruang dapurnya bersatu. Rumah permanen, TV ada, listrik ada, sumber air ada (sumur timba), kendaraan bermotor ada (Honda Shogun tahun 2000, dan Jupiter tahun 2004). Ayah pasien bekerja sebagai kuli bangunan di Akper Mercubuana. Ibu pasien sehari-harinya ikut membantu kegiatan-kegiatan kelurahan, namun bukan pegawai tetap dan tidak mendapat gaji tetap, tetapi diberi uang jalan (uang transport). Selain itu, ibu pasien juga membantu mengajar di PAUD. Kakak laki-lakinya bekerja di bagian mesin di Ford Padang. Pemasukan keluarga berasal ayah, ibu, dan kakak laki-lakinya.

Page 20: Grand Case Psikiatri

Pemasukan : Penghasilan ayah : Rp. 600.000,00 Penghasilan ibu : Rp. 80.000,00 Lain-lain : Rp. 250.000,00 Total : Rp. 930.000,00Pengeluaran : Keperluan sehari-hari : Rp. 750.000,00 Biaya listrik : Rp. 150.000,00 Total : Rp. 900.000,00Sisa : Rp. 30.000,00

Page 21: Grand Case Psikiatri
Page 22: Grand Case Psikiatri
Page 23: Grand Case Psikiatri

Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 3 Maret 2012

I. Keadaan Umum Kesadaran / sensorium : komposmentis / baik Sikap : kooperatif Tingkah laku motorik : aktif Ekspresi fasial : kaya Verbalisasi dan cara berbicara : dapat

berbicara, cukup lancar, cukup jelas Kontak psikis : dapat dilakukan,

cukup wajar, cukup lama Perhatian : kurang Inisiatif : ada Tulisan dan gambar : terlampir

Page 24: Grand Case Psikiatri

II. Keadaan Spesifik Keadaan alam perasaan

Keadaan afektif : hipertim Hidup emosi

Stabilitas : labil Pengendalian : kurang Echt-unecht : echt Einfuhlung : inadekuat Dalam-dangkal : dangkal Skala differensiasi : sempit Arus emosi : cepat

Keadaan dan fungsi intelek Daya ingat : baik Daya konsentrasi : kurang Orientasi : tidak terganggu Luas pengetahuan : baik Discriminatif insight : terganggu Dugaan taraf intelegensia: rata-rata normal Discriminatif judgement : tidak terganggu Kemunduran intelek : tidak ada

Page 25: Grand Case Psikiatri

Kelainan sensasi dan persepsi Ilusi : tidak ada Halusinasi

Akustik : ada; suara berupa perintah Visual : ada; bentuk naga, kucing, jin Olfaktorik : tidak ada Taktil : tidak ada Gustatorik : tidak ada

Keadaan proses berpikir Kecepatan proses berpikir : cepat Mutu proses berpikir

Jelas dan tajam : cukup jelas dan cukup tajam Sirkumstansial : tidak ada Inkoheren : tidak ada Terhalang : tidak ada Terhambat : tidak ada Meloncat-loncat : tidak ada Verbigerasi perserative : tidak ada

Page 26: Grand Case Psikiatri

Isi pikiranPola sentral dalam pikirannya : tidak adaFobia : tidak adaObsesi : tidak adaDelusi : tidak adaKecurigaan : tidak ada Konfabulasi : adaRasa permusuhan/dendam : tidak adaPerasaan inferior : tidak adaBanyak/sedikit : banyakPerasaan berdosa : tidak adaHipokondria : tidak adaLain-lain : tidak ada

Page 27: Grand Case Psikiatri

Kelainan dorongan instinctual dan perbuatanAbulia : tidak adaStupor : tidak adaRaptus : tidak adaKegaduhan umum : adaDeviasi seksual : tidak adaEkhopraksia : tidak adaVagabondage : adaPiromani : tidak adaMannerisme : tidak adaLain-lain : tidak ada

Anxietas yang terlihat overt : ada, sedikit

Hubungan dengan realitas: terganggu dalam pikiran, tingkah laku dan perasaan

Page 28: Grand Case Psikiatri

Resume Multiple AxisAxis 1. Sindroma klinis Sebab utama dirawat

Jalan-jalan sendiri tanpa tujuan sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit, gelisah dan bicara-bicara sendiri, sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Sakit untuk yang ketiga kalinya dan di rawat untuk yang pertama kalinya. Sakit yang sekarang lebih berat daripada sakit yang sebelumnya.

  Pemeriksaan psikiatri : Keadaan umum : Komposmentis kooperatif, perhatian

kurang, inisiatif ada, tingkah laku motorik aktif, ekspresi fasial kaya, bicara lancar, kontak psikis dapat dilakukan, cukup wajar, dan cukup lama

Keadaan spesifik : Alam perasaan : hipertim, labil, pengendalian kurang, echt,

inadekuat, dangkal, sempit, cepat. Keadaan dan fungsi intelek : memori baik, konsentrasi baik,

orientasi tidak terganggu, diskriminatif insight terganggu, discriminative judgement tidak terganggu, tidak ada kemunduran intelek..

Page 29: Grand Case Psikiatri

Kelainan sensasi dan persepsi : ilusi tidak ada, halusinasi ada : visual dan akustik

Keadaan proses pikir : cepat, cukup jelas, cukup tajam

Kelainan dorongan instingtual dan perbuatan : kegaduhan umum ada, vagabondage ada

Ansietas yang terlihat overt : ada, sedikit Hubungan dengan realitas : terganggu

dalam hal pikiran dan perasaan.Axis II. Gangguan kepribadian dan

retardasi mental Gangguan Kepribadian : tidak ada Retardasi mental: tidak ada

Page 30: Grand Case Psikiatri

Axis III. Kondisi medis umumRiwayat trauma kapitis ada, tahun 2011 :

pasien terjatuh dan kepalanya terbentur, tetap sadar setelah kejadian, muntah ada, luka tidak ada, tidak berobat ke rumah sakit.

Dirawat selama 15 hari di bangsal anak RSUP dr.M.Djamil karena dehidrasi (tahun 2006)

Riwayat malaria, tifus abdominalis, dan penyakit lain tidak ada

Axis IV. Stressor psikososial dan lingkunganMasalah psikososial : teman perempuan terdekat pasien meninggal dunia akibat Gempa 30 September 2009

 

Page 31: Grand Case Psikiatri

AxisV. Penilaian fungsi sosialHubungan sosial (mengunjungi teman,

menghadiri undangan pernikahan, acara-acara masyarakat lainnya) tidak dapat dilakukan sejak 2 bulan yang lalu.

Pekerjaan sehari-hari tidak dapat dilakukan sejak 2 bulan yang lalu.

Mengisi waktu luang (rekreasi, menonton) tidak dapat dilakukan sejak 2 bulan yang lalu

Page 32: Grand Case Psikiatri

Diagnosis Multiple Axis I. F.31.2 Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini

Manik dengan Gejala Psikotik II. Tidak ada diagnosis III.Tidak ada kelainan organik IV. Masalah psikososial V. GAF 41-50

Diagnosis Differensial F.25.0 Skizoafektif Tipe Manik  

Page 33: Grand Case Psikiatri

Terapi Risperidone 2 x 1 tablet 1 mg Chlorpromazine 2 x 1 tablet @ 100 mg Vitamin B kompleks 3x1 tablet @ 50 mg

Prognosis Klinis : Ragu-ragu ke arah baik Fungsional : Ragu-ragu ke arah baik Sosial : Ragu-ragu ke arah baik

Page 34: Grand Case Psikiatri

21 Februari 2012 Observasi : gelisah, makan kurang (3 x ½

porsi/hari), tidur cukup (± 8 jam/hari) Status Internus : tekanan darah 120/80 mmHg,

nadi teraba kuat, teratur, frekuensi 82 x/ menit, nafas thorakoabdominal, teratur, frekuensi 20 x/menit, suhu 36, 70C

Status Neurologis : kaku tidak ada, tremor tidak ada Status Psikiatrik : kontak psikik dapat dilakukan,

kurang wajar, cukup lama, afek hipertim, halusinasi ada (akustik, visual) sejak 2 bulan yang lalu, orientasi terganggu (waktu, tempat, personal, situasi)

Diagnosis Kerja : gangguan afektif bipolar episode kini manic dengan gejala psikotik

Terapi : Chlorpromazine 2 x 1 tablet @ 100 mg Vitamin B kompleks 3 x 1 tablet @ 50 mg

Page 35: Grand Case Psikiatri

22 Februari 2012 Observasi : gelisah, makan kurang (3 x ½

porsi/hari), tidur cukup (± 8 jam/hari) Status Internus : tekanan darah 110/80 mmHg,

nadi teraba kuat, teratur, frekuensi 80 x/ menit, nafas thorakoabdominal, teratur, frekuensi 20 x/menit, suhu 36, 30C

Status Neurologis : kaku tidak ada, tremor tidak ada

Status Psikiatrik : kontak psikik dapat dilakukan, kurang wajar, cukup lama, afek hipertim, halusinasi ada (akustik, visual) sejak 2 bulan yang lalu, orientasi terganggu (waktu, tempat, personal, situasi)

Diagnosis Kerja : gangguan afektif bipolar episode kini manic dengan gejala psikotik

Terapi: Chlorpromazine 2 x 1 tablet @ 100 mg Vitamin B kompleks 3 x 1 tablet @ 50 mg

Page 36: Grand Case Psikiatri

23 Februari 2012 Observasi : gelisah, makan cukup ( 3x1 porsi/hari),

tidur cukup (± 8 jam/hari) Status Internus : tekanan darah 120/80 mmHg,

nadi teraba kuat, teratur, frekuensi 82 x/ menit, nafas thorakoabdominal, teratur, frekuensi 20 x/menit, suhu 36, 50C

Status Neurologis : kaku tidak ada, tremor tidak ada Status Psikiatrik : kontak psikik dapat dilakukan,

kurang wajar, cukup lama, afek hipertim, halusinasi ada (akustik, visual) sejak 2 bulan yang lalu, orientasi terganggu (waktu, tempat, personal, situasi)

Diagnosis Kerja : gangguan afektif bipolar episode kini manic dengan gejala psikotik

Terapi : Chlorpromazine 3 x I-I-II tablet @ 100 mg Vitamin B kompleks 3 x 1 tablet @ 50

mg

Page 37: Grand Case Psikiatri

24 Februari 2012 Observasi : gelisah, makan kurang (3 x 1

porsi/hari), tidur cukup (± 8 jam/hari) Status Internus : tekanan darah 110/80 mmHg,

nadi teraba kuat, teratur, frekuensi 72 x/ menit, nafa thorakoabdominal, teratur, frekuensi 20 x/menit, suhu 36, 70C

Status Neurologis : kaku tidak ada, tremor tidak ada Status Psikiatrik : kontak psikik dapat dilakukan,

kurang wajar, cukup lama, afek hipertim, halusinasi ada (akustik, visual) sejak 2 bulan yang lalu, orientasi terganggu (waktu, tempat, personal, situasi)

Diagnosis Kerja : gangguan afektif bipolar episode kini manic dengan gejala psikotik

Terapi : Chlorpromazine 3 x I-I-II tablet @ 100 mg Vitamin B kompleks 3 x 1 tablet @ 50 mg

Page 38: Grand Case Psikiatri

25 Februari 2012 Observasi : gelisah, makan cukup (3 x 1

porsi/hari), tidur cukup (± 8 jam/hari) Status Internus : tekanan darah 110/80 mmHg,

nadi teraba kuat, teratur, frekuensi 80 x/ menit, nafas thorakoabdominal, teratur, frekuensi 22 x/menit, suhu 36, 50C

Status Neurologis : kaku tidak ada, tremor tidak ada Status Psikiatrik : kontak psikik dapat dilakukan,

kurang wajar, cukup lama, afek hipertim, halusinasi ada (akustik, visual) sejak 2 bulan yang lalu, orientasi terganggu (waktu, tempat, personal, situasi)

Diagnosis Kerja : gangguan afektif bipolar episode kini manic dengan gejala psikotik

Terapi: Chlorpromazine 3 x I-I-II tablet @ 100 mg Vitamin B kompleks 3 x 1 tablet @ 50

mg

Page 39: Grand Case Psikiatri

26 Februari 2012 Observasi : gelisah berkurang, makan cukup

(3 x 1 porsi/hari), tidur cukup (± 8 jam/hari) Status Internus : tekanan darah 110/80 mmHg,

nadi teraba kuat, teratur, frekuensi 80 x/ menit, nafas thorakoabdominal, teratur, frekuensi 20 x/menit, suhu 36, 80C

Status Neurologis : kaku tidak ada, tremor tidak ada Status Psikiatrik : kontak psikik dapat dilakukan,

kurang wajar, cukup lama, afek hipertim, halusinasi ada (akustik, visual) sejak 2 bulan yang lalu, orientasi terganggu (waktu, tempat, personal, situasi)

Diagnosis Kerja : gangguan afektif bipolar episode kini manic dengan gejala psikotik

Terapi: Chlorpromazine 3 x I-I-II tablet @ 100 mg Vitamin B kompleks 3 x 1 tablet @ 50

mg

Page 40: Grand Case Psikiatri

27 Februari 2012 Observasi : gelisah berkurang, makan cukup (3

x 1 porsi/hari), tidur cukup (± 8 jam/hari) Status Internus : tekanan darah 120/80 mmHg,

nadi teraba kuat, teratur, frekuensi 82 x/ menit, nafas thorakoabdominal, teratur, frekuensi 22 x/menit, suhu 36, 80C

Status Neurologis : kaku tidak ada, tremor tidak ada Status Psikiatrik : kontak psikik dapat dilakukan,

kurang wajar, cukup lama, afek hipertim, halusinasi ada (akustik, visual) sejak 2 bulan yang lalu, orientasi terganggu (waktu, tempat, personal, situasi)

Diagnosis Kerja : gangguan afektif bipolar episode kini manic dengan gejala psikotik

Terapi : Chlorpromazine 3 x I-I-II tablet @ 100 mg Vitamin B kompleks 3 x 1 tablet @ 50 mg