Gp 1revisi11

download Gp 1revisi11

of 13

description

jhdnnslll

Transcript of Gp 1revisi11

  • Mekanika Rekayasa II - Gandjar Pamudji 1

    BAB III GARIS PENGARUH

    - Jembatan

    STRUKTUR STATIS TERTENTU 3.1 Pengertian Garis Pengaruh

    Garis pengaruh adalah diagram dengan ordinat (nilai y) yang memberikan nilai dan

    sifat dari fungsi struktur (geser, momen, reaksi dan gaya batang) dalam suatu unsur tetap

    (penampang batang, batang dalam rangka, dan sebagainya) apabila ada satuan beban

    berada pada ordinat tersebut .

    Manfaat garis pengaruh adalah untuk mendeskripsikan variasi geseran, reaksi dan momen

    di titik tertentu pada anggota bagian struktur akibat gaya terpusat bergerak pada anggota

    bagian tertentu.

    Contoh struktur yang dibebani oleh beban bergerak

    - Rel derek industri

    - conveyor.

    Penggunaan Garis Pengaruh

    - Garis pengaruh pada balok sederhana

    - Garis pengaruh pada balok dengan pinggul

    - Garis pengaruh pada Kantilever

    - Garis pengaruh pada balok miring

    - Garis pengaruh pada rangka batang

    3.2 Garis Pengaruh Struktur Balok Sederhana (simple beam structure) Seperti kita ketahui, struktur balok sederhana merupakan suatu konstruksi yang

    paling sederhana yang mana tumpuan pada ujung-ujungnya masing-masing berupa sendi

    dan rol. Pembuatan garis pengaruh dimulai dengan urutan analisis, yaitu menentukan reaksi

    perletakan terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan menentukan gaya-gaya dalam

    struktur yaitu gaya geser dan momen.

  • Bab III - Garis Pengaruh 2

    3.2.1 Diagram Garis Pengaruh untuk Reaksi Perletakan

    Gambar 3-1

    Penyelesaian

    a) Membuat tabulasi nilai-nilai dari posisi beban satuan x terhadap reaksi tumpuan di A,

    Ay, dengan cara sebagai berikut.

    Disetiap titik terpilih x, gaya reaksi Ay dihitung dengan menjumlahkan momen

    disekitar tumpuan B adalah sama dengan nol seperti ditunjukan dalam gambar 3-2a

    sampai gambar 3-2e. Besarnya nilai gaya reaksi Ay kemudian dimasukan dalam

    tabel 3-1.

    (a) (b)

    (c) (d)

    (e)

    Gambar 3.2 Prosedur Pembuatan Garis Pengaruh Reaksi Perletakan

    L

    1

    MB= 0 ; Ay (L) 1(L) = 0 Ay = 1

    L

    X2 1

    MB= 0 ; Ay (L) 1(0,75L) = 0 Ay = 0,75

    L

    X3 1

    MB= 0 ; Ay (L) 1(0,5L) = 0 Ay = 0,5

    L

    X4 1

    MB= 0 ; Ay (L) 1(0,25L) = 0 Ay = 0,25

    L

    X5 1

    MB= 0 ; Ay (L) 1(0) = 0 Ay = 0

    A B

    P x

    L

    a

    A C

    B

  • Mekanika Rekayasa II - Gandjar Pamudji 3

    Tabel 3.1 Rangkuman letak posisi beban dan reaksi perletakan

    Jarak Jarak P thd Tump A Ay By

    x1 0 1 0

    x2 0,25L 0,75 0,25

    x3 0,5L 0,5 0,5

    X4 0,75L 0,25 0,75

    X5 L 0 1

    b) Nilai-nilai gaya reaksi Ay sebagai nilai ordinat dari masing-masing posisi beban

    sebagai absis kemudian diplotkan dan hasil plot ini dinamakan sebagai garis

    pengaruh untuk reaksi dititik A, seperti terlihat pada gambar 3-3. Sehingga

    persamaan garis pengaruh, bila beban satuan ditempatkan pada suatu jarak yang

    bervariasi x dari A gambar 3-4, reaksi Ay dapat ditentukan dari MB = 0. Kita peroleh

    Ay (L ) (L-x) ( 1 ) = 0 atau Ay = 1 x/L.

    Gambar 3-3 Garis Pengaruh Reaksi Perletkan di A

    Garis pengaruh untuk reaksi perletakan B cara membuatnya sama halnya dalam membuat

    garis pengaruh untuk reaksi perletakan di A.

    Gambar 3-4 Garis Pengaruh Reaksi Perletkan di B

    L

    By = x/L 1 0,75

    0,5 0,25

    + x

    By

    L

    Ay = 1 x/L

    1 0,75

    0,5 0,25 +

    Ay

    x

  • Bab III - Garis Pengaruh 4

    3.2.2 Diagram Garis Pengaruh untuk Gaya Geser dan Momen

    Gambar 3-5

    a. Garis Pengaruh Untuk Geser

    Perhatikan Gambar 3-5, jika beban bergerak dari tumpuan A sejauh X maka akan

    menimbulkan gaya geser disepanjang bentang. Untuk mengetahui pengaruh beban bergerak

    pada struktur balok AB, kita tinjau titik C sejauh a dari A sebagai titik pengamatan gaya

    geser akibat beban yang melintas disepanjang balok.

    Gambar 3-6

    0 x < a

    Fy = 0

    ( 1- x/L) 1 Vc = 0

    Vc = - x/L

    L

    X 1

    a

    A C

    B a

    x

    1 Mc

    Vc

    Ay = 1 -Lx

    L

    X 1

    a

    A C

    B a

    Mc

    Vc

    Ay = 1 -L

    x

    a < x L

    Fy = 0

    ( 1- x/L) Vc = 0

    Vc = 1 - x/L

    Vc = - x/L

    Vc = 1- x/L

    Vc

    x

    +

    L

    X 1

    a

    A C

    B

  • Mekanika Rekayasa II - Gandjar Pamudji 5

    b. Garis Pengaruh Untuk Momen

    Gambar 3-6

    3.3 Garis Pengaruh Struktur Balok dengan Pinggul

    Gambar 3-7 Penyelesaian :

    a. Menggambarkan garis pengaruh reaksi perletakan :

    Untuk menggambarkan garis pengaruh reaksi perletakan di A, beban satuan ditempatkan

    pada variasi jarak sebesar x dari titik tumpuan A dan ditentukan besarnya reaksi perletakan

    di A dengan menggunakan kesetimbangan momen di A, MB = 0, sehingga diperoleh

    persamaan :

    Ay(L1) (1)(L1 x) = 0

    0 x < a

    Mc = 0

    ( 1- x/L) a 1(a x) Mc = 0

    Mc = (1- a/L)x

    L

    X 1

    a

    A C

    B a

    x

    1 Mc

    Vc

    Ay = 1 -L

    x

    L

    X 1

    a

    A C

    B a

    Mc

    Vc

    Ay = 1 -L

    x

    Mc = (1 - a/L)x

    Mc = (1- x/L) a

    Mc

    x

    +

    a x < L

    Mc = 0

    ( 1- x/L) a Mc = 0

    Mc = (1- x/L)a

    L1

    X 1

    L2

    A B C

  • Bab III - Garis Pengaruh 6

    Ay = 1 x/L1

    Dengan menggunakan asumsi beban tetap, besarnya nilai reaksi perletakan di A yang

    dicantumkan dalam tabel, dihitung berdasarkan posisi masing-masing beban satuan dari titik

    A. Kemudian nilai-nilai tersebut diplotkan berdasarkan sumbu koordinat untuk

    menggambarkan diagram garis pengaruh dalam gambar 3-8. Jika L2 = 0,25L1, maka nilai-

    nilai reaksi perletakan di A berdasarkan posisi beban satuan adalah sebagai berikut :

    Tabel 3-2.

    Gambar 3-8. Garis pengaruh reaksi di A

    Dengan cara yang sama, kita dapat menggambarkan diagram garis pengaruh untuk reaksi

    perletakan di B.

    MA = 0

    -By(L1) + (1)(x) = 0

    By = x/L1 Sehingga secara keseluruhan nilai-nilai reaksi perletakan di A dan B, akibat variasi posisi

    beban satuan seperti dalam Tabel 3-3.

    Tabel 3-3. Jarak Jarak P thd Tump A Ay By

    x1 0 1 0 x2 0,25L 0,75 0,25 x3 0,5L 0,5 0,5 X4 0,75L 0,25 0,75 X5 L 0 1 X6 L1 + L2 -0,25 1,25

    Gambar 3-9. Garis pengaruh reaksi di B

    x Ay 0 L1 1

    0,25 L1 0,75 0,5 L1 0,5

    0,75 L1 0,25 L1 1

    L1 + L2 -0,25

    x Ay 0 L1 1

    0,25 L1 0,75 0,5 L1 0,5

    0,75 L1 0,25 L1 0

    L1 + L2 -0,25 L1

    Ay = 1 x/L

    1 0,75

    0,5 0,25 +

    Ay

    x

    L2 -0,25

    -

    L1

    By = x/L 1

    0,75 0,5

    0,25 +

    x

    By

    L2

    1,25

  • Mekanika Rekayasa II - Gandjar Pamudji 7

    b. Menggambarkan garis pengaruh gaya geser di titik D

    Penyelesaian :

    Gambar 3-10

    Gambar 3-11

    L1

    X 1

    L2

    A B C D

    a

    0 x < a

    Fy = 0

    ( 1- x/L1) 1 VD = 0

    VD = - x/L1

    a

    x

    1 MD

    VD

    Ay = 1 -

    1L

    x

    L1

    X 1

    L2

    A B C D

    a

    a

    MD

    VD

    Ay = 1 -

    1L

    x

    L1

    X 1

    L2

    A B C D

    a

    a x < (L1 + L2)

    Fy = 0

    ( 1- x/L1) VD = 0

    VD = (1- x/L1)

  • Bab III - Garis Pengaruh 8

    Gambar 3-12 c. Menggambarkan garis pengaruh Momen di titik D

    Penyelesaian :

    Gambar 3-13

    L1

    1 VD

    x

    L2

    - - +

    L1

    X 1

    L2

    A B C D

    a

    0 x < a

    MD = 0

    (1- x/L1)a 1(a x) MD = 0

    MD = (1- a/L1)x

    a

    x

    1 MD

    VD

    Ay = 1 -

    1L

    x

    L1

    X 1

    L2

    A B C D

    a

    a

    MD

    VD

    Ay = 1 -

    1L

    x

    L1

    X 1

    L2

    A B C D

    a

  • Mekanika Rekayasa II - Gandjar Pamudji 9

    Gambar 3-14

    Gambar 3-15

    3.4 Garis Pengaruh Struktur Balok Kantilever Gambar 3-16 Penyelesaian :

    a. Menggambarkan garis pengaruh reaksi perletakan :

    Untuk menggambarkan garis pengaruh reaksi perletakan di A, beban satuan ditempatkan

    pada variasi jarak sebesar x dari titik tumpuan A dan ditentukan besarnya reaksi perletakan

    di A dengan menggunakan kesetimbangan momen di A, Fy = 0, sehingga diperoleh

    persamaan :

    Ay (1) = 0

    Ay = 1

    Dengan menggunakan asumsi beban tetap, besarnya nilai reaksi perletakan di A yang

    dicantumkan dalam tabel, dihitung berdasarkan posisi masing-masing beban satuan dari titik

    a x < (L1 + L2)

    MD = 0

    ( 1- x/L1)a MD = 0

    MD = (1- x/L1)a

    MD

    a

    x

    L1 L2 -

    +

    MD = (1- x/L1)a

    MD = (1- a/L1)x

    L1

    X 1

    A B

  • Bab III - Garis Pengaruh 10

    A. Kemudian nilai-nilai tersebut diplotkan berdasarkan sumbu koordinat untuk

    menggambarkan diagram garis pengaruh dalam gambar 3-17.

    Gambar 3-17. Garis pengaruh reaksi di A

    Sehingga secara keseluruhan nilai-nilai reaksi perletakan di A, akibat variasi posisi beban

    satuan seperti dalam Tabel 3-4.

    Tabel 3-4. Jarak Jarak P thd Tump A Ay

    x1 0 1 x2 0,25L 1 x3 0,5L 1 X4 0,75L 1 X5 L 1

    b. Menggambarkan garis pengaruh gaya geser di titik C

    Gambar 3-18

    Penyelesaian :

    Gambar 3-19

    A

    L

    Ay = 1 1 1 1 1

    +

    Ay

    x

    0 x < a

    Fy = 0

    ( 1) 1 VC = 0

    VC = 0

    Ay = 1

    L

    X 1

    B C a

    L

    X 1

    B C a

    a

    x

    1 MC

    VC

    C

    MA

  • Mekanika Rekayasa II - Gandjar Pamudji 11

    Gambar 3-20

    Gambar 3-10 Diagram garis pengaruh geser di titik C pada struktur balok kantilever

    c. Menggambarkan garis pengaruh Momen di titik C

    Gambar 3-18

    Penyelesaian :

    a x < L

    Fy = 0

    1 VC = 0

    VC = 1

    L

    Ay = 1 1

    C

    +

    VC

    x

    A

    Ay = 1

    L

    X 1

    B C a

    L

    X 1

    B C a

    a

    x

    1 MC

    VC

    C

    MA

    L

    X 1

    B C a

    a

    MC

    VC

    C MA

  • Bab III - Garis Pengaruh 12

    Gambar 3-21

    Gambar 3-22

    Gambar 3-23. Diagram garis pengaruh momen untuk struktur balok kantilever

    0 x < a

    MC = 0

    1(a) 1(a x) MC - 1(x) = 0

    MC = 0

    a x < L

    MC = 0

    1(a) 1(x) MC = 0

    MC = x - a

    L

    X 1

    B C a

    a

    MC

    VC

    C MA

    L

    MC = x -a

    C

    +

    MC

    x

  • Mekanika Rekayasa II - Gandjar Pamudji 13