Governance KB IPADI

16
GOVERNANCE DALAM PEMBANGUAN KEPENDUDUKAN DI INDONESIA Seminar Nasional dan Kongres ke IX IPADI Skenario Kependudukan untuk Pembangunan Berkelanjutan Auditorium BKKBN Pusat Jakarta, Kamis, 17 Oktober 2013 Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada Muhadjir Darwin

Transcript of Governance KB IPADI

  • GOVERNANCEDALAM PEMBANGUAN KEPENDUDUKAN

    DI INDONESIA

    Seminar Nasional dan Kongres ke IX IPADISkenario Kependudukan untuk Pembangunan Berkelanjutan

    Auditorium BKKBN PusatJakarta, Kamis, 17 Oktober 2013

    Pusat Studi Kependudukan dan KebijakanUniversitas Gadjah Mada

    Muhadjir Darwin

  • PENDAHULUAN Indonesia mempunyai masa lalu yang gemilang dalamrevolusi fertilitas: terjadi transisi demografi, yaitu penurunansecara konsisten angka kematian dan angka kelahiran.

    Ada dua faktor yang berjalan beriringan: pembangunanekonomi dan program kependudukan yang intensif.

    Tren penurunan fertilitas terhenti ketika negara mengalamitransformasi politik dari sistem otoriter yang sentralistis ke sistemdemokrasi yang desentralis.

    Apa yang salah? Apa langkah perbaikan yang dibutuhkan agar proses transisidemografi kembali berlangsung?

  • +36.4+22.1

    +27.7+31.7

    +24.5+32.5

    Proyeksi: 234.2

    1.98 1.491.44

    Target 2014: 1.1

  • 2.1

    2.3

  • ?

  • SASARAN KHUSUSTerkendalinya jumlah dan laju sasaran kependudukan yang ditandai dengan:

    No SASARAN SITUASI 2005/7 SITUASI 2010/12 TARGET 20141. Menurunnya laju pertumbuhan penduduk tingkatregional (% pertahun) 1.3* 1.49* 1.12. Menurunnya TFR per perempuan usia reproduksi 2,6** 2.6** 2.13. Meningkatnya CPR cara modern (5) 61 (57)** 62 (58)** 654. Menurunnya kebutuhan ber-KB tidak terlayani(unmet need) dari pasangan usia subur (%) 9.1** 8.5** 5,05. Menurunnya ASFR 15-19 tahun per 1000perempuan 35** 48** 306. Meningkatnya median usia perkawinan pertamaperempuan (tahun) 19.8* 20.1** 217. Meningkatnya keserasian kebijakan pengendalian penduduk8. Meningkatnya ketersediaan dan kualitas data dan informasi kepenudukan yang

    bersumber dari sensus, survai, dan registrasi vital kependudukan

    Sumber data:* SUPAS 2005 atau Sensus 2010**SDKI 2007 atau 2012

  • KARAKTERISTIK LINGKUNGANPEMBANGUNANKEPENDUDUKAN

    PembangunanKependudukanPembangunanKependudukan

    TekananInternasionalTekanan

    Internasional

    BantuanInternasionalBantuan

    Internasional

    Komitmenpolitik

    Komitmenpolitik

    Kekuataninstitusi

    pelaksanaKekuataninstitusi

    pelaksana

    Dukunganpublik (media,intelektual,komunitas)

    Dukunganpublik (media,intelektual,komunitas)

    Global Domestik

  • Governance dalam pengelolaan PembangunanKependudukan di Indonesia

    Negara

    BisnisMasyarakatSipil

    Lingkungan (iklim, risorsis)Sistem politik-ekonomiGlobalisasiTeknologi

    PendudukTumbuhSeimbang

    Manajemen danKebijakanKependudukan

    Tanggungjawab sosialperusahaan untukKependudukan

    Aksi Sosial untukkependudukan

  • LINGKUNGAN PEMBANGUNANKEPENDUDUKAN ERA ORDE BARUTerdapat tekanan yang kuat dari kekuatan global agar negara-negara berkembang concern terhadap masalah kependudukan.Tersedia bantuan internasional yang melimpah untukmendukung negara-negara berkembang dalampenyelenggaraan program kependudukan.Pemerintah orde baru menunjukkan komitmen yang tinggiuntuk mengatasi masalah kependudukan yang dihadapibangsa.Terdapat institusi yang kuat (BKKBN) sebagai koordinator danimplementor program dari pusat sampai ke desa.Terdapat dukungan publik dari media, intelektual, dankomunitas terhadap pelaksanaan program kependudukan

  • LINGKUNGAN PEMBANGUNANKEPENDUDUKAN ERA REFORMASITerdapat pergeseran tekanan dari kekuatan global ke negara-negaraberkembang dari isu kependudukan ke isu gender, HAM, kesehatanreproduksi dan seksualitas.Bantuan internasional ke negara-negara berkembang telah bergeseruntuk merespon isu-isu baru tersebut di atas.Pemerintah dan kekuatan politik di era reformasi kurang menunjukkankomitmen yang tinggi untuk mengatasi masalah kependudukan yangdihadapi bangsa.Insitusi BKKBN telah dibonzai, dan kehilangan otoritasnya untukmenjalankan fungsi koordinasi dan implementasi program.Institusi daerah yang menangani KB cenderung lemah dengandukungan anggaran daerah yang terbatas.Terdapat kecenderungan melemahnya dukungan publik (media,intelektual, dan komunitas) terhadap pelaksanaan programkependudukan

  • Apa yang harus dilakukan? Dibutuhkan penguatan institusi kependudukan,terutama untuk menjalankan fungsi implementasisampai ke tingkat akar rumput.

    Dibutuhkan komitmen politik yang lebih besaruntuk merevitasi program kependudukan/KB.

    Dibutuhkan keterlibatan elemen-elemengovernance lain (bisnis dan OMS) untukmemperkuat pelaksanaan kebijakankependudukan/KB ke depan.

  • Governance dalam Pembanguan Kependudukan di IndonesiaPendahuluanSlide23Slide24Slide25Slide30Slide29Slide27Slide28SASARAN KHUSUS Terkendalinya jumlah dan laju sasaran kependudukan yang ditandai dengan:Karakteristik lingkungan pemBangunan kependudukanGovernance dalam pengelolaan Pembangunan Kependudukan di IndonesiaLingkungan pembangunan kependudukan era orde baruLingkungan pembangunan kependudukan era ReformasiApa yang harus dilakukan?Slide11