Gotong royong

3
Gotong royong, budaya yang hampir punah oleh budaya “modern” gotong royong adalah sebuah budaya yang alami berasal dari relung terdalam masyarakat Indonesia, ia menjadi ikon kebudayaan bangsa ini. Sebagai sebuah khaszanah budaya local, kita patut berbangga bahwa budaya gotong royong itu lah yang sebenarnya mampu mengikat bangsa ini tetap dalam bingkai NKRI. Dari perjalanan kehidupan berbangsa, terbukti dengan adanya sifat gotong royong yang kuat maka bisa dikatakan negeri ini merdeka juga berkat budaya gotong royong. Jika dilihat dari sejarah, banyak sumbangsih budaya gotong royong ini terhadap bangsa seperti masyarakat Aceh berbondong-bondong sumbangkan dana untuk membeli pesawat dacota yang kemudian menjadi pesawat pertama yang dimiliki negeri ini. Jika dilihat dari dasarnya,memang segala sesuatu menjadi kebudayaan itu selalu melewati tahapan perilaku dari masyarakat itu sendiri. Dari perilaku itu kemudian timbul menjadi pembiasaan, dari pembiasaan yang berlangsung lama kemudian berkembang menjadi kebudayaan. Kita bisa namakan pada sisi lain kebudayaan itu sebagai ciri khas yang bisa terlihat dari nilai-nilai yang terkandung pada local masyarakat.

Transcript of Gotong royong

Page 1: Gotong royong

Gotong royong,

budaya yang hampir punah oleh budaya “modern”

gotong royong adalah sebuah budaya yang alami berasal dari relung terdalam masyarakat Indonesia, ia

menjadi ikon kebudayaan bangsa ini. Sebagai sebuah khaszanah budaya local, kita patut berbangga

bahwa budaya gotong royong itu lah yang sebenarnya mampu mengikat bangsa ini tetap dalam bingkai

NKRI.

Dari perjalanan kehidupan berbangsa, terbukti dengan adanya sifat gotong royong yang kuat maka bisa

dikatakan negeri ini merdeka juga berkat budaya gotong royong. Jika dilihat dari sejarah, banyak

sumbangsih budaya gotong royong ini terhadap bangsa seperti masyarakat Aceh berbondong-bondong

sumbangkan dana untuk membeli pesawat dacota yang kemudian menjadi pesawat pertama yang

dimiliki negeri ini.

Jika dilihat dari dasarnya,memang segala sesuatu menjadi kebudayaan itu selalu melewati tahapan

perilaku dari masyarakat itu sendiri. Dari perilaku itu kemudian timbul menjadi pembiasaan, dari

pembiasaan yang berlangsung lama kemudian berkembang menjadi kebudayaan. Kita bisa namakan

pada sisi lain kebudayaan itu sebagai ciri khas yang bisa terlihat dari nilai-nilai yang terkandung pada

local masyarakat.

Jika kita telusuri masyarakat dewasa ini, nilai-nilai kebudayaan local sudah sedikit demi sedikit

tercampur dengan kebudayaan dengan Negara lain. Disinilah sebenarnya seperti dua mata uang, saling

melekat antara sisi positif dan juga sisi negative. Namun kemudian dari kurun waktu 10 tahun ini,

kebudayaan asing yang negative telah sedikit demi sedikit menghilangkan khazanah kebudayaan local

yang positif. Inilah yang berbahaya, salah satunya adalah budaya gotong royong telh sedikit demi sedikit

Page 2: Gotong royong

tergantikan oleh budaya individualis yang secara alamiah terbentuk oleh kultur kerja yang padat.

Sehingga komunikasi dengan tetangga menjadi semakin tipis karena padatnya pekerjaan.

Karawang adalah kota yang terus berkembang, industry pula telah merubah karawang menjadi kota

yang modern dengan membawa segala hal baik yang positif dan juga negative. Kembali ke kajian

kebudayaan gotong royong, di kota ini dalam perkembangannya dewasa ini terasa sekali perubahan

yang ada. Terlihat budaya indivual khas metropolis sudah mulai terasa bahkan sudah merengsek masuk

ke perkampungan, padahal kita semua mengetahui bahwa budaya gotong royong secara kuat ada di

perkampungan . perubahan ini mulai terasa di kampung, namun masih terlihat. Menurut penuturan

Asep warga kampung Burandul Tempuran, kebudayaan gotong royng masih ada namun sudah menurun

“Kalo dulu ada bantu buat rumah Skarang mah hampir ga ada, Paling bantu pmbuatan awal

misalkan pondasinya aja sisa nya mah ga”ujar asep. Lain lagi dengan kang Acep warga Johar,

mengutarakan kondisi sekarang sudah semakin individualis. Ia mengutarakan sekarang

semuanya sudah dikerjakan oleh orang yang dibayar, jadi semenjak itu semua sudah masing-

masing.

Sayang, itulah kata yang bisa diutarakan. Dimana seharusnya budaya yang merupakan benteng

dari kehidupan masyarakat sebuah Negara menjadi hilang. Bukan jadi alkulturasi namun bisa

dibilang intervensi kebudayaan negative terhadap budaya local Indonesia, sehingga bisa kita lihat

yang ada sedikit demi sedikit menjadi hilang dan bisa jadi jika dibiarkan akan terus menghilang.

Maka maukah kebudayaan gotong royong itu hilang?