Good Governance1

34
DR.H. SAHID SUMARNO,MS GOOD GOVERNANCE

description

Akuntansi

Transcript of Good Governance1

DR.H. SAHID SUMARNO,MS

GOOD GOVERNANCE

Prolog Paradoks, keganjilan: Inikah sosok kita ?Salat sudah, dusta masihBerhaji sudah , nista masihMerdeka sudah, miskin masihBersumpah sudah, manafik masihSeminar sudah, korupsi masih

Dikutip dari karya Taufik Ismail

A . Pengertian dan latar belakangThe cause of financial crisis & poverty are one and the same……. If countries do not have good governance; if they don not and

confront the issue of corruption; if they do not have complete legal system which protect human right, property right & contrqact….

Their development is foundamentally flawed and will not last

Diamond (2005) dalam bukunya How socity choose to fail or survive?. Lima faktor yang penebab runtuhnya peradaban manusia di masa lalu yakni:

Kerusakan lingkungan manusia Perubahan cuaca &pemanasan global Permusuhan dan invasi terhadap tetangga yang lemah Mengendurnya dukungan kelompok masyarakat yang pernah

menjalin hubungan baik Buruknya penyelesaian krisis melalui kerangka institusi politik,

ekonomi, soaial, dan nilai-nilai budaya.

Beberapa waktu yang lalu pernah disandingkan dengan istilah negara “abai” atau “gagal”. Tentu saja gagal dalam banyak hal misalnya” gagal dalam pelayanan yang bermutu, gagal menegakkan hukum, gagal mencegah biaya pendidikan yang tinggi, gagal mencegah penyelewengan uang negara, gagal mencegah busung lapar, gagal menahan lost geneation.

Gagal lalu dikaitkan dengan istilah lain adalah dengan istilah ungoverment, undergavernance,

Lalu kita mewacanakan knosep lain yang baik yakni good governance

1. Pengertian good governance Sejak dekade abad ke 21 Bangsa

Indonesia menghadapi gelombang besar pada masa reformasi berupa tuntutan demokratisasi, desentralisasi, dan globalisasi.

Meskipun keadaan serupa pernah terjadi , pada kurun waktu lalu, namun tuntutan sekarang berbeda sesuai dengan perubahan lingkungan.

Globalisasi merupakan terminologi dunia internasional tiada mengenal batas-batas wilayah atau negara.

Analogi dari suatu perdagangan internasional yang tidak mengenal batas-batas wilayah antar negara dinamakan ekonomi global.

Globalisasi meliputi berbagai bidang: - politik, - ekonomi, - sosial budaya - komunikasi, dan - teknologi

Globalisasi di berbagai bidang menuntut reformasi sistem perekonomian dan pemerintahan serta birokrasinya, sehingga penyelenggaraan perekonomian antar daerah,negara dan antar bangsa secara efisien.

Globalisasi berarti persaingan, kunci keberhasilan pembangunan perekonomian adalah peningkatan daya saing baik nasional maupun internasional.

Kunci keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi adalah efisien dalam produksi, pelayanan, ketepatan dan kebijakan pemerintah.

Tantangan globalisasi adalah daya saing global. Semantara daya saing Indonesia dalam kompetisi global masih ketinggalan.

Peringkat daya saing Indonesia pada level 37 pada tahun 1999 menjadi level 50 pada tahun 2006. peringkat kedua dimiliki oleh USA (2005).

Upaya menghadapi tantangan globalisasi tersebut memerlukan prasarat yang harus dikembangkan terus menerus: yakni komitmen yang tinggi untuk menerapkan nilai luhur dan prinsip tata kelola yang baik kepemerintahan (good governance) maupun tata kelola yang baik swasta (good corporate governance)untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan negara bedasarkan UUD 1945.

United Nations Development Program (UNDP) dalam dokumen kebijakaan yang berjudul “Governance for sustainable human development (1977), mendifinisikan kepemerintahan (governance) sebagai:

“Governance is the exerceise of economic, political, administrative authority to a country’s affairs at all level and means by which state promote social cohesion, integration, and ensure the well being of their population” . (Kepemimpinan adalah pelaksanaan kewenangan/kekuasaan dalam bidang ekonomi, politik, dan adminsitratif untuk mengelola berbagai urusan negara pada setiap tingkatannya dan merupakan instrumen kebijakan negara untuk mendorong terciptanya kondisi integritas dan kohesi sosial dalam masyarakat)

Cagin (Dwiyanto,2002) mengemukakan, konsep governance merujuk pada institusi,proses, dan tradisi yang menetukan bagaimana kekuasaan diselenggarakan, ,keputusan dibuat, dan suara warga “didengar”(governance refer to the institustions, process &tradistions which define how power is exercised, how dicesions are made, and how citizens have their say)

Pemerintah atau “Government” dalam bahasa inggris diartikan sebagai “The authoritatif derection and administration of the affair of men/women in a nation,state, city, etc”. (pengarahan dan adminstrasi yang berwenang atas kegitan orang-orang dalam sebuah negara, negara bagian, kota, dsb)

Dengan kata lain good governance artinya tata kepemerintahan yang baik.

Dan juga bisa diartikan kinerja suatu lembaga (pemerintah, perusahaan, dan organisasi kemasyarakatan)

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemerintah yang baik adalah baik dalam proses dan hasil. “Apabila input baik, maka output baik”

Proses baik yakni membangun sinergy antar unsur dan komponen bangsa yang terintegrasi yang mendukung proses dan laju pembangunan.

Hasil adalah apabila kinerja pemerintah dapat dirasakan dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat, adil , merata dan bermartabat sebagai bangsa yang berdaulat berdasarkan Pancasila dan UUD ‘45

2. latar belakang Penerapan good governance di Indonesia

dilatarbelakngi oleh dua tuntutan eksternal dan eksternal.

a. Tuntutan Eksternal. Yakni timbulnya globalisasi menuntut good governance. Hubungan Indonesia dengan negara-negara donor yang menginginkan Indonesia lebih baik dalam pekembangan politik dan ekonomi

b. Tuntutan internal. Masyarakat melihat bahwa sejak krisis moneter 1997 dan menjadi krisis multi dimensi mengindikasikan adanya salah urus (miss management) yakni penyimpangan kekuasaan, jabatan, yang beujud KKN (kolusi, korupsi & nepotisme) merambah dalam segala aspek kehidupan dan bahkan menjadi budaya birokrasi.

Tingginya biaya ekonomi (hight cost economic0), seperti pungutan liar, gratifikasi, upeti pejabat, uang pelicin, uang siluman, serta pungutan-pungutan liar lainnya berakibat harga produk domistik menjadi mahal mengakibatkan Indonesia kalah bersaing secara global di pasar internasional.

Masyarakat menilai justru prkatek KKN yang mencolok kualitas dan kuantitasnya justru dilakukan oleh:

- Jajaran pemerintah, - Eksekutif - Lagislatif dan - Yudikatif dari semua hal di atas menggagas adanya

reformasi birokrasi.

Kondisi riel ini yang mendorong wacana bagaimana agar supaya pemerintah menjalankan tata kelola yang transparan, akuntabilitas, partisipasi dan desentralisasi penyelenggarakan pemerintahan (good governance)

Good governance dapat berhasil jika dilaksanakan secara efektif dan efisien, responsif terhadap kebutuhan rakyat, suasana demokratis, akuntable dan transparan.

B. Prinsip dan konsepsi Good governance 1. Prinsip Good governance Pada dasarnya bahwa perbedaan konsepsi

kepemerintah (governance) pola lama “tradisional” dan kepemerintahan “reformasi” terletak pada prinsip bahwa peran pemerintah dikurangi . Dan sebaliknya peran masyarakat termasuk dunia usaha dan Lembaga swadatya masyarakat /organisasi non pemerintah)semakin ditingkatkan dan semakin terbuka aksesnya.

UNDP (1977) mengemukakan bahwa prinsip yang harus dianut dalam Good governance yakni sbb:

a. Partisipasi. (partisipation)b. Aturan hukumc. Transparand. Daya tanggape. Berorientasi konsensusf. Berkeadilang. Efektif &efisienh. Akuntabilitasi. Visi strategis

Ad a. Partisipasi, yakni bahwa laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama dalam proses pengambilan keputusan, melalui lembaga keterwakilan sesuai aspirasinya masing-masing.

Ad. b. Aturan hukum, adalah selain hukum harus ditegakkan, juga memiliki kepastin hukum, hukum betul- betul memenuhi rasa keadilan tidak pilih kasih.

Ad.c. Transparan. Informasi harus terbuka bisa diakses oleh seluruh stakeholders

Ad. d. Daya tanggap, Kemampuan pelayanan yang cepat tanggap kepada stakholders

Ad.e. Berorientasi konsensus. Pemerintah yang baik adalah sebagai penengah dari berbagai perbedaan kepentingan secara konsensus bagi semua pihak dan jika perlu diterapkan berbagai kebijakan dan prosedur yang ditetapkan pemerintah

Ad.f. Berkeadilan.pemerintah yang baik akan memperhatikan warganegaranya laki-laki dan perempuan untuk meningkatkan kualitas hidupnya

Ad. g. Efektif &efisien. Cara dan proses kerja kepemrintahan betul-betul prinsip tercapai sasaran (efektif)dan ekonomis (efisien)

Ad. h. Akuntabilitas. Yakni bahwa para pengambil keputusan baik pemerintah, sektor swasta, publik dan masyarakat madani, memiliki pertanggungjawaban(akuntabilitas)kepada stakeholders.

Ad .i. Visi strategis. Yakni pemimpin dan masyarakat memiliki jangkauan jangka panjang penyelenggaraan pemerintah yang baik dalam pembangunan manusia yang seutuhnya. Pembangunan Rokhani dan jasmani, materiel dan speretual manusia Indonesia.

2. Konsep Good governancePemerintah (government) yakni “The

authoritative direction and administration of the affairs of men/women in a nation,state,city etc”. Pengarahan dan administratsi yang berwenang atas kegiatan orang-orang dalam sebuah negara, negara bagian, kota, dsb nya

Istilah kepemerintahan (governance) yakni “the act,fact,manner of governing” . Kegiatan, pola kegiatan atau penyelenggara pemerintah”

Dengan demikian governance lebih mentik beratkan pada proses interaksi pemerintah dengan masyarakat dalam berbagai kegiatan atau kepentingan masyarakat dan intervensi pemerintah atas kepentingan-kepentingan tersebut.

Governance selain berarti kepemerintahan bisa juga berarti pengurusan, pengelolaan, pengarahan, pembinaan penyelenggarakan .

Jadi governance sinonim dengan istilah public governance, private governance, corporate governance, dan banking governance.

Secara konsepsional yang dimaksudkan dengan kepemerintahan yang baik (good governance) mengandung dua pemahaman:

a. Nilai yang menunjung tinggi kehendak rakyat. Meningkatkan kemampuan rakyat, dalam mencapai tujuan nasional.

b. Aspek fungsi pemerintah bekerja efektif dan efisien dalam menjalankan tugas.

Peraturan pemerintah Nomor 101 tahun 2000 merumuskan good govenance “pemerintah yang mengemban prisip-prinsip profesionalisme, akuntabilitas, transparansi, pelayanan prima, demokrasi,efisien,efektivitas,supremasi hukum, dan dapat diterima seluruh masyarakat.”

good govevernance, pemerintah yang mengemban prisip-prinsip sbb:

profesionalisme, akuntabilitas, transparansi, pelayanan prima, demokrasi,efisien,efektivitas,supremasi hukum

Pihak-pihak yang berkepentingan dalam pemerintah bisa dikatagorikan sbb:

a. Negara/pemerintahan, yakni konsepsi kepemerintahan, yang melibatkan unsur swasta.

b. Sektor swasta, yakni melibatkan swasta yang aktif dalam interaksi pasar

c. Masyarakat madani, yakni kelompok masyarakat yang menyangkut “ perorangan atau masyarakat”.

C. Karakter dasar good govenance Terdapatnya tiga karakter good govenance

yakni sbb:1. Diakuinya semangat pruralisme. Perbedaan adalah sebuah keniscayaan, dan

ini menjadikan semangat atau barokhah untuk berbuat yang terbaik bagi kepentingan bangsa dan negara.

2. Tinggi sikap toleransinya, sikap seling menghargai, mendengar, pendapat orang lain seta bersikap (tepo sliro) dengan orang lain

3. Tegaknya prinsip demokrasi. Bukan sekedar kebebasan, dan persaingan, namun ujud kebersamaan dan berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan warga dan masyarakat.

D. Penerapan good govenance di sektor publikPenerapan empat prinsip hendaknya dilakukan

di sektor pembangunan, dengan melihat agenda pemerintah di tahun mendatang perlu diarahkan pada:

1. Stabilitas moneter, baik suku bunga, nilai uang, kurs dollar, harga-harga kebutuhan pokok dsb.

2. Penanganan dampak krisis moneter, berimbas pada krisis ekonomi, menggalakkan padat karya, ditribusi pangan yang stabil dan merata.

3. Rekapitulasi perusahaan kecil dan menengah yang sehat.

4. Operasional langkah reformasi, meliputi kebijakan moneter, sistem perbankan, kebijakan fiskal, penyelesaian utang dan restrukturiasi sektor riel

5. Melanjutkan langkah era globalisasi, khususnya untuk ketahanan ekonomi dan daya saing bangsa.

Menurut laporan Forum Ekonomi dunia (WEF) peringkat daya saing 117 negara, posisi Indonesia tergolong buruk pada level 74 dan posisi 69 tahun 2004.

Daya saing Negara Eropa pada kelompok peringkat sangat tinggi.

Daya saing Taiwan, Singapura dan Asia berada pada kelompok peringkat 10.

Daya saing USA, pada peringkat ke 2, Jepang pada peringkat ke 12

Selain itu keberhasilan pembangunan pemerintah dalam reformasi birokrasi sesuai Tap MPR Nomor VIII/MPR/1998 Bab III terdiri :

1. Mengatasi krisis ekonomi dan moneter dalam tempo sesingkat-singkatnya

2. Mewujudkan kedaulatan rakyat dalam seluruh sendi kehidupan masyarakat, berbangsa, bernegara

3. Menegakkan hukum sesuai rasa keadilan masyarakat, dan menjamin kepastian berusaha.

4. Meletakkan dasar-dasar kerangka dan agenda reformasi pembangunan agama, sosial budaya dalam usaha mewujudkan masyarakat madani.

Agenda reformasi pemerintah untuk mewujudkan good govenance (Bintoro Tjokroamidjojo, 2000) sbb:

1. Perubahan sistem politik kearah demokratis,partisipatif

2. Reformasi di tubuh TNI, harus diletakkan sebagai kekuatan profesional ketahanan, bukan sebagai alat politik

3. Reformasi administrasi pelayanan publik, pengabdian, pengayoman, dan pelayanan yang bersih

4. Reformasi pemerintah, dari pola sentralisme ke desentralisasi bukan dalam karangka separatisme dan fideralisme

5. Agenda reformasi strategis, yakni menciptakan kepemerintahan yang bersih dan berwibawa terdiri dari tiga agenda:

1) Menghapuskan model KKN2) Disiplin penggunaan anggaran belanja

negara3) Penguatan pengawasan aparatur negara

(akuntabilitas)

THE END