Go Rengan

5
Renyah, Nikmat, BERBAHAYA Kasus Pelanggaran Etika Bisnis (MM514A) 1 Bahaya Gorengan Berplastik 29 December 2013 | 20:22 KOMPASIANA.COM - Pernahkah anda ngemil ditemani dengan snack atau gorengan ketika mengerjakan tugas? Ngemil di saat mengerjakan tugas atau itu saat sedang santai sepertinya sudah menjadi kebiasaan setiap orang. Selain makanan snack (makanan yang berbungkus) tak bisa dipungkiri gorengan juga kadang bisa menjadi alternatif untuk mencemil. Selain mudah didapat, terkadang gorengan juga banyak macam-macam aneka gorengan, ada tempe goreng, tahu, molen, bakwan dan masih banyak gorengan yang dijajakan di pinggir jalan yang rasanya gurih dan renyah. Karena biasanya pembeli menyukai makanan gorengan yang gurih. Karena banyak penggemar dari gorengan, banyak dari penjual yang curang dengan menggunakan minyak goreng yang memasukkan plastik minyaknya kedalam gorengan. Karena plastik yang dicampur kedalam minyak goreng, makanan gorengan yang di goreng akan menjadi renyah. Ini juga supaya gorengan menjadi tahan lama dan tetap gurih. Pantas saja ketika saya coba menggunakan minyak murni, gorengan yang saya goreng akan lembek, tidak gurih, dan tidak berbunyi kriuk-kriuk ketika dimakan seperti gorengan si pedagang yang memakai minyak berplastik. Campuran plastik ini biasanya dari minyak yang di jual kiloan, dan penjual biasanya mencelupkan semuanya dengan plastik-plastik nya. Meskipun gorengan ini sangat enak dan gurih karena warnanya lebih menarik, mengkonsumsi gorengan ini tentunya sangat berbahaya bagi tubuh kita karena plastik itu sendiri sangat sulit untuk dicerna oleh tubuh. Namun, kita juga harus memperhatikan gorengan yang dijual dipinggir jalan, karena tidak semua penjual gorengan yang memakai plastik. Untuk itu, bagi anda yang masih tetap membeli makanan gorengan dipinggir jalan harus jeli untuk melihat tekstur dari gorengan itu sendiri. Bukan tidak mungkin, jika gorengan tersebut yang digoreng dengan campuran plastik akan berdampak buruk dan menimbulkan penyakit bagi pembeli. Belum gorengan yang berminyak ditambah lagi dengan campuran plastik. Itu tentu akan berdampak buruk sekali. Belum lagi pedagang-pedagang yang menjual makanan disekolah-sekolah yang incaran nya anak sekolahan. Makanan seperti ini dapat menimbulkan penyakit seperti: kanker hati, kanker usus besar, dan kanker otak.

description

Etika Bisnis

Transcript of Go Rengan

Page 1: Go Rengan

Renyah, Nikmat, BERBAHAYA – Kasus Pelanggaran Etika Bisnis (MM514A) 1

Bahaya Gorengan Berplastik

29 December 2013 | 20:22

KOMPASIANA.COM - Pernahkah anda ngemil ditemani dengan snack atau gorengan ketika

mengerjakan tugas? Ngemil di saat mengerjakan tugas atau itu saat sedang santai sepertinya sudah

menjadi kebiasaan setiap orang. Selain makanan snack (makanan yang berbungkus) tak bisa

dipungkiri gorengan juga kadang bisa menjadi alternatif untuk mencemil. Selain mudah didapat,

terkadang gorengan juga banyak macam-macam aneka gorengan, ada tempe goreng, tahu, molen,

bakwan dan masih banyak gorengan yang dijajakan di pinggir jalan yang rasanya gurih dan renyah.

Karena biasanya pembeli menyukai makanan gorengan yang gurih.

Karena banyak penggemar dari gorengan, banyak dari penjual yang curang dengan menggunakan

minyak goreng yang memasukkan plastik minyaknya kedalam gorengan. Karena plastik yang

dicampur kedalam minyak goreng, makanan gorengan yang di goreng akan menjadi renyah. Ini

juga supaya gorengan menjadi tahan lama dan tetap gurih. Pantas saja ketika saya coba

menggunakan minyak murni, gorengan yang saya goreng akan lembek, tidak gurih, dan tidak

berbunyi kriuk-kriuk ketika dimakan seperti gorengan si pedagang yang memakai minyak

berplastik. Campuran plastik ini biasanya dari minyak yang di jual kiloan, dan penjual biasanya

mencelupkan semuanya dengan plastik-plastik nya.

Meskipun gorengan ini sangat enak dan gurih karena warnanya lebih menarik, mengkonsumsi

gorengan ini tentunya sangat berbahaya bagi tubuh kita karena plastik itu sendiri sangat sulit untuk

dicerna oleh tubuh. Namun, kita juga harus memperhatikan gorengan yang dijual dipinggir jalan,

karena tidak semua penjual gorengan yang memakai plastik. Untuk itu, bagi anda yang masih tetap

membeli makanan gorengan dipinggir jalan harus jeli untuk melihat tekstur dari gorengan itu

sendiri.

Bukan tidak mungkin, jika gorengan tersebut yang digoreng dengan campuran plastik akan

berdampak buruk dan menimbulkan penyakit bagi pembeli. Belum gorengan yang berminyak

ditambah lagi dengan campuran plastik. Itu tentu akan berdampak buruk sekali. Belum lagi

pedagang-pedagang yang menjual makanan disekolah-sekolah yang incaran nya anak sekolahan.

Makanan seperti ini dapat menimbulkan penyakit seperti: kanker hati, kanker usus besar, dan

kanker otak.

Page 2: Go Rengan

Renyah, Nikmat, BERBAHAYA – Kasus Pelanggaran Etika Bisnis (MM514A) 2

Ayam Goreng Ala Kentucky dicampur dengan Lilin

26 Oktober, 2011 | 8:50

Seperti yang sudah saya janjikan, inilah kabar buruk tersebut. Persis saat tulisan ini dibuat,

malamnya saya kedatangan seorang tamu. Kami larut dari satu percakapan ke percakapan lainnya.

Tamu tersebut adalah paman saya sendiri, beliau tinggal di Guntung Payung, Kota Banjarbaru.

Ia ceritakan bahwa dalam beberapa hari kemarin, beberapa orang polisi datang ke kampungnya

untuk menangkap seorang pembuat ayam goreng ala kentucky. Tentu saja paman saya dan

beberapa warga lainnya sempat terhenyak. Mereka baru sadar bahwa resep masakan ayam goreng

kentucky yang laris dijual dari sekolah ke sekolah itu ternyata bercampur dengan lilin.

Begitulah, kawan. Ini bukan resep masakan yang patut ditiru. Memang, dua atau tiga bungkus lilin

yang dimasukkan ke dalam minyak goreng mendidih tidak akan kentara. Apalagi untuk

menggoreng ayam yang notabenenya bercampur dengan tepung. Lilin cair itu akan menyatu dalam

gumpalan tepung dan menghasilkan gorengan ayam goreng tepung ala kentucky yang berkilap,

tampak gurih dan segar. Dengan kata lain, saat memakan ayam goreng tersebut, berarti lilinnya

juga ikut termakan.

Penggunaan lilin sebagai pengawat sebenarnya juga terdapat dalam buah apel yang banyak dijual

di pasaran (hasil dari browsing sana-sini tentang bahaya lilin jika dikonsumsi). Siapa yang mengira

jika dibalik kesegaran buah apel tersimpan bahan pengawet terbuat dari lilin?

Lapisan lilin menyebabkan buah apel meski telah lama beredar akan tetap kelihatan segar.

Penggunaan pengawet lilin banyak berasal dari buah-buahan import yang didatangkan dari

(khususnya Amerika) dan beberapa negara asia lainnya. Meskipun lilin yang digunakan pada buah-

buahan tidak mengandung racun karena menggunakan lilin lebah, tetap kita harus khawatir

terhadap kandungan pestisida yang terlapisi oleh lilin. Kandungan pestisida itulah bila sampai

termakan, bisa menyebabkan banyak penyakit diantaranya kanker, leukimia, tumor, neoplasma

indung telur dll.

Page 3: Go Rengan

Renyah, Nikmat, BERBAHAYA – Kasus Pelanggaran Etika Bisnis (MM514A) 3

PEMBAHASAN Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap pedagang menginginkan keuntungan yang besar dibalik

modal yang kecil, hal ini juga termasuk pada penjual gorengan yang jajanannya menduduki posisi

tertinggi sebagai teman santapan makan bagi sebagian besar konsumen. Oleh sebab itu, tidak heran

bahwa dipinggir-pinggir jalan banyak dijumpai pedagang gorengan. Namun masih menjadi teka-

teki bagi para pedagang gorengan, dimana semua konsumen menginginkan gorengan yang rasanya

pas dan tetap renyah dalam jangka waktu yang lama. Kemudian juga, harga minyak goreng yang

terus melambung tinggi juga menjadi sebuah hambatan yang berat bagi mereka. Padahal ketika

gorengan yang renyah membutuhkan minyak goreng dalam jumlah yang banyak dan gorengan

tesebut menyerap minyak goreng. Sehingga ketika dilakukan penggorengan dalam jumlah yang

besar dan terus menerus perlu dilakukan penambahan minyak goreng.

Kemudian, sebagian pedagang menemukan cara untuk mengatasi hal-hal tersebut. Namun

ironisnya, solusi yang dilakukan mereka tidak memikirkan kesehatan bagi konsumennya. Cara

yang dilakukan pedagang gorengan tersebut adalah mencampurkan plastik atau lilin ke dalam

minyak goreng. Alhasil gorengan yang dihasilkan lebih tahan lama renyahnya dan minyaknya pun

tidak terserap ke dalam gorengan tersebut. Sehingga pedagang lebih hemat dalam penggunaan

minyak goreng sebagai bahan baku utamanya.

Akan tetapi herannya, sebagian besar konsumen yang sudah mengetahui akan kasus ini masih saja

dengan santainya mengkonsumsi gorengan tanpa memperhatikan terlebih dahulu apakah

mengandung lilin atau plastik di dalam minyak gorengnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa

tingkat kesadaran masyarakat Indonesia akan kesehatan masih rendah. Mereka lebih

mementingkan kenikmatan sesaat ketika mengkonsumsi dibandingkan dengan efek jangka

panjang akan kesehatannya.

Page 4: Go Rengan

Renyah, Nikmat, BERBAHAYA – Kasus Pelanggaran Etika Bisnis (MM514A) 4

UNDANG-UNDANG YANG MENGATUR Kasus pencampuran plastik atau lilin ke dalam minyak goreng yang dilakukan oleh sebagian besar

pedagang gorengan ini dinyatakan melanggar Undang-Undang sebagaimana yang tertera di bawah

ini:

1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

4. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan

Sanksi yang akan diberikan kepada pedagang gorengan yang melakukan tindakan kecurangan ini

adalah mula mula pedagang ini diberikan peringatan tertulis, jika mereka masih melakukannya

maka akan dilakukan tindakan pemusnahan oleh pihak yang berwenang.

SOLUSI

Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi gorengan menggunakan minyak lilin atau plastik

adalah sebagai berikut :

Solusi untuk konsumen

1. Konsumen harus lebih berhati-hati dalam memilih gorengan yang akan dibeli.

Biasanya gorengan berplastik atau berlilin lebih keras dan warnanya terlihat lebih

bersih.

2. Konsumen juga harus memperhatikan kualitas minyaknya yang dapat kita lihat

kejernihan dan baunya. Minyak yang menggunkan lilin ketika panas warnanya lebih

jernih dibandingkan dengan minyak yang tidak menggunakan lilin. Minyak yang

dicampur dengan lilin atau plastik ketika dalam kondisi panas mengeluarkan asap lebih

banyak.

Solusi untuk pemerintah

1. Solusi yang harus dilakukan oleh pemerintah mengenai kasus gorengan menggunakan

minyak lilin yakni pemerintah harus menindak tegas oknum pedagang yang menjual

gorengan beracun dengan cara memberikan sanksi berupa hukuman pidana maupun

denda karena hal tersebut membahayakan kesehatan konsumen.

2. Melakukan kerjasama antar instansi dan komitmen untuk melakukan pengawasan

kembali terhadap pedagang gorengan.

Page 5: Go Rengan

Renyah, Nikmat, BERBAHAYA – Kasus Pelanggaran Etika Bisnis (MM514A) 5

Solusi untuk penjual gorengan agar gorengan tetap renyah, yaitu :

1. Penjual gorengan dapat menggunakan sedikit air kapur sirih atau soda kue agar

gorengan renyah dan tahan lama.

2. Selain itu adonan gorengan dapat dicampurkan tepung sagu/kanji. Atau ditambahkan

dengan tepung beras maupun tepung tapioca di adonan tepung terigu.

3. Setelah digoreng jangan langsung disimpan di tempat tertutup sebelum dingin betul.

4. Penjual gorengan menggunakan minyak yang layak pakai.

Pesan Moral

“Healthy is Choice”

“Be Honest

even if the others are not

even if the others will not

even if the others can not”

©2015, Christopher Daniel Mahasiswa, Fakultas Ekonomika dan Bisnis,

Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Indonesia Jalan Diponegoro 52-60, Salatiga, Indonesia, 50711

[email protected]