Konjungtivitis Go

of 30 /30
KONJUNGTIVITIS GONORE CHINTYA PUTRIMA AGADITA 10-156

Embed Size (px)

description

konjungtivitis gonore

Transcript of Konjungtivitis Go

PRIMARY OPEN ANGEL GLAUCOMA

Konjungtivitis gonoreCHINTYA PUTRIMA AGADITA10-156AnatomiKonjungtiva membran mukosa tipis (vaskular dan transparan) melapisi palpebra dan bagian anterior bola mata secara utuhANATOMIKonjungtiva palpebralismelapisi permukaan posterior kelopak mata dan melekat erat ke tarsusDi tepi superior dan inferior tarsus, konjungtiva melipat ke posterior dan membungkus jaringan episklera konjungtiva bulbarisAnatomi konjungtiva

Perdarahan dan PersarafanKonjungtiva menerima persarafan dari percabangan (oftalmik) pertama nervus V.Arteri-arteri konjungtiva berasal dari - arteria siliaris anterior - arteria palpebralisdefenisiKonjungtivitisRadang konjungtiva / Radang selaput lendir Radang Konjungtiva akut PURULENKonjungtivitis GonoreNEISSERIA GONORRHOEAEepidemiologiKonjungtivitis - Usia- Ras- Strata sosial- Kedua jenis kelamin.tidak ditemukan bukti kejadian dan prevalensi yang pastiIndonesia (2009) dari 135.749 kunjungan ke poli mata total kasus konjungtivitis dan gangguan lain pada konjungtiva 73%Konjungtivitis BakteriKLASIFIKASI & ETIOLOGIKONJUNGTIVITISKonjungtivitis BakteriKonjungtivitis AlergiKonjungtivitis VirusKonjungtivitis KlamidiaHiperakutAkutSubakutKronik

Gambar : Konjungtivitis gonore

Konjungtivitis alergiKonjungtivitis virusPatosiologi Mucus menangkap debrisMikroorganisme/ fc. lingkunganMasuk mata melalui udara/kontak langsungPalpebra membilas air mata ke duktus air mataMenembus tear film di meatus nasi inferiorPengenceran materi infeksiAir mata mengandung substansi antimikroba termasuk lisozimEdema papilPeradangan di konjungtivaAgen cedera perusak Kematian selCedera epitel konjungtivaHipertrofi epitelDilatasi pembuluh konjungtiva posteriorHiporemia Pembengkakan & hipertofri dipapila Sensasi benda asing, tergores, panas, gatal Merangsang sekresi air mata Peningkatan jumlah air mataPatosiologi Dewasa Stadium InfiltratifStadium SupuratifStadium Konvalesen (penyembuhan) Sensasi benda asing Hiperemia Eksudasi Pseudoptosis Hipertropi papila KemosisManifestasi KlinisFolikel Pseudomembran & membran Granuloma Phlyctenula Limfadenopati pre-aurikulerManifestasi KlinisN. gonorrhoeaeHiperakut (purulen)Konjungtiva hiperemisMudah berdarahKemosis Limfadenopati preaurikularSekret banyak

Temuan klinis dan sitologiViralBakteriKlamidiaAlergikaGatal MinimalMinimalMinimalHebatHiperemiaGeneralisataGeneralisataGeneralisataGeneralisataMata berairBanyakSedangSedangMinimalEksudasi MinimalBanyakBanyakMinimalAdenopati preaurikularSeringJarangHanya sering pada konjungtivitis inklusiTak adaPada kerokan dan eksudat yang dipulasMonositBakteri, PMNPMN, sel plasma, badan inklusiEosinofilDisertai sakit tenggorakan dan demamSesekali Sesekali Tak pernahTak pernahDiagnosisKonjungtivitisAnamnesaPemeriksaan penunjangPemeriksaan status OftalmologiMikroskopik kerokan konjungtiva Pulasan Gram atau Giemsa

Konjungtivitis Gonore

Sekret Metilen Blue

penatalaksanaan Sebelum terdapat hasil pemeriksaan mikrobiologi antibiotik tunggal Bila tidak memberikan hasil dihentikan hasil pemeriksaan Bila tidak ditemukan kuman tetes mata antibiotik (tiap jam) disertai salep mata 4-5 kali/hari

Konjungtivitis Gonore Penisilin salep & suntikanDosis bayi 50.000 unit/kg BB7 hariDewasa : penisilin G 100.000 unit/kg BB 7 hariResisten Penisilin antibiotik gol III Ceftriaxone 28-50 mg/kg/hari Cefotaxime 25 mg/kg 8-12 jamSekret dibersihkan dengan kapas yang dibasahi air bersih atau dengan garam fisiologik setiap jam salep penisilin.Penisilin tetes mata (larutan penisilin G 10.000-20.000 unit/ml) setiap 1-30 menit salep diberikan setiap 5-30 menit Disusul pemberian salep penisilin setiap 1 jam selama 3 hari.

Cara pemberian :KOMPLIKASIUlkus KorneaPerforasi korneaEndoftalmitis & Panoftalmitis kebutaan totalPrognosisKonjungtivitis bakteri akut hampir selalu sembuh sendiri. Tanpa diobati berlangsung selama 10-14 hariDiobati 1-3 hari Kecuali Konjungtivitis stafilokok blefaro-konjungtivitis Konjungtivitis gonokok perforasi kornea dan endoftalmitisKesimpulanKonjungtivitis adalah peradangan pada konjungtiva.Konjungtivitis Gonore merupakan radang konjungtiva akut dan hebat yang disertai dengan sekret purulen. Konjungtivitis gonore disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae.Masa inkubasi konjungtivitis gonore antara 12 jam hingga 5 hari.

Pada orang dewasa konjungtivitis gonore terdapat 3 stadium penyakit, yaitu stadium infiltratif, stadium supuratif, dan stadium penyembuhan

Konjungtivitis bakteri hiperakut yang di sebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae ditandai oleh : eksudat purulen, konjungtiva hiperemis, kemosis, limfadenopati preaurikular

Diagnosis konjungtivitis ditegakan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan status oftalmologi dan pemeriksaan penunjang.

Diagnosis pasti konjungtivitis gonore dilakukan pemeriksaan sekret dengan pewarnaan Metilen BiruPengobatan konjungtivitis gonore diberikan penisilin salep dan suntikan, pada bayi diberikan 50.000 U/kgBB selama 7 hari. Komplikasi konjungtivitis gonore yaitu ulkus kornea dan akan berlanjut sebagai perforasi.

Daftar pustakaVaughan & Asburys. General Ophtamology. In : United States of America : McGraw-Hill; 2007. p 5-102Ilyas , Sidarta. Ilmu Penyakit Mata Edisi ke 3. Jakarta : Balai Penerbit FKUI ; 2004. p 121-126Mansjoer , Arif. Kapita Selekta Kedokteran Edisi ke 3. Jakarta : Media Aesculaplus FKUI ; 2001. p 52National Institutes of Health, 2013. Conjunctivitis. www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4049531/pdf/nihms-574949. .( Accessed 06 Februari 2015). Clinical Evidence, 2010. Bacterial Conjunctivitis. www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2907624/pdf/2010-0704.pdf. .( Accessed 06 Februari 2015).

Manly, Lolowang. Pola Bakteri Aerob Penyebab Konjungtivitis Pada Penderita Rawat Jalan Di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Kota Manado, available at http://www.ejurnal.unsrat.ac.id/index,php/ebiomedik/article/ viewFile/3760/3283. FK Universitas Sam Ratulangi Manado. ( Accessed 06 Februari 2015).American Optometric Association,2002. Care of the Patient with Conjunctivitis. www.aoa.org. .( Accessed 06 Februari 2015). Suzuki, Yutaka, dkk. Conjunctivitis Caused by Neisseria gonorrhoeae Isolates with Reduced Cephalosporin Susceptibility and Multidrug Resistance Edisi 2013 Vol 51 No 12, available at jcm.asm.org (Accesed 07 Februari 2015).American Family Physician. Diagnosis and Management of Red Eye Edisi 2010 Vol 81 No 2, available at www.aafp.org/afp (Accesed 07 Februari 2015).

Adnaan H, Haseebullah Wardak & Narbeh Kraskian. Infective Conjunctivitis Its Pathogenesis, Management and Complications Edisi 2013, available at www.cdn.intechopen.com/pdfs-wm/44041.pdf (Accesed 08 Februari 2015)Djuanda, Adhi, Mochtar, Aisah, Siti. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. FKUI, Jakarta : 2010. p369Wijana, Nana S.D. Ilmu Penyakit Mata. Abdi Tegal, Jakarta : 1993. p 42-50Sulistia, Setiabudi rianto, Nefrialdi. Farmakologi dan Terapi. Edisi Kelima. FKUI, Jakarta : 2009. p 664-686Swartz, Mark H. Buku Ajar Diagnostik Fisik. EGC, Jakarta : 1995. p91