Go Green IT

32
1. Pengertian Green IT dan Go Green Green IT atau Green Computing merupakan gerakan kampanye go green yang lebih mengkhususkan pada pemanfaatan sumber daya energi pada perangkat perangkat IT. Hal ini fokus ke mengurangi konsumsi listrik, jumlah carbon footprint dan melakukan efisiensi energi dan kerja. Cikal bakal Green IT sudah diawali sejak tahun 1992, yaitu dengan dikeluarkannya program Energy Star oleh US Enviromental Protection Energi. Program tersebut merujuk pada produksi barang-barang elektronik yang ramah lingkungan dan hemat energi. seperti pada monitor, pengontrol iklim, dan teknologi lain. Barang-barang tersebut diuji oleh lembaga terkait dan jika lulus uji akan mendapatkan tanda seperti tampak gambar di samping. logo itu sering saya dapatkan dulu di monitor-monitor CRT yang saya punya. itupun sudah sangat lama. dan sekarang saya baru mengerti tentang logo apa itu. Go Green adalah upaya dalam penghijauan bumi yang saat ini sudah mengalami pemanasan Global Warming dengan tindakan yang nyata melalui pembuangan kebiasaan-kebiasaan buruk kita dan menanamkan kesadaran yang baik di kehidupan sehari-hari kita. Entah, bumi kita dapat bertahan berapa lama lagi untuk menampung kita dan generasi yang akan datang. Kondisi seperti ini mendorong banyak pihak untuk ikut berpartisipasi dan ikut menyosialisasikan betapa pentingnya Go Green dilakukan. 1

description

green IT

Transcript of Go Green IT

Page 1: Go Green IT

1. Pengertian Green IT dan Go Green

Green IT atau Green Computing merupakan gerakan kampanye go green yang lebih

mengkhususkan pada pemanfaatan sumber daya energi pada perangkat perangkat IT.

Hal ini fokus ke mengurangi konsumsi listrik, jumlah carbon footprint dan melakukan

efisiensi energi dan kerja.

Cikal bakal Green IT sudah diawali sejak tahun 1992, yaitu dengan dikeluarkannya

program Energy Star oleh US Enviromental Protection Energi. Program tersebut

merujuk pada produksi barang-barang elektronik yang ramah lingkungan dan hemat

energi. seperti pada monitor, pengontrol iklim, dan teknologi lain. Barang-barang

tersebut diuji oleh lembaga terkait dan jika lulus uji akan mendapatkan tanda seperti

tampak gambar di samping. logo itu sering saya dapatkan dulu di monitor-monitor CRT

yang saya punya. itupun sudah sangat lama. dan sekarang saya baru mengerti tentang

logo apa itu.

Go Green adalah upaya dalam penghijauan bumi yang saat ini sudah mengalami

pemanasan Global Warming dengan tindakan yang nyata melalui pembuangan

kebiasaan-kebiasaan buruk kita dan menanamkan kesadaran yang baik di kehidupan

sehari-hari kita. Entah, bumi kita dapat bertahan berapa lama lagi untuk menampung

kita dan generasi yang akan datang. Kondisi seperti ini mendorong banyak pihak untuk

ikut berpartisipasi dan ikut menyosialisasikan betapa pentingnya Go Green dilakukan.

Dengan ancaman pemanasan global seperti sekarang ini, banyak perusahaan mulai

menyadari akan pentingnya ramah lingkungan. Adapun salah satu cara yang dapat

ditempuh oleh perusahaan-perusahaan untuk dapat melancarkan usaha tersebut adalah

dengan berperan mengurangi emisi gas karbon. Dan serta meminimalisasi penggunaan

kertas sehingga dapat mengurangi penebangan hutan. Dengan berhematnya dari emisi

gas karbon dan lestarinya hutan sebagai paru-paru dunia dan menghambat semakin

panasnya suhu udara, diharapkan pemanasan global tidak semakin merajalela yang pada

akhirnya akan membahayakan keselamatan hidup umat manusia di atas muka bumi.

1

Page 2: Go Green IT

2. Latar Belakang Munculnya Go Green IT

2.1 Perubahan Iklim dan Kerusakan Lingkungan

Perubahan iklim dan cuaca yang sangat ekstrim di bumi akhir-akhir ini adalah salah satu

dampak terbesar dari pemanasan global. Pada dasarnya, pemanasan global atau biasa

dikenal dengan istilah global warming merupakan fenomena peningkatan suhu

temperatur secara global meliputi suhu rata-rata atmosfer, laut, serta daratan di bumi.

Hal ini terjadi karena peningkatan gas-gas emisi karbondioksida, metana, CFC, dan

dinitroksida sehingga energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi.

Kegiatan manusia sehari-hari dinilai sebagai faktor penyumbang terjadinya pemanasan

global. Penggunaan bahan bakar yang melebihi standar, gas alam untuk kegiatan

industri, hingga penebangan hutan untuk pembukaan lahan perkebunan, areal pertanian,

pemukiman, dan industrialisasi merupakan contoh nyata aktivitas manusia yang bisa

mengancam keselamatan lingkungan hidup.

Penebangan hutan merupakan isu lingkungan yang sering diangkat ke berbagai forum

dunia sebagai penyebab utama terjadinya global warming. Indonesia sebagai salah satu

paru-paru dunia dituding memiliki kontribusi yang cukup besar dalam mengubah iklim

dunia. Luas hutan Indonesia yang mencapai 138 juta hektar itu semakin menciut dari

tahun ke tahun. Survey dari organisasi pecinta lingkungan Greenpeace memperkirakan

sebanyak 1,8 juta hektar area hutan di Indonesia hilang dan rusak akibat kebakaran

hutan serta penebangan liar setiap tahunnya.

Semakin menyempitnya areal hutan di Indonesia berpengaruh terhadap peningkatan

jumlah gas CO2 di atmosfer. Gas C02 bersama gas-gas emisi lainnya membentuk efek

rumah kaca yang menyebabkan terjadinya pemanasan di seluruh permukaan bumi.

Laporan IPCC-Badan Khusus PBB yang menangani masalah perubahan iklim

menyebutkan bahwa akan terjadi peningkatan suhu di bumi antara 1,1 hingga 6°C

selama seratus tahun ke depan.

Pemanasan global tidak hanya berpengaruh terhadap perubahan cuaca dan iklim saja

namun juga memiliki dampak besar yang mengancam keberlangsungan hidup manusia

di berbagai belahan dunia. Dampak tersebut antara lain perubahan siklus hidup flora dan

fauna, pencairan es di kutub, rusaknya lapisan ozon, serta tenggelamnya pulau-pulau di

bumi. Global warming menjadi ancaman serius bagi seluruh umat manusia sehingga

2

Page 3: Go Green IT

harus diatasi secara kolektif oleh semua negara dan pemerintahan. Namun kampanye

penyelamatan bumi tidak akan berjalan secara maksimal tanpa dukungan dari berbagai

pihak termasuk masyarakat dan kalangan industri.

Gambar 1.1. Pencairan es di kutub utara sebagai dampak pemanasan global

2.2 Tidak Efisiennya Sistem Komputansi Tradisional

Inovasi terbaru di bidang data center ramah lingkungan yang digaungkan sebagai solusi

efisiensi energi terus ditunggu-tunggu. Pasalnya, sudah bukan rahasia umum lagi jika

data center sungguh boros listrik.

Hal tersebut memang tak bisa dimungkiri. Server di data center harus standby 24 jam

sehingga memerlukan energi begitu besar.

Menurut US Environmental Protection Agency pada Juli 2010, energi yang digunakan

untuk menggerakkan data center di seluruh dunia per tahunnya ternyata lebih besar

daripada energi listrik yang dipakai oleh 10 juta rumah dalam setahun. Kebutuhan

tersebut bahkan lebih besar daripada kapasitas 20 pembangkit listrik tenaga batubara

dalam setahun.

Pada hasil studi tersebut juga diperoleh fakta mencengangkan. Studi tersebut

menyebutkan, bahwa data center menyebabkan polusi berupa emisi karbon dioksida

sebesar lebih dari 70 juta ton. Untuk membersihkan polusi itu diperlukan sekitar dua

miliar pohon.

Merunut pada penggunaan energi data center, ternyata keperluan terbesar berasal dari

mesin pendingin. Selebihnya, komponen lain seperti peralatan komputer, peralatan

komunikasi dan jaringan juga berkontribusi pada konsumsi listrik.

3

Page 4: Go Green IT

2.3 Semakin Langkanya Sumber Energi

30 juta tahun yang lalu pada masa creaceus, yakni akhir jaman dinosaurus sudah

terbentuk cadangan minyak dunia diperkirakan sebanyak 50%. Berdasar hasil temuan

fosil yang terdapat dalam minyak bumi, diperkirakan fosil tersebut berumur 505-544

juta tahun yang lalu. Fakta yang menarik, ditemukan minyak bumi tertua berumur 600

juta tahun yang lalu, sedangkan yang paling muda sekitar 1 juta tahun yang lalu.

Apabila di rerata maka umur minyak bumi sekitar 10 sampai 270 juta tahun. Lamanya

rentang terbentuknya minyak bumi, ternyata baru di ekplorasi tahun 1850an dan

diperkirkan akan habis 120 tahun lagi.

Minyak bumi, gas dan batu bara adalah bahan-bahan organik sisa-sisa dari organisme

purba yang tertimbun dalam batuan selama jutaan tahun. Adanya perubahan suhu dan

tekanan, menyebabkan jasad renik ini berubah menjadi minyak dan gas untuk hewan

dan tumbuhan menjadi batu bara. Paparan dia atas adalah teori biogenesis tentang

terbentuknya minyak bumi. Teori abiogenesis mengatakan minyak bumi terbentuk dari

logam alkali yang dalam keadaan bebas jika dalam suhu tingi akan bersentuhan dengan

C02 membentuk asitilena. Ada juga teori duplek yang menggabungkan teori biogenesis

dan abiogenesis yang mengatakan minyak dan gas bumi berasal dari materi nabati.

Menurut Herodotus dan Diodorus Siculus, 4000 tahun yang lalu minyak bumi sudah

digunakan untuk bahan campuran kontruksi menara di babilonia. Sekitar tahun 1850

Ignacy Lukasiewicz menemukan cara bagaimana mendestilasi/memurnikan minyak

bumi menjadi beberpaa bagian, sehingga tahun 1853 dimulailah ekplorasi minyak di

Polandia dilakukan pertama kalinya.

Ada sebuah perhitungan yang menarik bahwa cadangan minyak dunia tinggal 3,74

triliun barrel, dan akan habis 120 tahun lagi dengan catatan tidak terjadi penambahan

konsumsi minyak bumi. Seperti diketahui, sumber energi terbesar di planet biru ini

adalah minyak bumi sebesar 65,5%, selanjutnya batubara 23,5%, tenaga air 6%. Di

beberapa negara maju sudah digunakan uranium sebagai sumber energi dari nuklir yang

jauh lebih besar energi, begitu juga dengan resikonya.

Pemanfaatan sumber energi fosil/migas semakin bertambah, sedangkan sumber energi

semakin berkurang. Jika digambarkan dengan grafik akan terjadi titik persilangan, entah

kapan titik temu itu bersinggungan, jika sudah maka bersiaplah menuju titik nadir.

4

Page 5: Go Green IT

Sebuah konsekuensi logis dari pendulangan energi tidak terbarukan, jikapun bisa

diperbaharui membutuhkan perubahan biosfer dalam jangka waktu jutaan tahun.

Energi fosil benar-benar memanjakan dan memudahkan manusia dalam bekerja,

bepergian, hingga menghancurkan. Saat ini perkembanga dunia otomotif yang

outputnya adalah pemanfaatan energi fosil seperti tidak terkendali. Siapa saja bisa

membeli kendaraan bermotor, walau dengan cara kredit. Ketersediaan bahan bakar juga

masih mudah ditemui,itupun masih disubsidi oleh pemerintah. Kita masih teralalu

nyaman dengan segala ketersediaan sumber energi yang melimpah, tanpa sadar

sebenarnya sedang berjalan di fase yang menurun.

Turunnya ketersediaan minyak berimbas pada meningkatnya pemanasan global sebagai

efek samping pembakaran bahan bakar fosil. Berkaca pada negara-negara maju yang

sudah menyadari bom waktu bencana masa depan, yakni mulai mencari energi

alternatif, terbarukan dan ramah lingkungan.

2.4 Susahnya Mengolah Sampah Elektronik

Ratusan ribu komputer usang dan ponsel dibuang begitu saja di TPA (Tempat

Pembuangan Sampah Akhir), sebagian lain  dibakar di insinerator atau diproses ulang di

pabrik tembaga. Data produsen elektronik mengungkapkan bahwa angka daur ulang

mereka sangat rendah. Para produsen perangkat keras computer (PC) hanya melakukan 

8,8 - 12,4 persen daur ulang. Sedangkan tingkat daur ulang produsen ponsel lebih

rendah lagi, yakni hanya sekitar 2 - 3 persen. Sebetulnya berapa banyak sampah

elektronik (e-wastes) kita ? Berdasarkan data UNEP, Badan Perserikatan Bangsa-

Bangsa untuk Program Lingkungan, sampah elektronik meningkat sebanyak 40 juta ton

per tahun. Diantaranya adalah sampah komputer bekas  yang  melonjak dibandingkan

tahun 2007  dari 200 persen ke 400 persen di Afrika Selatan dan Cina, bahkan di India

melambung hingga 500 persen. UNEP juga mencatat bahwa Amerika Serikat adalah

produsen limbah elektronik terbanyak mencapai 3 juta ton. Sedangkan posisi kedua

diduduki Cina dengan jumlah 2,3 juta ton. Studi yang dipublikasikan Jurnal

Lingkungan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menyebutkan setiap tahunnya negara

berkembang membuang 200 - 300 juta sampah  perangkat komputer . Angka ini

diperkirakan akan meningkat hingga mencapai angka 400 - 700 juta sampah komputer

pada tahun 2030. Penyebabnya adalah meningkatnya kepemillikan komputer dan

peralatan elektronik lainnya. Pada saat yang sama, penemuan-penemuan baru di bidang

5

Page 6: Go Green IT

teknologi terus berkembang, membuat masyarakat ingin memilikinya dan

menyingkirkan barang elektronik yang masih dapat digunakan. Padahal sebagaimana

kita ketahui, semua barang elektronik diproduksi dengan design for obselency or design

for the dump atau dirancang untuk segera usang lalu dibuang. Material yang

digunakanpun  sebagian besar berbahaya  (tantalum=blood mineral), terbuat dari bahan

tahan api (BFR), anti lengket  yang karsinogenik  dan ditambang dari tempat-tempat

sensitif dan rawan konflik. Untuk memisah-misahkannnyapun dibutuhkan bahan kimia

tertentu.

2.5 Habisnya Hutan

Laju pertumbuhan sektor industri dan perdagangan di Indonesia yang cukup tinggi tak

pelak lagi memberikan kontribusi terhadap kerusakan lingkungan hidup. Dalam semua

kegiatan operasionalnya, kalangan industri memerlukan kertas dalam jumlah banyak

untuk pencatatan transaksi jual beli, pelaporan tugas, hingga komunikasi antara

karyawan dengan perusahaan.

Apabila semua perusahaan di dunia ini mengandalkan kertas sebagai komponen penting

dalam menjalankan usahanya, Anda tentu bertanya-tanya berapa banyak pohon yang

dihabiskan untuk memenuhi konsumsi kertas bagi kalangan industri? Berapa luas hutan

yang harus dirusak demi memenuhi konsumsi kertas bagi sektor usaha? Keingintahuan

Anda adalah hal yang wajar jika Anda peduli terhadap masalah kerusakan hutan di

Indonesia yang kian parah dari tahun ke tahun.

Industrialisasi dituding sebagai penyebab utama terjadinya kerusakan hutan di negeri

kita. Selain berperan penting dalam kegiatan operasional perusahaan, kertas merupakan

bahan baku yang diperlukan oleh industri media dan penerbitan. Ribuan surat kabar,

majalah, dan buku terbit setiap hari di seluruh dunia. Ribuan batang pohon pula akan

ditebang setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan kalangan industri tersebut.

Bahan baku kertas adalah bubur kertas (pulp) dari olahan kayu. Menurut ilmuwan UGM

Prof. Dr. Sudjarwadi, pembuatan 1 rim kertas membutuhkan 1 batang pohon berusia 5

tahun. Sedangkan industri pulp sendiri sebagai pengolah kertas butuh 4,6 meter kubik

6

Page 7: Go Green IT

kayu untuk memproduksi 1,2 ton kertas. Satu hektar hutan tanaman industri

diperkirakan dapat menghasilkan 160 meter kubik kayu. Apabila industri pulp mampu

memproduksi 3 juta ton kertas setiap tahun maka penebangan hutan akan mencakup

areal hutan seluas 86.250 hektar.

Tidak mengherankan apabila luas hutan kita terus berkurang selama beberapa dasawarsa

terakhir ini. Setiap harinya Indonesia kehilangan hutan seluas 500 kali lapangan sepak

bola. Pada tahun 1960, luas hutan hujan di Indonesia masih 82% sementara tahun 1982

turun menjadi 62% dan beberapa tahun terakhir ini tinggal 49%. Bisa dibayangkan apa

yang akan terjadi pada hutan kita 10 tahun mendatang? Negara Indonesia yang dulunya

bagai karpet hijau di katulistiwa mungkin hanya akan tinggal sejarah belaka.

Dengan berkurangnya areal hutan secara kontinu, fungsi hutan sebagai penyimpan air

dan pengikat CO2 akan semakin terganggu. Hal inilah yang menjadi penyebab seringnya

terjadi bencana banjir dan tanah longsor di tanah air kita. Selain itu, peningkatan gas

CO2 akan membuat permukaan bumi ini semakin panas akibat terperangkapnya gas

emisi itu di dalam atmosfer bumi.

Jika manusia tidak mencari alternatif pengganti kertas, kerusakan alam akan semkin

parah sehingga berakibat pada terganggunya keseimbangan eksosistem di seluruh jagad

raya. Kalangan industri dan perkantoran sudah saatnya melakukan revolusi digital

sebagai upaya menyelamatkan lingkungan hidup. Revolusi digital merupakan sebuah

proses beralihnya sistem konvensional ke sistem digital. Hal tersebut dapat dilakukan

dengan memanfaatkan teknologi informasi khususnya internet sebagai pengganti kertas

dalam semua kegiatan operasional perusahaan.

Gambar 1.2. Kerusakan hutan di Indonesia akibat kebakaran dan penebangan

liar

7

Page 8: Go Green IT

3. Konsep Dasar Go Green IT

Go Green IT secara konsep adalah sebuah cara dalam memanfaatkan ICT sekaligus

menjaga lingkungan dengan cara menggunakannya dengan ramah lingkungan. Hal ini

digagaskan pertama kali pada tahun 1990an yang dimulai dengan sebuah perusahaan

bernama Green peace meminta Microsoft untuk membuat sebuah office system untuk

mengurangi penggunaan kertas. Karena kertas diciptakan dari pohon dan tentunya

penggunaan kertas terlalu banyak tidak baik karena hal itu menyebabkan akan banyak

pohon yang ditebang untuk memproduksi kertas, namun saat itu green computing masih

belum mendapat perhatian khusus dari masyarakat baik dalam hal penerapan maupun

ditegaskan dengan menjadi mata kuliah diberbagai fakultas ilmu komputer di berbagai

universitas, sehingga pada awal-awal dikenalkannya green computing masih banyak

yang belum mengenalnya. Selain fokus pada penggunaan kertas Go Green IT juga

merujuk pada peran teknologi Informasi yang menjadi hal yang baru dan menarik bagi

end user. Tetapi penggunaan Teknologi Informasi tersebut membutuhkan energi listrik

yang sangat besar pada saat dinyalakan dan digunakan. Global warming yang terus

bermunculan salah satunya disebabkan oleh penggunaan komputer yang berlebihan oleh

masyarakat. Perilaku masyarakat yang boros energi contohnya adalah membiarkan

komputer dalam kondisi menyala pada saat ditinggal daripada dimatikan terlebih

dahulu. Penyebab lainnya adalah pembuatan computer dan berbagai barang elektronik

yang memakan bahan baku, air, dan listrik yang menambah pembuangan emisi carbon

dioxide. Penggunaan hardware di komputer juga mengkonsumsi banyak energi.

Berdasarkan fakta-fakta yang ada dapat disimpulkan bahwa IT menjadi salah satu

masalah dalam pemeliharaan lingkungan. Solusi yang tepat untuk mengatasi dampak

pemanfaatan IT adalah Green Computing. Istilah Green Computing awalnya diciptakan

oleh U.S. Enviromental Protection Agency yang membuat suatu program Energy Star

yang berpatok pada bagaimana cara memanfaatkan konsumsi energi yang dipakai pada

penggunaan computer dan teknologi yang semakin berkembang agar lebih efisien.

Menurut Prof. San Murugesan, untuk menghadapi perubahan IT yang berdampak pada

lingkungan harus dimulai dari mengubah kebiasaan kita sendiri dalam melakukan

berbagai hal sehari-hari dan membuat suatu siklus hidup IT lebih bermanfaat. Cara yang

8

Page 9: Go Green IT

disarankan adalah dengan Green use, Green Disposal, Green Design, dan Green

Manufacturing. Perubahan industri IT sendiri harus berubah untuk mendukung Green

Computing. Saat ini perusahaan IT hanya fokus pada penggunaan peralatan IT di

berbagai divisi, proses penggerak, dan harganya. Di masa yang akan datang perusahaan-

perusahaan diharapkan bisa mengangani dampak dan kegunaan IT pada lingkungan.

Pada masa ini sudah banyak perusahaan luar yang berkomitmen untuk menggunakan

energi bersih dan Green Computing. Menurut article Penny Jones, pada tahun 2013

perusahaan besar Google dan Cisco menduduki posisi paling atas di Greenpeace Annual

List, dimana daftar tersebut berhubungan dengan perusahaan yang berkontribusi paling

banyak dalam Green IT. Google bekerja sama dengan Duke Energy untuk

mengembangkan suatu program yang membantu perusahaan besar lainnya membeli

energi baru dengan tarif yang relatif rendah. Di Cisco mereka menambah photovoltaic

panel di atap sebagai penggerak energi di perusahaan dan memasang pabrik

pendinginan yang efisien dalam penggunaan energi.Penerapan Go Green IT

4. Penerapan Go Green IT

4.1 Optimalisasi Pusat Data

Google, salah satu perusahaan IT terbesar di dunia, telah menyadari bahwa biaya

operasional perusahaannya dapat ditekan semaksimal mungkin dengan penerapan green

computing, Segala aspek energi tak luput dari penghematan yang telah dilakukan

Google. Berikut beberapa upaya penghematan kontinu yang telah dilakukan Google.

Pertama, penggunaan energi di Data Center Google. Menurut Google, mereka

mengklaim hanya menggunakan separuh dari energi yang digunakan di data center lain

dengan kemampuan dan performa yang sama. Untuk mewujudkan hal ini, Google selalu

mengawasi penggunaan energi oleh server secara realtime, mengatur sirkulasi udara,

bahkan menghindari penggunaan AC.

Kedua, sumber energi. Google diklaim telah memaksimalkan energi terbarukan seperti

energi angin dan surya (matahari) untuk data center mereka dan juga kantor-kantornya.

9

Page 10: Go Green IT

Ketiga, aktivitas yang hemat energi. Google mengklaim telah memboyong

karyawannya di seluruh dunia untuk menerapkan energi terbarukan di kantor-kantor

mereka di seluruh dunia dan melestarikan bersepeda untuk bekerja (bike to work).

Keempat, desain bangunan di kantor-kantor Google di seluruh dunia. Tak hanya

aktivitas yang hemat energi yang diembani karyawannya, tetapi juga struktur

bangunannya yang harus nyaman sepanjang hari dan mempunyai pencahayaan yang

cukup pada siang dan malam hari serta meminimalkan penggunaan lampu terutama di

siang hari.

Di samping upaya-upaya itu, Google juga berupaya meminimalkan pembelian baru

peralatan yang digunakan untuk mendukung siklus hidup Google, dan bahkan

semaksimal mungkin merekondisikan peralatan-peralatan yang rusak sehingga masih

tetap digunakan dalam waktu yang lama. Atas usaha penghematan energi yang

dilakukan Google, Google diganjar berbagai sertifikat-sertifikat yang berkaitan dengan

lingkungan, seperti ISO 14001, OHSAS 18001 dan ISO 50001.

Google tak hanya mementingkan diri sendiri dalam berhemat energi, tetapi juga orang

lain yang menggunakan produk Google, khususnya dalam hal cloud computing.

Beberapa contoh tersebut adalah:

Pertama, penerapan cloud storage. Google mengajak para stakeholders untuk ikut serta

berhemat energi dengan menggunakan penyimpanan data melalui jaringan internet

(cloud). Hal ini bertujuan untuk meminimalisir risiko kehilangan data di media simpan

pribadi masing- masing penggunanya. Dan Google sendiri pun menyimpan data secara

redundan di beberapa data center untuk file pengguna yang sama. Hal ini bertujuan jika

salah satu data center mengalami kerusakan / bencana, masih ada cadangannya di data

center di tempat lain. Keuntungan lainnya yang bisa dirasakan pengguna adalah

kemudahan untuk mengakses data di manapun dan kapanpun, jadi tidak ada lagi cerita

ketinggalan media simpan.

Kedua, penerapan cloud apps. Tahukah anda bahwa setiap komputer kira-kira

membutuhkan 80 GB di hard disknya hanya untuk menampung aplikasi? Melalui

Google Apps, pengguna tidak perlu dipusingkan dengan itu. Semua aplikasi yang

dijalankan akan ditampilkan berbasis web. Dengan demikian, tidak ada lagi cerita

kerusakan software di komputernya.

Ketiga, Chromebook. Berbeda dengan laptop lainnya, laptop besutan Google ini tidak

menggunakan hard disk yang berkapasitas besar, melainkan hanya menggunakan SSD

10

Page 11: Go Green IT

berkapasitas 32-64 GB. Dan kapasitas seperti ini hanya muat untuk sistem operasi dan

beberapa aplikasi pendukung cloud computing. Hal ini sengaja dilakukan oleh Google

untuk memotivasi pengguna untuk menyimpan segalanya melalui jaringan internet

(cloud).

Dengan penerapan cloud computing, risiko kehilangan data dan keribetan instalasi

aplikasi di komputer dapat diminimalisir. Upaya-upaya tersebut juga telah menunjukkan

kepedulian bagi Google dan orang lain untuk berupaya menghemat energi.

4.2 Paperless

Kemajuan ilmu dan teknologi dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kehidupan

manusia. Salah satunya adalah penggunaan jaringan komunikasi data atau internet

sebagai alternatif pengganti kertas. Kini tiba saatnya bagi kalangan usaha untuk

mempertimbangkan internet sebagai sarana operasional utama bagi perusahaannya.

Berikut ini beberapa revolusi digital yang bisa dilakukan perusahaan Anda:

1. Kegiatan surat-menyurat perusahaan sebisa mungkin diganti dengan electronic

mail atau email. Selain tidak menggunakan kertas, email juga dinilai lebih efektif

karena bisa mengirimkan pesan dalam hitungan detik saja.

2. Pembuatan invoice untuk transaksi jual beli yang dulunya memakai sistem

konvensional, kini dapat memanfaatkan fasilitas e-billing yang lebih hemat dan

praktis.

3. Merevolusi surat kabar konvensional menjadi e-paper dan mengubah buku cetak

menjadi e-book.

11

Page 12: Go Green IT

Gambar 1.3. Penggunaan e-book sebagai bagian dari revolusi digital

4. Dokumen-dokumen kerja tidak perlu dicetak dan hanya disimpan dalam bentuk

softcopy saja. Dokumen kerja tersebut dapat diakses oleh semua karyawan melalui

jaringan komputer perusahaan.

5. Menggunakan situs-situs tertentu untuk membantu kelancaran pekerjaan Anda.

Saat ini banyak situs yang menyediakan fasilitas khusus bagi dunia perkantoran.

Pada bagian selanjutnya dalam buku ini Anda bisa menyimak penjelasan dan cara

penggunaan situs-situs tersebut secara lebih mendalam.

Berikut ini beberapa alamat situs penyedia fasilitas perkantoran:

https://www.billingboss.com/

Situs ini menyediakan jasa pembuatan invoice online atau e-billing yang

memudahkan pencatatan transaksi bisnis Anda sehari-hari.

https://www.budgetpulse.com

Situs ini dapat Anda gunakan untuk pembuatan laporan keuangan dan

pencatatan transaksi secara online sehingga Anda tidak memerlukan kertas

sebagai medianya.

http://www.bidsketch.com/

Manfaatkan situs ini untuk pembuatan proposal kerja Anda dengan cara yang

sangat praktis dan mudah.

12

Page 13: Go Green IT

Gambar 1.4. Tampilan situs Bidsketch.Com

http://www.comindwork.com/

Anda dapat berkolaborasi dengan rekan-rekan kerja Anda dengan mengakses

situs ini. Semua tim kerja yang berada di berbagai lokasi dapat bekerja sama

membahas suatu dokumen dalam waktu yang bersamaan secara online.

http://www.proofhq.com/

Bagi pecinta dunia grafis, manfaatkanlah situs ini untuk membuat rancangan

desain yang akan Anda tampilkan pada presentasi kerja atau ditujukan kepada

klien Anda.

http://www.slickplan.com/

Situs ini akan membantu Anda dalam perencanaan program-program kerja di

masa mendatang. Buatlah bagan khusus yang menampilkan alur kerja Anda

sehingga semua rencana kerja dapat diorganisasikan secara sistematis. Bagan

kerja ini sekaligus bermanfaat sebagai panduan pelaksaan tugas Anda.

Gambar 1.5. Tampilan situs SlickPlan.Com

13

Page 14: Go Green IT

http://www.freeonlinesurveys.com/

Fasilitas survey online pada situs ini dapat memudahkan perusahaan Anda ketika

ingin mengadakan survey kepada pelanggan.

http://www.mind42.com/

Gunakanlah situs ini untuk membuat mind map atau peta aktivitas Anda sehari-

hari. Semua rencana kerja Anda dapat dituangkan dalam Mind42.Com sehingga

memungkinkan Anda bekerja secara sistematis.

http://www.280slides.com/

Kini Anda dapat membuat presentasi kerja Anda secara online dengan

memanfaatkan berbagai fasilitas yang disediakan oleh situs ini.

Gambar 1.6. Tampilan situs 280Slides.Com

4.3 Komputansi Awan/Virtualisasi

Cloud computing mungkin masih samar terdengar bagi orang awam. Tetapi keberadaan cloud computing di era digital kini sebenarnya telah terasa di tengah masyarakat dalam kehidupan sehari hari seperti penggunaan email dan juga media sosial.

Secara umum, definisi cloud computing (komputasi awan) merupakan gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dalam suatu jaringan dengan pengembangan berbasis internet (awan) yang mempunyai fungsi untuk menjalankan program atau aplikasi melalui komputer – komputer yang terkoneksi pada waktu yang

14

Page 15: Go Green IT

sama, tetapi tak semua yang terkonekasi melalui internet menggunakan cloud computing.

Teknologi komputer berbasis sistem Cloud ini merupakan sebuah teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat server untuk mengelola data dan juga aplikasi pengguna. Teknologi ini mengizinkan para pengguna untuk menjalankan program tanpa instalasi dan mengizinkan pengguna untuk mengakses data pribadi mereka melalui komputer dengan akses internet.

Manfaat Cloud Computing Serta Penerapan Dalam Kehidupan Sehari – hari

Setelah penjabaran definisi singkat diatas tentu penggunaan teknologi dengan sistem cloud cukup memudahkan pengguna selain dalam hal efisiensi data, juga penghematan biaya. Berikut manfaat manfaat yang dapat dipetik lewat teknologi berbasis sistem cloud.

1.    Semua Data Tersimpan di Server Secara Terpusat

Salah satu keunggulan teknologi cloud adalah memungkinkan pengguna untuk menyimpan data secara terpusat di satu server berdasarkan layanan yang disediakan oleh penyedia layanan Cloud Computing itu sendiri. Selain itu, pengguna juga tak perlu repot repot lagi menyediakan infrastruktur seperti data center, media penyimpanan/storage dll karena semua telah tersedia secara virtual.

2.    Keamanan Data

Keamanan data pengguna dapat disimpan dengan aman lewat server yang disediakan oleh penyedia layanan Cloud Computing seperti jaminan platform teknologi, jaminan ISO, data pribadi, dll.

3.    Fleksibilitas dan Skalabilitas yang Tinggi

Teknologi Cloud menawarkan fleksibilitas dengan kemudahan data akses, kapan dan dimanapun kita berada dengan catatan bahwa pengguna (user) terkoneksi dengan internet. Selain itu, pengguna dapat dengan mudah meningkatkan atau mengurangi kapasitas penyimpanan data tanpa perlu membeli peralatan tambahan seperti hardisk. Bahkan salah satu praktisi IT kenamaan dunia, mendiang Steve Jobs mengatakan bahwa membeli memori fisik untuk menyimpan data seperti hardisk merupakan hal yang percuma jika kita dapat menyimpan nya secara virtual/melalui internet.

4. Investasi Jangka Panjang

Penghematan biaya akan pembelian inventaris seperti infrastruktur, hardisk, dll akan berkurang dikarenakan pengguna akan dikenakan biaya kompensasi rutin per bulan sesuai dengan paket layanan yang telah disepakati dengan penyedia layanan Cloud Computing. Biaya royalti atas lisensi software juga bisa dikurangi karena semua telah dijalankan lewat komputasi berbasis Cloud.

Penerapan Cloud Computing telah dilakukan oleh beberapa perusahaan IT ternama dunia seperti Google lewat aplikasi Google Drive, IBM lewat Blue Cord Initiative, Microsoft melalui sistem operasi nya yang berbasis Cloud Computing, Windows Azure

15

Page 16: Go Green IT

dsb. Di kancah nasional sendiri penerapan teknologi Cloud juga dapat dilihat melalui penggunaan Point of Sale/program kasir.

Salah satu perusahaan yang mengembangkan produknya berbasis dengan sistem Cloud adalah DealPOS. Metode kerja Point of Sale (POS) ini adalah dengan mendistribusikan data penjualan toko retail yang telah diinput oleh kasir ke pemilik toko retail melalui internet dimanapun pemilik toko berada.  Selain itu, perusahaan telekomunikasi ternama nasional, Telkom juga turut mengembangkan sistem komputasi berbasis Cloud ini melalui Telkom Cloud dengan program Telkom VPS dan Telkom Collaboration yang diarahkan untuk pelanggan UKM (Usaha Kecil-Menengah).

5. Penerapan Go Green IT Di Kehidupan Sehari-hari

Laptop hanya memerlukan 10% energi yang digunakan desktop. Flat screen

hanya menggunakan 30% energi yang digunakan oleh monitor CRT

Upgrade RAM, sebelum memutuskan untuk ganti komputer. Komputer lambat

bisa dikarenakan kotornya registry atau ada background service yang berjalan padahal

sebenarnya tidak kita perlukan. cek dan matikan service yang sedang berjalan padahal

tidak perlu. misalnya untuk windows jalankan Start > Run > "msconfig"

Menggunakan PC dan printer dengan merk dan jenis yang sama memudahkan

kanibalisme dan proses recycle

Matikan komputer ketika tidak digunakan

Screen saver is not energy saver. pilih matikan monitor daripada menggunakan

screen saver

Pilih virtualisasi daripada pembelian hardware baru (Hemat 70% energi)

Plilih peripheral berlogo energy star

Catat bahwa mode power menentukan presentase hemat energi (Sleep mode -

hemat 70% energi, Stand by mode - hemat 90% energi, Hibernate mode - hemat 98%

energi)

Jangan cepat membuang PC, lakukan recycle atau donasi ke pihak lain apabila

sudah tidak digunakan.

16

Page 17: Go Green IT

Green Computing on Laptop

Gunakan power saving setting

Kurangi penggunaan backlight

Atur layar dan hardisk sleep/off setelah beberapa menit tanpa penggunaan

Matikan bluetooth dan wifi ketika tidak digunakan

Kecilkan volume suara dan kontras layar

Minimalisir penggunaan IrDA (infrared) atau serial communication, karena

boros energi

Upgrade RAM sebelum ganti laptop

Jangan cepat membuang PC, lakukan recycle atau donasi ke pihak lain apabila

sudah tidak digunakan.

Reduce, Reuse, Recycle

Untuk menjaga kelestarian lingkungan, perusahaan Anda bisa menerapkan prinsip 3R

yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle. Adapun pengertian dari masing-masing istilah itu

adalah sebagai berikut:

Reduce

Istilah ini mengacu pada pengurangan bahan-bahan yang bisa merusak

lingkungan. Kalangan perkantoran perlu mengurangi penggunaan kertas dalam

aktivitasnya sehari-hari. Dokumen yang tidak terlalu penting sebaiknya tidak

usah dicetak. Sebelum melakukan pencetakan dokumen sebaiknya Anda

mengeceknya terlebih dahulu dengan fasilitas Print Preview sehingga tidak

terjadi kesalahan cetak yang mengakibatkan terbuangnya kertas secara percuma.

Reuse

17

Page 18: Go Green IT

Istilah ini bisa diartikan sebagai pemakaian kembali. Jangan buang kertas-kertas

yang sekiranya masih dipakai. Untuk sekedar corat-coret yang tidak perlu,

gunakanlah kertas bekas yang telah terpakai. Biasakan untuk melakukan

penghematan kertas. Selain mengurangi kerusakan lingkungan, Anda juga bisa

menghemat pengeluaran Anda.

Recycle

Istilah ini didefinisikan sebagai mendaur ulang barang-barang yang telah kita

pakai. Sampah-sampah kertas di berbagai perkantoran bisa dijual kepada

perusahaan daur ulang sehingga dapat diolah kembali menjadi kertas.

Gambar 1.7. Logo gerakan Reduce, Reuse, dan Recycle

Gerakan Penghijauan

Salah satu program kampanye Go Green yang menjadi favorit banyak pihak saat ini

adalah gerakan penghijauan. Kian banyak perusahaan yang semakin sadar akan

kerusakan lingkungan di negeri kita sehingga mereka berinisiatif untuk melakukan

program penghijauan. Program ini dapat dimulai dari tindakan sederhana seperti

penanaman pohon dalam pot-pot kecil yang diletakkan di seluruh area kantor hingga

ikut dalam gerakan penanaman seribu pohon yang dicanangkan oleh pemerintah.

Kalangan perusahaan yang selama ini mengeksplorasi hasil bumi demi kepentingan

usahanya, kini harus dapat mengembalikan lagi apa yang telah diambilnya. Salah satu

bentuk tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat adalah berpartisipasi dalam

gerakan seribu pohon. Wujudnya berupa sumbangan bibit pohon untuk pembangunan

taman kota, revitalisasi hutan, revitalisasi pantai, dan lain-lain. Sumbangan pohon yang

18

Page 19: Go Green IT

terbiasa digunakan dalam aksi penghijauan antara lain pohon sawo kecik, tanjung,

trembesi, dan cemara angin.

Kegiatan penghijauan merupakan bentuk kampanye Go Green yang bertujuan untuk

memupuk kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan demi kestabilan

ekosistem di bumi ini. Di samping itu, gerakan penanaman pohon adalah wujud dari

keprihatinan bersama atas bencana alam yang terjadi belakangan ini akibat kerusakan

lingkungan hidup.

Gambar 1.8. Gerakan penanaman pohon untuk menyelamatkan bumi

Penghematan Energi Listrik

Bagi kalangan perkantoran, penghematan listrik bisa dilakukan dengan mengganti

bohlam boros energi dengan lampu tube/neon yang lebih ramah lingkungan.

Penggunaan lampu tube/neon dinilai lebih efisien karena menyerap lebih sedikit energi

dan mengoptimalkan pencahayaan.

Selain itu, terapkan program penghematan listrik di kantor Anda. Komputer yang tidak

dipakai sebaiknya dimatikan saja atau diubah settingnya ke status “sleep” agar dapat

mengurangi energi hingga 70 persen. Perlu Anda ketahui juga bahwa penggunaan

screen saver pada layar komputer Anda akan memperboros penggunaan energi sehingga

Anda tidak perlu menggunakannya jika tidak diperlukan.

Penghematan air harus mulai disosialisasikan dalam lingkungan kerja Anda sehingga

seluruh karyawan perusahaan tidak seenaknya saja dalam menggunakan air. Pastikan

bahwa Anda telah menutup kran air dengan rapat sehingga air tidak terbuang dengan

sia-sia. Ketika berada di toilet, gunakan tombol flush kecil jika buang air kecil dan

pakailah flush besar jika buang air besar untuk mengguyur toilet.

19

Page 20: Go Green IT

Gedung-gedung perkantoran kini mulai dibangun berdasarkan kajian lingkungan. Istilah

populernya adalah eco friendly building. Eksterior dan interior gedung dirancang

sedemikian rupa sehingga dapat meminimalisir penggunaan energi. Penerangan ruangan

memanfaatkan pencahayaan alami matahari dari pagi hingga sore. Pengaturan cahaya

matahari diatur melalui permainan celah dan kaca. Di samping itu, eco friendly building

juga memperhatikan penggunaan cat yang terang serta sekat-sekat transparan di

dalamnya.

Salah satu bangunan berarsitek eco friendly building yang terkenal di dunia adalah

Green Lighthouse di sudut kota Copenhagen, Denmark. Gedung ini memiliki kubah

silindris yang bisa menangkap sinar matahari sepanjang hari. Selain itu, gedung

berlantai tiga ini juga dilengkapi dengan penangkap air hujan dan ventilasi alami.

Arsitektur bangunan ini dirancang sedemikian rupa hingga bisa menjadi salah satu

contoh gedung yang ramah lingkungan.

Apabila kampanye Go Green mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, bisa jadi

pada masa mendatang akan lahir sebuah kebijakan di negeri kita mengenai penerapan

prinsip eco friendly building dalam setiap pembangunan gedung-gedung perkantoran di

Indonesia. Hal ini akan mendorong kalangan bisnis untuk lebih peduli terhadap

lingkungan hidup serta meningkatkan partisipasinya dalam mengurangi efek pemanasan

global.

Gambar 1.9. Tampilan sebuah eco friendly building di sudut kota Copenhagen

6. Kelebihan Go Green IT

1. Menghemat daya dan Hemat listrik

2. memperpanjang usia perangkat computer

3. mengurangi emisi karbondioksida

20

Page 21: Go Green IT

4. membutuhkan sedikit hardware

5. Penghematan kertas

6. Terhindar dari Krisis listrik berlanjut

7. Memelihara Lingkungan agar menjadi lebih baik

8. Ramah lingkungan

7. Kekurangan Go Green IT

1. Belum tersosialisasi dengan baik ke seluruh lapisan

2. Kurangnya dukungan masyarakat

3. Dibutuhkan dana yang besar untuk merealisasikannya

4. Dapat mengurangi kualiast dan kuantitas

8. Kesimpulan

1 Menurut penulis dengan adanya pemahaman dan pelaksanaan tentang Go Green IT

secara individual maupun diberbagai perusahaan yang bergerak dibidang it mempunyai

manfaat secara tidak langsung sebagai berikut :

- Pengurangan konsumsi energi,

- Pengurangan penggunaan bahan baku (Pohon)

- Pengurangan penggunaan air,

- Pengurangan jumlah sampah,

- Peningkatan jumlah daur ulang (recycle)

- Pengurangan polusi.

- Menghemat biaya

- Menyelamatkan bumi untuk jangka panjang

2 Peniliti menyelediki bahwa perusahaan yang sudah menerapkan prinsip green

computing masuk dalam sebuah laporan yang di buat oleh Technology Business

21

Page 22: Go Green IT

Research (TBR) tentang perusahaan dibidang it yang menghargai lingkungan sehingga

secara tidak langsung dapat meningkatkan dan membuat reputasi, image yang baik bagi

perusahaaan tersebut.

3 Konsep Go Green IT mengajarkan suatu hal bagi perusahaan yang bergerak dibidang

it yaitu untuk memanfaatkan barang-barang elektronik yang sudah tidak terpakai agar

tidak menjadi sampah elektronik yang menyebabkan dan menimbulkan ancaman bagi

kesehatan serta lingkungan.

4 Dengan adanya Go Gren IT dan penerapanya diberbagai perusahaan it permasalahan

yang dihadapi negara berkembang seperti peningkatan sampah elektronik dapat

dikurangi.

5 Penulis menyimpulkan green computing ini bila diterapkan baik secara indivisual

maupun diberbagai perusahaan it akan membawa dampak yang sangat positif serta

mendukung sebuah gerakan peduli lingkungan yang menjadi tanggung jawab manusia

untuk mencintai, menjaga lingkungan dan alam untuk kehidupan yang berkelanjutan.

22