Gna
-
Upload
yusnafratilova16 -
Category
Documents
-
view
212 -
download
0
description
Transcript of Gna
GNA
ANATOMI GINJAL
Ginjal terdiri dari korteks dan medula. Tiap ginjal terdiri dari 8-12 lobus yang berbentuk
piramid. Dasar piramid terletak di korteks dan puncaknya
yang disebut papilla bermuara di kaliks minor. Pada daerah korteks terdapat glomerulus,
tubulus kontortus proksimal dan distal Panjang dan beratnya bervariasi yaitu ±6 cm
dan 24 gram pada bayi lahir cukup bulan, sampai 12 cm atau lebih dari 150 gram.
FUNGSI GINJAL Fungsi primer ginjal adalah mempertahankan volume dan komposisi cairan ekstrasel
dalam batas-batas normal.
Fungsi utama ginjal : - Fungsi ekskresi
• Mempertahankan osmolaritas plasma • Mempertahankan pH plasma • Mempertahankan kadar elektrolit plasma • Mengekskresikan produk akhir nitrogen dan metabolisme protein
- Fungsi non ekskresi • Menghasilkan renin, eritropoietin, dan prostaglandin • Memetabolisme vitamin D • Degradasi insulin
Sistem Glomerulus Normal
Glomerulus terdiri atas suatu anyaman kapiler yang sangat khusus dan diliputi oleh simpai Bowman.
Simpai Bowman di sebelah dalam berlapiskan sel epitel parietal yang gepeng, yang terletak pada membrana basalis simpai Bowman.
Membrana basalis ini berlanjut dengan membrana basalis glomeruler pada kutub vaskuler, dan dengan membrana basalis tubuler pada kutub tubuler.
Populasi glomerulus ada 2 macam: • glomerulus korteks • glomerulus jukstamedular
Membran basal glomerulus mempunyai 3 lapisan: • Lamina dense yang padat • Lamina rara interna • Lamina rara eksterna
FISIOLOGI GINJAL
Filtrasi Glomerulus Dengan mengalirnya darah ke dalam kapiler glomerulus, plasma disaring melalui
dinding kapiler glomerulus. Hasil ultrafiltrasi tersebut yang bebas sel, mengandung semua substansi plasma
seperti ektrolit, glukosa, fosfat, ureum, kreatinin, peptida, protein-protein dengan berat molekul rendah kecuali protein yang berat molekulnya lebih dari 68.000.
Filtrat dukumpulkan dalam ruang bowman dan masuk ke dalam tubulus sebelum meningalkan ginjal berupa urin.
Laju filtrasi glomerulus (LFG) merupakan penjumlahan seluruh laju filtrasi nefron yang masih berfungsi yang juga disebut single nefron glomerular filtration rate (SN GFR).
GLOMERULONEFRITIS AKUT
Definisi Glomerulonefritis akut juga disebut dengan glomerulonefritis akut post sterptokokus (GNAPS) adalah suatu proses radang non-supuratif yang mengenai glomeruli, sebagai akibat infeksi kuman streptokokus beta hemolitikus grup A, tipe nefritogenik di tempat lain.
Penyebab
Sebagian besar (75%) glomerulonefritis akut paska streptokokus timbul setelah infeksi saluran pernapasan bagian atas, yang disebabkan oleh kuman Streptokokus beta hemolitikus
Penyebab lain diantaranya: • Bakteri : streptokokus grup C, meningococcocus, Sterptoccocus Viridans, Gonococcus, Leptospira, Mycoplasma Pneumoniae, Staphylococcus albus, Salmonella typhi • Virus : hepatitis B, varicella, vaccinia, echovirus, parvovirus, influenza, parotitis epidemika • Parasit : malaria dan toksoplasma
Prevalensi
GNAPS dapat terjadi pada semua kelompok umur, namun tersering pada golongan umur 5-15 tahun, dan jarang terjadi pada bayi.
Referensi lain menyebutkan paling sering ditemukan pada anak usia 6-10 tahun.
Penyakit ini dapat terjadi pada laki laki dan perempuan, perbandingannya adalah 2:1
Gejala Klinis
Kadang gejala ringan tetapi tidak jarang anak datang dengan gejala berat.
Urine mungkin tampak kemerah-merahan atau seperti kopi Kadang disertai edema ringan yang terbatas di sekitar mata atau di
seluruh tubuh Edema berat terdapat pada oliguria dan bila ada gagal jantung. Hipertensi terdapat pada 60-70% anak dengan GNA pada hari pertama,
kemudian pada akhir minggu pertama menjadi normal kembali. Gejala gastrointestinal seperti muntah, tidak nafsu makan, konstipasi
dan diare tidak jarang menyertai penderita GNA
Gambaran Laboratorium
Urinalisis menunjukkan adanya proteinuria (+1 sampai +4) Hematuria makroskopik ditemukan hampir pada 50% penderita Kelainan sedimen urine dengan eritrosit disformik Leukosituria serta torak selulet Granular Eritrosit (++) Albumin (+) Silinder lekosit (+)
Gambaran Patologi
Makroskopis ginjal tampak agak membesar, pucat dan terdapat titik-titik perdarahan pada korteks.
Mikroskopis tampak hampir semua glomerulus terkena, sehingga dapat disebut glomerulonefritis difusa.
Tampak proliferasi sel endotel glomerulus yang keras sehingga mengakibatkan lumen kapiler dan ruang simpai Bowman menutup.
Terdapat pula infiltrasi sel epitel kapsul, infiltrasi sel polimorfonukleus dan monosit.
Diagnosis
Diagnosis glomerulonefritis akut pasca streptokokus perlu dicurigai pada pasien dengan gejalan klinis berupa hematuria nyata yang timbul mendadak, sembab dan gagal ginjal akut setelah infeksi streptokokus.
Tanda glomerulonefritis yang khas pada urinalisis, bukti adanya infeksi streptokokus secara laboratoris dan rendahnya kadar komplemen C3 mendukung bukti untuk menegakkan diagnosis.
Diagnosis Banding
GNAPS harus dibedakan dengan beberapa penyakit, diantaranya: • Nefritis IgA • MPGN (tipe I dan II) • Lupus nefritis • Glomerulonefritis kronis
Penatalaksanaan
Istirahat mutlak selama 3-4 minggu Pemberian penisilin pada fase akut Pemberian makanan rendah protein (1 g/kgbb/hari) dan rendah garam
(1 g/hari) pada fase akut Pengobatan terhadap hipertensi Bila anuria berlangsung lama (5-7 hari), maka ureum harus dikeluarkan
dari dalam darah dengan beberapa cara misalnya dialisis pertonium, hemodialisis, bilasan lambung dan usus.
Komplikasi
Oliguria sampai anuria yang dapat berlangsung 2-3 hari Ensefalopati hipertensi yang merupakan gejala serebrum karena
hipertensi Gangguan sirkulasi berupa dispne, ortopne, terdapatnya ronki basah,
pembesaran jantung dan meningginya tekanand arah yang bukan saja disebabkan spasme pembuluh darah, melainkan juga disebabkan oleh bertambahnya volume plasma
Anemia yang timbul karena adanya hipervolemia di samping sintesis eritropoetik yang menurun
Perjalanan Penyakit dan Prognosis
Sebagian besar pasien akan sembuh, tetapi 5% di antaranya mengalami perjalanan penyakit yang memburuk dengan cepat pembentukan kresen pada epitel glomerulus.
Diuresis akan menjadi normal kembali pada hari ke 7-10 setelah awal penyakit, dengan menghilangnya sembab dan secara bertahap tekanan darah menjadi normal kembali.
Fungsi ginjal (ureum, kreatinin) membaik dalam 1 minggu dan menjadi normal dalam waktu 3-4 minggu.
Komplemen serum menjadi normal dalam waktu 6-8 minggu. Tetapi kelainan sedimen urin akan tetap terlihat selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun pada sebagian besar pasien.