Glukosa Dapat Dimetabolisme Oleh Hampir Semua Jasad Untuk Sumber Karbon
Transcript of Glukosa Dapat Dimetabolisme Oleh Hampir Semua Jasad Untuk Sumber Karbon
8/6/2019 Glukosa Dapat Dimetabolisme Oleh Hampir Semua Jasad Untuk Sumber Karbon
http://slidepdf.com/reader/full/glukosa-dapat-dimetabolisme-oleh-hampir-semua-jasad-untuk-sumber-karbon 1/7
Glukosa dapat dimetabolisme oleh hampir semua jasad untuk sumber karbondan energi. Fermentasi merupakan bagian perombakan gula secara anaerob. Banyak jasad yang
dapat melakukan fermentasi lewat (jalur) rangkaian reaksi kimia tertentu.Macam jalur reaksi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Jalur Emden-Meyerhof-Parnas (EMP)
Reaksi ini disebut glikolisis, pemecahan gula secara anaerob sampai asam piruvat yang dilakukan oleh kebanyakan jasad dari tingkat tinggi hingga tingkat rendah. Reaksiglikolisis terjadi dalam sitoplasma dan tidak menggunakan oksigen sebagai aseptor elektronnya,
melainkan zat lain. Asam piruvat mempunyai kedudukan yang penting karena merupakan titik pusat dari berbagai reaksi pemecahan maupun
pembentukan. Jasad yang fakultatif anaerob misalnya Saccharomyces cerevisiaemelakukan fermentasi gula secara anaerob menjadi alkohol dan CO2. Lactobacillus
spp. yang homo fermentatif merombak gula secara anaerob menjadi asam laktat.Jasad yang obligat anaerob seperti Clostridium spp. memecah gula menjadi aseton,
butanol, butirat, dsb. Jasad aerob melakukan proses glikolisis sebagai bagian pertamadari pemecahan karbohidrat secara anaerob, yang akan diteruskan pada bagian kedua
yang aerob. Pada otot manusia dan binatang yang kurang gerak akan tertimbun asamlaktat, sebab glikolisis tidak diteruskan ke tingkat aerob melainkan ke asam laktat.
Jasad yang melakukan fermentasi lewat glikolisis hanya menghasilkan 2 molATP dari setiap glukosa yang dimetabolisme. Glikolisis adalah pemecahan glukosa menjadi
piruvat atau asam laktat. Glikolisis merupakan lintasan utama pemakaian glukosa, terjadi dalamsitosol semua sel dengan tujuan untuk menghasilkan energi (ATP). Glikolisis dapat terjadi pada
suasana aerobik maupun anaerobik. Pada suasana aerobik dapat menghasilkan 6 atau 8 ATP dan2 molekul asam piruvat per molekul glukosa, Apabila glikolisis terjadi dalam suasana anaerobik
maka akan menghasilkan 2 ATP dan 2 molekul asam laktat.2. Jalur Entner-Doudoroff (ED)
Reaksi ini dilakukan oleh beberapa jasad antara lain Pseudomonas spp. yangdapat membentuk alkohol dari gula lewat bagan ini. Pada setiap pemecahan 1 mol
glukosa dihasilkan juga 1 ATP, 1 NADH2 dan 1 NADPH2. Pada P. lindneri 2 asam piruvat dipecah menjadi 2 etanol dan 2 CO2; sedang pada Pseudomonas yang lain 2
asam piruvat diubah menjadi 1 etanol, 1 asam laktat dan 1 CO2.3. Jalur Heksosa Mono Fosfat (HMP)
Selain lewat EMP banyak jasad yang dapat merombak gula lewat HMP. Reaksiini berguna untuk membentuk gula pentosa dll, untuk keperluan biosintesis. Reaksi
berlangsung lewat gula C5, ribulosa 5-fosfat, yang merupakan prekursor gula ribosa,deoksiribosa, komponen asam nukleat, asam amino aromatik, ensim, ATP, NAD, FAD dan
sebagainya. HMP tidak langsung menghasilkan energi, tetapi terutama membentuk NADPH2.4. Jalur Heterofermentatif bakteri asam laktat
Kelompok bakteri asam laktat selain menghasilkan asam laktat secarahomofermentatif (misalnya Lactobacillus spp.), juga secara heterofermentatif (misalnya
Leuconostoc spp., Streptococcus spp., dsb). Pada fermentasi secara heterofermentatif selain asam laktat dihasilkan pula asam asetat, etanol dan CO2.
5. Jalur Metabolisme asam piruvat secara anaerobBanyak jasad anaerob yang mempunyai ensim berbeda-beda yang digunakan
dalam perombakan asam piruvat. Clostridium tergantung spesiesnya, dapat merubahasam piruvat menjadi asam butirat, asam asetat, aseton, butanol, etanol, CO2, dan H2.
8/6/2019 Glukosa Dapat Dimetabolisme Oleh Hampir Semua Jasad Untuk Sumber Karbon
http://slidepdf.com/reader/full/glukosa-dapat-dimetabolisme-oleh-hampir-semua-jasad-untuk-sumber-karbon 2/7
Bakteri enterik seperti Escherichia coli dan Aerobacter aerogenes dapat merubah asam piruvatmenjadi asam suksinat, asetat, laktat, etanol, CO2, dan H2 (atau format). A. aerogenes juga
menghasilkan 2,3-butilen-glikol. Salmonella sp. mempunyai polametabolisme yang sama dengan E. coli, tetapi lebih banyak menghasilkan asam
format, dari pada H2 dan CO2 seperti pada E. coli.
C. RESPIRASIRespirasi adalah proses oksidasi biologis dengan O2 sebagai aseptor elektronnya yang terakhir. Pada jasad eukariotik proses ini terjadi di dalam mitokondria, sedang
pada jasad prokariotik terjadi di bawah membran plasma atau pada mesosome. Proses ini adalahfase kedua yang aerob dari perombakan gula fase pertama yang anaerob (glikolisis). Pada
respirasi dihasilkan banyak energi yang dapat digunakan untuk proses biosintesis. Reaksi inilewat bagan terutama siklus Krebs, meskipun ada yang lewat terobosan asam glioksilat.
1. Siklus Krebs (Siklus TCA)Reaksi ini selain penting untuk pembentukan energi juga penting untuk
biosintesis, sebab dapat menyediakan kerangka karbon untuk berbagai senyawa penting dalam sel. Pada kebanyakan bakteri, asam glutamat adalah asam amino kunci
yang dibentuk dari sumber amonia dan karbon. Banyak pula bakteri yang dapatmereaksikan amonia dengan asam fumarat membentuk aspartat. Dengan transaminasi
asam amino ini berfungsi sebagai donor amino terhadap asam alfa-keto seperti asam piruvat, oksalat, alfa-keto-isovalerat untuk membentuk asam amino. Titik penting
lainnya ialah suksinil-ScoA yang bereaksi dengan asam pirol, membentuk cincin pirol. SiklusKrebs sering pula disebut siklus asam tribakboksilat (siklus TCA), atau siklusasam sitrat.
Jalur metabolisme utama
Pada siklus Krebs satu molekul asam piruvat yang dioksidasi sempurna menjadiCO2 dan H2O menghasilkan 15 ATP. Satu molekul glukosa yang dimetabolisme lewat glikolisis
dan siklus Krebs secara sempurna menjadi CO2 dan H2O menghasilkan 38 ATP (lihat perhitungan).
2. Siklus asam glioksilatPenggunaan hasil antara untuk biosintesis
Bakteri dan jamur tertentu dapat menggunakan substrat karbon C2. Jasad inimempunyai ensim lengkap dari siklus Krebs dengan tambahan ensim isositrase yang
dapat memecah isositrat menjadi suksinat dan glioksilat, dan ensim malat sintetaseyang menyebabkan kondensasi asam glioksilat dengan Ace-CoA menjadi malat.
Dengan kedua siklus ini sel dapat membentuk alfa-ketoglutarat yang diperlukan untuk biosintesis. Dan jika asam malat mengalami dekarboksilasi menjadi fosfo-enol-piruvat, dengan
reaksi balik glikolisis dan HMP dapat dibentuk heksosa dan pentosa.D. FOTOSINTESIS
Fosforilasi pada fotosintesis menggunakan cahaya sebagai sumber energi.Proses ini menggunakan pigmen klorofil untuk mengabsorpsi energi cahaya dan
mengubahnya menjadi energi kimia. Berdasarkan absorpsi spektrumnya dibedakanklorofil a, b, c, d, e, dan klorofil bakteri. Disamping itu ada pigmen tambahan untuk
menangkap energi dan melindungi klorofil, seperti karotinoid, biliprotein, fikoeritrin, danfikobilin.
Energi foton cahaya:
8/6/2019 Glukosa Dapat Dimetabolisme Oleh Hampir Semua Jasad Untuk Sumber Karbon
http://slidepdf.com/reader/full/glukosa-dapat-dimetabolisme-oleh-hampir-semua-jasad-untuk-sumber-karbon 3/7
E = h = h ch = konstanta Plank = 6,555 x 10-23
= frekuensi cahayac = kecepatan cahaya
= panjang gelombang cahaya
jadi energi cahaya sebanding dengan frekuensinya dan berbanding terbalik dengan panjang gelombang. Energi macam-macam cahaya dapat dilihat pada tabel.Jika klorofil terkena cahaya, akan mengabsorpsi sebesar h sehingga
terangsang dan membebaskan elektron; klorofil menjadi bermuatan positif:Kl + h Kl- + e-
Elektron yang lepas akan bergerak lewat sistem transpor elektron dan kembali ke pusat reaksiklorofil. Dalam perjalanannya elektron mengalami penurunan energi, yang diubah menjadi
energi kimia, yaitu untuk fosforilasi ADP dan reduksi NADP.Pada baketri fotofosforilasi terjadi secara siklis. Artinya tidak menggunakan
elektron dari sumber lain. Cahaya yang digunakan adalah merah atau infra merah (lihat bagan).Pada tumbuhan dan ganggang fotofosforilasi terjadi secara non-siklis. Disini ada
2 pusat reaksi dan 2 sistem transpor elektron. Pusat reaksi 1 menggunakan cahayainfra merah dan pusat reaksi 2 cahaya biru.
E. PENGGUNAAN ENERGI OLEH JASADEnergi digunakan dalam setiap reaksi endergonik, dan juga reaksi eksergonik.
Untuk memulai reaksi diperlukan energi aktivasi. Dalam setiap reaksi ensimmempunyai peranan penting. Proses yang memerlukan energi antara lain proses
biosintesis molekul kecil dan molekul makro, yang akhirnya menuju ke pertumbuhandan pembiakan; penyerapan unsur makanan, gerak, dan sebagainya.
F. KATABOLISME MAKROMOLEKUL1. Peruraian karbohidrat
Karbohidrat adalah polisakarida, suatu polimer dari sedehana (glukosa,galaktosa, fruktosa, dsb). Ensim pemecah polisakarida dibedakan menjadi eksohidrolase yang
memutus rantaian gula secara teratur dari ujung, dan endohidrolase yang memutus rantaian gulasecara random di tengah. Sebagai contoh misalnya alfa-amilase (eksohidrolase) memutus
rantaian glukosa dari amilum dua-dua mulai dari ujung non reduksi, sedang betaamilasememutus rantaian glukosa di sembarang tempat di tengah-tengah. Kedua
ensim ini memutus ikatan alfa-1,4-glikosida dari amilum. Ensim yang memutus rantaicabang glukosa dari amilo-pektin, komponen amilum yang bercabang, ialah glukoamilase
yang memecah alfa-1,6-glikosida.2. Peruraian lemak
Lemak adalah ester dari gliserol dan asam lemak (trigliserida). Lemak kadangkadangmengandung zat lain seperti fosfat, protein, karbohidrat sebagai pengganti
salah satu asam lemaknya. Ensim lipase memecah lemak menjadi gliserol dan asamlemak. Gliserol dirombak lebih lanjut lewat glikolisis (EMP). Asam lemak mengalami
beta-oksidasi menjadi asam asetat, sebagai Ace-CoA dimetabolisme lebioh lanjut lewat siklusKrebs. Bagan beta-oksidasi dapat dilihat pada gambar.
3. Peruraian proteinProtein adalah poli-peptida dengan struktur tertentu, suatu hetero-polimer dari
asam amino. Ensim protease (poli-peptidase, oligo-peptidase, di-peptidase) merombak protein menjadi peptida yang lebih sederhana atau asam amino. Selanjutnya asam
8/6/2019 Glukosa Dapat Dimetabolisme Oleh Hampir Semua Jasad Untuk Sumber Karbon
http://slidepdf.com/reader/full/glukosa-dapat-dimetabolisme-oleh-hampir-semua-jasad-untuk-sumber-karbon 4/7
amino mengalami transaminasi, deaminasi, dekarboksilasi, atau dehidrogenasi menjadi zat lainyang lebih sederhana yang selanjutnya dapat dimetabolisme antara lain lewat siklus Krebs.
4. Peruraian asam nukleatAsam nukleat (DNA dan RNA) adalah heteropolimer dari nukleotida. Ensim
nuklease, nukleotidase, nukleosida fosforilase, dan nukleosida hidrolase akan
memecah asam nukleat menjadi oligo, di, atau mono nukleotida; dan selanjutnyamenjadi gula ribosa atau deoksi-ribosa, asam fosfat, base purin dan base pirimidin.Sumber :
� Bioenergetik miroba,www.wordpress.com� Glikolisis, www.blogspot.com
Explaining Epinasty Epinasty is a perplexing behavior seen during the
flooding of roots of plants. Leaf cells on the top partof the leaf and maybe especially the leaf stem outgrow
the bottoms ones and the leaf drops from a horizontalto a more vertical position. Epinasty is caused by
ethylene that is released by the leaves when the rootsare flooded. Flooded roots make ACC, the precursor
to ethylene, and this is transported up the xylemstream to the leaf where it is converted to the gas
hormone.
Experiments have shown that the part of the floodingexperience that induces the release of ethylene, is the
anoxia of the roots or the lack of oxygen. Indeed,ethylene induces the growth of hollow tubes in
flooded roots. These tubes become connected to"adventitious roots" which are post-flooding roots that
grow out from the base of the stem above the water line. Along with the hollow tubes these roots appear to
act like a snorkel providing oxygen to the roots.
It has also been verified that roots get at least some of
their oxygen from between the soil particles and nottransported from the leaves above. Thus it is criticalfor a flooded plant to empty water out from between
it's roots.
In this author's opinion, the epinastic strategy during flooding may be adopted because the
downward directed leaves act as sails in the wind, and the wind action on the leaf acts acts like alever water pump. The idea is that flooded plants need to pump water out of spaces surrounding
Weeping Willow may be in a state of permanent Epinasty. Image from
Wikimedia Commons. Image is GNUFree Documentation Licensed
8/6/2019 Glukosa Dapat Dimetabolisme Oleh Hampir Semua Jasad Untuk Sumber Karbon
http://slidepdf.com/reader/full/glukosa-dapat-dimetabolisme-oleh-hampir-semua-jasad-untuk-sumber-karbon 5/7
the roots as quickly as possible. Epinasty them does this by perhaps pumping more water upfrom the roots than would be done with ordinary transpiration. Perhaps the ethylene also induces
the growth of an "anti-backflow" or one way valve of some sort to grow, for instance at the baseof the leaf stem.
Looking at Willow trees, it is perhaps not just in periodic flooding conditions that epinastic typegrowth patterns are needed. It may be a permanent
feature in some plants and trees. Because they growon river banks, Weeping Willows certainly would
seem to have permanently flooded roots requiringvigorous effort by the plant to allow the roots to
respire. Every time a breeze goes through a Willow,may be a hundred thousand tiny water pumps are
engaged. Interestingly also it has been revealed to thisauthor that Willow roots are blood red. This could
mean they contain iron rich macro molecules like theheme molecules found in animal blood, ferrying
oxygen from adventitious roots or the leaves to thewater ensconced roots.
Salicylic Acid (SA) is found in particular high
quantities in at least the Willow bar. It's known thatthis plant hormone keeps guard cells open the effect
of which obviously increases transpiration. Perhaps Salicylic Acid causes epinasty too and thewater pumps would be supplemental increasers of transpiration by increasing the water pressure.
Looking at wilted leaves as being similar to epinastic ones brings up yet another possibility.Abscisic Acid is released during desiccation (lack of water) closing guard cells and preventing
water evaporation. Thus we should expect no movement of fluid up to the leaves when ABA is present. ABA also seems to cause leaf wilting. Perhaps part of wilting of leaves is deliberate
epinastic downward growth of leaves. Perhaps too a plant needs to circulate water even when itis desiccated. Like a heart, epinasty might be a pump to move fluid around when things get dry.
Does a one way valve get created byethylene to increase the water in theinterstitial spaces? Do the guard cells
themselves act as one way valves?Image from Wikimedia Commons.
Image is GNU Free DocumentationLicensed
8/6/2019 Glukosa Dapat Dimetabolisme Oleh Hampir Semua Jasad Untuk Sumber Karbon
http://slidepdf.com/reader/full/glukosa-dapat-dimetabolisme-oleh-hampir-semua-jasad-untuk-sumber-karbon 6/7
Is Epinasty induced to produce a hand water pump effect, with
the leaves acting as the pump lever and the stomata or someother cells acting like valves? Flickr image is from iBjorn's
photo stream. See: http://flickr.com/photos/bjornb/.
So maybe epinasty occurs in three circumstances, first when too much water or root flooding
causes anoxia or lack of oxygen in the roots and thus the release of Ethylene. The ethyleneinduced epinasty helps drain the roots of water allowing respiration again. Secondly when root
flooding is a permanent condition, a plant might keep high levels of Salicylic Acid (SA) aroundto keep guard cells open and to to cause epinasty. It might use SA instead of Ethylene because
SA is growth hormone and Ethylene is a senescence one which gets in the way of growth (seemy plant hormone theory). Thirdly it might occur during desiccation and induced be by ABA,
when water circulation is still needed but transpiration is not available.
A simpler explanation for Epinasty is that the sloping of the leaf is to simply allow water to flow
off the leaf under heavy rain conditions. Even though the top part of the leaf is protected by awax in most plants, standing pools of water on leaves, may not be good in most cases due to the
disease fostering and rapid heat transfer properties of water.
Also a much simpler explanation of why moving the leaf up in down in the wind is
advantageous, is that it increases transpiration all by itself, just like blowing on hot soupevaporates more liquid then if the soup cools itself. Also plants that get habitually flooded may
8/6/2019 Glukosa Dapat Dimetabolisme Oleh Hampir Semua Jasad Untuk Sumber Karbon
http://slidepdf.com/reader/full/glukosa-dapat-dimetabolisme-oleh-hampir-semua-jasad-untuk-sumber-karbon 7/7
have very many small thin leaves, instead of fewer bigger thicker ones. This being done in order to increase surface area and transpiration rates. The Willow would again be the example.
Nevertheless the mechanical idea of the water pump should not be dismissed out of hand by
claiming it's too anthropomorphic. It may help explain gaps in transpiration rates seen in current
theories. Also there may be no other explanation of how ABA causes a continuing fluidcirculation in the plant, if it does.