Gizi Dewasa.docx

27
Gizi Dewasa Posted on January 21, 2013 by lailasafitri BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta kualitas kehidupan dan usia harapan hidup, meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat, serta untuk mempertinggi kesadaran masyarakat atas pentingnya hidup sehat. Peningkatan kemakmuran ternyata diikuti oleh perubahan gaya hidup. Pola makanan, terutama di kota-kota besar bergeser dari pola makanan tradisional yang banyak mengkonsumsi karbohiWordPress.com drat, sayuran dan serat ke pola makanan masyarakat barat yang komposisinya banyak mengandung lemak, protein, gula dan garam tetapi kurang serat. Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada orang dewasa merupakan masalah penting, karena selain mempunyai risiko mengalami berbagai penyakit, juga dapat mempengaruhi produktivitas kerjanya. Karena itu pemantauan keadaan tersebut perlu dilakukan oleh setiap orang secara berkesinambungan. Angka prevalensi kegemukan atau obesitas penduduk usia dewasa di Indonesia lebih tinggi dibandingkan angka terjadinya kekurangan gizi, terutama di kota-kota besar dan pada tahun-tahun terakhir ini juga diikuti terjadi di pedesaan. Laporan Depkes tahun 2005 menunjukkan bahwa di dua belas kota di Indonesia yang menderita kegemukan sebanyak 22,5%, yang 54,2% diantaranya menderita kegemukan tingkat berat (obesitas). Bila dilihat dari kelompok umur, 41-55 tahun ternyata prevalensi gemuknya lebih tinggi yaitu 33,7%, yang 59,0% diantaranya termasuk obesitas. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut : Faktor apa saja yang mempengaruhi angka kecukupan gizi pada orang dewasa? Gizi apa saja yang harus dipenuhi oleh orang dewasa?

Transcript of Gizi Dewasa.docx

Gizi Dewasa

Posted on January 21, 2013 by lailasafitri

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta kualitas kehidupan dan usia harapan hidup, meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat, serta untuk mempertinggi kesadaran masyarakat atas pentingnya hidup sehat. Peningkatan kemakmuran ternyata diikuti oleh perubahan gaya hidup. Pola makanan, terutama di kota-kota besar bergeser dari pola makanan tradisional yang banyak mengkonsumsi karbohiWordPress.comdrat, sayuran dan serat ke pola makanan masyarakat barat yang komposisinya banyak mengandung lemak, protein, gula dan garam tetapi kurang serat.

Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada orang dewasa merupakan masalah penting, karena selain mempunyai risiko mengalami berbagai penyakit, juga dapat mempengaruhi produktivitas kerjanya. Karena itu pemantauan keadaan tersebut perlu dilakukan oleh setiap orang secara berkesinambungan.

Angka prevalensi kegemukan atau obesitas penduduk usia dewasa di Indonesia lebih tinggi dibandingkan angka terjadinya kekurangan gizi, terutama di kota-kota besar dan pada tahun-tahun terakhir ini juga diikuti terjadi di pedesaan. Laporan Depkes tahun 2005 menunjukkan bahwa di dua belas kota di Indonesia yang menderita kegemukan sebanyak 22,5%, yang 54,2% diantaranya menderita kegemukan tingkat berat (obesitas). Bila dilihat dari kelompok umur, 41-55 tahun ternyata prevalensi gemuknya lebih tinggi yaitu 33,7%, yang 59,0% diantaranya termasuk obesitas.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

Faktor apa saja yang mempengaruhi angka kecukupan gizi pada orang dewasa?

Gizi apa saja yang harus dipenuhi oleh orang dewasa?

Bagaimana dampak gizi lebih pada orang dewasa?

Tujuan

Untuk mengetahui faktor-faktor angka kecukupan gizi pada orang dewasa.

Untuk mengetahui kandungan gizi yang harus dipenuhi oleh orang dewasa.

Untuk mengetahui dampak-dampak gizi yang berlebihan pada orang dewasa.

Landasan Teori

Dewasa merupakan suatu keadaan bergerak maju ke arah menuju kesempurnaan. Secara fisik, tumbuh menjadi kuat dan ukuran yang sempurna. Perkembangan dewasa ini ditandai dengan kemandirian, dimana orang yang telah menuju ke dewasa tidak bergantung lagi pada orang lain. Kemudian ditandai dengan kemampuan dalam membuat keputusan, dan memandng sesuatu dari banyak sudut.

Adapun ciri-ciri orang dewasa yang dapat dilihat dari segi psikologinya, yaitu sudah memulai memikirkan masa depan, menentukan karier dan masa usia memasuki dunia pekerjaan, mempersiapkan keturunan, masa usia yang matang, masa penentuan kehidupan, prestasi kerja di masyarakat, dan masa jaya serta sudah bisa menikmati hasil perjuangan.

Tahapan dewasa dibagi menjadi tiga tahap, yaitu dewasa awal, dewasa menengah, dan dewasa akhir. Dewasa awal dimulai sejak seseorang berusia 21 atau 22 tahun sampai 35 tahun. Masa dewasa awal ini ditandai dengan adanya masa usia yang produktif, masa komitmen, masa perubahan nilai, masa penyesuaian diri dengan cara hidup, dan masa kreatif. Dewasa menengah dimulai dari usia 36 sampai 45 tahun. Dimana pada masa dewasa menengah ini ditandai dengan masa pencapaian sukses oleh seseorang, masa berprestasi, dan masa transisi. Sedangkan dewasa akhir ini dimulai dari usia 46 sampai 60 tahun. Dimana pada masa ini ditandai dengan penurunan kondisi fisik dan masalah kesehatan.

BAB II

PEMBAHASAN

Faktor yang Mempengaruhi Angka Kecukupan Gizi pada Orang Dewasa

Angka kecukupan gizi (AKG) pada orang dewasa didasarkan pada usia, pekerjaan, jenis kelamin, dan kondisi khusus seperti pada kondisi ibu hamil dan ibu menyusui. Adapun faktor yang mempengaruhi AKG pada orang dewasa adalah :

Usia

Kebutuhan zat gizi pada orang dewasa 40-50 kal/kg berat badan (BB). Semakin bertambah umur, kebutuhan zat gizi seseorang relatif lebih rendah untuk tiap kilo gram berat badannya.

Aktivitas

Kebutuhan zat gizi seseorang ditentukan oleh aktivitas yang dilakukan sehari-hari. Makin berat aktivitas yang dilakukan, kebutuhan zat gizi makin tinggi, terutama energi. Misalnya, seorang pria dewasa dengan pekerjaan ringan membuthkan energi sebesar 2800 kalori. Sedangkan bila bekerja berat membutuhkan energi sebesar 3600 kalori.

Jenis Kelamin

Kebutuhan zat gizi juga berbeda antara laki-laki dan perempuan, terutama pada usia dewasa. Perbedaan ini terutama disebabkan oleh komposisi tubuh dan jenis ativitasnya.

Kondisi khusus (hamil dan menyusui)

Pada masa hamil dan menyusui, kebutuhan zat gizi meningkat karena metabolisme tubuh meningkat, konsumsi makanan juga meningkat untuk kebutuhan diri sendiri, bayi yang dikandung dan persiapan produksi ASI.

Kelompok lain

Angka kecukupan gizi yang disusun belum mempertimbangkan faktor geografi dan ekologi, sehingga perlu ada penyesuaian untuk keadaan demikian, terutama yang menyangkut kebutuhan zat gizi mikro.

Gizi yang Harus Dipenuhi Oleh Orang Dewasa

Adapun gizi yang harus dipenuhi oleh orang dewasa antara lain :

Karbohidrat

Karbohidrat mempunyai manfaat untuk menjaga keshatan tubuh, mempercepat waktu pemulihan tubuh, menjaga kondisi tubuh agar tetap prima dalam melakukan aktivitas, sebagai perfoma serta kapasitas ketahanan tubuh yang baik. Selain untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh, konsumsi nutrisi yang baik adalah memenuhi total kebutuhan energi (kalori) melalui konsumsi makro nutrisi dengan proporsi 60-70% melalui konsumsi karbohidrat, dan karbohidrat yang harus dipenuhi sebesar 5-7 kg per berat badan.

Selain mengonsumsi karbohidrat, gizi yang harus dipenuhi adalah protein. Bahan makanan sumber protein kualitas tinggi adalah ikan dan seafood, kacang-kacangn dan serealia. Susu dan hasil olahan lainnya seperti keju dan yoghurt juga kaya akan protein.

Lemak

Lemak dapat ditemukan pada hewan maupun tumbuhan dalam bentuk organik yang disebut dengan lipid. Lipid penting bagi penyimpanan energi yang tinggi, meningkatkan kalori karbohidrat dan menyediakan bantalan serta penyekatan. Lemak mengandung asam lemak bebas, baik yang jenuh maupun yang tidak jenuh, tergantung pada struktur kimianya. Lemak jenuh lebih padat daripada lemak tidak jenuh. Adapun contoh lemak jenuh adalah kolesterol. Kolesterol dibuat di hati dan berperan dalam produksi garam empedu serta hormon-hormon. Namun kolesterol ini dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang kecil. Makanan yang mengandung lemak tidak jenuh antara lain : daging merah, hasil peternakan yang banyak mengandung lemak serta telur dan banyak juga ditemukan pada makanan olahan kalengan. Konsumsi lemak harus diimbangi dengan makanan yang mengandung serat, karena serat mengikat kolesterol dan menyingkirkannya dari darah.

Vitamin dan Mineral

Vitamin dan mineral berfungsi untuk memperkuat tubuh agar tubuh dapat bekerja dengan baik. Vitamin dan mineral terdapat pada makanan sehari-hari, contohnya pada sayur-sayuran dan buah-buahan. Akan tetapi karena gaya hidup, diet, maupun hal lain yang menyebabkan seseorang tidak seimbang dalam mengonsumsi makanan membuat kebutuhan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh menjadi tidak terpenuhi.

Adapun jenis-jenis vitamin yang harus terpenuhi oleh orang dewasa adalah :

– Vitamin A, fungsi dari fitamin A ini adalah untuk mencegah kerusakan mata, meningkatkan kesehatan imun, juga berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan sel serta menjaga kesehatan kulit. Sumber vitamin A banyak terdapat pada sayuran dan buah yang berwarna oranye seperti wortel, labu, aprikot, peach, pepaya, dan mangga.

– Vitamin C, berfungsi dalam pembentukan kolagen, yaitu jaringan tissue yang menahan sel. Vitamin C juga penting untuk pertumbuhan tulang, gigi, gusi serta pembuluh darah, membantu penyerapan zat besi dan kalsium, dan membantu dalam proses penyembuhan luka. Vitamin C dalam jumlah banyak dapat ditemukan pada buah berry, kiwi, jeruk, tomat, jambu biji, dan anggur.

– Vitamin D, berfungsi untuk memperkuat tulang karena vitamin D membantu penyerapan kalsium di dalam tubuh. Sumber vitamin D dapat diproduki oleh tubuh saat terkena sinar matahari. Sumber lain yang mengandung vitamin D adalah kuning telur, minyak ikan, dan susu.

– Vitamin E, berfungsi sebagai anti oksidan yang dapat melindungi sel dari kerusakan. Vitamin E juga penting untuk kesehatan sel darah merah. Sumber vitamin E dapat ditemukan dalam berbagai macam makanan seperti minyak nabati, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, alpukat, dan gandum.

– Vitamin B1 (thiamin), berfungsi untuk mengubah karbohidrat menjadi energi, diperlukan juga oleh jantung, otot, dan sistem saraf agar dapat berfungsi dengan baik. Sumber vitamin B1 banyak terdapat pada daging, ikan, kacang-kacangan, makanan yang terbuat dari kedelai, gandum, dan beras.

– Vitamin B2 (riboflavin), berfungsi dalam pembentukan sel darah merah dan kesehatan mata. Sumber vitamin B2 banyak terdapat pada kacang polong, telur, daging, produk olahan susu, dll.

– Vitamin B3, berfungsi membantu mengubah makanan menjadi energi, menjaga kesehatan kulit, dan fungsi saraf. Sumber vitamin B3 terdapat pada daging, unggas, ikan, dan kacang.

– Vitamin B6, berfungsi untuk menjalankan fungsi normal otak dan saraf, serta bermanfaat untuk memecah protein. Sumber vitamin B6 banyak terdapat pada pisang, kentang, buncis, bayam, dan kacang-kacangan.

– Vitamin B9 biasa disebut asam folat, berfungsi membantu pembentukan sel darah merah dan DNA. Sumber vitamin B9 terdapat pada telur, daging merah, sayuran berdaun hijau, asparagus, oti, mie, dan sereal.

– Vitamin B12 berfungsi untuk menjaga fungsi saraf. Sumber vitamin B12 terdapat pada ikan, telur, daging, susu, dan makanan yang telah difortifikasi.

Dampak Gizi Lebih pada Orang Dewasa

Menurut Depkes RI tahun 2005, prevalensi kegemukan di Indonesia relatif tinggi. Kegemukan dapat mengurangi kemolekan tubuh, juga bisa mengurangi kelincahan gerak tubuh dan sering kali lebih cepat menimbulkan kelelahan.

Kegemukan merupakan salah satu risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler. Penyakit kardiovaskuler merupakan salah satu dari penyakit degeneratif yang sekarang sudah menduduki tempat nomor satu penyebab kematian di Indonesia. Dari berbagai penelitian menunjukkan adanya hubungan antara dislipidemia, diabetes melitus, hipertensi, obesitas dengan penyakit jantung koroner sebagai salah satu bentuk penyakit kardiovaskuler.

Kegemukan atau obesitas terjadi karena konsumsi makanan yang melebihi kebutuhan Angka Kecukupan Gizi (AKG) per hari tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik yang mencukupi. Bila kelebihan ini terjadi dalam jangka waktu lama, dan tidak diimbangi dengan aktivitas yang cukup untuk membakar kelebihan energi, lambat laun kelebihan energi tersebut akan diubah menjadi lemak dan ditimbun di dalam sel lemak di bawah kulit. Akibatnya orang tersebut akan menjadi gemuk. Kegemukan mempengaruhi umur rata-rata seseorang dan berisiko untuk terjadinya penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, hipertensi (tekanan darah tinggi), penyakit jantung koroner, atritis, dan kanker.

Penyakit degeneratif pada orang dewasa :

Penyakit Gula Darah (Diabetes Melitus)

Diabetes melitus adalah sekumpulan gejala yang disebabkan karena meningkatnya kadar gula dalam darah karena insulin secara absolut atau relatif atau menurunnya tingkat sensivitas insulin. Tipe DM pada orang dewasa adalah DM yang tidak bergantung pada insulin, di mana jumlah insulinnya cukup banyak, hanya saja kerjanya yang sudah tidak optimal atau tidak sensitif lagi terhadap kenaikan kadar gula dalam darah. Konsensus Pengelolaan DM di Indonesia telah disusun oleh PERKENI tahun 2002 antara lain memberikan pedoman tentang kebutuhan gizi orang dengan diabetes dan dianjurkan penggunaan Daftar Bahan Makanan Penukar (DBMP) dalam penyuluhan perencanaan makan orang dengan diabetes.

Tujuan umum terapi gizi adalah membantu orang dengan diabetes memperbaiki kebiasaan gizi dan olahraga untuk mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik, dan beberapa tambahan tujuan khusus yaitu :

– Mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal dengan keseimbangan asupan makanan dengan insulin atau obat hipoglikemik oral dan tingkat aktivitas.

– Mencapai kadar serum lipid yang optimal.

– Memberikan energi yang cukup untuk mencapai atau mempertahankan berat badan yang memadai pada orang dewasa.

– Berat badan memadai diartikan sebagai berat badan yang dianggap dapat dicapai dan dipertahankan.

– Menghindari dan menangani komplikasi akut orang dengan diabetes yang menggunakan insulin seperti hipoglikemia, penyakit-penyakit jangka pendek, masalah yang berhubungan dengan latihan jasmani dan komplikasi kronik diabetes seperti penyakit ginjal, neuropati autonomik, hipertensi, dan penyakit jantung.

– Meningkatkan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal.

Penyakit Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) dan Penyakit Jantung Koroner

Hipertensi adalah suatu keadaan tekanan darah meningkat melebihi batas normal. Batas tekanan darah normal bervariasi sesuai dengan usia. Berbagai faktor dapat memicu terjadinya hipertensi. Faktor gizi berhubungan dengan terjadinya hipertensi melalui beberapa mekanisme. Aterosklerosis merupakan penyebab utama terjadinya hipertensi yang berhubungan dengan diet seseorang, walaupun faktor usia juga berperan, karena pada usia lanjut pembuluh darah cenderung menjadi kaku dan elastisitasnya berkurang. Pembuluh yang mengalami aterosklerosis, resistensi dinding pembuluh darah tersebut akan meningkat. Hal ini akan memicu jantung untuk meningkatkan denyutnya agar aliran darah dapat mencapai seluruh bagian tubuh.

Merokok, tekanan darah tinggi dan peningkatan kadar kolesterol plasma/serum adalah faktor risiko utama terjadinya asterosklerosis, sedangkan penyebab sekunder adalah stress, kurang gerak, peningkatan trigliserida plasma.

Artritis Gout

Gout adalah salah satu penyakit artritis yang disebabkan oleh metabolisme abnormal purin yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat dalam darah. Hal ini diikuti dengan terbentuknya timbunan kristal berupa garam urat di persendian yang menyebabkan peradangan sendi pada lutut dan jari.

Tujuan diet artritis gout adalah untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal, serta menurunkan kadar asam urat dalam darah dan urin. Diet pada penderita ini rendah purin, rendah lemak, cukup vitamin dan mineral. Diet ini dapat menurunkan berat badan, bila ada tanda-tanda berat badan berlebih.

Kanker

Kanker adalah pembelahan dan pertumbuhan sel secara abnormal yang tidak dapat dikontrol sehingga cepat menyebar. Sel-sel ini dapat merusak jaringan tubuh sehingga mengganggu fungsi organ tubuh yang terkena.

Beberapa faktor pnyebab gangguan gizi yang dapat timbul pada penyakit kanker adalah :

– Kurang nafsu makan yang disebabkan karena faktor psikologis dan lost renponse terhadap kanker berupa cepat kenyang atau perubahan terhadap indra pengecap.

– Gangguan asupan makanan dan gangguan gizi karena gangguan pada saluran cerna, gangguan absorpsi zat gizi, dan kehilangan cairan serta elektrolit karena muntah dan diare.

– Perubahan metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak.

– Peningkatan pengeluaran energi.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari pendahuluan dan pembahasan tersebut, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Usia dewasa dimulai sejak usia 21 sampai 60 tahun.

Masa dewasa adalah masa yang terpenting dan terpanjang dalam siklus kehidupan manusia, dan juga merupakan usia yang paling produktif.

Zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, terutama orang dewasa adalah hidrat arang (karbohidrat), protein, lemak, vitamin dan mineral, air serta serat.

Kebutuhan zat gizi atau angka kecukupan gizi pada orang dewasa tergantung pada usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan/aktivitas, serta kondisi tertentu seperti ibu hamil atau ibu menyusui.

Ketidakseimbangan antara asupan makanan dan penggunaan zat gizi yang terkandung untuk keperluan metabolisme tubuh akan mengganggu fungsi metabolisme tersebut.

Kelebihan zat gizi akan menyebabkan status gizi lebih yang ditandai dengan kegemukan atau obesitas.

Kegemukan mempengaruhi umur rata-rata pada orang dewasa dan memicu terjadinya penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung koroner, artritis, dan kanker.

SARAN

Diharapkan pada orang dewasa untuk memperhatikan hal-hal yang mengenai gizi terutama pada :

Asupan kalori harus disesuaikan dengan kebutuhan menurut usia, jenis kelamin, dan aktivitas fisik dengan gizi baik dan seimbang.

Jangan terlalu banyak melakukan aktivitas. Lakukan aktivitas yang cukup untuk mengimbangi asupan kalori yang dimakan.

Menjaga kesehatan tubuh. Karena kesehatan tubuh akan mempengaruhi penampilan fisik, kehidupan sosial, dan produktivitas kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Badriah, Dewi Laelatul.2011.Gizi dalam Kesehatan Reproduksi.Bandung:refika ADITAMA.

https://lailasafitri.wordpress.com/2013/01/21/gizi-dewasa/

KEBUTUHAN NUTRISI UNTUK   DEWASA

Posted on April 29, 2011by sucktea89

A. KEBUTUHAN NUTRISI UNTUK DEWASA

Dalam keadaan normal tubuh mengatur keseimbangan antara energi yang diperoleh dari makanan dengan energi yang diperlukan tubuh, guna mempertahankan kelangsungan fungsi tubuh.

Pada orang dewasa, dimana pertumbuhan tidak lagi terjadi kebutuhan zat-zat gizi lebih tergantung pada aktivitas fisiknya.Umumnya laki-laki lebih memerlukan energi ini disebabkan karena secara fisik laki-laki lebih banyak bergerak tetapi pada aktivitasnya juga memerlukan energi banyak. Semakin tinggi dan semakin berat badan seseorang maka kebutuhan energinya juga perlu ditambahkan.

Makanan fast food umumnya mengandung kalori tinggi, kadar lemak, gula dan sodium ( Na ) juga tinggi, tetapi rendah serat, vitamin A, asam askorbat, kalsium dan folat.

Kandungan gizi yang tidak seimbang ini bila terlanjuur menjadi pola makan, akan berdampak negatif pada keadaan gizi pada dewasa.

Inventasi medis yang paling canggih, telah mengeluarkan dimensi lain dari intraksi antara gizi dan mortalitas.

Perhatian terhadap gizi bergantung pada prosedur medis lanjut, memburuknya keadaan gizi akan mempunyai efek yang kecil terhadap kelangsungan hidup. Di lain pihak terjadi kasus ”pembunuhan” oleh penyakit-penyakit yang bersifat degeneratif ( penyakit jantung, kanker dan stroke ) bersamaan dengan meningkatnya umur harapan orang dewasa. Perubahan-perubahan yang tidak baik pada pola makan adalah meningkatnya konsumsi kalori, protein hewani, lemak dan kolesterol, meningkatnya ra sio asam lemak jenuh dan tidak jenuh, gula dan menurunnya konsumsi karbohidrat kompleks dan serat kasar, serta meningkatnya konsumsi garam, meningkatnya kebutuhan energi untuk memelihara kesehatan.

Sejak tahun 1900, rasio asam lemak tidak jenuh terhadap yang jenuh telah meningkat dari 0,2 menjadi lebih besar dari 0,4. konsumsi karbohidrat total telah menurun secara nyata semenjak awal abad dan konsumsi gula meningkat secara nyata selama seperempat awal abad ini, untuk mengubah pola makan masyarakat yang mempunyai resiko terhadap penyakit jantung menjadi pola makan yang secara hipotesis lebih baik. Penurunan bahaya penyakit jantung fatal dan non-fatal telah ditemukan tetapi belum adanya penurunan laju total kematian pada umur yang diperkirakan, gizi yang diperbaiki, barangkali melalui suatu efek lanjutan dari perbaikan selama periode usia muda. Perubahan makanan yang secara esensial merugikan bayi seperti terlalu banyak makan, tidak akan bergantung pada perubahan makanan orang dewasa dan dari perubahan makanan yang telah menyebabkan perubahan yang diinginkan pada pertumbuhan di masa muda.

Kebutuhan gizi orang dewasa relatif besar, selain itu orang dewasa umumnya melakukan aktivitas fisik lebih tinggi dibanding usia lain sehingga diperlukan zat gizi yang lebih banyak.

B. PENGELOMPOKAN ZAT GIZI

1. Karbohidrat

Faktor yang perlu diperhatikan untuk menentukan adalah aktivitas fisik angka kecukupan gizi energi untuk dewasa 2000-2200 kkal ( untuk perempuan ) dan untuk laki-laki antara 2400-2800 kkal setiap hari. Energi ini dianjurkan sekitar 60% berasal dari sumber karbohidrat.

Makanan sumber karbohidrat adalah :a. Berasb. Teriguc. Umbi-umbiand. Jagunge. Gula

2. Protein

Pada akhir remaja kebutuhan protein laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan karena perbedaan komposisi tubuh. Kecukupan protein dewasa adalah 48-62 gr/hari untuk perempuan dan pada laki-laki8 55-66 gr/hari.Dalam proses pencernaan, protein akan dipecah menjadi satuan-satuan dasar kimia, kemudian diserap dan dibawa oleh aliran darah keseluruh tubuh, dimana sel-sel jaringan mempunyai kemauan untuk mengambil asam amino yang diperlukan untuk kebutuhan membangun dan memelihara kesehatan jantung.Protein terbentuk dari unsur-unsur organik yang hampir sama dengan karbohodrat dan lemak yaitu terdiri dari unsur karbon, hidrogen dan oksigen akan tetapi ditambah dengan lain yaitu nitrogen.

Berbagai sumber protein :a. Daging merahb. Susuc. Tempe, Kacang-kacang, dll

3. Kalsium

Lebih kurang dari 20% pertumbuhan tinggi badan dan sekitar 50% massa tulang dewasa dicapai pada masa remaja, kalsium untuk orang dewasa adalah 600-700 mg.Bagi laki-laki dewasa kebutuhan mineral akan kalsium cukup 0,45 gram sehari. Bahwa kebutuhan kalsium 7,7,5 mg perkilogram berat badan adalah kurang lebih sama dengan 0,5-0,7 gram sehari bagi orang dewasa normal. Sumber kalsium yang paling baik adalah susu, sumber kalsium lainnya adalah ikan, kacang, sayuran.

4. Zat Besi

Setelah dewasa, kebutuhan gizi menurun, status besi dalam tubuh juga mempengaruhi hal ini mengakibatkan perempuan lebih rawan akan anemia besi dibandingkan laki-laki.Jumlah seluruh besi didalam tubuh orang dewasa terdapat sekitar 3,5 g, dimana

70 persennya terdapat dalam hemoglobin, 25 persennya merupakan besi cadangan.Rata-rata besi simpanan 1000 mg pada orang dewasa. Laki-laki sudah cukup untuk mencegah adanya gangguan pada produksi ikatan-ikatan besi esensial.Status besi dalam tubuh juga mempengaruhi efisiensi penyerapan besi yang dapat mengakibatkan penyerapan besi antara lain yaitu cafein, fitat, zicn, dll.Makanan yang mengandung zat besi antara lain :a. Hatib. Daging merahc. Daging putih (ayam, ikan)d. Kacang-kacange. Sayuran hijau

5. Vitamin

Kebutuhan juga meningkat selama dewasa muda karena pertumbuhan dan perkembangan cepat terjadi, karena energi yang meningkat, maka pertumbuhan kebutuhan beberapa vitamin pun meningkat antara lain yang berperan dalam metabolisme karbohidrat menjadi energi seperti : vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, dan niacin. Untuk pertumbuhan tulang diperlukan vitamin D yang cukup, vitamin A, dan C, E.Kecukupan gizi yang dianjurkan untuk orang dewasa perhari.

Uraian:

1. Energi (Kcal)Perempuan ( 20-45 ) tahun: 2.200Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 2.800

2. ProteinPerempuan ( 20-45 ) tahun: 48Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 55

3. KalsiumPerempuan ( 20-45 ) tahun: 600Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 500

4. BesiPerempuan ( 20-45 ) tahun: 26Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 1,3

5. Vitamin A (RE)Perempuan ( 20-45 ) tahun: 500Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 700

6. Vitamin E (mg)Perempuan ( 20-45 ) tahun: 8Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 10

7. Vitamin B (mg)Perempuan ( 20-45 ) tahun: 1,0Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 1,2

8. Vitamin C (mg)Perempuan ( 20-45 ) tahun: 60Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 60

9. Folat (mg)Perempuan ( 20-45 ) tahun: 150Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 70

C. POLA MENU SEIMBANG PADA ORANG DEWASA

Pola menu seimbang, cepat dikembangkan sejak kita lahir hingga kita dewasa atau lansia. Menu adalah susunan makanan yang digunakan atau dikonsumsi seseorang untuk sekali makan atau untuk sehari.Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beraneka ragam makanan dalam jumlah dan porsi yang sesuai. Sehingga memenuhi kebutuhan gizi guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh yang rusak, dalam proses kehidupan. Menu 4 sehat 5 sempurna adalah merupakan menu seimbang yang bila disusun dengan baik menggunakan, mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Pola menu 4 sehat 5 sempurna

1. Makanan pokok untuk memberi rasa kenyang : nasi, jagung, ubi jalar, singkong, dll.

2. Lauk untuk memberi rasa nikmat sehingga makanan pokok pada umumnya mempunyai rasa netral, lebiih terasa enak seperti : lauk hewani berupa daging ayam, ikan dll, serta lauk nabati seperti kacang-kacangan, hasil olahan tahu, tempe, oncom, dll.

3. Sayur, yaitu untuk memberi rasa segar dan melancarkan proses menelan makanan, karena biasanya dihidangkan dalam bentuk berkuah : sayur dan umbian, kacang-kacangan.

4. Buah, untuk pencuci mulut : pepaya, nenas, pisang, jeruk dan lainnya.

Dengan demikian, bila menu 4 sehat 5 sempurna, maksudnya susu sebagai pelengkap, akan sempurna ditinjau dari kecukupan gizi.

Ada beberapa peran dasar yang diharapkan dapat digunakan oleh orang dewasa dan sebagai pedoman praktis untuk mengatur makanan sehari-hari yang seimbang dan aman guna mencapai dan mempertahankan status gizi dan kesehatan yang optimal :1. Makanlah aneka makanan yang segar2. Konsumsilah makanan yang baik guna untuk kebutuhan energi3. Makanlah makanan yang karbohidratnya cukup4. Gunakan garam beryodium5. Minumlah air bersih, aman dan cukup jumlahnya6. Lakukan olah raga secara teratur7. Hindari minuman beralkohol8. Makanlah makanan yang sehat dan aman bagi kesehatan9. Jangan lupa bacalah label yang dikemas.

D. DAMPAK-DAMPAK GIZI PADA ORANG DEWASA

1. Dampak kekurangan gizi pada orang dewasa

Penurunan produktivitas kerja dan derajat kesehatanDisebabkan oleh kekurangan sumber energi secara umum dan kekurangan sumber protein.

a. AnemiaHal ini disebabkan kekurangan mengkonsumsi makanan sumber zat besi

b. GondokKurangnya mengkonsumsi yodium

c. KebutaanHal ini disebabkan kurangnya mengkonsumsi vitamin A

Penyebab dari dampak kekurangan gizi

a. Kemiskinanb. Kurangnya pengetahuan tentang gizic. Kebiasaan makan

2. Dampak kelebihan gizi pada orang dewasa

Dampak masalah gizi lebih pada orang dewasa tampak dengan semakin meningkatnya penyakit degeneratif seperti :a. Jantung koronerb. Diabetes melitusc. Hipertensid. Penyakit hati

Penyebab dari dampak kelebihan gizi

ini disebabkan oleh kebanyakan energi dibandingkan dengan pengeluaran energi.

Sumber:

Prof.Dr.Ir. Ali Khomsan. (2003). Pangan Dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta : Pt Raja Grafinda Persada

Olson, Robert E. Dan Harry P Broquist. (1988). Pengetahuan Gizi Mutakhir Gizi Untuk Kebutuhan Fisiologis Khusus. Jakarta : PT Gramedia

Suharojo, Clara M Kusharto. (1992). Prinsip-Prinsip Ilmu Gizi. Jakarta : Kanisius Media

http://www.google.com

(By. Hendra Sakti Pratama)

https://sucktea89.wordpress.com/2011/04/29/kebutuhan-nutrisi-untuk-dewasa/

GIZI PADA LANSIA

Proses menua

Proses menua dapat terlihat secara fisik dengan perubahan yang terjadi pada tubuh dan berbagai organ serta penurunan fungsi tubuh serta organ tersebut. Perubahan secara biologis ini dapat mempengaruhi status gizi pada masa tua. Antara lain :

Massa otot yang berkurang dan massa lemak yang bertambah, mengakibatkan juga jumlah cairan tubuh yang berkurang, sehingga kulit kelihatan mengerut dan kering, wajah keriput serta muncul garis-garis menetap. Oleh karena itu, pada lansia seringkali terlihat kurus.

Penurunan indera penglihatan akibat katarak pada lansia sehingga dihubungkan dengan kekurangan vitamin A, vitamin C dan asam folat. Sedangkan gangguan pada indera pengecap dihubungkan dengan kekurangan kadar Zn yang juga menyebabkan menurunnya nafsu makan. Penurunan indera pendengaran terjadi karena adanya kemunduran fungsi sel syaraf pendengaran.

Dengan banyaknya gigi yang sudah tanggal, mengakibatkan gangguan fungsi mengunyah yang dapat berdampak pada kurangnya asupan gizi pada usia lanjut.

Penurunan mobilitas usus, menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan seperti perut kembung, nyeri yang menurunkan nafsu makan, serta susah BAB yang dapat menyebabkan wasir.

Kemampuan motorik menurun, selain menyebabkan menjadi lamban, kurang aktif dan kesulitan menyuap makanan, juga dapat mengganggu aktivitas kegiatan sehari-hari.

Pada usia lanjut terjadi penurunan fungsi sel otak, yang menyebabkan penurunan daya ingat jangka pendek, melambatnya proses informasi, kesulitan berbahasa, kesulitan mengenal benda-benda, kegagalan melakukan aktivitas yang mempunyai tujuan (apraksia) dan gangguan dalam menyususn rencana, mengatur sesuatu, mengurutkan, daya abstraksi, yang dapat mengakibatkan kesulitan dalam emlakukan aktivitas sehari-hari yang disebut dimensia atau pikun. Gejala pertama adalah pelupa, perubahan kepribadian, penurunan

kemampuan untuk pekerjaan sehari-hari dan perilaku yang berulang-ulang, dapat juga disertai delusi paranoid atau perilaku anti sosial lainnya.

Akibat proses menua, kapasitas ginjal untuk mengeluarkan air dalam jumlah besar juga bekurang. Akibatnya dapat terjadi pengenceran natrium sampai dapat terjadi hiponatremia yang menimbulkan rasa lelah.

Incontinentia urine (IU) adalah pengeluaran urin diluar kesadaran merupakan salah satu masalah kesehatan yang besar yang sering diabaikan pada kelompok usia lanjut, sehingga usia lanjut yang mengalami IU seringkali mengurangi minum yang dapat menyebabkan dehidrasi.

Secara psikologis pada usia lanjut juga terjadi ketidakmampuan untuk mengadakan penyesuaian terhadap situasi yang dihadapinya, antara lain sindrom lepas jabatan yang mengakibatkan sedih yang berkepanjangan

Batasan usia lansia

Batasan : lansia adalah mereka yang telah diatas usia 65 tahun

Menurut Durmin : Young ederly (65-75 th), older ederly (75 th)

Munro dkk : older ederly dibagi 2, usia 75-84 th dan 85 th

M.Alwi Dahlan : usia diatas 60 th

Menurut usia pensiun : usia diatas 56 th

WHO : usia pertengahan(45-59), usia lanjut(60-74), usia tua(75-90), usia sangat tua(>90)

Status gizi pada usia lanjut

Metabolisme basal menurun, kebutuhan kalori menurun, status gizi lansia cenderung mengalami kegemukan/obesitas

Aktivitas/kegiatan fisik berkurang, kalori yang dipakai sedikit, akibatnya cenderung kegemukan/obesitas

Ekonomi meningkat, konsumsi makanan menjadi berlebihan, akibatnya cenderung kegemukan/obesitas

Fungsi pengecap/penciuman menurun/hilang, makan menjadi tidak enak dan nafsu makan menurun, akibatnya lansia menjadikurang gizi (kurang energi protein yang kronis)

Penyakit periodontal (gigi tanggal), akibatnya kesulitan makan yang berserat (sayur, daging) dan cenderung makan makanan yang lunak (tinggi klaori), hal ini menyebabkan lansia cenderung kegemukan/obesitas

Penurunan sekresi asam lambung dan enzim pencerna makanan, hal ini mengganggu penyerapan vitamin dan mineral, akibatnya lansia menjadi defisiensi zat-zat gizi mikro

Mobilitas usus menurun, mengakibatkan susah buang air besar, sehingga lansia menderita wasir yang bisa menimbulkan perdarahan dan memicu terjadinya anemia

Sering menggunakan obat-obatan atau alkohol, hal ini dapat menurunkan nafsu makan yang menyebabkan kurang gizi dan hepatitis atau kanker hati

Gangguan kemampuan motorik, akibatnya lansia kesulitan untuk menyiapkan makanan sendiri dan menjadi kurang gizi

Kurang bersosialisasi, kesepian (perubahan psikologis), akibatnya nafsu makan menurun dan menjadi kurang gizi

Pendapatan menurun (pensiun), konsumsi makanan menjadi menurun akibatnya menjadi kurang gizi

Dimensia (pikun), akibatnya sering makan atau malah jadi lupa makan, yang dapat menyebabkan kegemukan atau pun kurang gizi

Kebutuhan gizi lansia

Masalah gizi yang dihadapi lansia berkaitan erat dengan menurunnya aktivitas biologis tubuhnya. Konsumsi pangan yang kurang seimbang akan memperburuk kondisi lansia yang secara alami memang sudah menurun.

Kalori

Hasil-hasil penelitian menunjukan bahwa kecepatan metabolisme basal pada orang-orang berusia lanjut menurun sekitar 15-20%, disebabkan berkurangnya massa otot dan aktivitas. Kalori (energi) diperoleh dari lemak 9,4 kal, karbohidrat 4 kal, dan protein 4 kal per gramnya. Bagi lansia komposisi energi sebaiknya 20-25% berasal dari protein, 20% dari lemak, dan sisanya dari karbohidrat. Kebutuhan  kalori untuk lansia laki-laki sebanyak 1960 kal, sedangkan untuk lansia wanita 1700 kal. Bila jumlah kalori yang dikonsumsi berlebihan, maka sebagian energi akan disimpan berupa lemak, sehingga akan timbul obesitas. Sebaliknya, bila terlalu sedikit, maka cadangan energi tubuh akan digunakan, sehingga tubuh akan menjadi kurus.

Protein

Untuk lebih aman, secara umum kebutuhan protein bagi orang dewasa per hari adalah 1 gram per kg berat badan. Pada lansia, masa ototnya berkurang. Tetapi ternyata kebutuhan tubuhnya akan protein tidak berkurang, bahkan harus lebih tinggi dari orang dewasa, karena pada lansia efisiensi penggunaan senyawa nitrogen (protein) oleh tubuh telah berkurang (disebabkan pencernaan dan penyerapannya kurang efisien). Beberapa penelitian merekomendasikan, untuk lansia sebaiknya konsumsi proteinnya ditingkatkan sebesar 12-14% dari porsi untuk orang dewasa. Sumber protein yang baik diantaranya adalah pangan hewani dan kacang-kacangan.

Lemak

Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah 30% atau kurang dari total kalori yang dibutuhkan. Konsumsi lemak total yang terlalu tinggi (lebih dari 40% dari konsumsi energi) dapat menimbulkan penyakit atherosclerosis (penyumbatan pembuluh darah ke jantung). Juga dianjurkan 20% dari konsumsi lemak tersebut adalah asam lemak tidak jenuh (PUFA = poly unsaturated faty acid). Minyak nabati merupakan sumber asam lemak tidak jenuh yang baik, sedangkan lemak hewan banyak mengandung asam lemak jenuh.

Karbohidrat dan serat makanan

Salah satu masalah yang banyak diderita para lansia adalah sembelit atau konstipasi (susah BAB) dan terbentuknya benjolan-benjolan pada usus. Serat makanan telah terbukti dapat menyembuhkan kesulitan tersebut. Sumber serat yang baik bagi lansia adalah sayuran, buah-buahan segar dan biji-bijian utuh. Manula tidak dianjurkan mengkonsumsi suplemen serat (yang dijual secara komersial), karena dikuatirkan konsumsi seratnya terlalu banyak, yang dapat menyebabkan mineral dan zat gizi lain terserap oleh serat sehingga tidak dapat diserap tubuh. Lansia dianjurkan untuk mengurangi konsumsi gula-gula sederhana dan menggantinya dengan karbohidrat kompleks, yang berasal dari kacang-kacangan dan biji-bijian yang berfungsi sebagai sumber energi dan sumber serat.

Vitamin dan mineral

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa umumnya lansia kurang mengkonsumsi vitamin A, B1, B2, B6, niasin, asam folat, vitamin C, D, dan E umumnya kekurangan ini terutama disebabkan dibatasinya konsumsi makanan, khususnya buah-buahan dan sayuran, kekurangan mineral yang paling banyak diderita lansia adalah kurang mineral kalsium yang menyebabkan kerapuhan tulang dan kekurangan zat besi menyebabkan anemia. Kebutuhan vitamin dan mineral bagi lansia menjadi penting untuk membantu metabolisme zat-zat gizi yang lain. Sayuran dan buah hendaknya dikonsumsi secara teratur sebagai sumber vitamin, mineral dan serat.

Air

Cairan dalam bentuk air dalam minuman dan makanan sangat diperlukan tubuh untuk mengganti yang hilang (dalam bentuk keringat dan urine), membantu pencernaan makanan dan membersihkan ginjal (membantu fungsi kerja ginjal). Pada lansia dianjurkan minum lebih dari 6-8 gelas per hari.

MENU HARIAN UNTUK LANSIA

Para ahli gizi menganjurkan bahwa untuk lansia yang sehat, menu sehari-hari hendaknya :

Tidak berlebihan, tetapi cukup mengandung zat gizi sesuai dengan persyaratan kebutuhan lansia.

Bervariasi jenis makanan dan cara olahnya

Membatasi konsumsi lemak yang tidak kelihatan (menempel pada bahan pangan, terutama pangan hewani)

Membatasi konsumsi gula dan minuman yang banyak mengandung gula

Menghindari konsumsi garam yang terlalu banyak, merokok dan minuman beralkohol

Cukup banyak mengkonsumsi makanan berserat (buah-buahan, sayuran dan sereal) untuk menghindari sembelit atau konstipasi

Minuman yang cukup

Susunan makanan sehari-hari untuk manula hendaknya tidak terlalu banyak menyimpang dari kebiasaan makanan, serta disesuaikan dengan keadaan psikologisnya. Pola makan disesuaikan dengan kecukupan gizi yang dianjurkan dan menu makanannya disesuaikan dengan ketersediaan dan kebiasaan makan tiap daerah.

Menu makanan manula dalam sehari dapat disusun berdasarkan konsep ‘4 sehat 5 sempuna” atau “Konsep gizi seimbang”, sebagai contoh

Kelompok makanan pokok (utama) : nasi (1 porsi= 200 gram)

Kelompok lauk pauk : daging (1 potong= 50 gram), tahu (1 potong = 25 gr)

Kelompok sayuran : bayam (1 mangkok = 1001 gr)

Kelompok buah-buahan : pepaya (1 potong = 100 gr) dan susu (1 gelas = 100 gr)

Kelompok makanan jenis makanan

Karbohidrat : nasi, jagung, ketan, bihun, biskuit, kentang, mie, roti, singkong, talas, ubi-ubian, pisang, nangka, makaroni

Protein hewani : daging sapi, daging ayam, hati (ayam atau sapi), telur unggas, ikan, baso daging

Protein nabati : kacang-kacangan, tahu, tempe, oncom

Buah-buahan : pepaya, belimbing, alpukat, apel, jambu biji, jeruk, mangga, nangka, pisang, awo, sirsak, semangka

Sayuran : bayam, buncis, beluntas, daun pepaya, daun singkong, katuk, kapri, kacang panjang, kecipir, sawi, wortel, selada

Makanan jajanan : bika ambon, dadar gulung, getuk lindri, apem, kroket, kue putu, risoles

Susu : susu kambing, susu kedelai, skim

10 Langkah agar dapat hidup lebih lama, sehat, dan berarti untuk lansia

1. Menciptakan pola makan yang baik, kemudian bersahabat dengannya

Cobalah menciptakan suasana yang menyenangkan di meja makan semenarik mungkin sehingga dapat menimbulkan selera

2. Memperkuat daya tahan tubuh

Makanlah makanan yang mengandung zat gizi yang mengandung zat gizi yang penting untuk kekebalan, seperti : biji-bijian utuh, sayuran berdaun hijau, makanan laut.

3. Mencegah tulang agar tidak menjadi keropos dan mengerut

Santaplah makanan yang mengandung vitamin D. Pada usia diatas 60 tahun kemampuan penyerapan kalsium menurun, vitamin D membantu penyerapan kalsium dalam tubuh, contoh makanan sumber vitamin D adalah susu

4.  Memastikan agar saluran pencernaan tetap sehat, aktif dan teratur

Karena itu harus makan sedikitnya 20 gram makanan yang mengandung serat, seperti biji-bijian, jeruk dan sayuran yang berdaun hijau tua

5. Menyelamatkan penglihatan dan mencegah terjadinya katarak

Santaplah makanan yang mengandung vitamin C, E dan B karoten (antioksidan), seperti : sayuran berwarna kuning dan hijau, jeruk sitrun dan buah lain

6.  Mengurangi resiko penyakit jantung

Yaitu dengan membatasi makanan berlemak yang banyak mengandung kolesterol dan natrium dan harus banyak makan makanan yang kaya vitamin B6, B12, asam folat, serat yang larut, kalsium dan aklium, seperti biji-bijian utuh, susu tanpa lemak, kacang kering daging tidak berlemak, buah, termasuk nanas dan sayuran.

7. Agar ingatan tetap baik dan sistem syaraf tetap bagus, harus banyak makan vitamin B6, B 12 dan asam folat

8. Mempertahankan berat badan ideal dengan jalan tetap aktif secara fisik, makan rendah lemak dan kaya akan karbohidrat kompleks

9. Menjaga agar nafsu makan tetap baik dan otot tetap lentur

Dengan jalan melakukan olah raga aerobik (berjalan atau berenang). Olah raga dilakukan menurut porsi masing-masing usia serta tingkat kebugaran setiap orang.

10. Tetaplah berlatih

Kecukupan gizi

Kebutuhan gizi lansia setiap individu sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor dibawah ini

Umur

Jenis kelamin

Aktivitas/kegiatan fisik dan mental

Postur tubuh

Pekerjaan

Iklim/suhu udara

Kondisi fisik tertentu

lingkungan

Angka kecukupan energi dan zat gizi yang dianjurkan untuk manula dalam sehari

Pola susunan makanan untuk manula dalam sehari

KELOMPOK MAKANAN

JENIS PANGAN PER PORSI

JUMLAH PORSI DALAM SEHARI

LAKI-LAKI PEREMPUAN

Bahan pokok Nasi

(1 piring=200 gr)

3 2

Lauk pauk Daging (1 ptg=50gr)

Tahu (1 ptg=25 gr)

1,5

5

2

4

Sayuran Bayam

(1 mgk=100 gr)

1,5 1,5

Buah-buahan Pepaya

(1 ptg=100 gr)

2 2

susu Skim

(1 gls=100 gr)

1 1

Menu untuk manula dalam sehari

KOMPOSISI LAKI-LAKI PEREMPUAN

Energi (kal) 1960 1700

Protein (gram) 50 44

Vitamin A (RE) 600 700

Thiamin (mg) 0,8 0,7

Riboflavin (mg) 1,0 0,9

Niasin (mg) 8,6 7,5

Vitamin B12 (mg) 1 1

Asam folat (mcg) 170 150

Vitamin C (mg) 40 30

Kalsium (mg) 500 500

Fosfor (mg) 500 450

Besi (mg) 13 16

Seng (mg) 15 15

Iodium (mcg) 150 150

WAKTU MENU PORSI

Pagi Roti-telur-susu 1 tangkep 1 gelas

Selingan Papais 2 bungkus

Siang Nasi 1 piring

Semur 1 potong

Pepes tahu 1 bungkus

Sayur bayam 1 mangkok

Pisang 1 buah

Selingan Kolak pisang 1 mangkok

Malam Mie baso 1 mangkok

Pepaya 1 buah

Sumber

Pedoman tata laksana gizi usia lanjut untuk tenaga kesehatan. 2003. Direktorat gizi masyarakat DJBKM. Depkes RI

Buku ajar ilmu gizi

Gizi dalam kesehatan reproduksi

https://lenteraimpian.wordpress.com/2010/02/27/gizi-pada-lansia/