Gizi Buruk
Transcript of Gizi Buruk
-
5/25/2018 Gizi Buruk
1/37
BAB I
PENDAHULAN
I. Latar Belakang
Anak usia di bawah lima tahun (balita) merupakan kelompok yang rentan
terhadap kesehatan dan gizi. Kurang Energi Protein (KEP) adalah salah satu
masalah gizi utama yang banyak dijumpai pada balita di Indonesia.
Pada tahun 2!2" Indonesia merupakan #egara dengan kasus gizi buruk
terbanyak nomor $ di dunia. %umlah balita yang kekurangan gizi di Indonesia
sekitar & ribu jiwa. %umlah tersebut merupakan '"$ persen dari jumlah balita
Indonesia" yakni 2 juta jiwa. erdasarkan data status gizi balita Kabupaten
oyolali tahun 2! didapatkan & kasus balita gizi buruk" dimana kasus
diantaranya adalah gizi buruk di Ke*amatan #ogosari.
+asalah gizi buruk dan kekurangan gizi telah menjadi keprihatinan dunia
sebab penderita gizi buruk umumnya adalah balita dan anak,anak yang tidak
lain adalah generasi generus bangsa. Keadaan ini berpengaruh pada masih
tingginya angka kematian bayi. +enurut -/ lebih dari $0 kematian bayi dan
anak terkait dengan gizi kurang dan gizi buruk" oleh karena itu masalah gizi perlu
ditangai se*ara tepat dan *epat.
anyak 1aktor,1aktor yang dianggap mempengaruhi gizi buruk. +enurut
#I3E4 sebab langsungnya adalah kurangnya asupan gizi dari makanan dan
penyakit bawaan yang mengakibatkan mudah terin1eksi penyakit 55" I67
AI58" 9" dan lain,lain. 8edangkan sebab tak langsung meliputi meliputi pola
asuh anak" ketersedian pangan" layanan kesehatan dan sanitasi. Kemiskinan dan
rendahnya tingkat pendidikan diduga menjadi penyebab utama terjadinya gizi
buruk.
Pada saat ini seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi tatalaksana gizi
buruk menunjukkan bahwa kasus ini dapat ditangai dengan dua pendekatan. :izi
buruk dengan komplikasi (anoreksia" pneumonia berat" anemia berat" dehidrasi
berat" demam tinggi dan penurunan kesadaran) harus dirawat di rumah sakit"
!
-
5/25/2018 Gizi Buruk
2/37
puskesmas perawatan" pusat pemulihan gizi (PP:) atau therapeuti* 1eeding *enter
(943)" sedangkan gizi buruk tanpa komplikasi dapat dilakukan dengan rawat jalan.
Perawatan gizi buruk di rumah tangga memerlukan kehati;hatian dan ketelitian.
al ini mengingat kondisi 1asilitas di rumah tangga seperti kebersihan lingkungan"
keadaan air bersih" sirkulasi udara yang sangat berbeda dengan kondisi di 1asilitas
kesehatan. 8elain itu" perawatan kasus gizi buruk dirumah tangga memerlukan
persyaratan,persyaratan tertentu" baik kondisi pasien maupun kesiapan petugas.
Keberhasilan perawatan di tingkat rumah tangga memerlukan partisipasi dan
kepatuhan keluarga untuk mematuhi anjuran dari petugas kesehatan. al ini dapat
terjadi jika petugas kesehatan dapat memberikan bimbingan" bantuan dan
pendampingan bagi keluarga.
II. Tujuan
A. Tujuan umum
+eningkatkan status gizi dan menurunkan angka kematian anak gizi buruk.
B. Tujuan khusus
!. 5ilakukannya penapisan anak gizi buruk
2. 5iketahuinya penyebab kasus gizi buruk melalui pendekatan
-
5/25/2018 Gizi Buruk
3/37
BAB II
TINJAUAN PUSTAA
I. !"#" Buruk
A. Def"n"s"
:izi buruk adalah bentuk terparah dari proses terjadinya kekurangan
gizi menahun. Anak balita sehat atau kurang gizi dapat diketahui dari
pertambahan berat badannya tiap bulan sampai usia minimal 2 tahun .
Apabila pertambahan berat badan sesuai dengan pertambahan umur " diabergizi baik. Kalau sedikit dibawah standar disebut bergizi kurang yang bersi1at
kronis. Apabila jauh dibawah standar dikatakan bergizi buruk. %adi istilah gizi
buruk adalah salah satu bentuk kekurangan gizi tingkat berat atau akut.
B. las"f"kas"
9erdapat tipe gizi buruk adalah marasmus" kwashiorkor" dan
marasmus,kwashiorkor. Perbedaan tipe tersebut didasarkan pada *iri,*iri atau
tanda klinis dari masing,masing tipe yang berbeda,beda.
!. +arasmus
+arasmus adalah gangguan gizi karena kekurangan karbohidrat.
:ejala yang timbul diantaranya muka seperti orangtua (berkerut)" tidak
terlihat lemak dan otot di bawah kulit (kelihatan tulang di bawah kulit)"
rambut mudah patah dan kemerahan" gangguan kulit" gangguan
pen*ernaan (sering diare)" pembesaran hati dan sebagainya.
Anak tampak sering rewel dan banyak menangis meskipun
setelah makan" karena masih merasa lapar. erikut adalah gejala pada
marasmus adalah (5epkes >I" 2) ?
a. Anak tampak sangat kurus karena hilangnya sebagian besar lemak
dan otot,ototnya" tinggal tulang terbungkus kulit
b. -ajah seperti orang tua
*. Iga gambang dan perut *ekung
-
5/25/2018 Gizi Buruk
4/37
d. /tot paha mengendor (baggy pant)
e. 3engeng dan rewel" setelah mendapat makan anak masih terasa lapar
2. Kwashiorkor
Penampilan tipe kwashiorkor seperti anak yang gemuk (suger baby)"bilamana dietnya mengandung *ukup energi disamping kekurangan protein"
walaupun dibagian tubuh lainnya terutama dipantatnya terlihat adanya atro1i.
9ampak sangat kurus dan atau edema pada kedua punggung kaki sampai
seluruh tubuh. 9anda tipe kwashiorkor sebagai berikut ?
a. Perubahan status mental ? *engeng" rewel" kadang apatis
b. >ambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung dan mudah
di*abut" pada penyakit kwashiorkor yang lanjut dapat terlihat rambut kepala
kusam.
*. -ajah membulat dan sembab
d. Pandangan mata anak sayu
e. Pembesaran hati" hati yang membesar dengan mudah dapat diraba dan
terasa kenyal pada rabaan permukaan yang li*in dan pinggir yang tajam
1. Kelainan kulit berupa ber*ak merah muda yang meluas dan berubah
menjadi *oklat kehitaman dan terkelupas
$. +arasmik,Kwashiorkor
:ambaran klinis merupakan *ampuran dari beberapa gejala klinik
kwashiorkor dan marasmus. +akanan sehari,hari tidak *ukup mengandung
protein dan juga energi untuk pertumbuhan yang normal. Pada penderita demikiandisamping menurunnya berat badan @ 0 dari normal memperlihatkan
tanda,tanda kwashiorkor" seperti edema" kelainan rambut" kelainan kulit"
sedangkan kelainan biokimiawi terlihat pula.
%. Tata Laksana Utama Bal"ta !"#" Buruk
Pelayanan rutin yang dilakukan di puskesmas berupa ! langkah penting yaitu?
&. Peng'(atan atau )en*egahan h")'gl"kem"a
'
-
5/25/2018 Gizi Buruk
5/37
Pada hipoglikemia" anak terlihat lemah" suhu tubuh rendah. %ika anak
sadar dan dapat menerima makanan usahakan memberikan makanan
sering7*air 2; jam sekali. %ika anak tidak dapat makan (tetapi masih dapat
minum) berikan air gula dengan sendok.
+. Peng'(atan ,an )en*egahan h")'term"a
ipotermia ditandai dengan suhu tubuh yang rendah @ o 3el*ius. Pada
keadaan ini anak harus dihangatkan dengan *ara ibu atau orang dewasa lain
mendekap anak di dadanya lalu ditutupi selimut atau dengan membungkus anak
dengan selimut tebal dan meletakkan lampu di dekatnya. 8elama masa
penghangatan dilakukan pengukuran suhu anak pada dubur setiap menit
sekali. %ika suhu anak sudah normal dan stabil tetap dibungkus dengan
selimut7pakaian rangkap agar tidak jatuh kembali pada keadaan hipotermia.
$. Peng'(atan ,an )en*egahan kekurangan *a"ran
9anda klinis yang sering dijumpai pada anak KEP berat dengan dehidrasi
adalah ada riwayat diare sebelumnya" anak sangat kehausan" mata *ekung" nadi
lemah" tangan dan kaki teraba dingin" anak tidak buang air ke*il dalam waktu
*ukup lama. 9indakan yang dapat dilakukan?
a. %ika anak masih menyusui" teruskan A8I dan berikan setiap !72jam sekali
tanpa berhenti. %ika anak masih dapat minum" lakukan tindakan rehidrasi oral
dengan memberi minum anak $ ml ( sendok makan) setiap menit dengan
sendok. 3airan rehidrasi oral khusus KEP disebut >e8o+al.
b. %ika tidak ada >e8o+al untuk anak dengan KEP berat dapat menggunakan
oralit yang dien*erkan 2B. %ika anak tidak dapat minum" lakukan rehidrasi
intra=ena (in1us) >
-
5/25/2018 Gizi Buruk
6/37
*airan oralit ! liter yang dien*erkan 2B (dengan penambahan ! liter air)
ditambah ' gr ke*il dan $ gr gula atau bila balita KEP bisa makan berikan
bahan makanan yang banyak mengandung mineral dalam bentuk makanan
lumat.%'nt'h (ahan makanan sum(er m"neral
8umber Cink ? daging sapi" hati" makanan laut" ka*ang tanah" telur ayam
8umber 3uprum ? daging" hati.
8umber +angan ? beras" ka*ang tanah" kedelai.
8umber +agnesium ? ka*ang,ka*angan" bayam.
8umber Kalium ? jus tomat" pisang" ka*ang2an" apel" alpukat" bayam"
daging tanpa lemak.
. Lakukan )eng'(atan ,an )en*egahan "nfeks"
Pada KEP berat tanda yang umumnya menunjukkan adanya in1eksi seperti
demam seringkali tidak tampak. Pada semua KEP berat se*ara rutin
diberikan antibiotik spektrum luas dengan dosis sebagai berikut?
UMU/
ATAU
BE/AT
BADAN
0T/IM0SAS0L
1Tr"met')r"m 2 Sulfamet'ksa#'l3
Ber" + kal" sehar" selama har"
AM0SISILI
N
Ber" $ kal"
sehar"
untuk
har"
Ta(let
,e4asa
D mg trimeto
prim '
mg
sul1ametok
sazol
Ta(let Anak
2 mg trimeto
prim ! mg
sul1ametok
sazol
S"ru)7$ml
' mg trimeto
prim 2 mg
sul1ametok
sazol
S"ru)
!2$ mg
per $ ml
2 sampai ' bulan
(' , @ kg) F ! 2"$ ml 2"$ ml
-
5/25/2018 Gizi Buruk
7/37
' sampai !2
bulan
( , @ ! Kg)
G 2 $ ml $ ml
!2 bln s7d $ thn
(! , @ !& Kg) ! H"$ ml ! ml
5. Pem(er"an makanan6 (al"ta EP (erat
5alam proses pengobatan KEP berat terdapat 1ase" yaitu 1ase
stabilisasi" 1ase transisi dan 1ase rehabilitasi. 9atalaksana ini digunakan
baik pada penderita kwashiorkor" marasmus maupun marasmik,
kwarshiorkor.
a. 9ahap 8tabilisasi
9ujuannya adalah menyesuaikan kemampuan pasien menerima
makanan hingga ia mampu menerima diet tinggi energi dan tingi
protein (9E9P). 9ahap penyesuaian ini dapat berlangsung singkat"
adalah selama !,2 minggu atau lebih lama" bergantung pada
kemampuan pasien untuk menerima dan men*erna makanan. %ika
berat badan pasien kurang dari H kg" makanan yang diberikan
berupa makanan bayi. +akanan utama adalah 1ormula -/
H$7modi1ikasi7+odis*o G dan jadwal pemberian makanan harus disusun
sedemikian rupa agar dapat men*apai prinsip tersebut diatas dengan
persyaratan diet sebagai berikut ?
-Porsi ke*il" sering" rendah serat dan rendah laktosa
-Energi ? ! kkal7kg7hari
-Protein ? !,!.$ gr7kg bb7hari
-3airan ? ! ml7kg bb7hari (jika ada edema berat ! ml7Kg bb7hari)
-ila anak mendapat A8I teruskan " dianjurkan memberi 4ormula -/
H$7pengganti7+odis*o G dengan menggunakan *angkir7gelas" bila anak
terlalu lemah berikan dengan sendok7pipet
H
-
5/25/2018 Gizi Buruk
8/37
-ila pasien tidak dapat menghabiskan 4ormula -/
H$7pengganti7+odis*o G dalam sehari" maka berikan sisa 1ormula
tersebut melalui pipa nasogastrik
7. Perhat"kan masa tum(uh kejar (al"ta
4ase ini meliputi 2 1ase setelah 1ase stabilisasi yaitu transisi dan
rehabilitasi ?
a. 4ase 9ransisi (minggu II)
Pemberian makanan pada 1ase transisi diberikan se*ara perlahan
untuk menghindari resiko gagal jantung" yang dapat terjadi bila anak
mengkonsumsi makanan dalam jumlah banyak se*ara mendadak.
:anti 1ormula khusus awal dengan 1ormula khusus lanjutan (energi
! kkal dan protein 2.& gr7! ml) dalam jangka waktu 'D jam .
+odi1ikasi bubur7makanan keluarga dapat digunakan asal kandungan
energi dan protein sama
#aikkan dengan ! ml setiap kali sampai hanya sedikit 1ormula
tersisa" biasanya pada saat ter*apai jumlah ml7kg bb7kali pemberian
(2 ml7kg bb7hari).
8etelah 1ase transisi dilampaui" anak diberi?
- 4ormula -/ !7pengganti7+odis*o ! dengan jumlah tidak terbatas
dan sering.
- Energi ? !$,22 Kkal7kg bb7hari
- Protein ', gram7kg bb7hari
b. 4ase >ehabilitasi (+inggu III;6II)
!) 4ormula -/,4 !$7pengganti7modis*o ! G dengan jumlah tidak
terbatas dan sering.
2) Energi ? !$;22 kkal7kg bb7hari.
D
-
5/25/2018 Gizi Buruk
9/37
) Protein ? '; gr7kgbb7hari.
') ila anak masih mendapat A8I" teruskan A8I" ditambah dengan
makanan 1ormula karena energi dan protein A8I tidak akan men*ukupi
untuk tumbuh kejar.
$) 8e*ara perlahan diperkenalkan makanan keluarga
8ASE 9ATU
PEMBE/I
AN
JENIS
MAANAN
8/E9ENS
I
JUMLAH %AI/AN
1ml3 SETIAP MINUM
MENU/UT BB ANA
'
Kg
Kg
D
Kg
!
Kg
8tabilisasi ari !,2
ari ,'
ari $,H
4H$7modi1ika
si7+odis*o G
4H$7modi1ika
si7+odis*oG
4H$7+odi1ik
asi7+odis*o
G
!2 B ( dg
A8I )
!2 B ( tanpa
A8I)
D B ( dg A8I)
D B (tanpa
A8I)
B (dg A8I)
B (9anpa
A8I)
'$
'$
$
$
&
&
$
$
!
!
!
!
,
&
,
!
,
!H$
,
!!
,
!
,
22
9ransisi +inggu 2, 4!7modi1i
kasi7+odis*oI
Atau II
' B ( dg A8I )
B ( tanpaA8I)
!
&
!&$
!
,
!H$
,
22
&
-
5/25/2018 Gizi Buruk
10/37
>ehabilita
8i
@ H Kg
+inggu , 4!$7modi1i
kasi7+odis*o
III" ditambah
+akanan
lumat7makan
lembik
sari buah
B ( dg7tanpa
A8I )
B ! porsi
! B
&
,
!
!
,
!
!$
,
!
!H$
,
!
H Kg +akanan
lunak7makan
An biasa
uah
B ! porsi
! ;2 B ! buah
,
,
,
,
,
,
,
,
3ara +embuat?
a. Larutan 8'rmula 9H07
3ampurkan susu skim" gula" minyak sayur" dan larutan elektrolit"
dien*erkan dengan air hangat sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai
homogen dan =olume menjadi ! ml.
-
5/25/2018 Gizi Buruk
11/37
K3< 22' g
9ripotassium 3itrat D! g
+g3
-
5/25/2018 Gizi Buruk
12/37
&;. Pers"a)an untuk t"n,ak lanjut ," rumah
ila anak sudah berada di garis warna kuning anak dapat
dirawat di rumah dan dipantau oleh tenaga kesehatan puskesmas7bidan di
desa.#asehatkan kepada orang tua untuk ?
- +elakukan kunjungan ulang setiap minggu" periksa se*ara teratur di
Puskesmas
- Pelayanan di Posyandu untuk memperoleh P+9,Pemulihan selama & hari.
Ikuti nasehat pemberian makanan dan berat badan anak selalu ditimbang
setiap bulan se*ara teratur di posyandu7puskesmas.
-Pemberian makan yang sering dengan kandungan energi dan nutrien yang
padat
- Penerapan terapi bermain dengan kelompok bermain atau Posyandu
- Pemberian suntikan imunisasi sesuai jadwal
, Anjurkan pemberian kapsul =itamin A dosis tinggi (2. 8I atau !.
8I ) sesuai umur anak setiap ulan 4ebruari dan Agustus.
D. r"ter"a Bal"ta !"#" Buruk >ang D"ra4at ," /umah Tangga
alita gizi buruk yang boleh dirawat dirumah tangga sebaiknya memenuhi kriteria
sebagai berikut?
!. 8udah melewati 1ase 8tabilisasi (masa kritis).
2. 9idak menerita komplikasi atau tnda,tanda gawatdarurat medis yang mengan*am
jiwanya" misalnya *ampak" diare" peneumonia" kejang" dan kesadaran menurun
(letargis)
. Ada tim penanggulangan gizi buruk ditingkat puskesmas dan petugas yang bisa
melakukan kunjungan rumah se*ara terjadwal
'. 4asilitas dirumah tangga memungkinkan
II./u(ella 'ngen"tal
A. Def"n"s"
!2
-
5/25/2018 Gizi Buruk
13/37
Congenital Rubella Syndrome (3>8) merupakan gabungan beberapa
keabnormalan 1isik yang berkembang di bayi sebagai akibat in1eksi =irus
rubella maternal yang berlanjut dalam 1etus. 3a*at bawaan yang paling sering
dijumpai ialah tuli sensoneural" kerusakan mata seperti katarak" gangguankardio=askular" dan retardasi mental.
B. E)",em"'l'g"
3>8 pertama kali dilaporkan pada tahun !&'! oleh #orman :reg!
seorang ahli optalmologi Australia yang menemukan katarak bawaan di HD bayi
yang ibunya mengalami in1eksi rubella di awal kehamilannya. erdasarkan data
dari -/ paling tidak 2 ribu kasus 3>8 terjadi setiap tahun di negara
berkembang dan meningkat ! kali lipat saat terjadi epidemi. Pada tahun
!&&&" ditemukan H kasus >ubella Kongenital di Indonesia.
%. Et"'l'g"
>ubella disebabkan oleh suatu >#A =irus" genus >ubi=irus" 1amily
9oga=iridae. 6irus dapat diisolasi dari biakan jaringan penderita. Pada waktu
terdapat gejala klinis =irus ditemukan pada sekret naso1aring" darah" 1eses dan
urin. 6irus rubela tidak mempunyai pejamu golongan inter=etebrata dan
manusia merupakan satu,satunya pejamu golongan =ertebrata. 3ara penularannya
terjadi melalui per*ikan ludah ketika batuk" bersin dan udara yang
terkontaminasi.
D. Pat'f"s"'l'g"
6irus rubella ditransmisikan melalui pernapasan dan mengalami
replikasi di naso1aring dan di daerah kelenjar getah bening. 6iremia terjadi
antara hari ke,$ sampai hari ke,H setelah terpajan =irus rubella. 5alam ruangan
tertutup" =irus rubella dapat menular ke setiap orang yang berada di ruangan yang
sama dengan penderita. +asa inkubasi =ir us rubella berkisar antara !';2! hari.
+asa penularan ! minggu sebelum dan ' hari setelah permulaan (onset) ruam
(rash). Pada episode ini" 6irus rubella sangat menular.
!
-
5/25/2018 Gizi Buruk
14/37
In1eksi transplasenta janin dalam kandungan terjadi saat =iremia
berlangsung. In1eksi rubella menyebabkan kerusakan janin karena proses
pembelahan terhambat. 5alam se*ret" 1aring dan urin bayi dengan 3>8" terdapat
=irus rubella dalam jumlah banyak yang dapat mengin1eksi bila bersentuhanlangsung. 6irus dalam tubuh bayi dengan 3>8 dapat bertahan hingga beberapa bu
lan atau kurang dari ! tahun setelah kelahiran.
Kerusakan janin disebabkan oleh berbagai 1aktor" misalnya oleh
kerusakan sel akibat =irus rubella dan akibat pembelahan sel oleh =irus. In1eksi
plasenta terjadi selama =iremia ibu" menyebabkan daerah (area) nekrosis yang
tersebar se*ara 1okal di epitel =ili korealis dan sel endotel kapiler. 8el ini
mengalami deskuamasi ke dalam lumen pembuluh darah" menunjukkan bahwa=irus rubella dialihkan ke dalam sirkulasi janin sebagai emboli sel endotel
yang terin1eksi.
al ini selanjutnya mengakibatkan in1eksi dan kerusakan organ
janin. 8elama kehamilan muda mekanisme pertahanan janin belum matang
dan gambaran khas embriopati pada awal kehamilan adalah terjadinya nekrosis
seluler tanpa disertai tanda peradangan. 8el yang terin1eksi =irus rubella
memiliki umur yang pendek.
/rgan janin dan bayi yang terin1eksi memiliki jumlah sel yang lebih
rendah daripada bayi yang sehat. 6irus rubella juga dapat mema*u terjadinya
kerusakan dengan *ara apoptosis. Apabila in1eksi terjadi pada ;!2 minggu
usia kehamilan" maka terjadi D;&0 risiko in1eksi janin. In1eksi maternal
pada usia kehamilan !$; minggu risiko in1eksi janin menurun menjadi !;
20. Perbedaan ini terjadi karena janin terlindung oleh perkembangan progresi1
respon imun janin" baik yang bersi1at humoral maupun seluler" dan adanya
antibodi maternal yang dialihkan se*ara pasi1.
!'
-
5/25/2018 Gizi Buruk
15/37
!$
-
5/25/2018 Gizi Buruk
16/37
E. D"agn's"s
&. Man"festas" l"n"s
>ubella merupakan penyakit in1eksi di antaranya 2;$0 kasus bersi1atasimptomatis. :ejala rubella hampir mirip dengan penyakit lain yang disertai
ruam. :ejala klinis untuk mendiagnosis in1eksi =irus rubella pada orang
dewasa atau pada kehamilan adalah?
a. In1eksi bersi1at akut yang ditandai oleh adanya ruam makulopapular. >uam
mun*ul di muka dan menyebar ke bawah. 8ambil menyebar ke bawah" ruam
yang mun*ul di atas biasanya menghilang. >uam dapat terasa gatal dan
terjadi hingga tiga hari. 5engan berlalunya bintik,bintik ini" kulit yang
terkena kadangkala megelupas halus. #amun" +enurut para peneliti hanya
pada !$,$0 penderita >ubella yang memperlihatkan gejala bintik,bintik
merah di kulit.
b. 8uhu tubuh H"2J3
*. Atrhalgia7artrhitis" lim1adenopati biasanya di bagian belakang leher atau di
belakang telinga" konjungti=itis.
Gambar 1. Ruam makulopapular pada Rubella
:ejala rubella kongenital dapat dibagi dalam kategori ?
!. 8indroma rubella *ongenital" yang meliputi ' de1ek utama yaitu ?
a :angguan pendengaran tipe neurosensorik. 9imbul bila in1eksi terjadi
sebelum umur kehamilan D minggu. :ejala ini dapat merupakan satu,satunya
gejala yang timbul.
!
-
5/25/2018 Gizi Buruk
17/37
b :angguan jantung meliputi P5A" 685 dan stenosis katup pulmonal.
* :angguan mata ? katarak dan glaukoma. Kelainan ini jarang berdiri sendiri.
d >etardasimental
dan beberapa kelainan lain antara lain?e Purpura trombositopeni ( lueberry mu11in rash )
1 epatosplenomegali" meningoense1alitis" pneumonitis
2. EBtended ; sindroma rubella kongenital.. +eliputi *erebral palsy" retardasi
mental" keterlambatan pertumbuhan dan berbi*ara" kejang" ikterus dan
gangguan imunologi ( hipogamaglobulin ).
. 5elayed , sindroma rubella kongenital. +eliputi panense1alitis" dan 5iabetes
+ellitus tipe,!" gangguan pada mata dan pendengaran yang baru mun*ul
bertahun,tahun kemudian.
+. Pemer"ksaan )enunjang?
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk memastikan pasien
terin1eksi =irus >ubella adalah pemeriksaan serologis respon imun. >espon
imun yang diperiksa adalah Ig+ dan Ig: >ubella.
a. Ig+
+un*ul 2, hari setelah ruam
Kadar pun*ak di*apai sekitar !,' minggu
5apat dideteksi pada ,D minggu
+enetap hingga ,!2 bulan
b. Ig:
9erdeteksi $,! hari setelah ruam (bisa lebih awal)
Kadar pun*ak di*apai sekitar !$, hari
!H
-
5/25/2018 Gizi Buruk
18/37
+enurun perlahan sampai beberapa tahun hingga men*apai titer
rendah dan konstan
%ika hasil Ig: (,) dan Ig+ (,)
8" 3ongenital >ubella 8yndrome) dapat diklasi1ikasikan sebagai
berikut ?
!. 3>8 *on1irmed. 5e1ek dan satu atau lebih tanda7 gejala berikut ?
6irus rubella yang dapat diisolasi.
Adanya Ig+ spesi1ik rubella
+enetapnya Ig: spesi1ik rubella
2. 3>8 *ompatible. 9erdapat de1ek tetapi kon1irmasi laboratorium tidak lengkap.
5idapatkan 2 de1ek dari item a " atau masing,masing satu dari item a dan b.
!D
-
5/25/2018 Gizi Buruk
19/37
a. Katarak dan7 atau glaukoma kongenital" penyakit jantung kongenital" tuli"
retinopati.
b. Purpura" splenomegali" kuning" mikrose1ali" retardasi mental" meningo
ense1alitis" penyakit tulang radiolusen.
8. Penatalaksanaan
!. %ika tidak terjadi komplikasi bakteri" pengobatan adalah simptomatis.
Adamantanamin hidroklorida (amantadin) telah dilaporkan e1ekti1 in =itro
dalam menghambat stadium awal in1eksi rubella pada sel yang dibiakkan.
2. Pada bayi yang dilakukan tergantung kepada organ yang terkena ? ; :angguan
pendengaran diatasi dengan pemakaian alat bantu dengar" terapi wi*ara dan
memasukkan anak ke sekolah khusus ; ubella dianjurkan melakukan pemeriksaan anti,>ubella Ig: dan anti,>ubella
Ig+.
!&
-
5/25/2018 Gizi Buruk
20/37
BAB III
LAP0/AN ASUS
A. IDENTITAS PASIEN#ama ? An. A.C
%enis kelamin ? at Pen>ak"t Dahulu
Pada saat usia ! bulan" pasien menderita batuk lebih dari ! minggu
disertai sesak na1as" dan berat badan nya tidak naik selama ! bulan dari
kelahiran. Kemudian pasien diperiksakan ke dokter spesialis anak" oleh
dokter tersebut pasien dirujuk ke >8 5r +oewardi 8urakarta" karena
di*urigai adanya kelainan jantung bawaan.
5i >8 5r +oewardi pasien ditangani oleh dokter spesialis anak
konsultan. 8etelah diperiksa lebih lanjut diantaranya dengan
e*ho*ardiogra1i" didapatkan hasil adanya kelainan jantung bawaan P5A
( patent du*tus arteriosus ) sebesar 'mm dan 685 ( =entri*ular septal
de1e*t ) dengan diameter ' *m. 8emenjak saat itu setiap hari pasien
mengkonsumsi obat,obatan" antara lain ? digoBin" *arni*" le*tona" isprinol"
aspar K" dan 1urosemid
2
-
5/25/2018 Gizi Buruk
21/37
8etelah umur bulan perkembangan sensorik ( mata ) pasien juga
mengalami kelainan" pergerakan mata pasien belum bisa mengikuti arah
panggilan (suara). /leh dokter spesialis anak dikonsulkan ke dokter
spesialis mata. 5ari pemeriksaan mata" oleh dokter disarankan untukpemeriksaan laboratorium Ig+ dan Ig: rubella" didapatkan hasil adanya
=irus rubella () dan pasien saat itu didiagnosis menderita katarak
kongenital" pada umur bulan. Pasien harus menjalani operasi katarak
pada kedua matanya. 8etelah operasi" pasien diberikan ka*amata khusus"
dan kontrol rutin setiap 2 bulan. /bat yang dikonsumsi adalah optimaB.
ntuk tindakan pemasangan lensa diren*anakan pada saat usia pasien
tahun.
-. /"4a>at Pen>ak"t eluarga
>ubella (,)
3erebral palsy (,)
5+ (,)
Kakak pasien lahir normal" dan keadaan sehat.
9/>3 tidak diketahui
. /"4a>at S's"al Ek'n'm"
Pasien tinggal bersama ayah " ibu" seorang kakak" dan seorang
nenek. Ayahnya bekerja sebagai sta1 di yayasan 8+A Al 4irdaus"
sedangkan ibunya bekerja sebagai guru di 85 I9. iaya kesehatan
ditanggung sendiri. Kesan status ekonomi menengah kebawah.
5. /"4a>at eham"lan
Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara. A#3 rutin di
dokter spesialis kandungan. >iwayat konsumsi obat selama hamil
disangkal" akan tetapi ibu pasien mengaku pernah menderita otitis"
diperiksakan ke dokter spesialis 99 dan telah sembuh. >iwayat
memelihara hewan peliharaan seperti ku*ing" kelin*i" sapi" dll disangkal.
8elama hamil ibu pasien suka mengkonsumsi sate kambing. >iwayat
makan sayuran lalapan disangkal. 8elama kehamilan" ibu pasien tidak
pernah mengalami perdarahan dan tidak mengalami gejala penyakit
2!
-
5/25/2018 Gizi Buruk
22/37
seperti ruam" demam" nyeri sendi" mata merah maupun pembesaran
kelenjar getah bening.
7. /"4a>at Persal"nan :2P2A" dengan persalinan spontan umur kehamilan *ukup bulan
dengan ditolong bidan desa.
2D gram
P lupa
-
5/25/2018 Gizi Buruk
23/37
P ? H*m
-
5/25/2018 Gizi Buruk
24/37
K7Kesadaran ? kompos mentis
Kulit ? kering (,)" keriput (,)
Kepala ? meso*ephal" simetris
>ambut ? warna kemerahan" jarang" mudah di*abut (,)+ata ? *onjungti=a anemis (,7,)" sklera ikterik ( ,7,)" pupil isokor"
re1lek *ahaya (7)" mata *ekung (,7,)" mata kering (,7,)"
strabismus kon=ergen (,)
9elinga ? ukuran normal" dis*harge (,7,)" nyeri (,7,)" bengkak (,7,)
idung ? simetris" na1as *uping hidung ( , )" se*ret (,7,)
+ulut ? bibir kering (,)" sianosis (,)" lidah kotor (,)
-
5/25/2018 Gizi Buruk
25/37
3apillary re1ill @ 2M @ 2M
:erakan ebas 7 ebas ebas 7 ebas
Kekuatan $7$ $7$
9urgor kulit #ormal #ormal
8. DIA!N0SA BANDIN!
..!. :izi sangat kurang tipe marasmik,kwashiokor
..2. Penyakit %antung awaan ( P5A dan 685 )
..'. In1eksi oportunistik rubella
!. DIA!N0SA
:izi sangat kurang tipe marasmik,kwashiokor dengan penyakit jantung bawaan
dan in1eksi oportunistik =irus rubella
H. USULAN PENATALASANAAN
&. Pem(er"an Surat /ujukan ke /S )usat rujukan
Pemberian surat rujukan yang berlaku setiap bulan" hal ini bertujuan untuk
mewujudkan penatalaksanaan ditingkat berjenjang dari 1asilitas pelayanan primer
ke tingkat sekunde ( >8 daerah dan selanjutnya ke >8 rujukan pro=insi ) agar
penatalaksanaan komprehensi1 dan paripurna
+. Pem(er"an Makanan Tam(ahan
Pemberian makanan tambahan berupa susu 1ormula (la*togen) dan bis*uit"
maupun bubur *erela* dari dinas kesehatan boyolali memberikan bulan
pertama. 8elanjutnya didapatkan dari puskesmas yang diambil dari dana
sukarela maupun dana /K" pemberian tidak dilakukan se*ara rutin
( terjadwal ) atau diberikan jika ada
$. E,ukas" tentang *ara )eng'lahan @ar"as" makanan (erg"#"
8osialisasi mengenai kombinasi gizi seimbang dan =ariasi pembuatan
makanan yang dapat diberikan untuk menu makanan sehari,hari pasien.
al ini bertujuan untuk tumbuh kejar pasien dan untuk memenuhi
kebutuhan gizi. Pada pasien ini baru diperkenalkan 1ormula
modis*o74!. 3ara pembuatan 1ormula ! (4!) yaitu dengan
*ampuran gula pasir Dgr" susu skim71ull *ream gram" dan minyakzaitun D$gr dalam ! liter air
2$
-
5/25/2018 Gizi Buruk
26/37
%'nt'h /ese) M',"f"kas" 8'rmula
ubur sari 1ormulaahan ?
9epung beras ? 2$ gr ($ sendok makan )
:ula pasir ? ! gr ( ! sendok makan )
4ormula H$ ? ! **
8antan kental ? $ gr kelapa ($ sendok makan )
Air ? 2 ** (! gelas)
3ara +embuat ?
3ampur tepung beras" gula pasir" dan air diaduk sampai matang" angkat
langsung *ampur dengan larutan 1ormula H$ kemudian diaduk sampai rata. 8iap
dihidangkan dengan santan kental
#ilai :izi?
, Energy ? D!"& k kal
, Protein ? '"$ gr
,
-
5/25/2018 Gizi Buruk
27/37
, Protein ? " gr
,
-
5/25/2018 Gizi Buruk
28/37
Pisang diambil dagingnya lalu dihaluskan" semua bahan dan modis*o III
di*ampur menjadi satu" dan kemudian di*etak menurut selera.
9erakhir dikukus sampai matang kurang lebih menit.
#ilai gizi, Energi ? '&$"' kkal
, Protein? &" gr
,
-
5/25/2018 Gizi Buruk
29/37
a. ila mulai naik berikan zat besi dalam bentuk tablet besi 1olat7sirup
besi.
b. ila pasien diduga menderita *a*ingan berikan pirantel pamoat dosis
tunggal.*. 6itamin A oral ! kali sesuai dosis.
d. 5osis tambahan disesuaikan dgn baku pedoman pemberian kapsul
=itamin A
7. Ber"kan st"mulas" ,an ,ukungan em's"'nal
Pada kasus KEP berat dengan penyakit jantung bawaan dan in1eksi
oportunistik rubellaini dapat terjadi keterlambatan perkembangan motori*"
sensorik" mental dan perilaku" karenanya diberikan? kasih sayang"
*iptakan lingkungan menyenangkan dan tidak mengu*ilkan" lakukan
terapi bermain terstruktur !$, menit7hari" ren*anakan akti1itas 1isik serta
waktu beristirahat se*ukupnya.
2&
-
5/25/2018 Gizi Buruk
30/37
BAB IV
MASALAH DAN PEMBAHASAN
N' HLBlum Ura"an Anal"sa masalah
! Perilaku Ketidaktahuan orangtua mengenai
penyakit 9/>3 (penyebab" penularan"
dan pen*egahan ) pada kehamilan
Ketidaktahuan pentingnya penge*ekan
9/>3 sebelum meren*anakan
kehamilan
Kurangnya sosialisasi
dari tenaga kesehatan di
pusat kesehatan terdekat
mengenai in1eksi 9/>3
2 Keturunan
(genetik)
? keluarga laki,laki yang masih
hidup
? keluarga laki,laki yang sudah
meninngal
? keluarga perempuan yang
masih hidup
? keluarga perempuan yang
sudah meninggal
? pasien
? tinggal satu rumah
9idak ada riwayat
keluarga yang menderita
penyakit seperti pasien
Kakek pasien meninggal
dunia 2 bulan yang lalu
karena sakit stroke yang
dideritanya sejak kurang
lebih D tahun yang lalu
-
5/25/2018 Gizi Buruk
31/37
serumah dengan ayah" ibu" seorang
kakak dan neneknya
Ek'n'm"
Ayah pasien bekerja sebagai sta1 di
yayasan al 1irdaus sedangkan
ibunya bekerja sebagai guru di 85
I9 sekitar >p !.$. dan
ayahnya sekitar >p 2..
L"ngkungan /umah
>umah terbuat dari terbuat dari tembok
bata" dengan alas semen.
-
5/25/2018 Gizi Buruk
32/37
BAB V
ESIMPULAN DAN SA/AN
A. ESIMPULAN
!. Pada kasus ini" pasien didiagnosa sebagai kasus gizi sangat kurang
berdasarkan kriteria -AC" AC dan -C.
2. 5ari pemeriksaan 1isik dan gejala klinis mengarah pada gizi sangat kurang
tipe marasmik,kwashiokor.
. +elalui pendekatan < lum pada kasus pasien gizi sangat kurang ini"
didapatkan masalah pada 1aktor perilaku"" lingkungan dan masyarakat.
'. Peningkatan status gizi anak dapat dipantau melalui garis K+8.
$. 5ilakukannya pemantauan dan e=aluasi pelayanan pasien gizi sangat
kurang se*ara berkesinambungan oleh tenaga kesehatan yang terkait.
B. SA/AN
!. Pengelolaan gizi sangat kurang membutuhkan kerjasama dan perhatian
dari berbagai sektor" sehingga dibutuhkan peran akti1 petugas kesehatandan pihak,pihak terkait untuk melakukan pengelolaan tersebut
2
-
5/25/2018 Gizi Buruk
33/37
BAB VI
PENUTUP
:izi buruk masih menjadi masalah yang belum terselesaikan sampai saat ini.
+asalah gizi buruk dan kekurangan gizi telah menjadi keprihatinan dunia sebab
penderita gizi buruk umumnya adalah balita dan anak,anak yang tidak lain adalah
generasi penerus bangsa. ntuk mengetahui penyebab tingginya kasus gizi buruk
tersebut" kami melakukan kegiatan kunjungan rumah pada salah satu anak gizi buruk
dalam wilayah P9 Puskesmas #ogosari melalui pendekatan analisa 1aktor,1aktor
menurut < lum.
5emikian laporan kasus ini kami susun dalam rangka sebagai salah satu
kegiatan 5okter Internship di P9 Puskesmas #ogosari. 8emoga dapat menjadikan
in1ormasi dan sebagai dasar kebijakan dalam melakukan program pengelolaan gizi
buruk untuk wilayah kerja P9 Puskesmas #ogosari. 8aran dan kritik yang
membangun senantiasa kami harapkan untuk kegiatan ini.
-
5/25/2018 Gizi Buruk
34/37
DA8TA/ PUSTAA
Arisman. 2'. uku Ajar Ilmu :izi? Gizi Dalam Daur Kehidupan. %akarta? E:3
3uiBia 9ian" 8yed Asad Ali and %Nrn,endrik -eitkamp. 2!.Journal
Congenital nfection! http?77www.sense.org.uk7publi*ation7all
pubs7rubella7>.htm.
Kadek" 8. 5armadi. 2H. Ge"ala Rubella Kongenital #erdasar$an %emeri$saan
Serologis dan R&' irus. Indonesian %ournal o1 3lini*al Pathology and
+edi*al
-
5/25/2018 Gizi Buruk
35/37
$
-
5/25/2018 Gizi Buruk
36/37
-
5/25/2018 Gizi Buruk
37/37