Gizi Buruk

37
BAB I PENDAHULAN I. Latar Be la ka ng Anak usia di bawah li ma tah un (balita) me rupakan kelomp ok yang ren tan terhadap keseh at an dan gi zi . Kurang Energ i Pr ot ei n (KEP) adal ah sal ah sat u masalah gizi utama yang banyak dijumpai pada balita di Indonesia. Pada tahun 2!2" Indonesia me rupa kan #egara de ngan kasus gi zi buruk ter banya k nomor $ di dunia . %umlah balit a ya ng kek ura nga n giz i di Indon esia sekita r & ribu jiwa . %umlah tersebu t mer upa kan '"$ per sen dari jumlah bal ita Indonesia " ya kni 2 juta ji wa. e rdasa rkan data sta tus gi zi bali ta Kabupa ten oyo lali tahun 2! dida pa tkan & ka sus bali ta gi zi buruk" di ma na kasus diantaranya adalah gizi buruk di Ke*amatan #ogosari. +asalah gizi buruk dan keku rangan gizi telah menjad i kepri hatina n dunia sebab penderita gizi buruk umumnya adalah balita dan anak,anak yang tidak lai n ada lah gen era si gen erus bang sa. Kea daa n i ni ber pen gar uh pad a masih tingginya angka kematian bayi. +enurut -/ lebih dari $0 kematian bayi dan anak terkait dengan gizi kurang dan gizi buruk" oleh karena itu masalah gizi perlu ditangai se*ara tepat dan *epat. any ak 1akto r,1akto r yang diang gap mempengaru hi gizi buruk . +enur ut #I3E4 sebab langsu ngny a adalah kuran gny a as upan gizi dari makan an dan  penyakit bawaan yang mengakibatkan mudah terin1eksi penyakit 55" I67 AI58" 9" d an lain,la in. 8ed angka n sebab tak lan gsung melip uti mel iputi p ola asuh anak" keterse dian pang an" layan an keseha tan d an sa nitasi. Kemiskinan dan renda hny a tingk at pendi dikan didug a menja di peny ebab utama terjadi nya gizi  buruk. Pada saat ini seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi tatalaksana gizi  buruk menunjukkan bahwa kasus ini dapat ditangai dengan dua pendekatan. :izi  buruk dengan komplikasi (anoreksia" pneumonia berat" anemia berat" dehidrasi  berat" demam tinggi dan penurunan kesadaran) harus dirawat di rumah sakit" !

Transcript of Gizi Buruk

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    1/37

    BAB I

    PENDAHULAN

    I. Latar Belakang

    Anak usia di bawah lima tahun (balita) merupakan kelompok yang rentan

    terhadap kesehatan dan gizi. Kurang Energi Protein (KEP) adalah salah satu

    masalah gizi utama yang banyak dijumpai pada balita di Indonesia.

    Pada tahun 2!2" Indonesia merupakan #egara dengan kasus gizi buruk

    terbanyak nomor $ di dunia. %umlah balita yang kekurangan gizi di Indonesia

    sekitar & ribu jiwa. %umlah tersebut merupakan '"$ persen dari jumlah balita

    Indonesia" yakni 2 juta jiwa. erdasarkan data status gizi balita Kabupaten

    oyolali tahun 2! didapatkan & kasus balita gizi buruk" dimana kasus

    diantaranya adalah gizi buruk di Ke*amatan #ogosari.

    +asalah gizi buruk dan kekurangan gizi telah menjadi keprihatinan dunia

    sebab penderita gizi buruk umumnya adalah balita dan anak,anak yang tidak

    lain adalah generasi generus bangsa. Keadaan ini berpengaruh pada masih

    tingginya angka kematian bayi. +enurut -/ lebih dari $0 kematian bayi dan

    anak terkait dengan gizi kurang dan gizi buruk" oleh karena itu masalah gizi perlu

    ditangai se*ara tepat dan *epat.

    anyak 1aktor,1aktor yang dianggap mempengaruhi gizi buruk. +enurut

    #I3E4 sebab langsungnya adalah kurangnya asupan gizi dari makanan dan

    penyakit bawaan yang mengakibatkan mudah terin1eksi penyakit 55" I67

    AI58" 9" dan lain,lain. 8edangkan sebab tak langsung meliputi meliputi pola

    asuh anak" ketersedian pangan" layanan kesehatan dan sanitasi. Kemiskinan dan

    rendahnya tingkat pendidikan diduga menjadi penyebab utama terjadinya gizi

    buruk.

    Pada saat ini seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi tatalaksana gizi

    buruk menunjukkan bahwa kasus ini dapat ditangai dengan dua pendekatan. :izi

    buruk dengan komplikasi (anoreksia" pneumonia berat" anemia berat" dehidrasi

    berat" demam tinggi dan penurunan kesadaran) harus dirawat di rumah sakit"

    !

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    2/37

    puskesmas perawatan" pusat pemulihan gizi (PP:) atau therapeuti* 1eeding *enter

    (943)" sedangkan gizi buruk tanpa komplikasi dapat dilakukan dengan rawat jalan.

    Perawatan gizi buruk di rumah tangga memerlukan kehati;hatian dan ketelitian.

    al ini mengingat kondisi 1asilitas di rumah tangga seperti kebersihan lingkungan"

    keadaan air bersih" sirkulasi udara yang sangat berbeda dengan kondisi di 1asilitas

    kesehatan. 8elain itu" perawatan kasus gizi buruk dirumah tangga memerlukan

    persyaratan,persyaratan tertentu" baik kondisi pasien maupun kesiapan petugas.

    Keberhasilan perawatan di tingkat rumah tangga memerlukan partisipasi dan

    kepatuhan keluarga untuk mematuhi anjuran dari petugas kesehatan. al ini dapat

    terjadi jika petugas kesehatan dapat memberikan bimbingan" bantuan dan

    pendampingan bagi keluarga.

    II. Tujuan

    A. Tujuan umum

    +eningkatkan status gizi dan menurunkan angka kematian anak gizi buruk.

    B. Tujuan khusus

    !. 5ilakukannya penapisan anak gizi buruk

    2. 5iketahuinya penyebab kasus gizi buruk melalui pendekatan

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    3/37

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAA

    I. !"#" Buruk

    A. Def"n"s"

    :izi buruk adalah bentuk terparah dari proses terjadinya kekurangan

    gizi menahun. Anak balita sehat atau kurang gizi dapat diketahui dari

    pertambahan berat badannya tiap bulan sampai usia minimal 2 tahun .

    Apabila pertambahan berat badan sesuai dengan pertambahan umur " diabergizi baik. Kalau sedikit dibawah standar disebut bergizi kurang yang bersi1at

    kronis. Apabila jauh dibawah standar dikatakan bergizi buruk. %adi istilah gizi

    buruk adalah salah satu bentuk kekurangan gizi tingkat berat atau akut.

    B. las"f"kas"

    9erdapat tipe gizi buruk adalah marasmus" kwashiorkor" dan

    marasmus,kwashiorkor. Perbedaan tipe tersebut didasarkan pada *iri,*iri atau

    tanda klinis dari masing,masing tipe yang berbeda,beda.

    !. +arasmus

    +arasmus adalah gangguan gizi karena kekurangan karbohidrat.

    :ejala yang timbul diantaranya muka seperti orangtua (berkerut)" tidak

    terlihat lemak dan otot di bawah kulit (kelihatan tulang di bawah kulit)"

    rambut mudah patah dan kemerahan" gangguan kulit" gangguan

    pen*ernaan (sering diare)" pembesaran hati dan sebagainya.

    Anak tampak sering rewel dan banyak menangis meskipun

    setelah makan" karena masih merasa lapar. erikut adalah gejala pada

    marasmus adalah (5epkes >I" 2) ?

    a. Anak tampak sangat kurus karena hilangnya sebagian besar lemak

    dan otot,ototnya" tinggal tulang terbungkus kulit

    b. -ajah seperti orang tua

    *. Iga gambang dan perut *ekung

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    4/37

    d. /tot paha mengendor (baggy pant)

    e. 3engeng dan rewel" setelah mendapat makan anak masih terasa lapar

    2. Kwashiorkor

    Penampilan tipe kwashiorkor seperti anak yang gemuk (suger baby)"bilamana dietnya mengandung *ukup energi disamping kekurangan protein"

    walaupun dibagian tubuh lainnya terutama dipantatnya terlihat adanya atro1i.

    9ampak sangat kurus dan atau edema pada kedua punggung kaki sampai

    seluruh tubuh. 9anda tipe kwashiorkor sebagai berikut ?

    a. Perubahan status mental ? *engeng" rewel" kadang apatis

    b. >ambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung dan mudah

    di*abut" pada penyakit kwashiorkor yang lanjut dapat terlihat rambut kepala

    kusam.

    *. -ajah membulat dan sembab

    d. Pandangan mata anak sayu

    e. Pembesaran hati" hati yang membesar dengan mudah dapat diraba dan

    terasa kenyal pada rabaan permukaan yang li*in dan pinggir yang tajam

    1. Kelainan kulit berupa ber*ak merah muda yang meluas dan berubah

    menjadi *oklat kehitaman dan terkelupas

    $. +arasmik,Kwashiorkor

    :ambaran klinis merupakan *ampuran dari beberapa gejala klinik

    kwashiorkor dan marasmus. +akanan sehari,hari tidak *ukup mengandung

    protein dan juga energi untuk pertumbuhan yang normal. Pada penderita demikiandisamping menurunnya berat badan @ 0 dari normal memperlihatkan

    tanda,tanda kwashiorkor" seperti edema" kelainan rambut" kelainan kulit"

    sedangkan kelainan biokimiawi terlihat pula.

    %. Tata Laksana Utama Bal"ta !"#" Buruk

    Pelayanan rutin yang dilakukan di puskesmas berupa ! langkah penting yaitu?

    &. Peng'(atan atau )en*egahan h")'gl"kem"a

    '

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    5/37

    Pada hipoglikemia" anak terlihat lemah" suhu tubuh rendah. %ika anak

    sadar dan dapat menerima makanan usahakan memberikan makanan

    sering7*air 2; jam sekali. %ika anak tidak dapat makan (tetapi masih dapat

    minum) berikan air gula dengan sendok.

    +. Peng'(atan ,an )en*egahan h")'term"a

    ipotermia ditandai dengan suhu tubuh yang rendah @ o 3el*ius. Pada

    keadaan ini anak harus dihangatkan dengan *ara ibu atau orang dewasa lain

    mendekap anak di dadanya lalu ditutupi selimut atau dengan membungkus anak

    dengan selimut tebal dan meletakkan lampu di dekatnya. 8elama masa

    penghangatan dilakukan pengukuran suhu anak pada dubur setiap menit

    sekali. %ika suhu anak sudah normal dan stabil tetap dibungkus dengan

    selimut7pakaian rangkap agar tidak jatuh kembali pada keadaan hipotermia.

    $. Peng'(atan ,an )en*egahan kekurangan *a"ran

    9anda klinis yang sering dijumpai pada anak KEP berat dengan dehidrasi

    adalah ada riwayat diare sebelumnya" anak sangat kehausan" mata *ekung" nadi

    lemah" tangan dan kaki teraba dingin" anak tidak buang air ke*il dalam waktu

    *ukup lama. 9indakan yang dapat dilakukan?

    a. %ika anak masih menyusui" teruskan A8I dan berikan setiap !72jam sekali

    tanpa berhenti. %ika anak masih dapat minum" lakukan tindakan rehidrasi oral

    dengan memberi minum anak $ ml ( sendok makan) setiap menit dengan

    sendok. 3airan rehidrasi oral khusus KEP disebut >e8o+al.

    b. %ika tidak ada >e8o+al untuk anak dengan KEP berat dapat menggunakan

    oralit yang dien*erkan 2B. %ika anak tidak dapat minum" lakukan rehidrasi

    intra=ena (in1us) >

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    6/37

    *airan oralit ! liter yang dien*erkan 2B (dengan penambahan ! liter air)

    ditambah ' gr ke*il dan $ gr gula atau bila balita KEP bisa makan berikan

    bahan makanan yang banyak mengandung mineral dalam bentuk makanan

    lumat.%'nt'h (ahan makanan sum(er m"neral

    8umber Cink ? daging sapi" hati" makanan laut" ka*ang tanah" telur ayam

    8umber 3uprum ? daging" hati.

    8umber +angan ? beras" ka*ang tanah" kedelai.

    8umber +agnesium ? ka*ang,ka*angan" bayam.

    8umber Kalium ? jus tomat" pisang" ka*ang2an" apel" alpukat" bayam"

    daging tanpa lemak.

    . Lakukan )eng'(atan ,an )en*egahan "nfeks"

    Pada KEP berat tanda yang umumnya menunjukkan adanya in1eksi seperti

    demam seringkali tidak tampak. Pada semua KEP berat se*ara rutin

    diberikan antibiotik spektrum luas dengan dosis sebagai berikut?

    UMU/

    ATAU

    BE/AT

    BADAN

    0T/IM0SAS0L

    1Tr"met')r"m 2 Sulfamet'ksa#'l3

    Ber" + kal" sehar" selama har"

    AM0SISILI

    N

    Ber" $ kal"

    sehar"

    untuk

    har"

    Ta(let

    ,e4asa

    D mg trimeto

    prim '

    mg

    sul1ametok

    sazol

    Ta(let Anak

    2 mg trimeto

    prim ! mg

    sul1ametok

    sazol

    S"ru)7$ml

    ' mg trimeto

    prim 2 mg

    sul1ametok

    sazol

    S"ru)

    !2$ mg

    per $ ml

    2 sampai ' bulan

    (' , @ kg) F ! 2"$ ml 2"$ ml

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    7/37

    ' sampai !2

    bulan

    ( , @ ! Kg)

    G 2 $ ml $ ml

    !2 bln s7d $ thn

    (! , @ !& Kg) ! H"$ ml ! ml

    5. Pem(er"an makanan6 (al"ta EP (erat

    5alam proses pengobatan KEP berat terdapat 1ase" yaitu 1ase

    stabilisasi" 1ase transisi dan 1ase rehabilitasi. 9atalaksana ini digunakan

    baik pada penderita kwashiorkor" marasmus maupun marasmik,

    kwarshiorkor.

    a. 9ahap 8tabilisasi

    9ujuannya adalah menyesuaikan kemampuan pasien menerima

    makanan hingga ia mampu menerima diet tinggi energi dan tingi

    protein (9E9P). 9ahap penyesuaian ini dapat berlangsung singkat"

    adalah selama !,2 minggu atau lebih lama" bergantung pada

    kemampuan pasien untuk menerima dan men*erna makanan. %ika

    berat badan pasien kurang dari H kg" makanan yang diberikan

    berupa makanan bayi. +akanan utama adalah 1ormula -/

    H$7modi1ikasi7+odis*o G dan jadwal pemberian makanan harus disusun

    sedemikian rupa agar dapat men*apai prinsip tersebut diatas dengan

    persyaratan diet sebagai berikut ?

    -Porsi ke*il" sering" rendah serat dan rendah laktosa

    -Energi ? ! kkal7kg7hari

    -Protein ? !,!.$ gr7kg bb7hari

    -3airan ? ! ml7kg bb7hari (jika ada edema berat ! ml7Kg bb7hari)

    -ila anak mendapat A8I teruskan " dianjurkan memberi 4ormula -/

    H$7pengganti7+odis*o G dengan menggunakan *angkir7gelas" bila anak

    terlalu lemah berikan dengan sendok7pipet

    H

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    8/37

    -ila pasien tidak dapat menghabiskan 4ormula -/

    H$7pengganti7+odis*o G dalam sehari" maka berikan sisa 1ormula

    tersebut melalui pipa nasogastrik

    7. Perhat"kan masa tum(uh kejar (al"ta

    4ase ini meliputi 2 1ase setelah 1ase stabilisasi yaitu transisi dan

    rehabilitasi ?

    a. 4ase 9ransisi (minggu II)

    Pemberian makanan pada 1ase transisi diberikan se*ara perlahan

    untuk menghindari resiko gagal jantung" yang dapat terjadi bila anak

    mengkonsumsi makanan dalam jumlah banyak se*ara mendadak.

    :anti 1ormula khusus awal dengan 1ormula khusus lanjutan (energi

    ! kkal dan protein 2.& gr7! ml) dalam jangka waktu 'D jam .

    +odi1ikasi bubur7makanan keluarga dapat digunakan asal kandungan

    energi dan protein sama

    #aikkan dengan ! ml setiap kali sampai hanya sedikit 1ormula

    tersisa" biasanya pada saat ter*apai jumlah ml7kg bb7kali pemberian

    (2 ml7kg bb7hari).

    8etelah 1ase transisi dilampaui" anak diberi?

    - 4ormula -/ !7pengganti7+odis*o ! dengan jumlah tidak terbatas

    dan sering.

    - Energi ? !$,22 Kkal7kg bb7hari

    - Protein ', gram7kg bb7hari

    b. 4ase >ehabilitasi (+inggu III;6II)

    !) 4ormula -/,4 !$7pengganti7modis*o ! G dengan jumlah tidak

    terbatas dan sering.

    2) Energi ? !$;22 kkal7kg bb7hari.

    D

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    9/37

    ) Protein ? '; gr7kgbb7hari.

    ') ila anak masih mendapat A8I" teruskan A8I" ditambah dengan

    makanan 1ormula karena energi dan protein A8I tidak akan men*ukupi

    untuk tumbuh kejar.

    $) 8e*ara perlahan diperkenalkan makanan keluarga

    8ASE 9ATU

    PEMBE/I

    AN

    JENIS

    MAANAN

    8/E9ENS

    I

    JUMLAH %AI/AN

    1ml3 SETIAP MINUM

    MENU/UT BB ANA

    '

    Kg

    Kg

    D

    Kg

    !

    Kg

    8tabilisasi ari !,2

    ari ,'

    ari $,H

    4H$7modi1ika

    si7+odis*o G

    4H$7modi1ika

    si7+odis*oG

    4H$7+odi1ik

    asi7+odis*o

    G

    !2 B ( dg

    A8I )

    !2 B ( tanpa

    A8I)

    D B ( dg A8I)

    D B (tanpa

    A8I)

    B (dg A8I)

    B (9anpa

    A8I)

    '$

    '$

    $

    $

    &

    &

    $

    $

    !

    !

    !

    !

    ,

    &

    ,

    !

    ,

    !H$

    ,

    !!

    ,

    !

    ,

    22

    9ransisi +inggu 2, 4!7modi1i

    kasi7+odis*oI

    Atau II

    ' B ( dg A8I )

    B ( tanpaA8I)

    !

    &

    !&$

    !

    ,

    !H$

    ,

    22

    &

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    10/37

    >ehabilita

    8i

    @ H Kg

    +inggu , 4!$7modi1i

    kasi7+odis*o

    III" ditambah

    +akanan

    lumat7makan

    lembik

    sari buah

    B ( dg7tanpa

    A8I )

    B ! porsi

    ! B

    &

    ,

    !

    !

    ,

    !

    !$

    ,

    !

    !H$

    ,

    !

    H Kg +akanan

    lunak7makan

    An biasa

    uah

    B ! porsi

    ! ;2 B ! buah

    ,

    ,

    ,

    ,

    ,

    ,

    ,

    ,

    3ara +embuat?

    a. Larutan 8'rmula 9H07

    3ampurkan susu skim" gula" minyak sayur" dan larutan elektrolit"

    dien*erkan dengan air hangat sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai

    homogen dan =olume menjadi ! ml.

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    11/37

    K3< 22' g

    9ripotassium 3itrat D! g

    +g3

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    12/37

    &;. Pers"a)an untuk t"n,ak lanjut ," rumah

    ila anak sudah berada di garis warna kuning anak dapat

    dirawat di rumah dan dipantau oleh tenaga kesehatan puskesmas7bidan di

    desa.#asehatkan kepada orang tua untuk ?

    - +elakukan kunjungan ulang setiap minggu" periksa se*ara teratur di

    Puskesmas

    - Pelayanan di Posyandu untuk memperoleh P+9,Pemulihan selama & hari.

    Ikuti nasehat pemberian makanan dan berat badan anak selalu ditimbang

    setiap bulan se*ara teratur di posyandu7puskesmas.

    -Pemberian makan yang sering dengan kandungan energi dan nutrien yang

    padat

    - Penerapan terapi bermain dengan kelompok bermain atau Posyandu

    - Pemberian suntikan imunisasi sesuai jadwal

    , Anjurkan pemberian kapsul =itamin A dosis tinggi (2. 8I atau !.

    8I ) sesuai umur anak setiap ulan 4ebruari dan Agustus.

    D. r"ter"a Bal"ta !"#" Buruk >ang D"ra4at ," /umah Tangga

    alita gizi buruk yang boleh dirawat dirumah tangga sebaiknya memenuhi kriteria

    sebagai berikut?

    !. 8udah melewati 1ase 8tabilisasi (masa kritis).

    2. 9idak menerita komplikasi atau tnda,tanda gawatdarurat medis yang mengan*am

    jiwanya" misalnya *ampak" diare" peneumonia" kejang" dan kesadaran menurun

    (letargis)

    . Ada tim penanggulangan gizi buruk ditingkat puskesmas dan petugas yang bisa

    melakukan kunjungan rumah se*ara terjadwal

    '. 4asilitas dirumah tangga memungkinkan

    II./u(ella 'ngen"tal

    A. Def"n"s"

    !2

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    13/37

    Congenital Rubella Syndrome (3>8) merupakan gabungan beberapa

    keabnormalan 1isik yang berkembang di bayi sebagai akibat in1eksi =irus

    rubella maternal yang berlanjut dalam 1etus. 3a*at bawaan yang paling sering

    dijumpai ialah tuli sensoneural" kerusakan mata seperti katarak" gangguankardio=askular" dan retardasi mental.

    B. E)",em"'l'g"

    3>8 pertama kali dilaporkan pada tahun !&'! oleh #orman :reg!

    seorang ahli optalmologi Australia yang menemukan katarak bawaan di HD bayi

    yang ibunya mengalami in1eksi rubella di awal kehamilannya. erdasarkan data

    dari -/ paling tidak 2 ribu kasus 3>8 terjadi setiap tahun di negara

    berkembang dan meningkat ! kali lipat saat terjadi epidemi. Pada tahun

    !&&&" ditemukan H kasus >ubella Kongenital di Indonesia.

    %. Et"'l'g"

    >ubella disebabkan oleh suatu >#A =irus" genus >ubi=irus" 1amily

    9oga=iridae. 6irus dapat diisolasi dari biakan jaringan penderita. Pada waktu

    terdapat gejala klinis =irus ditemukan pada sekret naso1aring" darah" 1eses dan

    urin. 6irus rubela tidak mempunyai pejamu golongan inter=etebrata dan

    manusia merupakan satu,satunya pejamu golongan =ertebrata. 3ara penularannya

    terjadi melalui per*ikan ludah ketika batuk" bersin dan udara yang

    terkontaminasi.

    D. Pat'f"s"'l'g"

    6irus rubella ditransmisikan melalui pernapasan dan mengalami

    replikasi di naso1aring dan di daerah kelenjar getah bening. 6iremia terjadi

    antara hari ke,$ sampai hari ke,H setelah terpajan =irus rubella. 5alam ruangan

    tertutup" =irus rubella dapat menular ke setiap orang yang berada di ruangan yang

    sama dengan penderita. +asa inkubasi =ir us rubella berkisar antara !';2! hari.

    +asa penularan ! minggu sebelum dan ' hari setelah permulaan (onset) ruam

    (rash). Pada episode ini" 6irus rubella sangat menular.

    !

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    14/37

    In1eksi transplasenta janin dalam kandungan terjadi saat =iremia

    berlangsung. In1eksi rubella menyebabkan kerusakan janin karena proses

    pembelahan terhambat. 5alam se*ret" 1aring dan urin bayi dengan 3>8" terdapat

    =irus rubella dalam jumlah banyak yang dapat mengin1eksi bila bersentuhanlangsung. 6irus dalam tubuh bayi dengan 3>8 dapat bertahan hingga beberapa bu

    lan atau kurang dari ! tahun setelah kelahiran.

    Kerusakan janin disebabkan oleh berbagai 1aktor" misalnya oleh

    kerusakan sel akibat =irus rubella dan akibat pembelahan sel oleh =irus. In1eksi

    plasenta terjadi selama =iremia ibu" menyebabkan daerah (area) nekrosis yang

    tersebar se*ara 1okal di epitel =ili korealis dan sel endotel kapiler. 8el ini

    mengalami deskuamasi ke dalam lumen pembuluh darah" menunjukkan bahwa=irus rubella dialihkan ke dalam sirkulasi janin sebagai emboli sel endotel

    yang terin1eksi.

    al ini selanjutnya mengakibatkan in1eksi dan kerusakan organ

    janin. 8elama kehamilan muda mekanisme pertahanan janin belum matang

    dan gambaran khas embriopati pada awal kehamilan adalah terjadinya nekrosis

    seluler tanpa disertai tanda peradangan. 8el yang terin1eksi =irus rubella

    memiliki umur yang pendek.

    /rgan janin dan bayi yang terin1eksi memiliki jumlah sel yang lebih

    rendah daripada bayi yang sehat. 6irus rubella juga dapat mema*u terjadinya

    kerusakan dengan *ara apoptosis. Apabila in1eksi terjadi pada ;!2 minggu

    usia kehamilan" maka terjadi D;&0 risiko in1eksi janin. In1eksi maternal

    pada usia kehamilan !$; minggu risiko in1eksi janin menurun menjadi !;

    20. Perbedaan ini terjadi karena janin terlindung oleh perkembangan progresi1

    respon imun janin" baik yang bersi1at humoral maupun seluler" dan adanya

    antibodi maternal yang dialihkan se*ara pasi1.

    !'

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    15/37

    !$

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    16/37

    E. D"agn's"s

    &. Man"festas" l"n"s

    >ubella merupakan penyakit in1eksi di antaranya 2;$0 kasus bersi1atasimptomatis. :ejala rubella hampir mirip dengan penyakit lain yang disertai

    ruam. :ejala klinis untuk mendiagnosis in1eksi =irus rubella pada orang

    dewasa atau pada kehamilan adalah?

    a. In1eksi bersi1at akut yang ditandai oleh adanya ruam makulopapular. >uam

    mun*ul di muka dan menyebar ke bawah. 8ambil menyebar ke bawah" ruam

    yang mun*ul di atas biasanya menghilang. >uam dapat terasa gatal dan

    terjadi hingga tiga hari. 5engan berlalunya bintik,bintik ini" kulit yang

    terkena kadangkala megelupas halus. #amun" +enurut para peneliti hanya

    pada !$,$0 penderita >ubella yang memperlihatkan gejala bintik,bintik

    merah di kulit.

    b. 8uhu tubuh H"2J3

    *. Atrhalgia7artrhitis" lim1adenopati biasanya di bagian belakang leher atau di

    belakang telinga" konjungti=itis.

    Gambar 1. Ruam makulopapular pada Rubella

    :ejala rubella kongenital dapat dibagi dalam kategori ?

    !. 8indroma rubella *ongenital" yang meliputi ' de1ek utama yaitu ?

    a :angguan pendengaran tipe neurosensorik. 9imbul bila in1eksi terjadi

    sebelum umur kehamilan D minggu. :ejala ini dapat merupakan satu,satunya

    gejala yang timbul.

    !

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    17/37

    b :angguan jantung meliputi P5A" 685 dan stenosis katup pulmonal.

    * :angguan mata ? katarak dan glaukoma. Kelainan ini jarang berdiri sendiri.

    d >etardasimental

    dan beberapa kelainan lain antara lain?e Purpura trombositopeni ( lueberry mu11in rash )

    1 epatosplenomegali" meningoense1alitis" pneumonitis

    2. EBtended ; sindroma rubella kongenital.. +eliputi *erebral palsy" retardasi

    mental" keterlambatan pertumbuhan dan berbi*ara" kejang" ikterus dan

    gangguan imunologi ( hipogamaglobulin ).

    . 5elayed , sindroma rubella kongenital. +eliputi panense1alitis" dan 5iabetes

    +ellitus tipe,!" gangguan pada mata dan pendengaran yang baru mun*ul

    bertahun,tahun kemudian.

    +. Pemer"ksaan )enunjang?

    Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk memastikan pasien

    terin1eksi =irus >ubella adalah pemeriksaan serologis respon imun. >espon

    imun yang diperiksa adalah Ig+ dan Ig: >ubella.

    a. Ig+

    +un*ul 2, hari setelah ruam

    Kadar pun*ak di*apai sekitar !,' minggu

    5apat dideteksi pada ,D minggu

    +enetap hingga ,!2 bulan

    b. Ig:

    9erdeteksi $,! hari setelah ruam (bisa lebih awal)

    Kadar pun*ak di*apai sekitar !$, hari

    !H

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    18/37

    +enurun perlahan sampai beberapa tahun hingga men*apai titer

    rendah dan konstan

    %ika hasil Ig: (,) dan Ig+ (,)

    8" 3ongenital >ubella 8yndrome) dapat diklasi1ikasikan sebagai

    berikut ?

    !. 3>8 *on1irmed. 5e1ek dan satu atau lebih tanda7 gejala berikut ?

    6irus rubella yang dapat diisolasi.

    Adanya Ig+ spesi1ik rubella

    +enetapnya Ig: spesi1ik rubella

    2. 3>8 *ompatible. 9erdapat de1ek tetapi kon1irmasi laboratorium tidak lengkap.

    5idapatkan 2 de1ek dari item a " atau masing,masing satu dari item a dan b.

    !D

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    19/37

    a. Katarak dan7 atau glaukoma kongenital" penyakit jantung kongenital" tuli"

    retinopati.

    b. Purpura" splenomegali" kuning" mikrose1ali" retardasi mental" meningo

    ense1alitis" penyakit tulang radiolusen.

    8. Penatalaksanaan

    !. %ika tidak terjadi komplikasi bakteri" pengobatan adalah simptomatis.

    Adamantanamin hidroklorida (amantadin) telah dilaporkan e1ekti1 in =itro

    dalam menghambat stadium awal in1eksi rubella pada sel yang dibiakkan.

    2. Pada bayi yang dilakukan tergantung kepada organ yang terkena ? ; :angguan

    pendengaran diatasi dengan pemakaian alat bantu dengar" terapi wi*ara dan

    memasukkan anak ke sekolah khusus ; ubella dianjurkan melakukan pemeriksaan anti,>ubella Ig: dan anti,>ubella

    Ig+.

    !&

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    20/37

    BAB III

    LAP0/AN ASUS

    A. IDENTITAS PASIEN#ama ? An. A.C

    %enis kelamin ? at Pen>ak"t Dahulu

    Pada saat usia ! bulan" pasien menderita batuk lebih dari ! minggu

    disertai sesak na1as" dan berat badan nya tidak naik selama ! bulan dari

    kelahiran. Kemudian pasien diperiksakan ke dokter spesialis anak" oleh

    dokter tersebut pasien dirujuk ke >8 5r +oewardi 8urakarta" karena

    di*urigai adanya kelainan jantung bawaan.

    5i >8 5r +oewardi pasien ditangani oleh dokter spesialis anak

    konsultan. 8etelah diperiksa lebih lanjut diantaranya dengan

    e*ho*ardiogra1i" didapatkan hasil adanya kelainan jantung bawaan P5A

    ( patent du*tus arteriosus ) sebesar 'mm dan 685 ( =entri*ular septal

    de1e*t ) dengan diameter ' *m. 8emenjak saat itu setiap hari pasien

    mengkonsumsi obat,obatan" antara lain ? digoBin" *arni*" le*tona" isprinol"

    aspar K" dan 1urosemid

    2

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    21/37

    8etelah umur bulan perkembangan sensorik ( mata ) pasien juga

    mengalami kelainan" pergerakan mata pasien belum bisa mengikuti arah

    panggilan (suara). /leh dokter spesialis anak dikonsulkan ke dokter

    spesialis mata. 5ari pemeriksaan mata" oleh dokter disarankan untukpemeriksaan laboratorium Ig+ dan Ig: rubella" didapatkan hasil adanya

    =irus rubella () dan pasien saat itu didiagnosis menderita katarak

    kongenital" pada umur bulan. Pasien harus menjalani operasi katarak

    pada kedua matanya. 8etelah operasi" pasien diberikan ka*amata khusus"

    dan kontrol rutin setiap 2 bulan. /bat yang dikonsumsi adalah optimaB.

    ntuk tindakan pemasangan lensa diren*anakan pada saat usia pasien

    tahun.

    -. /"4a>at Pen>ak"t eluarga

    >ubella (,)

    3erebral palsy (,)

    5+ (,)

    Kakak pasien lahir normal" dan keadaan sehat.

    9/>3 tidak diketahui

    . /"4a>at S's"al Ek'n'm"

    Pasien tinggal bersama ayah " ibu" seorang kakak" dan seorang

    nenek. Ayahnya bekerja sebagai sta1 di yayasan 8+A Al 4irdaus"

    sedangkan ibunya bekerja sebagai guru di 85 I9. iaya kesehatan

    ditanggung sendiri. Kesan status ekonomi menengah kebawah.

    5. /"4a>at eham"lan

    Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara. A#3 rutin di

    dokter spesialis kandungan. >iwayat konsumsi obat selama hamil

    disangkal" akan tetapi ibu pasien mengaku pernah menderita otitis"

    diperiksakan ke dokter spesialis 99 dan telah sembuh. >iwayat

    memelihara hewan peliharaan seperti ku*ing" kelin*i" sapi" dll disangkal.

    8elama hamil ibu pasien suka mengkonsumsi sate kambing. >iwayat

    makan sayuran lalapan disangkal. 8elama kehamilan" ibu pasien tidak

    pernah mengalami perdarahan dan tidak mengalami gejala penyakit

    2!

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    22/37

    seperti ruam" demam" nyeri sendi" mata merah maupun pembesaran

    kelenjar getah bening.

    7. /"4a>at Persal"nan :2P2A" dengan persalinan spontan umur kehamilan *ukup bulan

    dengan ditolong bidan desa.

    2D gram

    P lupa

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    23/37

    P ? H*m

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    24/37

    K7Kesadaran ? kompos mentis

    Kulit ? kering (,)" keriput (,)

    Kepala ? meso*ephal" simetris

    >ambut ? warna kemerahan" jarang" mudah di*abut (,)+ata ? *onjungti=a anemis (,7,)" sklera ikterik ( ,7,)" pupil isokor"

    re1lek *ahaya (7)" mata *ekung (,7,)" mata kering (,7,)"

    strabismus kon=ergen (,)

    9elinga ? ukuran normal" dis*harge (,7,)" nyeri (,7,)" bengkak (,7,)

    idung ? simetris" na1as *uping hidung ( , )" se*ret (,7,)

    +ulut ? bibir kering (,)" sianosis (,)" lidah kotor (,)

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    25/37

    3apillary re1ill @ 2M @ 2M

    :erakan ebas 7 ebas ebas 7 ebas

    Kekuatan $7$ $7$

    9urgor kulit #ormal #ormal

    8. DIA!N0SA BANDIN!

    ..!. :izi sangat kurang tipe marasmik,kwashiokor

    ..2. Penyakit %antung awaan ( P5A dan 685 )

    ..'. In1eksi oportunistik rubella

    !. DIA!N0SA

    :izi sangat kurang tipe marasmik,kwashiokor dengan penyakit jantung bawaan

    dan in1eksi oportunistik =irus rubella

    H. USULAN PENATALASANAAN

    &. Pem(er"an Surat /ujukan ke /S )usat rujukan

    Pemberian surat rujukan yang berlaku setiap bulan" hal ini bertujuan untuk

    mewujudkan penatalaksanaan ditingkat berjenjang dari 1asilitas pelayanan primer

    ke tingkat sekunde ( >8 daerah dan selanjutnya ke >8 rujukan pro=insi ) agar

    penatalaksanaan komprehensi1 dan paripurna

    +. Pem(er"an Makanan Tam(ahan

    Pemberian makanan tambahan berupa susu 1ormula (la*togen) dan bis*uit"

    maupun bubur *erela* dari dinas kesehatan boyolali memberikan bulan

    pertama. 8elanjutnya didapatkan dari puskesmas yang diambil dari dana

    sukarela maupun dana /K" pemberian tidak dilakukan se*ara rutin

    ( terjadwal ) atau diberikan jika ada

    $. E,ukas" tentang *ara )eng'lahan @ar"as" makanan (erg"#"

    8osialisasi mengenai kombinasi gizi seimbang dan =ariasi pembuatan

    makanan yang dapat diberikan untuk menu makanan sehari,hari pasien.

    al ini bertujuan untuk tumbuh kejar pasien dan untuk memenuhi

    kebutuhan gizi. Pada pasien ini baru diperkenalkan 1ormula

    modis*o74!. 3ara pembuatan 1ormula ! (4!) yaitu dengan

    *ampuran gula pasir Dgr" susu skim71ull *ream gram" dan minyakzaitun D$gr dalam ! liter air

    2$

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    26/37

    %'nt'h /ese) M',"f"kas" 8'rmula

    ubur sari 1ormulaahan ?

    9epung beras ? 2$ gr ($ sendok makan )

    :ula pasir ? ! gr ( ! sendok makan )

    4ormula H$ ? ! **

    8antan kental ? $ gr kelapa ($ sendok makan )

    Air ? 2 ** (! gelas)

    3ara +embuat ?

    3ampur tepung beras" gula pasir" dan air diaduk sampai matang" angkat

    langsung *ampur dengan larutan 1ormula H$ kemudian diaduk sampai rata. 8iap

    dihidangkan dengan santan kental

    #ilai :izi?

    , Energy ? D!"& k kal

    , Protein ? '"$ gr

    ,

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    27/37

    , Protein ? " gr

    ,

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    28/37

    Pisang diambil dagingnya lalu dihaluskan" semua bahan dan modis*o III

    di*ampur menjadi satu" dan kemudian di*etak menurut selera.

    9erakhir dikukus sampai matang kurang lebih menit.

    #ilai gizi, Energi ? '&$"' kkal

    , Protein? &" gr

    ,

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    29/37

    a. ila mulai naik berikan zat besi dalam bentuk tablet besi 1olat7sirup

    besi.

    b. ila pasien diduga menderita *a*ingan berikan pirantel pamoat dosis

    tunggal.*. 6itamin A oral ! kali sesuai dosis.

    d. 5osis tambahan disesuaikan dgn baku pedoman pemberian kapsul

    =itamin A

    7. Ber"kan st"mulas" ,an ,ukungan em's"'nal

    Pada kasus KEP berat dengan penyakit jantung bawaan dan in1eksi

    oportunistik rubellaini dapat terjadi keterlambatan perkembangan motori*"

    sensorik" mental dan perilaku" karenanya diberikan? kasih sayang"

    *iptakan lingkungan menyenangkan dan tidak mengu*ilkan" lakukan

    terapi bermain terstruktur !$, menit7hari" ren*anakan akti1itas 1isik serta

    waktu beristirahat se*ukupnya.

    2&

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    30/37

    BAB IV

    MASALAH DAN PEMBAHASAN

    N' HLBlum Ura"an Anal"sa masalah

    ! Perilaku Ketidaktahuan orangtua mengenai

    penyakit 9/>3 (penyebab" penularan"

    dan pen*egahan ) pada kehamilan

    Ketidaktahuan pentingnya penge*ekan

    9/>3 sebelum meren*anakan

    kehamilan

    Kurangnya sosialisasi

    dari tenaga kesehatan di

    pusat kesehatan terdekat

    mengenai in1eksi 9/>3

    2 Keturunan

    (genetik)

    ? keluarga laki,laki yang masih

    hidup

    ? keluarga laki,laki yang sudah

    meninngal

    ? keluarga perempuan yang

    masih hidup

    ? keluarga perempuan yang

    sudah meninggal

    ? pasien

    ? tinggal satu rumah

    9idak ada riwayat

    keluarga yang menderita

    penyakit seperti pasien

    Kakek pasien meninggal

    dunia 2 bulan yang lalu

    karena sakit stroke yang

    dideritanya sejak kurang

    lebih D tahun yang lalu

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    31/37

    serumah dengan ayah" ibu" seorang

    kakak dan neneknya

    Ek'n'm"

    Ayah pasien bekerja sebagai sta1 di

    yayasan al 1irdaus sedangkan

    ibunya bekerja sebagai guru di 85

    I9 sekitar >p !.$. dan

    ayahnya sekitar >p 2..

    L"ngkungan /umah

    >umah terbuat dari terbuat dari tembok

    bata" dengan alas semen.

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    32/37

    BAB V

    ESIMPULAN DAN SA/AN

    A. ESIMPULAN

    !. Pada kasus ini" pasien didiagnosa sebagai kasus gizi sangat kurang

    berdasarkan kriteria -AC" AC dan -C.

    2. 5ari pemeriksaan 1isik dan gejala klinis mengarah pada gizi sangat kurang

    tipe marasmik,kwashiokor.

    . +elalui pendekatan < lum pada kasus pasien gizi sangat kurang ini"

    didapatkan masalah pada 1aktor perilaku"" lingkungan dan masyarakat.

    '. Peningkatan status gizi anak dapat dipantau melalui garis K+8.

    $. 5ilakukannya pemantauan dan e=aluasi pelayanan pasien gizi sangat

    kurang se*ara berkesinambungan oleh tenaga kesehatan yang terkait.

    B. SA/AN

    !. Pengelolaan gizi sangat kurang membutuhkan kerjasama dan perhatian

    dari berbagai sektor" sehingga dibutuhkan peran akti1 petugas kesehatandan pihak,pihak terkait untuk melakukan pengelolaan tersebut

    2

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    33/37

    BAB VI

    PENUTUP

    :izi buruk masih menjadi masalah yang belum terselesaikan sampai saat ini.

    +asalah gizi buruk dan kekurangan gizi telah menjadi keprihatinan dunia sebab

    penderita gizi buruk umumnya adalah balita dan anak,anak yang tidak lain adalah

    generasi penerus bangsa. ntuk mengetahui penyebab tingginya kasus gizi buruk

    tersebut" kami melakukan kegiatan kunjungan rumah pada salah satu anak gizi buruk

    dalam wilayah P9 Puskesmas #ogosari melalui pendekatan analisa 1aktor,1aktor

    menurut < lum.

    5emikian laporan kasus ini kami susun dalam rangka sebagai salah satu

    kegiatan 5okter Internship di P9 Puskesmas #ogosari. 8emoga dapat menjadikan

    in1ormasi dan sebagai dasar kebijakan dalam melakukan program pengelolaan gizi

    buruk untuk wilayah kerja P9 Puskesmas #ogosari. 8aran dan kritik yang

    membangun senantiasa kami harapkan untuk kegiatan ini.

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    34/37

    DA8TA/ PUSTAA

    Arisman. 2'. uku Ajar Ilmu :izi? Gizi Dalam Daur Kehidupan. %akarta? E:3

    3uiBia 9ian" 8yed Asad Ali and %Nrn,endrik -eitkamp. 2!.Journal

    Congenital nfection! http?77www.sense.org.uk7publi*ation7all

    pubs7rubella7>.htm.

    Kadek" 8. 5armadi. 2H. Ge"ala Rubella Kongenital #erdasar$an %emeri$saan

    Serologis dan R&' irus. Indonesian %ournal o1 3lini*al Pathology and

    +edi*al

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    35/37

    $

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    36/37

  • 5/25/2018 Gizi Buruk

    37/37