GINJAL pertanyaan kkjjkjbjkbjkbjkbjkbjkkbj

10
DETEKSI DINI KELAIANAN GINJAL 1. Apa itu ginjal dan apa kegunaannya dalam tubuh kita ? Sebagai organ yang berfungsi menyaring darah dengan membuan hasil hasil metabolisme yang tidak dibutuhkan lagi. Ginjal terdapat diabdomen bagian belakang, berjumlah dua buah dengan berat antara 125- 170 gr, tebal 2,5 – 3 cm, lebar 5 7,5 cm, dan panjang 11 – 12 cm 2. Penyakit apa saja yang dapat terjadi pada ginjal ? Infeksi Adanya batu, tumor Adanya penyumbatan Adanya peradangan ginjal Gagal ginjal 3. Apa tanda tanda kelainan pada ginjal ? Nyeri saat kencing / nyeri pinggang Kencing lebih sering Kencing lebih sedikit jumlahnya Kencing kemerahan /berdarah Bengkak muka dan tungkai Mual –mual Cepat lelah Adanya darah tinggi 4. Kalau tidak ada tanda tanda diatas apa bias terjadi penyakit ginjal ?

description

nkonnnncnjckxznjkzxcnjkxcnzjknjxcknjklcxnkjnjkxcjkzkjnnkxjznkjczknjxznkcjknzxcknjxnkxjzknjcxzkjnczxjknckjxzcxnzkjnxznjkzxnkjnjlZXNKLJCxZ

Transcript of GINJAL pertanyaan kkjjkjbjkbjkbjkbjkbjkkbj

DETEKSI DINI KELAIANAN GINJAL

DETEKSI DINI KELAIANAN GINJAL

1. Apa itu ginjal dan apa kegunaannya dalam tubuh kita ?

Sebagai organ yang berfungsi menyaring darah dengan membuan hasil hasil metabolisme yang tidak dibutuhkan lagi.

Ginjal terdapat diabdomen bagian belakang, berjumlah dua buah dengan berat antara 125-170 gr, tebal 2,5 3 cm, lebar 5 7,5 cm, dan panjang 11 12 cm

2. Penyakit apa saja yang dapat terjadi pada ginjal ?

Infeksi

Adanya batu, tumor

Adanya penyumbatan

Adanya peradangan ginjal

Gagal ginjal

3. Apa tanda tanda kelainan pada ginjal ?

Nyeri saat kencing / nyeri pinggang

Kencing lebih sering

Kencing lebih sedikit jumlahnya

Kencing kemerahan /berdarah

Bengkak muka dan tungkai

Mual mual

Cepat lelah

Adanya darah tinggi

4. Kalau tidak ada tanda tanda diatas apa bias terjadi penyakit ginjal ?

Pada umumnya ada misalnay pegal-pegal dipinggang tapi terkadang diacuhkan saja. Mestinya dilakukan pemeriksaan urin5. Apa yang dilihat dari urin itu dok ?

Macam macam ; warnanya, Ph, adanya protein, glukosa urin, adanya sel darah merah, sel darah putih, kristal selinder, bakteri

6. Pernah orang tua saya dulu kencingnya keruh apa artinya itu dok?

bakteriuria,lekosituria, P, urat, batu7. Pernah teman saya berobat dikatakan ginjalnya bocor apa maksutnay itu dok ?

Mungkin adanya protein dalam urin yg melebihi yg seharusnya. Hal ini merupakan tanda adanya kerusakan pada gomerulus ginjal.

8. Apa hubungannya darah tinggi dengan penyakit ginjal ?

Darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan sebaliknya kelainan ginjal yang lanjut juga dapat menyebabkan darah tinggi

9. Selain darah tinggi penyakit apa lagi yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal ?

DM, Asam urat, faringitis, ,lupus dll10. Tante saya dulu DM tapi sekarang harus cuci darah, kenapa itu dok?

Oleh karena DM dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal

Jadi pasien DM harus selalu menjaga agar gula darahnya normal, dan juga dijaga agar TD nya harus normal juga. Sebab bila tidak akan mempercepat kerusakan ginjal

Bila sudah ada tanda tanda gangguan ginjal mis; bengkak dikaki pada pasien DM itu berarti kerusakan ginjalnya sudah berat.

11. Apakah obat obatan dapat merusak ginjal ?

obat nefrotoksik; NSAID, AB, jamu-jamuandll12. Apa penyakit ginjal itu turunan ?

Polikistik kidney, S. Alport, Medullary sponge kidney, Displasia ginjal 13. Apa asam urat bias merusak ginjal juga dolk?

Bisa bila kadarnya tinggi terus dalam tubuh kita

DEFINISI

Hipernatremia (kadar natrium darah yang tinggi) adalah suatu keadaan dimana kadar natrium dalam darah lebih dari 145 mEq/L darah.

PENYEBABPada hipernatremia, tubuh mengandung terlalu sedikit air dibandingkan dengan jumlah natrium.Konsentrasi natrium darah biasanya meningkat secara tidak normal jika kehilangan cairan melampaui kehilangan natrium, yang biasanya terjadi jika minum terlalu sedikit air.

Konsentrasi natrium darah yang tinggi secara tidak langsung menunjukkan bahwa seseorang tidak merasakan haus meskipun seharusnya dia haus, atau dia haus tetapi tidak dapat memperoleh air yang cukup untuk minum.Hipernatremia juga terjadi pada seseorang dengan:- fungsi ginjal yang abnormal- diare- muntah- demam- keringat yang berlebihan.

Hipernatremia paling sering terjadi pada usia lanjut.Pada orang tua biasanya rasa haus lebih lambat terbentuk dan tidak begitu kuat dibandingkan dengan anak muda.Usia lanjut yang hanya mampu berbaring di tempat tidur saja atau yang mengalami demensia (pilkun), mungkin tidak mampu untuk mendapatkan cukup air walaupun saraf-saraf hausnya masih berfungsi.Selain itu, pada usia lanjut, kemampuan ginjal untuk memekatkan air kemih mulai berkurang, sehingga tidak dapat menahan air dengan baik.Orang tua yang minum diuretik, yang memaksa ginjal mengeluarkan lebih banyak air, memiliki resiko untuk menderita hipernatremia, terutama jika cuaca panas atau jika mereka sakit dan tidak minum cukup air.

Hipernatemia selalu merupakan keadaan yang serius, terutama pada orang tua.Hampir separuh dari seluruh orang tua yang dirawat di rumah sakit karena hipernatremia meninggal.Tingginya angka kematian ini mungkin karena penderita juga memiliki penyakit berat yang memungkinkan terjadinya hipernatremia.

Hipernatremia dapat juga terjadi akibat ginjal mengeluarkan terlalu banyak air, seperti yang terjadi pada penyakit diabetes insipidus.Kelenjar hipofisa mengeluarkan terlalu sedikit hormon antidiuretik (hormon antidiuretik menyebabkan ginjal menahan air) atau ginjal tidak memberikan respon yang semestinya terhadap hormon.Penderita diabetes insipidus jarang mengalami hiponatremia jika mereka memiliki rasa haus yang normal dan minum cukup air.

Penyebab utama dari hipernatremi:

1. Cedera kepala atau pembedahan saraf yang melibatkan kelenjar hipofisa2. Gangguan dari elektrolit lainnya (hiperkalsemia dan hipokalemia)3. Penggunaan obat (lithium, demeclocycline, diuretik)4. Kehilangan cairan yang berlebihan (diare, muntah, demam, keringat berlebihan)5. Penyakit sel sabit6. Diabetes insipidus.

GEJALAGejala utama dari hipernatremia merupakan akibat dari kerusakan otak.Hipernatremia yang berat dapat menyebabkan:- kebingungan- kejang otot- kejang seluruh tubuh- koma- kematian.

DIAGNOSADiagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan darah dan gejala-gejalanya.

PENGOBATANHipernatremia diobati dengan pemberian cairan.Pada semua kasus terutama kasus ringan, cairan diberikan secara intravena (melalui infus).Untuk membantu mengetahui apakah pembelian cairan telah mencukupi, dilakukan pemeriksaan darah setiap beberapa jam.Konsentrasi natrium darah diturunkan secara perlahan, karena perbaikan yang terlalu cepat bisa menyebabkan kerusakan otak yang menetap.

Pemeriksaan darah atau air kemih tambahan dilakukan untuk mengetahui penyebab tingginya konsentrasi natrium.Jika penyebabnya telah ditemukan, bisa diobati secara lebih spesifik.Misalnya untuk diabetes insipidus diberikan hormon antidiuretik (vasopresin).

Jakarta, 28 Feb 2009

Hipernatremia

Hipernatremia (natrium serum di atas 150 mEq/L) merupakan gangguan elektrolit yang lazim dijumpai pada pasien di bangsal perawatan dan unit rawat intensif. Pasien hipernatremia dikelompokkan dalam 3 kategori: (a) ringan, kadar serum 151 sampai 155 mEq/L; (b) moderate, 156 sampai 160 mEq/L; dan (c) berat, di atas 160 mEq/L. Kategori ini walau terkesan ditentukan sepihak, berasal dari rekomendasi Bingham and the Brain Trauma Foundation. Walaupun ada pasien dengan usia lanjut, gangguan mental dan penghuni panti wreda masuk rumah sakit dengan hipernatremia, pada kebanyakan kasus, hipernatremia berkembang selama perawatan. Biasanya hipernatremia diakibatkan oleh kehilangan air bebas (renal, enteral, dan insensible) yang disertai kurangnya asupan air bebas (gangguan mekanisme haus atau sukar mendapatkan air) serta terapi yang tidak tepat dengan cairan isotonik. Pasien rawat-inap dengan hipernatremia memiliki angka kematian lebih tinggi (40%-60%) dibandingkan pasien tanpa hipernatremia ketika masuk rumah sakit. Kekerapan yang dilaporkan pada populasi rumah sakit berkisar antara 0.3% sampai 3.5% . Pasien yang masuk ICU lebih sering mengalami hipernatremia dibandingkan pasien bangsal. Karena hipernatremia sering merupakan kondisi iatrogenik yang terkait dengan mortalitas tinggi, beberapa ahli telah menyimpulkan bahwa ini bisa dipandang sebagai indikator dari kualitas perawatan. Pasien sakit kritis dengan penyakit neurologi atau bedah saraf memiliki banyak faktor yang membuat mereka lebih rentan mengalami hipernatremia. Mereka sering memiliki mekanisme haus yang terganggu karena berubahnya kesadaran atau penyakit sistem saraf yang mempengaruhi persepsi haus.

Pasien-pasien ini mungkin juga mengidap diabetes insipidus akibat disfungsi hipofisis atau hipotalamus. Meningkatnya insensible loss akibat demam juga merupakan faktor kontribusi. Lebih penting lagi, pada pasien dengan edema serebral dan peningkatan tekanan intrakranial, hipernatremia sering merupakan akibat dari penggunaan diuretik osmotik (mannitol) atau salin hipertonik. Hipernatremia mungkin memiliki peran terapeutik pada pasien yang mendapat terapi osmotik. Pada orang dewasa dengan edema serebral pasca bedah atau pasca trauma yang diterapi dengan NaCl; 3%, penurunan tekanan intrakranial telah diperlihatkan berkorelasi dengan kenaikan kadar serum. Pada pasien anak dengan trauma kepala yang diterapi dengan salin hipertonik, hipernatremia berkorelasi dengan kontrol yang lebih baik terhadap tekanan intrakranial tanpa efek samping bermakna. Kendati demikian, hipernatremia juga telah ditunjukkan berhubungan dengan disfungsi ginjal pada populasi ini. Jadi, pada pasien yang mendapat terapi osmotik, kadar natrium serum yang ideal sering sukar ditetapkan. Di satu sisi, hipernateremia mungkin bermanfaat dalam mengendalikan tekanan intrakranial. Di sisi lain, berdasarkan kajian-kajian yang dilaksanakan di basal penyakit dalam-bedah dan ICU, hipernatremia diikuti dengan peningkatan morbiditas dan mortalitas.

Dalam memberikan terapi osmotik yang baik, perlu diantisipasi dampak hipernatremia terhadap mortalitas pada populasi khusus ini. Juga penting ditentukan ambang sampai mana kadar natrium serum bisa ditinggikan dengan aman. Hubungan antara hipernatremia dan mortalitas pada pasien ini belum pernah dikaji sebelumnya.

Beberapa pertimbangan sebelum mengoreksi hipernatremia: Hipernatremia selalu menunjukkan dehidrasi seluler

Pada kebanyakan kasus, penyebabnya adalah kehilangan air bebas (misal setelah pemberian manitol)

Pemberian beban natrium berlebihan (Meylon) juga bisa menjadi faktor kontribusi

Hipernatremia lebih berbahaya pada bayi, pasien usia lanjut dan pasien neurologi. Pada lansia gejala belum muncul sebelum kadar natrium melewati 160 mmol/L

Pada hipernatremia akut (yang terjadi dalam beberapa jam), laju penurunan yang dianjurkan adalah 1 mmol/L/jam. Pada hipernatremia kronik, laju koreksi adalah 0.5 mmol/L/jam untuk menghindari edema serebral. (lebih tepatnya 10 mmol/L/24 jam)

Kebutuhan rumatan obligat perlu ditambahkan.

Pada prinsipnya 1 L larutan yang mengandung natrium akan menaikkan atau menurunkan kadar Na+ plasma

Besarnya perubahan kadar Na+ plasma bisa dihitung dengan rumus:

Na+ larutan infus Na+ serum________________________

Air tubuh + 1

Air tubuh pada dewasa adalah 60% berat badan, sedangkan pada anak 70% berat badan

Ilustrasi kasus

Pria 76 tahun dengan penurunan kesadaran, selaput lendir kering, turgor kulit kurang, demam,takipnea dan tekanan darah 142/82 mmHg tanpa perubahan ortostatik. Kadar natrium serum 168 mmol per liter, dan berat badan 68 kg. Ditegakkan diagnosis hipernatremia yang disebabkan oleh deplesi air murni akibat kehilangan air insensible. Infus KAEN 4A ( Na+ 30, Cl- 30 mmol/L) direncanakan.

Tatalaksana koreksi Na+ dalam 24 jam untuk menurunkan sampai 158 mmol/L, dengan harapan kesadaran membaik. Berapa jumlah dan laju pemberian KAEN 4A yang dibutuhkan?

Na+ cairan infus Na+ serum_______________________

Air tubuh + 1

30 168 =60%BB+ 1

- 138 =(60% x 68) + 1

-138 = -3.241.80

Artinya 1 L KAEN 4A akan menurunkan Na+ plasma sebanyak kira-kira 3.2 mmol/L.

Tujuan terapi adalah menurunklan kadar natrium serum sebesar kira-kira 10 mmol per liter dalam 24 jam.

Oleh karena itu, dibutuhkan 3 liter KAEN 4A ( 10 : 3.2). Dengan 1.5 liter ditambahkan untuk mengganti kebutuhan rumatan, total diberikan 4.5 liter dalam 24 jam berikutnya.

Catatan: hipernatremia selalu menunjukkan dehidrasi.

Referensi :

1. Aiyagari V, Deibert E, Diringer MN.Hypernatremia in the neurologic intensive care unit: how high is too high? Journal of Critical Care (2006) 21, 163 172

2. Adrogue, HJ; and Madias, NE. Primary Care: Hypernatremia. New England Journal of Medicine 2000; 342(20):1493-1499

Dr Iyan DarmawanMedical Director Email: [email protected]