gimul

38
SMF Ilmu penyakit gigi dan mulut Referat Nursing Mouth Caries BAB I PENDAHULUAN Karies merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut yang banyak ditemukan di masyarakat, dimana tidak hanya terjadi pada orang dewasa tetapi dapat pula terjadi pada anak. Karies yang terjadi pada anak-anak ini biasa disebut Nursing Mouth Caries (NMC), Nursing Bottle caries, Rampant Caries,Nursing Bottle Syndrome, Bottle Milk Caries, Baby Bottle Tooth Decay, Sugar Bottle Caries, dan Breast Milk Caries. Nursing Mouth Caries (NMC) adalah karies dengan pola yang khas dan seringkali terlihat pada anak-anak di bawah usia 6 tahun yang mempunyai kebiasaan minum Air Susu Ibu (ASI), susu botol atau cairan manis sampai tertidur atau diisap terus-menerus sepanjang hari2. Karies ini terjadi oleh karena orang tua terus-menerus memberikan ASI, susu botol ataupun cairan bergula yang berlangsung 2-4 kali sehari selama beberapa jam sampai tertidur dan kadang-kadang sepanjang malam. Apabila Nursing Mouth Caries (NMC) dibiarkan proses karies ini dapat cepat meluas mengenai seluruh gigi sehingga keadaan menjadi lebih parah dengan akibat lanjut yaitu pulpa nekrosis dan kelainan jaringan periapikal serta kerusakan pada gigi permanen. Pada saat itu penderita akan kesulitan makan dan akan mempengaruhi kesehatan umum. 1

Transcript of gimul

Page 1: gimul

SMF Ilmu penyakit gigi dan mulut

Referat Nursing Mouth Caries

BAB I

PENDAHULUANKaries merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut yang banyak ditemukan di

masyarakat, dimana tidak hanya terjadi pada orang dewasa tetapi dapat pula terjadi pada anak.

Karies yang terjadi pada anak-anak ini biasa disebut Nursing Mouth Caries (NMC), Nursing

Bottle caries, Rampant Caries,Nursing Bottle Syndrome, Bottle Milk Caries, Baby Bottle Tooth

Decay, Sugar Bottle Caries, dan Breast Milk Caries.

Nursing Mouth Caries (NMC) adalah karies dengan pola yang khas dan seringkali terlihat

pada anak-anak di bawah usia 6 tahun yang mempunyai kebiasaan minum Air Susu Ibu (ASI),

susu botol atau cairan manis sampai tertidur atau diisap terus-menerus sepanjang hari2. Karies

ini terjadi oleh karena orang tua terus-menerus memberikan ASI, susu botol ataupun cairan

bergula yang berlangsung 2-4 kali sehari selama beberapa jam sampai tertidur dan kadang-

kadang sepanjang malam. Apabila Nursing Mouth Caries (NMC) dibiarkan proses karies ini

dapat cepat meluas mengenai seluruh gigi sehingga keadaan menjadi lebih parah dengan akibat

lanjut yaitu pulpa nekrosis dan kelainan jaringan periapikal serta kerusakan pada gigi permanen.

Pada saat itu penderita akan kesulitan makan dan akan mempengaruhi kesehatan umum.

Terjadinya nursing mouth caries tersebut dapat dicegah lebih awal melalui pemahaman

dan peran serta orang tua terutama ibu dalam memelihara kesehatan gigi anak. Salah satu

tindakan pencegahan yang mudah dan banyak dilakukan adalah tindakan penyikatan gigi anak

setiap hari, dengan tujuan menjaga kebersihan gigi dan mulutnya. Sejalan dengan perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang kedokteran gigi maka telah banyak hasil

penelitian yang membahas mengenai NMC secara lebih rinci serta berkembangnya teknik-teknik

yang mudah dan sederhana dalam melakukan perawatan. Menurut teori terdahulu telah diketahui

faktor penyebab terjadinya karies ini adalah kebiasaan minum susu atau cairan manis lainnya

dari botol, oleh karena itu karies ini dikenal dengan nama Nursing Bottle Caries. Saat ini selain

faktor tersebut di atas diyakini bahwa kebiasaan pemberian air susu ibu (ASI) yang tidak benar 1

Page 2: gimul

SMF Ilmu penyakit gigi dan mulut

Referat Nursing Mouth Caries

pun dapat menyebabkan terjadinya NMC. NMC tidak hanya disebabkan oleh pemberian susu

melalui botol tetapi dapat juga disebabkan oleh cara pemberian ASI yang kurang tepat. Bayi

yang dibiarkan tertidur sambil menyusu pada ibunya sepanjang malam diyakini mempunyai

resiko yang tinggi untuk terkena NMC, bahkan NMC ditemukan pada bayi yang mendapat

ASI secara eksklusif tanpa pernah diberi susu melalui botol.

Perawatan terhadap NMC tergantung pada tingkat keparahan karies. Tindakan

pencegahan terhadap NMC harus dilakukan karena semakin parah karies maka semakin

kompleks pula perawatan yang harus dilakukan sehingga memerlukan biaya yang tidak

sedikit untuk dikeluarkan.1

2

Page 3: gimul

SMF Ilmu penyakit gigi dan mulut

Referat Nursing Mouth Caries

BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi Nursing Mouth Caries (NMC)

Nursing mouth caries (NMC) pertama kali diamati pada awal tahun 1862. NMC dikenal

juga dengan nama Nursing Caries, Bottle Mouth Caries, Nursing Bottle Caries, dan Babby Bottle

Tooth Decay. NMC merupakan suatu penyakit yang timbul karena kebiasaan pemberian air susu

yang tidak tepat baik air susu ibu (ASI) ataupun susu botol, kebiasaan menggunakan botol yang

berisi cairan manis seperti susu dan jus buah pada saat tidur atau sepanjang hari dan saat tidur

siang dan malam hari akan menyebabkan kerusakan yang sangat cepat pada gigi sulung. NMC

adalah suatu bentuk karies rampan yang agresif yang biasnya dihubungkan dengan pemberian

susu yang tidak tepat bukan hanya melalui botol yang mengandung cairan manis tetapi juga

melalui pemberian air susu ibu (ASI) dalam jangka waktu yang lama. Istilah NMC sering dipakai

untuk menunjukkan kerusakan karies yang sangat luas pada bayi dan anak-anak. Kondisi ini

dikenal sebagai karies gigi sulung yang umum terjadi setelah beberapa bulan erupsi yang

mengenai gigi anterior rahang atas dan molar sulung rahang atas dan rahang bawah serta gigi

kaninus rahang bawah, namun jarang mengenai gigi insisif rahang bawah karena posisinya yang

terlindung oleh lidah.

NMC umumnya terjadi pada anak usia 0-3 tahun. Teori terdahulu menyatakan bahwa

faktor penyebab terjadinya karies ini adalah kebiasaan minum susu atau cairan manis lainnya

dari botol, oleh karena itu karies ini sering dikenal juga dengan Nursing Bottle Caries. Saat ini,

selain factor tersebut diyakini pemberian air susu ibu (ASI) yang tidak benar pun dapat

menyebabkan terjadinya NMC. Bayi yang dibiarkan tertidur sambil menyusu pada ibunya

sepanjang malam mempunyai risiko yang tinggi untuk terkena NMC, bahkan NMC detemukan

3

Page 4: gimul

SMF Ilmu penyakit gigi dan mulut

Referat Nursing Mouth Caries

pada bayi yang mendapat ASI secara eksklusif tanpa pernah diberi susu melalui botol. Selain

karena minum susu melalui botol, karies yang mengenai gigi sulung anterior beberapa bulan

setelah erupsi dan cepat menyebar pada gigi sulung lain ini biasanya disebabkan karena

perpindahan Streptococcus mutans dari ibu ke bayinya. Kerusakan ini juga bersumber dari

pemberian susu botol menjelang tidur yang dipengaruhi oleh Streptococcus mutans. NMC dapat

dicegah dengan mulai menghatikan kebiasaan minum botol atau air susu ibu (ASI) sampai anak

tertidur. Selain itu, cara memelihara kesehatan gigi dan mulut anak sejak dini seperti cara

pemberian susu, frekuensi, dan waktu menyikat gigi yang benarakan mengurangi risiko

terjadinya NMC.2

Gambar 1. Lesi pada Permukaan Labial Gigi Insisif Rahang Atas dan GigiAnterior Rahang Bawah Tidak Mengalami Karies18

4

Page 5: gimul

SMF Ilmu penyakit gigi dan mulut

Referat Nursing Mouth Caries

Gambar 2. Karies mengenai hampir seluruh gigi desidui rahang atas dan bawah

2. Etiologi Nursing Mouth Caries

Pemberian susu melalui botol bukan satu-satunya faktor penyebab NMC dan kemungkinan juga

pemberian susu malalui botol dan ASI berkepanjangan hanya faktor predisposisi saja. Menurut

Schurss sebab-sebab karies ini antara lain :

1) Minum susu botol dalam jangka watu yang lama (sampai umur lebih dari satu tahun).

2) Minum susu atau cairan manis lainnya melalu botol pada waktu menjalang

tidur dan setiap waktu anak menginginkannya.

3) Minum ASI dalam waktu lama dan selama tertidur selama tertidur puting ibu

masih didalam mulut anak.2

5

Page 6: gimul

SMF Ilmu penyakit gigi dan mulut

Referat Nursing Mouth Caries

Gambar 3. Salah satu factor predisposisi NMC, anak meminum susu dengan posisi tidur.

Sumber karies:

1. Host / gigi

Gigi susu lebih mudah terserang karies daripada gigi tetap. Hal ini disebabkan karena enamel

gigi susu mengandung lebih banyak bahan organik dan air sedangkan jumlah mineralnya lebih

sedikit daripada gigi tetap. Selain itu, secara kristalografis kristal-kristal gigi susu tidak sepadat

gigi tetap.3

Saliva dan permukaan gigi harus dipertimbangkan sebagai penyebab dari penyakit ini. Beberapa

faktor yang menyebabkan saliva bertanggung jawab sebagai faktor penyebab:

Aliran saliva : Seseorang yang memiliki sekresi saliva yang lebih rendah dari biasanya

akan lebih nudah terserang karies. Seseorang yang sedang menjalani radiotherapy dan

obat antihistamin memiliki lebih sedikit sekresi saliva.

Faktor biologis: Saliva mengandung beberapa komponen, yang dapat mengurangi tingkat

terserang karies, seperti misalnya opsononis, lysozomes dan agen bakterolytic

6

Page 7: gimul

SMF Ilmu penyakit gigi dan mulut

Referat Nursing Mouth Caries

Fungsi khemis: 2 fungsi khemis dari saliva yang telah diketahui. Kemampuan buffer

saliva dan kereaktifannya terhadap ion inorganic, khususnya kalsium dan fosfat dengan

permukaan enamel.4

2. Bakteri (Microflora oral)

Salah satu bakteri yang berpengaruh terhadap terjadinya karies adalah Streptococcus mutans.

Bakteri ini tidak tampak pada rongga mulut anak hingga giginya erupsi. Streptococcus mutans

tidak melekat secara kuat pada gigi, sehingga membutuhkan plak yang telah terbentuk sebagai

awal pembentukan kolonisasi bakteri. 3

Streptococcus mutans merupakan bakteri patogen yang penting dalam proses perkembangan

karies. Biasanya mikroorganisme ini tidak terdeteksi pada mulut bayi sampai tahap lanjut dari

kerusakan insisiv. Tidak terdeteksinya s.mutans pada tahap perkembangan menandakan bahwa

keberadaan dari micro-organisme ini berhubungan dengan infeksi awal, dan sumber utama dari

s.mutans pada infeksi awal ini biasanya dari ibu.

Mikroorganisme lain yaitu lactobacilus, veillonella juga bertanggung jawabterhadap karies gigi.

Mikroorganisme ini bisa bereaksi terhadap substrat(makanan) seperti misalnya sukrosa untuk

membentuk extracellular dan intracellular polysaccharides seperti amylopectins, dextrans, dan

levans. Substansi extracellular ini yang berasal dari substansi yang lengket yang nantinya

mengikat plak pada struktur gigi dan polysaccharida intracellular memberikan nutrisi yang terus

menerus kepada plak yang nantinya akan membentuk bakteria.4

3. Substrat / diet

Substrat bagi S. mutans dapat berasal larutan yang manis seperti susu yang bisa menyebabkan

terjadinya fermentasi karbohidrat. Bakteri akan memproduksi asam yang akan merusak gigi.3

Berdasarkan hasil studi klasik dari vipeholm mengemukakan tentang potensi terjadinya

kariogenik sangat erat kaitannya dengan texture dari karbhohidrate dan frekuensi mengkonsumsi

7

Page 8: gimul

SMF Ilmu penyakit gigi dan mulut

Referat Nursing Mouth Caries

gula-gula yang lengket dibandingkan dengan jumlah gula yang dikonsumsi. Molekul

karbhohidrat yang sederhana yang siap berdifuse dengan plak dan dimetabolisme oleh bakteri

plak lebih kariogenik dibandingkan molekul karbhohidrat komplek. Sukrosa diketahui sebagai

gula yang paling kariogenik, karena :

Kecil, mudah berdifusi ke dental plak

Sangat soluble, dan bertindak sebagai substrat untuk produksi extracellular

polysaccharides dan produksi asam

Berpengaruh dalam menjaga kehidupan s.mutans dalam gigi.4

4. Waktu

Bakteri dan substrat membutuhkan waktu yang lama untuk demineralisasi dan progresi karies.

Meminum susu dengan menggunakan botol dan ASI ketika tidur sangat tidak baik, cairannya

akan menggenangi rongga mulut (gigi) untuk beberapa waktu (jam).3

8

Page 9: gimul

SMF Ilmu penyakit gigi dan mulut

Referat Nursing Mouth Caries

Gambar 4. Skema sumber penyebab karies pada NMC

3. Patogenesis

Ketika bayi aktif menyusu ia akan menempatkan puting susu pada batas antara palatum

keras dan palatum lunak dengan lidah memenuhi rongga mulut, dan tanpa disadari walaupun air

susu telah ditelan namun masih terdapat air susu yang tersisa dalam jumlah sedikit. Jika ibu ikut

tidur dan bayi tidak melepaskan putting susu dari mulutnya maka sisa susu akan menggenang

dalam mulut bayi dan berkontak dengan permukaan palatal dari gigi insisif atas, air susu

menggenangi permukaan oklusal dan lingual gigi posterior. Terjadinya penumpukan air susu di

leher gigi anterior akan menyebabkan fermentasi gula yang terdapat pada susu tersebut, sehingga

mempercepat proses terjadinya karies. Bakteri yang terdapat di dalam rongga mulut akan

mengubah gula menjadi asam, asam inilah yang akan mengahancurakan email dan dentin. Lesi

9

Page 10: gimul

SMF Ilmu penyakit gigi dan mulut

Referat Nursing Mouth Caries

ini berjalan simetris dari rahnag atas dan rahang bawah baik bagian kiri maupun bagian kanan.

Ketika tidur terjadi penurunan jumlah produksi saliva sehingga efek pembersihan pada rongga

mulut dari susu yang masih tersisa menjadi lambat. Oleh karena itu, apabila aliran saliva

berkurang atau hilang maka karies mungkin tidak akan terkendali.2

Gambar 5. Ilustrasi NMC pada gigi incisivus rahang atas.

3.1 Nursing Mouth Caries Akibat Susu Botol (Pengganti Air Susu Ibu)

Terdapat bermacam-macam istilah untuk makanan pengganti ASI (PASI), misalnya susu

formula, formula bayi, susu buatan, susu bayi, makanan bayi, atau makanan buatan untuk bayi.

Bahan pokok PASI lazimnya susu sapi, tapi untuk keperluan tertentu dipakai kacang kedelai.

Namun untuk pemberiannya terhadap bayi, komposisi nutriennya harus dimodifikasi sesuai

untuk kebutuhan bayi. ASI merupakan makanan yang ideal untuk bayi, maka susunan dan

kandungan nutrient pada PASI biasanya mengacu pada komposisi ASI. Susu formula biasanya

diberi tambahan sukrosa. Sukrosa, glukosa, dan fruktosa merupakan pemanis utama yang sering

digunakan dalam industri. Perlu diperhatikan dalam susu formula tidak mengandung sukrosa

tinggi karena berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa sukrosa sangat kariogenik. Banyak 10

Page 11: gimul

SMF Ilmu penyakit gigi dan mulut

Referat Nursing Mouth Caries

bayi yang baru lahir diberi makanan dari botol menggunakan dot. Bila kebiasaan tersebut

berlanjut, baahkan setelah 20 bulan atau lebih. Sebagai akibatnya tidak saja menyebabkan

kecanduan anak untuk menggunakan botol tetapi merupakan risiko potensial pada kebiasaan

buruk dan karies. Susu tanpa gula bila berkontak lama dengan gigi menyebabkan karies, dengan

ditambahkan gula walaupun berkontak dengan singkat kariogenitasnya meningkat, terutama bila

pemberiannya menjelang tidur sehingga dalam keadaan tidur gula dalam makanan tersebut

tersimpan lama di dalam mulut. Kemungkinan lain yang dapat terjadi adalah cairan dari botol

akan mengalir terlalu cepat, sehingga anak akan mendorong lidahnya ke depan untuk menutup

aliran susu sementara menelan untuk mencegah agar tidak tersedak. Keadaan ini jika berlanjut

akan menjdai kebuiasaan buruk anak yang selanjutnya mengganggu pertumbuhan dan

perkembangan dentofasial seperti mulut yang berkembang atau gigi yang tampak jarang.

3.2 Nursing Mouth Caries Akibat Air Susu Ibu (ASI)

Air Susu Ibu (ASI) adalah minuman alamiah untuk semua bayi cukup bulan selama usia bulan-

bulan pertama, dan yang paling cocok dari semua susu yang tersedia untuk bayi karena secara

unik disesuaikan untuk kebutuhan bayi. Pada bayi sampai umur 6 bulan yang mendapat ASI dari

ibu yang sehat tidak terdapat gejala defisiensi elemen lain sehingga dapat dikatakan bahwa di

dalam ASI terdapat cukup elemen-elemen untuk tumbuh. Hubungan ASI sebagai factor

penyebab terjadinya NMC masih dipertanyakan. Beberapa ahli menyatakan bahwa ASI tidak

dapat dikatakan sebagai salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya karies. Namun

kenyataannya, baik ASI maupun susu sapi bersifa kariogenik bila susu dibiarkan menggenang

pada gigi. Bahkan NMC ditemukan pada bayi yang mendapat ASI ekslusif tanpa pernah diberi

susu melalui botol. Bayi yang tertidur sambil menyusu pada ibunya sepanjang malam diyakini

mempunyai risiko yang tinggi untuk terkena NMC.2

4. Gambaran Klinis Nursing Mouth Caries

Gambaran klinis dari NMC mempunyai pola dan tipe yang khusus. Gambaran pola kariesnya

terlihat jelas, dengan lesi terutama pda bagian labial dan insisif atas, dan atau pada palatal molar

11

Page 12: gimul

SMF Ilmu penyakit gigi dan mulut

Referat Nursing Mouth Caries

atas. Tipe kariesnya sejalan dengan lengkung gigi insisif rahang atas. Proses kariesnya cenderung

aktif, gigi lainnya akan terpengaruh sejalan dengan erupsinya yaitu akan mengenai molar kesatu

rahang atas, kaninus rahang bawah, dan molar kedua namun jarang mengenai insisif rahang

bawah, hal ini mungkin terjadi karena posisinya yang terlindung oleh lidah. Proses terjadinya

karies pada maksila dan mandibula tergantung dari tiga faktor utama yaitu urutan erupsi,

lamanya melakukan kebiasaan, dan pola otot saat bayi menghisap.

Karies ini memiliki manifestasi klinis yang khusus, berdasarkan tahap-tahap yang dapat

diprediksi sesuai sengan pla erupsi gigi. Tahap perkembangan karies ini dibagi menjadi empat

tahap, yaitu :

1. Tahap awal (initial, reversibel)

Pada tahap ini terlihat warna opak, putih seperti susu yang merupakan proses demineralisasi gigi

di daerah servikal, kadang-kadang juga terlihat di daerah proksimal gigi anterior atas.

2. Tahap karies (tahap kerusakan gigi)

Lesi pada gigi anterior atas meluas ke dentin dan sudah menunjukkan adanya perubahan warna

gigi. Gigi yang terkena biasanya anterior atas pada permukaan labial, lingual, dan kadang-

kadang di proksimal. Anak mulai mengeluh adanya rasa sakit apabila makan makanan yang

sangat dingin seperti es krim. Gigi molar kesatu sudah mulai terkena karies awal.

3. Tahap lesi dalam

Pada tahap ini karies pada gigi anterior atas sudah lebih luas dan dalam, tergantung pada waktu

kapan erupsi giginya, kariogenitas makanan atau minuman dalam botol, dan frekuensi minum

dalam botol, tahap ini tercapai dalam waktu 10 sampai 14 bulan. Pada saai ini gigi molar kesatu

atas udah sampai tahap karies sedangkan gigi molar kesatu rahang bawah mula-mula masih

tahap karies awal.

Biasanya sudah ada keluhan sakit spontan pada gigi insifus rahng atas waktu malam. Seringkali

gigi menjadi sedemikian rapuh sehingga gigi insisif mudah patah. Tahap ini merupakan tahap

perkembangan karies botol yang sudah lanjut. Kemudian gigi mulai menunjukkan gejala pulpitis,

12

Page 13: gimul

SMF Ilmu penyakit gigi dan mulut

Referat Nursing Mouth Caries

sedangkan gigi insisif atas mungkin sudah non vital. Gigi molar kesatu bawah mencapai tahap

karies botol yang kedua, dan gigi kaninus atas dan bawah serat gigi molar kedua atas dan

bawah juga mungkin masuk pada tahap kedua.

4. Tahap karies terhenti

Semua tahap akan terhenti apabila penyebab karies telah dihilangkan. Selama masa

remineralisasi sebagian atau seluruh lesi karies terlihat berwarna cokelat tua kehitam-hitaman.2

5. Perawatan Nursing Mouth Caries

Pemilihan bahan dan teknik perawatan secara tepat perlu dipertimbangkan sejak awal.

Telah banyak alat dan bahan kedokteran gigi yang berkembang di pasaran, sehingga

pengetahuan mengenai alat dan bahan tersebut perlu diketahui secara jelas dan lengkap.

Penentuan teknik perawatan NMC sangat ditentukan oleh diagnosa yang tepat. Pada gigi dengan

karies yang telah mengenai saluran akar hendaknya dilakukan perawatan endodontik terlebih

dahulu sebelum dilakukan penambalan, sedangkan pada gigi dengan karies yang belum

mengenai pulpa dapat langsung dilakukan penambalan.

5.1 Perawatan Endodontik

Tujuan dasar dari perawatan endodontik pada anak mirip dengan pasien dewasa, yaitu untuk

meringankan rasa sakit dan mengontrol sepsis dari pulpa dan jaringan periapikal sekitarnya serta

mengembalikan keadaan gigi yang sakit agar dapat diterima secara biologis oleh jaringan

sekitarnya. Ini berarti bahwa tidak terdapat lagi simtom, dapat berfungsi dengan baik dan tidak

ada tanda-tanda patologis yang lain. Faktor pertimbangan khusus diperlukan pada saat

memutuskan rencana perawatan yang sesuai untuk gigi geligi sulung yaitu untuk

mempertahankan panjang lengkung rahang.

5.1.1 Pulp Capping

Pulp Capping didefinisikan sebagai aplikasi dari satu atau beberapa lapis bahan

pelindung di atas pulpa vital yang terbuka. Bahan yang biasa digunakan untuk pulp

capping ini adalah kalsium hidroksida karena dapat merangsang pembentukan dentin

13

Page 14: gimul

SMF Ilmu penyakit gigi dan mulut

Referat Nursing Mouth Caries

sekunder secara efektif dibandingkan bahan lain. Tujuan pulp capping adalah untuk

menghilangkan iritasi ke jaringan pulpa dan melindungi pulpa sehingga jaringan pulpa

dapat mempertahankan vitalitasnya. Dengan demikian terbukanya jaringan pulpa dapat

terhindarkan 19,22,23. Teknik pulp capping ini ada dua yaitu indirect pulp capping dan

direct pulp capping.

5.1.1.1 Indirect Pulp Capping

Istilah ini digunakan untuk menunjukan penempatan bahan adhesif di atas sisa

dentin karies. Tekniknya meliputi pembuangan semua jaringan karies dari tepi

kavitas dengan bor bundar kecepatan rendah. Lalu lakukan ekskavasi sampai dasar

pulpa, hilangkan dentin lunak sebanyak mungkin tanpa membuka kamar pulpa.

Basis pelindung pulpa yang biasa dipakai yaitu zinc okside eugenol atau dapat juga

dipakai kalsium hidroksida yang diletakan di dasar kavitas. Apabila pulpa tidak lagi

mendapat iritasi dari lesi karies diharapkan jaringan pulpa akan bereaksi secara

fisiologis terhadap lapisan pelindung dengan membentuk dentin sekunder. Agar

perawatan ini berhasil jaringan pulpa harus vital dan bebas dari inflamasi. Biasanya

atap kamar pulpa akan terbuka saat dilakukan ekskavasi. Apabila hal ini terjadi

maka tindakan selanjutnya adalah dilakukan direct pulp capping atau tindakan yang

lebih radikal lagi yaitu amputasi pulpa (pulpotomi).

5.1.1.2 Direct Pulp Capping

Direct Pulp Capping menunjukkan bahwa bahan diaplikasikan langsung ke jaringan

pulpa. Daerah yang terbuka tidak boleh terkontaminasi oleh saliva, kalsium

hidroksida dapat ditempatkan di dekat pulpa dan selapis semen zinc okside eugenol

dapat diletakkan di atas seluruh lantai pulpa dan biarkan mengeras untuk

menghindari tekanan pada daerah perforasi bila gigi di restorasi. Pulpa diharapkan

tetap bebas dari gejala patologis dan akan lebih baik jika membentuk dentin

sekunder. Agar perawatan ini berhasil maka pulpa di sekitar daerah terbuka tersebut

harus vital dan dapat terjadi proses perbaikan.

14

Page 15: gimul

SMF Ilmu penyakit gigi dan mulut

Referat Nursing Mouth Caries

Gambar 6. Perawatan Indirect Pulp Capping. 1. Lesi tampak dalam dan dekat sekali dengan pulpa. 2. Semua karies telah di buang, telah diberi basis kalsium hidroksida dan di atasnya restorasi. 3. Sisa karies menjadi karies yang terhenti, jaringan pulpa telah mengalami proses perbaikan dengan terbentuknya dentin sekunder

5.1.2 Pulpotomi

Pulpotomi adalah pembuangan pulpa vital dari kamar pulpa kemudian diikuti oleh

penempatan obat di atas orifis yang akan menstimulasikan perbaikan atau

memumifikasikan sisa jaringan pulpa vital di akar gigi. Pulpotomi disebut juga

pengangkatan sebagian jaringan pulpa. Biasanya jaringan pulpa di bagian korona yang

cedera atau mengalami infeksi dibuang untuk mempertahankan vitalitas jaringan pulpa

dalam saluran akar. Pulpotomi dapat dipilih sebagai perawatan pada kasus yang

melibatkan kerusakan pulpa yang cukup serius namun belum saatnya gigi tersebut untuk

dicabut, pulpotomi juga berguna untuk mempertahankan gigi tanpa menimbulkan

simtomsimtom khususnya pada anak-anak. Indikasi pulpotomi adalah anak yang

kooperatif, anak dengan pengalaman buruk pada pencabutan, untuk merawat pulpa gigi

sulung yang terbuka, merawat gigi yang apeks akar belum terbentuk sempurna, untuk

gigi yang dapat direstorasi.

15

Page 16: gimul

SMF Ilmu penyakit gigi dan mulut

Referat Nursing Mouth Caries

Kontraindikasi pulpotomi adalah pasien yang tidak kooperatif, pasien dengan penyakit

jantung kongenital atau riwayat demam rematik, pasien dengan kesehatan umum yang

buruk, gigi dengan abses akut, resorpsi akar internal dan eksternal yang patologis,

kehilangan tulang pada apeks dan atau di daerah furkasi. Saat ini para dokter gigi banyak

menggunakan formokresol untuk perawatan pulpotomi. Formokresol merupakan salah

satu obat pilihan dalam perawatan pulpa gigi sulung dengan karies atau trauma. Obat ini

diperkenalkan oleh Buckley pada tahun 1905 dan sejak saat itu telah digunakan sebagai

obat untuk perawatan pulpa dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. Beberapa tahun ini

penggunaan formokresol sebagai pengganti kalsium hidroksida untuk perawatan

pulpotomi pada gigi sulung semakin meningkat. Bahan aktif dari formokresol yaitu 19%

formaldehid, 35% trikresol ditambah 15% gliserin dan air. Trikresol merupakan bahan

aktif yang kuat dengan waktu kerja pendek dan sebagai bahan antiseptic untuk

membunuh mikroorganisme pada pulpa gigi yang mengalami infeksi atau inflamasi

sedangkan formaldehid berpotensi untuk memfiksasi jaringan. Sweet mempelopori

penggunaan formokresol untuk perawatan pulpotomi. Awalnya perawatan pulpotomi

dengan formokresol ini dilakukan sebanyak empat kali kunjungan namun saat ini

perawatan pulpotomi dengan formokresol dapat dilakukan untuk satu kali kunjungan.

Beberapa studi telah dilakukan untuk membandingkan formokresol dengan kalsium

hidroksida dan hasilnya memperlihatkan bahwa perawatan pulpotomi dengan

formokresol pada gigi sulung menunjukkan tingkat keberhasilan yang lebih baik daripada

penggunaankalsium hidroksida. Formokresol tidak membentuk jembatan dentin tetapi

akan membentuk suatu zona fiksasi dengan kedalaman yang bervariasi yang berkontak

dengan jaringan vital.

Zona ini bebas dari bakteri dan dapat berfungsi sebagai pencegah terhadap infiltrasi

mikroba. Keuntungan formokresol pada perawatan pulpa gigi sulung yang terkena karies

yaitu formokresol akan merembes melalui pulpa dan bergabung dengan protein seluler

16

Page 17: gimul

SMF Ilmu penyakit gigi dan mulut

Referat Nursing Mouth Caries

untuk menguatkan jaringan. Penelitian-penelitian secara histologis dan histokimia

menunjukkan bahwa pulpa yang terdekat dengan kamar pulpa menjadi terfiksasi lebih ke

arah apikal sehingga jaringan yang lebih apikal dapat tetap vital. Jaringan pulpa yang

terfiksasi kemudian dapat diganti oleh jaringan granulasi vital. Perawatan pulpotomi

formokresol hanya dianjurkan untuk gigi sulung saja, diindikasikan untuk gigi sulung

yang pulpanya masih vital, gigi sulung yang pulpanya terbuka karena karies atau trauma

pada waktu prosedur perawatan.

5.1.2.1 Pulpotomi Vital

17

Page 18: gimul

SMF Ilmu penyakit gigi dan mulut

Referat Nursing Mouth Caries

Gambar 7. Langkah-langkah Perawatan Pulpotomi Vital Formokresol Satu Kali Kunjungan.1.

Ekskavasi karies, 2. Buang atap kamar pulpa, 3. Buang pulpa di kamar pulpa dengan ekskavator,

4. Pemotongan pulpa di orifis dengan bor bundar kecepatan rendah, 5. Pemberian formokresol

selama 5 menit, 6. Pengisian kamar pulpa dengan campuran zinc oxide dengan formokresol dan

eugenol, 7. Gigi yang telah di restorasi.

5.1.2.2 Pulpotomi Non Vital

Prinsip dasar perawatan endodontik gigi sulung dengan pulpa non vital adalah untuk

mencegah sepsis dengan cara membuang jaringan pulpa non vital, menghilangkan

proses infeksi dari pulpa dan jaringan periapikal, memfiksasi bakteri yang tersisa di

saluran akar. Perawatan endodontik untuk gigi sulung dengan pulpa non vital yaitu

perawatan pulpotomi mortal (pulpotomi devital). Pulpotomi mortal adalah

teknik perawatan endodontik dengan cara mengamputasi pulpa

nekrotik di kamar pulpa kemudian dilakukan sterilisasi dan

penutupan saluran akar.

18

Page 19: gimul

SMF Ilmu penyakit gigi dan mulut

Referat Nursing Mouth Caries

5.1.3 Pulpektomi

Pulpektomi adalah pengangkatan seluruh jaringan pulpa. Pulpektomi merupakan perawatan

untuk jaringan pulpa yang telah mengalami kerusakan yang bersifat irreversible atau untuk gigi

dengan kerusakan jaringan keras yang luas. Meskipun perawatan ini memakan waktu yang lama

dan lebih sukar daripada pulp capping atau pulpotomi namun lebih disukai karena hasil

perawatannya dapat diprediksi dengan baik. Jika seluruh jaringan pulpa dan kotoran diangkat

serta saluran akar diisi dengan baik akan diperoleh hasil perawatan yang baik pula. Indikasi

perawatan pulpektomi pada anak adalah gigi yang dapat direstorasi, anak dengan keadaan trauma

pada gigi insisif sulung dengan kondisi patologis pada anak usia 4-4,5 tahun, tidak ada gambaran

patologis dengan resorpsi akar tidak lebih dari dua pertiga atau tiga perempat.

5.1.3.1 Pulpektomi Vital

Gambar 8. Langkah-langkah Perawatan Pulpektomi Vital Satu Kali kunjungan.1. Pembuangan

jaringan karies, 2 dan 3. Pengambilan atap kamar pulpa, 4. Irigasi kamar pulpa, 5. Jaringan pulpa

19

Page 20: gimul

SMF Ilmu penyakit gigi dan mulut

Referat Nursing Mouth Caries

di saluran akar dikeluarkan, 6. Irigasi saluran akar dengan akuades steril, 7. Pengisian saluran

akar, 8. Penutupan kamar pulpa dengan semen, 9. Gigi telah di restorasi.

5.1.3.2 Pulpektomi Non Vital

Perawatan endodontik untuk gigi sulung dengan pulpa non vital adalah pulpektomi mortal

(pulpektomi devital)22. Pulpektomi mortal adalah pengambilan semua jaringan pulpa nekrotik

dari kamar pulpa dan saluran akar gigi yang non vital, kemudian mengisinya dengan bahan

pengisi. Walaupun anatomi akar gigi sulung pada beberapa kasus menyulitkan untuk dilakukan

prosedur pulpektomi, namun perawatan ini merupakan salah satu cara yang baik untuk

mempertahankan gigi sulung dalam lengkung rahang.

5.2 Pembuatan Restorasi

Alat restorasi yang dapat digunakan untuk perawatan NMC adalah semen glass ionomer,

composit resin strip crown, dan mahkota stainless steel. Anak-anak dengan keadaan seperti ini

adalah mungkin untuk dilakukan preparasi kavitas kelas III dan kelas IV. Semen glass ionomer

dan resin komposit dapat digunakan untuk restorasi lesi-lesi kelas III pada gigi sulung anterior,

gabungan resin komposit dan glass ionomer (compomer/compoglass) juga dapat digunakan

untuk lesi kelas IV. Sedangkan mahkota stainless steel digunakan untuk lesi karies pada gigi

posterior.

5.2.1 Penumpatan

5.2.1.1 Semen Glass Ionomer

Semen glass ionomer terbentuk karena reaksi antara bubuk kaca alumino silikat yang khusus

dibuat dengan asam poliakrilat. Setelah tercampur pasta semen ini ditumpatkan ke dalam kavitas

pada saat bahan ini belum mengeras. Semen glass ionomer yang berisi logam perak dalam

bubuknya telah dikembangkan serta dikenal dengan nama generiknya yaitu cermet. Semen

semacam ini mempunyai ketahanan terhadap abrasi dan bersifat radiopak. Semen glass ionomer

20

Page 21: gimul

SMF Ilmu penyakit gigi dan mulut

Referat Nursing Mouth Caries

sebaiknya tidak digunakan sebagai alat restorasi untuk kerusakan gigi yang luas karena kurang

kuat menerima daya kunyah yang berlebih.

Gambar 9. Langkah-langkah Pembuatan Restorasi Semen Glass Ionomer. 1. Pembuatan outline

kavitas, 2. Preparasi karies, 3 dan 4. Pengisian kavitas dengan Semen Glass Ionomer, 5.

Restorasi Semen Glass Ionomer.

5.2.1.2 Gabungan Resin Komposit dan Glass Ionomer

Resin komposit diindikasikan untuk kavitas kelas I atau kelas II pada gigi anak yang kooperatif,

untuk lesi interproksimal kelas III pada gigi anterior, lesi kelas V pada permukaan fasial gigi

anterior, hilangnya sudut insisal gigi, fraktur gigi anterior, lesi oklusal dan interproksimal gigi

posterior kelas I dan II. Pasien dengan insidensi karies dan kebersihan mulut yang kurang baik

merupakan kontraindikasi restorasi resin komposit.

5.2.2 Mahkota Buatan

5.2.2.1 Compomer Strip Crowns

21

Page 22: gimul

SMF Ilmu penyakit gigi dan mulut

Referat Nursing Mouth Caries

Compomer strip crowns merupakan bahan restorasi pilihan untuk perawatan gigi sulung anterior.

Penggunaan strip crowns untuk gigi anterior dengan resin komposit akan menghasilkan suatu

restorasi dengan estetik yang baik dan dapat bertahan lama.

Gambar 10. Langkah-langkah Pembuatan Restorasi Composite Resin Strip Crowns. 1. Gigi

anterior anak penderita NMC, 2. Pemilihan mahkota, 3 dan 4. Pembuangan karies dan

pengurangan bagian gigi, 5. Pembuatan Crown form sehingga benar-benar rapat dengan margin

gusi, 6. Restorasi Composit Resin Strip Crowns.

5.2.2.2 Mahkota Stainless steel

Mahkota stainless steel merupakan restorasi yang ideal untuk gigi molar sulung yang terserang

karies yang luas yang tidak mungkin dilakukan preparasi kavitas untuk penumpatan amalgam.

Mahkota stainless steel tersedia dalam berbagai ukuran yang khususnya berguna untuk restorasi

gigi-geligi dengan karies yang luas. Mahkota stainless steel diindikasikan untuk gigi anak

dengan rampan karies yang melibatkan tiga atau lebih permukaan, gigi molar sulung yang telah

dilakukan perawatan pulpa, malformasi gigi seperti hipoplasti email, dan pasien handicapped

dengan masalah kebersihan mulut.

22

Page 23: gimul

SMF Ilmu penyakit gigi dan mulut

Referat Nursing Mouth Caries

Gambar 11. Langkah-langkah Pembuatan Restorasi Mahkota Stainless Steel17

6. Pencegahan Nursing Mouth Caries

Cara mencegah tejadinya NMC tidak berbeda dengan pencegahan terhadap karies pada

umumnya. Tindakan pencegahan yang dilakukan dokter gigi adalah melalui diagnosa dini dan

perawatan yang tepat.

6.1 Melakukan Kunjungan ke Dokter Gigi

NMC dapat dicegah dengan penyuluhan yang diberikan terhadap orang tua mengenai alasan

pentingnya anak memperoleh pemeriksaan gigi oleh dokter gigi untuk pertama kalinya pada usia

6 sampai dengan 12 bulan. Orang tua akan mendapat tuntunan bagaimana cara membersihkan

gigi anak dan pola makan yang baik untuk anak agar gigi tidak berlubang. Gigi anak sangat

rentan terhadap karies karenanya orang tua harus sangat memperhatikan setiap makanan yag

23

Page 24: gimul

SMF Ilmu penyakit gigi dan mulut

Referat Nursing Mouth Caries

diberikan kepada ana. Pencegahan karies yang dapat dilakukan pertama kali pada anak adalah

membersihkan giginya sejak erupsi pertama. Agar terhindar dari NMC maka setelah anak selesai

menyusu bersihkanlah gigi anak dan gusinya dengan menggunakan kapas atau kain lap yang

bersih untuk menghilangkan sisa-sisa susu yang masih melekat pada gigi. Peran orang tua sangat

penting dalam menjaga kesehatan gigi anaknya, terutama dalam memotivasi anaknya untuk

menggosok gigi secara teratur. Menggosok gigi dua kali sehari setelah sarapan dan sebelum tidur

dengan menggunakan sikat gigi dengan kepala sikat yang kecil dan pegangan yang besar serta

dengan pasta gigi dengan kadar flour yang rendah.

Gambar 12. Kunjungan ke dokter gigi salah satu pencegahan NMC

6.2 Imunisasi

Banyak penyait infeksi didalam tubuh yang bisa dicegah melalui imunisasi. Demikian juga

dengan karies gigi, kemungkinan dapat dicegah dengan imunisasi karena salah satu faktor yang

terlibatadalah bakteri kariogenik yaitu Streptococcus mutans serotipe c sehingga dapat dikatakan

bahwa karies gigi merupakan penyakit infeksi. Secara imunologis, imunisasi bertujuan untuk

merangsang pembentukan antibodi di dalam tubuh dengan antigen. Antibodi yang berperan

dalam melindungi gigi adalah imunoglobulin A sekretori (IgAs) yang terdapat dalam saliva.

Oleh karena itu, antibodi yang harus ditingkatkan produksinya adalah IgAs saliva yang

mempunyai efek protektif terhadap antigen penyebab karies.24

Page 25: gimul

SMF Ilmu penyakit gigi dan mulut

Referat Nursing Mouth Caries

6.3 Menghentikan Kebiasaaan Buruk

Kebiasaan minum susu melalui botol yang terlalu lama akan mempengaruhi kebersihan mulut

anak. Hindari menggunakan botol pada saat tidur, baik siang maupun malam hari. Ketika anak

menyusu sebaiknya botol dipegang oleh orang tua. Jangan biarkan botol dipegang oleh anak

karena hal ini akan menyebabkan kesulitan untuk disapih. Hentikan juga pemberian air susu ibu

yang terlalu lama pada malam hari, jangan biarkan anak menyusu sepanjang malam dan segera

lepaskan bayi dari puting susu ibu ketika selesai menyusu. Hindari penggunaan botol setelah

anak mencapai usia 1 tahun, sebaiknya anak segera diberi minum melalui gelas. Kebanyakan

anak sudah bisa memegang dan belajar untuk minum melalui gelas pada usia tersebut.

6.4 Kontrol Diet

Hubungan antara diet dan karies telah ditegaskan dalam beberapa penelitian. Makanan

mengandung karbohidrat yang dapat difermentasikan akan meningkatkan risiko terjadinya

karies, bakteri plak akan mengubahnya menjadi asam. Semua karbohidrat dapat diubah menjadi

asam, hal ini menunjukkan bahwa hampir semua produk makanan terutama makanan manis akan

meningkatkan risiko terjadinya karies. Oleh karena itu, dokter gigi harus dapat member

penyuluhan mengenai konsumsi makanan yang mengandung produk kariogenik.

Gambar 13. Control diet pencegahan NMC

6.5 Pemberian Flour

25

Page 26: gimul

SMF Ilmu penyakit gigi dan mulut

Referat Nursing Mouth Caries

Flour sangat efektif untuk mencegah terjadinya karies karena mempunyai manfaat utama yaitu

untuk meningkatkan proses remineralisasi pada email dan menurunkan produksi asam pada plak.

Flour diberikan secara sistemik, topikal, ataupun keduanya akan memberi kekuatan pada gigi

dari kemungkinan terjadinya karies. Tujuan ini dapat dicapai tergantung pada usia saat mendapat

perawatan, konsentrasi, frekuensi pemberian flour, dan alat bantu yang digunakan saat

dilakukannya perawatan. 2

7.Edukasi

Beberapa saran untuk mencegah karies botol, meliputi :

1. Berikan nasihat pada orang tua anak agar membuat anak merasa tenang dan nyaman saat

tidur, jangan memberikan dot botol yang berisi larutan gula (susu formula atau sari buah),

biasakan berikan anak air putih dalam dot botol atau dot karet.

2. Usahakan jangan memasukkan gula, madu, atau yang mengandung larutan gula ke dalam

dot botol.

3. Jangan membiarkan anak menghisap ASI secara kontinyu saat tidur, karena ASI juga

dapat menyebabkan kerusakan gigi. Biasakan anak menghisap dot botol yang berisi air.

4. Jangan menambahkan gula yang berlebihan dalam makanan anak

5. Gunakan kain kasa yang dibasahi air atau kain tipis untuk membersihkan gigi dan gusi

anak setelah makan atau minum yang mengandung gula atau karbohidrat. Ini akan

membantu menghilangkan plak bakteri dan gula yang tumbuh dalam gigi dan gusi.

6. Jika air minum yang diminum setiap harinya tidak mengandung fluoride, maka suplemen

fluoride atau perawatn fluoride seperti topikal aplikasi dan fissure sealant dapat

diberikan.

26

Page 27: gimul

SMF Ilmu penyakit gigi dan mulut

Referat Nursing Mouth Caries

7. Ajarkan kepada anak untuk membiasakan minum menggunakan gelas atau cangkir

menjelang umurnya 1 tahun. Anak sebaiknya berhenti minum menggunakan dot botol

setelah umurnya 1 tahun.

8. Berikan nasihat pada orang tua anak untuk segera mengunjungi dokter gigi, apabila

tampak tanda kemerahan dan bengkak pada mulut anak atau bercak/spot hitam pada gigi

anak. 4

Gambar 14. Edukasi cara menyikat gigi yang benar

27