Gic Kirim Iim

2
1.1 Hubungan teori dengan hasil Pada rasio normal, ketika bubuk dan cairan semen glass ionomer dicampurkan, bubuk akan menghasilkan ion kalsium (Ca 2+ ) dan ion aluminium (Al 3+ ). Kemudian terjadi cross-link antara kation dengan polyacid sehingga membentuk polyalkenoate yang dapat membuat permukaan menjadi keras ( setting ). Waktu yang dibutuhkan untuk setting antara 5-6 menit. Pada rasio encer,setting time berlangsung lebih lama karena memiliki rasio bubuk/cairan rendah sehingga bubuk akan menghasilkan Ca 2+ dan Al 3+ dengan jumlah yang sedikit. Cross-lin kyang terjadi antara kation dengan polyacid membentuk polyalkenoate akan berlangsung lama karena terdapat sisa asam yang menunggu kation dari bubuk terurai untuk melakukan cross-link sehingga waktu pengerasan berjalan lambat. Pada praktikum ini didapatkan setting time lebih dari 7 menit. Pada rasio kental, rasio bubuk/cairan yang tinggi akan mengakibatkan setting time lebih cepat karena bubuk semen glass ionomer akan menghasilkan Ca 2+ dan Al 3+ lebih banyak dibandingkan cairan asam. Cross-link yang terjadi antara kation dengan polyacid membentuk polyalkenoate tidak perlu menunggu terurainya kation sehingga proses pengerasan berlangsung cepat. Pada praktikum ini didapatkan setting time sekitar 3-4 menit. Jika dilihat dari hasil yang didapatkan, untuk glass ionomer dengan rasio kental memiliki permukaan yang lebih kasar akibat dari kurang homogen pada saat pengadukan.

description

yaa

Transcript of Gic Kirim Iim

Page 1: Gic Kirim Iim

1.1 Hubungan teori dengan hasil

Pada rasio normal, ketika bubuk dan cairan semen glass ionomer dicampurkan, bubuk

akan menghasilkan ion kalsium (Ca2+) dan ion aluminium (Al3+). Kemudian terjadi cross-

link antara kation dengan polyacid sehingga membentuk polyalkenoate yang dapat

membuat permukaan menjadi keras (setting). Waktu yang dibutuhkan untuk setting

antara 5-6 menit.

Pada rasio encer,setting time berlangsung lebih lama karena memiliki rasio

bubuk/cairan rendah sehingga bubuk akan menghasilkan Ca2+dan Al3+dengan jumlah

yang sedikit. Cross-lin kyang terjadi antara kation dengan polyacid membentuk

polyalkenoate akan berlangsung lama karena terdapat sisa asam yang menunggu kation

dari bubuk terurai untuk melakukan cross-link sehingga waktu pengerasan berjalan

lambat. Pada praktikum ini didapatkan setting time lebih dari 7 menit.

Pada rasio kental, rasio bubuk/cairan yang tinggi akan mengakibatkan setting time

lebih cepat karena bubuk semen glass ionomer akan menghasilkan Ca2+ dan Al3+ lebih

banyak dibandingkan cairan asam. Cross-link yang terjadi antara kation dengan polyacid

membentuk polyalkenoate tidak perlu menunggu terurainya kation sehingga proses

pengerasan berlangsung cepat. Pada praktikum ini didapatkan setting time sekitar 3-4

menit. Jika dilihat dari hasil yang didapatkan, untuk glass ionomer dengan rasio kental

memiliki permukaan yang lebih kasar akibat dari kurang homogen pada saat pengadukan.

Hasil percobaan pada rasio yang sama ternyata memiliki setting time yang berbeda.

Hal ini dikarenakan oleh dua mahasiswa berbeda mulai dari penakaran rasio p/l GIC,

pencampuran, pengadukan, bahkan cara menggunakan sonde untuk mengecek kekerasan

GIC yang dihasilkan.