Gerakan Nasional Non Tunai dan Gerbang Pembayaran Nasional GNNT dan GPN (2).pdf · mengintegrasikan...
Transcript of Gerakan Nasional Non Tunai dan Gerbang Pembayaran Nasional GNNT dan GPN (2).pdf · mengintegrasikan...
Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional
Bank Indonesia
Gerakan Nasional Non Tunai
dan
Gerbang Pembayaran Nasional
AGENDA
Latar Belakang
Peran BI Dalam Sistem Pembayaran
Pilar Elektronifikasi
Tantangan Elektronifikasi
Gerbang Pembayaran Nasional
2
3
LATAR BELAKANG
3
Pentrasi
Penggunaan Internet
InklusiKeuangan
Penetrasi Kantor
Cabang Bank
PulauJawa
: 57,7%
: 72 %
: 51,2%PulauPapua
: 41,9 %
: 60 %
: 4,3%
Masih terdapat ketimpangan infrastruktur antara Pulau Jawa dengan kepulauan Indonesia lainnya yang perlu
diminimalisasi untuk dapat menangkap potensi ekonomi dan demografi…
PDB
255.76 Miliar USD
Per Kapita
4.130 USD
Pertumbuhan
5,27%
Sumber:
APJII (2017),
Bank Indonesia,
Global Financial
Inclusion Index
(2018)
Total Populasi Pengguna
Internet
262 Juta
54,68%
Pertumbuhan Kepemilikan
Rekening
1.1% 49%
Sumber:
BPS, Kuartal 2 2018
4KONDISI MAKRO EKONOMI
GlobalCountry 2011 2014
Indonesia 20% 36%
India 35% 53%
Malaysia 66% 81%
Thailand 73% 78%
Philippines 27% 31%
South Africa 54% 70%
Sri Lanka 69% 83%
Vietnam 21% 31%Source : World Bank, Global Financial Inclusion Index,
2014
Sumber: Survei Pola Perilaku Pembayaran Masyarakat Indonesia,2012
Hanya 36% penduduk dewasaIndonesia yang memiliki rekening padalembaga keuangan formal karenabeberapa kendala a.l :
(1) Tingginya biaya pembukaancabang bank.
(2) Dibutuhkan waktu dan biaya bagimasyarakat untuk pergi ke cabangbank terdekat.
Ekonomi Berbasis Cash
Tingginya masyarakat unbanked dan preferensi masyarakat untuk bertransaksi secara tunai...
DOMINASI TRANSAKSI TUNAI DIMASYARAKAT
Pembayaran tunai masih mendominasi perilaku masyarakat Indonesia
(89,7% transaksi).
5
KONDISI AKSES KEUANGANINDONESIA 5
DEFINISIKondisi ketika setiap
anggota masyarakat
mempunyai akses
terhadap berbagai layanan
keuangan formal yang
berkualitas secara tepat
waktu, lancar, dan aman
dengan biaya terjangkau
sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuan dalam
rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
InovasiDEMAND
• Penduduk berpendapatan rendah
• Rumah Tangga
• Pekerja Migran
• UMKM
• Sektoral (a.l. petani, nelayan, pedagang)
SUPPLY• Bank
• Non Bank (a.l. Telco, Pegadaian)
KONDISI SAATINI FUTURECONDITION
• Unbanked people
• Cash
• Manual
• No/Basic Account
• Banked People
• Non Cash
• Digital
• Sophisticated Product
TA N TA N G A N
▪ Pendapatan rendah Tantangan Indonesia secara
spesifik :
250 Juta Penduduk
Indonesia tinggal di lebih
dari 6.000 pulau
▪ Terbatas/tdk ada cabang bank
▪ Tidak menguntungkan
▪ Persyaratan yang ditetapkan regulator
kompleks.
▪ Formalitas tinggi
▪ Kapasitas IT terbatas
▪ Tidak didukung oleh ketentuan
▪ Keterbatasan agen
▪ Jarak yang jauh ke bank
▪ Mahalnya biaya administrasi
▪ Informasi produk terbatas
▪ Tingkat pengetahuan keuangan rendah
▪ Produk yang kurang sesuai
▪ Psikologi, image dan budaya
▪ Antrian panjang
Database ProgramSektoral
a.l. Electronic
Single ID
Teknologi
a.l. HP, internet
a.l. sertifikasi tanah,
G to P, Smart city
Infrastruktura.l. jaringan
Definisi, dan Kerangka Berpikir
Keuangan Inklusif6
7
PERAN BI DALAM SISTEM PEMBAYARAN
7
Sistem pembayaran adalah suatu sistem yang mencakup seperangkat aturan,
lembaga, dan mekanisme, yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana
guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.
Tunai NonTunai
Psl.15 & 16
❑ Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan
izin atas penyelenggaraan jasa SP
❑ Mewajibkan penyelenggara jasa SP untuk
menyampaikan laporan
❑ Menetapkan penggunaan alatpembayaran
❑ BI berwenang mengatur sistem kliringantarbank
dalam Rupiah dan/atau valas (Psl 16)
Psl.17 & 18
❑ Penyelenggaraan kliring antarbank
dilakukan oleh BI atau pihak lain atas
persetujuan BI (Psl.17)
❑ BI menyelenggarakan penyelesaian akhir
transaksi pembayaran antarbank (Psl.18)
Regulator FasilitatorPerizinan Operator Pengawas
Tugas, tanggung-jawab dan wewenang BI sebagai otoritas Sistem Pembayaran secara tegas diatur dalam UU Bank
Indonesia No.23 tahun 1999 sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No.6 tahun 2009
SP yang efisien, aman & andal dgn
memperhatikan perluasan akses dan
perlindungan konsumen
Untuk mencapai sistem pembayaran yang efisien, aman & andal dgn
memperhatikan perluasan akses dan perlindungan konsumen, Bank Indonesia
memiliki 5 peran
Peran Bank Indonesia Dalam
Sistem Pembayaran8
Sis
tem
Pe
mb
aya
ran
Non-Tunai
Diselenggarakan BI SSSS
SKNBI
DiselenggarakanIndustri
PTD
APMK
Kartu ATM
Kartu Debet
Kartu KreditUang Elektronik
Tunai
Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran:
Layanan Pembayaran Non Tunai
BI berperan sebagai operator yang menyediakan layanan sistem pembayaran serta sebagai regulator,
perizinan, fasilitator dan pengawas untuk sistem pembayaran yang diselenggarakan industri
KETERANGAN:RTGS
9
Tunai
Kanal
Pembayaran
ATM/Debit, Credit Card,E-
Money
ATM107.692 mesin (September 2018)
EDC1.28 juta mesin (September 2018)
RTGS
Central Bank Operated(Wholesale)Seluruh transaksi wholesale difasilitasi dan setelmen RTGS
Jenis Transaksi:
• Pengelolaan Moneter
• Nasabah
• Valas
• PUAB
• Pasar Modal
• Pemerintah, dsb.
Rata-rata Transaksi
Harian
Juni 2018
48.307 transaksi, eq.
dengan Rp 619 Triliun
Industry Operated (Retail)Paper Based
Cheques, Debit Note, Bilyet
Giro
Instrumen Non Card Based
Posisi per
September 2018
Jumlah Kartu
(dalam Juta)
Total Transaksi
(dalam MiliarRp.)
ATM & ATM+Debit 163,43 569,859
Kartu Kredit 17,22 24,382
U-Nik 142,48 3,517• Issuer
• Acquirer
• Prinsipal
• Penyelenggara Kliringsebelumnya (yoy)
• Penyelenggara
Setelmen
Kartu ATM/Debit Kartu Kredit Uang Elektronik
Issuer 112 Bank 23 Bank, 2 LSB 11 Bank, 21 LSB
Acquirer 17 Banks, 2 LSB 14 Bank, 1 LSB N/A
Prinsipal 7 LSB 4 LSB N/A
Penyelenggara
Kliring6 LSB 4 LSB N/A
Penyelenggara
Setelmen6 LSB 4 LSB N/A
LSB: Lembaga SelainBank
APMKTotal volume transaksi pada
bulan Juli 2018 mencapai
814 juta transaksi atau
setara dengan Rp 625.787
Miliar, lebih besar 43,45%
dibandingkan periode yang
sama pada tahun
Sumber: Booklet SP November2018
Dengan potensi peningkatan pada tahun-tahun mendatang, pangsa pasar APMK
perlu diatur agar dapat berjalan secara efektif dan efisien, khususnya untuk kartu
ATM/Debit yang memiliki porsi terbesar diantara kedua instrumen lainnya..
10KONDISI SISTEM PEMBAYARAN
APMK (posisi per September 2018)
Water & Steam
Mechanized
Production
Electric Power
Mass Production
Electronics & Information Technology Automated Production
End of 18th
century
Start of 20th
centuryStart of 70ies Today
Automation & Data Exchange Digitalization: cyber physical systems, IOT, networks
2.03.0 4.0
1.0
Inovasi teknologi yang
mengintegrasikan aspek fisik,
digital, dan biologis,
mentransformasi hampir
seluruh aspek kehidupan,
termasuk proses bisnis dan
perilaku.
More Intelligent
More Virtual
More Mesh
Key Driver
Ekonomi Digital:
Disruptif dan
Transformatif
Sumber: Schwab, 2015; Davis, 2016
Sumber: Gartner, 2018
Implikasi
Digitalisasi
OUTCOME
DIGITAL
ECONOMY
• STABILITAS
• PERTUMBUHAN
• INKLUSIVITASPeran BI
11TREND (FUTURE)
STABILITAS, PERTUMBUHAN, INKLUSIVITAS
Key StrategyMemperkuat Kebijakan Sistem Pembayaran Untuk Mendukung Strategi Nasional Ekonomi dan
Keuangan Digital
POLICY REGULASI KOORDINASI RISET
BORDERLESS
BUILD/
FASILITATOR
DECENTRALIZATION
Weaken Sovereignty?
SHARING ECONOMY
Increased specialization? Authority is more irrelevant?
Defisit neraca
pembayaran 3,85
Miliar USD pada
Q1 2018.Indikasi dominasi
global players
Infrastruktur SP
masih
terfragmentasi
Menyebabkan under
utilization dari EDC
dan timbulnya
opportunity cost
Daya Beli yang
Beragam antarPulau
di Indonesia
Terindikasi dari rasio
gini 0,39 pada
September 2017
Outcome
Tema
Transformasi
Peran BI
Consideration
PolicySpecific
Consideration
(GPN)
12TUJUAN KEBIJAKAN
STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN
PEMBAYARAN NON TUNAI
Memfasilitasi Model Bisnis danInovasi
Mendukung Regulasi
Optimalisasi Sumber DayaLokal
Edukasi, Supervisi, danMonitoring
13
Apa yang ingin dicapai?...
Untuk menciptakan ekonomi digital sebagai backbone dalam pertumbuhan, inklusivitas, serta stabilitas
ekonomi nasional, dengan terus mengedepankan keamanan nasional, target antara yang ingin
dicapai…..
Meningkatkan tingkat elektronifikasi
Elektronifikasi membantu menyediakan suplai uang
yang dibutuhkan untuk mencapai target volume
transaksi ekonomi nasional dibandingkan dengan
menggunakan uang kartal yang memiliki biaya produksi
relatif lebih mahal
Elektronifikasi dalam
Program Strategis
Pemerintah
MENYUSUN TARGET…
Nasabah Kanal Pembayaran
Request Payment
Bank AcquirerBank Issuer
Request
Payment
Request Payment
Otentifikasi
Kebenaran Data
Verifikasi
Ketersediaan
Dana
Approval
Transaksi Debit
Penyelenggara Kliring Penyelenggara Setelmen
Dana
Switching
Infrastruktur
14ALUR TRANSAKSI APMK
15
PILAR ELEKTRONIFIKASI
15
Pilar Elektronifikasi:
Definisi, Tujuan dan Manfaat
MANFAAT
PRAKTISTidak perlu membawa
banyak uang tunai,
higienis
AKSES LEBIHLUASMeningkatkan akses
masyarakat ke SP
TRANSPARANSI
TRANSAKSIMembantu usaha pencegahan dan
identifikasi kejahatan kriminal
EFISIENSI RUPIAHMenekan biaya pengelolaan
uang Rupiah dan cash
handling
PERENCANAAN
EKONOMI LEBIH
AKURAT
Transaksi tercatat secara lebih lengkap
sehingga perencanaan lebih akurat
Penggunaan transaksi non tunai diyakini akan memberikan manfaat efisiensi bagi masyarakat
DEFINISIElektronifikasi adalah suatu upaya yg terpadu dan terintegrasi utk mengubah pembayaran dari tunai menjadi non tunai
TUJUAN
▪ Menciptakan cashless
society
▪ Meningkatkan
inklusivitas keuangan
16
Pilar Elektronifikasi :
Instrumen Pembayaran yang Digunakan
Masyarakat didorong untuk melakukan transaksi nontunai melalui berbagai instrumen yang digunakan sesuai dengan
fungsi dan kegunaannya..
APMK Uang
Elektronik
Kartu ATM
❑ Digunakan untukmelakukan
penarikan tunai dan
pemindahan dana
❑ Mengurangi secaralangsung
simpanan pemegangkartu
Kartu Debet
❑ Digunakan untukmelakukan
pembayaran
❑ Mengurangi secaralangsung
simpanan pemegangkartu
Kartu Kredit
❑ Digunakan untuk melakukanpembayaran
❑ Dipenuhi terlebih dahulu oleh Penerbit (pinjaman)
Chip Based
❑ Nilai uang disimpan dalam media chip,
a.l. berupakartu
❑ Untuk transaksi pembayaran yang
bersifat masif, cepat, micro, dan
berulang, misalnya pembayaran di
transportasi (tol, keretaapi).
Server Based
❑ Nilai uang disimpan dalam media server,
dapat berupa internet maupun mobile
❑ Untuk transaksi pembayaran yang
bersifat online/e-commerce, transfer,
dan perluasan keuanganinklusif
Limit Saldo
❑ UE unregistered (data pemegang tidak tercatat)
max.Rp2 juta
❑ UE registered (data pemegang tercatat) max.
Rp10 juta
17
Pilar Elektronifikasi :
4 Strategi Elektronifikasi Bank Indonesia
3
4
5
Moda TransportasiInteroperabilitas dan interkoneksi sistem pembayaran
elektronik terintegrasi antar moda
Instrumen: Uang Elektronik
Fasilitasi
Model Bisnis
& Inovasi
Optimalisasi
Sumberdaya Lokal
Edukasi dan
monitoring
Regulasi Yang
Mendukung
STRATEGI
ELEKTRONIFIKASI
LKD dan Remitansi pada Kantong TKI
Penyediaan layanan keuangan bagi TKI sebagai bagian dari program Desa
Migran Produktif
Instrumen: Kartu ATM/Debet atau melalui Transfer Dana
1
Bank Indonesia terus mendorong pergeseran perilaku transaksi masyarakat dari tunai ke non tunai melalui 4 strategi
elektronifikasi yang disinergikan dengan program-program Pemerintah
Bantuan Sosial
2
Interoperabilitas dan interkoneksi melalui kartu kombo dan pemberdayaan keagenan.
Instrumen: Kartu Kombo dengan fitur Uang Elektronik dan Basic Saving Account.
Jalan TolInteroperabilitas dan interkoneksi sistem pembayaran elektronik terintegrasi
di seluruh ruas tol.
Instrumen: Uang Elektronik.
Cash Management System (CMS) Penerimaan dan PengeluaranPemerintah
Elektronifikasi transaksi pemerintah
Bantuan Operasional Sekolah
Tranparansi penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah
Melalui: Transfer Dana menggunakan CMS, Kartu ATM/Debet
18
Pilar Elektronifikasi :
Implementasi di Berbagai Sektor
Sinergi dengan pemerintah telah dilakukan di berbagai sektor, utamanya pada sektor dengan jumlah pengguna yangmasif (mis: sektor transportasi dan bansos) untuk mempercepat proses akseptasi dan perluasan akses. Hal inisejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan keuangan inklusif (Strategi Nasional Keuangan Inklusif),yaitu 75% banked people di 2019
PKH
6 jutaPenerima
2017 2018*
10 jutaPenerima
Elektronifikasi Jalan Tol
Buswayticket
Electronicparking
Electronic toll
Airport railway
Commuter ticket
SPBU
Sejak 31 Oktober 2017 Indonesia telah
mengimplementasikan pembayaran tol
nontunai yang mendorong penetrasi
nontunai dari 20% menjadi 100%.
44Ruas Tol
PKH Non Tunai
Elektronifikasi di
Pondok
Pesantren
Kartu Nelayan
*) Target
2017 2018*
BPNT
1,2 juta 10 jutaPenerima Penerima
19
TANTANGAN ELEKTRONIFIKASI SISTEM PEMBAYARAN
20
Tantangan dalam ImplementasiElektronifikasi
Dalam perkembangannya, upaya untuk memperluas penggunaan nontunai menghadapi tantangan..
Perubahan mindset
dan kebiasaan
masyarakat untuk
bertransaksi nontunai
Harmonisasi regulasi
dari masing – masing
K/L terkait
Pembangunan ekosistem
dan infrastruktur yang
handal, terpercaya dan
interoperable
Series 1 Series 2 Series 3
Lembaga keuangan
formal perlu
mengidentifikasi kondisi
masyarakat sehingga
dapat menawarkan
produk dan layanan
keuangan sesuai
kebutuhan untuk
mendukung transaksi
nontunai
21
Gerbang Pembayaran Nasional
22
InterkoneksiTidak Interkoneksi
Switch A
Switch R
Switch Aj
Switch J
Switch A
Switch R
Switch J
PBI No. 19/8/PBI/2017 tentang Gerbang Pembayaran Nasional (NationalPaymentGateway)
“Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) adalah sistem yang terdiri atas standar, switching, dan services yang dibangun melalui
seperangkat aturan dan mekanisme (arrangement) untuk mengintegrasikan berbagai instrumen dan kanal pembayaran.”
Interkoneksi dan Interoperabilitas
Dengan interkoneksi dan interoperabilitas, GPN memungkinkan transaksi elektronik dapat digunakan seluruh masyarakat
Indonesia, sehingga masyarakat dapat menikmati layanan transaksi elektronik yang aman, berkualitas, dan efisien.
▪ Interkoneksi:
Kondisi dimana antar sistem/teknis/infrastruktur dapat saling terhubung, dapat saling bicara, dan dapat saling memproses.
▪ Interoperabilitas:
Kondisi dimana instrumen dapat diterima/diproses di berbagai kanal/device pembayaran (ATM, EDC, PaymentGateway)
Switch Aj
InteroperabelTidak Interoperabel
B
A
Kartu hanya dapat diproses dengan
kanal pembayaran yangsama
BBAA
A
Kanal pembayarandapat
menerima berbagai kartu
A
Definisi Gerbang Pembayaran Nasional 23
Dasar Pertimbangan dan Sasaran GPN
Dasar
Pertimbangan
1
2
3
Mewujudkan sistem pembayaran nasional yang lancar, aman, efisien, dan andal dalam membangun
ketahanan, pengembangan, serta meningkatkan daya saing.
Menata infrastruktur, kelembagaan, instrumen, dan mekanisme sistem pembayaran nasional yang
mampu memproses seluruh transaksi pembayaran ritel domestik secara interkoneksi dan
interoperabilitas.
Memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi nontunai.
Sasaran2
3
Menciptakan ekosistem yang interkoneksi, interoperabel, dan mampu melaksanakan pemrosesan transaksi
1 pembayaran ritel domestik dengan memperhatikan keamanan/security, kelancaran dan kehematan/efisiensi.
4
Penyangga strategis dalam melayani/memfasilitasi program-program pemerintah seperti Gerakan Nasional Non
Tunai (GNNT), penyaluran bantuan sosial (bansos) pemerintah secara non tunai, penerimaan pemerintah secara
non tunai, keuangan inklusif serta e-commerce nasional, yang sejalan dengan prinsip kehati-hatian (prudential
principles).
Perlindungan konsumen antara lain melalui pengamanan data transaksi nasabah.
Ketersediaan dan integritas data transaksi sistem pembayaran nasional untuk mendukung transmisi kebijakan
moneter yang efektif, mendukung efisiensi intermediasi, dan resiliensi sistem keuangan.
24
Pihak Dalam GPN
SOURCE
OF FUND
ACCOUNT
SYSTEM
GERBANG PEMBAYARAN NASIONAL
(GPN)
Lembaga
Switching
Lembaga
Standar
BENEFICIARY
ACCOUNT
SYSTEM
KANAL PEMBAYARAN
(SHARED DELIVERY CHANNEL)
ATM
MACHINE
PAYMENT
GATEWAY
Phone:
SMS, USSD,
STK
Internet
Banking:Direct, Merchant
Page
MOBILE
(Mobile
Banking)
INSTRUMENT
ATM
CARD
DEBIT
CARD
CREDIT
CARD
CHIP-
BASEDE-
MONEY
PROPRIETARY
DELIVERY
CHANNEL
Lembaga
Services
EDC AGENT
Penyelenggara GPN meliputi:a. Lembaga Standar;
b. Lembaga Switching; dan
c. Lembaga Services.
Pihak yang Terhubung dengan GPN meliputi:a. Penerbit;
b. Acquirer;
c. Penyelenggara Payment Gateway; dan
d. Pihak lainnya yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
25
Penyelenggara GPN
Penyelenggara GPN terdiri dari 3 Lembaga yaitu
Lembaga Standar, Lembaga Switching dan Lembaga Services
Lembaga StandarMemastikan terjadinya interkoneksi dan
interoperabilitas melalui penyusunan &
pengelolaan standar instrumen, kanal
pembayaran, switching dan security
SOURCEOF
FUND
ACCOUNT
SYSTEM
NATIONAL PAYMENT GATEWAY (GPN)
SwitchingStandards
BENEFICIARY
ACCOUNT
SYSTEMServices
Lembaga ServicesMelayani berbagai kebutuhan industri dan melakukan
kliring serta setelmen untuk mendukung peningkatan
keamanan, kegiatan operasional secara efisien,
pengelolaan resiko, perlindungan nasabah, dan perluasan
akses layanan terkait.
Technical Specification
Standard
Nasabah
Toko (Merchant) Issuing BankAcquiring Bank
Lembaga Switching
Rekonsiliasi, Kliring,
Setelmen
Lembaga SwitchingMelakukan pemrosesan transaksi secara
domestik dan mewujudkan interkoneksi dan
interoperabilitas infrastruktur sistem
pembayaran.
Fungsi SpesifikKantor Pos dan Penerusan Transaksi
Issuing Bank
Device harus dapat membaca
aplikasi yang ada
Acquiring Bank
Instrumen harus dapat
dibaca di seluruh devices
26
Pihak Yang Terhubung GPN
• Penerbit
• Acquirer
Kewajiban Pihak yang Terhubung dengan GPN
1
2 Mematuhi dan melaksanakan Standar yang ditetapkan
Bank Indonesia dan dikelola oleh Lembaga Standar
3 Mematuhi ketentuan yang ditetapkan
Lembaga Services
Terkoneksi pada minimal 2 Lembaga Switching untuk masing-
masing instrumen dan kanal dengan tahapan:
1 Lembaga Switching paling lambat 31 Desember2017
2 Lembaga Switching paling lambat 30 Juni 20184 Issuer harus meningkatkan penerbitan
instrumen pembayaran yang diproses melalui
GPN, sedangkan untuk Acquirer harus
meningkatkan akseptasi transaksi
pembayaran melalui GPN
• Penyelenggara Payment Gateway
• Pihak lain yang ditetapkan BI
Lembaga Selain Bank (contoh: penyelenggara payment gateway), yang sedang dalam proses perizinan dan kemudian
memperoleh izin dari BI sebagai Penerbit, Acquirer, dan/atau Penyelenggara Payment Gateway harus terkoneksi dengan 1
Lembaga Switching paling lambat 1 tahun sejak memperoleh izin dan harus terkoneksi dengan 2 Lembaga Switching paling
lambat 2 tahun sejak memperoleh izin.
27
Peraturan Pendukung :
Pemrosesan Transaksi Pembayaran Domestik
Setiap transaksi pembayaran domestikwajib
diproses melalui GPN
Transaksi
tidak lagi
diproses di
luar negeri
domestik
a. dilakukan di wilayah NKRI dan
b. menggunakan instrumen yang diterbitkan oleh penerbit
domestik dan/atau menggunakan layanan pembayaran
yang disediakan oleh penyelenggara domestik.
• Transaksi yang wajib diproses melalui GPN meliputi transaksi
yang dilakukan dalam Lembaga Switching yang sama dan lintas
Lembaga Switching.
• Pelaksanaan pemrosesan transaksi pembayaran domestik
diimplementasikan secara bertahap
Pokok – Pokok Pengaturan• Transaksi domestik yang wajib diproses secara
adalah transaksi yang:
Implikasi terhadap Global Players• Dengan keberadaan GPN, global players memiliki 2 opsi penyesuaian terhadap model bisnisnya, yakni
mengajukan izin sebagai Lembaga Switching GPN atau melakukan kerja sama dengan Lembaga Switching
GPN
• Jika global players memilih untuk mengajukan izin sebagai Lembaga Switching GPN, maka diperlukan adanya
penyesuaian terhadap struktur kepemilikan menjadi 80:20
28
Peraturan Pendukung :
Branding Nasional
Penyelenggara GPN dan pihak yang
terhubung dengan GPN wajib
mematuhi ketentuan Bank
Indonesia mengenai branding
nasional.
• Logo Nasional wajib dicantumkan pada instrumen dan kanal pembayaran
• Hanya dapat dicantumkan dengan logo lain sepanjang logo lain tersebut dimiliki
oleh Lembaga Switching, Penerbit, dan/atau pihak lain, yang disetujui oleh
Bank Indonesia.
• Pencantuman logo nasional untuk kartu ATM dan/atau debit:
1. sejak tanggal 1 Januari 2018, Penerbit wajib mulai menerbitkan kartu
ATM dan/atau kartu debit berlogo nasional
2. sejak tanggal 1 Januari 2022, Penerbit wajib memastikan seluruh
nasabah yang memiliki kartu ATM dan/atau kartu debit harus memiliki
paling sedikit 1 kartu ATM dan/atau kartu debit berlogo nasional
• Penerbit menyampaikan action plan mengenai penerbitan kartu ATM dan/atau
debit berlogo nasional
Pokok – Pokok Pengaturan
Helai bulu utama yang berjumlah 8 melambangkan infinity
atau tak terhingga, memberikan arti bahwa GPN siap
memberikan layanan dan manfaat kepada masyarakat tanpa
batas di masa sekarang dan masa datang
Burung Garuda yang terbang di atas gerbang (huruf G dalam
kata GPN) melanglang nusantara melambangkan sistem
pembayaran ritel Indonesia yang siap tumbuh, berkembang,
dan siap berdaya saing dalam layanan transaksi elektronik
nasional.
Garuda terbang ke arah atas dengan kemiringan terbang 280,
melambangkan angka awal terbentuknya Bank Indonesia,
yakni pada tahun 1928, yang siap mengawal sistem
pembayaran nasional.
Huruf G yang diibaratkan gerbang yang terbuka memiliki
makna awal keterbukaan untuk memajukan sistem
pembayaran ritel nusantara.
29
Pihak yang terhubung dengan GPN wajib mencantumkan logo
nasional pada setiap instrumen yang diterbitkan dan kanal
pembayaran yang digunakan dalam transaksi pembayaran
domestik melalui GPN.
Dalam hal kanal pembayaran berupa situs web atau aplikasi
maka pencantuman logo wajib dicantumkan dalam situs
web atau aplikasi dimaksud secara jelas di tempat yang
mudah terlihat.
Peraturan Pendukung :
Branding Nasional30
Prinsip SkemaHarga
• Mendorong perluasan akseptasi, efisiensi, kompetisi, layanan, dan
inovasi
• Didasarkan pada aspek cost of recovery ditambah margin yang
wajar, risiko, dan kenyamanan; dan
• Penetapan besaran dan struktur tarif dan bea
Peraturan Pendukung :
Skema Harga dan Fitur Layanan
BI menetapkan fitur layanan minimum untuk
transaksi yang diproses melalui GPNsehingga
masyarakat dapat menikmati layanan yang
seragam
• Pembayaran;
• Transfer;
• Tarik tunai;
• Cek saldo; dan/atau
• Fitur layanan lainnya.
Penyelenggara GPN dan Pihak yang Terhubung dengan GPN wajib
menyediakan fitur layanan untuk transaksi pembayaran yang diproses
melalui GPN.
Fitur Layanan
Terdiri atas:
Fee/biaya transaksi pembayaran (MDR)
lebih rendah dalam kisaran 0,15% - 1%.
31
Progres Pengembangan Implementasi GPN
Jumlah PJSP 100
PJSP yang tidak akan
melakukan penerbitan1
PJSP yang mengajukan
penundaan1
PJSP yang sudah disetujui BI 98
Penerbitan Kartu Berlogo Nasional(Data akhir November 2018)
Jumlah kartu yang telah
dicetak
Jumlah kartu yang telah
didistribusi16.077.868
26.795.665
Interkoneksi Bank kepada Lembaga Switching
Bank telah terkoneksi dengan minimal 2 L. switching
Bank belum terkoneksi ke minimal 2 lembaga switching karena masih
terkena sanksi akibat belum melakukan pemrosesan transaksi kartu
ATM dan/atau Debet secara domestik
Bank tidak terkoneksi ke 2 lembaga switching karena melakukan
corporate action
Dapat digunakan untuk bertransaksi di semua mesin EDC di
seluruh Indonesia
Masyarakat tidak dikenakan biaya oleh merchant
Tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar
Meningkatkan perlindungan konsumen dengan pengamanan
data transaksi nasabah
Penurunan biaya pemrosesan transaksi, sehingga biaya
administrasi lebih murah
Roll-Out EDC(Data per minggu ke-4 bulan Agustus 2018)
Bank telah memiliki kesiapan sebesar 100% (eq. 15 Bank)
95
3
2
Jumlah EDC yang telah roll out GPN
100%1.064.339
32
Manfaat Kartu Berlogo Nasional
Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional
Bank Indonesia
TERIMA KASIH