Upaya Mentransformasi Pelayanan Gereja terhadap orang...
Transcript of Upaya Mentransformasi Pelayanan Gereja terhadap orang...
i
“Diakonia Transformatif dalam Pengentasan Kemiskinan”
Upaya Mentransformasi Pelayanan Gereja terhadap orang miskin dalam konteks
GKI Martin Luther Di Tanah Papua.
T E S I S
Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains
Oleh:
Meyvie Wairata
NIM: 752015013
PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA
FAKULTAS TEOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2017
ii
MOTO
Sesuatu Akan Menjadi Kebangaan, Jika Sesuatu Itu
Dikerjakan, Dan Bukan Hanya Dipikirkan.
Sebuah Cita-Cita Akan Menjadi Kesuksesan,
Jika Kita Awali Dengan Bekerja Untuk Mencapainya,
Dan Bukan Hanya Menjadi Impian.
Sebab Pada Akhirnya Proses Tidak Akan Menghianati
Hasil.
iii
LEMBARAN PERSEMBAHAN
Dari dasar hati yang tulus dan dalam...
Dari dua tangan yang lemah dan terbatas...
Dengan keringat dan cucuran air mata perjuangan...
Dengan penyertaan dan anugerah yang tak terputus
Diberikan yang Kuasa...
Ku persembahkan tulisan ini :
Bukan dengan kebanggan setinggi gunung,
Atau gelak tawa seluas jagat...tapi
Dengan kerendahan hati sedalam laut...
Bagi mereka :
Yang tak putus-putusnya memanjatkan doa dan pinta...
Yang memperjuangkan kuliahku...
Yang selalu bercucurkan keringat memenuhi kebutuhan dengan
setia...
Yang tertawa menutupi kedukaannya...
Yang selalu tabah dalam terjangan badai kehidupan
Yang selalu ada dalam tali kasih yang kokoh...
Yaitu..
Alamrhum Papa tersayang dan mama tersayang...
Serta saudara-saudaraku tersayang :
Kk Stenly Novian Wairata, kk Swenly Wairata, kk Shelter Wairata,
bersama kakak Iparku tersayang Vanessa Aronggear dan Dewi
Swastini, dan keponakan ku tercinta Qenan Stevan Wairata, Alice
Christene Wairata dan Al Wairata.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan anugerah Tuhan, maka penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini dengan baik.
Tesis ini dibuat demi memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar magister sains
pada program studi Magister Sosiologi Agama, Fakultas Teologi, Universitas Kristen Satya
Wacana di Salatiga.
Berbagai proses yang penulis lalui selama penulisan Tesis ini tidak terlepas dari
banyak bantuan berupa material dan moril telah penulis terima dari banyak pihak. Untuk itu
melalui penulisan ini, penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada:
1. Pdt. Yusak B. Setyawan, Ph.D, selaku pembimbing utama yang telah meluangkan
waktu dalam memberikan gagasan-gagasan yang kritis dalam proses penyelesaian
Tesis ini. Kiranya Tuhan selalu memberkati Bapak dan keluarga.
2. Dr. Pdt. Rama Tulus Pilakoannu, sebagai pembimbing dua yang selalu membimbing
dan tak pernah jenuh melihat dan mengingatkan penulis di saat-saat penulisan hingga
tahap penyelesaian penulisan tesis ini. Kiranya Tuhan selalu memberikan berkat yang
tak henti-hentinya kepada Bapak dan keluarga agar dapat menjadi berkat bagi banyak
orang dimanapun berada.
3. Pegawai administrasi di Fakultas Teologi Ibu Liana yang selalu membantu penulis
dalam proses pengurusan administrasi dari awal studi sampai pada terealisasinya
Tesis ini. Tuhan selalu Memberkati dalam tugas dan tanggung jawab Ibu.
v
4. Bapa Pdt. Hosea Taudufu selaku mentor dalam proses vikaris, yang telah meluangkan
waktu dan memberikan informasi akurat kepada penulis dalam menyelesaikan
penulisan Tesis ini, Tuhan selalu memberikan berkatnya.
5. Ibu Pdt. Cleopatrisia Ruhullesin, yang selalu menjadi ibu bahkan orang tua selama di
salatiga, yang sudah memberikan perhatian bagi penulis selama proses study.
6. Bapa Berti Wairata bersama istri yang selalu memeberikan perhatian bahkan bantuan
bagi penulis selama proses perkuliahan di salatiga.
7. Ayahku (Almrh) dan Ibuku tercinta, keluarga besar Wairata-Siwabessy, yang berada
di Jayapura. Terima kasih atas semua pengorbanan dan doa yang selama ini diberikan
kepada penulis. Tuhan Memberkati kitong semua.
8. Jemaat Hermon Hollohim yang sudah banyak memberikan pengalaman organisasi
kemasyarakatan dan juga sebagai wadah untuk penulis belajar dan melayani, Tuhan
selalu menjaga dan melindungi BPHM agar menjadi berkat bagi banyak orang
terutama bagi SDM masyarakat Papua.
9. Teman-teman seperjuangan di MSA angkatan 2015, Andhyni Kurnia Malo, terima
kasih atas suka duka, canda tawa bersama dari awal perkuliahan sampai akhirnya
berada pada gelar M.Si, Natalia Genoveva Remiasa, Denvy Silooy, riski manafe, bapa
Naftali djoru, bapa Suyono Thoktil, Valian, ulet, udith, terima kasih atas kebersamaan
yang dibina bersama, untuk itu mari kita tetap menjaganya. Terima kasih untuk semua
kebersamaan ini. Tuhan menyertai teman-teman dimanapun bertada.
10. Teman terkasih, ocha fanghoy, charles imbiri, kk Astriyer Nahumury, kk Elias Thesia,
kk adri sahertian, ad amanda siwabessy, kk ryo Terima kasih atas dukungan dan
motivasi dari basodara semua.
vi
11. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan namanya, penulis ucapkan banyak
terima kasih. Tuhan Memberkati Selalu.
Salatiga, 31 July 2017
Meyvie Wairata
vii
Abstrak
Masalah kemiskinan di Indonesia merupakan masalah yang penting dan mendesak
untuk diperangi, karena kemiskinan mengakibatkan manusia bukan hanya mengalami
kekurangan secara materi tetapi mengakibatkan manusia kehilangan martabatnya. Itu
sebabnya tesis ini pertama-tama mengangkat masalah kemiskinan yang cukup
memprihatinkan dalam konteks Indonesia secara umum tentu dengan segala
permasalahannya. Di dalam konteks kemiskinan di Indonesia maka Gereja tidak dapat
tinggal diam.
Kemiskinan memiliki dua dimensi yaitu dimensi secara kuantitatif dan kualitatif.
Secara kuantitatif kemiskinan adalah keadaan di mana manusia serba kekurangan atau tidak
berharta benda ditandai dengan kekurangan material, ketiadaan jaminan sosial dan ekonomi,
kelemahan dan ketidak mampuan. Sedangkan kemiskinan kualitatif yaitu keadaan di mana
kemiskinan membuat hidup manusia tidak lagi bermartabat atau tidak layak disebut manusia.
Mereka dikucilkan atau disingkirkan dan dipinggirkan dalam kehidupan pergaulan
masyarakat. Kemiskinan adalah keadaan serba kekurangan dalam segala hal: kekurangan
pangan, sandang, lapangan pekerjaan, nilai-nilai hidup, kebahagian dan kegembiraan,
kepenuhan hidup, cita-cita dan impian, tekad dan kemauan, kemungkinan dan kesempatan,
kekurangan keadilan, kebebasan dan perdamaian. Kemiskinan adalah sesuatu yang harus
diperangi, karena Allah sendiri membela dan membebaskan orang yang lemah dan tertindas,
bahkan Allah di dalam Yesus Kristus memiliki misi atau programatik hidup mengutamakan
atau membebaskan orang miskin, bahkan Yesus mengidentikan diriNya dengan orang miskin.
Tujuan misi Yesus tidak lain agar manusia dikembalikan kepada hakekatnya sebagai ciptaan
yang memiliki martabat dan harga diri. Tindakan konkrit gereja dalam memihak orang
miskin adalah melakukan pelayanan diakonia.
Upaya strategis GKI Martin Luther menghadapi realitas kemiskinan di kelurahan
Hinekombe dengan tujuan pemberdayaan orang miskin, sehingga mereka memiliki
martabatnya sebagai manusia. Untuk memberdayakan orang miskin maka GKI Martin Luther
perlu membangun persekutuann yang bermutu yaitu persekutuan yang menjalankan tugas
fungsionalnya dengan keterbukaan dan keterarahan kepada Allah, keterbukaan dan
keterarahan kepada sesama, dan keterbukaan dan keterarahan kepada dunia sekitar gereja
yaitu kemiskinan. Semua didasarkan pada panggilan GKI Martin Luther yang meneladani
viii
Yesus sebagai hamba bagi semua orang. Itu sebabnya dalam konteks kemiskinan GKI
Martin Luther menjadi gereja hamba yang memihak kepada orang miskin dan melakukan
pelayanan nyata berupa pelayanan diakonia.
Tindakan startegis yang memberdayakan hanya dapat terjadi hanya dengan upaya
diakonia transformatif yaitu diakonia yang membantu orang miskin membangun
kehidupannya sendiri. Pelayanan diakonia transformatif dapat dilakukan dengan pintu masuk
diakonia karitatif dan diakonia reformatif. Pemberdayaan orang miskin hanya dapat terjadi
bila orang miskin dapat mengambil keputusan bagi masa depannya. Pemberdayaan itu hanya
dapat berlangsung dalam sebuah wadah organisasi, yaitu komunitas basis primer. Komunitas
basis primer ini tidak dapat berjalan sendiri tetapi membutuhkan kerjasama dengan
komunitas basis sekunder, baik yang bersifat kumunitas basis Kristiani maupun komunitas
basis manusiawi, dirinya sendiri. Demikian juga GKI Martin Luther dalam melayani
pelayanan diakonia transformatif tidak mungkin dapat dilakukan GKI Martin Luther
sendirian tetapi membangun kerjasama dengan semua pihak.
GKI Martin Luther perlu menyadari diri bahwa penderitaan orang miskin tidak dapat
diatasi dengan cepat, tetapi memerlukan waktu yang lama, tahap demi tahap. Penderitaan
orang miskin juga tidak pernah dapat diatasi secara tuntas. Ini tidak berarti GKI Martin
Luther menjadi pesimis, tetapi dituntut ketekunan, usaha yang terus menerus yang menuntut
kesabaran. Dengan kesadaran inilah maka perjuangan orang miskin adalah perjuangan tanpa
kekerasan, sebab perjuangan tanpa kekerasan dilandasi oleh kesadaran bahwa kehidupan
manusia itu berharga dan bermartabat.
Kata Kunci : Gereja, Kemiskinan dan Diakonia Transformatif
ix
Daftar Isi
Motto ................................................................................................................................ ii
Persembahan ..........................................................................................................................iii
Kata Pengantar.........................................................................................................................iv
abstrak......................................................................................................................................vii
Daftar Isi..................................................................................................................................ix
Bab 1 Pendahuluan .......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Metode Penelitian .................................................................................................... 8
1.3 Sistimatika Penulisan ............................................................................................... 9
Bab 2 Diakonia Transformatif Gereja Dalam Konteks Kemiskinan ........................... 10
2.1 Pendahuluan .......................................................................................................... 10
2.2 Hakekat Diakonia .................................................................................................. 11
2.3 Bentuk-Bentuk Diakonia Gereja ............................................................................ 13
2.3.1 Diakonia Karitatif ............................................................................................... 14
2.3.2 Diakonia Reformatif ........................................................................................... 16
2.3.3 Diakonia Transformatif ....................................................................................... 18
2.4 Hakekat Gereja dalam Pelayanan Diakonia ............................................................ 20
2.5 Hakekat Diakonia Transformatif ............................................................................ 26
2.6 Diakonia Transformatif dan Pembebasan dari Kemiskinan .................................... 31
x
2.7 Penutup ................................................................................................................. 35
Bab 3 Pelayanan Diakonia GKI Martin Luther Sentani di Tengah Konteks
Kemiskinan .......................................................................................................... 37
3.1 Pendahuluan .......................................................................................................... 37
3.2 Profil dan data ....................................................................................................... 38
3.2.1 Kemiskinan di Kelurahan Hinekombe ................................................................. 38
3.2.2 Keadaan Penduduk Kelurahan Hinekombe ......................................................... 39
3.3 Data Empiris GKI Martin Luther Sentani .............................................................. 43
3.3.1 Sejarah Singkat GKI Martin Luther ................................................................... 44
3.3.2 Pola Kepemimpinan GKI Martin Luther ............................................................. 45
3.3.3 Keanggotaan GKI Martin Luther ........................................................................ 46
3.4 Konsep Pelayanan Diakonia di GKI Martin Luther Sentani ................................... 49
3.5 Praktek Pelayanan Diakonia GKI Martin Luther .................................................... 54
3.6 Sikap Warga Jemaat di Tengah Konteks Kemiskinan ............................................ 61
3.7 Penutup ................................................................................................................. 63
Bab 4 Tinjauan Kritis dari Perspektif Diakonia Transformatif terhadap Pelayanan
GKI Martin Luther Sentani ............................................................................... 65
4.1 Pendahuluan .......................................................................................................... 65
4.2 Tinjauan Kritis berdasarkan Hakekat Gereja dalam Konteks Kemiskinan .............. 65
4.2.1 Menjadi Gereja Yang Fungsional ........................................................................ 67
4.2.2 Gereja Adalah Bagian Masyarakat ................................................................. 68
4.2.3 Menjadi Gereja Hamba .................................................................................. 70
xi
4.3 Tinjauan Kritis berdasarkan Pelayanan GKI Martin Luther dalam Konteks
Kemiskinan ........................................................................................................... 72
4.4 Tinjauan Kritis berdasarkan Pelayanan Diakonia GKI Martin Luther ..................... 75
4.4.1 Diakonia Karitatif .......................................................................................... 76
4.4.2 Diakonia Reformatif ...................................................................................... 78
4.4.3 Diakonia Transformatif .................................................................................. 83
Bab 5 Penutup ................................................................................................................ 91
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 91
5.2 Rekomendasi ......................................................................................................... 96
Daftar Pustaka .................................................................................................................. 99