Geology Dan Airtanah-2

17
GEOLOGY DAN AIRTANAH DR. Ir Hendarmawan, M.Sc

description

Geology Dan Airtanah-2

Transcript of Geology Dan Airtanah-2

Page 1: Geology Dan Airtanah-2

GEOLOGY DAN AIRTANAH

DR. Ir Hendarmawan, M.Sc

Page 2: Geology Dan Airtanah-2

Pendahuluan

• Bumi : heterogen, mengerti penyebaran material geologi dan karakter konduktivitas hidrolik maupun porositinya.

• studi geologi detil harus dilakukan sepanjang penelitian airtanah.

• Metode pengeboran dan uji geofisika bisa dilakukan untuk bawah permukaan.

• studi hidrogeologi : identifikasi melalui ingkapan-singkapan atau data bawah permukaan atau peta dimana berada.

Page 3: Geology Dan Airtanah-2

• Sebuah hidrogeologi studi harus menguji sejumlah perbedaan-perbedaan keadaan geologinya.

• Survey awal : foto udara, peta topografi dan peta geologi, logs dan laporan sumur terdahulu, survey lapangan dalam area,

Page 4: Geology Dan Airtanah-2

Unconsolidated aquifers

• Material-material dalam kisaran tekstur dari pasir halus sampai gravel kasar adalah memiliki kapsitas menjadi sebuah sumur suplai air.

• Filter alami dari sediment yang berukuran halus sampai sedang mengeluarkan atau membersihkan seperti bakteri dan virus-virus, sehingga qualitas air biasanya bagus.

Page 5: Geology Dan Airtanah-2

Unconsolidated aquifers

• Material yang lepas-lepas juga seringkali erat kaitannya dengan sebuah sumber resapan,

• sungai atau danau. Lapisan ini yang dangkal biasanya aqifernya bersirkulasi cepat dan sangat bersifat local system.

• Sebaiknya endapan yang tak kompak ini harus lebih 10 meter kedalamannya untuk berguna bagi suplai air.

Page 6: Geology Dan Airtanah-2

ALLUVIAL VALLEYS

• Aliran sungai-sungai mengendapkan sediment yang umumnya dikenal sebagai alluvium.

• Lembah-lembah alluvial dapat menjadi sumber air yang paling baik.

• Adanya zona-zona gravel dalam chanel-chanel tua dan point bar mengendap dengan konduktivitas yang sangat tinggi.

• Dalam pengevaluasian endapan teras sungai, harus diingat bahwa erosi dan pengendapan dapat menghasilkan formasi teras.

Page 7: Geology Dan Airtanah-2

ALLUVIUM IN TECTONIC VALLEYS

• lembah-lembah dihasilkan dari aktivitas tektonik daripada hasil proses fluvial atau erosi grasial.

• terangkatnya massa gunung akan menghasilkan cekungan antar gunung atau terbentuk kawasan intermontaine basin.

• Lembah-lembah blok patahan juga dapat tercipta oleh penurunan begitu besar dari lempengan lapisan sepanjang sesar, membentuk lereng-lereng talus, alluvial fans dan alluvial dan endapan lacustrine.

Page 8: Geology Dan Airtanah-2

ALLUVIUM IN TECTONIC VALLEYS

• Sediment-sedimen ini pun dapat sangat kasar dengan konduktivitas tinggi, di lain pihak endapan lempung lacustrine akan berkonduktivitas rendah.

• Dalam lembah-lembah tektonik, keluaran airtanah dapat terjadi oleh transpirasi, evaporasi dari air permukaan atau tanah jenuh air, discharge mataair, aliranbawah ke basin yang berdekatan/berbatasan.

• Sumur pada lokasi lembah tektonik harus ditempatkan pada daerah dimana material aqifer berbutir kasar, kedalaman tak terlalu besar, dan sumber rechargenya ada.

Page 9: Geology Dan Airtanah-2

ALLUVIUM IN TECTONIC VALLEYS

• Kualitas airtanah pada lembah tektonik dapat memiliki signifikan variasi bagian demi bagian.

• Umumnya, airtanah tak cukup aktif bersirkulasi dan mungkin tinggi dalam melaritkan solid.

Page 10: Geology Dan Airtanah-2

LITHIFIED SEDIMENTARY ROCKS

• Batuan sediment klastik tipikali mengandung silicate, carbonate atau mineral lempung.

• Penegndapan kimia batuan sedimen terutama batugamping, dolomite, garam-garaman atau gypsum. Batubara dan lignite dapat juga dipertimbangkan yang berasal dary material organik.

Page 11: Geology Dan Airtanah-2

LITHIFIED SEDIMENTARY ROCKS

• Perlipatan dan patahan atas batuan sedimen dapat menciptakan kekompleksan sistem hidrogeologi

• Zona patahan dapat berfungsi baik sebagai penahan atau barier bagi aliran airtanah maupun sebagai jalur airtanah akan tergantung material alamiah dalam zone fault tersebut.

• Dalam batuan yang padat, patahan adalah seringkali lebih menjadi saluran bagi airtanah.

• Air bisa bergerak sepanjang patahan sampai discharge sebagai mataair.

Page 12: Geology Dan Airtanah-2

LITHIFIED SEDIMENTARY ROCKS

• patahan juga mengandung air dibawah tekanan yang besar pada kedalaman.

• Penghancuran dan bahaya banjir dapat terjdi bila patahan mengandung airtanah dengan head hidrolik yang tinggi.

• , hidrogeologis bias jadi merekomendasikan pengeboran melalui dasar batuan untuk berusaha mendapatkan supplai airtanah dari unit sediment yang paling muda

• patahan bias tak signifikan pengaruhnya dalam hidrogeologi.

Page 13: Geology Dan Airtanah-2

LITHIFIED SEDIMENTARY ROCKS

• pergeseran yang sangat kecil biasanya akan memiliki kesamaan kateristik hidrolik sebagaimana asalnya.

• Zona breksiasi adalah saluran potensial untuk pergerakan larutan hidrotermal dan sesar-sesar menjadi zona mineralisasi.

• mineralisasi tentunya akan menutup konduktivitas yang besar sebelumnya

• Perlipatan dapat mempengaruhi hidrogeologi; terbentuknya aqifer tertekan pada pusat sinklin.

• Sirkulasi airtanah yang dalam juga menjadi tipikal akan terpengaruhnya oleh gradient geothermal, dan mungkin tingginya mineralisasi.

Page 14: Geology Dan Airtanah-2

LITHIFIED SEDIMENTARY ROCKS• perlipatan yang relative datar dan luas dapat membentuk

relative dangkal aquifer tertekan yang membentang di atas area yang luas. Inilah yang mungkin sebagai sumber air yang bagus

• perlipatan adalah menciptkan sebuah rangkaian singkapan batuan yang terlarutkan seperti batugamping, perselingan dengan unit batuan yang tak permeable.

• batuan sediment yang terlipatkan dan terpatahkan secara kompleks adalah sebuah tantangan bagi hidrogeologist.

• Kemampuan dalam geologi adalah perlu untuk merekonstruksi profile

• System aliran regionak dapat dikontrol oleh hubungan struktural dan stratigrapinya suatu unit aqifer.

Page 15: Geology Dan Airtanah-2

CLASTIC SEDIMENTARY ROCKS

• Konduktivitas hidrolik atas batuan sediment klastik dimana primer permeabilitinya adalah fungsi dari dari ukuran butiran, bentuk dan sortir awal sedimennya.

• Penyemenan, yang mengisi rongga-rongga terisi material endapan seperti silika, kalsit atau besi oksida, dapat mengurangi porosity asalnya.

• Pelarutan atas material asal bisa terjadi selama dan setelah proses diagenesis, menghasilkan sesuatu porositi yang bertambah.

• Batuan yang padat juga mengandung porositi dan permeabiliti sekunder sehubungan dengan perekahan.

Page 16: Geology Dan Airtanah-2

CLASTIC SEDIMENTARY ROCKS

• perlu diingat bahwa pemboran-pemboran di zona fracture ini umumnya keberhasilannya tinggi.

• Perekahan bisa juga berhubungan dengan aktivitas tektonik.

• Batuan yang terdeformasi dengan perlipatan dan patahan merekah saat mengalami tensi dan kompresi.

• penomena permeabiliti sekunder tidak selalu dekat permukaan.

• besarnya tekanan di fracture dalam tidak membuat rekahan terbuka seperti rekahan di bagian dangkal.

Page 17: Geology Dan Airtanah-2

CLASTIC SEDIMENTARY ROCKS

• Akibat effek perlapisan dari proses sedimentasi pengujian konduktivitas hidrolik horizontal vertikal sedikit berbeda

• umumnya arah horizontal lebih tinggi dibanding vertikal.