Geology Dan Airtanah-2
description
Transcript of Geology Dan Airtanah-2
GEOLOGY DAN AIRTANAH
DR. Ir Hendarmawan, M.Sc
Pendahuluan
• Bumi : heterogen, mengerti penyebaran material geologi dan karakter konduktivitas hidrolik maupun porositinya.
• studi geologi detil harus dilakukan sepanjang penelitian airtanah.
• Metode pengeboran dan uji geofisika bisa dilakukan untuk bawah permukaan.
• studi hidrogeologi : identifikasi melalui ingkapan-singkapan atau data bawah permukaan atau peta dimana berada.
• Sebuah hidrogeologi studi harus menguji sejumlah perbedaan-perbedaan keadaan geologinya.
• Survey awal : foto udara, peta topografi dan peta geologi, logs dan laporan sumur terdahulu, survey lapangan dalam area,
Unconsolidated aquifers
• Material-material dalam kisaran tekstur dari pasir halus sampai gravel kasar adalah memiliki kapsitas menjadi sebuah sumur suplai air.
• Filter alami dari sediment yang berukuran halus sampai sedang mengeluarkan atau membersihkan seperti bakteri dan virus-virus, sehingga qualitas air biasanya bagus.
Unconsolidated aquifers
• Material yang lepas-lepas juga seringkali erat kaitannya dengan sebuah sumber resapan,
• sungai atau danau. Lapisan ini yang dangkal biasanya aqifernya bersirkulasi cepat dan sangat bersifat local system.
• Sebaiknya endapan yang tak kompak ini harus lebih 10 meter kedalamannya untuk berguna bagi suplai air.
ALLUVIAL VALLEYS
• Aliran sungai-sungai mengendapkan sediment yang umumnya dikenal sebagai alluvium.
• Lembah-lembah alluvial dapat menjadi sumber air yang paling baik.
• Adanya zona-zona gravel dalam chanel-chanel tua dan point bar mengendap dengan konduktivitas yang sangat tinggi.
• Dalam pengevaluasian endapan teras sungai, harus diingat bahwa erosi dan pengendapan dapat menghasilkan formasi teras.
ALLUVIUM IN TECTONIC VALLEYS
• lembah-lembah dihasilkan dari aktivitas tektonik daripada hasil proses fluvial atau erosi grasial.
• terangkatnya massa gunung akan menghasilkan cekungan antar gunung atau terbentuk kawasan intermontaine basin.
• Lembah-lembah blok patahan juga dapat tercipta oleh penurunan begitu besar dari lempengan lapisan sepanjang sesar, membentuk lereng-lereng talus, alluvial fans dan alluvial dan endapan lacustrine.
ALLUVIUM IN TECTONIC VALLEYS
• Sediment-sedimen ini pun dapat sangat kasar dengan konduktivitas tinggi, di lain pihak endapan lempung lacustrine akan berkonduktivitas rendah.
• Dalam lembah-lembah tektonik, keluaran airtanah dapat terjadi oleh transpirasi, evaporasi dari air permukaan atau tanah jenuh air, discharge mataair, aliranbawah ke basin yang berdekatan/berbatasan.
• Sumur pada lokasi lembah tektonik harus ditempatkan pada daerah dimana material aqifer berbutir kasar, kedalaman tak terlalu besar, dan sumber rechargenya ada.
ALLUVIUM IN TECTONIC VALLEYS
• Kualitas airtanah pada lembah tektonik dapat memiliki signifikan variasi bagian demi bagian.
• Umumnya, airtanah tak cukup aktif bersirkulasi dan mungkin tinggi dalam melaritkan solid.
LITHIFIED SEDIMENTARY ROCKS
• Batuan sediment klastik tipikali mengandung silicate, carbonate atau mineral lempung.
• Penegndapan kimia batuan sedimen terutama batugamping, dolomite, garam-garaman atau gypsum. Batubara dan lignite dapat juga dipertimbangkan yang berasal dary material organik.
LITHIFIED SEDIMENTARY ROCKS
• Perlipatan dan patahan atas batuan sedimen dapat menciptakan kekompleksan sistem hidrogeologi
• Zona patahan dapat berfungsi baik sebagai penahan atau barier bagi aliran airtanah maupun sebagai jalur airtanah akan tergantung material alamiah dalam zone fault tersebut.
• Dalam batuan yang padat, patahan adalah seringkali lebih menjadi saluran bagi airtanah.
• Air bisa bergerak sepanjang patahan sampai discharge sebagai mataair.
LITHIFIED SEDIMENTARY ROCKS
• patahan juga mengandung air dibawah tekanan yang besar pada kedalaman.
• Penghancuran dan bahaya banjir dapat terjdi bila patahan mengandung airtanah dengan head hidrolik yang tinggi.
• , hidrogeologis bias jadi merekomendasikan pengeboran melalui dasar batuan untuk berusaha mendapatkan supplai airtanah dari unit sediment yang paling muda
• patahan bias tak signifikan pengaruhnya dalam hidrogeologi.
LITHIFIED SEDIMENTARY ROCKS
• pergeseran yang sangat kecil biasanya akan memiliki kesamaan kateristik hidrolik sebagaimana asalnya.
• Zona breksiasi adalah saluran potensial untuk pergerakan larutan hidrotermal dan sesar-sesar menjadi zona mineralisasi.
• mineralisasi tentunya akan menutup konduktivitas yang besar sebelumnya
• Perlipatan dapat mempengaruhi hidrogeologi; terbentuknya aqifer tertekan pada pusat sinklin.
• Sirkulasi airtanah yang dalam juga menjadi tipikal akan terpengaruhnya oleh gradient geothermal, dan mungkin tingginya mineralisasi.
LITHIFIED SEDIMENTARY ROCKS• perlipatan yang relative datar dan luas dapat membentuk
relative dangkal aquifer tertekan yang membentang di atas area yang luas. Inilah yang mungkin sebagai sumber air yang bagus
• perlipatan adalah menciptkan sebuah rangkaian singkapan batuan yang terlarutkan seperti batugamping, perselingan dengan unit batuan yang tak permeable.
• batuan sediment yang terlipatkan dan terpatahkan secara kompleks adalah sebuah tantangan bagi hidrogeologist.
• Kemampuan dalam geologi adalah perlu untuk merekonstruksi profile
• System aliran regionak dapat dikontrol oleh hubungan struktural dan stratigrapinya suatu unit aqifer.
CLASTIC SEDIMENTARY ROCKS
• Konduktivitas hidrolik atas batuan sediment klastik dimana primer permeabilitinya adalah fungsi dari dari ukuran butiran, bentuk dan sortir awal sedimennya.
• Penyemenan, yang mengisi rongga-rongga terisi material endapan seperti silika, kalsit atau besi oksida, dapat mengurangi porosity asalnya.
• Pelarutan atas material asal bisa terjadi selama dan setelah proses diagenesis, menghasilkan sesuatu porositi yang bertambah.
• Batuan yang padat juga mengandung porositi dan permeabiliti sekunder sehubungan dengan perekahan.
CLASTIC SEDIMENTARY ROCKS
• perlu diingat bahwa pemboran-pemboran di zona fracture ini umumnya keberhasilannya tinggi.
• Perekahan bisa juga berhubungan dengan aktivitas tektonik.
• Batuan yang terdeformasi dengan perlipatan dan patahan merekah saat mengalami tensi dan kompresi.
• penomena permeabiliti sekunder tidak selalu dekat permukaan.
• besarnya tekanan di fracture dalam tidak membuat rekahan terbuka seperti rekahan di bagian dangkal.
CLASTIC SEDIMENTARY ROCKS
• Akibat effek perlapisan dari proses sedimentasi pengujian konduktivitas hidrolik horizontal vertikal sedikit berbeda
• umumnya arah horizontal lebih tinggi dibanding vertikal.