Geografi (pola keruangan kota)

21
Pola Keruangan Kota .

Transcript of Geografi (pola keruangan kota)

Pola Keruangan Kota.

Disusun Oleh : − Ardiansyah C. N. (03)− Asa yusril A. (05)− Desy nur A. (06)− Erna Dwi S. (08)− Luthfi (12)− Syaiful Ammar (24)

Kelas XII IPS 1Tahun ajaran 2013 - 2014

Standar Kompetensi : menganalisis pola keruangan kota

Kompetensi Dasar :

1.1 menganalisis kota berdasarkan lokasi pusat kegiatan

1.2 menganalisis model – model teori struktur spasial kota

1.3 menganalisis masalah urbanisasi

Berdasarkan lokasi kegiatannya, kota dapat dikelompokkan menjadi :

1.       Inti kota (Core of City)

Inti kota merupakan pusat kegiatan ekonomi, politik, kebudayaan, dan lain-lain. Daerah ini sering di sebut pusat daerah kegiatan (PDK) atau Central Business District (CBD). Daerah ini akan berkembang dari waktu ke waktu seiring dengan kebutuhan warga. Namun, daerah ini sering pula mengalami perubahan daya tarik akibat perkembangan kota itu sendiri. Wujud dari daerah pusat kegiatan atau inti kota adalah berupa kompleks pertokoan, pemukiman, perkantoran, stasiun, terminal bus dan taksi, pasar, sekolah, termpat hiburan, dan rekreasi.

Lokasi Pusat Kegiatan

2.       Selaput inti kota

Selaput inti kota merupakan daerah luar dari inti kota, sebagai akibat dari tidak tertampunganya kegiatan dalam kota. Bila inti kota mengalami perkembangan hingga keluar daerah PDK, daerah di luar PDK ini disebut selaput inti kota (SIK) atau disebut integument. Perkembangan suatu inti kota dapat menimbulkan beberapa pola suatu inti kota dapat menimbulkan beberapa pola unit kegiatan, antara lain sebagai berikut:

a. Sentralisasi, yaitu timbulnya suatu gejala pengelompokkan pada suatu titik tempat utama yang akan menjadi PDK atau nukleus utama.

b. Nukleasi, yaitu nukleus yang fungsinya mirip dengan PDK tetapi ukurannya lebih kecil. Nukleasi dapat diartikan sebagai pembentukan nukleus-nukleus utama yang lain.

c. Desentralisasi, yaitu timbulnya suatu gejala untuk menjauhi titik utama. Gejala desentralisasi ini dapat menimbulkan nukleus-nukleus baru.

d. Segregasi, yaitu suatu kompleks (kelompok) perumahan yang terpisah satu sama lain karena terjadi perbedaan sosial, ekomoni, dan kultural. Sebagai contoh kelompok perumahan daerah miskin sering disebut daerah slumatau daerah kumuh.

Lokasi Pusat Kegiatan

3.       Kota satelit

Kota satelit merupakan suatu daerah memiliki sifat perkotaan dan daerah ini memberi daya dukung bagi kehidupan kota. Kota satelit terbentuk akibat perkembangan yang terjadi di dalam inti kota. Menurut F.Schnore, kota satelit merupakan pusat-pusat kecil dibidang indutri yang berfungsi sebagai kota produksi.

4.       Suburban

Suburban merupakan suatu daerah disekitar pusat kota yang berfungsi sebagai daerah permukiman dan manufaktur (pabrik). Menurut Walter T.Martin, suburban merupakan kelompok mesyarakat yang relatif kecil dan berdiam dekat kota-kota tersebut.

Lokasi Pusat Kegiatan

Teori konsentris (Ernest W. Burgess)          

Pola Pemukiman Kota /Pola Keruangan Kota

Central bussines district (CBD)Zona peralihanPemukiman Proletar Pemukiman kelas menengahZona Penglaju

Dalam teori tersebut dinyatakan bahwa daerah kekotaan dapat dibagi dalam lima (5) zone, yaitu :

1. Zone pusat daerah kegiatan atau Central Bistricts atau Loop. Dalam zona PDK ini terdapat toko-toko besar, bangunan-bangunan kantor yang kadang-kadang atau sering juga bertingkat, bank, rumah makan,museum dan sebagainya.

2. Zone peralihan atau sering Disebut Zone Transisi. Zone ini merupakan daerah yang terikat dengan pusat daerah kegiatan. Penduduk zone ini tidak stabil, baik ditinjauh dari segi tempat tinggal maupun dari segi social ekonomi. Daerah ini dikategorikan dalam daerah yang berpenduduk miskin. Dalam rencana pengembangan kota daerah ini akan diubah menjadi daerah yang lebih baik dan berguna, antara lain untuk kompleks perhotelan, tempat-tempat parker dan jalan-jalan utama yang menghubungkan inti kota dengan daerah-daerah di luarnya.

3. Zone Pemukiman Klas Proletar. Nampak dalam zone ini bawah perumahannya sedikit lebih baik dari perumahan mereka yang bertempat tinggal di zone peralihan. Daerah-daerah ini didiami oleh para pekerja yang kurang mampu,rumah-rumahnya kecil dan daerah ini tidak begitu menarik. Zone ini dikenal dengan istilah Workingmen’s Home.

4. Zone pemukiman Klas Menengah atau Residentatial Zone, ini merupakan kompleks perumahan dari para karyawan klas menengah, mereka memiliki keahlian tertentu. Rumah-rumahnya lebih baik di bandingkan dengan perumahan di daerah klas proletar.

5. Zone penglaju atau Zone Commuters, merupakan suatu daerah yang sudah memasuki daerah belakang atau hinterland. Penduduk dari daerah ini bekerja di kota. Mereka pergi ke kota dengan naik sepeda,naik bus, kereta api pada pagi hari dan sore harinya mereka pulang ke rumah masing-masing. Oleh karena itu zone ini disebut zone penglaju.

Teori Sektoral (Homer Hoyt)

Pola Pemukiman Kota /Pola Keruangan Kota

Teori Inti Ganda (C.D. Haris dan E.L. Ullman)

Pola Pemukiman Kota /Pola Keruangan Kota

Teori Poros Babcock (1932)Menekankan pada peranan transportasi dalam memengaruhi struktur keruangan kota

Pola Pemukiman Kota /Pola Keruangan Kota

Model Arah Pemekaran Kota

Beberapa definisi Urbanisasi

1. Urbanisasi adalah suatu proses pembengkakan atau penggelembungan kota yang disebabkan oleh adanya peningkatan jumlah penduduk.

2. Urbanisasi adalah suatu proses bertambahnya jumlah kota pada suatu wilayah yang disebabkan oleh perkembangan sosial, ekonomi, dan teknologi.

3. Urbanisasi adalah suatu proses berubahnya kehidupan pedesaan menjadi suasana perkotaan.

4. Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang sifatnya menetap.

Urbanisasi

Faktor penyebab urbanisasi

A. Faktor daya tarik (Pull Faktors)Lapangan pekerjaan di kota lebih beragam, Fasilitas sosial di kota lebi memadahi, Kota berpotensi sebagai sebagai tempat pemasaran, Tingkat upah di kota tinggi, Kota merupakan tempat yang lebih menguntungkan untuk mengembangkan jiwa dan pengetahuan

B. Faktor pendorong (Push Factor)Menyempitnya lapangan pekerjaan di sector pertanian, Pemilihan lahan pertanian semakin sulit dan sempit, Alasan pendidikan, Kurangnya fasilitas social, Tingkat upah relative rendah, Tekanan adat-istiadat

Urbanisasi

Dampak Urbanisasi

Kota1. Kepadatan penduduk tinggi2. Tingkat kriminalitas tinggi3. Bertambahnya jumlah pengangguran4. Terdapat SLUM5. sering terjadi kemacetan lalu-lintas

Desa

1. Kurang tenaga kerja2. Terhambatnya pembangunan desa3. Menurunnya produktivitas pertanian4. Menuurnnya produktivitas pertanian

Urbanisasi

Upaya Penanggulangan Masalah Urbanisasi

1. Mengembangkan industri kecil dan industri rumah tangga di desa

2. Melancarkan program KB baik di desa maupun di kota

3. Memperlancar pembangunan di bidang transportasi dan komunikasi antar kota-desa

4. Pembangunan perumahan rakyat di pinggiran kota

5. Meningkatkan pendidikan dan keterampilan masyarakat desa

Urbanisasi

1.Yang merupakan faktor pendorong timbulnya urbanisasi antara lain ialah…

A.kurangnya lapangan kerja di desa

B.luasnya kesempatan untuk sekolah di kota

C.tingginya persaingan hidup di desa

D.tersedianya aneka hiburan di kota

E.murahnya harga barang-barang konsumsi di kota

 

2. Sedangkan yang termasuk faktor penarik terjadinya urbanisasi,antara lain ialah…

A.kurangnya lapangan kerja di desa

B.luasnya kesempatan untuk sekolah di kota

C.tingginya persaingan hidup di desa

D.kurangnya aneka hiburan di desa

E.pergaulan yang luas di kota

Kumpulan Soal

3.Upaya-upaya pemerintah dalam mengatasi masalah urbanisasi ialah, kecuali…

A.Mempelajari, meneliti, dan melaksanakan pengembanganwilayah di kota-kota besar

B.Mengembangkan industri kecil atau industri rumah tanggadi berbagai daerah pedesaan

C.Adanya pelarangan terhadap orang-orang desa yang maubepergian ke kota

D.Melancarkan program Keluarga Berencana (KB)

E.Menghidupkan daerah pedesaan dengan berbagaikegiatan pembangunan

 

Kumpulan Soal

4. Pusat kegiatan kota yang terdiri dari kegiatan ekonomi politik, kebudayaan, pendidikan, dan hiburan disebut …..A. kota satelitB. suburbanC. inti kotaD. suburban fringeE. selaput inti kota

Pembahasan :Aktifitas politik, pemerintahan, kebudayaan, pendidikan, dan hiburan biasanya berproses di pusat kota/ inti kota. Hal ini ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai.

5. Perubahan pola keruangan perkotaan dipengaruhi oleh …..A. banyaknya gedung perkantoran yang dibangunB. banyaknya pabrik yang didirikan dikotaC. besarnya arus urbanisasi dan banyaknya jaringan transportasiD. menyempitnya lahan karena abrasi pantaiE. terlalu banyaknya sarana hiburan dikota

Pembahasan :Pola keruangan kota dapat berubah seiring dengan tingkat urbanisasi dan banyaknya pembangunan fisik kota, seperti jaringan jalan, fasilitas sosial, pasar, gedung perkantoran dll.

Kumpulan Soal

Terima Kasih

Sekian Dari Kelompok Kami