POLA KERUANGAN KETERKAITAN SEKTOR PERTANIAN DENGAN...

DAFTAR PUSTAKA

Abler, Ronald, John S Adams dan Peter Gould. 1977. Spatial Organisation The

Geographer’s View of The World. London : Prentice Hall International Inc.

Ancok, Dj. 1992. Teknik Penyusunan Skala Pengukur. Yogyakarta: Pusat Studi

Kependudukan dan Kebijakan Universits Gadjah Mada.

Ancok, Dj. 2003. Modal Sosial dan Kualitas Mayarakat. Naskah Pidato Pengukuhan Guru Besar pada Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Diucapkan di hadapan rapat majelis guru besar terbuka Universitas Gadjah Mada tanggal 3 mei 2003. Yogyakarta.

Ancok, Dj. 2009. Modal Sosial dan Kualitas Masyarakat. Bulaksumur

Menggangas Kesejahteraan sosial. Pemikiran Guru Besar UGM. Hal: 323-350. Yogyakarta: Kanisius. PT Pumagama (KAGAMA) dan IMPLUSE.

Apriantono,A. 2009. Pembangunan Pertanian di Indonesia. Diakses dari

http://file. edu/Direktori/FPIPS/JUR.PENS.GEOGRAFI/196006151988031-JUPRI/artikel2.pdf tanggal 4 Oktober 2012.

Arminah, V. 2012. Model Spasial Penggunaan Lahan Pertanian Berkelanjutan di Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung. Yogyakarya. STPN Press.

Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah). 2009. Rencana Tata

Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Semarang Tahun 2010-2029. Laporan Akhir. Kabupaten Semarang. Tidak dipublikasikan.

BPS (Badan Pusat Statistik). 1990. SUPAS (Survei Penduduk Antar

Sensus)1990. Jakarta. BPS.

BPS (Badan Pusat Statistik). 1990. Kabupaten Semarang Dalam Angka 1990. Semarang: BPS.

BPS (Badan Pusat Statistik). 1993. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten

Semarang. Semarang: BPS. BPS (Badan Pusat Statistik). 1996a. Penduduk Indonesia: Hasil Survai

Penduduk Antar Sensus 1995. Series S2. Jakarta: BPS.

285

POLA KERUANGAN KETERKAITAN SEKTOR PERTANIAN DENGAN NON PERTANIAN DANKONSEKUENSINYA PADA STRATEGIPENGHIDUPAN RUMAHTANGGA DI KABUPATEN SEMARANGDRA. PUJI HARDATI, M.SIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

BPS (Badan Pusat Statistik). 1998. Kumpulan Bahan-Bahan Penyusunan Indikator Kesejahteraan Rakyat. Jakarta: BPS.

BPS (Badan Pusat Statistik). 2001. Kabupaten Semarang Dalam Angka 2001.

Semarang: BPS. BPS (Badan Pusat Statistik). 2005. Kabupaten Semarang Dalam Angka.

Semarang: BPS BPS (Badan Pusat Statistik). 2006. Profil Desa Kabupaten Semarang 2006.

Semarang: BPS. BPS (Badan Pusat Statistik). 2007. Kabupaten Semarang Dalam Angka 2007.

Semarang: BPS. BPS (Badan Pusat Statistik). 2008. Profil Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta: BPS. BPS (Badan Pusat Statistik). 2009. Kabupaten Semarang Dalam Angka 2009.

Semarang: BPS. BPS (Badan Pusat Statistik). 2009. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten

Semarang. Semarang: BPS Kerjasama Bappeda Kabupaten Semarang dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang.

BPS (Badan Pusat Statistik). 2011. Hasil Sensus Penduduk Indonesia Tahun

2010. Jakarta: BPS. BPS (Badan Pusat Statistik). 2011. Hasil Sensus Penduduk Kabupaten

Semarang Tahun 2010. Semarang: BPS.

BPS (Badan Pusat Statistik). 2011. Kabupaten Semarang Dalam Angka. 2011. Semarang: BPS.

BPS (Badan Pusat Statistik). 2012. Produk Regional Bruto (PDRB) Jawa

Tengah. Semarang: BPS Bekerja sama Bappeda Provinsi Jawa Tengah.

BPS (Badan Pusat Statistik). 2013. Kabupaten Semarang Dalam Angka. 2013. Semarang. BPS.

BPS (Badan Pusat Statistik) 2013a. Angka Sementara Hasil Sensus Pertanian

2013. Kabupaten Semarang. BPS. BPS (Badan Pusat Statistik). 2014. Data Sosial Ekonomi. Laporan Bulanan.

Katalog BPS. 9199017. Edisi 44. www.bps.go.id. Diunduh tanggal 19 April 2014.

286


http://www.bps.go.id/

Barlybaev, A.A., Akhmetov, V, Ya., Nasyrov, G.M. 2009. Tourism as a Factor of Rural Economiy Diversification. Studies on Russian Development. Volume 30, Nomor 6. 2009.

Baiquni, M. dan Susilowardani. 2003. Pembangunan yang Tidak Berkelanjutan.

Refleksi Kritis Pembangunan Indonesia. Edisi Kedua. Yogyakarta: IdeAs.

Baiquni, M. 2004. Membangun Pusat-pusat di Pinggiran. Yogyakarta:

Kerjasama IdeAs dan PKPEK. Baiquni, M. 2006. Pengelolaan Sumberdaya Perdesaan dan Srategi Penghidupan

RumahTangga di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Pada Masa Krisis (1998-2003). Disertasi. Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta: (Tidak dipublikasikan).

Baiquni, M. 2007. Strategi Penghidupan di Masa Krisis. Yogyakarta : Media.

Baiquni, M. 2008. The Economis and Ecological Crisis and their Impact on

Livelihood Strategies of Rural Households in Yogyakarta. Dalam Rural Livelihoods, Resources and Coping with Crisis in Indonesia. ICA Publication Series. Edited by by Milan J. Titus & Paul P.M. Burgers. Volume 3. Pages: 91-114. Amsterdam: ICAS Amsterdam University Press.

Bale, J. 1979. The Location of Manufacturing Industry. An Introductory

Approach. Second edition. Edinburgh: A Division of Longman Group Ltd.

Bamuali, A., 2004. Strategi Pengembangan Peternakan pada Daerah Kering.

Makalah. Seminar Nasional Pengembangan Peternakan Berwawasan Lingkungan. Bogor: IPB.

Baumann, P. Tanpa Tahun. Poverty and Access to Natural Ressources Insight

from a Sustainable Livelihood Perspective. LSP Briefing Notes, Access to Natural Resources. Number 1.

Baumann, P. 2003. Sustainable Livelihood and Political Capital: Arguments and

Evidence from Decentralisation and natural Resourcce Management in India. Working Paper 136. London: Overseas Development Institute.

Barlybaev. A.A, V.Ya. Akhmeov, and G.M. Nasyrov. 2009. Torism as a Factor

of Rural Economy Diversification. Studies on Russian Economic Development. Vol. 20. N0. 6. Pp 639-643.

287


Barrett, C.B., Reardon, T., Webb, P. 2001. Nonfarm Income Diversification and Household Livelinood Strategies in Rural Africa: concepts, dynamics, and policy implications. Food Policy. 26. Page: 315-331.

Bintarto, R. 1968. Beberapa Aspek Geografi. Yogyakarta. Penerbit Karya. Bintarto, R., dan Hadisumarno, S., 1979. Metode Analisa Geografi. Jakarta:

LP3ES. Bintarto, R. 1983a. Urbanisasi dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia

Indonesia. Bintarto, R. 1983. Interaksi Desa Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia

Indonesia. Bintarto, R. 1986. Suatu Pengantar Geografi Desa. Jogyakarta: UP. Spring. Blij, Harm J, de dan Alexander B. Murphy. 1998. Human Geography. Culture

and Space. New York : John Wiley and Sons.

Bjelland, M.D., Montelo, D.R., Fellamnn, J.D., Getis, A., Getis, J., 2013. Human Geography Landscapes of Human Activities. Twelfth Edition. New York. McGraw Hill.

Booth, A. 2002. The Changing Role of Non-Farm Activities in Agricultural

Households in Indonesia: Some Insights From The Agricultural Censuses. Buletin of Indonesian Economic Studies, Vol. 38. No. 2, 2002: 179-200.

Branen, J. 1996. Memadu Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Seri terjemahan. Hnuktah Arfawie Kurde, Imam Safei, Noorhadi A.H. Yogyakarta: Pustaka Pelajar bekerjasama dengan Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Samarinda.

Budiasa, I Wayan. 2011. Pertanian Berkelanjutan Teori dan Pemodelan.

Denpasar: Udayana University Press. Carter, F.W. and Kaneff, D. 1999. Rural Diversification in Bulgaria. Geo-

Jurnal. No.46. Hal. 183-191. Chambers, R. 1982. Rural Development: Putting the Last First. Edisi

Terjemahan. Pepet Sudradjat. 1987. Pembangunan Desa Mulai dari Belakang. Jakarta:

Lembaga Penelitian Pendidikan Penerangan Ekonomi dan Sosial.

288


Chambers, R. 1996. Participatory Rural Appraisal Memahami Desa Secara Partisipatif. (Terjemahan Sukoco) Yogyakarta: Yayasan Mitra Tani.

Chambers, R. 1994. The Origin and Practice of Participatory Rural Appraisal.

World Development. Vol. 22. No. 7. Hal. 953-969. 1994. Chambers, R. and R. Conway. 1992. Sustainable Livelihoods: Practical

Consepts for the 21st Country. IDS. Discussion Paper. No. 296. Carney, D. 1999. Sustainable Livelihoods Approaches: Progress and Posibilities

for Change. Departemen of International Development. Canada: Finesse Print.

DAI. 2006. Kajian Penghidupan Berkelanjutan Dusun Kuala Meurisi, Desa

Ketapang, Kecamatan Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya, NAD. USAID/Indonesia. 497-M-00-05-00005-00. Contractor name DAI.

Davis, B. Reardon, T. Stamoulis. Kostas G. Winters, P. Edited. 2002. Promoting Farm/non-Farm Linkages for Rural Development. Case Studies From Africa and Latin America. Rome: Food and Agriculture Organization of The United Nations.

Davis, J. R. 2003. The Rural Non-Farm Economy, Livelihood and their

Diversification: Isues and Options. Greenwich: World Bank, DFID and Natural Resources Institute. University of Greenwich. NRI Report. No.2753.

Davis, J. R. 2004. The Rural Non-farm Economy, Livelihood and their

Diversification: Issues and Options. Greenwich: World bank, DFID and Natural Resourches Institute, University of Greenwich.

Davis, J. R. And Dirk Bezemer. 2004. The Development of the Non-farm Economy in Developing Countries and TransitionEconomy: Key Emerging and Conseptual Issues.Greenwich: DFID and Natural Resource Institute, University of Greenwich.

Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). 2000. Kamus Bahasa Indonesia.

Pusat Bahasa. Edisi Keempat. Jakarta: Depdiknas. Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Deperindag). 1998. Potensi

Industri Kecil di Jawa Tengah. Kerja sama PIKM dengan Kanwil Deperindag Propinsi Jawa Tengah. Semarang: Tidak dipublikasikan.

Departemen Perindustrian Perdagangan Penanaman Modal. 2007. Kebijakan

Keterkaitan Industri Hulu dan Hilir. Disperindagmodal. Ungaran: Tidak dipublikasikan.

289


Departemen Perindustrian Perdagangan Penanaman Modal. 2007. Profil

Industri Kabupaten Semarang. Disperindagmodal. Ungaran: Tidak dipublikasikan.

Departemen Perindustrian Perdagangan Penanaman Modal. 2010. Profil

Industri Kabupaten Semarang. Ungaran: Tidak dipublikasikan. Departemen Pertanian. 2010. Laporan Kegiatan. Ungaran: Tidak dipublikasikan. Departemen Pertanian. 2012. Profil Pertanian Kabupaten Semarang. Ungaran:

Tidak dipublikasikan. Departemen of International Development (DFID). Tanpa Tahun. Sustainable

Livelihoods Building on Strenghs. London: Departement for International Development.

Departement of International Development (DFID). 1999. Sustainable

Livelihood Guidance Sheets. London: DFID. Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan Direktorat Jenderal Prasarana dan

Sarana Pertanian Kementerian Pertanian. 2012. Pedoman Teknis Perluasan Areal Hortikultura. Jakarta: DPPL Dirjen Prasarana dan Sarana Hortikukltura.

Douglass, M. 1996. Rural-Urban Linkages Frame For Site Visits. Jakarta:

Bappenas.

Douglass, M. 1998. A Regional Network Strategy for Reciprocal Rural-urban Linkages: An Agenda for Policy Research with Reference to Indonesia. Third World Planning Review. Vol 20, No. 1, 1998.

Effendi, TN, Wattie, AM, Priyadi, BP. 1990. Kegiatan Non-farm di Perdesaan.

Studi Kasus di Jatinom. Yogyakarta. Pusat Penelitian Kependudukan UGM.

Effendi, TN. 1993. Keterasingan dan Prospek Perkembangan Industri Perdesaan:

Studi Kasus di Dua Desa di Klaten dan GunungKidul. Makalah. Ceramah disampaikan dalam Seminar Bulanan Diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Kependudukan UGM. Yogyakarta: Tidak dipubliksikan.

Effendi TN, Weber, H. 1993. Penyunting. Industrialisasi di Perdesaan Jawa.

Seri Laporan Kertas Lokakarya/Seminar No.7. Jakarta: Kerjasama Pusat Penelitian Kependudukan UGM Yogyakarta dengan Friedrich Ebert Stiftung, Geothe Institute.

290


Ellis, F. 1999. Rural Livelihood Diversity in Developing Countries: Evidence and Policy Implications. Natural Resources Perspectives. Number 40. April 1999. Overseas Development Institute. London.

Ellis, F. 2000a. Rural Livelihood and Diversity in Developing Countries. New

York: Oxford University. Ellis, F. 2000b. The Determinan of Rural Livelihood Diversification in

Developing Countries. Journal of Agricultural Economics. Vol 51. No.2. May 2000.

Elbers, C. and Lanjouw, P. 2001. Intersectoral Transfer, Growth, and Inequality

in Rural Ecuador. World Development. Volume 29. No. 3, pp. 481-496, 2001.

Escobal, J. 2001. The Determinant of Nonfarm Income Diversification in Rural

Peru. World Development. Vol.29, No. 3, pp 497-508. Fakultas Geografi. 2005. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian dan Skripsi.

Yogyakarta: Fakultas Geografi. Universitas Gadjah Mada. Farrington, J. Carney, D. Ashley, C. Turton, C. 1999. Sustainable Livelihood in

Practice : Early Applications of Consepts in Rural Areas. Natural Resource Perspectives. Number 42. June 1999.

Fukuyama, Francis. 1999. Social Capital and Sivil Society. Prepared for Dilivery

at the IMF Conference on Second Generation Reforms. November 8-9. Washington, D.C.

Gartner, W. 1996. Tourism Development Principles, Processes, and Politicies.

New York: Van Nostrand Reinhold. Gelgel, IP. 2006. Industri Pariwisata Indonesia. Dalam Globalisasi

Perdagangan Jasa (GATS-WTO). Impliksi Hukum dan Antisipasinya. Bandung: Refika Aditama.

Getis, A., Getis, J., Bjelland, M.D., Fellamnn, J.D. 2011. Introduction to

Geography. Thirteenth edition. New York. McGraw Hill Companies. Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19.

Edisi 5. Semarang. Badan Pnerbit Universitas Diponegoro.

Gooodall, B. 1987. Dictionary of Human Geography. London: Penguin Books Ltd.

291


Grimwood.B.E. 1961. Coconut Palm Products. Rome: Food and Agriculture Organization of the United Nations.

Haan, L de. and Zoomers, A. 2005. Exploring the Frontier of Livelihoods

Research. Development and Change 36 (1) : 27-47. Hadi, S.P. 2005. Dimensi Lingkungan Perencanaan Pembangunan. Yogyakarta.

Gadjah Mada University Press. Haggett, P. 1970. Location Analysis in Human Geography. London: Edward

Arnold. Haggett, P. 1972. Geography, A Modern Synthesis. London: Harper and Row. Haggblade, S. and Hazell, P. 1989. Agricultural Technology and farm-Nonfarm

Growth Linkages. Agricultural Economics, 3 (1989) 345-364. Haggblade, S. Hazell, P. and Brown, J. 1989. Farm-nonfarm Linkages in Rural

Sub-saharan Africa. World Development. Vol. 17. No. 8 : 1173-1201. Hall, Derek R. 1999. Rural Diversification in Albania. Geo-Jurnal. 46. 283-287.

Kluwer Academic Publishers. Printed in the Netherlands. Hammnod, C, W. 1979. Elements of Human Geography. London. George Allen

& Unwin. Fakenham Press Limited. Hardati, Puji. 2008. Kajian Pola Sebaran Outlet Air Minum Isi Ulang Berbasis

Sistem Informasi Geografis di Kabupaten Semarang. Laporan Penelitian. Universitas Negeri Semarang. Tidak dipublikasikan.

Hardati, Puji. 2009. Kajian Pola Sebaran Permukiman Penduduk Berbasis

Sistem Informasi Geografis di Kabupaten Semarang. Laporan Penelitian. Universitas Negeri Semarang. Tidak dipublikasikan.

Hardjono, J. 1987. Land, Labour and Livelihood in a West Java Village.

Jogjakarta. Gadjah Mada University Press. Hasnudi dan Saleh, E., 2004. Rencana Pemanfaatan Lahan Kering untuk

Pengembangan Usaha Peternakan Ruminansia dan Usaha Tani Terpadu di Indonesia. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian USU. Digitized by USU Digital Library.

Heilbrun, J. 1974. Urban Economics and Public Policy. New York: St. Martin’s

Press.

292


Hilton, G. 2011. Artisanal Mining, Smallholder Farming dan Livelihood Diversification in Rural Subsaharan Africa: An Introduction. Journal of International Development. 23, 1031-1041. DOI: 10.1002/jid.1829.

Hodder, R. 2000. Development Geography. Routledge Contemporary Human

Geography Series. London and New York: Routledge, Tailor and Francis Group.

Ho, S, P. 1982. Economic Development and Rural Industry in South Korea and

Thaiwan. World Development. Vol. 10 No. 11. Huisman, H. and Kragten, M. 1995. Rural Diversification Under Varying

Geographycal Condition- An Axploratory Survey of Four Cluster of Small-scale Industry in Bantul Districk, Special Region of Yogyakarta. Indonesian Journal of Geography. Vol. 27 , No. 70. December, 1995.

Humphrey, H, A. 1970. Strategi Pembangunan Ekonomi. PT. Dian Rakyat.

Jakarta.

Huisman, H. 2007. Rural Development Theory, Policy and Practice: The Main Paradigm Shifts. Indonesian Journal of Geography. Pp. 1-21. Vol. 39.No 1. June 2007.

Hurst, M.E. 1972. A Geography of Economic Behavior. California. Duxbury

Press. Husni, Malian. 2004. Kebijakan Perdagangan Internasional Komoditas Pertanian

Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi. 2(2) ; 135-156. Bogor. Ijudin, A.A., Marwanto, S. 2010. Reformasi Pengelolaan Lahan Kering untuk

Mendukung Swasembada Pangan. Jurnal Sumberdaya Lahan. Volume 2, No.2. 2008.

Ilbery, B. (Ed). 1998. The Geography of Rural Change : London: longman.

Irawan. B. 2006. Fenomena Anomali Iklim El Nino dan La Nina:

Kecenderungan Jangka Panjang dan Pengaruhnya Terhadap Produksi Pangan. Forum Penelitian Agro Ekonomi. 24 (1) : 28-45. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian.

Islam, R. 1984. Non-farm Employment in Rural Asia: Dynamic Growth or

Proletarianization?. Journal of Contemporary Asia. Vol.14. no.3.

293


Jakti, DK. 1990. Konsep dan Berbagai Pengalaman Nyata Upaya Pengembangan Industri Pedesaan. Prosiding. Sayogyo dan Mangara Tambunan. Editor. Kerja sama antara PSPLP IPB dan ISEI Cabang Jakarta: Tidak dipublikasikan.

John. 1995. Industrial Reorganization in Developing Countries : From Models to

Trajectories. World Development, Vol. 23. No. 1. pp 149-162. Printed in Great Britain.

Johnston, R, J. Gregory, J. Pratt, G. and Watts, M. Editor. Fourth Edition. 2000.

The Dictionary of Human Geography. Blcekwell Publishers Ltd. Oxford. USA.

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI. 2010. Peraturan Menteri

Kebudayaan dan Pariwisata. Review Rencana Strategis. Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2010-2014.

Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Hortikultura. 2011. Pedoman Umum

Pelaksanaan Pengembangan Hortikultura Tahun 2012. Jakarta: Kementan Dirjen Hortikukltura.

Kementerian Hukum dan HAM. 2014. Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa. Jakarta. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7.

Kelly, E. Chaterine and Brian E. Ilbery. 1995. Defining and Examining Rural

Diversification. Tijdschrift voor Economic en Social Geografie. Vol 86. No.2.

Keraf, G. 1977. Komposisi. Sebuah Pengantar Kepada Kemahiran Bahasa.

Jakarta: Nusa Indah. Kragten, M. 2000. Viable or Marginal Small-scale Industries in Rural Java

(Bantul District).Utrecht: Faculteit Ruimtelijke Wetenschappenn University.

Kuswara, S. 2009. Pengelolaan Unggas. Tekpan.unimus.ac.id/wp-

content/uploads/ 2013/07PENGOLAHAN-UNGGAS.pdf. diunduh 14 April 2012.

Kuncoro, M. 2002. Analisis Spasial dan Regional, Studi Aglomerasi dan Kluster

Industri Indonesia. Yogyakarta. UPP.AMP YKPN. Kuncoro, M. 2004. Otonomi dan Pembangunan Daerah, Reformasi,

Perencanaan Strategi Peluang. Jakarta: Penerbit Erlangga. .

294


Maksum, M. 2009. Kembali ke Pedesaan dan Pertanian: Landasan Rekonstruksi Perekonomian Nasional. Bulaksumur Menggagas Kesejahteraan Sosial. Pemikiran Guru Besar UGM. Halaman 197-213. Yogyakarta. Penerbit Kanisius.

Maksum, M. 2014. Kedaulatan Pangan: Landasan Keberdayaan Petani dan

Kemandirian Daerah. Orasi Ilmiah Kedaulatan Pangan dalam Rapat Kerja KAGAMA Provinsi Jawa Tengah, dengan tema ”Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan dalam rangka Mewujudkan Kedaulatan Pangan dan Jawa Tengah Berdikari”. Semarang. 15 Januari 2014. Tidak dipublikasikan.

Malinowski, J.C., Kaplan, D.H. 2009. Human Geography. New York. McGraw

Hill Companies, Inc. Malloch, T.R. 2003. Social, Human and Spiritual Capital in Economic

Development. Templeton Foundation, Working Paper Group of the Spiritual Capital Project. Oktober. Harvard University. Cambridge Mass.

Mantra, Ida Bagus. 2003. Demografi Umum. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Maryani, E. 2004. Struktur Keruangan Pariwisata di Kawasan Inti Bandung

Raya. Disertasi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Tidak dipublikasikan.

Maurer, J.L. 1991. Beyond the Sawah; economic Diversification in Four Bantul

Villages, 1972-1987. In Alekxander, Paul, Peter Boomgard and Benjamin White (Editors). 1991. In Shadow of Agriculture: Non-farm Activities in Javanese Economy, Past and Present. Amsterdam: Royal Tropical Institute.

Milikan, M. F dan David Hapgood. 1972. Tiada Panen yang Gampang, Dilema

Pertanian di Negara-negara Terbelakang. Direktoral Jendral Pendidikan Tinggi, Jakarta.

Minardi, S. 2009. Optimalisasi Pengelolaan Lahan Kering untuk Pengembangan

Pertanian Tanaman Pangan. Pidato Pengukuhan Guru Besar Ilmu Tanah Pada Fakultas Pertanian Universitas Sebelas maret Surakarta. 29 Pebruari 2009.

Melati, R.R,. dan Sujatmiko, E. 2012. Kamus Geografi. Surakarta: Aksara

Sinergi Media. Mellor, J. 1976. The New Economics of Growth: Strategy for India and

Developing World. Itacha: Cornel University Press.

295


Menteri Negara Lingkungan Hidup dan UNDP. 2000. Agenda 21 Sektoral Agenda Pariwisata untuk Pengembangan Kualitas Hidup Secara Berkelanjutan. Jakarta: Proyek Agenda 21 Sektoral Kerja sama Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup dan UNDP.

Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: LP3ES. Mubyarto. dkk. 1993. Duapuluh Tahun Penelitian Pedesaan. Pusat Penelitian

Pembangunan Pedesaan dan Kawasan. Yogyakarta: Aditya Media. Mulyadi, A., M. Subrani, dan M. Panjaitan. 1981. Prospek Pengembangan

Kambing Domba bagi Petani Kecil dan Perlunya Pendekatan Keilmuan Terpadu. Proceeding Seminar Penelitian Peternakan. 23-26 Maret 1981. Puslitbangnak, Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian Bogor.

Muta’ali, L. 1997. Kajian Potensi Perkembangan Wilayah dan Keserasian

Lingkungan Lereng Merapi Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Thesis. Program Magister Perencanaan Wilayah dan Kota Program Pasca Sarjana Institute Teknologi Bandung. Bandung: Tidak dipublikasikan.

Muta’ali, L. 2013. Pengembangan Wilayah Perdesaan, Perspektif Keruangan.

Yogyakart:. Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG) Universitas Gadjah Mada.

Nasoetion, A.H. 2000. Pengantar Ilmu-ilmu Pertanian. Cetakan ke 10. Bogor.

Pustaka Litera Antar Nusa.

Needham, D. 1962. Economic Analysis and Industrial Structure. New York: Halt, Rinehrt and Wenston, Inc.

Niehof, A. 2004. The significance of Diversification for Rural Livelihood

Systems. Food Policy. 29. 321-338. Elseiver Ltd. All right reserved. Science direct. www.sciencedirect.com.

Njegac, D. and Toskic, A. 1999. Rural Diversification and Socio-economic

Transformation in Croasia. Geo-Jurnal. No.46. 263-269.1999. Nurmala, T. Dkk. 2012. Pengantar Ilmu Pertanian. Yogyakarta: Graha Ilmu. Nurmanaf, R, A. 1989. Struktur dan Distribusi Pendapatan Rumahtangga

Pedesaan di Lampung. Prosiding Patanas. Perkembangan Struktur Produksi Ketenagakerjaan dan Pendapatan Rumahtangga Pedesaan. Hal. 238-248. Bogor. Pusat Penelitian Agroekonomi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

296


http://www.sciencedirect.com/

Okoh, G and Hilson, G. 2011. Poverty and Livelihood Diversification: Exploring The Lingkages Between Smallholder Farming and Artisanal Mining in Rural Ghana. Journal of International Development. 23. 1000-1114. DOI: 10.1002/jid.1834.

Pakpahan, A. 1995. Refleksi Diversifikasi dalam Teori ekonomi. Dalam

Diversifikasi Pertanian Dalam Proses Mempercepat Laju Pembangunan Nasional. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Pearce, D.W. 1983. The Dictionary of Modern Economics. The MIT Press.

Cambridge. Massachusetts. Pingali, P, L. and Rosegrant, M, W. 1995. Agricultural Commercialization and

Diversification: Processes and Policies. Food Policy. Vol, 20, No. 3, pp. 171-185.

Prabowo, D. 1995. Diversifikasi Pedesaan. Buku Ajar Perguruan Tinggi. Jakarta.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

PRB (Population Reference Bureau). 2013. World Population Data Sheet. N.W.

Washington DC. 20009. USA. PRB. Pujiharti, Y., Harijaya, O., Eriyatno., Rusastra, W.2008. Model Pengelolaan

Lahan Kering Berkelanjutan pada Sistem Agribisnis Jagung. Jurnal Tanah Trop., Vol. 13, No. 1, 2008, Hal. 67-76.

Putnam, R.D. 1993. “The Prosperous Community: Social Capital and

PublicLife”: The American Prospect. Volume 4. Issue 13, p.167. Rahardjo, M, D. 1984. Transformasi Pertanian, Industrialisasi, dan Kesempatan

Kerja. Jakarta: UI Press. Rahasdjo, M, D 1993. Politik Pangan dan Industri Pangan di Indonesia. Prisma.

No.5 tahun XXII, 1993. Halaman 13-23. Reardon, T. 1997. Using Evidence of Household Income Diversification to

Study of the Rural Non-farm labour Market in Africa. World Development. Vol. 25. No. 5. Hal. 735-747.

Reardon, T. 2001. Rural Nonfarm Emplayment and Incomes in Latin America:

overview and Policy Implications. World Development. Vol. 29. No.3. pp. 395-409.

297


Reardon, T. Delgado, C. and Malthon, P. 1992. Determinnt and Effects of Income Diversification Amongst Farm Household in Burkina Faso. Journal of Development Studies. Vol. 28. No. 2.

Reardon, T. Berdegue, J. and Escobar, G. 2001. Rural Nonfram Employment

and Income in Latin America: Overview and Policy Implications. World Development. Vol. 29, No. 3, pp. 395-409. 2001.

Rello, F., and Marcel, M. 2002. The Rural Non-farm Economy and

Farm/nonfarm Linkages in Queretaro, Mexico. Pp. 97-120. Benjamin Davis, Thomas Reardon, Kastas G Stomaulis, Faul Winters. (editor). In Promoting Farm/nonfarm Linkages for Rural Development. Case Studies from Africa and Latin America. Rome: Food and Agriculture of The United Nations.

Rijanta, R. 2005. The Spatial Patterns of Korean Investment and Their Effects

on Regional Development in Indonesia Until 1998. Indonesian Jurnal of Geography. Volume 37, Number 2, December 2005, page 69 – 83. Yogyakarta: Publiseh by the Faculty of Geography Gadjah Mada University.

Rijanta. R. 2006. Rural Diversivication in Yogyakarta Special Province : A

Study on Spatial Patterns, Determinants and the Consequences of Rural Diversification on the Livelihood of Rural Households. Disertasi. Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta: Tidak dipublikasikan.

Rijanta, R. 2006a. Rural Diversification and Agriculture in Yogyakarta Special

Province: A Friend or Foe?. Indonesian Journal of Geography. Vol. 38. No. 2, December. 2006.

Rijanta, R. 2008. Livelihood Strategis, Responses to the Crisis, and the Role of

Non-Agriculture Activities in Five Villages in the Special Region of Yogyakarta Dalam Rural Livelihood, Resources and Coping with Crisis in Indonesia. ICAS Population Series. Edited by Milan J. Titus & Paul P.M. Burgers. Volume 3. Pages: 153-176. Amsterdam: Amsterdam University Press.

Rijanta, R. 2010. Evolusi dan Kecenderungan Baru dalam Pemikiran

Pengembangan Perdesaan. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar pada Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Disampaikan di depan Rapat Terbuka Majelis Guru Besar pada tanggal 30 September 2010. Yogyakarta: Tidak dibublikasikan.

298


Rijanta, R. 2012. Geographical Perspectives on Roral Diversification. Yogyakarta: Publishing Board of the Faculty of Geography Gadjah Mada University.

Rijanta, R. Baiquni, M. Kurniawan, Adri. Editor. 2008. Geografi Perdesaan

Sebuah Antologi Diversifikasi Perdesaan Di Daerah Istimewa Yogyakarta: Pengalaman Empirik di 5 Desa. Artikel. Hal.347-364. Yogyakarta: IdeAs.

Ritohardoyo, S. 2000. Geografi Permukiman (bagian 1). Handout. Yogyakarta.

Fakultas Geografi. Tidak dipublikasikan. Ritohardoyo, S. 2002. Penggunaan dan Tata Guna Lahan. Bahan Kuliah.

Fakultas Geografi UGM. Tidak dipublikasikan. Ritohardoyo, S. 2009. Pemanfaatan Hutan Rakyat dan Kehidupan Sosial

Ekonomi Penduduk. Kasus Di daerah Kabupaten Gunungkidul. Disertasi. Fakultas Geografi UGM. Tidak dipublikasikan.

Ritohardoyo, S. 2011. Statistik Terapan, Cara Membaca dan Interpretasi Data.

Bahan Kuliah. Fakultas Geografi UGM. Tidak Dipublikasikan. Ritohardoyo, S. 2013. Penggunaan dan Tata Guna Lahan. Yogyakarta: Penerbit

Ombak. Ropingi, Agustono, Catur TBJP. 2009. Analisis Keterkaitan Sektor Pertanian

terhadap Sektor Perekonoman Lain dalam Pembangunan Wilayah di Era Otonomi Daerah Kabupaten Karanganyar. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian. Volume 5, Nomor 2, Desember 2009.

Rotge, V. Mantra, IB. and Rijanta, R. 1995. Rural-urban Integration in Java:

Consequences for Regional Development and Employment. Nagoya: United Nations Centre for Regional Development, Report Series. No. 6.

Rukmana, R. 1995. Teknik Pengelolaan Lahan Berbukit dan Kritis. Jakarta.

Kanisius.

Rusdarti. 2010. Potensi Ekonomi Daerah Pengembangan UKM Unggulan di Kabupaten Semarang. Jejak. Vulume 3 Nomor 2, September 2010.

Sahoo, R and Swain, M. 2013. Contribution Common Property Resources for

Sustainable Rural Livelihood in Odisha: Prospect and Constraints. Journal of Rural Development. Vol. 32. No. (3) pp. 245 – 261, Juli September 2013.

299


Saith, A. 1989. Location, Linkage, and Leakage: Malaysian Rural Industrialization Strategies in National Perspective. Working Paper Series. No. 56. Publication Office Institute of Social Studies The Hague The Netherlands.

Satterthwaite, D and Tacoli, C. 2003. The Urban Part of Rural Development the

Role of Small and Intermediate Urban Centres in Rural and Regional Development and Poverty Reduction. London: DFID.

Sayogya. 1974. Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (Improving Family Nutrision) :

An Evolution of the Applied Nutrision Programme). Bogor: Institute of Agriculture, Centre for Rural Sociological Studies.

Sayogya. 1982. Penyunting. Bunga Rampai Perekonomian Desa. Diterbitkan

untuk Yayasan Obor Indonesia dan Institute Pertanian Bogor. Yogyakarta: Gadjah mada University Press.

Sayogya. 1985. Kata Pengantar. Dalam de Vries, Egbert. Pertanian dan

Kemiskinan di Jawa. Seri Pembangunan Pedesaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan PT Gramedia.

Sayogya. 19993. Pemikiran tentang Kemiskinan di Indonesia. Dari masa

Penjajahan Sampai Masa Pembangunan. Prisma. No.3, Tahun XII, 1993. Halaman 3-9.

Sastrosoenarto, H. 2006. Industrialisasi Serta Pembangunan Sektor Pertanian

dan Jasa Menuju Visi Indonesia 2030. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Satria, A., Rustiadi, E., Purnomo, A. Editor. 2011. Menuju Desa 2030.

Yogyakarta: Percetakan Pohon Cahaya. Scannon, Thomas R. et al., 1991. Urban Problem in Sociological Perspective.

Waveland Press Inc. Prospect Height. Ilinois. Scoones, I. 1998. Sustainable Rural Livelihoods A Framework For analysis. IDS

Working Paper 72. Schimdt dan Ferguson. 1951. Klasifikasi Iklim. Diakses dari

www.scrib.com/doc/53246119/Geografi. diunduh tanggal 4 Oktober 2012.

Setiawan, I. 2012. Dinamika Pemberdayaan Petani. Sebuah Refleksi dan

Generalisasi Kasus di Jawa Barat. Bogor. Widya Padjadjaran.

300


http://www.scrib.com/doc/53246119/Geografi.%20diunduh%20tanggal%204%20Oktober%202012

http://www.scrib.com/doc/53246119/Geografi.%20diunduh%20tanggal%204%20Oktober%202012

Siegel, P. B. 2005. Using an Asset-Based Approach to Identify Drive of Sustainable Rural Growth and Proverty Reduction in Central America: A Conceptual Framework. Prepared for Central America Environmenally and Socially Sustainable Development (ESSD) Departement Latin America and the Caribbean Region (LAC) Rural Development Family The World Bank. Work Bank Policy Research Woking Paper 3475.

Singarimbun, M dan Efendi, S. 1982. Metode Penelitian Survai. LP3ES.

Jakarta. Smit, CHR. 1970. Some Reflection on Rural Diversification (With Special

Reference to the Coffe Areas Mt. Kilimanjaro, Tanzania). Leiden: Africa Studicentrum.

Solahuddin, S. 2009. Pertanian: Harapan Masa Depan Bangsa. IPB. Bogor. SNI (Standar Nasional Indonesia). 2010. Klasifikasi Penutup Lahan. Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional. Suhardjo, A.J. 1997. Diversifikasi dan Dinamika Perdesaan: Studi Determinan

Regional dan Dampak Diversifikasi Pedesaan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Laporan Penelitian Tahun 1996/1997. Program Penelitian dan Pendidikan Pengembangan Perdesaan dan Wilayah. Fakultas Geografi Universitaas Gadjah Mada. Yogyakarta. Tidak dipublikasikan.

Suhardjo, A.J. dkk. 2008. Geografi Perdesaan. Sebuah Antologi. Yogyakarta:

IdeAsMedia. Suhardjo, A.J. 2009. Diversifikasi Ekonomi Perdesaan : Suatu Alternatif

Penanggulangan Kemiskinan dan Kesenjangan. Bulaksumur Menggangas Kesejahteraan sosial. Pemikiran Guru Besar UGM. Hal: 739-758. Yogyakarta: Kanisius. PT Pumagama (KAGAMA) dan IMPLUSE.

Suhardjo, A.J. dkk. 2013. Filsafat Sains Geografi. Yogyakarta. Deepublish. Suharyono. 2005. Dasar-dasar Kajian Geografi Regional. Semarang: Unnes

Press. Sujali. 1989. Geografi Pariwisata dan Kepariwisataan. Handout. Yogyakarta:

Fakultas Geografi UGM. Tidak dipublikasikan.

Sukartiko, B. 1988. Pembangunan Pertanian Lahan Kering dengan Pendekatan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Makalah Seminar LPSP, Tanggal 16 Februari 1988, di Jakarta.

301


Sumaatmadja, N. 1981. Studi Geografi. Suatu Pendekatan dan Analisis Keruangan. Bandung. Penerbit alumni.

Suratman. 2007. Pengelolaan Sumberdaya Lahan Berbasis Spatial Dalam

Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia. Pidato Pengukuhan Guru Besar pada Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Tidak dipublikasikan.

Suryana, A. Pakpahan, A. Djauhari, A. Penyunting. 1995. Diversifikasi

Pertanian. Hasil Konpernas X PERHEPI 1989. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Susanto, S. 2006. Agroekologi Sebagai Basis Dslam Pembangunan Pertanian

Berkelanjutan. Makalah. Seminar Nasional Agroekologi. Dalam Revitalisasi Pertanian dan Dialog Peradaban. Jakarta. Penerbit Buku Kompas.

Sutanto, A. 1989. Rural Small-Scale Industry in Kabupaten Bantul : An Assessment of Its Structure, Potensial, And Role in Regional Economic Development.

Sutanto, A. 1992. Industri Pengolahan Makanan Dalam Perspektif

Pengembangan Wilayah Di Propinsi DIY. Laporan Penelitian. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Universitas Gadjah Mada. (Tidak dipublikasikan).

Sutanto, A. 2008. Agricultural Development and Rural Livelihood of Different

Agro-ecosistems In the Province of Yogyakarta Special Region. Disertasi. Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta: (Tidak dipublikasikan).

Sutanto, A. 2008. Livelihood and Coping Responses to the Crisis in Four

Villages with Differnt Farm Systems in the Special region of Yogyakarta. Dalam Rural Livilihoods, Resources and Coping with Crisis in Indonesia. ICA Publication Series. Edited by by Milan J. Titus & Paul P.M. Burgers. Volume 3. Pages: 115-152. Amsterdam: ICAS Amsterdam University Press.

Sutaryono. 2013. Konteksasi dan Marginalisasi Petani: Realitas Petani Negeri

Agraris. Yogyakarta. Zifatama. Sutikno. 2013. Penerjemah. Garis Besar Geomorfologi Indonesia. Yogyakarta.

Gadjah Mada University Press.

302


Syafruddin, Agustinus N, Kairupan A, Negara A, Limbongan J. 2004. Penataan Sistem Pertanian dan Penetapan Komoditas Unggulan Berdasarkan Zona Agroekologi di Sulawesi Tengah. Jurnal Litbang Pertanian. 23 (2), 61-67.

Tambunan, M. 1990. Industrialisasi Perdesaan dalam Konteks Ekonomi

Nasional. Prosiding. Sayogyo dan Mangara Tambunan. Editor. Kerja sama antara PSPLP IPB dan ISEI Cabang Jakarta: (Tidak dipubliaksikan).

Tambunan, T. 1993. Kontribusi Industri Kecil Terhadap Ekonomi local. Studi

Perbandingan Antar Kabupaten/Kotamadia di Jawa Barat. Prisma. No.3. Tahun XII, 1993. Halaman 84-96.

Tambunan, T. 2010. Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan. Jakarta.

UI Press. Titus, M,J., and Paul P.M. Burgers. Editor. 2008. Rural Livelihoods, Resources,

and Coping with Crisis in Indonesia. Amsterdam: Amsterdan University Press.

Turnock, D. 1999. Rural Diversification in Eastern Europe : Introduction. Geo-

Jurnal. No. 46. Ghal. 171-181. Veldwisch, G.J.A., and Bock, B.B. 2011. Dehkans, Diversification and

Dependencies: Rural Transformation in Post-Soviet Uzbekistan. Journal of Agrarian Change, Vol 11 No. 4, October 2011, pp. 581 – 597.

Warisno. 2003. Budidaya Kelapa Gajah. Yogyakarta: Kanisius. White, B. 1986. Rural Nonfarm Employment in Java: Recent Development

Policy Issues and Research Needs in The Hague: ISS. Advisery Service. White, B. 1991. Economic Diversification and Agrarian Change in Rural Java,

1900-1990. Pp 41-69. Alxander, Paul, Peter Boomgard and Benyamin White (editor). 1991. In In the shadow of Agriculture: Non-Farm Activities in Javanese Economy, Past and Present. Amsterdam: Royal Tropical Institute.

White, B. 1989. Agro-Industri di Jawa Barat; Konsep, Permasalahan, dan

Kerangka Analisis. Kertas Kerja. Bogor: Lokakarya Penelitian Agro-Industri. PSP IPB Bogor, tanggal 11-13 Agustus 1989.

303


White, B. And Hastuti, E.L. 1980. Different and Unequel : Male and Female Influence in Household and Community Affairs in Two Javanese Villages. Working Paper. No. 86. Rural Dinamic Study. Bogor. Indonesia.

Widiyanto, D,. Dan Rijanta, R. 2008. Aset Penghidupan dan Pemulihan

Kerusakan Rumah Tinggal Akibat Gempa di Tiga Desa Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman. Artikel. tidak dipublikasikan.

Wikantika, K. Dan Agus, A. 2006. Analisis Perubahan Luas Pertanian Lahan

Kering Menggunakan Transformasi Tassled Cap. Studi Kasus: Kawasan Puncak-Jawa Barat. Jurnal Infrastruktur dan Lingkungan Binaan. Infrastructure and Built Environment. Vol. II No. 1, Juni 2006, Hal. 26-35.

Wilonoyudho, S. 2011. Determinan dan Dampak Urbanisasi Berlebih di Kota

Semarang. Disertasi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Tidak dipublikasikan.

Woldenhanna, T. A. Oskam. 2001. Income Diversification and Entry Barriers:

Evidence From the Tigray Region of Norhern Ethiopia. Food Policy. 26. 351-365.

Woldenhanna, T. 2002. Rural Farm/nonfarm Income Linkges in North Then Ethiopia. Pp. 121-144. Benjamin Davis, Thomas Reardon, Kastas G Stomaulis, Faul Winters (editor). In Promoting Farm/nonfarm Linkages for Rural Development. Case Studies from Africa and Latin America. Rome: Food and Agriculture of The United Nations.

World Bank. 1988. Diversification in Rural Asia. WPS 98. Agriculture and

Rural Development. Washington DC: The World Bank. Worosuprojo, S. 2009. Pengelolaan Sumber Daya Lahan Berbasis spatial dalam

Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia. Bulaksumur Menggangas Kesejahteraan Sosial. Pemikiran Guru Besar UGM. Hal: 279-299. Yogyakarta: Kanisius. PT Pumagama (KAGAMA) dan IMPLUSE.

Yasin, I. 2010. Pencernaan Serat Kasar pada Ternak Unggas. Jurnal Ilmiah

Inkoma, Volume 21, Nomor 3, Oktober 2010. Yunus, H S. 1977. Prinsip-prinsip Regionalisasi. Makalah. Fakultas Geografi

Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta: Tidak dipublikasikan. Yunus, H S. 2004. Pendekatan Utama Geografi. Artikel. Disampaikan pada

Stadium General Jurusan geografi FIS Universitas Negeri Semarang, 24 Maret 2004. Semarang: (Tidak dipublikasikan).

304


305

Yunus, H S. 2006. Manajemen Kota. Perspektif Spatial. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar. Yunus, H S. 2007. Subyect Matter dan Metode Penelitian Permukiman Kota.

Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta: Tidak dipublikasikan.

Yunus, H S. 2009. Pemantapan Pemahaman Geografi: Peranan Marginal menuju

Kardinal. Artikel. Yogyakarta: Tidak dipublikasikan. Yunus, H S. 2010. Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. Zanden, J.L., Marks, D,. 2012. Ekonomi Indonesia 1800 – 2010. Antara Drama

dan Keajaiban Pertumbuhan. Jakarta: Gramedia.


306


307


POLA KERUANGAN KETERKAITAN SEKTOR PERTANIAN DENGAN...

Documents

Transcript of POLA KERUANGAN KETERKAITAN SEKTOR PERTANIAN DENGAN...