Geofisika
-
Upload
yudha-pratama-situmorang -
Category
Documents
-
view
217 -
download
3
description
Transcript of Geofisika
Aktif Pasif
Keuntungan Kerugian Keuntungan Kerugian
Sumber noise (derau)
lebih terkontrol
Karena sumber dan
respon harus
disediakan oleh
pengguna, maka alat
yang digunakan jadi
lebih komplek
Hanya membutuhkan
peralatan sensor dan
pencatat data dari
sumber medan alami
Sumber noise sulit
dikendalikan
Pengendaian sumber
dan sinyalanomali
dapat dilakukan
dengan lebih baik,
karena bidang
propagasi umumnya
diukur.SimakBaca
secara fonetik
Operasional lapangan
dan kebutuhan logistic
lebih komplek serta
membutuhkan waktu
yang lebih lama
Operasional lapangan
lebih efektif karena
medan sumber
tersedia, wilayah
cakupan survey lebih
luas untuk waktu
pengukuran yang
sama
Integrasi sumber
anomali geologi
meliputi cakupan yang
luas, sehingga
identifikasi anomaly
lebih sulit dilakukan
Banyak sumber dan
tipe penerima respon,
sehingga dapat
mencakup banyak
desain survei. Memiliki
fleksibilitas yang tinggi
dalam menyelesaikan
permasalahan di
lapangan
Kemungkinan cakupan
desain survei yang
beragam
menyebabkan biaya
oparasional dan resiko
kesalahan atau
kegagalan jauh lebih
tinggi
Penggunaan satu atau
dua metode yang
sudah mapan sehingga
pengukuran dapat
dilakukan dalam
waktu singkat dengan
hasil yang baik
Penggunaan satu atau
dua metode yang
sudah mapan bisa
terasa mengganggu
bila diperlukan
beberapa penyesuaian
berkait sumber
anomali yang harus
diukur
Pengukuran aktif
mampu memberikan
sejumlah data yang
dapat menampilkan
rincian secara detail
struktur bawah
permukaan
Banyaknya data yang
diperoleh seringkali
menyulitkan
penyimpanan dan
interpretasi
Seting interpretasi
dapat dilakukan
dengan seting
komputasi sederhana
dan cepat untuk data
yang terbatas
Data yang terbatas
seringkali tidak
memungkinkan untuk
interpretasi secara
rinci
1. Metode Geolistrik
Metoda ini menggunakan medan potensial listrik bawah permukaan sebagai objek pengamatan
utamanya. Kontras resistivity yang ada pada batuan akan mengubah potensial listrik bawah permukaan
tersebut sehingga bisa kita dapatkan suatu bentuk anomali dari daerah yang kita amati.
Dalam metoda geolistrik terdapat beberapa spesifikasi yaitu :
a. Self potensial (SP) –> Metode ini memanfaatkan potensial listrik yang terdapat di alam.
b. Induced potential (IP) –> Metode ini memanfaatkan potensial listrik yang kita induksikan sendiri
kedalam tanah.
Tabel Kelebihan dan Kekurangan Metode Geolistrik dengan Metode Geofisika lainya
Kelebihan Kekurangan
Harga peralatan murah Tidak efektif untuk pemakaian di kawasan karst
Biaya survei relatif
murah
Untuk mendeteksi air tidak bisa diketahui berapa
jumlah volume pasti air tersebut
Peralatan relatif kecil
dan ringan
Tidak bisa membedakan air mengalir dan yang statis
Waktu yang dibutuhkan
relatif cepat, bisa
mendapatkan 4 titik
dalam sehari
Tidak bisa menjangkau wilayah yang dalam karena
jankauannya berkisar 1000-1500 kaki dibawah
permukaan bum
2. Metode Seismik
Metode seismik merupakan salah satu bagian dari seismologi eksplorasi yang dikelompokkan
dalam metode geofisika aktif, dimana pengukuran dilakukan dengan menggunakan ‘sumber’ seismik
(palu, ledakan,dll). Setelah usikan diberikan, terjadi gerakan gelombang di dalam medium
(tanah/batuan) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas ke segala arah dan mengalami pemantulan
ataupun pembiasan akibat munculnya perbedaan kecepatan. Kemudian, pada suatu jarak tertentu,
gerakan partikel tersebut di rekam sebagai fungsi waktu. Berdasar data rekaman inilah dapat
‘diperkirakan’ bentuk lapisan/struktur di dalam tanah.
Tabel Kelebihan dan Kekurangan Metode Seismik dengan Metode Geofisika lainya
Kelebihan Kekurangan
Dapat mendeteksi variasi baik
lateral maupun kedalaman dalam
parameter fisis yang relevan, yaitu
kecepatan seismik.
Banyaknya data yang dikumpulkan
dalam sebuah survei akan sangat besar jika
diinginkan data yang baik
Dapat menghasilkan citra
kenampakan struktur di bawah
permukaan
Perolehan data sangat mahal baik
akuisisi dan logistik dibandingkan dengan
metode geofisika lainnya.
Dapat dipergunakan untuk
membatasi kenampakan stratigrafi
dan beberapa kenampakan
pengendapan.
Reduksi dan prosesing membutuhkan
banyak waktu, membutuhkan komputer
mahal dan ahli-ahli yang banyak.
Respon pada penjalaran
gelombang seismik bergantung dari
densitas batuan dan konstanta
elastisitas lainnya. Sehingga, setiap
perubahan konstanta tersebut
(porositas, permeabilitas, kompaksi,
dll) pada prinsipnya dapat diketahui
dari metode seismik.
Peralatan yang diperlukan dalam akuisisi
umumnya lebih mahal dari metode geofisika
lainnya.
Memungkinkan untuk deteksi
langsung terhadap keberadaan
hidrokarbon
Deteksi langsung terhadap kontaminan,
misalnya pembuangan limbah, tidak dapat
dilakukan.
3. Metode Gravitasi
Metode Gravity adalah salah satu metode eksplorasi dalam geofisika, yang memenfaatkan sifat
daya tarik antar benda yang didapat dari densitasnya, jadi prinsip eksplorasi dengan metode gravity
ini yaitu mencari anomali gravity pada subsurface.
Kelebihan:
1. Untuk keperluan survei awal, memberikan informasi yang cukup detail tentang struktur
geologi dan kontras densitas batuan.
2. Relatif lebih murah disbanding dengan metode yang lain
3. Tidak mencemari dan merusak lingkungan
4. Gravimeter kecil dan mudah dibawa
Kekurangan :
1. Metode yang memiliki anomali tinggi
2. Perlu didukung oleh survei geologi yang mendalam
4. Metode Magnetik
Survey magnetik merupakan metoda eksplorasi geofisika yang mengukur medan magnet bumi di
setiap titik yang ada di muka bumi. Penggunaan metode magnetik berdasarkan pada adanya
anomali medan magnetik bumi yang diakibatkan oleh adanya perbedaan sifat kemagnetan dari
berbagai macam batuan
Kekurangan:
Setiap jenis batuan di bumi walaupun dalam pengklasifikasian ataupenamaannya sama, dapat saja
mempunyai sifat dan karakteristik yang spesifik akibat peristiwa geologi yang dialaminya. Sehingga
bisa memberikandata yang didapat bisa berbeda dengan kenyataan yang sebenarnya dibawah
permukaan.
Kelebihan:
1. Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical
2. Mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati
temperatur Curie oleh karena itu efektif digunakan untuk mempelajari daerah yang dicurigai
mempunyaipotansi Geothermal.
3. Data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak serumit metoda gaya berat. Penggunaan
filter matematis umum dilakukan untuk memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang
maupun kedalamansumber anomaly magnetic yang ingin diselidiki
Koreksi Topografi
Catatan:
- Variasi Gaya Berat Dipengaruhi
Lintang
Ketinggian
Topografi
Pasang surut
Variasi Densitas Bawah Permukaan
- Koreksi Topografi adalah koreksi pengaruh topografi terhadap gaya berat pada titik amat, akibat
perbedaan ketinggian Antara titik observasi dengan base.
Langkah – Langkahnya
1. Cari diameter zona sesuai dengan batas atas dan batas bawah
Rumusnya:
Batas Bawah = Nilai Batas bawah pada table x 30 = …. cm
Batas Atas = Nilai Batas atas pada table x 20 = … cm
2. Gambarkan Zona sesuai nilai jari jari yang didapat, Bagi kedalam sector sector sesuai jumlah
sector pada zona tersebut
3. Hitung kontur dan titik amatnya
4. Buat perhitungan persektor dari zona
Perhitungan mencakup :
Tn = Titik Tinggi 1 + Titik Tinggi 2 + …….(bila ada) = Rata – Rata Titik Tinggi
2 (jumlah kontur)
∆ℎ = | TA – Tn | = …. m ctt. TA = Titik amat
𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 = ∆ℎ 𝑥 3,3 𝐹𝑒𝑒𝑡 = …… feet
Konversikan nilai feet sesuai dengan table pada sector tersebut 𝑀𝑎𝑘𝑎 𝑇𝑐 = ⋯ 𝑚𝑔𝑎𝑙
Kerjakan untuk semua sector pada zona tersebut, lalu masukkan rumus
TC Zona D = Tc Sektor 1 + Tc sector 2 + …………..
(Jumlah TC)
Anomali Bouguer
Koreksi Pasang surut adalah Koreksi yg dilakukan untuk menghilangkan pengaruh gravitasi
benda-benda ruang angkasa seperti bulan dan matahari, yang berubah terhadap lintang dan waktu.
Untuk mendapatkan nilai pasang surut ini maka, dilihatlah perbedaan nilai gravitasi stasiun dari waktu
ke waktu terhadap base.
Koreksi Drift adalah Koreksi apungan akibat adanya perbedaan pembacaan gravity dari stasiun
yang sama pada waktu yang berbeda, yang disebabkan karena adanya guncangan pegas alat
gravimeter selama proses transportasi dari suatu stasiun ke stasiun lainnya. Dapat juga diakibatkan
akibat adanya kemuluran alat (pegas) setelah dipakai berulang-ulang
Koreksi bouger dilakukan untuk mengkompensasi pengaruh massa batuan terdapat antara
stasiun pengukuran dan (mean sea level) yang diabaikan pada koreksi udara bebas.
FAC adalah Koreksi yang dilakukan untuk mengkompensasi ketinggian antara titik pengamatan
dan datum (mean sea level)
Terrain Correction TC adalah Koreksi medan mengakomodir ketidakteraturan pada topografi
sekitar titik pengukuran. Pada saat pengukuran, elevasi topografi di sekitar titik pengukuran, biasanya
dalam radius dalam dan luar, diukur elevasinya
Rumus – Rumus
1. Gnormal = 978031,8 (1 + 0,005304 sin 2 𝜃 + 0,0000059 sin 2 2 (𝜃)) cttn: 𝜃 adalah radian degree
2. FAC = 0,3085 x h cttn: h = elevasi
3. BC = 0,04185 x 𝜌 x h cttn : 𝜌 = 2,65 gr/cm3
4. Gcal = G normal + Fac – BC + TC
5. CBA = Gobs – Gcal
Pengukuran Resistivitas
1. Menyiapkan alat – alat yang digunakan
Membentangkan kabel +- 160 m dari barak ke timur tegak lurus aliran sungai dengan batuan
kompas
Memasang elektroda disepanjang bentangan kabel dengan spasi 5m, dan bantuan gps mark
koordinat masing masing ketinggian, elektroda ditancap 10-30 cm kedalam
Hubungkan switch box ke s-field dengan memasang kabel female pada switch box
dihubungkan dengan kabel male s-field
Hubungkan s-field ke pc yang terinstal Geores yang dipasang secara parallel menggunakan
usb
Menghubungkan s-field dengan aki
2. Setelah semua terpasang,cek elektroda dan kabel menggunakan avometer ataupun dengan
software geores dengan menggunakan “probe test”
3. Pengambilan data
Buka Geores
Lakukan check alat dengan klik “Probe Test”
Klik Setting
o Pilih metode yang digunakan Metode Schlumberger
o Atur Depth index limit menjadi 14
o Datum max akan didapat
o Depth max akan didapat
Klik Injection Mode
o Atur Injection menjadi 2s
o Atur delay menjadi 2s
o Injection day delay minimal 2s
Klik menu resistivity
o Akan didapat data titik A, B, M , N. Potensial MN, Arus AB, Kedalaman , Waktu
pengukuran, nomor datum, dll
o Data yg didapat berupa txt
o Bila ada error klik manually measure
Cara menghitung :
K = (AB2 – MN2)/4MN * Phi
R = V/I dan 𝜌 = 𝐾 𝑋 𝑅
Res2Dinv
Langkah – Langkah
1. Buka Aplikasi
2. Buka File dengan cara : File Read data File
3. Pilih data dengan extensi .dat
4. Periksa datum yang kita punya dengan cara klik Edit Exterminate Bad Datum Points
5. Koreksi datum dengan cara memilih datum yang salah, lalu tutup display windownya
6. Lalu, Pilih Menu Inversion Least Squer Invention
7. Simpan Hasil file dari inversi data kita
8. Mucul jendela convergence warning, pilih yes untuk melakukan inversi
9. Untuk menampilkan topografi klik topography options Display Topography
10. Lalu pilih menu display show inversion result
11. Lalu untuk menampilkan topografi dan inversion klik menu section, pilih Include Topography in
model display
12. Masukkan nilai iterasi yang kita gunakan
13. Pilih logaritmatic – countour interval, model display akan muncul
14. Simpan file dalam bentuk bmp
15. Klik print set screen as bimp files
16. Lalu simpan filenya
Surfer 1D
Langkah – Langkah
1. Buka aplikasi Surfer
2. Load data yang ingin dibuka dengan cara Grid Data
3. Pilih data excel yang ingin kita gunakan
4. Maka akan muncul jendela grid data, lalu atur X: Colom B X, Y: Colom C:Y, Z: Colom F: Rho, klik
ok
5. Surfer akan load data kita, maka akan muncul report
6. Munculkan data melalui Map New Countour map, Lalu Countour map kita akan tampil
7. Ubah warna dengan cara klik double, lalu ubah warna centang semua fill countour, Colour Scale,
smooth contour.
8. Ubah orientasi dengan cara klik kanan dan pilih routate, masukkan nilai rotasi yang diinginkan
9. Tampilkan 3d surface melalui menu map 3d Surface
10. Ubah warna dan centang show base, show layer, show color scale dan atur orientasi
11. Buat mata angin dengan cara klik symbol pada toolbar
12. Dan beri text judul dengan cara klik text pada toolbar
13. Save data kita
Sounding Resistivity Manual
Langkah – langkah :
1. Cari R , K, Rho
2. Plot semua nilai rho semua ke sounding resitivity, sumbu Y = rho semu, sumbu X = AB/2
3. Intepretasi yang menerus dan Tarik garis
4. Tentukan nilai rho 1
5. Intepretasi ke hammer chart kurva induk cari nilai row 2/ row 1 dan plot titik beloknya, tentuka jenis
kurvanya
6. Plot kembali titik tersebut pada jenis kurva hammer chart yang telah kita dapat, sesuaikan dengan
niai roq 2/row 1
7. Didapat lah h2/h1
8. Kalikan Row satu dengan Row 2/ row 1 maka didapat nilai row 2 begitu juga dengan h