Geofisika

6
Aktif Pasif Keuntungan Kerugian Keuntungan Kerugian Sumber noise (derau) lebih terkontrol Karena sumber dan respon harus disediakan oleh pengguna, maka alat yang digunakan jadi lebih komplek Hanya membutuhkan peralatan sensor dan pencatat data dari sumber medan alami Sumber noise sulit dikendalikan Pengendaian sumber dan sinyalanomali dapat dilakukan dengan lebih baik, karena bidang propagasi umumnya diukur.SimakBaca secara fonetik Operasional lapangan dan kebutuhan logistic lebih komplek serta membutuhkan waktu yang lebih lama Operasional lapangan lebih efektif karena medan sumber tersedia, wilayah cakupan survey lebih luas untuk waktu pengukuran yang sama Integrasi sumber anomali geologi meliputi cakupan yang luas, sehingga identifikasi anomaly lebih sulit dilakukan Banyak sumber dan tipe penerima respon, sehingga dapat mencakup banyak desain survei. Memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam menyelesaikan permasalahan di lapangan Kemungkinan cakupan desain survei yang beragam menyebabkan biaya oparasional dan resiko kesalahan atau kegagalan jauh lebih tinggi Penggunaan satu atau dua metode yang sudah mapan sehingga pengukuran dapat dilakukan dalam waktu singkat dengan hasil yang baik Penggunaan satu atau dua metode yang sudah mapan bisa terasa mengganggu bila diperlukan beberapa penyesuaian berkait sumber anomali yang harus diukur Pengukuran aktif mampu memberikan sejumlah data yang dapat menampilkan rincian secara detail struktur bawah permukaan Banyaknya data yang diperoleh seringkali menyulitkan penyimpanan dan interpretasi Seting interpretasi dapat dilakukan dengan seting komputasi sederhana dan cepat untuk data yang terbatas Data yang terbatas seringkali tidak memungkinkan untuk interpretasi secara rinci

description

Pelajaran

Transcript of Geofisika

Page 1: Geofisika

Aktif Pasif

Keuntungan Kerugian Keuntungan Kerugian

Sumber noise (derau)

lebih terkontrol

Karena sumber dan

respon harus

disediakan oleh

pengguna, maka alat

yang digunakan jadi

lebih komplek

Hanya membutuhkan

peralatan sensor dan

pencatat data dari

sumber medan alami

Sumber noise sulit

dikendalikan

Pengendaian sumber

dan sinyalanomali

dapat dilakukan

dengan lebih baik,

karena bidang

propagasi umumnya

diukur.SimakBaca

secara fonetik

Operasional lapangan

dan kebutuhan logistic

lebih komplek serta

membutuhkan waktu

yang lebih lama

Operasional lapangan

lebih efektif karena

medan sumber

tersedia, wilayah

cakupan survey lebih

luas untuk waktu

pengukuran yang

sama

Integrasi sumber

anomali geologi

meliputi cakupan yang

luas, sehingga

identifikasi anomaly

lebih sulit dilakukan

Banyak sumber dan

tipe penerima respon,

sehingga dapat

mencakup banyak

desain survei. Memiliki

fleksibilitas yang tinggi

dalam menyelesaikan

permasalahan di

lapangan

Kemungkinan cakupan

desain survei yang

beragam

menyebabkan biaya

oparasional dan resiko

kesalahan atau

kegagalan jauh lebih

tinggi

Penggunaan satu atau

dua metode yang

sudah mapan sehingga

pengukuran dapat

dilakukan dalam

waktu singkat dengan

hasil yang baik

Penggunaan satu atau

dua metode yang

sudah mapan bisa

terasa mengganggu

bila diperlukan

beberapa penyesuaian

berkait sumber

anomali yang harus

diukur

Pengukuran aktif

mampu memberikan

sejumlah data yang

dapat menampilkan

rincian secara detail

struktur bawah

permukaan

Banyaknya data yang

diperoleh seringkali

menyulitkan

penyimpanan dan

interpretasi

Seting interpretasi

dapat dilakukan

dengan seting

komputasi sederhana

dan cepat untuk data

yang terbatas

Data yang terbatas

seringkali tidak

memungkinkan untuk

interpretasi secara

rinci

Page 2: Geofisika

1. Metode Geolistrik

Metoda ini menggunakan medan potensial listrik bawah permukaan sebagai objek pengamatan

utamanya. Kontras resistivity yang ada pada batuan akan mengubah potensial listrik bawah permukaan

tersebut sehingga bisa kita dapatkan suatu bentuk anomali dari daerah yang kita amati.

Dalam metoda geolistrik terdapat beberapa spesifikasi yaitu :

a. Self potensial (SP) –> Metode ini memanfaatkan potensial listrik yang terdapat di alam.

b. Induced potential (IP) –> Metode ini memanfaatkan potensial listrik yang kita induksikan sendiri

kedalam tanah.

Tabel Kelebihan dan Kekurangan Metode Geolistrik dengan Metode Geofisika lainya

Kelebihan Kekurangan

Harga peralatan murah Tidak efektif untuk pemakaian di kawasan karst

Biaya survei relatif

murah

Untuk mendeteksi air tidak bisa diketahui berapa

jumlah volume pasti air tersebut

Peralatan relatif kecil

dan ringan

Tidak bisa membedakan air mengalir dan yang statis

Waktu yang dibutuhkan

relatif cepat, bisa

mendapatkan 4 titik

dalam sehari

Tidak bisa menjangkau wilayah yang dalam karena

jankauannya berkisar 1000-1500 kaki dibawah

permukaan bum

2. Metode Seismik

Metode seismik merupakan salah satu bagian dari seismologi eksplorasi yang dikelompokkan

dalam metode geofisika aktif, dimana pengukuran dilakukan dengan menggunakan ‘sumber’ seismik

(palu, ledakan,dll). Setelah usikan diberikan, terjadi gerakan gelombang di dalam medium

(tanah/batuan) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas ke segala arah dan mengalami pemantulan

ataupun pembiasan akibat munculnya perbedaan kecepatan. Kemudian, pada suatu jarak tertentu,

gerakan partikel tersebut di rekam sebagai fungsi waktu. Berdasar data rekaman inilah dapat

‘diperkirakan’ bentuk lapisan/struktur di dalam tanah.

Tabel Kelebihan dan Kekurangan Metode Seismik dengan Metode Geofisika lainya

Kelebihan Kekurangan

Dapat mendeteksi variasi baik

lateral maupun kedalaman dalam

parameter fisis yang relevan, yaitu

kecepatan seismik.

Banyaknya data yang dikumpulkan

dalam sebuah survei akan sangat besar jika

diinginkan data yang baik

Dapat menghasilkan citra

kenampakan struktur di bawah

permukaan

Perolehan data sangat mahal baik

akuisisi dan logistik dibandingkan dengan

metode geofisika lainnya.

Dapat dipergunakan untuk

membatasi kenampakan stratigrafi

dan beberapa kenampakan

pengendapan.

Reduksi dan prosesing membutuhkan

banyak waktu, membutuhkan komputer

mahal dan ahli-ahli yang banyak.

Page 3: Geofisika

Respon pada penjalaran

gelombang seismik bergantung dari

densitas batuan dan konstanta

elastisitas lainnya. Sehingga, setiap

perubahan konstanta tersebut

(porositas, permeabilitas, kompaksi,

dll) pada prinsipnya dapat diketahui

dari metode seismik.

Peralatan yang diperlukan dalam akuisisi

umumnya lebih mahal dari metode geofisika

lainnya.

Memungkinkan untuk deteksi

langsung terhadap keberadaan

hidrokarbon

Deteksi langsung terhadap kontaminan,

misalnya pembuangan limbah, tidak dapat

dilakukan.

3. Metode Gravitasi

Metode Gravity adalah salah satu metode eksplorasi dalam geofisika, yang memenfaatkan sifat

daya tarik antar benda yang didapat dari densitasnya, jadi prinsip eksplorasi dengan metode gravity

ini yaitu mencari anomali gravity pada subsurface.

Kelebihan:

1. Untuk keperluan survei awal, memberikan informasi yang cukup detail tentang struktur

geologi dan kontras densitas batuan.

2. Relatif lebih murah disbanding dengan metode yang lain

3. Tidak mencemari dan merusak lingkungan

4. Gravimeter kecil dan mudah dibawa

Kekurangan :

1. Metode yang memiliki anomali tinggi

2. Perlu didukung oleh survei geologi yang mendalam

4. Metode Magnetik

Survey magnetik merupakan metoda eksplorasi geofisika yang mengukur medan magnet bumi di

setiap titik yang ada di muka bumi. Penggunaan metode magnetik berdasarkan pada adanya

anomali medan magnetik bumi yang diakibatkan oleh adanya perbedaan sifat kemagnetan dari

berbagai macam batuan

Kekurangan:

Setiap jenis batuan di bumi walaupun dalam pengklasifikasian ataupenamaannya sama, dapat saja

mempunyai sifat dan karakteristik yang spesifik akibat peristiwa geologi yang dialaminya. Sehingga

bisa memberikandata yang didapat bisa berbeda dengan kenyataan yang sebenarnya dibawah

permukaan.

Kelebihan:

1. Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical

2. Mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati

temperatur Curie oleh karena itu efektif digunakan untuk mempelajari daerah yang dicurigai

mempunyaipotansi Geothermal.

3. Data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak serumit metoda gaya berat. Penggunaan

filter matematis umum dilakukan untuk memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang

maupun kedalamansumber anomaly magnetic yang ingin diselidiki

Page 4: Geofisika

Koreksi Topografi

Catatan:

- Variasi Gaya Berat Dipengaruhi

Lintang

Ketinggian

Topografi

Pasang surut

Variasi Densitas Bawah Permukaan

- Koreksi Topografi adalah koreksi pengaruh topografi terhadap gaya berat pada titik amat, akibat

perbedaan ketinggian Antara titik observasi dengan base.

Langkah – Langkahnya

1. Cari diameter zona sesuai dengan batas atas dan batas bawah

Rumusnya:

Batas Bawah = Nilai Batas bawah pada table x 30 = …. cm

Batas Atas = Nilai Batas atas pada table x 20 = … cm

2. Gambarkan Zona sesuai nilai jari jari yang didapat, Bagi kedalam sector sector sesuai jumlah

sector pada zona tersebut

3. Hitung kontur dan titik amatnya

4. Buat perhitungan persektor dari zona

Perhitungan mencakup :

Tn = Titik Tinggi 1 + Titik Tinggi 2 + …….(bila ada) = Rata – Rata Titik Tinggi

2 (jumlah kontur)

∆ℎ = | TA – Tn | = …. m ctt. TA = Titik amat

𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 = ∆ℎ 𝑥 3,3 𝐹𝑒𝑒𝑡 = …… feet

Konversikan nilai feet sesuai dengan table pada sector tersebut 𝑀𝑎𝑘𝑎 𝑇𝑐 = ⋯ 𝑚𝑔𝑎𝑙

Kerjakan untuk semua sector pada zona tersebut, lalu masukkan rumus

TC Zona D = Tc Sektor 1 + Tc sector 2 + …………..

(Jumlah TC)

Anomali Bouguer

Koreksi Pasang surut adalah Koreksi yg dilakukan untuk menghilangkan pengaruh gravitasi

benda-benda ruang angkasa seperti bulan dan matahari, yang berubah terhadap lintang dan waktu.

Untuk mendapatkan nilai pasang surut ini maka, dilihatlah perbedaan nilai gravitasi stasiun dari waktu

ke waktu terhadap base.

Koreksi Drift adalah Koreksi apungan akibat adanya perbedaan pembacaan gravity dari stasiun

yang sama pada waktu yang berbeda, yang disebabkan karena adanya guncangan pegas alat

gravimeter selama proses transportasi dari suatu stasiun ke stasiun lainnya. Dapat juga diakibatkan

akibat adanya kemuluran alat (pegas) setelah dipakai berulang-ulang

Koreksi bouger dilakukan untuk mengkompensasi pengaruh massa batuan terdapat antara

stasiun pengukuran dan (mean sea level) yang diabaikan pada koreksi udara bebas.

FAC adalah Koreksi yang dilakukan untuk mengkompensasi ketinggian antara titik pengamatan

dan datum (mean sea level)

Terrain Correction TC adalah Koreksi medan mengakomodir ketidakteraturan pada topografi

sekitar titik pengukuran. Pada saat pengukuran, elevasi topografi di sekitar titik pengukuran, biasanya

dalam radius dalam dan luar, diukur elevasinya

Rumus – Rumus

1. Gnormal = 978031,8 (1 + 0,005304 sin 2 𝜃 + 0,0000059 sin 2 2 (𝜃)) cttn: 𝜃 adalah radian degree

Page 5: Geofisika

2. FAC = 0,3085 x h cttn: h = elevasi

3. BC = 0,04185 x 𝜌 x h cttn : 𝜌 = 2,65 gr/cm3

4. Gcal = G normal + Fac – BC + TC

5. CBA = Gobs – Gcal

Pengukuran Resistivitas

1. Menyiapkan alat – alat yang digunakan

Membentangkan kabel +- 160 m dari barak ke timur tegak lurus aliran sungai dengan batuan

kompas

Memasang elektroda disepanjang bentangan kabel dengan spasi 5m, dan bantuan gps mark

koordinat masing masing ketinggian, elektroda ditancap 10-30 cm kedalam

Hubungkan switch box ke s-field dengan memasang kabel female pada switch box

dihubungkan dengan kabel male s-field

Hubungkan s-field ke pc yang terinstal Geores yang dipasang secara parallel menggunakan

usb

Menghubungkan s-field dengan aki

2. Setelah semua terpasang,cek elektroda dan kabel menggunakan avometer ataupun dengan

software geores dengan menggunakan “probe test”

3. Pengambilan data

Buka Geores

Lakukan check alat dengan klik “Probe Test”

Klik Setting

o Pilih metode yang digunakan Metode Schlumberger

o Atur Depth index limit menjadi 14

o Datum max akan didapat

o Depth max akan didapat

Klik Injection Mode

o Atur Injection menjadi 2s

o Atur delay menjadi 2s

o Injection day delay minimal 2s

Klik menu resistivity

o Akan didapat data titik A, B, M , N. Potensial MN, Arus AB, Kedalaman , Waktu

pengukuran, nomor datum, dll

o Data yg didapat berupa txt

o Bila ada error klik manually measure

Cara menghitung :

K = (AB2 – MN2)/4MN * Phi

R = V/I dan 𝜌 = 𝐾 𝑋 𝑅

Res2Dinv

Langkah – Langkah

1. Buka Aplikasi

2. Buka File dengan cara : File Read data File

3. Pilih data dengan extensi .dat

4. Periksa datum yang kita punya dengan cara klik Edit Exterminate Bad Datum Points

5. Koreksi datum dengan cara memilih datum yang salah, lalu tutup display windownya

6. Lalu, Pilih Menu Inversion Least Squer Invention

7. Simpan Hasil file dari inversi data kita

8. Mucul jendela convergence warning, pilih yes untuk melakukan inversi

9. Untuk menampilkan topografi klik topography options Display Topography

10. Lalu pilih menu display show inversion result

Page 6: Geofisika

11. Lalu untuk menampilkan topografi dan inversion klik menu section, pilih Include Topography in

model display

12. Masukkan nilai iterasi yang kita gunakan

13. Pilih logaritmatic – countour interval, model display akan muncul

14. Simpan file dalam bentuk bmp

15. Klik print set screen as bimp files

16. Lalu simpan filenya

Surfer 1D

Langkah – Langkah

1. Buka aplikasi Surfer

2. Load data yang ingin dibuka dengan cara Grid Data

3. Pilih data excel yang ingin kita gunakan

4. Maka akan muncul jendela grid data, lalu atur X: Colom B X, Y: Colom C:Y, Z: Colom F: Rho, klik

ok

5. Surfer akan load data kita, maka akan muncul report

6. Munculkan data melalui Map New Countour map, Lalu Countour map kita akan tampil

7. Ubah warna dengan cara klik double, lalu ubah warna centang semua fill countour, Colour Scale,

smooth contour.

8. Ubah orientasi dengan cara klik kanan dan pilih routate, masukkan nilai rotasi yang diinginkan

9. Tampilkan 3d surface melalui menu map 3d Surface

10. Ubah warna dan centang show base, show layer, show color scale dan atur orientasi

11. Buat mata angin dengan cara klik symbol pada toolbar

12. Dan beri text judul dengan cara klik text pada toolbar

13. Save data kita

Sounding Resistivity Manual

Langkah – langkah :

1. Cari R , K, Rho

2. Plot semua nilai rho semua ke sounding resitivity, sumbu Y = rho semu, sumbu X = AB/2

3. Intepretasi yang menerus dan Tarik garis

4. Tentukan nilai rho 1

5. Intepretasi ke hammer chart kurva induk cari nilai row 2/ row 1 dan plot titik beloknya, tentuka jenis

kurvanya

6. Plot kembali titik tersebut pada jenis kurva hammer chart yang telah kita dapat, sesuaikan dengan

niai roq 2/row 1

7. Didapat lah h2/h1

8. Kalikan Row satu dengan Row 2/ row 1 maka didapat nilai row 2 begitu juga dengan h