GENESA

3
GENESA 3.1 Sesar Dari kenampakan outcrop, ada pergeseran tubuh batuan. Hal ini biasanya, termasuk sesar normal, apabia ada lapisan batuan yang tiba-tiba menghilang. Sedangkan untuk sesar naik atau thrust fault biasanya ada perulangan lapisan. Secara umum, zona sesar itu biasanya tidak nampak jelas, karena ada struktur dilokasi tersebut, yang menandakan bahwa dia termasuk zona lemah. Penciri yg umum itu intensitas kekar gerus dan kekar tarik makin intensif, batuannya semakin hancur, dan kalau kita menemukan 'breksi kataklastika' di lapangan, tidak jauh dari lokasi tersebut bisa dipastikan ada sesar. Pada Peta Topografi sendiri, kenampakan sesar umumnya ditunjukan oleh adanya pola kontur rapat yang menerus lurus, kelurusan sungai dan perbukitan, ataupun pergeseran, dan pembelokan perbukitan atau sungai, dan pola aliran sungai parallel dan rectangular. 3.2 Kekar Untuk Kekar Gerus dilapangan biasanya berpasangan (sistematis), dan rekahannya licin dikarenakan terbentuk terbentuk dari gaya kompresi, sempit. Untuk Kekar Tarik, biasan dilapangan biasanya sendirian (non sistematis) dikarenakan terbentuk dari gaya tensional/tarikan maka rekahannya agak lebar, dan permukaannya kasar.

description

genesa

Transcript of GENESA

GENESA

GENESA3.1 Sesar

Dari kenampakan outcrop, ada pergeseran tubuh batuan. Hal ini biasanya, termasuk sesar normal, apabia ada lapisan batuan yang tiba-tiba menghilang. Sedangkan untuk sesar naik atau thrust fault biasanya ada perulangan lapisan. Secara umum, zona sesar itu biasanya tidak nampak jelas, karena ada struktur dilokasi tersebut, yang menandakan bahwa dia termasuk zona lemah.

Penciri yg umum itu intensitas kekar gerus dan kekar tarik makin intensif, batuannya semakin hancur, dan kalau kita menemukan 'breksi kataklastika' di lapangan, tidak jauh dari lokasi tersebut bisa dipastikan ada sesar.

Pada Peta Topografi sendiri, kenampakan sesar umumnya ditunjukan oleh adanya pola kontur rapat yang menerus lurus, kelurusan sungai dan perbukitan, ataupun pergeseran, dan pembelokan perbukitan atau sungai, dan pola aliran sungai parallel dan rectangular.3.2 Kekar

Untuk Kekar Gerus dilapangan biasanya berpasangan (sistematis), dan rekahannya licin dikarenakan terbentuk terbentuk dari gaya kompresi, sempit.

Untuk Kekar Tarik, biasan dilapangan biasanya sendirian (non sistematis) dikarenakan terbentuk dari gaya tensional/tarikan maka rekahannya agak lebar, dan permukaannya kasar.

Untuk Kekar Pengerutan, terbentuk akibat proses fisika, dikarenakan pelapukan. Dilapangan kekar ini bisa berpasangan, bisa sendiri, tapi yang paling penting, dia rekahannya hanya dipermukaan.

Untuk Kekar Kolom, Kekar ini termasuk struktur primer. Pembentukan disebabkan karena lelehan magma, Dilapangan sendiri paling gampang keliatan, bila ada intrusi basa, hingga intermediet.

Pada Peta Topografi sendiri, kenampakan kekar umumnya dicirikan oleh pola aliran sungai rektangular, dan kelurusan-kelurusan sungai dan bukit.3.3 Lipatan

Dari singkapan sendiri sudah kenampakannya, tapi harus dalam skala besar, dan pengukuran strike/dip yang valid. Lipatan itu sendiri dalam dua sayapnya, dip nya saling berlawanan. Adanya lipatan, bisa dipastikan kekar dan sesar mengikuti.

Pada Peta Topografi sendiri, kenampakan lipatan umumnya ditunjukan oleh pola aliran sungai trellis atau parallel, dan adanya bentuk-bentuk dip-slope yaitu suatu kontur yang rapat dibagian depan yang merenggang makin kearah belakang. Jika setiap bentuk dip-slope ini diinterpretasikan untuk seluruh peta, muka sumbu-sumbu lipatan akan dapat diinterpretasikan kemudian. Pola dip-slope seperti ini mempunyai beberapa istilah yang mengacu pada kemiringan perlapisannya.