2 Genesa Batubara (Edit)
-
Upload
chandra-firmansyah -
Category
Documents
-
view
85 -
download
31
description
Transcript of 2 Genesa Batubara (Edit)
GENESA BATUBARA
Jurusan Teknik Geologi
Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta
Ev. Budiadi, DR.,Ir.,MS. Adi Prabowo, ST.,M.Si.
BATUBARA
Batuan Sedimen yang berasal dari material organik
(organoclastic sedimentary rock) berupa bahan
bakar hidrokarbon padat yang terbentuk dari
akumulasi tumbuhan dan material organik pada
suatu lingkungan pengendapan tertentu yang telah
mengalami pembusukan secara biokimia, kimia dan
fisika dalam kondisi bebas oksigen yang berlangsung
pada tekanan serta temperatur tertentu pada kurun
waktu yang sangat lama (syn sedimentary & post
sedimentary) sehingga menghasilkan rank dan tipe
tertentu
• Pembentukan batu bara memerlukan kondisi-kondisi tertentu dan hanya terjadi pada era-era tertentu sepanjang sejarah geologi.
• Zaman Karbon, kira-kira 340 juta tahun yang lalu (jtl), adalah masa pembentukan batu bara yang paling produktif dimana hampir seluruh deposit batu bara (black coal) yang ekonomis di belahan bumi bagian utara terbentuk.
• Pada Zaman Permian, kira-kira 270 jtl, juga terbentuk endapan-endapan batu bara yang ekonomis di belahan bumi bagian selatan, seperti Australia, dan berlangsung terus hingga ke Zaman Tersier (70 – 13 jtl) di berbagai belahan bumi lain.
KOMPOSISI
• Batubara merupakan senyawa
hidrokarbon padat yang
terdapat di alam dengan
komposisi yang cukup
kompleks.
• Bahan organik utamanya yaitu
tumbuhan yang dapat
ditengarai berupa jejak kulit
pohon, daun, akar, struktur
kayu, spora, pollen, damar,
dan lain-lain.
Rumus bangun batubara (USGS, 2012)
Tahapan/proses pembentukan batubara
Akumulasi sisa-
sisa tanaman
dalam cekungan
Gambut
Biokimia/
Diagenetik
Bakteri
Batubara
Geokimia
dan fisik/ malihan
Temperatur
Tekanan
Waktu
MATERIAL YANG MEMBENTUK BATUBARA
• Combustible Material, bahan/material yang dapat dibakar/dioksidasi oleh oksigen. Umumnya karbon padat (Fixed Carbon), senyawa hidrokarbon, Sulfur, senyawa Hidrogen, dan beberapa senyawa lainnya dalam jumlah kecil.
• Non Combustible Material, bahan/material yang tidak dapat dibakar/dioksidasi oleh oksigen. Umumnya senyawa anorganik (Si02, A1203, Fe203, Ti02, Mn304, CaO, MgO, Na20, K20 dan senyawa logam lainnya dalam jumlah kecil) yang akan membentuk abu dalam batubara. Kandungan non combustible material ini umumnya tidak diingini karena akan mengurangi nilai bakarnya.
JENIS-JENIS TUMBUHAN PEMBENTUK BATUBARA DAN UMURNYA (DIESSEL,1981)
• Algae, dari Zaman Pra-kambrium-Ordovisium dan bersel
tunggal. Sangat sedikit endapan batu bara dari perioda ini.
• Sylophyta, dari Zaman Silur hingga Devon Tengah, merupakan
turunan dari alga. Sedikit endapan batu bara dari perioda ini.
• Pteridophyta, umur Devon Atas-Karbon Atas. Materi utama
pembentuk batu bara berumur Karbon di Eropa dan Amerika Utara.
• Gymnospermae, dari Zaman Permian-Kapur Tengah.
Penyusun utama batu bara Permian seperti di Australia, India
dan Afrika.
• Angiospermae, dari Zaman Kapur Atas hingga kini. Jenis tumbuhan modern, jenis kayu kurang keras sehingga secara
umum, kurang dapat terawetkan.
TIPE PENGENDAPAN BATUBARA
1. Autochtonous
Batubara yang terbentuk di tempat vegetasi
asal terbentuk (insitu)
2. Allotochtonous
Batubara yang terbentuk tidak pada
tempatnya (transported)
• Cara penimbunan dan penguburan tanaman
pembentuk batubara
• Struktur tanaman pembentuk batubara
• Komposisi kimia bahan rombakan
• Keadaan dan intensitas mikrobiologi
• Geologi sejarah pengendapan batubara
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMPOSISI BATUBARA
Coalification Process
FAKTOR-FAKTOR PENTING DALAM PEMBENTUKAN BATUBARA :
• Pembentukan rawa-rawa penghasil batubara
ditentukan oleh faktor posisi tektonik,
paleogeografi, iklim
• Posisi tektonik cekungan tempat terbentuknya
endapan batubara mempengaruhi kecepatan
penurunan dan bentuk morfologi cekungan
FAKTOR-FAKTOR PENTING DALAM PEMBENTUKAN BATUBARA :
• Paleogoegrafi dan tektonik
- kenaikan muka airtanah secara perlahan-
lahan dan lambat
- perlindungan rawa terhadap pantai/sungai
- energi relatif rendah
IKLIM
berpengaruh terhadap :
- pertumbuhan tanaman
- kecepatan dekomposisi
- tipe/jenis tanaman
• Pada iklim yang lebih hangat dan basah tumbuhan tumbuh lebih cepat dan beragam.
• Lapisan-lapisan kaya batubara berumur Carbon Atas, Cretaceous Atas dan Tersier Awal diendapkan pada iklim seperti ini.
• Lapisan batubara yang diendapkan pada iklim hangat dan basah biasanya lebih terang dan tebal dibandingkan dengan yang diendapkan pada iklim kering.
SIFAT FISIK BATUBARA
• Berwarna coklat – hitam
• Berlapis
• Padat
• Mudah terbakar
• Kedap cahaya
• Non kristalin
• Berkilap kusam – cemerlang
• BJ 1,25 – 1,70
• Kekerasan 0,5 – 2,5
• Bersifat getas
• Pecahan kasar - concoidal
KOMPONEN DALAM BATUBARA
• Air (moisture) : air bebas & air lembab/tertambat
• Abu (ash) :
- inherent mineral matter (tak bisa dihilangkan)
- ekstranous mineral matter (dapat dihilangkan
dengan pencucian)
• Zat terbang (volatile matter)
• Karbon padat (fixed carbon)
• Unsur dalam batubara : C,H,O,N,S
• Dapat mengontrol penyebaran lateral, ketebalan,
komposisi, dan kualitas batubara.
• Kondisi demikian dapat terjadi diantaranya di
lingkungan paralik (pantai), limnik (rawa-rawa),
laguna, deltaik, atau juga fluviatil.
LINGKUNGAN PENGENDAPAN
KETEBALAN BATUBARA
Ditentukan oleh :
• Vegetasi asal pembentukan jumlah cukup
banyak maka diharapkan akan tebal
• Cekungan dan lingkungan pengendapan
• Aktifitas tektonik yang berkembang
KLASIFIKASI BATUBARA
• Memberikan kemudahan dalam penggolongan
batubara, sehingga memudahkan bagi pengguna
jasa dalam mengkorelasi batubara dari berbagai
tempat yang berbeda
KLASIFIKASI BATUBARA (BERDASAR TINGKAT PROSES PEMBENTUKAN)
1. Peat (gambut)
Berpori, Kadar air (>75%), nilai
kalori terendah
2. Lignit (batubara coklat)
batubara dengan tingkat pembatubaraan yang paling rendah, sangat lunak berwarna coklat/colkat kehitaman. Kadar air (35-75%) dan zat terbangnya tergolong tinggi, memiliki nilai kalori < 5700 Kcal / Kg, dalam keadaan kering mudah sekali menimbulkan gejala terjadinya swabakar.
KLASIFIKASI BATUBARA (BERDASAR TINGKAT PROSES PEMBENTUKAN)
3. Sub-bituminus
mengandung sedikit Karbon dan banyak air,
dan oleh karenanya menjadi sumber panas
yang kurang efisien dibandingkan dengan
bituminus.
KLASIFIKASI BATUBARA (BERDASAR TINGKAT PROSES PEMBENTUKAN)
4. Bituminous
mengandung 68 - 86% unsur
Karbon (C) dan berkadar air 8-
10% dari beratnya, Kandungan
zat terbang 20-40%. Kelas batu
bara yang paling banyak
ditambang di Indonesia. Dipakai
sebagai bahan baku
pembuatan kokas, bahan bakar
pembangkit listrik.
KLASIFIKASI BATUBARA (BERDASAR TINGKAT PROSES PEMBENTUKAN)
5. Antrasit
kelas batu bara tertinggi,
dengan warna hitam berkilauan
(luster) metalik, mengandung
antara 86% - 98% unsur Karbon
(C) dengan kadar air kurang
dari 8%. Penggunaan batubara
jenis ini, dapat dipakai sebagai
bahan baku pembuatan
material karbon, briket
KLASIFIKASI BATUBARA (BERDASAR TINGKAT PROSES PEMBENTUKAN)
KLASIFIKASI BATUBARA BERDASARKAN NILAI KALORINYA
1. Batubara tingkat tinggi (high rank),
meta anthracite, anthracite dan semianthracite
2. Batubara tingkat menengah (moderate rank)
low volatile , bituminos coal, high volatile coal.
3. Batubara tingkat rendah (low rank)
sub bituminous coal lignite.