Kuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesia
-
Upload
oilandgas24 -
Category
Engineering
-
view
398 -
download
28
description
Transcript of Kuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesia
HANDOUT
Mata Kuliah Eksplorasi Batubara(TE-4211)
Teknik Pertambangan ITB
Bagian 2:Sejarah Geologi Batubara Indonesia
SISTIM GEOLOGI KEPULAUAN INDONESIA
TEKTONIK LEMPENG
Lempeng India-AustraliaBERTUMBUKAN Lempeng Eurasia
Lempeng Pasifik
Pembentukan :Busur Pergunungan (Volcanic Inner Arc)Busur Kepulauan (Nonvolcanic Outer Arc)Cekungan
Bagian Barat Bagian Timur Basement BasementSedimen Darat Awal Tersier TransgresiTransgresi Karbonat Platform
• Tumbukan berjalan terus membentuk Foreland Basin dan Volcanic Arc
• Pengangkatan berjalan terus ----- Regresi pada Foreland Basin ----- Sedimen Delta ----- Berakhir pada Plio Pleistosen (orogenesa)
• Bersamaan dengan itu, berkembang juga Interdeep pada busur kepulauan
Cekungan Batubara• Indonesia Barat
Lempeng India Australia bergerak ke utara menumbuk Lempeng Eurasia
Eurasia = Lempeng KontinentalIndia Australia = Lempeng Samudra
Terbentuk Cekungan Tersier• Paleogen : Intramontana Basin
Continental Margin• Neogen : Foreland/ Backdeep
InterdeepDelta
Cekungan yang penting untuk batubara• Paleogen Intercontinental Basin• Neogen Foreland Basin/ Backdeep• Neogen Delta Basin
• Batubara Paleogen terendapkan sebelum Transgresi dan batubara Neogen terendapkan sesudaah Regresi
• Intramontana dan Foreland Basin berkembang di Sumatera, Kalimantan dan Jawa (yang di Jawa relatif kecil)
• Delta terbentuk di Kaltim akibat Spreading Centre selat Makasar
• Di Jawa terjadi sedimentasi teristrial hanya di bagian barat saja (Pra Transgresi). Di bagian tengah dan timur sedimen marine langsung terendapkan diatas batuan dasar pra-tersier. Di Kalimantan Bagian Tenggara ada cekungan Intermontana dengan sedimen darat
• Awal Miosen terjadi Transgresi di Dataran Sunda, semua basement tertutup oleh karbonat platform (yang tersedia adalah :Asahan Arc dan Karimun Jawa Arc)
• Di Jawa Barat Bag. Selatan perkembangan Paleogen terlihat pada Formasi Bayah (Banten) dan Formasi Gunung Walet (Sukabumi) Berupa : Braided River Deposit dan Sedimen Laut transgersi pada
Miosen Bawah. Pada kedua formasi ditemukan BatubaraHal serupa juga terjadi di Kalimantan Bagian Tenggara
Pasir dan Barito Basin, Formasi Tanjung, Eosen
• Endapan Batubara Paleogen yang terpenting– Ombilin (Sumbar)– Bayah (Jabar)– Pasir (Kalimantan Bag Tenggara)– Pulau Sebuku (Kalimantan)– Melawai (Kal-Bar)– Sul-Sel
• Cirinya :– Penyebaran terbatas (oleh Graben)– Pengendapan bersamaan dengan aktivitas tektonik– Ketebalan bervariasi dan banyak lapisan– Selalu berkaitan dengan busur vulkanik– Hampir semua Autochton
• Secara umum terjadi sedimentasi Neogen hanya pada Backdeep. Ada yang mengatakan bahwa regresi terjadi bukan akibat orogenesa tapi akibat sedimentasi yang lebih cepat dari penurunan basin sehingga garis pantai bergerak ---- Delta berkembang
• Siklus regresi berawal pada Miosin Tengah, sedimentasi berubah dari laut dalam, laut dangkal, paludal, delta, kontinental.
• Sedimentasi berakhir pada Plio-Pleistosin dengan munculnya Klasik Tuff (Kasai Formation)– Orogenesa Plio-Pliostosin
• Dalam siklus regresi ini juga terjadi pengendapan batubara ----penyebarannya relatif luas
• Di cekungan Barito hal ini berkembang baik/ regresi ssangat intensif (Warukin dan Dohor Formation) yang terendapkan langsung diatas Karbonat pada phase Transgresi (Berai Formation)
• Pengendapan batubara pada cekungan Delta berbeda dengan pengendapan pada masa regresi di SumateraCekungan Delta di Kaltim (Kutai dan Tarakan)Pengendapan Langsung terjadi diatas Transgresi Eosin (karena perkembangan Delta)
• Walaupun tidak bisa dikorelasikan dengan batubara yang ada di backdeep sumatera, tapi data menunjukkan bahwa batubara Kaltim terendapkan pada waktu yang bersamaan
• Batubara Mahakam terendapkan pada :– Formasi Pamaluan dan Formasi Pulubalang (Miosin Awal)– Formasi Balikpapan dan Kampung Baru (Miosin Pliosin)
Stratigrafi Cekungan Ombilin (Kendarsi, 1984)
Stratigrafi Formasi Sawahlunto (Daulay, 1985)
Stratigrafi Cekungan Sumatera Selatan (Thamrin dkk, 1982)
Diagram Blok Formasi Sawahlunto di bawah FormasiSawahtambang
Kies, Sand (Quartar)
Hangendes Floz
Ton, schluffinger Ton, bentonitische lagen(biz zu 120 m)
Kohle Ai mit schmalen Tonsteinlagen (6,5 - 10 m)Bentonitischer, tuffartiger Ton & Sandstein (5m)Kohle A2, im Hangeden Verkieselt (9 - 13 m)
Plio
zan
TER
TIA
R
Mio
zan
Mio
-Plio
zan
Pale
mba
ng G
rupp
e
Air B
enak
at F
orm
atio
nM
uara
Eni
m F
orm
atio
nKa
sai
Form
atio
n
BAF
MP
aM
PbKA
F
Nitu Floz
Jelawatin Floz
Enim Floz
Kebon Floz
Benuang Floz
Burung Floz
Manggus Floz
Suban Floz
Petai Floz
Merapi Floz
Kladi Floz
Tonstein, Schluffstein, Sandsteinzwisschenlagerungen(15 - 23 m) mit Suban markenflozKohle B1 mit schmalen Tonsteinlagen (8 - 12 m)Tonstein, Schluffsteinlagen (0 - 5 m)Kohle B2 (4 - 5 m)Schluffinger TonSandstein mit scluffsteinlagenAndesit Sill (Suban Sill)TonsteinKohle C mit Schmalen Tonsteinlagen (7 - 10 m)Tonstein, schluffstein, Sandstein
Andesitintrusion
Gambar. Stratigraphie der Muara Enim Formation (nach BAMCO, 1983)
Stratigrafi Formasi Tanjung
Stratigrafi Daerah Samarinda
Stratigrafi Daerah Busang Tengah