General Motorss Emergency

13

Click here to load reader

Transcript of General Motorss Emergency

Page 1: General Motorss Emergency

STUDI KASUS STRATEGI KORPORAT ”EMERGENCY”

GENERAL MOTORS disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Strategi Bisnis

Disusun oleh :

Abida Muttaqiena 7450406003

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2009

Page 2: General Motorss Emergency

GENERAL MOTORS

General Motors Corporation, juga dikenal dengan GM, adalah produsen mobil yang

bermarkas di Detroit, Michigan, Amerika Serikat dengan wilayah operasi di seluruh

dunia. GM yang didirikan tahun 1908 ini bergerak di industri otomotif dengan variasi

produk mobil, mesin, elektronik, dan komunikasi. GM melayani industri otomotif di

sekitar 140 negara dan sempat menjadi produsen kendaraan terbesar di dunia dari segi

penjualan tahunan (global sales leader) selama 77 tahun, sejak 1931 hingga 2007. Pada

2001, GM menjual 8,5 juta kendaraan melalui seluruh cabangnya. Pada 2002, GM

menjual 15% dari seluruh kendaraan dan truk di dunia. GM memiliki 160 pabrik di 34

negara yang mempekerjakan lebih dari 326.999 orang di tahun 2006 (menurun menjadi

252.000 orang pada 2008).

GM memproduksi banyak brand (merk) otomotif terkenal di Dunia, antara lain Buick,

Cadillac, Chevrolet, Daewoo, GMC, Holden, Hummer, Wuling, Opel, Pontiac, Saturn,

Saab, dan Vauxhall. Divisi Chevrolet dan GMC memproduksi truk, dan juga kendaraan

penumpang lainnya. Merek lainnya termasuk ACDelco, Allison Transmission, dan

General Motors Electro-Motive Division, memproduksi lokomotif diesel-listrik. GM

juga memiliki sejumlah saham kepemilikan Isuzu (49% selama 1971-2006), Subaru

(20% selama 1999-2006), dan Suzuki (20% selama 1981-2008) di Jepang, Fiat di Italia

(20% saham dengan option selama 2000-2005), dan memiliki sebuah joint venture

dengan AutoVAZ (Lada) di Rusia. Pada Desember 2003, GM membeli Delta di Afrika

Selatan, di mana GM telah sebelumnya mengambil 45% bagian pada 1997, dan

sekarang menjadi anak perusahaan yang dimiliki penuh, General Motors Afrika Selatan.

GM merupakan unggulan dari tiga besar produsen otomotif Amerika Serikat (The Big

Three) yang terdiri atas GM, Chrysler, dan Ford. Namun, sejak tahun 2005, penjualan

tahunan GM terus menurun. Bahkan pada tahun 2008, kedudukan sebagai global sales

leader direbut oleh Toyota. Disamping itu, GM termasuk salah satu perusahaan

Amerika yang paling terpengaruh oleh Krisis Finansial saat ini. Hal ini ditandai oleh

jatuhnya harga saham GM dan penurunan pendapatannya dari US$207,349 milyar pada

tahun 2006 menjadi hanya US$ 148.979 milyar pada tahun 2008.

Page 3: General Motorss Emergency

Pada Bulan Februari 2008, GM mengumumkan kerugian sebesar US$39 milyar,

kerugian terbesar dalam sejarah otomotif Amerika. Satu bulan kemudian, GM

mengumumkan posisi kas sebesar US$24 milyar, atau menurun US$6 milyar dibanding

bulan September 2007, yang berarti ada kerugian sebesar US$ 1 milyar per bulan. Hal

ini terus berlanjut hingga pada 1 Agustus 2008, GM mengumumkan total kerugian US$

15,5 milyar.

Kondisi GM kian memburuk pada tahun 2009. Penjualan sektor automotif di Amerika

Serikat sepanjang bulan Februari turun drastis hingga 41 persen dibandingkan Februari

tahun 2008. Dari total penurunan ini, GM menjadi produsen otomotif paling parah

penurunan penjualannya, yaitu 53 persen, Ford 48 persen, dan Chrysler 44 persen. Pada

kuartal I-2009, GM mencatat kerugian hingga US$ 5,9 miliar. Pendapatan GM anjlok

hingga 47% menjadi US$ 22,4 miliar, dan GM juga memangkas produksi globalnya

hingga lebih dari 900.000 kendaraan atau sekitar 40%.

Berbagai faktor, baik yang bersifat eksternal maupun internal, telah membuat GM

mengalami keterpurukan di tengah-tengah krisis ekonomi saat ini. Faktor-faktor tersebut

dapat diuraikan sebagai berikut :

A. Faktor Internal

1) Manajemen

Kinerja manajemen GM yang buruk sejak dipimpin oleh Chief Executive Officer

(CEO) Rick Wagoner mulai tahun 2000, dituding oleh banyak pihak sebagai

salah satu penyebab utama merosotnya kinerja keuangan GM. Hal ini dikuatkan

oleh desakan pemerintah AS agar Rick Wagoner mengundurkan diri, bahkan

Presiden Obama menyebut mismanajemen selama bertahun-tahun sebagai

pemicu masalah keuangan hebat pada industri otomotif AS. GM menderita rugi

sekitar 82 miliar dolar AS sejak 2005 sampai kerusakan keuangan bertambah

parah di masa ini. Nilai perusahaan ini turun 95 persen sejak Wagoner menjabat

CEO. Mismanajemen ini terkait pada masalah-masalah antara lain sebagai

berikut:

a. Gaji eksekutif yang meningkat 40 % walau perusahaan merugi $14,4 juta.

Page 4: General Motorss Emergency

b. GM memiliki terlalu banyak merk. Akibatnya, diferensiasi antar merk

menjadi sulit, pembagian sumber daya produksi dan promosi pun menjadi

lebih kompleks, serta efisiensi dalam kesatuan produk inti juga rendah.

Padahal dalam portofolio produknya, nyaris tidak ada produk GM yang

menjadi leader di pasar Amerika. Untuk mid-family class, pada tahun 2005,

urutan 1 hingga 3 masih dipegang Toyota Camry, Nissan Altima, dan Honda

Accord. Sedangkan produk GM seperti Buick Le Sabre terpuruk di urutan 8.

Untuk kelas pick-up atau SUV juga masih dipegang oleh Ford F150 yang

penjualan per tahunnya mencapai hampir 1 juta unit. GM dengan Silverado

dan Tahoe masih jauh di bawah itu. Sedangkan untuk sedan compact, GM

mengandalkan Saturn dan Pontiac yang juga tidak dapat bersaing dengan

Honda atau Toyota. Di kelas premium luxury, sedan Cadillac juga tidak

mampu bersaing dengan BMW atau Mercedes Benz. Sementara merk-merk

yang dipegang GM seperti SAAB masih kalah bersaing dengan Volvo dan

Jaguar yang merupakan merk yang dipegang oleh Ford, juga dengan Lexus,

Infinity, dan Acura. Kondisi ini masih juga diperburuk dengan rongrongan

masalah kualitas dengan sering terjadinya recall produk pick-up GM Tahoe.

c. GM juga memiliki terlalu banyak anak perusahaan yang menjadikan sistem

birokrasi mereka sangat kompleks, sehingga biaya organisasi, birokrasi,

administrasi dan lain-lain menjadi terlalu besar. Anak-anak perusahaan GM

berdasarkan catatan terakhir tahun 2009 meliputi:

AC Delco

Adam Opel GmbH

Allison Transmission

General Motors Acceptance Corporation

General Motors Canada

General Motors do Brasil

General Motors India

Global Hybrid Cooperation

General Motors South Africa

GM-AutoVAZ

GM Daewoo

Page 5: General Motorss Emergency

GM Defense

GM Europe

GM Holden Ltd

GM Performance Division

GM Powertrain Europe

OnStar

Pontiac

Saab Automobile

Shanghai GM

Vauxhall Motors

SAIC-GM-Wuling Automobile Joint venture in China.

d. GM terlalu fokus pada segmen truk dan SUV yang boros bahan bakar,

sehingga ketika harga-harga bahan bakar melesat naik pada pertengahan

2007, penjualan langsung jatuh. Di sisi lain, GM tidak siap ketika di saat

yang bersamaan permintaan untuk tipe-tipe mobil yang lebih ramping dan

hemat bahan bakar melonjak naik. Sedangkan perusahaan-perusahaan

Jepang sudah memiliki teknologi hybrid (hemat bahan bakar) yang jauh

diatas GM.

e. GM terlalu fokus pada keuntungan (profit), sehingga walau kualitas produk

meningkat, tapi tidak mampu merebut hati pasar. Hal ini terlihat dari tidak

responsifnya GM terhadap peningkatan permintaan mobil tipe compact dan

hybrid. GM juga tidak peka pada perubahan teknologi otomotif. Inovasi GM

dalam produksi kendaraan mereka sangat rendah, dengan alasan untuk

menekan pengeluaran. Akibatnya pesaing mereka jauh lebih unggul dalam

inovasi dan teknik. GM sulit dalam memasarkan produk mereka yang

teknologinya uzur namun harganya relatif mahal. Padahal, harga bahan

bakar yang terus naik (hingga pertengahan 2007) mengakibatkan pesaing

berupaya menekan harga dengan inovasi teknologi, sehingga persaingan

menjadi semakin ketat.

f. GM memiliki terlalu banyak dealer di dalam negri (Amerika Serikat) di

tengah permintaan pasar yang terus menurun akibat poin (d), sehingga hal ini

justru merugikan perusahaan hingga $4 milyar per tahun.

Page 6: General Motorss Emergency

2) United Auto Workers

Banyaknya tuntutan Serikat pekerja General Motors yang tergabung dalam

United Auto Workers (UAW) serta sulitnya negosiasi merupakan salah satu

penyebab semakin parahnya kerusakan di dalam GM. Tuntutan-tuntutan itu

meliputi masalah gaji, tunjangan bagi pensiunan termasuk fasilitas perawatan

kesehatan, asuransi kesehatan bagi para pekerja, hingga masalah jobs bank

(program yang memungkinkan pekerjanya menerima 95% upah serta tunjangan

beberapa tahun setelah di-PHK). Tingkat gaji pekerja GM jauh diatas gaji

pekerja di perusahaan mobil Jepang di AS bagian Selatan. Upah per jam pekerja

di pabrik GM hampir seimbang dengan upah yang dibayarkan Toyota Motor

Corp, yaitu US$ 29,78 per jam. Sementara Toyota membayarkan upah US$ 30

per jamnya. Namun, jika termasuk keuntungan tunjangan kesehatan lebih dari

432 ribu pensiunan, upah total pekerja di GM mencapai US$ 69 per jamnya,

dibandingkan upah total yang dikeluarkan Toyota sebesar US$ 53 per jam.

Sebagai akibatnya, GM dibebani hutang besar yang sebagian tidak terkait

dengan bisnis otomotif, melainkan untuk memenuhi fasilitas jaminan sosial

pekerjanya. Akibat beban jaminan sosial ini juga, maka ongkos produksi GM

meningkat sehingga produknya tidak kompetitif.

B. Faktor Eksternal

1) Masalah Perkreditan

Pasca krisis Subprime Mortgage, konsumen sulit mendapatkan pinjaman kredit

ataupun leasing, disebabkan oleh upaya Pemerintah Amerika menekan pinjaman

nasionalnya.

2) Global Slowdown

Global Slowdown sebagai akibat dari krisis global berdampak buruk pada

industri otomotif. Karena kendaraan termasuk "big ticket items", maka

meningkatnya jumlah pengangguran, krisis perbankan dan kredit yang

mendorong resesi telah membuat permintaan (demand) terhadap kendaraan

menyusut. Apalagi selama satu dekade terakhir, kredit sangat mudah diperoleh,

dan sudah terlalu banyak orang yang memiliki mobil, sehingga orang semakin

enggan membeli mobil lagi.

3) Kenaikan biaya kesehatan

Page 7: General Motorss Emergency

Premi asuransi kesehatan pekerja tetap ditandatangani, berdasarkan kesepakatan

dengan UAW, sekalipun biaya-biaya produksi lainnya terus meroket.

4) Pesaing Asing

Produsen-produsen otomotif dari Asia, khususnya Jepang, mampu memproduksi

mobil yang lebih berkualitas dengan teknologi lebih maju, pada tingkat biaya

produksi yang lebih murah dibanding GM.

5) Kenaikan harga bahan bakar

Kenaikan harga minyak di pertengahan 2007 hingga menembus angka $150 per

barel mengakibatkan kenaikan harga bahan bakar kendaraan bermotor, sehingga

konsumen mencari kendaraan hemat bahan bakar. Padahal selama beberapa

tahun terakhir GM berinvestasi besar-besaran pada segmen truk dan SUV yang

boros BBM, serta kurang memperhatikan perkembangan tipe-tipe mobil yang

lebih compact dan hemat bahan bakar. Akibatnya, ketika harga Bahan Bakar

melonjak dan segmen ini terpukul, penjualan merosot.

Sebagai akibat dari masalah-masalah internal dan eksternal tersebut, GM terus

mengalami peningkatan tingkat kemerosotan penjualan, terutama penjualan di dalam

negri (AS).

Tabel 1. Data Penjualan GM di Amerika Serikat

Calendar Year Total U.S. sales Change/year 2001 4,904,015 2002 4,858,705 −0.9% 2003 4,756,403 −2.1% 2004 4,707,416 −1.0% 2005 4,517,730 −4.0% 2006 4,124,645 −8.7% 2007 3,866,620 −6.3% 2008 2,980,688 −22.9%

Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/General_Motors

Akhirnya, pada awal Desember 2008, GM Corp menyatakan mereka membutuhkan

pinjaman dana tunai sesegera mungkin utk menghindari kebangkrutan dari pemerintah

AS. GM Kanada juga memohon bantuan serupa kepada pemerintah Kanada. Baik

Page 8: General Motorss Emergency

pemerintah Kanada maupun pemerintah AS mengabulkan permohonan tersebut, karena

kehancuran GM akan berpengaruh besar terhadap industri otomotif Dunia dan

masyarakat di dalam negri mereka. Selama ini, Amerika Utara merupakan pasar

terbesar bagi industri otomotif Dunia sekaligus pusat produksi otomotif the big three

dan pesaing-pesaing asal Jepangnya di Amerika. Kejatuhan salah satu the big three saja,

bisa mengakibatkan para pemasok komponen bangkrut. Bila jaringan pemasok itu

terganggu, maka pasokan ke perusahaan otomotif lain juga akan terganggu. Selain itu,

GM selama ini telah menyerap banyak tenaga kerja di seluruh dunia.

Tabel 2. Data Karyawan GM secara Global

Group Total Employees as of September 2008

GMAP - Asia-Pacific 35,000 GME - Europe 56,000 GM LAAM - Latin America, Africa and the Middle East 36,000

GMNA - North America 123,000 GMAC Finance and insurance services n/a SPO Service, Parts and Operations n/a Other Operations 2,000

Total # of employees 252,000 Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/General_Motors

Sebagian besar tenaga kerja GM berdomisili di AS, sehingga bila GM hancur, maka

bisa menimbulkan PHK besar-besaran, tidak hanya dari tenaga kerja yang bekerja

secara langsung di pabrik GM, melainkan juga di dealer dan supplier GM. Hal ini dapat

memperparah perekonomian AS, terutama di daerah Midwest yang masih dalam kondisi

resesi. Namun, pemberian pinjaman tersebut mensyaratkan restrukturisasi utang, dan

pembenahan manajemen GM, termasuk pengunduran diri CEO Rick Wagoner pada

akhir Maret 2009. Rick Wagoner kemudian digantikan oleh Fritz Henderson sebagai

CEO yang baru.

Sejumlah strategi yang dilakukan oleh GM dalam mengatasi krisis ini, sekaligus

mencapai perbaikan keuangan perusahaan antara lain:

Page 9: General Motorss Emergency

1) Strategi Internal

a. GM berusaha untuk fokus pada 4 (empat merk): Chevrolet, Cadillac, Buick, dan

GMC, serta mulai mengeliminasi merk-merk yang kurang prospektif. Pontiac

ditargetkan sudah dihapus pada 2010. Sedangkan Hummer, Saab, dan Saturn

sudah mulai dieliminasi sejak awal tahun 2009 ini. Penarikan ini disertai dengan

jaminan dari Pemerintah Amerika, bahwa konsumen produk GM tetap akan

mendapatkan layanan purnajual (servis dan reparasi) seperti biasa.

b. Pada pertengahan Mei 2009, GM mengumumkan akan menutup 40% atau

sekitar 2.300 outlet pada 2010 dari 5.959 outlet penjualan (dealer) yang ada saat

ini. Sebelumnya, sekitar 500 dealer sudah berhenti beroperasi setelah GM

menghentikan produksi berbagai merek tersohor seperti Hummer, Saturn, Saab,

dan Pontiac. Dan di tahun 2009 ini ditargetkan 1.100 dealer ditutup. Pada 1.100

dealer itu kini tersimpan kendaraan yang tidak terjual sebanyak 120 ribu unit

berbagai merek keluaran GM senilai US$ 2,5 miliar. Dengan pengurangan

jaringan, dealer yang bertahan dapat menetapkan harga jual lebih tinggi dan

meningkatkan keuntungan. Namun tindakan ini bisa menyudutkan GM secara

hukum, yang menjadikan kebangkrutan tidak dapat dihindarkan lagi. Penutupan

dealer-dealer tanpa ada pernyataan kebangkrutan bisa menimbulkan gugatan

hukum dari para pemilik dealer yang terpaksa menutup tempatnya. Juga ada

kemungkinan harga kendaraan anjlok drastis setelah pemilik dealer yang ditutup

melakukan cuci gudang. Sehingga GM harus memaksa pemilik yang masih

bertahan membeli seluruh produk sebelum dealer ditutup. Akan tetapi, dalam

kasus serupa dimana Chrysler menutup 789 dealer dari 3200 dealernya,

Departemen Keuangan AS menilai penutupan dealer merupakan langkah cerdas

bagi perusahaan dan industri otomotif secara keseluruhan. Karena jika

perusahaan sampai dilikuidasi, maka keseluruhan dealer yang ada akan ikut

tergulung.

c. GM juga berencana untuk menutup 16 pabrik di AS dan mengimpor 50 ribu

kendaraan dari Cina, dimana ongkos produksi lebih rendah. Untuk itu, GM akan

mengurangi jumlah penyalur Amerika sebesar 42% dari 6.246 di tahun 2008

menjadi 3.605 di akhir tahun 2010. Pengurangan penyalur Amerika akan

memungkinkan jaringan penyalur yang lebih bersaing dan peningkatan

Page 10: General Motorss Emergency

keefektifan di semua pasar. Dalam rangka efisiensi perusahaan, GM telah

mengurangi 10 ribu karyawan pada awal 2009 ini, dan masih akan

memberhentikan 21 ribu karyawannya.

d. GM melakukan perundingan secara intens dengan UAW sebagai bagian dari

persyaratan pinjaman dari Pemerintah. Perundingan ini sempat berjalan sulit

karena UAW tetap berusaha melakukan hal yang terbaik bagi anggotanya,

seperti perlakuan mereka terhadap anggota yang sudah pensiun. Jika

pembicaraan menemui jalan buntu, serikat pekerja bisa saja melakukan aksi

mogok kerja. Namun salah satu pasal perjanjian bailout GM mengatakan bahwa

pemerintah dapat langsung menetapkan status gagal bayar (default) atas

pinjaman dana talangan, kalau terjadi mogok kerja. Bahkan GM bisa dinyatakan

bangkrut oleh pengadilan setempat. Namun akhirnya GM berhasil memperoleh

konsensi berupa kontrak pemutusan kerja dengan UAW agar tingkat upah

perusahaan sejajar dengan produsen otomotif Jepang pimpinan Toyota Motor

Corp yang beroperasi di AS. Serikat pekerja setuju menghentikan program jobs

bank yang memungkinkan pekerjanya menerima 95% upah serta tunjangan

beberapa tahun ke depan. Karena, pemerintah mewajibkan GM memangkas

semua pengeluaran setelah pekerja di PHK.

2) Strategi Eksternal

a. GM memohon dana talangan (bailout) kepada Pemerintah AS dan Kanada. Pada

24 April 2009, GM menerima pinjaman US$15,4 milyar dari Departemen

Keuangan AS dalam program Troubled Assets Relief Program (TARP). GMAC

(General Motors Acceptance Corporations) yang memegang 49% kepemilikan

GM juga menerima US$5 milyar dalam program yang sama. GM Kanada, yang

100% dimiliki oleh GM, juga menerima pinjaman C$3 milyar dari pemerintah

Kanada dan Ontario. Pada 22 Mei 2009, Departemen Keuangan AS memberikan

pinjaman lagi sebesar US$4 miliar, sehingga total kredit yang diperoleh sejak

awal tahun dari pemerintah berjumlah US$ 19,4 miliar.

b. GM berupaya mengurangi biaya operasional dan hutang obligasi yang mencapai

US$ 44 miliar dengan mengajak para pemegang obligasi senilai 27 milyar dolar

untuk menukarnya menjadi saham. Masalahnya, General Motors hanya

menawarkan 10 persen saham perseroan kepada para pemilik obligasi itu,

Page 11: General Motorss Emergency

sehingga menurut berita terakhir (24 Mei 2009), mereka menolak tawaran

tersebut. GM juga berharap pemerintah akan menukar setengah pinjaman saat

ini menjadi pemilikan 50% saham. Tidak berhenti disana, GM menawarkan pada

UAW untuk menerima saham perusahaan dengan imbalan pembatalan 50% dari

20 milyar dolar pembayaran dana kesehatan serikat.

c. GM mengurangi andilnya dalam kepemilikan berbagai perusahaan otomotif lain

secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan kasnya. Antara lain penjualan

sahamnya di Suzuki Motor Corp pada November 2008.

Kasus General Motors Corp. ini merupakan salah satu kasus mismanajemen besar di

Dunia, yang melibatkan milyaran dollar dan mempertaruhkan mata pencaharian ratusan

ribu orang. Langkah apapun yang akan diambil GM ke depan, harapannya selain

menolong dirinya sendiri juga dapat menekan dampak kasus ini terhadap perusahaan

otomotif lain, karyawan, masyarakat luas, maupun pemerintah yang telah memberikan

bailout.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. General Motors. http://en.wikipedia.org/wiki/General_Motors [diakses

pada 24/05/2009].

Anonim. 2009. CEO General Motors Rick Wagoner Mundur.

http://www.beritasekarang.com/ekonomi-bisnis/35-ekonomi-bisnis/832-ceo-

general-motors-rick-wagoner-mundur.html [diakses pada 24/05/2009]

Anonim. 2009. General Motors PHK 21 Ribu Karyawan.

http://www.kontekaja.com/index.php [diakses pada 24/05/2009]

Anonim. 2009. General Motors Ceraikan Seribu Dealernya.

http://www.tempointeraktif.com/ [diakses pada 24/05/2009]

Anonim. 2009. General Motors Pinjam Lagi Rp 14,4 triliun.

http://www.tempointeraktif.com/ [diakses pada 24/05/2009]

Anonim. 2009. General Motors dan Mobil Nasional.

http://nofieiman.com/2005/06/general-motors-dan-mobil-nasional/ [diakses

pada 24/05/2009]

Page 12: General Motorss Emergency

Anonim. 2009. General Motors. http://id.wikipedia.org/wiki/General_Motors [diakses

pada 24/05/2009]

Anonim. 2009. General Motors. http://en.wikipedia.org/wiki/General_Motors [diakses

pada 24/05/2009]

Anonim. 2009. General Motors Mempersiapkan Operasi Kepailitan.

http://www.erabaru.or.id/ [diakses pada 24/05/2009]

Anonim. 2009. Gagal Bayar Bayangi General Motors. http://indie.inilah.com/ [diakses

pada 24/05/2009]

Anonim. 2009. GM Tutup Pabrik dan Kurangi Produksi. http://indie.inilah.com/

[diakses pada 24/05/2009]

Anonim. 2009. Obama: GM Sebaiknya Bangkrut. http://indie.inilah.com/ [diakses pada

24/05/2009]

Anonim. 2009. Pabrik GM Indonesia Tetap Beroperasi. http://indie.inilah.com/ [diakses

pada 24/05/2009]

Anonim. 2009. Penjualan Otomotif AS Anjlok. http://indie.inilah.com/ [diakses pada

24/05/2009]

Anonim. 2009. Toyota Tidak Ingin GM Bangkrut. http://indie.inilah.com/ [diakses pada

24/05/2009]

Anonim. 2009. Ugh! Obama Dibikin Pusing GM-Chrysler. http://indie.inilah.com/

[diakses pada 24/05/2009]

Anonim. 2009. Keterpurukan General Motors.

http://omusu.blogspot.com/2009/01/keterpurukan-general-motors.html

[diakses pada 24/05/2009]

Anonim. 2009. Penjualan Jatuh 53 %, GM Pangkas Produksi.

http://www.okezone.com/ [diakses pada 24/05/2009].

Gross, Daniel. 2005. GM’s Board Is Bad, This is Why. http:// www.slate.com/ [diakses

pada 24/05/2009]

Hotradero, Poltak. 2009. Re: [Keuangan] General Motors. http://www.mail-

archive.com/[email protected]/msg04895.html

[diakses pada 24/05/2009]

Lestarini, Ade Hapsari. 2009. GMAC Akan Raih USD7,5 M Pekan Depan.

http://www.okezone.com/ [diakses pada 24/05/2009].

Page 13: General Motorss Emergency

Luhulima, James. 2009. General Motors Di Ujung Tanduk.

http://jamesluhulima.kompasiana.com/ [diakses pada 24/05/2009].

Meryani, Andina. 2009. 40 % Gerai General Motors Tutup. http://www.okezone.com/

[diakses pada 24/05/2009].

Nugroho, Nurfajri Budi. 2009. Gedung Putih yang Minta CEO General Motors

Mundur. http://www.okezone.com/ [diakses pada 24/05/2009].

Nugroho, Nurfajri Budi. 2009. Industri Automotif AS Harus Berubah.

http://www.okezone.com/ [diakses pada 24/05/2009].

Qomariyah, Nurul. 2009. Toyota-General Motors Balapan Rugi.

http://www.detikfinance.com/ [diakses pada 24/05/2009].

Santoso, Candra Setya. 2009. Februari, Penjualan Otomotif AS Merosot 41%.

http://www.okezone.com/ [diakses pada 24/05/2009].

Santoso, Candra Setya. 2009. GM Siap PHK 1.100 Dealernya.

http://www.okezone.com/ [diakses pada 24/05/2009].